22 Desember, masyarakat Indonesia memang sudah mendedikasikan satu hari khusus ini sebagai penghargaan terhadap sosok ibu di penjuru bagian Tanah Air. Sebagian besar dari kita tentu mengakui bahwa pekerjaan menjadi seorang ibu bukanlah sesuatu yang mudah, penuh konflik dan pengorbanan, tanpa penghargaan yang pantas. Cinta seorang ibu yang tak terbatas dan begitu tulus juga menjadi ujung tombak untuk membangun bangsa – berpengaruh signifikan pada kualitas-kualitas manusia yang menjadi pondasi kemajuan. Namun terlepas dari tanggal yang sudah didedikasikan ini, Indonesia memang sedikit berbeda dibandingkan dengan sebagian besar negara di belahan dunia yang lain. Sebagian besar negara, terlepas dari region lokasinya, menetapkan periode 10 – 12 Mei 2014 sebagai Hari Ibu. Hari yang juga mendasari lahirnya artikel ini.

Sosok ibu adalah sosok yang sakral – bahkan cukup untuk melahirkan ungkapan bahwa Surga, berada di telapak kakinya. Simbol sebagai kasih sayang dan cinta yang tidak berbatas, memang menjadi sesuatu yang mengejutkan, bahwa sosok ini juga bisa Anda temukan di dalam video game. Diposisikan sebagai bumbu efektif untuk menghasilkan cerita yang lebih dramatis, seorang ibu memang diproyeksikan sedikit berbeda dengan yang selama ini menjadi identitasnya di dunia nyata. Fakta bahwa video game dibangun dari proses kreatif tanpa batas bahkan tidak segan menjadikan sosok-sosok ibu sebagai sumber masalah, atau bahkan musuh terbesar yang harus  Anda hadapi. Ibu tidak harus berkaitan dengan hubungan darah secara biologis, tetapi juga sumber kehidupan, penggagas penelitian, hingga sekedar status yang terbangun lewat konflik yang kompleks. Satu yang pasti, mereka selalu menjadi karakter memorable yang sulit untuk dilupakan.

Lantas, dari semua sosok ibu yang ditawarkan di video game, karakter mana saja yang paling sulit untuk dilupakan? Berikut adalah 10 sosok menurut versi JagatPlay:

10. Gaia [God of War 3]

Ibu dari segala ibu, kalimat yang satu ini tampaknya pantas untuk disematkan pada sosok Gaia – yang hadir sekelibat di God of War 2 dan memainkan peranan jauh lebih penting di God of War 3. Di mitologi Yunani, Gaia yang lahir dari Chaos – merupakan pondasi awal dari kehadiran para Dewa Olympus. Merepresentasikan alam semesta itu sendiri, Gaia merupakan ibu dari begitu banyak generasi Titan di awal, sebelum pengkhianatan dari Cronos yang kemudian berakhir pada kudeta dari Zeus mengurung mereka semua. Terlepas dari statusnya sebagai ibu dari semesta, Gaia sama sekali tidak memperlihatkan sosok seorang ibu yang penuh kasih sayang. Memanfaatkan amarah Kratos, Gaia justru berusaha mengobarkan perang besar baru untuk memusnahkan semua Dewa di Olympus. Memanjatnya bersama dengan Titan yang lain, ia memainkan peranan yang lebih besar untuk kisah epik Kratos di seri ketiga.

9. Solfege [Eternal Sonata]

Memang sulit untuk menetapkan apakah Solfege merupakan seorang ibu yang baik atau tidak. Terlepas dari fakta bahwa ia merupakan salah satu tokoh sentral yang berperan pada kiprah salah satu karakter utama – Polka, Solfege memperlihatkan dinamika dua sisinya yang menarik. Di sisi yang satu ini, Anda bisa melihat perhatian luar biasa yang ia lemparkan untuk sosok Polka, tetapi di sisi yang lain, sebuah ketakutan yang cukup mendasar mengingat fakta bahwa anaknya mampu menggunakan kemampuan magic. Lebih banyak berbicara dalam metafora, dari satu perumpaan ke perumpamaan yang lain, bukan sesuatu yang aneh jika maksud Solfege sendiri sering disalahartikan. Seperti halnya seorang ibu di dunia nyata, Solfege memperlihatkan kompleksitas yang cukup menarik dalam sikap dan sudut pandang, terutama untuk semua hal yang terkait dengan sosok Polka sendiri.

8. Mama [Cooking Mama]

Misteri, tampaknya kata yang satu ini cocok untuk menggambarkan franchise game casual – Cooking Mama. Karakter wanita yang menyebut dirinya sendiri sebagai seorang “Mama” ini memang terlibat dalam begitu aktivitas sehari-hari dan membuktikan ketangguhannya sebagai seorang ibu yang mampu menangani setiap tugas rumah tangga dengan sangat baik. Permasalahan utama mungkin ada pada misteri apakah “Mama” ini memang seorang ibu atau tidak, mengingat latar belakang anak yang memang tidak pernah diceritakan sebelumnya. Tidak lengkap rasanya membicarakan sosok ibu tanpa menyertakan “Mama” yang super sibuk ini, apalagi lewat segudang franchisenya yang berhasil mencapai sukses yang luar biasa.

7. Sindel [Mortal Kombat]

Hubungan ibu dan anak perempuannya selama ini memang selalu dicitrakan lebih kuat di beragam media hiburan yang ada, terutama film. Pasangan ini dianggap bisa lebih memahami perasaan satu sama lain, sesuatu yang memang sulit untuk dilakukan anak laki-laki yang kurang ekspresif. Namun jangan berharap cinta dan kasih sayang sama terjadi antara Kitana dan sang ibunya – Sindel di Mortal Kombat. Yang menjadi bumbu menarik di antara keduanya justru konflik kepentingan, darah, dan lebih banyak kematian. Ratu dari Edenia ini sempat diposisikan sebagai salah satu jenderal terpecaya Shao Khan, dengan kepentingan yang tentu saja bertolak belakang dengan sang putri – Kitana yang lebih berpihak ke pada bumi dan petarung yang mewakilinya. Sudah bisa dipastikan, alih-alih bertukar pelukan dan ciuman, ibu dan anak ini menjadikan pukulan dan tendangan sebagai media komunikasi paling efektif.

