Jika kita tengah membicarakan publisher yang tengah naik daun di industri game saat ini, maka nama besar Ubisoft tentu saja tidak bisa dipisahkan darinya. Sejak kesuksesan Assassin’s Creed di pasaran, Ubisoft secara perlahan namun pasti, menemukan strategi yang tepat untuk terus menancapkan taring kuatnya di persaingan dengan publisher besar. Tidak hanya mengeksploitasi franchise yang memang sudah memiliki basis fans yang kuat, ia juga terkenal sebagai publisher yang secara konsisten melahirkan judul-judul game baru. Namun jika ada satu tren yang bisa dilihat dari beragam proyek Ubisoft, hampir semua game besar yang mereka telurkan mengambil genre open-world. Sesuatu yang akan terus mereka pertahankan.
Assassin’s Creed, Far Cry, The Crew, Watch Dogs, dan The Division, hampir semua game besar yang digarap Ubisoft berpusat pada genre open-world. Mengapa keputusan tersebut diambil? Dalam wawancara terbarunya dengan situs gaming – CVG, sang CEO – Yves Guillemot mengungkapkan bahwa keputusan ini diambil untuk memenuhi keinginan gamer sendiri.
Ubisoft percaya bahwa gamer lebih menginginkan porsi kebebasan yang lebih di dalam video game, sebuah pengalaman bermain yang lebih bebas dan tidak linear. Lagipula, genre open-world memungkinkan Ubisoft menciptakan sebuah game dengan variasi daya tarik yang berbeda, untuk minat gamer yang berbeda pula. Ia juga menyebutkan bahwa tren open-world ini tidak hanya akan menjadi fokus Ubisoft, tetapi juga developer lain di masa depan.
Apa yang disebut oleh Guillemot ini memang mulai terlihat di industri game, apalagi melihat sebagian besar proyek next-gen seperti Shadow of Mordor, The Witcher 3, No Man’s Sky, dan Batman: Arkham Knight yang semuanya juga mengusung elemen open-world di dalamnya. Bagaimana dengan Anda sendiri? Berapa banyak dari Anda yang memang lebih senang memainkan game dengan genre seperti ini?