Video game diciptakan untuk menawarkan sedikit hiburan di ruang tamu, setidaknya hal inilah yang menjadi misi utama ketika industri ini, perlahan namun pasti, dilihat sebagai media hiburan mainstream yang kian menggoda. Seiring dengan waktu, banyak game keren dihasilkan, memuaskan hasrat dan mimpi kita untuk berperan sebagai seorang pahlawan, ksatria, penyelamat dunia, hingga penyihir dengan kemampuan untuk menghabisi ribuan pasukan dengan mantra-mantra mematikan, sesuatu yang tidak bisa kita lakukan di dunia nyata. Walaupun demikian, video game tetaplah sebuah bisnis. Tidak sedikit pula game yang sekedar mengejar rilis, berusaha mendulang uang sebanyak mungkin, terlepas dari kualitas yang ternyata tidak sebanding.
Tidak sedikit video game, sejak zaman Atari di masa lalu, yang sekedar meluncur tanpa konsep dan gameplay yang kuat. Video game yang cukup untuk setiap gamer yang menyentuh dan memainkannya mengerti bahwa ia dibangun asal-asalan, tanpa konsep kuat, dan bahkan terkesan tidak rampung. Game-game yang justru lebih banyak mengundang tawa atau bahkan rasa frustrasi, bukan karena niat sang developer sendiri, tetapi karena pilihan desain atau masalah teknis yang tersebar di sana-sini. Game-game yang pantas untuk dinobatkan sebagai yang terburuk di sepanjang sejarah eksistensi industri game itu sendiri.
JagatPlay tentu saja sempat menguji beberapa dari mereka. Namun sebagian besar dari list yang kami sertakan di dalam artikel ini juga berasal dari informasi-informasi dari dunia maya, game-game yang memang berhasil mengundang persetujuan bahwa tidak ada lagi yang lebih buruk daripada rilis-rilis yang sudah sempat dipasarkan ini.
Lantas, dari ribuan game yang sempat meluncur lintas generasi selama belasan tahun terakhir ini, game-game mana saja yang pantas menyandang sebagai “yang terburuk di antara yang terburuk”? Berikut adalah 15 menurut versi JagatPlay:
↧
15 Game Terburuk Sepanjang Masa!
↧
Review I Am Bread: Suka Duka Hidup Sepotong Roti!
Memakan sepotong roti sebagai sarapan sebelum Anda berangkat beraktivitas di pagi hari merupakan sumber energi paling praktis untuk memulai hari. Namun, apa yang terjadi pada semua roti yang Anda tinggalkan di rumah? Ternyata, mereka memiliki kehidupan rahasia yang mengejutkan! Semua roti tersebut mencari jalan supaya tetap segar untuk dimakan oleh Anda di akhir hari dengan cara membuat dirinya matang terpanggang! Game ini memperlihatkan perjuangan berat mereka untuk mencapai tujuan tersebut.
I Am Bread merupakan game puzzle unik yang sebenarnya dapat dijelaskan dengan sedikit kata saja. Sebab, game ini begitu sederhana untuk dimainkan. Akan tetapi, pada saat bersamaan game ini juga menawarkan tantangan yang begitu sulit untuk diselesaikan. Kekonyolan ketika Anda melihat roti merayap, salto, atau melompati tepian meja untuk berikutnya bergelantungan di pinggir sofa pasti akan membuat siapapun tertawa tanpa henti. Setelah itu, Anda baru menyadari betapa sulitnya setiap stage dalam game ini untuk diselesaikan dengan baik!
Demi Roti Panggang!
Tujuan utama dari game ini adalah menemukan cara untuk memanggang roti yang Anda gerakkan. Pada stage awal, sekilas hanya terlihat satu cara untuk melakukannya, yaitu dengan mencapai pemanggang roti di meja dapur yang jaraknya begitu jauh. Bila Anda tidak memainkan mode Tutorialnya terlebih dahulu, stage awal ini saja sudah mampu membuat frustasi luar biasa. Sebab utamanya adalah Anda sama sekali tidak tahu harus melakukan apa! Anda hanya mulai dari atas meja ruang keluarga dan tidak ada sama sekali penjelasan lebih lanjut! Begitu Anda mulai mengerti tujuan utama dari game ini, maka semua akan menjadi sangat menghibur dan pada saat bersamaan memecut otak untuk menyelesaikannya. Hiburan utama dari game ini adalah melihat gerakan roti yang begitu menggelikan. Bahkan, ketika Anda gagal menyelesaikan stage sekalipun, Anda masih mampu dibuat tertawa. Begitu juga ketika roti tersebut berusaha mati-matian untuk memanjat tembok! Ketika Anda mulai membayangkan bila roti sungguhan melakukan hal itu, barulah Anda menyadari bahwa hal tersebut sangat mengerikan bila benar terjadi. Demi mencapai roti panggang sempurna, Anda diminta untuk menemukan alat di rumah yang mampu menghasilkan panas. Mulanya, Anda hanya perlu masuk ke dalam pemanggang roti. Kemudian, kesulitan meningkat semakin jauh karena Anda perlu memutar otak untuk menemukan sumber panas lainnya. Sebagai contoh, ketika Anda memulai stage ruang keluarga, Anda sama sekali tidak menemukan cara untuk memanggang. Ternyata, Anda dapat menggunakan panas dari alat pemanas ruangan untuk memanggang roti dengan sempurna! Pada setiap stage juga tersembunyi lebih dari satu cara untuk memanggang. Pada stage kamar mandi misalnya, hanya terlihat satu cara untuk menyelesaikannya, yaitu dengan menggunakan pemanas ruangan. Ternyata, Anda dapat menggunakan Hair Dryer untuk memanggang roti! Begitu juga pada stage ruang keluarga; Anda dapat menjatuhkan bola bowling yang ada di atas televisi untuk menghancurkannya dan menggunakan apinya untuk memanggang! Bila Anda memperhatikan dengan seksama, ternyata begitu banyak cara tersembunyi yang bisa digunakan selama Anda kreatif.↧
↧
Universitas Tarumanagara Selenggarakan Turnamen DOTA 2 dan Cosplay
Tentunya Anda semua sudah mengenal DOTA 2 – game MOBA paling populer di dunia saat ini. Lahir pertama kali sebagai hasil mods dari Warcraft 3, DOTA tidak hanya melahirkan genre kompetitif baru di dunia e-Sports, tetapi juga kian menggairahkan scene yang satu ini. Apalagi setelah campur tangan Valve yang akhirnya melahirkan DOTA 2. Dibantu IceFrog dengan kekuatan Source Engine yang menghasilkan visualisasi lebih baik, tidak perlu menunggu lama hingga DOTA 2 mencapai tingkat popularitas tinggi. Semangat untuk terlibat dalam game ini pun kian kuat setelah Valve secara konsisten, setiap tahunnya, melemparkan turnamen berhadiah puluhan juta USD – The International. Satu yang pasti,
BEM FTI UNTAR mengadakan acara Informatic Celebration 2015 yang bertema Digital Ethnic yaitu suatu acara yang perpaduan antara unsur-unsur kebudayaan dengan teknologi.