Dirlis untuk waktu yang cukup lama tidak lantas membuat pesona sebuah game luntur begitu saja, apalagi jika merupakan sebuah game yang sudah cukup lama diantisipasi kehadirannya. Kasus inilah yang tampaknya terjadi dengan Titanfall. Rilis di pertengahan bulan Maret 2014 yang lalu via PC dan Xbox One, serta versi Xbox 360 yang menyusul setelahnya, proyek rembukan EA dan Respawn Entertainment ini berhasil mencapai kesuksesan luar biasa. Direpresentasikan dengan angka penjualan yang terhitung fantastis, Titanfall bahkan sempat dinobatkan sebagai game terlaris bulan Maret 2014 di Amerika Serikat, mengalahkan sang saingan utama – Infamous: Second Son yang menjadi senjata utama Sony untuk Playstation 4. Pesona ini ternyata juga berhasil membuatnya kembali menjadi yang terbaik di pasar Inggris.

Sebuah kejadian yang terhitung langka untuk sebuah IP baru yang meluncur ke pasaran, Titanfall akhirnya kembali menjadi game terbaik di pasar Inggris minggu ini setelah sempat diruntuhkan rilis The Amazing Spiderman minggu lalu.

Momen ini juga tampaknya berhasil dimanfaatkan juga oleh game EA yang lain – FIFA 14 yang berhasil merangkak naik ke posisi kedua, sementara petualangan sang manusia laba-laba harus turun ke posisi tiga setelah penurunan penjualan lebih dari 49% dari minggu sebelumnya. Absennya game-game AAA baru setidaknya hingga akhir bulan ini tampaknya mendorong posisi Titanfall sebagai game yang menarik untuk dimiliki, apalagi dengan gameplay berbasis multiplayer yang ia usung. Bagaimana dengan kinerja game yang lain? Inilah 10 besar game terbaik di Inggris minggu ini:

Setelah sempat tenggelam untuk beberapa minggu, Titanfall kembali menjadi yang terbaik di pasar Inggris.

1. Titanfall
2. FIFA 14
3. The Amazing Spider-Man 2
4. Minecraft: Xbox 360 Edition
5. 2014 FIFA World Cup Brazil
6. Call of Duty: Ghosts
7. The LEGO Movie Videogame
8. Battlefield 4
9. LEGO The Hobbit
10. LEGO Marvel Super Heroes

Bagaimana dengan Anda sendiri? Berapa banyak dari Anda yang masih berkutat dengan game perang mecha dari Respawn ini? Atau Anda termasuk gamer yang sudah mulai bosan dan meninggalkannya begitu saja?

Sebuah strategi pemasaran yang cenderung absurd, kalimat yang satu ini tampaknya cukup untuk menggambarkan pendekatan Microsoft terhadap konsol next-gen andalannya – Xbox One. Di awal pengenalannya sendiri, konsol ini sempat dikritik habis-habisan karena beragam kebijakan tidak populer yang ia usung. Namun terlepas dari fakta bahwa hal tersebut berubah 180 derajat di akhir, Microsoft masih harus berkutat dengan satu kelemahan yang lain – harga. Terlepas dari performa yang sudah diakui lebih lemah, Xbox One ditawarkan dengan harga USD 100 lebih mahal daripada Playstation 4 karena bundle Kinect yang selama ini selalu diklaim Microsoft sebagai sesuatu yang esensial. Namun berita baik untuk Anda yang menginginkan Xbox One versi lebih murah, konfirmasi bundle tanpa Kinect akhirnya meluncur dari mulut Microsoft sendiri.

Mulai bulan Juni 2014 mendatang, Microsoft secara resmi mengumumkan bahwa mereka akan menjual bundle Xbox One tanpa Kinect di region pasar dimana Xbox One kini hadir. Tentu saja, dengan absennya peripheral sensor gerak ini, Xbox One akan ditawarkan dengan harga jauh lebih murah -  bahkan akan bersaing langsung dengan tingkat harga Playstation 4. Bundle dasar ini akan mengalami penurunan harga sekitar USD 100 – dari USD 499 menjadi hanya USD 399 di pasar Amerika Serikat. Sebagai gantinya, Microsoft akan menjual Kinect sebagai peripheral terpisah di musim gugur tahun 2014 mendatang. Belum jelas berapa harga yang akan ia usung.

Setelah bertahan mati-matian dan segudang alasan untuk menjustifikasi bundle Kinect di Xbox One, Microsoft akhirnya memastikan rilis bundle tanpa peripheral yang satu ini – dengan harga yang lebih murah.

Ini tentu saja menjadi strategi yang pantas untuk diacungi jempol dari sisi Microsoft, menambah alasan bagi para gamer untuk memilih Xbox One daripada Playstation 4, terutama dari tingkat harga. Namun agak sedikit aneh, bahwa setelah begitu banyak usaha untuk mempertahankan eksistensi bundle Kinect selama ini dengan begitu banyak alasan, Microsoft seolah mulai bisa menerima bahwa sensor geraknya ini bukanlah perangkat esensial untuk Xbox One sendiri. Sama-sama di harga USD 399, Xbox One atau Playstation 4 untuk Anda?

Take-Two, publisher yang satu ini memang menggawangi begitu banyak franchise raksasa dari varian genre yang berbeda-beda. Kita membicarakan nama besar seperti Borderlands, Civilizations, Bioshock, hingga GTA V yang masing-masing darinya ditangani oleh developer dengan track record yang tidak kalah mengagumkan. Namun dari semua developer di bawah Take-Two, Rockstar harus diakui menjadi primadona tersendiri berkat produk yang tidak pernah gagal menyihir pasar. Perhatian memang tengah terpusat setelah rumor terbaru mengindikasikan kehadiran Red Dead Redemption versi PC ke pasaran. Namun siapa yang menyangka, Rockstar ternyata punya satu ekstra kejutan yang lain.

Menjelang pertengahan tahun dan Take-Two akhirnya melemparkan laporan keuangan penuh mereka di tahun 2013 yang lalu. Berkat performa GTA V dan Bioshock Infinite yang luar biasa, publisher ini berhasil menelurkan pendapatan lebih dari USD 2,4 Milyar atau naik sekitar 94% dari performa di tahun sebelumnya. Take-Two juga membongkar lebih banyak detail terkait performa masing-masing franchisenya tahun lalu, termasuk total penjualan yang berhasil didapatkan. GTA V menjadi yang terbaik dengan 33 juta kopi terjual, diikuti oleh Borderlands 2 yang mengekor dengan “hanya” 9 juta unit. Sementara di sisi lain, dua franchise yang tidak kalah besar – Bioshock Infinite dan Civ 5 masing-masing terjual 6 dan 5 juta kopi.

