Gamer mana yang tidak akan kagum melihat proyek ambisius dari Cloud Imperium Games – Star Citizen yang sudah memakan waktu proses pengembangan hingga tahunan ini? Dirilis eksklusif untuk PC demi menjamin kualitas visual di tingkat terbaik, Star Citizen seolah muncul sebagai game simulator luar angkasa yang selama ini kita dambakan.
Sebuah game yang memungkinkan Anda untuk berperan sebagai apapun di ruang hampa udara yang begitu masif, sekaligus mencicipi beragam genre game di dalam satu produk yang sama. Menariknya lagi? Gamer sendiri lah yang menjadi sumber dana untuk Star Citizen lewat program donasi. Terlepas dari semua antisipasi yang ada, ada satu pertanyaan mengkhawatirkan yang masih belum terjawab hingga saat ini. PC seperti apa yang harus kita persiapkan untuk mencicipi Star Citizen ini?
Dengan kualitas visual memesona dan masifnya dunia yang ia tawarkan, menjadi sesuatu yang sangat rasional untuk mempersiapkan PC agar bisa menikmati Star Citizen secara optimal. Sayangnya, Cloud Imperium sendiri masih belum berbagi detail terkait tuntutan spesifikasi game ini. Namun satu yang pasti, Anda tampaknya harus meluangkan ruang data yang sangat besar. Jeremy Masker – salah satu petinggi Cloud mengkonfirmasikan bahwa client Star Citizen kemungkinan besar akan berukuran di atas 100 GB! Bagi para gamer yang sudah bergabung di masa beta, patch-patch berukuran hingga belasan GB akan dirilis hingga versi retail nantinya siap.
Jadi untuk Anda yang menantikan Star Citizen, apalagi Anda yang sudah mempersiapkan SSD untuk memastikan performa yang lebih bebas masalah, kepastian ukuran ini tentu jadi tantangan tersendiri. 100 GB game? Holy..
↧
Star Citizen Akan Butuh Space di Atas 100 GB!
↧
Review White Night: Horor Sejati Tak Perlu Warna!
Cerita horor dapat disampaikan dalam beragam bentuk. Ada beberapa orang bisa takut hanya dengan melihat darah berceceran saja atau mungkin perlu hantu berbentuk menyeramkan. Namun, beberapa kisah horor berhasil disampaikan hanya dengan menaruh Anda di dalam kegelapan saja; sisanya biarkan imajinasi Anda sendiri membayangkan sesuatu yang sebenarnya tidak ada. Bentuk horor seperti inilah yang disajikan White Night, game survival horror racikan Activision bersama OSome Studio.
Biasa dikenal dengan game bertema action, sebenarnya langkah Activision untuk mendukung game survival horror bertema klasik seperti White Night cukup mengejutkan. Bahkan bisa jadi saat ini Anda merasa ragu apakah game ini bisa menimbulkan kengerian mendalam ketika memainkannya, bukan sekadar membuat kaget sesaat saja ketika hantunya muncul. Sekali lagi, secara mengejutkan game ini sangat mencekam ketika dimainkan! Sebab, game ini menggunakan pendekatan klasik seperti yang digunakan oleh rajanya cerita horor Alfred Hitchcock dan Stephen King.
Malam Hitam Putih
Cerita dalam White Night dimulai ketika Anda sedang dalam perjalanan di suatu malam pada tahun 1938. Setelah Amerika Serikat dihantam krisis ekonomi terberat dalam sejarah, banyak rakyatnya mendadak menjadi miskin. Tidak banyak pula yang menjadi kriminal dan bunuh diri. Setelah perjalanan panjang, tiba-tiba muncul sekelebat siluet berbentuk wanita melintas di depan mobil Anda! Kontan, mobil dibanting arahnya demi menghindari wanita tersebut. Naas untuk Anda, arah Anda membanting setir langsung menuju ke sebuah pohon! Terluka dan sendirian dalam gelap, Anda bingung karena tidak ada tanda dari wanita yang tadi ada di jalanan. Namun, rasa sakit akibat tabrakan memaksa Anda mencari rumah terdekat untuk mencari perlindungan serta telepon. Tibalah Anda di pagar besar yang membatasi jalan masuk menuju sebuah rumah besar misterius. Ketika Anda masuk, secara tidak sadar Anda telah melangkah ke dalam rumah angker di mana roh penasaran gentayangan dan mencari korban untuk dibawa ke dalam kegelapan! Maka dimulailah perjuangan untuk mempertahankan hidup dan menghindar dari pelukan kegelapan di sekitar Anda. Seiring Anda menyelesaikan beragam misteri seputar rumah itu sendiri, kisah lebih menyeramkan akan terkuak lebih banyak menyangkut sejarah kelam keluarga Vesper, sang pemilik rumah tersebut. Pertanyaannya adalah – mampukah Anda untuk tetap mempertahankan kewarasan ketika menghadapi horor di dalam rumah tersebut?↧
↧
Crytek Siap Masuk Pasar Virtual Reality
Virtual reality diprediksi akan menjadi sebuah terobosan yang luar biasa di industri video game. Beberapa perusahaan pun dipastikan ikut ambil bagian meramaikan ranah tersebut. Sebut saja Oculus Rift, HTC Vive yang digarap bersama Valve, dan Sony dengan Project Morpheus-nya.
Crytek adalah salah satu nama besar yang baru-baru ini juga menyatakan ketertarikannya dengan virtual reality. Menurut sang managing director, Faruk Yerli, CryEngine akan menjadi jawaban untuk mewujudkan sebuah pengalaman VR yang luar biasa.
“Kami sedang mengeksplorasi VR saat ini. Kami ingin menunjukkan kepada dunia bahwa pengalaman VR yang sesungguhnya hanya bisa didapat melalui CryEngine. Kami melihat VR sebagai perangkat yang penting bagi para enthusiast, dan mungkin akan menjadi mainstream. Kami ingin mengembangkan apa yang bisa kami lakukan di sini… kami harap suatu hari dapat menghadirkan pengalaman VR yang maksimal,” kata Yerli.
Yerli pun sempat mengutarakan opininya tentang tantangan untuk menghadirkan VR ke audience yang lebih luas. Menyinggung soal motion sickness, Yerli mengklaim Crytek telah memiliki solusinya. Pihak perusahaan juga menjelaskan bahwa CryEngine dapat memaksimalkan teknologi dari AMD LiquidVR untuk menghasilkan latency yang lebih rendah.
