Fans Garap Ulang Bioshock dengan CryEngine 3
Deus Ex: Mankind Divided Bocor di Dunia Maya!
PlayTest: Steam In-Home Streaming dengan WiFi AC!
Steam In-Home Streaming
Steam In-Home Streaming ini dapat dijalankan dengan sangat mudah. Anda hanya perlu memastikan akun Steam Anda aktif di komputer utama yang digunakan sebagai sumber dan melakukan login ke akun yang sama dari Steam di komputer lain dalam jaringan lokal. Secara otomatis, Steam akan membangun koneksi antara kedua komputer tersebut. Anda bisa langsung memainkan game-game yang ada di komputer utama hanya dengan menekan tombol “Stream” dari client Steam di komputer lain tersebut. Fitur dari Steam yang satu ini memungkinkan komputer utama, tempat suatu game terinstall, untuk mengirim data audio dan video dari game tersebut ke komputer lain yang terletak dalam jaringan lokal. Di sisi lain, komputer yang digunakan untuk bermain game akan mengirimkan data input, baik dari keyboard, mouse, maupun game controller ke komputer utama. Hal itu membuat pengguna bisa memainkan game-game yang terinstall di suatu komputer dari komputer lain dengan praktis. Secara umum, proses dari In-Home Streaming tersebut bisa dilihat di diagram berikut ini: Melihat skema kerja dari Steam In-Home Streaming tersebut, terlepas dari satu komputer utama dengan kemampuan yang memadai untuk menjalankan game yang ingin dimainkan, Anda seharusnya bisa memanfaatkan fitur ini untuk memainkan game dari komputer dengan spesifikasi rendah sekalipun. Hal itu tentunya disebabkan karena semua proses akan berlangsung di komputer utama, bukan di komputer yang digunakan untuk In-Home Streaming. Namun, mengingat banyaknya data yang harus dikirimkan antar komputer di dalam jaringan untuk In-Home Streaming, dibutuhkan koneksi jaringan yang baik antar perangkat di jaringan lokal. Menggunakan jaringan lokal dengan basis Gigabit Ethernet tentunya merupakan pilihan terbaik untuk Steam In-Home Streaming yang lancar. Namun, instalasi kabel Ethernet di rumah tentunya tidak praktis dan justru mengurangi fleksibilitas yang ditawarkan oleh fitur tersebut. Oleh karena itu, optimalisasi wireless network tentunya akan sangat bermanfaat untuk In-Home Streaming ini.WiFi B/G/N vs WiFi AC
Salah satu hal yang bisa digunakan untuk optimalisasi wireless network yang bisa dilakukan dengan mudah saat ini adalah dengan mengupgrade jaringan yang ada untuk mendukung WiFi AC (802.11ac). Dibandingkan dengan standar sebelumnya, seperti WiFi B/G/N, WiFi AC memiliki keunggulan utama dari bandwidth yang tersedia. Bila WiFi N, standar WiFi kencang yang banyak digunakan saat ini, memiliki bandwidth maksimal 150 Mbps untuk konfigurasi standar, WiFi AC memberikan bandwidth hingga 3 kali lipatnya dengan menggunakan antena yang sama. Bandwidth lebih besar yang dimiliki oleh WiFi AC tentunya akan membawa keunggulan tersendiri ketika digunakan untuk In-Home Streaming. Kami akan coba membandingkan penggunaan WiFi N dengan WiFi AC untuk In-Home Streaming ini dalam PlayTest kali ini. Berikut ini adalah daftar perangkat yang kami gunakan untuk mendukung PlayTest ini:- Komputer Utama: Dell Inspiron 14 7447 “Pandora”
- WiFi N adapter: integrated
- WiFi AC adapter: integrated
- Komputer Client: Lenovo S206 dengan AMD E1-1200
- WiFi N adapter: integrated
- WiFi AC adapter: Buffalo WI-U2-433
- Router WiFi N: Generik 300 Mbps
- Router WiFi AC: Buffalo WZR-1750DHP2
Let’s Play!