Adapun Job Fair, kompetisi DOTA2, kompetisi Cosplay dan pentas seni (FTI Festival) untuk memeriahkan acara ini. Kegiatan ini diadakan dengan tujuan memperkenalkan kebudayaan Indonesia yang sudah terlupakan di masyarakat khusunya anak muda, serta menunjukkan perkembangan teknologi tidak selalu identik dengan hilangnya nilai kebudayaan dalam masyarakat dan juga memperkenalkan Fakultas Teknologi Informasi Universitas Tarumanagara ke masyarakat luas. Selain itu, diharapkan dapat menghilangkan kepenatan setelah belajar terus menerus, sehingga dapat membangkitkan semangat sportivitas, menjaga kekompakan dan juga dapat menciptakan lingkungan yang positif. Dalam kegiatan ini juga mereka menyediakan stand untuk memamerkan produk-produk sponsor yang turut mendukung terselenggaranya kegiatan ini.
Acara ini sendiri disponsori oleh: CBN, Indonusa, Seagate, OLX, Technosolution, Rajajobs, Gramedia, Intel dan Megaxus. Lantas mengapa informasi ini menyebar di JagatPlay? Seperti yang bisa Anda prediksi, JagatPlay merupakan salah satu media partner resmi event ini bersama dengan Binus TV, Forunesia, dan Radio Untar.
Jadwal acaranya sendiri adalah sebagai berikut:
20 April 2015
- Pembukaan acara
- Exhibiton adalah dipanjangin computer untuk dimainin secara bebas kepada pengujung
21 April 2015
- Tournament dota yang di isi oleh 32 slot dengan sistem single elimination
- Pameran
22 April 2015
- Tournament dota yang di isi oleh 32 slot dengan sistem single elimination
- Pameran
23 April 2015
- Tournament dota yang di isi oleh 32 slot dengan sistem single elimination
- Pameran
- Perlombaan cosplay
- Penutup
↧
Multiplayer Metal Gear Solid V Dukung Hingga 16 Pemain
Sebagian besar gamer di seluruh dunia saat ini pastinya sedang menantikan kehadiran Metal Gear Solid V: The Phantom Pain. Game garapan Hideo Kojima ini memang layak untuk dijadikan salah satu judul yang paling dinanti di 2015.
Tidak hanya mode single player yang menjadi daya tarik utama, MGS V juga menawarkan mode multiplayer yang disebut Metal Gear Online. Konami pun sempat merilis trailer yang menggambarkan bagaimana keseruan yang akan didapat gamer jika memainkan game ini bersama gamer lainnya.
Yang menarik, menurut website resmi MGS V, mode multiplayer tersebut mendukung 16 pemain sekaligus bermain bersama di platform PC, PlayStation 4, dan Xbox One. Untuk konsol dua last-gen, PS3 dan Xbox 360, hanya mampu menampung hingga 12 player.
Selain jumlah pemain maksimal yang bisa bermain bersama, tidak dijelaskan apakah akan ada perbedaan lainnya di antara Metal Gear Online new-gen dan last-gen, contohnya seperti yang ditemui di Battlefield 3 dimana ukuran map menjadi lebih kecil mengikuti jumlah pemain.
Konami sendiri pada Desember lalu mengumumkan bahwa Metal Gear Online memang sudah disediakan secara gratis ketika gamer membeli The Phantom Pain. Gamer nantinya bisa memilih kelas-kelas karakter tertentu dengan perannya yang berbeda. Bahkan, model karakter ikonik seperti Snake atau Ocelot bisa digunakan.
Sekadar mengingatkan, MGS V: The Phantom Pain rencananya akan meluncur ke pasaran pada 1 September 2015 mendatang. Bagaimana dengan Anda? Semakin penasaran mencicipi game ini?
↧
Microsoft Minta Maaf Soal Trailer The Witcher 3 Xbox One
Gelombang hype yang sudah tidak bisa lagi dibendung, tinggal satu bulan lagi sebelum kita semua, berkesempatan untuk mencicipi sebuah game yang berpotensi menjadi salah satu game RPG Barat terbaik yang pernah ada. Dunia luas, fantasi yang terasa begitu realistis, konsep open world, segudang side quest, tingkat kesulitan menantang, musik memanjakan, dan desain monster yang keren seolah menjadi jaminan, bahwa kita akan terperangkap di alam The Witcher 3: Wild Hunt untuk waktu yang lama. Tidak mengherankan jika produsen konsol seperti Sony dan Microsoft juga berusaha mengeksploitasi hype ini lebih jauh. Namun sayang untuk Xbox One, hal ini berujung blunder.
Lewat channel Youtube resmi mereka – Xbox, Microsoft melemparkan trailer gameplay terbaru The Witcher 3 berdurasi 8 menit berjudul “Precious Cargo” yang memperlihatkan misi investigasi singkat yang tengah dijalani oleh Geralt. Menjadi hal yang sangat rasional bagi gamer untuk langsung menyimpulkan bahwa semua visual memesona ini memang ditangkap dari versi Xbox One, mengingat ia resmi dirilis lewat channel Xbox One itu sendiri. Namun ada sesuatu yang aneh dengan trailer ini, sesuatu yang membuat Microsoft harus meminta maaf.
Video ini ternyata memuat opsi penayangan dalam kualitas 1080p/60fps yang merupakan kualitas yang hanya bisa dicapai oleh versi PC. Sejak jauh-jauh hari, CD Projekt sudah mengkonfirmasikan bahwa versi Playstation 4 dan Xbox One hanya akan berjalan di 30fps saja.
Apakah ini berarti bahwa video gameplay terbaru The Witcher 3 ini ditangkap dari versi PC? Benar sekali. Microsoft mengakui hal tersebut dan meminta maaf secara terbuka setelah gelombang kritik menyerang video tersebut. Mereka menegaskan bahwa tidak ada dalam niat mereka untuk merilis sebuah informasi yang berpotensi menyesatkan. Sebuah deskripsi tambahan disematkan, menjelaskan bahwa video ini ditangkap dari versi PC dan mungkin tidak akan merefleksikan kualitas yang akan didapatkan gamer untuk The Witcher 3 versi Xbox One.
The Witcher 3: Wild Hunt sendiri rencananya akan dirilis pada 19 Mei 2015 mendatang, untuk Playstation 4, Xbox One, dan tentu saja – PC. Can’t wait!!
