Performa mungkin masih tak sama, namun Nintendo sepertinya sudah mulai mengaplikasikan apa yang terbukti di kompetitornya – Playstation 4 dan Xbox One sebagai sebuah keberhasilan besar. Mereka memutuskan untuk tak lagi membuat Nintendo Switch sebagai konsol dengan region terkunci, sebuah fitur yang sudah lama diminta oleh fans berat Nintendo. Tak hanya itu saja, mereka juga akan memungut biaya untuk layanan online untuk mendukung fitur multiplayer yang lebih baik dengan dedikasi server untuk game-game Switch nantinya. Apalagi, mereka juga akan menghadirkan fitur lain yang menggoda di dalamnya. Namun pertanyaannya kini hanya satu, harga.
Karena terlepas dari konfirmasi hadirnya sistem berbayar ini, Nintendo gagal mengkomunikasikan isu penting harga di presentasi Nintendo Switch beberapa waktu yang lalu. Hasilnya justru menuai lebih banyak antipati daripada antisipasi. Namun jika Anda termasuk gamer yang khawatir, biaya langganan ini sepertinya tak akan mahal. Presiden Nintendo – Tatsumi Kimishima, dalam wawancaranya dengan media bisnis Nikkei, menyebut bahwa biaya langganan online untuk Switch akan berada dalam jarak yang terjangkau. Ia akan dipatok dengan kisaran harga sekitar 2000-3000 Yen / USD 17.50 – USD 26.50 / Rp 350 ribu-an untuk setiap tahunnya.
Dengan membayarnya, tak hanya mendapatkan akses untuk mode multiplayer online game-game Switch saja, Anda juga akan didukung oleh online lobby, online chat, game gratis NES klasik untuk unduhan bulanan, hingga beragam deal eksklusif di Nintendo eShop nantinya.
Namun Nintendo sendiri masih belum memberikan kejelasan apakah akan ada penyesuaian harga untuk biaya ini ketika resmi masuk ke pasar Barat nantinya. Sementara kita gamer di Indonesia yang kemungkinan tak mendapatkan sistem bayaran dengan mata uang kita sendiri, biaya langganan ini tentu saja bisa berakhir lebih mahal sesuai dengan nilai tukar mata uang.
Nintendo Switch akan dirilis pada tanggal 3 Maret 2017 mendatang. Bagaimana menurut Anda? 350 ribu Rupiah untuk tahunan terdengar rasional dan menarik?