Melihat apa yang terjadi dengan hampir semua game berbasis multiplayer di tahun 2015 kemarin, memang sedikit sulit untuk menyambut kehadiran game FPS terbaru racikan Ubisoft – Rainbow Six Siege. Evolve terbukti jadi game yang bahkan sudah enggan hidup di dua bulan awal rilisnya, Need for Speed hadir dengan sistem online terburuk yang menyebalkan, dan Star Wars Battlefront memuat konten super minim yang tak terasa sebanding dengan harga yang ia tawarkan. Rasa khawatir menjadi sesuatu yang rasional dengan sedikit rasa skeptis bahwa Rainbow Six Siege akan berakhir menjadi proyek multiplayer yang berbeda, apalagi dengan masa beta yang sempat dilemparkan oleh Ubisoft beberapa bulan sebelum rilis. Namun kesan pertama yang ia tawarkan ternyata berakhir menimbulkan sedikit rasa optimis!
Kesan Pertama
Terlepas dari perubahan gameplay yang kini lebih berfokus di sisi multiplayer, Siege tetap memperlihatkan cita rasa sebuah seri Rainbow Six yang seharusnya – sebuah game FPS yang lebih mengandalkan sisi taktis untuk menang daripada sekedar kecepatan respon atau kemampuan Anda untuk menembak dengan lebih akurat. Di sebuah “lapangan bermain” dengan dinding dan lantai yang bisa dihancurkan untuk memastikan keuntungan strategis tertentu seperti ini, kemenangan justru akan datang untuk mereka yang dapat mengkoordinasi timnya, memosisikan dirinya di lokasi yang tepat, serta bersabar menunggu momen yang tepat. Memainkannya seperti Anda memainkan Call of Duty atau Battlefield? Anda akan terlihat seperti seorang pasukan khusus gadungan dengan kecerdasan rendah.
Lantas, apa yang membuat kami terpukau? Bahwa ternyata ia berhasil membalik rasa skeptis kami di awla menjadi sebuah pengalaman bermain yang unik, menantang, dan menyenangkan di saat yang sama terlepas dari statusnya sebagai sebuah proyek game multiplayer. Balancing yang tepat, beragam skill masing-masing kelas yang selalu punya andil untuk berkontribusi pada jalannya pertempuran, skenario yang selalu berbeda satu sama lain, dan dorongan untuk terus belajar memosisikan diri di tempat yang tepat akan terus menyita waktu Anda. Pilihan senjata dan ragam map dengan layout yang unik juga jadi catatan tersendiri. Sebuah sensasi game FPS yang tak pernah kami rasakan, setidaknya dalam beberapa tahun terakhir ini.
Kami berujung menyukai game yang satu ini, setidaknya di 8 jam permainan awal sebelum artikel preview ini meluncur karena fakta bahwa ia menawarkan kombinasi peta, gameplay, kelas karakter, dan skenario pertempuran yang selalu menghasilkan pengalaman yang berbeda satu sama lain. Di setiap pertempuran, terlepas dari fakta kami berakhir menang atau kalah, selalu ada sesuatu yang dipelajari darinya. Anda akan mulai mengembangkan dasar pengetahuan Anda sendiri, perlahan namun pasti, untuk memastikan diri Anda selamat dan juga membunuh pihak musuh tanpa mengakhiri hidup Anda sendiri. Punya level tinggi tak lantas menjadi jaminan bahwa Anda pasti menang. Anda berakhir dalam pertempuran 1 vs 4? Dengan posisi yang tepat, pintu kemenangan masih terbuka lebar.
Walaupun demikian, bukan berarti game ini sempurna. Kami sempat menemukan beberapa masalah menyebalkan seperti pihak Defender yang mengeksploitasi sistem respawn untuk membunuh tim Attacker secara instan, atau sistem balancing yang membingungkan, terutama ketika pertempuran berjalan dengan jumlah yang tak seimbang untuk masing-masing tim.
Sembari menunggu waktu yang lebih proporsional untuk melakukan review, apalagi mengingat bahwa Anda butuh karakter level 20 untuk masuk ke dalam Ranked Match yang seharusnya lebih serius, izinkan kami melemparkan segudang screenshot fresh from oven ini untuk membantu Anda mendapatkan sedikit gambaran soal apa yang ditawarkan oleh Rainbow Six Siege yang satu ini. Get ready to be tactical!