Kemarin, tepatnya pada tanggal 7 juni 2016, Logitech Indonesia membuka kesempatan bagi Jagatplay dan rekan media lainnya untuk mewawancarai salah satu tim ternama di scene kompetitif E-Sport, yaitu Team Solo Mid atau biasa disebut TSM. Tim yang sepak terjangnya tampaknya tak akan terdengar asing lagi di telinga Anda yang cukup familiar dengan game FPS dari Valve – Counter Strike: Global Offensive.
Kami berkesempatan untuk berbicara langsung dengan tim yang kini beranggotakan: Kory “SEMPHISS” Friesen (in game leader), Timothy ‘autimatic’ Ta, Pujan “FNS” Mehta, Russel ‘Twistzz’ Van Dulken, dan sebagai stand in Casper “Cadian” Moller ini. Bertempat di office Logitech Indonesia, kami terhubung melalui skype untuk berbincang – bincang dengan in game leader dari TSM “SEMPHIS” dan entry fragger “FNS”. Tentu saja, tak ada lagi kesempatan lebih baik untuk menarik lebih banyak pengetahuan dari tim yang skill-nya tentu tak perlu lagi diragukan ini. Kurang lebih ada 14 pertanyaan yang kami lemparkan. Seperti apa?
Bisakah anda ceritakan perjalanan karir anda selama ini? Dan apa pendapat Anda tentang Logitech G’s mensponsori tim Anda?
Semphis: dulu saya pernah membangun team bersama Daves, Hiko dan Seang@ares, salah satu tim terbaik di Amerika, lalu saya membuat team baru lagi bersama Hiko, Seang@res lagi ,n0thing, swag dan menjadi team cloud9, lalu saya di ganti dengan pemain lain, akhirnya saya bergabung dengan TSM. Posisi Logitech sebagai sponsor tentu luar biasa. Mereka menyediakan apa yang kami butuhkan , tempat kerja dan rumah ini dari mereka. Kami diperlakukan sangat baik, dan perlengkapan gamingnya juga sangat baik. Sebagai gantinya, kami bisa memberikan feedback lebih mumpuni untuk pengembangan gaming gear dari mereka.
Bagaimana Anda bisa bermain di CS:GO scene, dan apakah Anda bermain game lain sebelumnya?
FNS: Saya bermain CSGO karena dulu saya bermain CS 1.6 pada awalnya, karena CSGO pada dasarnya dari sana. Dan ketika CSGO ada, semua bermigrasi ke CSGO, termasuk tim saya. Lalu saya diundang ke liga kompetitif ESEA dan itu yang memotivasi saya untuk tetap bertahan di CSGO.
Semphis: Saya bermain CS 1.6 ketika CSGO diluncurkan dan pada saat itu CS 1.6 diambang kehancuran (competitive). Saya sempat berhenti dan mencoba game yang lain. Saya juga sering bermain game lain seperti DOTA 2 dan Overwatch untuk bersenang-senang. Saya entah kenapa senang bermain game multiplayer kompetitif.
Bagaimana perasaan Anda ketika bergabung dengan salah satu tim terbaik dari CSGO dan bersaing di level internasional?
FNS: Saya merasa luar biasa tentunya. Saya punya kesempatan untuk berkompetisi dengan team lain dan tertantang di sana. Tentu saja berada dI TSM, yang cukup dikenal sebagai organisasi e-Sports yang cukup prestisius, Anda punya tekanan tersendiri untuk tak mengecewakan mereka.
Semphis: Saya pernah di Cloud9 dulunya, seperti TSM “little baby brother” jadi saya merasa seperti di suasana yang dulu, banyak sponsor dan senang kembali ke tempat yang besar serta mereka memberikan semuanya kepada kami. Jadi kami tidak peru memikirkan hal itu lagi.
Sebelum bergabung dengan TSM, kalian pernah bermain dengan tim lain. Lalu bagaimana kalian menyatukan setiap pemain terutama di tournament dan training?
