Forza Berkolaborasi dengan Fast & Furious!
Film Tomb Raider Baru Ceritakan Lara Croft Muda?
Preview Resident Evil – Revelations 2: Tanda Tanya Besar!
Kesan Pertama
Ada sedikit kelegaan, tidak bisa dipungkiri, untuk melihat karakter-karakter ikonik Resident Evil yang seolah diabaikan begitu saja selama beberapa tahun terakhir ini akhirnya berkesempatan untuk beraksi kembali dengan cerita mereka sendiri. Melihat kembali Claire Redfield yang kini terlihat lebih dewasa dan Barry Burton yang bahkan sudah memiliki anak remaja yang beranjak dewasa seolah membuat semua memori menyenangkan soal franchise ini di masa lalu kembali. Sayangnya, mereka tidak lantas tampil dalam detail yang bisa dibandingkan dengan game-game generasi terbaru saat ini. Secara visual, tidak ada yang istimewa dengan Resident Evil: Revelations 2. Pendekatan yang dilakukan Capcom di Resident Evil: Revelations dan Revelations 2 sendiri boleh terbilang berbeda, terlepas dari fakta keduanya merupakan game third person shooter dengan kamera yang mengikuti dari pundak karakter yang Anda gunakan. Di Resident Evil Revelations 2, Anda akan disuguhkan dua skenario dari kacamata Claire dan Barry secara bergiliran. Masing-masing karakter ini ditemani karakter pendukung dengan karakteristik fungsi mereka masing-masing. Claire ditemani oleh Moira Burton sementara Barry oleh sosok anak perempuan misterius bernama Natalia. Anda akan berbagi tempat yang sama, namun dengan timeline dan alur gerak yang berbeda. Dan tentu saja, segudang musuh untuk ditundukkan. Sayangnya, kesan pertama yang ia tawarkan tidaklah sekuat Resident Evil Revelations. Formula yang diracik Capcom di seri pertamanya melebur konsep modern dan klasik sebuah survival horror yang pantas untuk diacungi jempol. Ada aksi di sana, namun ada banyak momen yang cukup untuk membuat Anda panik. Di seri kedua ini? Lagi-lagi Capcom membuatnya tidak seimbang, dengan sisi action lebih kentara di tingkat kesulitan Normal sekalipun. Alternatif senjata, segudang peluru, musuh yang mudah ditundukkan. Tidak ada sensasi bahwa Anda berada di dalam situasi yang benar-benar mengancam, di luar satu atau dua kali momen jump scare yang terasa tidak signifikan. Ditambah dengan begitu banyak herb yang ada? Sejauh ini, terasa mudah. Namun tanda tanya terbesar kami mengarah pada keputusan Capcom untuk merilis Resident Evil Revelations 2 ini dalam format episodik, dengan jarak rilis hanya satu minggu untuk setiap episode yang ada. Mengapa? Karena sejauh ini, format seperti ini tidak memberikan kontribusi apapun pada pengalaman yang kami dapatkan. Berbeda dengan game seperti Telltale atau Life is Strange yang cukup membuat Anda penasaran seperti apa konsekuensi dari aksi Anda di episode satu berpengaruh ke yang lainnya, Resident Evil bergerak linear tanpa cabang cerita, sehingga tidak mampu menawarkan sensasi tersebut. Untuk membuat cerita lebih intense layaknya sebuah film seri Barat? Tidak berhasil juga, karena jalinan cerita di episode 1 ini seolah bisa Anda prediksi arahnya, walaupun masih penuh misteri di sana sini. Mengapa episodik? Kami sendiri belum menemukan jawaban yang pasti dari sisi gameplay. Sembari menunggu waktu yang lebih proporisonnal untuk melakukan review, izinkan kami melemparkan segudang screenshot di bawah ini untuk membantu Anda mendapatkan sedikit gambaran apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Resident Evil Revelations 2 ini. Besar kemungkinan kami baru akan melakukan review setelah mencicipi episode 2 minggu depan untuk mendapatkan pengalaman bermain yang lebih penuh, setidaknya untuk memahami apa yang sebenarnya ingin dicapai Capcom dengan format episodiknya. Satu yang pasti, kami akan bersenang-senang dengan mode Raid yang akhirnya kembali!PS: Klik Gambar untuk Memperbesar!