Take-Two mengumumkan bahwa Rockstar tengah mengembangkan sebuah game next-gen (PS 4 dan Xbox One) baru dengan rencana rilis Maret 2015. Sayangnya, belum ada detail ekstra apapun terkait proyek tersebut.

Tidak hanya itu saja, Take Two juga mengumumkan game-game raksasa yang akan mereka luncurkan di tahun 2014 ini. Sekitar 5 game akan menjadi tulang punggung andalan: NBA 2K15, Borderlands: The Pre-Sequel, Civilization: Beyond Earth, WWE 2K15, dan game multiplayer based yang sangat diantisipasi – EVOLVE. Menariknya lagi, Take Two juga mengkonfirmasikan bahwa Rockstar saat ini tengah mengembangkan sebuah game baru yang rencananya akan dirilis pada Maret 2015 mendatang, yang sayangnya, hadir tanpa detail ekstra apapun. Satu yang pasti, ia akan meluncur untuk platform next-gen: Playstation 4 dan Xbox One, tanpa ada kepastian untuk PC.

Sebuah game baru next-gen dari Rockstar tahun depan? Red Dead Redemption 2? Bully 2? Atau sebuah IP baru yang belum pernah diumumkan sebelumnya? Can’t wait!

1080p – 60FPS, secara mendadak framerate dan resolusi tampaknya menjadi standar kualitas baru di industri game seiring dengan dirilisnya konsol generasi terbaru ke pasaran. Perbedaan performa antara Xbox One dan Playstation 4 menjadi pemicu – dimana sebagian besar game multiplatform ternyata berjalan dengan resolusi dan framerate yang berbeda di antara keduanya. Terlepas dari statusnya sebagai platform baru dengan spesifikasi yang jauh lebih kuat daripada generasi sebelumnya, mimpi untuk mendapatkan semua game berjalan dalam format terbaik tampaknya tenggelam dengan cepat. Watch Dogs menjadi salah satu game next-gen pertama yang membuktikan hal tersebut.

Sony memang sempat merilis informasi bahwa Watch Dogs akan berjalan dalam resolusi 1080p – 60FPS beberapa waktu yang lalu, namun dihilangkan begitu saja setelah eksposure akan klaim tersebut meluas di media. Dengan spesifikasi yang terhitung sangat berat untuk menjalankan game ini di setting paling optimal untuk PC,  klaim tersebut memang mengundang tanda tanya besar. Setelah sempat menjadi misteri, Ubisoft akhirnya merilis informasi resmi tentang framerate dan resolusi Watch Dogs di Playstation 4 dan Xbox One. Seperti yang bisa diprediksi, game ini terlalu “berat” untuk ditangani oleh mereka.

Watch Dogs dipastikan hanya akan berjalan di 900p Playstation 4 dan 792p Xbox One. Keduanya juga hanya akan menawarkan framerate – 30FPS.

Watch Dogs dipastikan hanya akan berjalan dalam framerate – 30FPS, baik di Playstation 4 maupun Xbox One. Sementara untuk resolusi, keduanya tidak akan mencapai 1080p FULL HD, dimana Playstation 4 hanya akan bisa menjalankan game ini di 900p sementara Xbox One di 792p. Walaupun demikian, Ubisoft meyakinkan bahwa Watch Dogs tetap akan menawarkan kualitas gaming next-gen di kedua platform tersebut – sebuah pengalaman dinamis lewat mekanik gameplay yang ia tawarkan.

Watch Dogs sendiri akan meluncur pada 27 Mei 2014 mendatang, untuk PC, Playstation 4, Playstation 3, Xbox 360, dan Xbox One. Ia juga akan dirilis untuk Nintendo Wii U, walaupun belum dipastikan kapan. Bagaimana dengan Anda sendiri? Apakah perbedaan resolusi menentukan di platform mana Anda akan memainkan game yang Anda antisipasi?

Sebagian dari Anda tentunya telah mencoba memainkan Saints Row 4. Ya, game ini boleh dibilang cukup konyol namun tetap memiliki sisi menarik yang bisa membuat gamer ketagihan.

Lalu, apa yang bisa membuat Saints Row 4 menjadi lebih seru? Baru-baru ini, akun YouTube bernama MrJTDekker mengunggah sebuah video dirinya memainkan Saints Row 4 dengan perangkat virtual reality, Oculus Rift!

Perlu diketahui bahwa MrJTDekker memainkan Saints Row 4 dalam mode First-Person. Hal ini dimungkinkan karena ia menggunakan mod khusus garapan modder dengan nama sandi ImmortalSin.

Dalam video berdurasi hampir 13 menit tersebut Anda bisa melihat MrJTDekker menjelajahi kota, melompat dengan menggunakan Super Jump, hingga adegan baku tembak dengan berbagai macam senjata.

Penasaran seperti apa Saints Row 4 dimainkan dengan Oculus Rift? Anda bisa melihat aksinya di bagian teratas artikel ini. Looks awesome!

Wii U, kata yang satu ini memang tengah menjadi momok tersendiri bagi Nintendo. Dua tahun sejak ia dirilis, konsol generasi terbaru ini harus bekerja keras bersaing dengan konsol kompetitor lain – Playstation 4 dan Xbox One yang secara spesifikasi memang jauh lebih kuat di sisi performa. Nilai jual yang tidak terlalu menarik karena minimnya game eksklusif memang sedikit terobati tahun ini, setidaknya mulai bersaing dengan sang “saudara” – Nintendo 3DS yang tampil mendominasi pasar handheld di pasar-pasar raksasa industri game. Tidak mengherankan jika banyak pihak yang menyakini bahwa Nintendo akan merilis konsol baru lain untuk mengejar beda performa dengan konsol next-gen yang lain. Sesuatu yang langsung dibantah oleh Nintendo sendiri.