FNS: Tentunya butuh banyak waktu ketika bermain dengan team yang baru. Sebelumnya saya bermain di CLG dan saya yang membuat tim itu, dan saya mempunyai teman bermain yang begitu lama sehingga kekompakaan ada di sana. Tapi dengan tim ini, saya tidak pernah bermain dengan Semphis atau pemain – pemain lain di dalam tim. Jadi tentunya sulit untuk pertama kali, namun seiring dengan lebih banyak game yang Anda mainkan, maka kekompakan itu akan membaik.
Semphis: Ketika Anda sudah berada di sebuah tim untuk cukup lama, kemudian pindah dan membentuk tim baru, ini soal membangun ulang. Sesuatu yang tak mudah, tentu saja. Tak heran jika di beberapa momen awal, kami bermain buruk. Tetapi belakangan ini kami sudah mulai terbentuk, membuktikan diri. Beberapa orang merasa kita tidak layak mendapatkan sponsorship ini dan kini mulai berbalik mendukung kami. Butuh banyak usaha untuk membuat tim baru.
Berapa lama kalian berlatih dalam seminggu? Serta apakah kalian setuju bahwa Pemain PRO harus berlatih 10 jam dalam seminggu untuk bermain dengan pemain pro lainnya?
FNS: Ya, setuju saja. Salah satu alasan kami tentang kami bermain di Gaming House seperti ini tentu untuk berlatih. Jadi, latihan itu penting. Di era CS 1.6 atau awal eksistensi CS: GO, kompetisi hampir tak ada. Tetapi sekarang, dengan begitu banyak tim dan kompetisi, dan begitu banyak tim yang lebih di atas kami, kami tentu harus berlatih lebih banyak lagi, setidaknya 8-10 jam untuk menyamai mereka, dalam hal skill dan kerja sama didalam tim. Saya rasa itu harus jika ingin bermain di level yang tinggi.
Semphis: Saya rasa itu tergantung kebebasan dari player, tapi biasanya 99% pemain pro harus bermain setidaknya 8 jam sehari. Anda tetap harus meluangkan waktu, bagaimana pun caranya. Anda tidak bisa bermain sekedar 2 jam saja dan kemudian berharap bisa berkompetisi. Semakin keras Anda bermain, semakin baik hasilnya.
Kalian pastinya mempunyai peran masing-masing di dalam tim, bisakah kalian mendeskripsikan peran kalian masing2?
FNS: Tentu saja. Saya sendiri adalah support fragger. Memang semua anggota di tim harus bisa support, tapi saya melakukan peran itu lebih banyak. Jadi saya yang memasang bomb, melempar granat untuk tim, dan saya pribadi mungkin tak banyak membunuh. Tapi ya saya melakukan apa tugas saya. Setidaknya, ini cara terbaik untuk menjelaskan peran saya.
Semphis: Saya pemegang awp, dan pemimpin tim di lapangan. Jadi, saya harus mengarahkan pemain, FNS biasanya membantu saya, Itu peran yang sangat penting sebagai pemimpin, memastikan para pemain sejalan, dan mengarahkan ke permainan yang benar, harus melihat banyak demo dan melihat cara permainan tim lain.
Apa yang Anda ingin tuju dengan CSGO di masa depan?
FNS: Sejujurnya, sangat sulit sebenarnya untuk membicarakan apa yang mau saya tuju dengan game ini saat ini. Karena saya pribadi punya banyak mimpi. Salah satunya adalah berusaha menjadi 10 tim terbaik di dunia, sesuatu yang sempat saya capai di masa lalu. Saya ingin sekarang mencapainya bersama TSM. Saya rasa tujuan saya terakhir adalah menang di Major sama seperti yang lain, saat ini kami ingin berjalan bertahap.
Semphis: Saya rasa dari semua tim ingin memenangkan Major, saya rasa tidak ada tim lain berusaha keras di turnamen selain di Major. Major selalu lebih berkelas menawarkan total hadiah lebih besar. Memenangkan Major ada di daftar teratas saya saat ini, dan bisa menjadi konsisten 5 besar itu sudah baik. Kami masih tim baru jadi kami harus bisa menjadi yang terbaik di daerah kami sebelum menuju tujuan kami selangkah demi selangkah.