Payday 2: Crimewave Edition Menuju PS4 dan Xbox One
Xenoblade Chronicles X Unjuk Sistem Cuaca
Fable Legends Dipastikan Free to Play!
Mortal Kombat X Hadirkan Lebih dari 100 Brutality!
Survei Ungkap Alasan Gamer Pilih PS4, Xbox One, dan Wii U
Alasan utama memilih Playstation 4:
- Resolusi lebih baik
- Blu-ray Player
- Pilihan game
- Proccessing Power lebih cepat
- Apa yang diinginkan oleh keluarga
Alasan utama memilih Xbox One:
- Merk
- Fitur inovatif
- Processing Power lebih cepat
- Game eksklusif / konten
- Faktor kesenangan
Alasan utama memilih Nintendo Wii U:
- Faktor kesenangan
- Bagus untuk anak-anak
- Price/value
- Backwards compatibility
- Game eksklusif/ konten
Visceral Yakinkan Rilis Battlefield Hardline PC akan Bebas Masalah
PlayTest: Gaming Dengan ASUS ROG G550JK!
- Prosesor: Intel i7 4710HQ
- Memory: 8 GB
- Graphics Card: NVIDIA GeForce GTX 850M DDR3 4GB
- HDD: 1TB
- Display: 15,6 Inch (1920×1080)
Call of Duty: Advanced Warfare
Bila dilihat sepintas, game ini tidak begitu banyak berbeda dari game Call of Duty sebelumnya. Masih shooter kamera orang pertama yang linear dan tidak banyak menawarkan feature baru. Namun dari sisi permintaan spesifikasi, begitu besar lonjakan yang harus dipenuhi oleh gamer PC untuk dapat memainkannya dengan nyaman. Berikut permintaan spesifikasi recommended untuk memainkan Call of Duty Advanced Warfare:- Prosesor: Intel i5 2500K
- Memory: 8 GB
- Graphics Card: NVIDIA GTX760 4GB
- HDD: 55GB
Dragon Quest Heroes PS4 Menuju ke Barat!
Kabar baik bagi Anda para fans seri Dragon Quest. Setelah sebelumnya diumumkan akan dirilis dalam versi Jepang, Square Enix memastikan bahwa game terbarunya, Dragon Quest Heroes, juga akan meluncur untuk pasar Amerika tahun ini.
Nantinya, Dragon Quest Heroes versi barat hanya akan ditujukan untuk konsol PlayStation 4, baik dalam format disc atau fisik, maupun format digital yang bisa dibeli melalui PlayStation Store. Tak ada kejelasan apakah PlayStation 3 juga akan rilis dalam versi barat atau tidak.
Seperti diketahui, Dragon Quest Heroes berbeda dengan seri-seri sebelumnya yang lebih kental dengan nuansa RPG. Mengusung genre Musou yang mirip dengan Dynasty Warriors, gamer akan berperan sebagai Akuto dan Meer yang harus berpetualang melawan ratusan monster bersama dengan karakter lainnya.
Yang menarik, karakter di Dragon Quest Heroes didesain oleh Akira Toriyama yang dikenal dengan karya besarnya, Dragon Ball dan Chrono Trigger. Sang creator Dragon Quest, Yuji Horii, serta komposer veteran, Koichi Sugiyama, juga akan terlibat dalam pengembangan game ini.
Kapan tepatnya game yang dibuat melalui kolaborasi antara Square Enix, Omega Force, dan Koei Tecmo ini akan meluncur ke barat saat ini masih menjadi misteri. Versi Jepang dari Dragon Quest Heroes sendiri meluncur pada 26 Februari 2015.