Komitmen tampaknya menjadi salah satu kekuatan Nintendo dan alasan mengapa ia terus tumbuh sebagai salah satu kekuatan legendaris di industri game. Membantah eksistensi konsol penerus Wii U, boss besar Nintendo – Satoru Iwata memang mengakui bahwa Nintendo memang tengah mengembangkan konsol mereka selanjutnya, sebuah kebijakan yang selalu mereka lakukan begitu produk terakhir diluncurkan ke pasaran. Walaupun demikian, terlepas dari lemahnya Wii U di sisi penjualan, mereka tidak akan berhenti untuk memastikan gamer yang sudah mempercayai platform ini puas sebelum beralih ke platform selanjutnya.

Nintendo menegaskan bahwa mereka tidak akan meluncurkan konsol generasi baru hingga gamer yang sudah membeli Wii U merasa puas!!

Nintendo melihat hal ini esensial untuk memastikan para calon konsumen mereka tetap percaya, sekaligus memberikan citra yang lebih positif untuk peluncuran konsol generasi selanjutnya di masa depan. Terlepas dari semua game eksklusif yang siap meluncur untuk tahun 2014 ini, Nintendo sendiri cukup pesimis bahwa tahun ini akan menjadi tahun menguntungkan untuk Wii U. Meskipun demikian, mereka akan berjuang untuk membangun momentum dan membangkitkan nilai jual konsol ini kembali.

Sebagai salah satu pondasi pergerakan industri game itu sendiri, menjadi berita yang cukup membahagiakan melihat Nintendo tetap berjuang mati-matian untuk memastikan konsumennya puas, dan tidak sekedar mengangkat bendera putih dan beralih ke konsol generasi selanjutnya. Keep fightning, Nintendo!

Awesome Nintendo!

Persaingan panas klasik yang sulit untuk dihilangkan begitu saja, bertarung di pasar yang sama, Playstation 4 dan Xbox One memang berada dalam satu misi yang sama – menjadi platform generasi baru terbaik. Dari semua data yang terlihat, Playstation 4 saat ini harus diakui berada di atas angin – setelah tampil memesona tidak hanya di sisi performa, tetapi juga penjualan. Kemampuan spesifikasi lebih kuat yang terlihat kentara ketika menangani game-game multiplatform, harga yang lebih murah, dan beragam fitur lain memang menjadi nilai jual yang sulit untuk ditolak. Dalam waktu singkat, Playstation 4 berhasil terjual lebih dari 7 unit mengalahkan Xbox One. Namun Microsoft tampaknya punya argumentasi yang lain.

Yusuf Mehdi – Chief Marketing dan Strategy Officer dari Microsoft memberikan beberapa alasan ketertinggalan penjualan Xbox One di bawah Playstation 4, yang boleh terhitung sedikit tidak rasional. Mehdi mengemukakan alasan pertama yang berkisar pada beda jumlah pasar antar keduanya yang cukup signifikan. Playstation 4 sudah terjual di lebih dari 40 negara, sementara Xbox One berkutat di 13 negara rilis pertama. Microsoft baru hendak memperluas pasar ini pada bulan September 2014 mendatang dengan “menginvasi” Jepang dan 25 negara lainnya.

Microsoft mengemukakan alasan mengapa PS 4 berada di atas Xbox One saat ini. Salah satunya? Karena gamer Xbox 360 diklaim masih menikmati konsol mereka sehingga tidak tertarik beralih ke generasi baru, berbeda dengan para pemilik konsol Sony.

Alasan kedua? Mehdi secara tegas menyebutkan bahwa Xbox One tidak terlihat menarik karena sebagian besar gamer Xbox 360 sangat menikmati konsol mereka tersebut dan tidak ingin berpindah ke generasi baru dengan cepat. Sementara di sisi lain, ia menyebut bahwa para pemilik Playstation 3 harus berpindah cepat ke Playstation 4 karena konsol Sony tersebut tidak lagi bisa dinikmati dengan maksimal. Mehdi juga berharap bahwa kebijakan harga baru Xbox One akan membantu banyak gamer melirik konsol generasi terbaru Microsoft ini.

Bagaimana menurut Anda sendiri? Setujukah Anda bahwa banyak gamer membeli Playstation 4 karena mereka tidak lagi puas dengan Playstation 3, sementara kejadian bertolak belakang terjadi di Xbox 360? Honestly, that is one lame excuse for me..

Setelah sempat muncul dalam beragam rumor selama beberapa bulan terakhir ini,  berita baik yang dinantikan oleh sebagian besar gamer penggemar Far Cry akhirnya terjawab dengan manis. Benar sekali, Ubisoft akhirnya secara resmi mengkonfirmasikan eksistensi seri terbaru franchise ini – Far Cry 4 untuk tahun 2014. Menariknya lagi, hampir sebagian besar informasi yang dilemparkan dalam rumor tersebut ternyata berakhir benar. Ucapkan selamat tinggal untuk pulau tropis nan indah, dan ucapkan selamat datang kepada gunung dingin penuh salju untuk Far Cry 4!

Pengumuman eksistensi Far Cry 4 ini meluncur bersama dengan laporan keuangan Ubisoft yang berakhir 31 Maret 2014 yang lalu. Sebuah cover pertama  bahkan diluncurkan bersama dengan ekstra detail yang lain.

Sempat menjadi rumor sebelumnya, Ubisoft akhirnya mengumumkan kehadiran Far Cry 4 untuk tahun 2014 ini. Himalaya menjadi setting utama dan Anda akan berkutat melawan tokoh antagonis yang mengklaim dirinya sendiri sebagai raja di region terliar – Kyrat.

Ubisoft membenarkan rumor bahwa Far Cry 4 akan menjadikan Himalaya sebagai setting, dengan Kyrat sebagai lokasi utama. Region terliar pegunungan tertinggi di dunia ini kini dikuasai oleh seorang tokoh antagonis yang mengklaim dirinya sendiri sebagai seorang raja, sayangnya masih tanpa nama. Ubisoft menjanjikan kesempatan untuk membangun cerita Anda sendiri di Far Cry 4, bersama dengan varian senjata, kendaraan, dan binatang yang lebih luas. Rumor tentang kehadiran gajah yang bisa dijadikan sebagai tunggangan juga tampaknya benar, melihat hadirnya binatang tersebut di cover pertama yang dirilis.

