Lusinan franchise raksasa, semuanya berpotensi untuk dijual kembali sebagai sebuah game Remaster, EA justru terlihat pasif untuk strategi bisnis yang satu ini. Berbeda dengan Capcom, Ubisoft, hingga Square Enix, terlepas dari statusnya sebagai publisher paling “mata duitan” di mata beberapa gamer, EA tak tertarik untuk menjual kembali seri game klasik mereka untuk platform generasi saat ini. Bahkan untuk produk yang jelas bisa menarik keuntungan besar seperti trilogi Mass Effect yang diminta oleh gamer sendiri. Berbicara dengan IGN, petinggi EA – Peter Moore menjelaskan alasan di baliknya sekaligus mengukuhkan keputusan EA untuk tak terlibat proyek Remaster apapun saat ini.
Anda termasuk gamer yang sangat menginginkan proses Remaster untuk trilogi Mass Effect? Harapan tersebut tampaknya resmi mati setelah pernyataan resmi yang dilemparkan oleh Moore. Berbicara dengan IGN, Moore menyebut bahwa EA adalah perusahaan yang berfokus di masa depan. Mereka lebih tertarik untuk melahirkan judul game baru, pengalaman baru, hingga dukungan multiplayer yang lebih mumpuni dibandingkan kembali menangani game lawas atas nama Remaster. Moore sadar bahwa proyek seperti Mass Effect Remaster memang akan membawa uang banyak, namun mereka lebih yakin pada potensi si seri terbaru – Mass Effect: Andromeda.
Untuk saat ini, EA justru ingin memastikan perhatian tim pengembang Mass Effect: Andromeda sama sekali tak teralihkan. Mereka bahkan mengaku bahwa saat ini mereka juga tak punya sumber daya yang cukup untuk terlibat dalam proyek remaster apapun. Moore menegaskan bahwa mereka adalah perusahaan berusia 34 tahun dengan segudang judul game. Jadi, daripada mereka mengambil jalan mudah dengan proses Remaster, ia lebih ingin EA mengambil peluang dari ribuan judul yang mereka miliki saat ini. Apalagi, gamer juga bersuara lantang soal game-game seperti Skate 4 atau judul Fight Night yang baru.
Dengan pernyataan seperti ini, maka harapan untuk melihat Mass Effect Remaster di masa depan tampaknya kian menipis. Apakah EA akan berubah pikiran jika permintaan memang terlihat membludak? Ataukah strategi yang cukup idealis ini memang akan berbuah manis untuk mereka di masa depan? Bagaimana menurut Anda sendiri?