↧
↧
Spesifikasi PC untuk WWE 2K15
Setelah penantian yang cukup lama, game gulat populer yang selama ini selalu menjadi produk untuk platform konsol – WWE 2K akhirnya dipastikan menuju PC! Konfirmasi ini meluncur dari mulut 2K sendiri yang akan merilis ulang game ini untuk PC, dengan semua konten yang sempat mereka tawarkan di versi Playstation 4 dan Xbox One. Tidak hanya itu saja, beberapa konten DLC juga akan dilemparkan secara cuma-cuma untuk membuat versi PC ini kian menggoda. 2K sendiri sempat menyebut bahwa WWE 2K15 ini akan dirilis di musim semi 2015, yang berarti tinggal beberapa minggu ke depan. Namun siapa yang menyangka, bahwa ia ternyata akan dirilis dalam waktu yang sangat dekat.
Seolah tidak ingin menyia-nyiakan waktu yang ada, 2K langsung melemparkan WWE 2K15 ke halaman Store milik Steam, yang sekaligus membuka masa pre-order untuk mereka yang tertarik. Proses pre-order akan memungkinkan Anda mendapatkan harga game ini dengan potongan 10% lebih murah – Rp 491.400,-. Sementara versi rilis penuh nantinya akan ditawarkan di kisaran harga Rp 546.000,-.
Versi PC ini akan memuat serangkaian konten DLC langsung sejak hari pertama, di antaranya: Sting Pack, Hulk Hogan Pack, WCW Pack, Moves Pack, Accelerator, 2K Showcase: One More Match, 2K Showcase: Hall of Pain, dan Showcase: Path of the Warrior.
Lantas, spesifikasi PC seperti apa yang perlu Anda persiapkan untuk bisa menikmati WWE 2K15 versi PC ini dalam kualitas paling optimal? Pastikan Anda memiliki kombinasi rig seperti ini:
Minimum Requirements:
- OS:64-bit: Windows Vista SP2
- Processor: Core 2 Duo E6600, AMD Athlon 64 X2 5400+
- Memory: 4 GB RAM
- Graphics: NVIDIA GeForce GTX 450 or AMD Radeon HD 5770, 1GB GDDR (DirectX11 compatible)
- DirectX: Version 11
- Network: Broadband Internet connection
- Hard Drive: 22 GB available space
- Sound Card: DirectX 9.0c compatible sound card
Recommended Requirements:
- OS: 64-bit: Windows® 7 / Windows® 8
- Processor: Intel Core i5-3550, 3.30 GHz
- Memory: 8 GB RAM
- Graphics: nVidia GeForce GTX 570 or AMD Radeon HD 6970
- DirectX: Version 11
- Network: Broadband Internet connection
- Hard Drive: 22 GB available space
- Sound Card: DirectX 9.0c compatible sound card
- Additional Notes: At least 2 GB DDR Video Memory
↧
Dissidia Final Fantasy Tak Gunakan Soft Engine
Sebuah kejutan yang tidak pernah diprediksi sebelumnya, namun menjadi produk yang tampaknya akan mudah diterima dengan tangan terbuka oleh banyak gamer pecinta franchise Final Fantasy, kalimat ini tampaknya pantas untuk menjelaskan pesona seri terbaru Final Fantasy Dissidia. Peralihan menuju platform generasi terbaru membuat game fighting yang mempertemukan karakter-karakter ikonik dari franchise Final Fantasy ini terlihat kian menggoda. Menariknya lagi? Proses pengembangannya sendiri diserahkan pada Team Ninja – developer di balik Dead or Alive, dan bukannya Square Enix sendiri. Satu yang pasti, Square tengah berjuang untuk memadatkan jumlah petarung yang akan ia usung.
Akan dirilis untuk Arcade dan Playstation 4, Square Enix memang baru mengkonfirmasikan beberapa karakter, termasuk Ramza dari Final Fantasy Tactics. Terlepas dari niat mereka untuk mempertemukan karakter dari FF I – XIV yang sempat diutarakan beberapa waktu lalu, Dissidia Final Fantasy ini ternyata tidak menutup kemungkinan hadirnya karakter dari seri terbaru – FF XV. Mereka membuka kemungkinan masuknya Noctis – karakter protagonis utama Final Fantasy XV ke dalam game ini di masa depan. Namun hal ini hanya bisa dilakukan jika Final Fantasy XV itu sendiri, sudah meluncur ke pasaran.
Lantas, seperti apa bentuk kerjasama Square Enix, Koei Tecmo, dan Team Ninja di Dissidia Final Fantasy ini? Square Enix menyebut bahwa mereka hanya akan mengandalkan pengalaman, teknologi, dan kammpuan Team Ninja dalam mengembangkan game fighting, yang memang sudah teruji. Tidak ada pembicaraan kerjasama lanjutan soal crossover franchise. Untuk sementara ini, mereka mengaku, sama sekali tidak berencana untuk membawa karakter Dead or Alive ke Dissidia Final Fantasy ini, misalnya.
Engine generasi terbaru Team Ninja – Soft Engine yang berhasil membuat tampilan karakter wanita di Dead or Alive 5: Last Round versi Playstation 4 dan Xbox One kian hidup juga dipastikan tidak akan dihadirkan di seri teranyar ini. Walaupun keputusan ini belum final, namun Square Enix berencana untuk mengembangkan Dissidia Final Fantasy ini tanpa kehadiran engine tersebut. Keputusan ini mungkin akan berubah jika mereka merasa ada karakter tertentu yang memang membutuhkannya. Sayangnya, belum ada detail lanjutan soal kepastian tanggal rilis.
Lulu from Final Fantasy X, Team Ninja? Imagine the Soft Engine… Ehmm..
↧
SEGA Resmi Umumkan Total War: Warhammer untuk PC
Gamer PC yang menyukai seri Total War harus bersiap untuk menyambut satu lagi judul terbaru dari game dengan genre turn-based strategy tersebut. SEGA bersama Creative Assembely secara resmi mengumumkan eksistensi dari Total War: Warhammer!
Bersama dengan pengumuman tersebut SEGA dan Creative Assembly juga telah merilis sebuah trailer sinematik. Yang menarik, game kali ini tampil beda dibanding game Total War sebelumnya yang selalu menawarkan peperangan kolosal bertema sejarah. Ya, Total War: Warhammer lebih bernuansa fantasi!
Gamer akan menemui monster raksasa, makhluk-makhluk yang terbang di angkasa, hingga unsur-unsur magis yang kental. Ada beberapa ras yang hadir di Total War: Warhammer, yakni Empire, Orcs and Goblin, Dwarfs, dan Vampire Count. Gameplay-nya menawarkan unsur turn-based strategy dan real-time tactical battles.