Kapan Anda akan dapat menikmatinya? Mengejutkannya lagi, Ubisoft ternyata menjadikan tahun 2014 sebagai tahun rilis untuk game yang satu ini. Far Cry 4 akan meluncur pada 18 November 2014 mendatang untuk Playstation 4, Playstation 3, Xbox One, Xbox 360, dan tentu saja – PC. Ubisoft menjanjikan lebih banyak informasi terkait Far Cry 4 di ajang E3 2014 nanti. Can’t wait!

Salah satu negara paling misterus, kata yang satu ini bahkan tidak cukup kuat untuk menjelaskan seberapa “menyeramkannya” Korea Utara. Ketika arus akses informasi terbuka lebar dengan kemajuan teknologi yang kian signifikan, negara komunis yang satu ini seperti terperangkap dalam mesin waktu berkat  pemerintahan diktator yang berjalan efektif selama puluhan tahun. Semuanya berkat garis darah kepemimpinan di bawah nama keluarga “Kim” yang menjadikan Korea Utara tak ubahnya negara pribadi. Proses cuci otak lewat serangkaian propaganda dan kebijakan limitasi informasi bahkan cukup untuk menjadikan warga Korea Utara percaya bahwa negara ini akan runtuh tanpa kehadiran Kim yang mereka sebut – “Pemimpin Agung”. Namun di dunia maya, Kim adalah lelucon besar yang menarik untuk dieksploitasi.

Salah satu developer yang berbasis di Atlanta, Amerika Serikat – Moneyhorse Games bahkan membawa lelucon ini lebih jauh. Lewat sebuah trailer pendek, mereka memperkenalkan sebuah game baru yang tengah mereka kerjakan – “Glorious Leader!” yang menjadikan pemimpin agung Korea Utara – Kim Jong Un sebagai karakter utama. Dengan grafis dua dimensi klasik, Anda akan menggerakkan Kim Jong Un dalam serangkaian aksi mirip Metal Slug, menembak dan menghancurkan pasukan Amerika Serikat yang diposisikan sebagai musuh utama. Menariknya lagi, pebasket lawas yang sempat diklaim sebagai “teman” Korea Utara – Dennis Rodman juga ditawarkan di dalam video game sebagai seorang side-kick.

Glorious Leader! sendiri rencananya akan meluncur untuk PC dan perangkat mobile yang lain, sayangnya, masih tanpa kepastian tanggal rilis. Supreme Leader riding unicorn shooting “America”? Count me in!

Supreme Leader is happy!

Sempat menjadi rumor yang mengemuka beberapa waktu yang lalu, salah satu sumber informasi yang diklaim dipercaya memang sempat mengomentari proses pengembangan The Division yang jauh dari kata selesai. Telepas dari waktu rilis yang sempat ditujukan untuk akhir 2014, ia menyebutkan bahwa Ubisoft sendiri bahkan belum selesai berkutat dengan engine teranyarnya – Snowdrop Engine yang memang dibangun untuk memfasilitasi game tersebut. Selama beberapa bulan terakhir, Ubisoft terus menyangkal dan menegaskan progress pengembangan yang berjalan sangat lancar, tentu saja  dengan jendela rilis yang tetap dipertahankan. Namun developer asal Perancis ini tampaknya sudah menerima kenyataan. The Division dipastikan ditunda ke tahun 2015 mendatang!

Mengikuti jejak yang sudah ditorehkan game-game besar seperti The Witcher 3, Dying Light, dan Mad Max, Ubisoft juga menunda rilis The Division hingga tahun 2015 mendatang. Statusnya sebagai salah satu game yang paling diantisipasi saat ini tidak lantas membuat Ubisoft untuk terburu-buru menyelesaikannya dan memanfaatkan momentum yang ada. Konfirmasi ini dilemparkan oleh CEO Ubisoft sendiri – Yves Guillemot yang menyingkirkan nama The Division dari daftar game untuk tahun fiskal 2014. Walaupun demikian, Yves menjanjikan lebih banyak informasi mendetail akan dirilis pada ajang E3 2014 mendatang.

Terlepas dari antisipasi yang begitu besar, Ubisoft akhirnya memastikan penundaan The Division ke tahun 2015 mendatang.

The Division saat ini dikembangkan oleh tiga developer yang masing-masing menangani tugas tertentu: Massive Entertainment, Ubisoft Reflections, dan Red Storm. Game yang akan mengintegrasikan gameplay MMO dengan third person shooter dan sedikit elemen RPG ini akan dirilis untuk Playstation 4, Xbox One, dan tentu saja – PC. Satu tahun kembali menunggu? Semoga saja kualitas yang ditawarkan memang sepadan. Don’t dissapoint us, Ubisoft!

Mendengar kabar Crytek sedang menyiapkan game baru, tentunya sebagian besar dari Anda ada yang tersenyum dan langsung merasa penasaran. Bagaimana tidak, game-game garapan Crytek kerap tampil menawan dan banyak diminati oleh para gamer.

Kini, ada rumor yang menyebutkan bahwa Crytek sedang menyiapkan dua game anyar sekaligus! Yang menarik, keduanya berpotensi tampil di pameran game terbesar di dunia yang akan berlangsung di Los Angeles Juni mendatang, yakni E3 2014.

Game pertama adalah Project Grave yang disebut-sebut memiliki kemungkinan untuk hadir secara eksklusif untuk Xbox One.Yang kedua yaitu Arena of Fate, sebuah game free-to-play untuk PC yang berbasis CryEngine. Arena of Fate akan fokus ke mode multiplayer.

Crytek kabarnya akan memperkenalkan dua game baru mereka di ajang E3 2014 mendatang. Belum ada konfirmasi apa, namun rumor menyebut dua nama – Project Grave dan Arena of Fate.

Perlu diketahui bahwa Arena of Fate dikembangkan oleh Crytek Black Sea, studio asal Bulgarian yang diakuisisi pada 2008 lalu. Ada yang melempar rumor tentang Arena of Fate yang merupakan jawaban Crytek untuk menghadang laju Unreal Tournament terbaru.

Sayang, belum ada tanggapan resmi dari Crytek terkait kabar yang beredar. E3 2014 sendiri baru akan digelar mulai 10 Juni nanti yang artinya hanya sekitar tiga pekan dari sekarang. Kita tunggu saja update informasinya!

Anda para penggemar game Street Fighter pastinya sedang menantikan kehadiran judul teranyarnya yang akan segera diluncurkan. Kini, game bertajuk Ultra Street Fighter IV itu telah mendapatkan rilis yang pasti.

