Bagi pecinta RPG berbasis Encounter, seperti JRPG, ciri khas monumental yang menghiasi jenis game tersebut adalah cerita dan grinding battle. Hampir tidak ada RPG dengan jenis ini yang lupa menyisipkan bahan utama tersebut. Bahkan, tidaklah berlebihan bila dikatakan cerita merupakan nyawa dari genre RPG sendiri. Namun, karena hal ini pula genre tersebut mengalami generalisasi yang begitu pekat, sampai sangat sulit untuk mencari RPG berjenis Encounter yang memiliki nuansa permainan berbeda. Sebagai informasi, RPG berbasis Encounter tidak memperlihatkan musuhnya di layar, melainkan melalui momen “kaget” ketika pemainnya mendadak dibawa ke layar pertarungan.
Itu sebabnya kehadiran Undertale cukup mengejutkan. Bila dilihat dari permukaan saja, game ini sekilas sama saja dengan game sejenis dengan judul berbeda. Apalagi game ini menggunakan tampilan yang sangat “retro”, yaitu grafis 2D di tahun ’80-an yang didominasi oleh pixel besar dan warna tanpa shading. Jadi dari sisi tampilan belaka, game ini sama sekali tidak menarik minat gamer yang memuja tampilan grafis 3D. Namun, Undertale menyimpan permatanya di dalam permainannya sendiri. Bukan hanya ia mampu menampilkan cerita yang berani, tetapi juga mampu menghibur pemainnya melalui beragam momen jenaka.
Kekuatan Undertale tidak berhenti pada cerita belaka. Unsur pertarungan juga menjadi perhatian yang besar dalam game ini. Namun, bukan dalam arti Anda akan terus menerus dibuat mengulang pertarungan di daerah yang sama hingga merasa bosan. Hal ini lumrah terjadi pada RPG bergenre Encounter demi mendapatkan karakter yang kuat dari sisi Level. Undertale melihatnya dari sisi yang cukup unik dan menarik serta tidak luput memberikan hiburan di dalamnya.
Jatuh ke Dunia Lain
Cerita dari game ini berputar pada sejarah perang antara manusia dengan monster. Perang tersebut berakhir dengan kemenangan manusia dan terbuangnya bangsa monster ke dalam jurang di perut Bumi. Setelah waktu yang sangat lama, keberadaan mereka telah dilupakan oleh manusia, hingga satu saat seorang anak jatuh ke dalam lubang yang menghubungkan dunia atas dengan dunia bawah. Anak bernama “Momon”, yang namanya dapat Anda ubah sendiri sesuka hati ketika permainan dimulai, sebenarnya bukan anak spesial dengan kekuatan unik. Namun, di dunia monster, manusia terlemah pun memiliki arti spesial.
Narasi dalam game meskipun tidak dibawakan dengan beragam fitur yang mewah, seperti beragam film event atau pengisi suara, tetapi mampu menyentuh dan di saat bersamaan menghibur. Begitu juga dengan misteri dunia monster yang dapat terus dikupas sedikit demi sedikit sehingga membuat penasaran. Alasan utamanya berasal dari pembawaan ceritanya sendiri yang tidak biasa.
Bila dibandingkan dengan narasi yang biasa ditemukan pada RPG lain, Anda hanya menjadi pembaca saja. Beragam cerita yang melibatkan karakter utama berkembang begitu saja dan Anda tidak merasa seperti bagian di dalamnya. Pada Undertale, Anda akan merasa pilihan yang dibuat memiliki arti besar, seakan ia menjadi penentu nasib Anda. Terang saja, di dalam permainan Anda akan sering menemukan momen pilihan, sebenarnya ia tidak memberikan pilihan berupa dialog, tetapi tetap terasa seakan hidup Anda bergantung padanya. Sering kali perbuatan Anda di dalam game yang mampu memberikan kesan pilihan tersebut.
Sebagai contoh, pada permulaan permainan Anda akan diminta untuk menunggu di satu ruangan oleh monster yang menolong Anda sebelumnya. Pesannya hanyalah bersabar menunggu di satu ruangan selama puluhan menit! Namun, Anda juga memiliki kebebasan untuk pergi saja meninggalkan ruangan tersebut dan mulai bertemu monster. Hal ini memberikan kesan seakan Anda akan menemukan hadiah spesial bila menunggu, seperti yang sempat kami lakukan selama hampir satu jam!
Momen trolling yang dapat ditemukan seperti itu menghiasi banyak kesempatan di dalam game. Seakan Anda akan menemukan hal yang besar dari narasi yang diceritakan, untuk kemudian ditipu mentah-mentah. Seperti pada satu kesempatan kami diminta untuk mengingat begitu banyak arti warna yang nantinya akan muncul dalam puzzle. Setelah membaca dan mengingat dengan seksama, ternyata ketika puzzle-nya muncul, semua informasi itu sama sekali tidak digunakan! Untungnya, semua itu sangat menghibur dan seringkali membuat kami tertawa lepas.
Review ini menggunakan testbed dari:
Dikerjakan Dengan ROCCAT Isku FX, ROCCAT Kone Pure,ROCCAT Hiro, dan ROCCAT Kave XTD Digital