Belakangan ini, para publisher semakin gencar mempromosikan game dalam bentuk digital. Selain bisa menekan biaya dibanding harus memproduksi game dalam bentuk fisik, gamer pun dinilai bisa lebih mudah mendapatkan game yang mereka inginkan secara cepat.
Bagi para gamer PC, membeli game secara digital merupakan salah satu solusi untuk mendapatkan versi original yang terkadang didiskon sehingga jauh lebih murah. Meski begitu, menurut studi bernama ‘The Democracy of Downloading: What Gamers Expect (and Want) from Digital Distribution’, MarketCast menemukan fakta yang berbeda jika sudah berbicara tentang gamer konsol.
Menurut MarketCast, gamer konsol yang membeli game secara digital masih di bawah 20 persen! Walaupun sesungguhnya gamer konsol menyukai digital download, tetapi sebagian besar dari mereka merasa khawatir dengan apa yang terjadi setelah pembelian, dan kehilangan perasaan memiliki seperti ketika membeli disc fisik.
Seperti diketahui, game fisik bisa dengan mudah dijual kembali jika gamer tidak menyukai atau tidak ingin memainkannya lagi di masa depan. Hal yang sangat berbeda jika membeli game secara digital yang hanya bisa diaktivasi dengan product key.
Lalu, momen apa yang akan menjadi pemicu revolusi digital di konsol? MarketCast menyebutkan bahwa hal itu tidak akan terjadi hingga layanan streaming sebagus Netflix tersedia untuk gamer, retailer game digital menawarkan kemudahan untuk menjual kembali game yang telah dibeli, serta harga game digital yang jauh lebih murah ketika baru dirilis, setidaknya di bawah USD 60.
Dari 1000 orang gamer (PC dan konsol) yang mereka wawancara, 85 persen setuju bahwa transisi ke digital akan membuat game lebih mudah didapat, serta bisa membantu developer-developer kecil memasarkan karya mereka. Namun jika membandingkan pengalaman yang didapat dari para gamer PC yang menggunakan Steam dengan gamer konsol yang mengandalkan Xbox Live dan PlayStation Network, gamer PC mengaku mendapatkan kepuasan yang lebih tinggi. Bagaimana menurut Anda?
↧