Menurut trailer pre-order yang diunggah beberapa waktu yang lalu, Ultra Street Fighter IV dipastikan tersedia pada 3 Juni 2014 mendatang dalam versi digital upgrade di PSN dan XBL Amerika Serikat. Sedangkan untuk Eropa tersedia pada 5 Juni.

Sementara versi retailnya untuk PlayStation 3 dan Xbox 360 baru akan dijual di toko pada 5 Agustus 2014. Gamer juga akan mendapatkan full digital bundle yang bisa mereka download. Sementara versi digital upgrade dan full digital bundle untk PC akan hadir di Steam pada 8 Agustus.

Sudah tersedia digital sejak 3 Juni 2014 mendatang untuk PSN dan XBL, versi retail fisik Ultra Street Fighter IV baru akan dirilis pada bulan Agustus 2014.

Gamer yang melakukan pre-order untuk versi digital upgrade Ultra Street Fighter IV di PSN Eropa atau membeli versi retail di beberapa toko terpilih akan mendapatkan ’2014 Challengers Costume Pack’. Pack ini berisi kostum alternatif untuk 5 karakter baru secara gratis. Kelima kostum tersebut adalah Jungle Elena, Medieval Hugo, Pirate Poison, Wizard Rolento, dan Gladiator Decapre.

Bagaimana dengan Anda? Tertarik untuk mencicipi versi anyar dari Street Figter IV tersebut? Sambil menunggu kehadirannya, simak dulu trailer pre-order berikut ini.

Apalah arti sebuah konsol Xbox tanpa satu kata nama – Halo. Benar sekali, salah satu game FPS konsol terbaik ini memang menempati posisi yang spesial di platform gaming milik Microsoft tersebut. Di kala eksistensinya yang sulit berkembang di bawah bayang-bayang Sony Playstation 2, Halo terhitung sebagai penyelamat yang mempertahankan popularitas Xbox sebagai konsol baru. Kelanjutan seri-seri terbarunya juga kian menggoda gamer untuk melirik franchise eksklusif yang satu ini. Microsoft sendiri memang sudah menjanjikan pengalaman Halo next-gen sejak E3 2013 yang lalu – lewat sebuah teaser trailer yang memperlihatkan kembalinya Master Chief untuk Xbox One. Setelah sempat tenggelam untuk waktu yang lama, Microsoft akhirnya secara resmi memperkenalkan seri Halo tersebut kepada publik!

343 Industries akhirnya secara resmi mengumumkan kehadiran Halo 5: Guardians untuk Xbox One, penerus cerita dari Halo 4 – sekaligus seri next-gen pertama untuk franchise andalan Microsoft ini. Bonnie Ross – GM dari 343 Industries menyebutnya sebagai sebuah proyek yang menarik dan masif di saat yang sama. Diperkuat dengan sebuah engine baru, Halo 5: Guardians dipastikan akan berjalan di 60 FPS untuk menjamin pengalaman shoter yang optimal. Ross mengklaim bahwa seri terbaru ini akan menghadirkan konten dan setting yang jauh lebih luas daripada Halo 4, tentu dengan menyuntikkan inovasi ekstra di sisi gameplay. Tidak hanya itu saja, game ini juga akan dirilis bersamaan dengan sebuah film seri TV dan dedicated servers untuk pengalaman multiplayer lebih baik.

Microsoft akhirnya secara resmi mengumumkan kehadiran Halo 5: Guardians untuk Xbox One. Game ini akan meluncur di musim gugur 2015 mendatang.

Menariknya lagi, pengumuman ini juga dibarengi dengan sebuah artwork baru yang memperlihatkan dua karakter dengan tulisan “Halo 5: Guardians” yang membagi keduanya. Di bawah Anda bisa melihat sosok Master Chief “klasik” dengan armor hijaunya dari Halo 4. Sementara di atas, seorang karakter misterius yang juga belum diumumkan oleh 343 Industries mengemuka. Beragam spekulasi muncul, dari meyakini bahwa karakter di atas ini merupakan armor baru untuk Chief, hingga sistem dua karakter ala Halo 2 dengan menjadikan Cortana sebagai karakter utama kedua. Microsoft sendiri masih belum memberikan komentar resmi apapun.

Sempat dirumorkan akan dirilis untuk tahun 2014 ini, Microsoft akhirnya menetapkan rilis baru untuk seri teranyar Halo ini. Halo 5: Guardians akan meluncur pada musim gugur tahun 2015 mendatang, tetapi eksklusif untuk Xbox One. Lebih banyak detail dijanjikan akan diperlihatkan pada ajang E3 2014 mendatang. This year’s E3 will be frakking awesome, for sure..

Perang untuk menentukan siapa yang terbaik antara dua franchise sepakbola terbesar di industri game – FIFA dan PES memang tidak akan pernah bisa berakhir. Terlepas dari kesamaan tema yang diusung, kedua franchise ini menawarkan daya tarik gameplay yang berbeda, yang tentu saja menarik basis fans yang cukup besar. Tidak hanya itu saja, baik FIFA maupun PES juga berhasil mencapai popularitas yang unik di region negara pasar game tertentu, dengan jumlah gamer yang ternyata lebih cocok memainkan satu franchise daripada yang lain. Namun di Indonesia yang memang terkenal sebagai “basis” untuk PES, kehadiran sang  seri teranyar – PES 2015 tentu saja menjadi sesuatu yang sangat diantisipasi. Bagi Anda yang menunggu, sebuah rumor mengemuka.

Konami sendiri masih belum memberikan komentar resmi apapun terkait eksistensi PES 2015 hingga saat ini. Namun jika bercermin dari tahun-tahun sebelumnya, hampir mustahil untuk tidak memanfaatkan popularitas konsol next-gen di tahun 2014 ini untuk kembali mengangkat nama PES yang memang sempat terpuruk.

Halaman produk dari Gamestop Italia inilah yang mengindikasikan rilis PES 2015 pada September 2014 mendatang. Konami sendiri belum memberikan detail informasi apapun terkait seri teranyar ini.

Setelah absen dari Playstation 4 dan Xbox One tahun lalu dan bermain di platform gaming yang lebih aman, menjadi keputusan yang rasional untuk mulai beralih generasi. Kapan? Salah satu situs retail besar- GameStop Italia sendiri mengindikasikan bahwa PES 2015 akan dirilis 26 September 2014 mendatang lewat halaman produk yang mereka tawarkan.