Sayangnya Yerli belum bisa menjelaskan lebih lanjut terkait apa yang siap dihadirkan oleh Crytek untuk dunia VR. Crytek sendiri lewat CryEngine dikenal mampu menghadirkan game dengan visual menawan. Karena itu, menarik untuk menantikan bagaimana CryEngine mampu mewujudkan sebuah dunia virtual reality yang nyata.
↧
JagatPlay NgeRacau: 10 Alasan Harus Pacaran Dengan Gamer!
Oke, pertama, gua enggak akan bahas kenapa lu mesti pacaran dengan gamer atau justifikasi apa yang membuat cowok/cewek idaman lu ngerasa harus merhatiin lu lebih baik daripada segudang kompetitor lain yang mungkin berebut hati yang sama dan hadir dengan nilai jual yang lebih mantep. Gua juga enggak akan menggeneralisasi sebuah kualitas karakter yang seharusnya unik ke masing-masing manusia dan berpikir seolah yang namanya “Gamer” adalah entitas alien dari dunia luar yang pikiran dan sifatnya terhubung satu sama lain dan gak punya chance buat beda. Kita enggak akan ngebahas itu. Kita akan ngebahas sesuatu yang lebih realistis.
Pernah baca judul artikel di situs video game atau forum dengan judul sama yang di atas? Yups, gua juga. Biasanya isinya akan berkisar dengan serangkaian isi trait / karakter super positif yang digeneralisasi, yang tujuannya biasanya cuman satu – ngasih justifikasi kenapa gamer itu calon pacar potensial yang mesti dilirik.
Rasional atau enggak? Who cares! Prinsip artikelnya biasanya seperti ini. Yang pentingnya isinya menyanjung diri sendiri atau identitas kita sebagai gamer, kalau kita ini makhluk superior yang lebih hemat, lebih bertanggung jawab, lebih romantis, lebih pantang menyerah, dan lain-lain. Dengan sedikit bumbu ego dalam diri yang mungkin di dunia nyata sering diinjak orang lain, kita tiba-tiba langsung mengiyakan dan menyetujui bahwa kita semua berbagi kualitas kepribadian yang sama. Biar dapat perhatian ekstra dan nyampe enggak langsung ke “telinga”nya gebetan, kita pun langsung nge-share di Facebook, Twitter, Path, dan semacamnya biar dapat justifikasi ekstra. Yang gua hendak tanyakan sebenarnya cuman satu, bukankah ini sudah saatnya mulai belajar buat mijak tanah?
Bukankah ini sudah saatnya bercermin? Bukankah ini sudah saatnya jujur sama diri sendiri? Bukankah ini saatnya untuk tidak lagi menggunakan alasan “gamer” dan “superioritas” untuk mendapatkan perhatian dari pujaan hati, yang sebenarnya, enggak pernah lu perjuangin sama sekali? Bukankah sudah saatnya mengakui bahwa “10 alasan” ini biasanya berputar pada sebuah pembenaran semu yang tidak berlandas fakta?
↧
Titanfall Gratiskan Semua DLC
Siapa tidak kenal Titanfall. Game First-Person Shooter ini sempat sangat dinanti kehadirannya sebelum akhirnya dirilis pada 11 Maret 2014 lalu. Meski mendapat tanggapan yang beragam baik dari para gamer maupun reviewer, harus diakui game ini tergolong cukup sukses di pasaran.
Kini Titanfall telah berusia satu tahun. Di hari ulang tahun pertamanya, Microsoft dan Respawn punya kejutan yang menarik untuk para gamer yang tetap setia memainkan Titanfall hingga sekarang.
“Dalam rangka merayakan ulang tahun pertama, semua map pack yang tersedia untuk Titanfall bisa diunduh secara gratis di semua platform dimana game ini dirilis, yakni PC, Xbox One, dan Xbox 360. Anda cukup menuju toko online di Origin atau Xbox dan mengunduh Season Pass,” ujar Co-Founder Respawn, Vince Zampella.
Seperti diketahui tiga DLC yang tersedia untuk Titanfall yakni Expedition, Frontier’s Edge dan IMC Rising biasanya dijual seharga USD 10. Setiap DLC menawarkan tiga map baru yang berbeda-beda. Hadiah yang cukup menggiurkan bagi gamer yang belum memiliki ketiga DLC tersebut.
Zampella pun tak lupa mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada para gamer atas dukungannya selama setahun terakhir. Untuk itu, ia dan timnya selalu bekerja keras dalam mengembangkan mode dan fitur baru serta map untuk menunjukkan komitmen pihak perusahaan kepada Titanfall.
↧
↧
Project CARS Kembali Ditunda!
Sejak pertama kali diperkenalkan, Project CARS tampil menawan dan sukses menggoda para pencinta genre racing. Dengan tidak banyaknya pilihan game balap terbaru di pasaran saat ini, Project CARS seolah akan menjadi pelepas dahaga yang telah lama dinanti gamer.
Sayangnya, gamer yang sudah penasaran harus bersabar lebih lama seiring dengan pengumuman dari sang developer, Slightly Mad Studios, yang menyebutkan bahwa Project CARS harus kembali mengalami penundaan hingga Mei 2015 mendatang!
Pengunduran jadwal rilis kali ini bukan yang pertama dimana awalnya game tersebut berencana meluncur pada November 2014. Setelah ditunda ke Maret 2015, peluncuran Project CARS harus mundur lagi ke 7 April 2015. Dan kini, kembali ditunda hingga pertengahan Mei tanpa tanggal yang pasti.
Lalu, apa yang menyebabkan Slightly Mad Studios harus mengundur peluncurannya lagi? Menurut mereka, Project CARS 99,9 persen telah selesai. Namun tim developer menemukan sedikit masalah dan bug yang ternyata cukup rumit untuk diantisipasi.
“Kami sangat berdedikasi untuk menghadirkan pengalaman yang luar biasa, dan dengan menargetkan pertengahan Mei para fans bisa memastikan itulah yang akan mereka dapatkan. Lagi-lagi, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada para fans atas dukungan dan kesabarannya,” kata Ian Bell, bos Slightly Mad Studios.
Lebih lanjut Bell mengatakan bahwa gamer berhak untuk mendapatkan game yang sempurna ketika mereka memainkannya di hari pertama peluncuran. Dan sebagai kompensasi atas pengunduran jadwal rilis kali ini, pihak developer siap memberikan konten gratis di hari peluncurannya untuk semua gamer. Sayangnya, Bell masih merahasiakan konten gratis seperti apa yang akan dibagikan.
