Franchise tahunan bukan hanya milik game-game FPS military shooter yang bertebaran di industri game saat ini. Di sudut kompetisi yang lain, ada Assassin’s Creed dari Ubisoft yang terus menawarkan konsep open-world yang memesona. Sementara untuk gamer yang menggilai genre racing, EA hadir dengan seri franchise andalannya – Need for Speed setiap tahun. Sempat mengumumkan penunjukan Criterion Games sebagai developer tunggal franchise ini, EA tampaknya mulai berubah pikiran. Namun alih-alih semakin berkembang lewat kesuksesan seri-seri NFS sebelumnya, nasib Criterion justru kian tidak jelas.
Selamat tinggal Criterion sebagai developer tunggal Need for Speed, ini tampaknya menjadi kalimat yang pantas untuk diucapkan saat ini. Seolah menjilat ludah mereka sendiri, EA akhirnya mengambil kebijakan ekstrim terkait developer yang satu ini. Menarik lebih dari 60 orang dari sumber daya manusianya dan menempatkannya di developer baru – Ghost Games UK yang tengah menangani Need for Speed: Rivals, Criterion kini hanya diperkuat tidak lebih dari 16 pegawai sisa. Developer raksasa yang populer lewat nama Burnout ini kini hanyalah sebuah tim kecil.
Dengan penurunan jumlah pegawai yang signifikan, Criterion tentu tidak lagi memiliki kapabilitas untuk menangani seri NFS apapun. Tidak hanya itu saja, mereka saat ini juga belum mengumumkan proyek game resmi apapun untuk dinantikan oleh publik. Apakah ini akan menjadi strategi EA untuk mengakhiri nama besar Criterion? Apakah ini akan menjadi akhir dari sebuah seri Burnout yang baru? Please survive, Criterion, please..