Kali ini, kami mencoba memainkan game GRID Autosport dan Dota 2 untuk melihat bagaimana In-Home Streaming dapat dinikmati dengan menggunakan wireless network. Berikut ini video yang kami rekam untuk PlayTest kali ini: Secara umum, penggunaan WiFi N dengan berbagai keterbatasannya, terutama dari bandwidth, masih belum memadai untuk In-Home Streaming dengan lancar antar kedua perangkat yang kami gunakan. WiFi AC bisa mengatasi keterbatasan WiFi N terkait bandwidth. Hal itu berimbas pada lancarnya game GRID Autosport dan Dota 2 ketika dimainkan melalui In-Home Streaming ketika menggunakan WiFi AC.Five Nights at Freddy’s Akan Diadaptasi Menjadi Film
DLC The Witcher 3 Tambah Durasi Gameplay Hingga 30 Jam!
Review ASUS ROG Sica: Mouse Gaming Gesit!
Bentuknya Bersahabat
Ketika Anda memperhatikan sekilas saja, Sica telihat tidak begitu “Wah” untuk kelas premium ROG. Tidak banyak hiasan garang di permukaannya atau permainan cahaya di setiap sudutnya. Bahkan, ia terlihat seperti mouse biasa. Kesan ini sebagian besarnya disebabkan oleh tidak adanya tombol ibu jari yang biasanya ada di sisi mouse gaming. Bentuk sisi mouse juga tidak melengkung mengikuti kontur ibu jari. Rancangan tersebut ternyata disebabkan oleh niat Sica untuk dapat digunakan oleh gamer pengguna tangan kanan dan kiri. Desain Ambidexterity ini memang akan memudahkan semua pengguna mouse yang biasanya kesulitan ketika menggunakan mouse tangan kanan; mayoritas mouse gaming yang ada saat ini. Kenyamanan tambahan ini menyebabkan pengurangan jumlah tombol pada Sica. Apakah ia memiliki efek yang cukup besar pada pengalaman bermain gamer? Beberapa kalangan gamer merasa nyaman dengan banyak tombol yang tersedia di mousenya. Sebab, melalui tombol tersebut mereka akan lebih mudah menjalankan beberapa komando yang mendesak, seperti contohnya melakukan melee di game shooting; atau mungkin memilih musuh yang akan diserang pada game RPG. Biasanya, semua itu menggunakan tombol yang posisinya cukup sulit dijangkau dengan cepat, seperti V untuk melee dan Tab untuk RPG. Namun, berkat bantuan tombol tambahan di mouse semua itu bisa dilakukan dengan menekan tombol di posisi ibu jari saja. Hilangnya feature ini akan terasa pengaruhnya pada individual yang sering menggunakan tombol ibu jari saja. Jadi, hanya terbatas pada preferensi masing-masing pengguna. Hal lain yang berhubungan dengan tombol di tampilan luar Sica adalah tidak adanya tombol untuk merubah tingkat kepekaan mouse atau nama kerennya adalah tingkat DPI. Padahal tingkat kepekaan dari Sica mencapai 5000 DPI atau sekitar 10 kali lebih cepat dari mouse biasa. Untungnya, Anda dapat menggunakan program driver ROG Armoury untuk mengubah beberapa setting di dalam mouse. Bagaimana dengan kenyamanannya? Ukuran Sica sendiri sangat pas dengan telapak tangan pengguna di tanah air. Ia tidak terlalu besar dan tidak juga terlalu kecil. Sica juga sangat ringan, sehingga tidak perlu banyak usaha untuk menggerakkannya, terutama ketika ia dipasangkan dengan mousepad ROG Whetstone. Sekali lagi, opsi antara mouse gaming yang ringan dengan berat merupakan preferensi penggunanya. Setidaknya dari bentuknya sendiri, Sica tergolong nyaman digunakan untuk waktu lama, berkat rancangan badan luarnya yang menggunakan sangat sedikit sekali sudut tajam.Killing Floor 2 Dapatkan Tanggal Rilis
Activision Tebarkan Teaser Rahasia COD Black Ops 3?
