Sharkoon Drakonia Black
Banyak gamer yang mungkin masih skeptis dengan embel-embel “gaming” yang diklaim oleh sebuah produk peripheral. Dengan bentuk yang sedikit berbeda dan fungsi dasar yang sama, produk gaming sering dilihat sebagai strategi bisnis untuk menjual produk penuh gimmick yang dilihat tidak terlalu relevan dengan kebutuhan gamer yang sesungguhnya. Padahal, terlepas dari ragam bentuk unik atau sekedar pernak-pernik kosmetik yang ia usung, sebuah peripheral gaming selalu menyertakan kelebihan tersendiri yang akan menunjang performa. Kekuatan yang membuatnya pantas untuk berada di range harga yang lebih mahal dibandingkan dengan peripheral biasa.
Kekuatan inilah yang juga diusung oleh sebuah produk mouse gaming yang baru masuk ke meja redaksi JagatPlay – Sharkoon. Produsen asal Jerman ini memperkenalkan mouse gaming Drakonia Black-nya untuk kami jajal, untuk menentukan seberapa baik performa yang akan diusung di beragam kebutuhan yang ada, terutama gaming. Lantas, performa seperti apa yang ditawarkan? Mengapa kami menyebut mouse ini sebagai representasi dari mouse yang garang?
Desain dan Fitur
Sesuai dengan namanya, Drakonia Black menjadikan warna hitam sebagai dasar.
Mengusung warna hitam di keseluruhan tubuhnya, desain yang diusung oleh Sharkoon Drakonia Black seolah memang diciptakan untuk mewakili nama yang ia usung sendiri. Hitam dengan bentuk yang sedikit bongsor di bagian belakang, kesan solid terasa cukup kentara. Sayangnya, bagian desain yang mereka tawarkan di bagian atas agak sedikit mengganggu mata, setidaknya bagi standar kami. Alih-alih bertahan dengan menghadirkan warna hitam secara keseluruhan, Sharkoon menyuntikkan sebuah pola yang justru menjadi blunder untuk keseluruhan desain yang ia tawarkan. Satu yang pasti, kehadiran elemen kecil ini seolah menihilkan potensinya untuk tampil kuat dan elegan.
Keputusan untuk menyuntikkan desain “kulit naga” ini sungguh disesalkan. Justru membuat Drakonia Black terlihat terlalu ramai, berantakan, dan tidak elegan.
Untungnya cukup terselamatkan dengan sebuah logo manis di bagian bawah kanan mouse.
Beberapa tombol standar yang bisa diakses untuk menghasilkan beragam fungsi sederhana.
Dengan teknologi printing di bagian atas mouse yang dibangun dari plastik, Sharkoon memutuskan untuk menyuntikkan satu baris penuh dengan pola yang seolah merepresentasikan kulit naga, seperti nama dan tema besar yang diusung oleh Drakonia Black. Sayangnya, daripada terlihat rapi dan kuat, pola ini justru membuat Drakonia Black terlihat tidak teratur dan “berantakan”, seperti menempelkan sebuah stiker murahan di atas mouse gaming Anda yang sebenarnya sudah dibangun dengan baik. Seandainya mereka bisa menyuntikkan desain yang jauh lebih elegan dan minimalis, Drakonia Black akan terlihat lebih memesona. Untungnya, hal ini sedikit terobati dengan kehadiran sebuah logo kecil yang diperkuat lampu LED di bagian kanan bawah mouse.
Dengan bentuk yang cukup konvensional Anda juga bisa menemukan beberapa tombol standar untuk mengatur beragam fungsi sederhana navigasi. Beberapa tombol ekstra ditambahkan di bagian tengah dan sisi mouse untuk mengakses beberapa fitur yang lain.
Berikut adalah spesifikasi lengkap dari Sharkoon Drakonia Black ini:
- Avago 9500 Laser sensor
- 11 programmable buttons
- 4-way scroll wheel
- LEDs for DPI indication
- Internal memory for user profiles
- Gold-plated USB connector
- Cable with textile sheathing
- Weight Tuning System
- Ergonomic design
- Rubberized surface for maximum grip
- Configuration software included
- Supported operating systems: Windows XP/Vista/7/8 (32 and 64 bit)
Mouse Gaming Sharkoon Drakonia Black, Seberapa Nyaman?
Sharkoon Drakonia Black, seberapa nyaman?
Lupakan sementara dengan keputusan aneh Sharkoon untuk menyuntikkan motif kulit naga yang justru membuat Drakonia Black ini terlihat tidak elok. Dari segi desain, ia tetap mengusung bentuk konvesional yang ergonomis untuk tangan-tangan gamer, terlepas dari ukurannya. Menyediakan thumb rest di kedua sisi, bahkan karet yang disematkan di area tersebut juga tidak hanya akan membuat grip Anda lebih dapat diandalkan, tetapi sensasi jari yang tetap nyaman walaupun digunakan sudah beraktivitas cukup lama. Sayangnya, celah kecil yang didesain untuk mendukung hal tersebut ternyata tumbuh menjadi masalah baru. Beragam kotoran dan debu dapat dengan mudah masuk ke dalam sela-sela sisi ini jika Anda termasuk gamer yang tidak terlalu mengutamakan kebersihan.
Lupakan sementara tentang anehnya skin yang dipilih Sharkoon karena Drakonia Black tetap hadir dengan desain dan bentuk yang ergonomis.
Bahan karet dipilih untuk memperkuat bagian sisi Drakonia Black. Memastikan kenyamanan ekstra dan grip yang lebih dapat diandalkan.
Posisi tombol yang ditawarkan juga dapat dengan mudah Anda akses dengan nyaman dengan menggunakan jari-jari utama Anda. Sayangnya, ada satu tombol yang posisinya cukup aneh jika dibandingkan dengan penempatan yang lain. Sebuah tombol kecil di bagian kanan mouse hanya bisa diraih dengan menggunakan jari manis tangan kanan Anda dan terasa sedikit canggung ketika diakses. Untuk gamer-gamer yang cukup sensitif dengan masalah berat, Sharkoon juga menyuntikkan opsi untuk memodifikasi hal tersebut dengan ketersediaan pemberat di bagian paling bawah.
Untuk Anda yang cukup sensitif dengan masalah berat, Drakonia Black memfasilitasi hal tersebut.
Naga hitam ini mampu menaklukkan setiap tantangan yang kami berikan.
Tidak lengkap rasanya jika kita membicarakan sebuah peripheral yang berani membawa nama gaming tanpa mengujinya di nilai jual utamanya tersebut. Kami sendiri membawa tiga buah game utama sebagai tantangan, yang tentu saja didesain untuk menguji seberapa baik Drakonia Black ini melakukan tugasnya. Neverwinter mewakili MMORPG, DOTA 2 mewakili MOBA, dan tentu saja- Counter Strike: Global Offensive mewakili FPS. Presisi gerakan yang ia tawarkan membuat mouse ini terhitung reliable untuk semua kondisi, di atas permukaan apapaun. Memainkan game sekelas Counter Strike: Global Offensive yang memang membutuhkan hal tersebut tidak lagi terhalang masalah teknis. Sementara untuk DOTA 2 dan Neverwinter yang notabene membutuhkan kombinasi kontrol yang lebih kompleks, Sharkoon juga menyuntikkan fungsi makro pada Drakonia Black untuk memfasilitasi tersebut. Fitur yang akan kita bahas selanjutnya.