Sekadar mengingatkan kembali, Project CARS nantinya akan dirilis untuk PC, PlayStation 4, dan Xbox One.
↧
Review Hotline Miami 2 – Wrong Number: Brutal dan Menyenangkan!
Ada begitu banyak elemen yang menjadi standar bagi gamer untuk menilai apakah sebuah game memang pantas untuk dinikmati atau tidak? Sebagian menjadikan cerita sebagai prioritas, sebagian memilih betapa menyenangkan atau menantangnya gameplay yang ditawarkan, namun tidak sedikit yang sekedar mengacu pada seberapa indah kualitas visual yang disuntikkan developer. Sangat sulit untuk menemukan game yang mampu memadukan ketiganya di dalam satu proyek yang sama. Namun tidak sedikit game indie yang berhasil mengeksekusi semua elemen ini dengan hasil yang luar biasa? Salah satunya adalah proyek ambisius dari Dennaton Games – Hotline Miami.
Game yang satu ini memang sulit dijelaskan dengan kata-kata. Ia mungkin hadir dengan visualisasi penuh piksel yang terlihat ketinggalan zaman, namun keputusan untuk mempertahankan cita rasa klasik ini justru menyempurnakan tema utama yang ingin mereka usung. Gameplay yang butuh koordinasi mata tangan yang tepat, tingkat kesulitan tinggi, cerita yang kompleks, musik super keren, dan karakterisasi kuat ini membuat banyak gamer jatuh hati. Tidak mengherankan jika banyak gamer yang mengantisipasi hadirnya Hotline Miami 2 yang akhirnya dirilis ke pasaran. Seperti yang bisa diprediksi, ia tetap hadir dengan kualitas yang tidak kalah luar biasa, bahkan untuk sebuah seri sekuel yang terlihat berbeda secara visual.
Lantas, apa yang ditawarkan oleh Hotline Miami 2: Wrong Number ini? Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang brutal dan menyenangkan?
Plot
Ia mungkin datang dengan kualitas visual yang terasa “main-main”, namun Hotline Miami boleh terbilang sebagai salah satu game action dengan plot yang cukup kompleks. Hal yang tidak banyak berbeda diterapkan di seri kedua ini. Belum pernah memainkan sang seri pertama sebelumnya? Saran kami adalah menjajalnya sebelum beralih ke seri sekuel ini, setidaknya untuk meminimalisir sedikit rasa kebingungan yang tampaknya tidak terhindar. Seperti seri pertamanya, garis cerita Hotline Miami 2 akan dibangun dari perspektif begitu banyak karakter. Ia akan mengambil garis cerita sebelum dan sesudah Hotline Miami pertama, bertindak sebagai prekuel dan sekuel, menjelaskan beragam misteri yang tidak dijawab di seri pertamanya. Setelah berhasil menghancurkan gang Russia dibawah pengaruh manipulasi organsisasi misterius bernama 50 Blessings, Jacket kini tengah melewati proses hukum di tengah sorot media nasional. Di tengah sidang ia kembali bertemu dengan “Richard” – sang kepribadian dengan topeng ayam-nya yang khas. Namun tidak lagi hanya pada Jacket, “Richard” mulai muncul di benak karakter lain yang sempat bersinggungan di event 50 Blessings yang lalu. Cerita Hotline Miami 2 akan terbagi lewat sudut pandang beberapa karakter. Belum cukup kompleks? Ia juga akan terdiri dari beragam event dari rangkaian waktu yang juga berbeda, cukup membingungkan, memang. Anda akan berperan sebagai Martin Brown, The Fans yang terdiri dari Tony, Mark, Alex and Ash, dan Corey, Manny Pardo, Jake, The Son, The Henchman, Evan The Writer, Nicklas the Soldier, dan Ritcher. Cerita seperti apa yang akan mengaitkan begitu banyak karakter ini? Seperti apa pengaruh yang disematkan oleh “Richard”? Takdir apa yang menghubungkan setiap darinya dengan Jacket? Semua jawaban dari pertanyaan ini bisa Anda dapatkan dengan memainkan Hotline Miami 2 ini.↧
Homefront: The Revolution Ditunda ke 2016!
Di tengah dominasi Call of Duty di pasar game FPS modern dengan pendapatan miliaran USD per tahun, banyak developer lain yang berjuang untuk ikut ke dalam gelombang yang sama. Beberapa berhasil menawarkan sesuatu yang baru, namun tidak sedikit pula yang berakhir menjadi bencana. Salah satunya adalah game FPS racikan THQ dan Kaos Studios di masa lalu – Homefront. Skenario pertempuran melawan Korea Utara yang “menguasai” dunia lewat kekuatan militer mereka yang masif ternyata tidak dapat menutupi beragam kelemahan game FPS yang satu ini, dari gun-handling, AI, hingga visualnya sendiri. Namun hal ini tidak menghalangi lahirnya sebuah seri penerus.
Mengambil nama “Homefront: The Revolution”, seri ini disebut-sebut akan berbeda dengan seri perdana Homefront yang membawa genre FPS murni. Ia diklaim akan mengusung konsep dunia yang lebih terbuka, dengan aksi yang akan memberikan pengaruh tertentu terhadap jalannya cerita. Namun sayangnya, ia kembali menuai masalah.Berdiri di bawah bendera Crytek, Homefront: The Revolution merupakan salah satu game yang terkena imbas kesulitan finansial yang sempat terjadi. Hak pengembangannya akhirnya dialihkan ke Deep Silver. Seperti yang bisa diprediksi, dengan absennya informasi baru selama beberapa bulan terakhir, Homefront: The Revolution dipastikan tidak akan tiba tahun ini!
Deep Silver menunjuk studio baru yang berisikan mantan pekerja dari Crytek UK – Dambuster Studios untuk menangani Homefront: The Revolution. Beranggotakan tidak lebih dari 125 pegawai, Deep Silver mengakui bahwa proses pengembangan game open-world FPS ini berjalan baik tanpa masalah sejauh ini, dan ditangani dengan penuh kehati-hatian. Namun untuk memastikan kualitas yang mumpuni, mereka memutuskan untuk menendang rilis game ini ke tahun 2016 mendatang, tanpa tanggal rilis pasti. Deep Silver berjanji untuk berbagi lebih banyak detail di masa depan.