“Kami selalu mencintai dunia Warhammer, dan tidak sabar untuk mencapainya dengan skala kolosal yang sama dan unsur otentik yang telah menjadi karakteristik dari game kami selama 15 tahun terakhir. Kami menghadirkannya dengan cara yang tak pernah ada sebelumnya,” ujar Ian Roxburgh, project leader dari Total War: Warhammer.
Perlu diketahui bahwa bocoran tentang game ini sempat mengemuka pada beberapa bulan yang lalu. Banyak pihak yang percaya bahwa SEGA memang akan melebur franchise Warhammer ke dalam seri Total War. Hasilnya, terbukti menjadi kenyataan.
Menurut SEGA, Total War: Warhammer akan menjadi game pertama dari trilogi baru yang digarap Creative Assembely. Game ini dan akan dirilis untuk PC bersama dengan dua platform lainnya, yakni Mac dan SteamOS. Sayang, belum ada keterangan soal tanggal peluncurannya.
↧
Spesifikasi PC untuk Batman: Arkham Knight
Salah satu game superhero terbaik yang pernah hadir di industri game, pujian tersebut pantas dilayangkan kepada seri Batman: Arkham dari Rocksteady Studios. Lewat dua seri yang mereka racik – Batman: Arkham Asylum dan Arkham City, mereka membangun cita rasa petualangan sang Ksatria Kegelapan yang sesungguhnya. Batman mengalun anggun dengan kekuatan pukulan yang melumpuhkan, ditemani serangkaian gadget mutakhir yang tampaknya memang tak mungkin terlewatkan untuk melawan para musuh ikoniknya yang kejam. Kini kisahnya hendak berakhir. Sebuah seri pemungkas – Batman: Arkham Knight tengah dipersiapkan oleh Rocksteady.
Melewati beberapa kali proses penundaan, aksi penutup Batman di Arkham: Knight akhirnya tinggal menunggu hitungan bulan. Tidak hanya kesempatan untuk memenuhi rasa penasaran siapa sosok Arkham Knight sendiri – yang notabene diposisikan sebagai sang tokoh antagonis utama, ia juga akan menjadi seri perdana yang memungkinkan Anda untuk mengendarai Batmobile di kota yang kini terlihat lebih luas. Dirilis secara multiplatform, ia tentu tampil paling menggoda di versi PC. Pertanyaannya kini, rig apa yang perlu Anda persiapkan untuk mencicipinya? Spesifikasi resmi meluncur dari situs NVIDIA sebagai partner resmi:
Minimum Requirements:
- OS: Win 7 SP1, Win 8.1 (64-bit Operating System Required)
- Processor: Intel Core i5-750, 2.67 GHz | AMD Phenom II X4 965, 3.4 GHz
- Memory: 6 GB RAM
- Graphics Card: NVIDIA GeForce GTX 660
- Graphics Memory: 2 GB
- DirectX®: 11
- Network: Broadband Internet Connection Required
- Hard Drive Space: 45 GB
Recommended Requirements:
- OS: Win 7 SP1, Win 8.1 (64-bit Operating System Required)
- Processor: Intel Core i7-3770, 3.4 GHz | AMD FX-8350, 4.0 GHz
- Memory: 8 GB RAM
- Graphics Card: NVIDIA GeForce GTX 760
- Graphics Memory: 3 GB
- DirectX®: 11
- Network: Broadband Internet Connection Required
- Hard Drive Space: 55 GB
Ultra Requirements
- OS: Win 7 SP1, Win 8.1 (64-bit Operating System Required)
- Processor: Intel Core i7-3770, 3.4 GHz | AMD FX-8350, 4.0 GHz
- Memory: 8 GB RAM
- Graphics Card: NVIDIA GeForce GTX 980
- Graphics Memory: 3 GB
- DirectX®: 11
- Network: Broadband Internet Connection Required
- Hard Drive Space: 55 GB
↧
↧
Akhirnya, Mad Max Perlihatkan Sesi Gameplay!
Sebuah proyek yang cukup mengkhawatirkan, sebenarnya. Bagaimana tidak? Terlepas dari waktu rilis yang kian mendekat setelah proses penundaan di masa lalu, Avalanche Studios masih belum memberikan banyak detail soal game open world teranyar mereka – Mad Max. Sementara di sisi lain, mereka justru mengumumkan proyek lain yang sudah pasti lebih menyibukkann – Just Cause 3 beberapa waktu lalu. Gamer hanya mendapatkan serangkaian screenshot dan trailer sinematik yang tampaknya berhasil melakukan satu hal – meyakinkan bahwa setidaknya dunia yang dibangun Avalanche mengakar kuat pada identitas franchise itu sendiri. Setelah menantikan cukup lama, misteri perihal gameplay ini akhirnya terjawab.
Sebuah trailer gameplay terbaru dilemparkan Avalanche Studios. Setelah banyak mengundang tanda tanya, trailer berdurasi 4,5 menit seolah berhasil menjawab semua hal yang pantas Anda antisipasi dari game Mad Max ini. Mengambil setting dunia post-apocalytpic yang gersang, Anda akan berhadapan dengan aksi mobil cepat dan penuh ledakan bersama dengan kendaraan andalan Anda – Magnum Opus.
Ketika beraksi sendiri, sesi pertarungan tangan kosongnya tampaknya sangat terinspirasi dari mekanik yang disuntikkan Rocksteady di seri Batman: Arkham. Ada segudang collectibles dan upgrade yang harus Anda perjuangkan di dunia yang tidak lagi bersahabat tersebut.
Mad Max sendiri rencananya akan dirilis pada 1 September 2015 mendatang untuk Playstation 4, Xbox One, dan tentu saja – PC. Tertarik?
↧
Review Mortal Kombat X: Brutalitas Generasi Baru!
Anda bisa dibilang tidak pantas menyandang gelar sebagai seorang gamer jika nama “Mortal Kombat” terasa begitu asing di telinga Anda. Franchise racikan Midway di masa lalu ini begitu fenomenal, begitu masif, begitu besar untuk dilewatkan begitu saja tanpa menarik perhatian sedikitpun. Bagi gamer generasi baru, ia mungkin lebih dikenal sebagai franchise game fighting yang sekedar menjual darah dan potongan tubuh sebagai daya tarik utama. Namun percaya atau tidak, nilai jual sama ini jugalah yang membuat Mortal Kombat begitu “ditakuti” di industri game ketika ia berjuang mempertahankan eksistensi awalnya. Mutilasi dan kekejaman yang ia tawarkan akhirnya memicu berdirinya lembaga independen rating umur untuk memastikan konten game seperti ini tidak jatuh di tangan konsumen yang salah. Mortal Kombat mengubah cara industri game bekerja.