Lantas bagaimana dengan Anda sendiri, para penggemar franchise PES? Fitur dan nilai jual seperti apa yang Anda ingin Konami sematkan di seri terbaru – PES 2015 nantinya?

Laporan keuangan Ubisoft memang tengah menjadi pembicaraan hangat di industri game saat ini. Sebagia salah satu developer dan publisher yang tengah naik daun di industri game, sepak terjang Ubisoft memang menjadi hal yang menarik untuk terus diperhatikan. Dengan segudang franchise raksasa yang sudah dipersiapkan, Ubisoft juga memanfaatkan kesempatan ini untuk memberikan update informasi terkait produk mereka yang lain, seperti konfirmasi eksistensi untuk Far Cry 4 dan penundaan The Division ke tahun 2015. Namun di luar semua hal ini, laporan ini juga hadir dengan ekstra informasi lain yang tidak kalah mengagumkan.

Untuk memberikan sedikit gambaran bagi para calon investor soal produk dan potensi setiap franchise yang mereka miliki, Ubisoft juga mendukungnya dengan sebuah data unik yang berisikan list game-game terlaris selama hampir satu dasawarsa terakhir, atau lebih tepatnya – 9 tahun. Data dari tahun 2005 – 2013 ini dihimpun berdasarkan hasil penjualan beragam seri ditorehkan di semua platform game yang tersedia – Playstation 3, Xbox 360, Nintendo Wii, Nintendo Wii U, Playstation 4, Xbox One, dan tentu saja – PC. Lantas game yang berhasil memuncaki persaingan ini? Berikut adalah list lengkapnya:

Rilis tahunan yang diusung Activision tampaknya efektif melemparkan franchise Call of Duty sebagai franchise game terlaris selama 9 tahun terakhir.

1. Call of Duty (Activision)
2. Mario (Nintendo)
3. FIFA Soccer (EA)
4. Assassin’s Creed (Ubisoft)
5. Grand Theft Auto (Take-Two)
6. Wii Fit (Nintendo)
7. The Sims (EA)
8. Madden NFL  (EA)
9. Guitar Hero (Activision)
10. Battlefield (EA)
11. HALO (Microsoft)
12. Need for Speed (EA)
13. Just Dance (Ubisoft)
14. World of Warcraft (Activision)
15. NBA 2K (Take-Two)
16. LEGO (Warner)
17. Sonic (SEGA)
18. Rock Band (EA)
19. Elder Scrolls (Bethesda)
20. Gears of War (Microsoft)

Bagaimana dengan Anda sendiri? Dari 20 franchise game terlaris selama 9 tahun terakhir mana, franchise mana yang setiap serinya selalu Anda mainkan dan tidak pernah tertinggal?

Salah satu game terberat saat ini, kalimat yang satu ini memang pantas untuk dilayangkan kepada proyek teranyar dari Ubisoft – Watch Dogs. Walaupun tidak menawarkan kualitas visual yang sama persis dengan apa yang mereka janjikan via trailer E3 2012 yang lalu, Anda yang sempat membaca preview kami tentu saja mengerti bagaimana beratnya game ini dijalankan di PC. Anda harus memiliki VGA dengan VRAM setidaknya 3 GB untuk menjalankannya di kualitas visual terbaik, mencitrakan identitas sebuah game next-gen sendiri. Namun sayangnya, eksistensi Watch Dogs versi PC ini mengundang polemik tersendiri. Kita tidak tengah membicarakan ketidaksiapan uPlay menangani animo yang ada, tetapi persaingan antara dua produsen kartu grafis terbesar di dunia – NVIDIA dan AMD.

Tuduhan bahwa Ubisoft Montreal lebih condong membela NVIDIA di rilis Watch Dogs memang sempat mengemuka, setelah game ini memang tampil lebih stabil di kubu hijau tersebut. Penggunaan teknologi GameWorks dari NVIDIA yang membantu developer mengoptimalisasi game dari sisi visual, termasuk menyuntikkan efek partikel, cahaya, tekstur,  asap, dengan bantuan engineer dari NVIDIA dilihat AMD sebagai keberpihakan oleh pihak Ubisoft Montreal sendiri. Dalam wawancaranya dengan majalah Forbes, Robert Hallock dari AMD menyebutkan bahwa Gameworks menjadi ancaman besar bagi gamer dengan mencederai kinerja produk AMD hingga mengalami penurunan sebesar performa 40%. Tidak hanya itu saja, mereka juga menuduh Gameworks menghalangi developer untuk menerima masukan AMD terkait optimalisasi game code yang ada. Hasilnya? AMD kesulitan mengembangkan driver setelah rilis game. Sedangkan di sisi lain, ia menyebutkan bahwa kerjasama AMD dengan developer game biasanya berjalan transparan, dengan kode yang juga bisa dibagikan.

AMD menuduh kerjasama Gameworks antara NVIDIA dan Ubisoft Montreal adalah sebuah keberpihakan, mencederai performa produk AMD untuk menjalankan Watch Dogs dengan optimal. Sesuatu yang langsung dibantah keras oleh NVIDIA sendiri.

Tuduhan ini tentu saja memancing reaksi dari NVIDIA sendiri. Berbicara dengan di situs yang sama – Forbes, Director of Engineering NVIDIA – Cem Cebenoyan secara tegas membantah semua tuduhan dari AMD tersebut. Ia menyatakan bahwa developer tidak perlu menjadi partner resmi Gameworks untuk mendapatkan bantuan dari NVIDIA, menihilkan semua potensi keberpihakan. Terkait masalah Watch Dogs, Cebenoyan menyatakan bahwa ini hanya masalah kesigapan, dimana NVIDIA sudah bergerak lebih dulu membantu Ubisoft Montreal jauh bahkan sebelum Watch Dogs diumumkan kepada publik. Terkait masalah akses kode dan driver, Ia membantah bahwa NVIDIA membatasi akses AMD untuk mengoptimalkan hal tersebut dan menegaskan bahwa kebebasan menyerahkan kode sepenuhnya ada di tangan Ubisoft Montreal. Cebenoyan bahkan menyatakan bahwa AMD bebas memberi saran bagi Ubisoft untuk memastikan Watch Dogs berjalan lebih baik di teknologi andalan mereka tersebut. Tidak ada batasan.