Homefront: The Revolution sendiri rencananya akan dirilis untuk PC, Playstation 4, dan Xbox One. What a year of delay, and it’s only March..
↧
Respawn Resmi Umumkan Titanfall 2 – Juga Tuju PS4!
Respawn Entertainment akhirnya mengumumkan secara resmi bahwa pihaknya saat ini tengah mengembangkan Titanfall 2. Yang menarik, game tersebut nantinya tidak lagi eksklusif untuk platform garapan Microsoft.
Ya, dalam sebuah interview dengan IGN, sang co-founder, Vince Zampella, memastikan Titanfall 2 tidak hanya akan meluncur untuk PC dan Xbox One, tetapi juga untuk konsol new-gen milik Sony, PlayStation 4!
“Aku rasa EA mengumumkan sebuah sekuel, jadi aku bisa berpura-pura tidak tahu atau,.. yeah. Kami mengembangkan sekuelnya. Belum ada nama resmi (untuk Titanfall 2), tapi kami memang sedang mengerjakannya. Itulah fokus utama kami. Ini akan (dirilis untuk) multiplatform,” ujarnya.
Zampella juga menyebutkan bahwa timnya sedang berpikir untuk mengubah model DLC di game Titanfall selanjutnya. Maps gratis untuk semua gamer dinilai lebih baik dibanding gamer harus membeli beberapa maps dalam sebuah DLC pack.
“Menurutku itu adalah cara yang fantastis. Aku pikir menyediakan maps lewat pack, itu justru membuat komunitas menjadi terbagi-bagi dan membuat proses matchmaking menjadi sulit. Aku tidak tahu apakah kami tidak akan melakukannya lagi, aku tidak yakin, tapi idenya adalah untuk memberikan sesuatu yang berbeda,” tambah Zampella.
Soal mode single-player, Zampella belum bisa memastikan apakah nantinya akan termasuk dalam opsi yang ditawarkan atau tidak. Selain itu, bocoran soal kapan rencananya Titanfall 2 dirilis pun belum tersedia. Yang pasti, menarik ketika mengetahui akhirnya Titanfall 2 akan melebarkan sayap ke PlayStation 4. Bagaimana menurut Anda?
↧
↧
Rainbow Six Siege versi PC Segera Buka Masa Alpha
Rasa pesimis memang mengikuti setiap proyek raksasa yang tengah dikembangkan oleh Ubisoft saat ini mengingat apa yang terjadi dengan Watch Dogs dan Assassin’s Creed Unity tahun lalu. Perasaan ini semakin kuat mengingat aksi tutup mulut Ubisoft terhadap game-game teranyar mereka yang masih misterius, terlepas dari rencana untuk dirilis di tahun 2015 ini. Kita tidak hanya membicarakan The Division, tetapi juga game FPS keren mereka – Rainbow Six Siege. Game FPS berbasis tim yang memungkinkan Anda untuk menghancurkan lingkungan pertempuran untuk keuntungan strategis ini kabarnya siap memasuki masa alpha.
Setelah sempat tenggelam tanpa informasi selama beberapa bulan terakhir, Ubisoft mengkonfirmasikan akan segera menyelenggarakan masa “Closed Alpha” untuk Rainbow Six Siege versi PC. Sayangnya masih belum ada tanggal pasti kapan periode ini akan dimulai. Ubisoft juga menegaskan bahwa masa “Closed Alpha” ini sementara hanya akan tersedia untuk pemilik akun uPlay di belahan Amerika Utara dan Eropa. Intinya tentu saja untuk mendapatkan feedback langsung dari gamer soal gameplay yang mereka tawarkan sekaligus menguji seberapa stabil server yang tengah berjalan saat ini. Ubisoft juga merilis spesifikasi minimum PC untuk dapat mencicipi masa Closed Alpha ini:
- OS: Windows 7 x64, Windows 8 x64, Windows 8.1 x64
- CPU: Intel Core i5-2500K / AMD FX-8120 8-Core
- RAM: 8 GB
- GPU: NVIDIA GeForce GTX 670 / AMD Radeon HD 7970 / R9 280X
- VRAM: 2 GB
- Minimum Internet Broadband: 512Kbps download / 256Kbps upload
↧
Preview Ori and the Blind Forest: Bentuk Bisa Menipu!
Sebuah game platformer tidak selalu berakhir menjadi sebuah game dua dimensi dengan visualisasi sederhana yang mudah untuk diselesaikan. Tidak sedikit yang mampu menghasilkan pengalaman bermain lebih baik dan memukau, bahkan dibandingkan dengan proyek game AAA lain yang berjuang untuk menghadirkan visualisasi realistis sekalipun. Anda yang sempat mencicipi Rayman Legends atau Shovel Knight pasti mengerti apa yang kami bicarakan. Platform dua dimensi seolah menjadi sebuah standar baru game-game keren yang sulit untuk diabaikan begitu saja. Dan eksistensi game platformer teranyar dari Microsoft untuk Xbox One dan PC – Ori and the Blind Forest semakin menguatkan hal tersebut.