Sempat tenggelam untuk waktu yang cukup lama dengan kecenderungan popularitas yang kian menurun, Mortal Kombat menemukan momentum kebangkitannya kembali setelah campur tangan Netherrealm di tahun 2011 silam yang berhasil menelurkan seri yang luar biasa. Pendekatan visual yang naik signifikan dengan beragam efek serangan yang lebih brutal, baik dari mode serangan baru seperti X-Ray hingga Fatality itu sendiri menjadi nilai jual yang begitu menggoda. Mortal Kombat tidak hanya disambut kembali bak raja oleh para penggemarnya yang sudah lama merindukan sebuah seri yang fantastis, tetapi juga fans baru yang terpukau pada tingkat brutalitas yang mereka tawarkan. Rangkaian kesuksesan yang akhirnya membawa Netherrealm menciptakan seri baru – Mortal Kombat X. Alasan utama untuk menantikannya? Tentu saja fakta bahwa ia diracik untuk Playstation 4, Xbox One, dan PC – platform dengan performa yang sudah pasti, lebih kuat.
Lantas, apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Mortal Kombat X ini? Mengapa kami menyebutnya sebagai seri game fighting yang menghibur?
Plot
Acungan dua jempol memang pantas diarahkan pada Netherrealm Studios yang tampaknya tidak ragu melangkah ke depan, setidaknya cukup gila untuk melemparkan cerita “klasik” Mortal Kombat ke arah yang belum pernah ditempuh sebelumnya. Beberapa tahun setelah kematian Shao Khan di turnamen Mortal Kombat sebelumnya, Earthrealm ternyata belum bebas dari ancaman. Masih ada Shinnok dan tangan kanannya – sang penyihir Quan Chi yang berusaha menguasai dunia ini. Tidak hanya diperkuat dengan para petarung Netherrealm yang selama ini kita ketahui, Quan Chi ternyata juga berhasil menghidupkan beberapa pahlawan ikonik Earthrealm seperti Kung Lao, Kitana, dan Liu Kang yang kini berada di bawah kendalinya. Pertarungan berjalan alot, namun bumi kembali berhasil menang. Semuanya berkat sepak terjang sang flamboyan – Johnny Cage dan Sonya Blade yang menyimpan kekuatan yang menakjubkan. Untuk sementara ini , niat jahat Shinnok bisa teredam. Namun bukan berarti Earthrealm bisa begitu saja bersenang-senang tanpa mempersiapkan diri untuk ancaman selanjutnya, yang nampaknya memang tidak bisa dihindari. Tidak ada kandidat pembela Earthrealm lagi yang jauh lebih tepat selain keturunan para pahlawan ikoniknya. Dua puluh tahun setelahnya, empat karakter baru yang menjadi fokus muncul. Cassie Cage – anak dari Johnny Cage dan Sonya Blade, Jacqui anak dari Jax, Kung Jin – sepupu dari Kung Lao, dan Takeda – anak dari Kenshi dan sekaligus merupakan murid dari Scorpion itu sendiri tergabung dalam pasukan khusus untuk menetralisir ancaman yang diarahkan Netherrealm pada Earthrealm. Namun gejolak ternyata tidak hanya terjadi di bumi. Di dimensi lain, Netherrealm ternyata mengalami konflik politik yang tak kalah kacau. Kotal Kahn – sang pemimpin baru yang menggantikan posisi Shao Khan harus berkutat dengan pemberontakan yang dikobarkan oleh Mileena, yang tampaknya masih belum menerima fakta tewasnya sang ayah. Sementara di tengah kekacauan ini, Quan Chi bangkit kembali untuk memenuhi agenda rahasianya sendiri. Bagaimana semua konflik ini akan berakhir? Mampukah Earthrealm kembali bertahan di tangan para petarung generasi baru ini? Siapakah musuh terbesar yang harus diwaspadai? Semua jawaban dari pertanyaan ini bisa Anda jawab dengan memainkan Mortal Kombat X ini.↧
PlayTest: Gaming dengan Google Cardboard!
Virtual Reality diprediksi menjadi teknologi yang akan mengubah industri video game di masa depan. Dengan teknologi ini, gamer bisa merasakan sensasi yang luar biasa dimana seolah-olah sedang berada di dalam dunia virtual dari game yang ia mainkan. Sebuah potensi yang sangat besar untuk mewujudkan video game di level yang benar-benar berbeda.
Jika berbicara soal VR, Oculus Rift mungkin menjadi nama yang langsung terlintas di benak Anda. Bagaimana tidak, belakangan ini Oculus Rift memamerkan kemajuan yang cukup pesat pada pengembangannya dan dipercaya menjadi salah satu perangkat yang paling pas untuk merasakan VR secara maksimal. Namun satu masalahnya, Oculus Rift mungkin tidak akan dijual dengan harga murah dan saat ini pun belum dijual sebagai produk komersil.
Lalu, apa solusinya bagi Anda yang tak sabar mencicipi pengalaman yang ditawarkan teknologi VR? Ya, Google Cardboard!
Apa Itu Google Cardboard?
Sebagian besar dari Anda tentu sudah pernah mendengar produk ini. Sekilas memang terlihat tidak menjanjikan karena Cardboard sendiri pada dasarnya hanya terbuat dari kardus. Nantinya, kardus ini akan Anda rakit menjadi sebuah VR Headset. Harganya pun sangat murah. JagatPlay membeli versi unofficial dari Cardboard lewat salah satu toko online di Indonesia dengan harga hanya sekitar Rp 32.000! Bandingkan seberapa jauh perbedaan harganya jika Anda membeli Oculus Rift. Salah satu hal unik di Cardboard adalah keberadaan magnetic ring yang berfungsi sebagai input di aplikasi VR. Teknologi magnetic ring terbilang sangat menarik karena tidak terhubung sama sekali dengan smartphone. Akan tetapi, setiap Anda menggunakannya, smartphone akan langsung memberikan respon.↧
Winterflame: The Other Side – Satu Lagi Game Indonesia Potensial!
Vandaria, Anda yang pernah tumbuh besar dengan salah satu majalah game ternama di Indonesia tampaknya tidak asing lagi dengan nama yang satu ini. Vandaria merupakan sebuah dunia fantasi dengan kisah epik yang menjadikan komunitas sebagai pancang utama eksistensinya. Lewat tangan para fans, Vandaria tumbuh dari sekedar cerita, menjadi komik, novel, hingga cardgame. Menariknya lagi? Visi kisah fantasi ini ternyata tidak hanya berhenti sampai di situ saja. Bekerja sama dengan developer lokal – Artoncode, Vandaria siap untuk memasuki sebuah “dunia” baru yang berbeda. Sebuah proyek video game yang potensial untuk dilirik.
