Kejutan, tidak ada kata yang lebih baik lagi untuk menjelaskan pengumuman yang dilemparkan Capcom di ajang E3 2016 kemarin. Dengan sebuah teaser misterius yang berhasil memperlihatkan atmosfer game horror yang begitu mencekam, hampir tak ada satupun gamer yang sempat mengira bahwa game tersebut akan memuat nama “Resident Evil 7” di dalamnya. Rumor soal kelanjutan franchise yang seri terbarunya sering disebut-sebut akan “kembali ke akar” ini memang sudah santer terdengar sebelum E3 2016 berlangsung, namun hasil akhirnya menjadi sesuatu yang tak pernah diprediksi sebelumnya. Tak hanya memperlihatkan satu teaser pendek dan sedikit gameplay di dalamnya, Capcom juga membuka sebuah teaser terpisah yang berfungsi sebagai demo untuk dinikmati oleh gamer Playstation 4 di seluruh dunia. Sebuah teaser yang mereka sebut sebagai “Beginning Hour”.
Maka Beginning Hour akan membawa Anda pada seorang karakter pria misterius yang berusaha menyelamatkan diri dari sebuah rumah angker yang begitu gelap. Tak ada informasi yang bisa digali dari sana selain sebuah kaset VHS berisikan rekaman karakter lain yang sempat mengunjunginya di masa lalu dan lenyap begitu saja. Namun perjalanan untuk keluar dari rumah ini tak semulus yang dibayangkan. Terlepas dari beragam usaha yang Anda lakukan, Anda tetap akan “ditangkap” oleh seorang karakter antagonis yang saat ini mendapatkan julukan sebagai “Family Man” di dunia maya. Ia dicurigai merupakan kepala rumah tangga dari rumah tersebut, tanpa ada detail lebih jauh soal hal apa yang sebenarnya tengah terjadi di sana. Sekilas pandang, teaser ini sama sekali tak terlihat seperti sebuah game Resident Evil. Alasan sama yang juga membuat banyak perdebatan memanas di beragam forum dan media sosial yang ada.
Jika Anda termasuk gamer yang cukup aktif “bermain” di beragam forum besar seperti Reddit atau NeoGaf atau sekedar berkumpul dengan sesama gamer di ragam situs sosial media yang ada seperti Facebook atau Twitter, maka Anda tentu sudah sadar bahwa ada sebuah ketidaksukaan dan ketidaksetujuan yang begitu kuat dan jelas pada keputusan Capcom untuk menjadikan Resident Evil 7 sebagai sebuah game first-person penuh, sesuatu yang mereka konfirmasikan setelah presentasi di E3 2016 itu sendiri. Sebuah pandangan yang menurut kami sendiri, juga pantas mendapatkan porsi pembicaraan tersendiri di sesi impresi kali ini.
Lantas, impresi seperti apa yang ditawarkan oleh Resident Evil 7 Teaser yang satu ini? Mengapa kami menyebutnya sebagai sebuah langkah yang ekstrim? Impresi ini akan membahasnya lebih dalam untuk Anda.
RE Engine
Dari sisi plot, hampir tak ada yang bisa dibicarakan dari sesi teaser “pendek” yang ditawarkan oleh Capcom ini. Anda berperan sebagai karakter tanpa nama yang berusaha keluar dari sebuah rumah angker yang dijaga oleh satu karakter antagonis menyeramkan dengan sebutan “Family Man”. Tak ada yang tahu apa yang sebenarnya terjadi dengan sosok pria yang satu ini, namun secara fisik ia tak terlihat terlalu manusiawi. Mengingat Capcom sendiri menyebut bahwa seri ketujuh ini tetap berperan sebagai seri kelanjutan dari Resident Evil 6, maka besar kemungkinan teaser ini tetap akan berkaitan satu sama lain dengan cerita sebelumnya. Capcom hanya mengkonfirmasikan bahwa sekuens gameplay di teaser ini tak akan ambil bagian di versi final yang rencanannya meluncur Januari 2017 mendatang. Satu yang pasti, ia jadi ajang pembuktian untuk engine teranyar racikan Capcom – RE Engine.
Pendekatan kacamata orang pertama untuk teaser dan seri penuhnya di masa depan, apalagi dengan usaha untuk membuatnya terlihat lebih baik di versi Virtual Reality memang membuat Capcom tak punya alternatif lain selain mengembangkan sebuah engine baru. Sebuah engine yang kini lebih difokuskan untuk memberikan lebih banyak detail pada tiap objek dalam ruangan sembari membungkusnya dalam tata cahaya yang lebih baik untuk atmosfer permainan yang lebih intens, sebuah tantangan yang mereka jawab dengan RE Engine. Engine terbaru ini memang memperlihatkan kualitas visualisasi yang terhitung memesona untuk sebuah game rilis terbaru. RE Engine memang mampu menangkap atmosfer dalam ruangan dengan begitu baik, namun luar ruangan? Ini masih jadi sesuatu yang dipertanyakan. Sejauh demo ini berjalan, Anda tak bisa melihat jelas seberapa baik ia menawarkan detail tersebut.
Jika ada satu hal yang berhasil ditangkap dari teaser ini adalah kemampuan RE Engine yang hampir setara dengan apa yang berhasil dicapai oleh Fox Engine dengan P.T. di masa lalu. Kualitas tata cahaya yang memesona seolah membuat pengalaman dalam ruangan ini lebih dramatis, walaupun harus diakui masih tak sempurna, sesuatu yang sangat dimengerti mengingat statusnya sebagai sebuah demo yang tak sempurna. Anda masih akan bertemu dengan glitch visual, bayangan yang tak semestinya ada, hingga beberapa daerah yang masih terlihat punya tekstur resolusi rendah.
Namun satu yang pasti, sekilas pandang, RE Engine memang terlihat cocok untuk menjadi basis sebuah game Resident Evil dari kacamata orang pertama, terutama dari caranya menawarkan efek cahaya yang bisa berujung menyeramkan. Namun di sisi lain, kami sendiri cukup mengkhawatirkan bahwa implementasi engine ini juga berarti satu hal – bahwa Anda akan jarang atau bahkan tak bertemu dengan luar ruangan sama sekali. Seperti halnya Resident Evil pertama di masa lalu, sebagian besar misteri Anda mungkin akan berakhir di dalam sebuah rumah besar sebagai fokus.