Kesan Pertama
Jika ada satu hal yang berhasil dilakukan Ori and the Blind Forest dengan baik, adalah membuktikan bahwa kami bahwa “Cinta pada pandangan pertama” itu adalah sesuatu yang sangat mungkin. Mengambil pendekatan visualisasi dua dimensi dengan permainan warna dan karakter kartun yang indah, Ori dan the Blind Forest juga hadir dengan desain setting dan musik yang pantas untuk diacungi jempol. Seperti halnya game platformer pada umumnya, Anda akan dibekali dengan serangkaian jenis serangan untuk menetralisir beragam ancaman yang ada. Serupa dengan game platformer pada umumnya, Anda akan sering melompat, dari satu platform ke platform lainnya. Bedanya? Alih-alih linear, Ori and the Blind Forest menawarkan dunia yang lebih terbuka untuk Anda eksplorasi. Untuk memastikan Anda tidak “melangkahi” progress cerita yang semestinya, limitasi daerah baru diracik dari sisi desain rintangan yang biasanya hanya bisa diselesaikan ketika Anda mendapatkan variasi kekuatan baru dan sejenisnya. Sejauh ini ini, Ori and the Blind Forest memenuhi hampir semua ekspektasi yang kami arahkan padanya, membuktikan diri pantas sebagai salah satu game platformer yang paling diantisipasi tahun ini. Namun sayangnya, mental kami ternyata gagal mempersiapkan kejutan yang ditawarkan game dari Moon Studios ini. Ori and the Blind Forest mungkin terlihat indah, visualisasi memanjakan mata dengan tema kartun yang begitu “anak-anak”. Namun jangan tertipu, karena game ini tidak akan menahan diri untuk membuat Anda frustrasi dan berteriak kesal! Mengapa? Karena tingkat kesulitan yang ditawarkan cukup menantang. Ori sendiri akan dibekali banyak gerakan untuk melewati rintangan platform yang ada. Namun desain level yang disuntikkan di game ini memberikan toleransi yang sangat kecil pada error. Salah bergerak? Mati. Tidak mampu bereaksi cepat? Bersiaplah untuk mengulang kembali dari save terakhir. Parahnya lagi? Anda sendirilah yang didorong untuk menentukan kapan Anda harus menyimpan permainan Anda atau tidak. Lupa melakukan hal tersebut? Selamat datang di mimpi buruk terbesar semua gamer! Ia bahkan cukup untuk membuat kami seperti tengah menikmati sebuah seri baru Super Meat Boy. Sembari menunggu waktu yang lebih proporsional untuk melakukan review sekaligus mengeksplorasi variasi kekuatan baru Ori di masa depan, izinkan kami memberikan serangkaian screeshot terbaru di bawah ini membantu Anda mendapatkan sedikit gambaran soal game ini. Jika merujuk pada kesan pertama yang ia tawarkan, maka kami tidak ragu untuk merekomendasikan game ini kepada Anda, walaupun kami pribadi belum menyelesaikannya. It’s that good..PS: Klik Gambar untuk Memperbesar!
↧
Review HyperX Cloud II: Kini Lebih Sempurna!
Kingston memang mulai memperkuat barisannya di pasar gaming. Setelah sempat dikenal sebagai penyedia komponen PC yang mumpuni, lewat brand-nya “HyperX”, mereka mulai masuk ke dalam pasar peripheral dengan audio sebagai ujung tombak utama. Anda yang sempat mengikuti sepak terjang JagatPlay di masa lalu tentu mengetahui bahwa kami sendiri sempat menjajal HyperX Cloud seri pertama yang memang menawarkan performa mumpuni yang potensial. Kini HyperX datang dengan varian seri Cloud baru yang menjanjikan performa lebih baik. Ucapkan selamat datang kepada HyperX Cloud II!
Desain dan Fitur
Hadir dengan corak warna yang begitu kontras di seri sebelumnya, HyperX memilih pendekatan yang lebih “umum” untuk desain HyperX Cloud II ini. Ia kini menawarkan warna merah hitam yang lebih dominan, namun dengan bentuk dasar yang sebenarnya tidak banyak berbeda. Ukuran proporsional dengan rangka aluminum di kedua sisi disuntikkan untuk memastikan daya tahan yang lebih solid. Sayangnya, seperti halnya Cloud versi perdana, HyperX Cloud II ini juga tidak menyuntikkan elemen kosmetik yang kentara. Selain dua buah logo kerennya yang tersemat di masing-masing sisi, Anda tidak akan menemukan lampu LED dan sejenisnya untuk memperkuat identitasnya sebagai sebuah headset gaming. Namun satu yang pasti, ia kini hadir lebih adapatif. Seolah ingin menjangkau pasar yang jauh lebih luas, HyperX Cloud II kini menawarkan bundle yang lebih lengkap di paket penjualannya, membuatnya lebih adaptif untuk kebutuhan gamer yang memang harus diakui, akan selalu berbeda. Ia kini hadir dengan dua varian pads yang bisa digonta-ganti dengan mudah: busa dan kulit. Busa hadir dengan ukuran yang lebih tebal, namun menjamin sound staging yang lebih luas. Namun hasil suara yang terasa lebih melengking membuat kami lebih memilih pads dari kulit yang juga disertakan di dalam paket yang sama. HyperX Cloud II sendiri tampaknya menjadi pads kulit ini sebagai andalan. Menutup suara dengan sempura dan menawarkan detail suara lebih baik di tingkat volume tertentu, Anda akan nyaman dengan pads yang satu ini. Walaupun berbeda bahan, keduanya bisa digunakan nyaman untuk waktu lama, tanpa ada tekanan belebih atau panas yang membuat telinga Anda berkeringat. Namun daya tarik utama HyperX Cloud II ini tentu saja terletak pada performa suara yang dihasilkan, selain tetap adaptif untuk beragam platform gaming yang ada. Konektor jack 3.5mm membuatnya bisa digunakan untuk semua platform gaming saat ini, mulai dari Nintendo Wii U, Xbox One, Playstation 4, perangkat mobile, hingga tentu saja – PC. Menariknya lagi? Untuk Anda yang menikmatinya di PC, ia kini hadir dengan kualitas virutal surround 7.1 untuk sensasi konten multimedia yang lebih maksimal. Sebuah sound-card kecil disertakan dan bisa Anda gunakan langsung di PC Anda tanpa melewati proses instalasi tertentu. Dengan hanya menekan tombol bertulisakan “7.1” di tengah, Anda akan bisa langsung merasakan perbedaannya. Tidak butuh driver, tidak butuh memakan ruang data yang Anda miliki, tidak perlu “menelan” sedikit kinerja RAM Anda yang mungkin sudah mulai kritis untuk berjalan di latar belakang. Dari fakta bahwa Anda bisa mengaktifkan dan menon-aktifkan fitur ini secara langsung, Anda bisa merasakan perbedaan virtual surround yang menjanjikan lebih banyak detail ini. Berita baiknya? Anda bisa menggunakannya untuk kepentingan berbeda pula, misalnya untuk mencapai tingkat suara yang lebih keras. Seperti yang kita tahu, beberapa musik seperti tekno atau metal memang baru terasa “menggigit” jika dimainkan di tingkat volume tertentu. Fitur surround 7.1 dan 53mm drivers yang ia tawarkan mampu memenuhi kebutuhan audio Anda, baik dari kualitas detail hingga “sekedar” volume. Lantas, spesifikasi seperti apa yang diusung oleh HyperX Cloud II ini?Headset
- Transducer type: dynamic Ø 53mm with neodynium magnets
- Operating principle: closed
- Frequency response: 15Hz–25,000 Hz
- Nominal impedance: 60 Ω per system
- Nominal SPL: 98±3dB
- H.D.: < 2%
- Power handling capacity: 150mW
- Sound coupling to the ear: circumaural
- Ambient noise attenuation: approx. 20 dBa
- Headband pressure: 5N
- Weight: 320g
- Weight with microphone and cable: 350g
- Cable length and type: 1m + 2m extension
- Connection: single mini stereo jack plug (3.5 mm)
Microphone
- Transducer type: condenser (back electret)
- Operating principle: pressure gradient
- Polar pattern: cardioid
- Power supply: AB powering
- Supply voltage: 2V
- Current consumption: max 0.5 mA
- Nominal impedance: ≤2.2 kΩ
- Open circuit voltage: at f = 1 kHz: 20 mV / Pa
- Frequency response: 50–18,000 Hz
- THD: 2% at f = 1 kHz SPL: 105dB SPL (THD≤1.0% at 1 KHz)
- Microphone output: -39±3dB
- Length mic boom: 150mm (include gooseneck)
- Capsule diameter: Ø6
- Connection: single mini stereo jack plug (3.5mm)
↧
Cage dan Sonya Kembali di Mortal Kombat X
Mendekati tanggal peluncuran Mortal Kombat X pada April 2015 mendatang, NetherRealm kembali mengungkap tiga orang karakter yang dipastikan ikut serta dalam pertarungan melalui sebuah trailer yang mereka rilis baru- baru ini. Ya, mereka adalah The Cage Family!