Vandaria – Winterflame: The Other Side menjadi nama yang dipilih oleh Artoncode untuk mewujudkan mimpi mereka. Menjadikan Lev – seorang manusia yang berusaha bertahan hidup setelah serangan yang membungihanguskan kotanya yang tercinta. Memiliki persepsi super negatif terhadap Raina yang selama ini ia pandang sebagai penjahat, Lev justru diselamatkan oleh sosok yang satu ini. Kehilangan tangan kirinya selama proses tersebut, Lev berusaha memulihkan diri, fisik dan psikologis. Namun sayangnya, bencana baru datang. Raina menghilang. Seperti yang bisa diprediksi, Anda harus menemukannya kembali.
Winterflame: The Other Side sendiri memang terlihat sebagai proyek developer lokal yang potensial. Desain karakter dunia dan karakter hanyalah awal pesona yang membuatnya terlihat pantas dilirik. Sang developer sendiri tampaknya sudah punya konsep matang untuk mendefinisikan kisah perjalanan Lev yang akan berkutat pada genre action platformer. Seperti halnya Trine, puzzle berbasis physics akan menjadi tantangan utama, di luar variasi kemampuan Lev sendiri yang akan menuntut situasi khusus tertentu untuk diaplikasikan. Beberapa artwork yang dirilis memang terlihat “manis”.
Menariknya lagi? Untuk mewujudkan mimpi ini, Artoncode menjadikan Kickstarter sebagai sumber dana potensial untuk mengembangkan Vandaria – Winterflame: The Other Side ini. Meminta dana sekitar CAD 68.000, ia baru memenuhi 13.714 CAD ketika berita ini ditulis, dengan deadline sekitar 34 hari ke depan. Beberapa tingkat donasi dan reward yang unik juga ditawarkan untuk menggoda para calon donatur. Menariknya lagi? Mereka menarik komposer dari luar untuk mengerjakan musik yang satu ini, memastikan atmosfer fantasi yang jauh lebih kuat. Game ini sendiri rencananya akan dirilis untuk PC.
Tertarik untuk menjadikan game Indonesia potensial ini sebagai kenyataan? Anda bisa mengunjungi halaman Kickstarter mereka berikut ini untuk ikut memberikan donasi. Looks interesting..
↧
↧
PlayTest: Gaming Dengan Steam Machine – Alienware Alpha!
Steam Machines merupakan topik pembicaraan yang masih sangat panas di kalangan gamer hingga saat ini. Mesin berbasis komputer yang dirancang untuk menjalankan Steam OS, sistem operasi yang dibuat khusus untuk memainkan game, diharapkan menjadi masa depan baru dunia game. Berhubungan dengan perangkat gaming tersebut, kami beruntung kedatangan Alienware Alpha, Steam Machines pertama di dunia yang siap menggunakan Steam OS – tentunya setelah sistem operasi itu selesai.
Alienware Alpha pada tahap ini masih menggunakan sistem operasi Windows 8.1. Jadi, tampilan pada layarnya masih sama dengan komputer biasa. Akan tetapi, untuk memberikan kesan console yang menjadi tujuan Steam OS, Alpha memberikan feature yang menarik yaitu Alpha UI. Kegunaan Alpha UI adalah menggantikan tampilan utama di layar menjadi seperti interface di console generasi terbaru. Semua pengendalian menggunakan controller XBOX 360 untuk PC.
Apakah mesin ini cukup kuat untuk memainkan game di Windows 8.1? Sebelum ia menggunakan Steam OS yang dirancang khusus untuk bermain game dan pastinya dioptimalkan jauh lebih baik dari Windows dalam koridor gaming, besar kemungkinan performanya dalam memainkan game akan sedikit menurun. Untuk mengetahui hal tersebut, kami mencoba memainkan beberapa game terbaru di Alienware Alpha. Sebelumnya, berikut konfigurasi hardware yang ada di dalam mesin ini:
- Prosesor: Intel Core i5 4590T
- Memori: 8 GB DDR3
- Graphics: NVIDIA GeForce GTX 860M GDDR5 2GB
- HDD: 1 TB
Assassin’s Creed Unity
Tanpa bantuan Steam OS, game yang sangat membebani prosesor ini pastinya akan sangat sulit untuk bisa berjalan di setting tinggi. Alasan utamanya tentu saja karena game ini mampu menghasilkan begitu banyak NPC (karakter yang dijalankan komputer) pada satu lokasi. Setidaknya Alpha harus menghasilkan ribuan NPC yang berjalan dan melakukan aktivitas rutin mereka di dalam kota. Berikut permintaan spesifikasi untuk menjalankan game ini:- Prosesor: Intel i7 3770
- Memory: 8 GB
- Graphics Card: NVIDIA GTX780 3GB
- HDD: 50GB
- Resolusi: 1366 x 768
- Environment Quality: Low
- Texture Quality: Low
- Shadow Quality: Low
- Ambient Occlusion: Off
- Antialiasing Quality: Off
- Bloom: On
↧
EA: Kami Masih Percaya Pada Free-to-Play
Electronic Arts baru-baru ini memutuskan segera menutup server dari empat game-nya, Battlefield Heroes, Battlefield Play4Free, Need For Speed World, dan FIFA World. Ya, keempat judul tersebut adalah game dengan format free-to-play yang selama ini bisa dinikmati secara gratis oleh gamer.
Menurut pihak perusahaan, empat game ini akan mulai offline pada 14 Juli 2015 mendatang. Bos EA Studios, Patrick Soderlund, sempat menjelaskan bahwa alasan menutup keempatnya adalah karena ‘cara gamer bermain telah berubah drastis’ sejak pertama kali diluncurkan.
Meski begitu, keputusan menutup empat game free-to-play bukan berarti menandakan EA sudah tidak tertarik dengan ranah tersebut. Mereka tetap percaya konsep free-to-play adalah sebuah potensi yang besar untuk berkembang di industri video game.
“Perubahan ini hanya berdampak pada empat judul, kami tetap percaya dengan model free-to-play. Star Wars: The Old Republic terus menjadi layanan yang dinamis dengan basis gamer yang semakin bertambah, dan lebih banyak lagi konten baru serta update yang rencananya rilis tahun ini. Di Asia, FIFA Online 3 terus berkembang pesat,” ujar juru bicara EA.
EA mengaku akan selalu memegang komitmen untuk terus berkiprah di ranah free-to-play, dengan mengeksplorasi konsep-konsep terbaru dan cara untuk menghadirkan game mereka ke lebih banyak gamer di seluruh dunia. Bagaimana dengan Anda sendiri? Apakah menurut Anda format free to play memang masih potensial, bahkan hingga saat ini sekalipun?
↧
Call of Duty: Black Ops 3 Rilis Trailer Perdana!
