Di atas permukaan, menjadi seorang pro gamer yang berkompetisi di sebuah turnamen dengan hadiah ratusan Miliar Rupiah tentu saja terlihat seperti sebuah pekerjaan impian yang kita semua inginkan. Namun banyak yang tampaknya melupakan, bahwa tak sekedar skill, dedikasi juga menjadi sebuah elemen dasar yang harus dibangun untuk mencapai tingkat professional seperti ini. Tak percaya? Lihat saja beragam kesulitan yang harus dilalui para pemain pro DOTA 2 sebelum mereka punya kesempatan untuk menginjakkan kaki di The International, turnamen tahunan yang selalu jadi fokus. Menariknya lagi? Tak hanya milik mereka yang sudah tua dan berpengalaman, arena ini juga menjadi ruang pembuktian untuk mereka yang masih berusia muda.
Anda masih ingat dengan sosok Sumail yang berhasil memenangkan The International tahun 2015 silam di usia yang masih muda – 15 tahun saja? Untuk The International 2016 kali ini, ia tak lagi dinobatkan sebagai pemain termuda. Adalah Abed Yusop – pemain pro asal Filipina yang kini bergabung dengan Execration lah yang berhak menyandang sebagai predikat tersebut. Tak hanya punya angka MMR tertinggi kedua untuk region SEA, Abed juga merupakan pemain Meepo terbaik di dunia berdasarkan data dari Dotabuff. Pemain berusia 15 tahun ini memang punya skill yang tak perlu lagi diragukan.
Akankah usia muda Abed membantunya punya performa gemilang di The International 2016 tahun ini seperti halnya yang terjadi dengan Sumail tahun lalu? Ataukah ia harus berakhir di bawah dominasi region Eropa dan Amerika yang penuh dengan bintang raksasa? Kita tunggu saja sepak terjang Execration kali ini!