Seperti diketahui, The Cage Family terdiri Johnny Cage beserta sang mantan istri, Sonya Blade, serta anak perempuan mereka, Cassie Cage. Dalam trailernya, NetherRealm memperlihatkan tentang sebagian dari jurus- jurus yang dimiliki oleh ketiga karakter tersebut, termasuk sedikit bocoran tentang Fatality milik Johnny Cage.
Kehadiran Johnny Cage di Mortal Kombat X sendiri tidak mengejutkan. Beberapa waktu yang lalu, NetherRealm seolah memberi semi-konfirmasi tentang kepastian Johnny sebagai playable character. Apalagi, Johnny termasuk karakter legendaris yang sudah sangat lama dikenal oleh para gamer.
Sonya Blade pun demikian. Popularitasnya yang tinggi di mata para fans membuat keikutsertaannya menjadi hal yang wajib diwujudkan oleh NetherRealm. Sementara untuk Cassie Cage, sejak awal ia memang sudah dipastikan termasuk dalam jajaran petarung di game tersebut.
Hingga sekarang, total sudah ada 20 playable character di Mortal Kombat X. Game-nya sendiri rencananya akan meluncur pada 14 April mendatang untuk PlayStation 4, PlayStation 3, Xbox One, Xbox 360, dan PC.
↧
↧
Dev. Bloodborne Akui Sulit Taklukan Mode Game Mereka Sendiri!
Seri Souls dari From Software adalah salah satu game tersulit, paling menantang, namun di sisi lain – yang paling mampu menawarkan sensasi kepuasan sebagai seorang gamer di tengah terjangan badai genre mainstream yang lebih mudah. Kualitas inilah yang membuat banyak gamer jatuh hati pada Dark Souls pertama dan kedua. Game action RPG yang satu ini memang tumbuh menjadi fenomena tersendiri. Tidak mengherankan jika banyak gamer yang menantikan gebrakan generasi terbaru From Software lewat proyek eksklusif untuk Playstation 4 – Bloodborne. Lantas, sesulit apa sebenarnya game yang satu ini?
Wawancara sang director – Hidetaka Miyazaki dengan situs gaming MCV tampaknya bisa memberikan sedikit gambaran tantangan seperti apa yang akan Anda hadapi. Informasi yang sempat beredar memang menyebut bahwa Bloodborne bisa diselesaikan “hanya” dalam waktu 40 jam saja.
Namun Anda yang tidak mudah puas boleh bersenang hati dengan konfirmasi dari Miyazaki ini. Ia memastikan bahwa Bloodborne juga akan hadir dengan New Game + yang menawarkan tingkat kesulitan lebih tinggi setelah diselesaikan. Seberapa sulit? Ia mengaku bahwa tim developer mereka sendiri bahkan kesulitan menyelesaikan mode yang satu ini. Sayangnya, ia sendiri tidak berbagi lebih banyak detail terkait pernyataannya ini.
Bloodborne rencananya akan meluncur pada 24 Maret 2015 mendatang, eksklusif untuk Playstation 4. Can’t wait!
Source: MCV
↧
Dev. Cities: Skylines Ungkap Strategi Hadapi Pembajakan
Para publisher bisa saja mengklaim bahwa sistem anti bajakan yang mereka suntikkan merupakan yang paling efektif, namun lambat laun, kita semua tampaknya tahu bahwa ia akan berakhir sia-sia. Bahkan untuk sistem seperti Denuvo hanya berakhir mampu mengamankan game-game teranyar EA di PC tak lebih dari tiga bulan. Satu-satunya cara untuk meminimalisir “ancaman” tersebut adalah dengan menjadikannya sebagai game berbasis koneksi online, seperti yang dilakukan Blizzard dengan Diablo 3 atau Bungie dengan Destiny. Namun bagi Paradox Interactive – developer di balik game simulasi Cities: Skylines, mereka punya strategi berbeda lain.
Paradox sendiri memang sempat mengemukakan bahwa mereka termasuk developer yang tidak percaya dengan sistem DRM. Mereka justru percaya kebijakan ini akan kontra-produktif, membuat lebih banyak orang tertarik untuk mencari versi bajakan game mereka. Lantas, apa strategi mereka untuk mencegah pembajakan? Salah satunya kunci yang mereka percaya adalah pelayanan yang lebih baik. Setidaknya hal inilah yang diungkapkan Shams Jorjani – salah satu petinggi Paradox.
Data membuktikan bahwa di hari kedua setelah rilis, lebih dari 16% game Cities: Skyline yang beredar di seluruh dunia adalah versi bajakan. Jorjani mengerti bahwa tidak ada cara pasti untuk mencegah hal tersebut terjadi.