Masa depan tampaknya menjadi tema utama yang berusaha dijual Activision dengan franchise Call of Duty-nya. Setelah COD: Ghost dari Infinity Ward yang melemparkan kita pada sebuah skenario yang tidak terlalu jauh di depan mata, Sledgehammer membawa Advanced Warfare selangkah lebih jauh dengan teknologi militer yang tampaknya masih mustahil untuk diimplementasikan saat ini. Terlepas dari teriakan komunitas yang mulai merindukan tema perang dunia kedua dan pertempuran yang lebih klasik, Activision tidak bergeming. Mereka bahwa membawa tema “masa depan” ini jauh lebih masa depan lagi dengan sang proyek terbaru dari Treyarch – Call of Duty Black Ops 3.
Sebuah trailer perdana untuk game ini akhirnya dirilis. Jika Anda merasa COD: Advanced Warfare sudah terlalu futuristik, maka Anda akan terkejut dengan Black Ops 3 ini. Trailer berdurasi 2 menit ini memperlihatkan teknologi augmentasi sebagai tema utama.
Pertempuran berjalan epik dengan kemampuan pasukan yang mampu mengubah tangan bioniknya menjadi senjata tertentu, hingga pertempuran melawan para Droids yang bergerak otomatis. Menariknya lagi? Anda seolah tengah menikmati kombinasi empat game berbeda lewat video singkat ini. Tema besar yang mirip Deus Ex, kemampuan mengeluarkan sejenis senjata lebah ala Bioshock, dan kemampuan berlari melewati dinding ala Titanfall diperlihatkan di sini. Dari sisi gameplay? Ia mulai terasa seperti Destiny.
Menariknya lagi? Call of Duty: Black Ops 3 ini juga memungkinkan Anda untuk menyelesaikan mode campaign yang ada bersama dengan tiga teman yang lain. Benar sekali, ia menawarkan pengalaman kooperatif dari awal hingga akhir cerita. Anda juga berkesempatan meracik siapa karakter utama Anda, dari senjata hingga penampilan. Treyach menjanjikan modifikasi yang lebih kaya untuk memungkinkan karakter yang lebih unik.
Tidak hanya itu saja, mereka juga menjanjikan animasi yang akan tampil berbeda bergantung pada jenis kelamin karakter utama racikan Anda sendiri. Treyach menawarkan 9 kelas karakter yang disebut Specialist. Setiap kelas ini akan memiliki nama dan latar belakang cerita sendiri, lengkap dengan skill dan senjata unik mereka masing-masing.
Bersamaan dengan peluncuran informasi ini pula, Treyach merilis spesifikasi PC minimum yang perlu Anda persiapkan untuk dapat menikmatinya:
- OS: Windows 7 64-Bit / Windows 8 64-Bit / Windows 8.1 64-Bit
- Processor: Intel® Core™ i3-530 @ 2.93 GHz / AMD Phenom™ II X4 810 @ 2.60 GHz
- Memory: 6 GB RAM
- Graphics: NVIDIA® GeForce® GTX 470 @ 1GB / ATI® Radeon™ HD 6970 @ 1GB
- DirectX: Version 11
- Network: Broadband Internet connection
- Sound Card: DirectX Compatible
↧
Konami Batalkan Silent Hills?
Hubungan antara Hideo Kojima dan Konami memang mengkhawatirkan. Terlepas dari beragam rumor yang terus menyebar di dunia maya, tidak ada yang tahu pasti apa yang tengah terjadi dengan keduanya. Satu yang pasti, ia membuat banyak proyek Hideo Kojima – otak di balik banyak franchise raksasa sekelas Metal Gear Solid dan ZOE ini seperti terkatung-katung tanpa kejelasan. Dari penghapusan nama Kojima dari beberapa seri MGS hingga aksi tutup mulut yang ia lakukan membuat banyak gamer mempertanyakan kebijakan yang tengah ditempuh Konami. Sayangnya, alih-alih mulai mengubah persepsi negatif gamer tersebut, Konami justru hadir dengan lebih banyak berita buruk.
Dengan rumor keluarnya Hideo Kojima dari Konami dalam waktu dekat, misteri terbesar tentu menyangkut kelanjutan proyek Silent Hills – game horror generasi baru yang rencananya akan ia kembangkan bersama Del Toro. Dari semua informasi baru yang muncul, besar kemungkinan bahwa proyek ini akan dibatalkan. Dan jikapun Konami memaksanya berlanjut, Silent Hills tampaknya tidak akan lagi dikembangkan oleh Kojima dan Del Toro. Setidaknya hal inilah yang dikonfirmasikan oleh dua pihak yang berhubungan dengan proyek ini secara langsung.
Dalam event San Fransisco Film Society, menanggapi pertanyaan fans yang berfokus soal eksistensi game ini, Guillermo Del Toro sendiri mengaku, bahwa proyek Silent Hills tidak akan lagi berlanjut. Ia secara terbuka mengungkapkan kesedihannya yang mendalam bahwa ia tidak bisa melanjutkan game ini lagi. Konfirmasi soal pembatalan Silent Hills tidak hanya meluncur dari Del Toro. Sang aktor yang terkenal lewat film seri The Walking Dead, yang juga seharusnya menjadi karakter utama Silent Hills – Norman Reedus juga mengungkapkan hal yang sama. Dalam tweet dari akun Twitter resminya, Reedus juga berharap proyek ini bisa hidup kembali di masa depan. Sementara ini, ia meminta maaf bagi para fans yang menantikan sepak terjangnya di kota kabut penuh horror tersebut.
Apakah ini berarti Silent Hills memang batal? Atau ia akan terus berlanjut, namun kali ini tanpa campur tangan Kojima, Del Toro, atau Norman Reedus? Sayangnya, jawabannya sendiri masih belum jelas. Hideo Kojima masih terus melakukan gerakan tutup mulutnya, sementara Konami masih belum memberikan komentar resmi apapun terkait hal ini. Sementara di sisi lain, sang teaser yang tidak kalah menyeramkan – P.T. untuk Playstation 4 juga kabarnya akan ditarik dari PSN Store selamanya, mulai dari tanggal 29 April mendatang.
Seriously, what happen with you, Konami?
↧
↧
Valve Luncurkan Mod Berbayar – Tuai Respon Negatif
Valve adalah gudangnya inovasi. Untuk alasan yang cukup gila, mereka selalu berusaha menawarkan sesuatu yang baru ke industri game, baik dari sisi perangkat keras maupun perangkat lunak. Steam adalah bukti nyata akan hal tersebut. Di awal kelahirannya, tidak ada satupun gamer yang akan pernah percaya bahwa portal distribusi game secara digital bisa menjadi sesukses sekarang, dengan jutaan user yang mengandalkannya setiap hari. Namun terlepas dari cinta gamer terhadap Valve, ia ternyata tidak selalu menghadirkan kebijakan populer. Salah satu yang terbaru? Mod berbayar!