Lantas siapa yang sebenarnya jujur dan berbohong tentang masalah ini? Satu yang pasti, konflik seperti ini tentu saja merugikan gamer PC secara keseluruhan, yang menginginkan pengalaman gaming yang sama di semua produk yang mereka pilih dan gunakan. Semoga saja tidak lagi terjadi lebih banyak kasus kontroversi ala Watch Dogs seperti ini di masa depan.

Source: Forbes

Remedy Entertainment, sepak terjang developer yang satu ini memang tidak bisa dipandang sebelah mata. Lewat tangan dingin mereka di masa lalu, game action fenomenal – Max Payne lahir dan menetapkan standar baru untuk game-game third person shooter setelahnya. Tidak hanya itu saja, mereka juga meracik salah satu game thriller terbaik – Alan Wake yang berhasil mendapatkan pujian luar biasa lewat integrasi mekanik gameplay dan cerita yang begitu kuat. Tidak mengherankan jika Quantum Break – proyek teranyar yang mereka persiapkan eksklusif untuk Xbox One menjadi salah satu proyek next-gen yang sangat diantisipasi.

Dengan kemampuan untuk mengendalikan waktu, Quantum Break mungkin terdengar seperti konsep game action mainstream yang klise. Namun Remedy sendiri menegaskan bahwa proyek ini akan tampil berbeda, membawa sisi plot ke level yang baru. Untuk memastikan cerita yang lebih utuh, Quantum Break juga akan menawarkan sebuah film live-action pendamping. Sebuah video akhirnya dirilis memberikan sedikit ekstra detail tentang format seperti apa yang akan diusung. Sam Lake dari Remedy menyebutkan bahwa sang versi film seri akan berfokus pada sepak terjang sang tokoh antagonis utama, sementara gamenya sendiri tentu saja berputar pada si karakter protagonis.  Anda akan berperan sebagai Jack Joyce yang berjuang untuk mencegah kehancuran dunia melawan sebuah perusahaan raksasa – Monarch.

Lake sendiri menjanjikan bahwa detail Quantum Break yang lebih banyak akan diluncurkan Remedy pada ajang Gamescom bulan Agustus 2014 mendatang, walaupun di E3 2014, ia tetap akan diperkenalkan kembali sebagai senjata utama Xbox One. Trailer terbaru yang dirilis ini memang memperlihatkan sekelibat gameplay yang ada dan tentu saja kualitas visual yang memesona.

Setelah sempat menjadi misteri, Remedy akhirnya mengkonfirmasikan bahwa Quantum Break akan dirilis di tahun 2015 mendatang, membantah rumor yang sempat menyebutkannya sebagai proyek akhir tahun ini untuk Microsoft. Looks awesome..

EA dan game eksklusif, siapa yang mengira dua kata ini bisa digabungkan dalam satu kalimat yang sama dengan diimplementasikan dengan sangat manis. Hampir sebagian besar game EA memang dirilis secara multiplatform untuk menyerap potensi pasar sebesar mungkin. Namun siapa yang mengira, bahwa kebijakan ini ternyata dilemparkan untuk platform-platform keluaran Microsoft setelah generasi gaming baru lahir. Salah satu contoh terbaik adalah Titanfall. Dirilis hanya untuk Xbox One, Xbox 360, dan PC,  game yang dipastikan akan terus eksklusif ini terbukti berhasil di pasaran dan menjadi ujung tombak yang luar biasa efektif untuk konsol generasi teranyar Microsoft, khususnya. Lantas, bagaimana dengan game “eksklusif” Microsoft lain dari EA – PvZ: Garden Warfare. Berita baik untuk para pemilik Sony, game keluaran PopCap ini dipastikan akan beralih platform.

Ternyata hanya berperan sebagai game eksklusif Microsoft untuk periode waktu tertentu, EA dan PopCap akhirnya secara resmi mengumumkan eksistensi Plants vs. Zombies: Garden Warfare untuk Playstation 3 dan Playstation 4. Sebuah trailer pengumuman dirilis, mengumumkan bahwa rilis Sony ini juga akan memuat semua DLC yang sempat dirilis sebelumnya dalam satu paket retail. Game ini akan berjalan dengan resolusi 1080p dan 60 fps, dengan klaim implementasi Frostbite Engine 3.0 dari EA yang maksimal.

Plants vs. Zombies: Garden Warfare versi Playstation 4 dan Playstation 3 ini sendiri rencananya akan dirilis pada 19 Agustus 2014 mendatang. Sementara Anda yang menantikan game ini di PC, PvZ: Garden Warfare siap meluncur lebih cepat – tepatnya pada 24 Juni 2014. Good news for Playstation and PC Gamer!

EA Sports berencana menghadirkan konten anyar terkait Piala Dunia bagi mereka gamer FIFA 14. Yang menarik, konten yang berupa dua World Cup mode ini nantinya bisa diunduh secara gratis.

Sayang, baik FIFA 14 Ultimate Team: World Cup (PC/PS3/PS4/Xbox 360/Xbox One) maupun World Cup Kick-Off mode khusus PS4 dan Xbox One, peluncurannya harus ditunda.

Pihak EA beralasan penundaan terjadi karena mereka menemukan masalah yang akan berdampak pada gamer yang mengunduh update tersebut. Karena itu, mereka ingin memperbaikinya sebelum dirilis. Saat ini EA mengklaim telah berusaha dan melakukan tes final sehingga update World Cup Mode dapat tersedia dalam waktu dekat.

Menemukan masalah selama proses pengembangan, EA akhirnya memutuskan untuk menunda update gratis mode World Cup untuk FIFA 14.

Seperti diketahui untuk menyambut Piala Dunia 2014 EA Sports memang menyiapkan mode khusus untuk sekadar memeriahkan turnamen sepak bola terbesar di dunia itu. Bahkan, untuk PS3 dan Xbox 360, mereka merilis game khusus berjudul 2014 FIFA World Cup Brazil.

Sementara untuk PC dan konsol next-gen, EA ‘hanya’ menyediakan update gratis yang membawa konten bernuansa Piala Dunia. Alasan tidak membuat game khusus untuk ketiga platform tersebut adalah karena pangsa pasar PS3 dan Xbox 360 dianggap lebih besar untuk negara berkembang dimana Brazil termasuk di dalamnya.