Oleh karena itu, ia berkomitmen untuk menawarkan service lebih baik untuk gamer yang memang membayar untuk game mereka. Kunci untuk menarik para pembajak? Jawabannya, adalah update! Paradox berkomitmen untuk terus mengeluarkan update untuk menyempurnakan game mereka secara berkala. Seperti yang mereka lakukan dengan Magicka, dimana mereka menelurkan 14 update selama 13 hari terakhir. Mereka yakin pembajak biasanya akan berhenti meretas update setelah beberapa versi, dan berujung pada fakta bahwa gamer original akan mendapatkan pengalaman yang lebih baik. Fitur auto-update di Steam juga akan memudahkan gamer original. Hal ini mereka yakini, akan menurunkan daya tarik versi bajakan.
Bagaimana dengan menurut Anda sendiri? Apakah strategi yang ditelurkan oleh Paradox ini cukup efektif untuk menekan pembajakan, daripada yang dilakukan EA dengan Denuvo atau Ubisoft dengan DRM di masa lalu?
↧
Valve Sadar Pelayanan Konsumen Mereka Buruk!
Pernahkah Anda mengalami kasus dimana akun Steam Anda diretas? Atau seseorang, entah bagaimana caranya, berhasil membobol Inventory DOTA 2 dan menguras semua isinya? Atau sebuah game berakhir tidak bisa dijalankan terlepas dari spesifikasi Anda yang sudah terpenuhi? Selamat, karena kemungkinan besar masalah Anda dengan portal distrbusi game digital terbesar di dunia ini tidak akan pernah terselesaikan. Terlepas dari popularitas dan jumlah user yang mencapai jutaan, pelayanan konsumen Valve memang harus diakui sangat buruk. Valve seolah enggan untuk menyelesaikan masalah yang dimiliki oleh basis fans-nya, seberat apapun itu. Walaupun belum memperlihatkan kecenderungan untuk membaik, setidaknya Valve sendiri mengerti akan hal tersebut.
Anda yang sering berjalan-jalan di sesi “Community” Steam pasti cukup mengerti apa yang tengah kita bicarakan saat ini. Sesi ini penuh dengan keluhan, dan Valve dipastikan tidak akan pernah memberikan solusi apapun untuk 80% di antaranya.
Dalam wawancaranya dengan situs gaming – Kotaku, Erik Johnson dari Valve menyatakan bahwa Valve sangat sadar akan hal ini. Ia mengakui secara terbuka bahwa pelayanan konsumen Steam memang masih belum memadai, dan respon para pengguna saat ini dirasa sangat sesuai. Satu yang pasti, ia meyakinkan bahwa semua rasa frustrasi tersebut sudah sampai di telinga Valve. Mereka berjanji bahwa Customer Service akan jadi salah satu fokus utama mereka sepanjang tahun dan akan tampil lebih baik. Valve berencana untuk membangun support system yang baru diluar menambah lebih banyak staff untuk menjawab beragam request yang ada.
Bagaimana dengan Anda sendiri? Berapa banyak dari Anda yang sempat bermasalah dengan Steam dan tidak pernah mendapatkan respon ketika mengeluh ke Valve secara langsung?
Source: Kotaku
↧
Destiny Jadi Game Terbaik Versi BAFTA
Game shooter yang disebut-sebut menghabiskan biaya produksi yang luar biasa besar, Destiny, baru-baru ini berhasil meraih Best Game Award dalam sebuah acara penghargaan yang digelar oleh British Academy of Film and Television Arts (BAFTA).
Meski mendapat banyak kritikan sejak peluncurannya, Destiny ternyata mampu mengalahkan judul-judul populer lainnya yang tampil sangat memukau tahun lalu, seperti Shadow of Mordor, Dragon Age Inquisition, dan Alien Isolation.
Kemenangan Destiny menjadi game terbaik versi BAFTA membuatnya kini bisa bersanding bersama para pemenang lainnya di kategori yang sama pada tahun-tahun sebelumnya, yakni The Last of Us (2014), Dishonored (2013), Portal 2 (2012), dan Mass Effect 2 (2011).
Selain bersaing di kategori Best Game Award, Destiny juga berhasil masuk sebagai nominasi di beberapa kategori lainnya seperti Game Design, Multiplayer, dan Persistent Game walaupun akhirnya tidak menjadi pemenang.
Perlu diketahui bahwa ajang bertajuk British Academy Games Awards ini memang mencari game-game terbaik yang dirilis selama 12 bulan terakhir. Untuk tahun ini, ada lebih dari 51 judul game yang masuk nominasi di 17 kategori. Berikut adalah daftar lengkap dari para pemenang di sebuah kategori:
- Best Game: Destiny
- Artistic Achievement: Lumino City
- Game Innovation: The Vanishing of Ethan Carter
- Audio Achievement: Alien Isolation
- Mobile & Handheld: Monument Valley
- Ones To Watch: Chambara
- Multiplayer: Hearthstone – Heroes of Warcraft
- Music: Far Cry 4
- British Game: Monument Valley
- Debut Game: Never Alone
- Original Property: Valiant Hearts
- Family: Minecraft – Console Editions
- Performer: Ashley Johnson as Ellie in The Last of Us: Left Behind
- Persistent Game: League of Legends
- Game Design: Middle-earth – Shadow of Mordor
- Sport: OlliOlli
- Story: The Last of Us – Left Behind
↧
↧
Jason Voorhees Siap Ramaikan Mortal Kombat X!
Sudah menjadi rahasia umum bahwa Mortal Kombat memang seringkali menghadirkan karakter petarung “tamu” yang unik, menjadi bumbu ekstra yang membuat setiap seri barunya tampil lebih menarik. Di seri sebelumnya, mereka sempat menghadirkan sosok Kratos dari God of War dan Freddy Krueger dari film horror klasik – A Nightmare on Elm Street yang secara mengejutkan, diadaptasikan dengan cukup baik. Identitas “asli” karakter mereka yang penuh darah dan brutal memang menyatu dengan tema besar Mortal Kombat itu sendiri. Kesuksesan langkah ini tampaknya akan berlanjut ke seri terbaru – Mortal Kombat X. Salah satu karakter “tamu” tersebut bahkan sudah dibuka.
Anda yang menggemari film horror klasik tentu sudah tidak asing dengan pembunuh dengan topeng hockey ini! Benar sekali, Netherrealm Studios mengkonfirmasikan bahwa sosok Jason Voorhees dari Friday the 13th akan mennjadi salah petarung “tamu” untuk Mortal Kombat X. Sebuah trailer singkat dirilis untuk memperlihatkan sosoknya dengan engine in-game, namun sayangnya, tanpa detail gerakan apapun.