Saat ini, menurut TSM siapa saingan terbesar dan kenapa?
FNS: saya rasa tim terbaik dunia seperti Fnatic, Luminosity, atau Astralis adalah salah satu yang terbaik di dunia. Jadi, kamu bisa menyebut mereka dalam musuh terberat kami.Tapi kami sendiri punya rival sendiri seperti Cloud9, CLG, semua tim dari Amerika Utara yang berada di atas kami. Kami ingin menjadi yang terbaik di Amerika Utara. sebelum kami pindah ke yang lebih besar lagi seperti Brazil dan Eropa. Tetapi rival kami Cloud9 dan CLG, kami ingin menjadi yang terbaik dari 2 tim itu.
Bisakah kalian memberikan tips untuk tim pro di Indonesia yang ingin mengikuti langkah TSM di turnamen dunia?
FNS: Sejujurnya ketika saya streaming, saya sering ditanya “Bagaimana untuk menjadi lebih baik?”. Saya selalu menjawab bahwa Anda harus mempunyai teman untuk bermain bersama, tapi yang paling penting dari semua itu, Anda harus bermain lebih banyak lagi. Tidak terlalu penting apakah Anda bermain deathmatch, pick up games, Anda hanya sering bermain. Jika anda sudah meluangkan banyak waktu di dalam game, ia akhirnya akan terbayarkan dan orang akan mulai mengenal Anda, jika anda bermain bagus anda akan memasuki professional scene. Contohnya seperti Tarik dan stewie2k itu contoh terbaik yang ada di pikiran saya.
Semphis: Semakin banyak waktu yang anda mainkan pastinya akan sangat membantu, bermain sendiri mungkin anda bisa bermain deathmatch , nonton demo, dan menaruh banyak waktu. Akan sangat sulit jika ingin membuat tim, saya rasa jika ingin menjadi pemain pro harus mencari 5 orang dengan tujuan yang sama, anda ingin mempunyai kebersamaan dan punya level usaha yang sama. Lebih susah jika kita tak punya pemasukan dan harus latihan yang keras, dasarnya anda harus mempunya tim yang ingin menang bersama, menciptakan cara bermain sendiri. Intinya, adalah Anda ingin menang bersama sebagai tim. Seperti tim Brazil, contohnya. Di sana mereka tidak mempunyai lawan yang bagus, cuma mempunyai pemain yang ingin menang dan berusaha keras baik individual dan sebagai tim. Jadi saya rasa anda ingin mempunyai 5 orang yang seperti itu.
Bagaimana cara Anda melatih kemampuan AWP Anda?
Semphis: Saya sering bermain deathmatch itu untuk latihan sendiri dan juga berbagi informasi dengan pemain pro yang lain. Tapi, deathmatch adalah prioritas. Anda bisa mendapatkan banyak menembak. Dan juga anda harus latihan yang benar jika ada buruk di single zooming atau quick scooping anda harus latihan terus. Dan untuk jadwal latihan tergantung dari harinya kadang sehari banyak tim ingin mencari lawan tanding jadi kami latihan dari jam 12 siang – 9 atau 10 malam. Dan kadang kami hanya bermain 1 game, sisanya kami membahas dan latihan di server, dan menyiapkan strategi dan beberapa hal lalu istirahat dan setelah itu bermain game, deathmatch karena banyak hal bisa dilakukan dengan membahas strategi di server. Juga tentang mengingat semuanya karena anda tidak bisa mengingat semuanya selama 5 jam latihan dan berharap kita mengingat semuanya.
Siapa inspirasi anda dalam CSGO scene dan pemain favorit anda?