Mod adalah urat nadi gaming untuk PC, sebuah fakta yang memang tidak terbantahkan. Rasa cinta komunitas pada franchise tertentu melahirkan usaha untuk menyempurnakannya, atau bahkan menawarkan sesuatu yang benar-benar baru untuknya. Roda ini berputar puluhan tahun, tanpa masalah. Namun, semua berubah ketika Valve memutuskan untuk menjadikan proses ini sebagai sebuah industri, sebuah siklus uang yang baru. Bekerja sama dengan Bethesda, Valve meluncurkan sesi mod berbayar via Steam. Ini berarti, modder diperkenankan menjual mod yang mereka racik via Store untuk digunakan di dalam game. Skyrim menjadi proyek pertama, dan segudang mod langsung meluncur di hari pertama. Namun alih-alih positif, respon yang didapatkan Valve justru bertolak belakang.
Gamer merespon negatif skema bisnis seperti ini, bahkan dari kelompok modder yang aktif di komunitas Nexus, sekalipun. Bukannya mendukung, mereka justru melihat aksi yang dilakukan Valve ini akan berujung mimpi buruk, mematikan komunitas modding itu sendiri. Menjadikan sesuatu yang mengakar pada cinta menjadi bisnis berimplikasi negatif. Apalagi Valve sendiri terhitung angkat tangan, tidak ambil pusing dengan isu plagiat atau bahkan pencurian mod gratis yang mungkin dilakukan oleh user. Semua keluhan itu akhirnya sampai di telinga Gabe Newell.
Gaben langsung meluncur ke situs komunitas – Reddit untuk mendengar keluhan gamer. Namun terlepas dari kritik yang kuat, Gaben percaya bahwa sistem mod berbayar seperti ini akan menguntungkan industri game – baik dari sisi gamer maupun modder sendiri. Ia menyakinkan bahwa Valve akan mematikan fitur ini jika memang dirasa merugikan. Namun untuk sementara ini, ia akan mengandalkan data yang terkumpul sebelum mengambil keputusan. Gaben juga tidak berkeberatan untuk bekerjasama dengan Nexus untuk mengambil jalan terbaik.
Namun, terlepas dari jawaban Gaben ini, respon negatif terus mengalir. Ada banyak hal yang ditakuti modder dari sistem seperti ini. Dua yang paling kentara adalah bisnis akan mematikan potensi kerjasama antar beragam mods yang sudah menjadi sesuatu yang normal selama ini. Ditakutkan bahwa modder tidak lagi akan membiarkan modder lain untuk menyempurnakan mod yang ia racik, semata-mata karena alasan uang. Alasan kedua? Scene modding sudah berjalan selama belasan tahun, dan sejauh ini tidak mengalami masalah sama sekali dengan roda yang terus berputar secara konsisten. Lantas, apa yang hendak dilakukan Valve saat inI? Ketakutan besar bahwa Valve yang selama ini begitu dicintai oleh komunitas gamer, kini berubah menjadi kekuatan yang menjadikan uang sebagai prioritas.
You either die a hero, or live long enough to see yourself become the villain, huh, Gaben?
↧
Gears of War Remastered Menuju Xbox One?
Versi remastered dari game-game lama yang populer di masanya nampaknya akan kembali ditemui oleh gamer. Menurut bocoran yang beredar, kali ini giliran Gears of War yang akan dirilis ulang dengan konsep tersebut.
Kabarnya, Microsoft akan meluncurkan Gears of War Remastered untuk konsol anyar mereka, Xbox One. Seperti pada game dengan konsep serupa lainnya, gamer boleh berharap ada peningkatan yang signifikan dari segi visual.
Developer Brink dan Dirty Bomb, Splash Damage, disebut-sebut sebagai pihak yang mengerjakan versi remastered dari Gears of War. Sebelumnya, ada pula gosip yang menyinggung nama Black Tusk Studios sebagai developer yang akan menggarapnya.
Perlu diketahui bahwa Black Tusk Studio sendiri adalah developer yang memang ditunjuk untuk mengembangkan franchise Gears of War, yang seperti diketahui telah dibeli oleh Microsoft dari Epic Games pada 2014 lalu.
Yang menarik, website Polygon mengaku sudah melihat beberapa screenshot yang menggambarkan mode multiplayer di Gears of War Remastered. Menurut mereka, versi baru ini hadir dengan kualitas lighting dan tekstur yang lebih baik. Mode multiplayer-nya pun akan berjalan dengan 60fps di Xbox One.
Beberapa mode multiplayer yang tersedia di Gears of War Remastered antara lain Team Deathmatch, King of the Hill, One Life 1v1, Shotgun Team Deathmatch, 1v1 Sudden Death Gnasher Only, 4v4 Team Deathmatch Single Round, dan 4v4 King of the Hill Single Round.
Microsoft memang belum memberikan pernyataan resmi. Bos Black Tusk Studio, Rod Fergusson, bahkan sempat membantah kabar yang mengklaim mereka tengah mengerjakan Gears of War – Marcus Fenix Collection. Meski begitu, ia mengaku sedang mengerjakan proyek Gears lainnya dan akan diungkap pada E3 2015 Juni mendatang. Bagaimana menurut Anda?
↧
Batman: Arkham Knight Ungkap Karakter Pendukung Baru
Gamer pecinta game Batman tentunya sudah tak sabar menantikan seri selanjutnya, Batman: Arkham Knight. Apalagi, dengan fokus pengembangan ke platform new-gen, termasuk PC, tak salah jika gamer berharap game ini akan tampil lebih menawan dibanding seri sebelumnya.
Seolah ingin membuat gamer semakin penasaran, Rocksteady baru saja merilis trailer baru dari Batman: Arkham Knight. Satu hal yang menarik dari trailer tersebut adalah kehadiran karakter-karakter ikonik seperti Catwoman, Robin, dan Nightwing.
Selain itu, Warner Bros selaku publisher juga menjelaskan bahwa dalam gameplay-nya nanti Arkham Knight memiliki fitur Dual-Play. Fitur ini memungkinkan gamer untuk mengganti karakter yang ia kendalikan antara Batman, Catwoman, Robin, atau Nightwing selagi bertarung.
Meski sekilas nampak seperti co-op, namun Warner tak menyebutnya demikian. Kemungkinan besar selagi gamer mengendalikan karakter tertentu, karakter lainnya akan dikendalikan oleh AI. Batman dan timnya pun bisa melakukan serangan combo bersama-sama.
Beberapa karakter lainnya pun turut hadir di trailer ini, contohnya Azrael, Komisioner Gordon, dan Scarecrow. Seperti pada trailer sebelumnya, semuanya dibalut dengan visual yang memanjakan mata. Sekadar mengingatkan, BBatman: Arkham Knight akan meluncur di PC, PlayStation 4, dan Xbox One pada 23 Juni 2015 mendatang.
↧