Jason tidak sendiri. Netherrealm akan memasukkannya ke dalam bundle “Kombat Pack” yang disebut akan berisikan empat karakter “lawas” dan karakter tamu yang “ikonik”. Dari pack ini, baru eksistensi Jason saja yang diumumkan ke publik. Lantas, siapa lagi karakter lawas dan tamu lain yang akan masuk ke dalam bundle yang sama? Netherrealm belum buka mulut. Namun seperti yang bisa diprediksi, Anda tentu tidak bisa menikmati mereka secara cuma-cuma. “Kombat Pack” ini akan dijual sebagai DLC dengan harga sekitar USD 29.99 dan tersedia di hari pertama ketika Mortal Kombat X meluncur ke publik.
Mortal Kombat X sendiri akan meluncur pada 14 April 2015 mendatang untuk Playstation 4, Xbox One, dan tentu saja – PC. Sementara versi Xbox 360 dan Playstation 3 sudah dipastikan ditunda.
Berapa banyak dari Anda yang siap mengeluarkan ekstra USD 29.99 untuk mencicipi aksi Jason? Karakter tamu siapa lagi yang ingin Anda temukan di Mortal Kombat X ini? Please bring Spawn, Netherrealm!!
↧
Yandere Simulator – Hancurkan Semua Wanita Perebut Hati Senpai
Beberapa dari Anda mungkin akan langsung mengerti apa yang berusaha kami bicarakan dari judul di atas. Namun sangat dimaklumi jika Anda mengernyitkan dahi dan berusaha memahami dua kata yang mungkin terdengar asing – Yandere dan Senpai. Yandere adalah istilah untuk menggambarkan karakter anime yang biasanya memperlihatkan ketertarikan romantis pada karakter utama dalam cerita, namun diwakili dengan tingkah laku yang kejam atau bahkan, cenderung psikotik. Sementara Senpai adalah sebutan bagi karakter pria lebih tua dalam cerita yang biasanya diposisikan sebagai objek romantis. Dinamika yang biasa Anda temui di dalam anime ini kini berusaha jadi video game. Sambutlah, Yandere Simulator!
Dikembangkan oleh developer independen – YandereDev, Yandere Simulator akan memosisikan Anda sebagai karakter wanita Yandere yang tengah jatuh hati pada seorang Senpai, yang ternyata populer di sekolah. Tidak senang dengan begitu banyak wanita yang berusaha mendekati dan merebut hati sang Senpai, sisi Yandere Anda mulai mengambil alih. Cara yang paling “rasional” untuk memastikan pertempuran ini? Dengan melenyapkan pesaing yang lain.
Inilah yang menjadi kunci permainan Yandere Simulator ini sendiri. Anda didorong untuk melenyapkan para karakter wanita lain yang berusaha mendekati Senpai. Anda bisa melakukan beragam “trik” menakutkan. Anda bisa membuntuti setiap dari mereka, berusaha menangkap basah mereka ketika melakukan aksi yang dilarang di sekolah, dan melaporkan mereka untuk memastikan mereka ditendang keluar. Lebih ekstrim? Anda bisa membunuh orang lain, mendesain bukti sedemikian rupa untuk menuduh mereka sebagai pelakunya. Masih belum cukup “Yandere”? Anda bisa mengambil pisau dan menghabisi nyawa mereka secara langsung.
Tentu saja, ada serangkaian bukti yang muncul dari aksi ini. Anda didorong untuk membersihkan TKP dan memastikan Anda tidak dicurigai. YandereDev juga menjelaskan bahwa aksi Anda juga terkadang akan tertangkap oleh saksi, yang hadir dalam variasi kepribadian.
Saksi penakut mungkin akan lari ketika melihat Anda, saksi yang penuh dengan rasa keadilan mungkin akan mengawasi gerak-gerik Anda, sementara saksi dengan pengaruh sosial tinggi akan mulai melemparkan rumor di sekolah soal sosok Anda sendiri. Inti permainan sederhana, memastikan bau tindak kriminal Anda tidak tercium oleh polisi. Elemen bernama Sanity juga diperkenalkan, mempengaruhi seberapa efektif aksi membunuh Anda, yang tentu saja – akan bertolak belakang dengan respon Senpai ketika Anda dekati. Semakin tinggi Sanity, semakin mudah Anda membunuh, namun semakin “buruk” pula mata Anda di mata Senpai.
Sayangnya, YandereDev sendiri masih belum memberikan kepastian kapan proyek gila yang satu ini akan meluncur untuk PC. Tertarik? NOTICE ME, SENPAI!
↧
Star Citizen Rilis Trailer Epik Terbaru!
Proyek game paling ambisius yang pernah dilihat oleh industri game, kalimat yang satu ini tampaknya panta untuk disematkan pada game racikan Cloud Imperium Games – Star Citizen. Dibangun dengan menggunakan dana puluhan juta USD yang dikumpulkan dari donasi gamer, Star Citizen adalah game simulasi luar angkasa yang selama ini kita idam-idamkan. Kita tidak tengah sekedar membicarakan kualitas visualisasi memesona dan semesta masif yang bisa kita jadikan “taman bermain”, tetapi juga perpaduan gameplay yang terdengar hampir mustahil diciptakan. Namun dengan semua trailer yang dirilis ke pasaran, Star Citizen seolah ingin menghapus keraguan tersebut.
Ambisi Star Citizen untuk menjadi sebuah mimpi yang menjadi kenyataan memang tidak main-main. Lahir sebagai game simulasi luar angkasa berbasis pesawat ala Freelancer, ini kini berubah menjadi game yang akan memadukan begitu banyak genre di dalam ruang yang sama. Eksplorasi ruang angkasa dari kacamata orang pertama dan ketiga, racing dengan menggunakan pesawat yang ada, hingga FPS yang terlihat solid meluncur dari trailer teranyar mereka untuk SXSW. Sebuah trailer 5 menit yang cukup untuk membuat Anda menahan nafas dengan antisipasi yang begitu tinggi.
Terlepas dari rangkaian module yang akan mereka lemparkan untuk tester tahun ini juga, CIG sendiri masih belum memberikan kepastian kapan Star Citizen akan meluncur ke pasaran. Sementara ini, detail yang baru dibagi hanyalah potensi bahwa ia akan memakan ruang data lebih dari 100 GB untuk dapat dinikmati. Star Citizen sendiri akan dirilis eksklusif untuk PC!
↧