FNS: Saya rasa, inspirasi saya adalah Luminosity karena mereka datang sebagai bukan siapa-siapa dan mereka memenangkan Major. Itu sangat luar biasa untuk dilakukan tim Brazil karena mereka tidak mempunyai kompetisi yang besar di Brazil. Mereka datang ke Amerika dan berlatih keras serta mendapatkan major, itu yang diimpikan semua orang. Faktanya mereka bisa melakukan hal itu dan mengalahkan semua tim di Amerika Utara itu sangat menginspirasi. Pemain favorit saya adalah Flusha dari awal, dia adalah pemain yang sangat konsisten di Fnatic, dan Fnatic adalah tim terbaik didunia. Jadi saya rasa flusha adalah pilihan saya.
Semphis: Untuk saya, tak banyak tim yang menginspirasi saya, saya rasa Luminosity contoh yang baik. Mereka datang dari brazil yang tidak mempunyai kompetisi yang banyak tapi menjadi tim terbaik didunia saat ini. Envy yang bisa membuktikan Anda bisa membeli paksa terus senjata dan memporakporandakan tim musuh dengan skill dan menggunakan strategi yang gila dan langka. Dan pemain favorit saya adalah Forest. Dia sudah lama berada di dunia CSGO, dan orang yang jago dan baik di saat yang sama. Orang banyak tidak sadar kalau dia adalah tipe pemain yang bisa “libur” bermain 2 minggu, kembali, dan tetap punya skill lebih tinggi dari Anda.
Seberapa penting aksesoris gaming untuk pemain CSGO dan apa yang anda gunakan pribadi?
FNS: Aksesoris gaming seperti mouse keyboard dan headset sangat penting untuk CSGO, tidak seperti LOL dan DOTA dimana Anda bisa menggunakan mouse dan tidak perlu menggunakan mouse khusus. Tapi di CSGO, Anda perlu mouse yang sesuai seperti besar, bentuk dan lainnya, jadi penting bagi kami peralatan yang kami mau. Untuk hal ini kita di sponsori oleh Logitech. Dan satu hal lagi, yang keren adalah mereka datang dengan prototype baru dan meminta kami untuk mencoba serta memberikan feedback. Dimana kami merasa kami memberikan bantuan untuk mereka. Terima kasih untuk Logitech untuk membawa kami, dan memberikan kami rumah ini, boothcamp dan mencoba mouse, peralatan baru mereka, untuk keuntungan kami sendiri. Senang rasanya melihat perusahaan yang memperhatikan pemain.
Semphis: Hal yang bagus dari Logitech adalah mereka mempunyai sensor yang sangat-sangat baik dari semua perusahaan yang ada. Hingga sampai kualitas dimana Anda tak bisa lagi menyalahkan mereka saat Anda mati, misalnya. Saya rasa terkadang masalahnya biasanya ada di bentuk, dan tak peduli dengan sensor yang ada. Tapi di masa depan, mereka sepertinya mulai memerhatikan itu. Hanya tinggal tunggu waktu hingga Logitech menguasai pasar mouse gaming, kami rasa.
Sebagai tim apakah kalian pernah mengalami masa masa sulit dan bagaimana mengatasinya?
Semphis: Paling buruk!! Kami mengalami “emotional roller coaster”.
FNS: YES, setiap tim pasti mengalaminya, saya pernah bermain di CLG tetapi saya tidak pernah mengalami Emotional roller coaster seperti ini. Kita mempunyai anak muda yang emosinya masih lemah ketika kita mengkritik mereka. Tidak suka sesama yang lain, saya rasa itu yang menjadi permasalahan yang harus kita hadapi.
Ada pesan khusus bagi fans kalian yang bermain CSGO, terutama di Indonesia?
FNS: Saya tidak percaya kalau pemain di Indonesia menyaksikan kami. Faktanya bahwa kalian menyaksikan kami bermain, kami mengerti kalau kalian menyaksikan fnatic bermain atau tim yang besar tapi kami sangat menghargai kalian yang menyaksikan kami, mendukung kami, saya melihat banyak sekali haters tetapi banyak juga yang mendukung kami di Twitter dan kami sangat menghargai orang yang mendukung kami.
Semphis: Saya rasa saya pernah bermain dengan Indonesia tim waktu WCG di CS 1.6, tapi dari semua itu saya sangat menghargai semua yang mendukung kami.