@TmarTn @OMGitsAliA @Drift0r On Callofduty’s Snapchat! pic.twitter.com/P7cD3ozAa5
— Nick (@Nipple_Nicholas) April 7, 2015
Daftar Opsi Grafis untuk GTA V Versi PC
- Video memory slider: untuk melihat berapa banyak video memory yang termakan (MB)
- Ignore suggested limits option: game akan mendeteksi setup Anda secara otomatis, tetapi Anda bisa menggesernya lebih jauh jika Anda ingin
- Screentype
- Resolution (support 4K)
- Aspect Ratio
- DirectX Version Output monitor: 1-3
- Anti-aliasing: FXAA, MSAA, dan Nvidia TXAA
- Pause game on focus loss
- Population Density : mengatur kepadatan jumlah NPC
- Population Variety: mengatur varian NPC
- Distance Scaling
- Texture Quality: Normal – Very High
- Shader Quality: Normal – Very High
- Shadow Quality: Normal – Very High
- Reflection Quality: Normal – Very High
- Reflection MSAA
- Water Quality: Normal – Very High
- Particles Quality: Normal – Very High
- Grass Quality: Normal – Very High
- Soft Shadow Options: Softer, Softest, AMD CHS, Nvidia PCSS
- Post FX Options: Hingga Ultra
- Motion Blur Strength
- In-game depth of field effects: ON/OFF
- Anistropic Filtering: Hingga x16
- Ambient Occlution
- Tesselation
Advanced Graphics
- Long Shadows: ON/OFF
- High Resolution Shadows: ON/OFF
- High Detail Streaming While Flying: ON/OFF
- Extended Distance
- Extended Shadow
- Benchmark testing
GTA V PC Versi Fisik Akan Muat 7 DVD!
Deus Ex: Mankind Divided Rilis Trailer Perdana
EA Ingin Racik Sekuel untuk Film Need for Speed
Square Enix Tengah Kembangkan Star Ocean 5?
Bagi para penggemar JRPG di seluruh dunia, nama Star Ocean tentu bukan lagi nama yang terhitung asing. Di masa lalu, popularitasnya sendiri bisa disejajarkan dengan game-game JRPG ikonik lain berkat tema dan mekanik gameplay unik yang diusung. Tampil dengan cita rasa yang lebih action, seperti nama yang ia usung, Star Ocean selalu membawa Anda pada petualangan menjelajahi bintang dan planet-planet, lengkap dengan peradaban unik mereka masing-masing. Dengan seri terakhir yang dirilis tahun 2009 silam, sebuah seri baru Star Ocean tentu akan menyempurnakan hari banyak gamer. Sebuah harapan yang tampaknya kian terbuka.
Walaupun Tri-Ace sendiri saat ini sudah berada di genggaman perusahaan mobile raksasa Jepang, developer asal Jepang tersebut sempat mengumumkan komitmen mereka untuk terus melahirkan game-game konsol.
Sebuah teaser yang dilemparkan di dunia maya kian menguatkan sinyal bahwa Tri-Ace dan Square Enix, besar kemungkinan, tengah mempersiapkan Star Ocean 5! Teaser image dengan latar belakang laut ini berisikan tiga huruf – S,A,R dengan spasi yang cukup luat untuk memuat satu huruf lagi tersebut mengarah kuat ke sana. Secara rasional, otak kita akan langsung menghubungkan clue-clue ini dan menyimpulkan hal yang sama – Star Ocean. Sementara angka “0101” yang tercantum di sana, jika ditranslasikan dari bahasa Binary, akan menghasilkan angka “5”. Star Ocean 5? Setidaknya itulah yang kita harapkan.
Square Enix sendiri masih belum buka mulut sama sekali terkait teaser yang mereka lemparkan ini. Apakah ia benar-benar akan terwujud sebagai proyek Star Ocean 5 untuk konsol generasi terbaru yang kita dambakan? Atau seperti hal serupa di masa lalu, ia berujung menjadi game mobile / browser yang sudah pasti mengecewakan banyak hati gamer? Semoga, bukan yang kedua. Please be excited, again?
Source: Secret
Review Logitech G402 Hyperion Fury: Segarang Nama!
Desain dan Fitur
Sebelum kita membicarakan lebih jauh soal performa yang ditawarkan G402, menjadi hal yang rasional untuk memberikan tribut ekstra untuk nama yang dipilih Logitech untuk produk mouse mereka yang satu ini. Nama “Hyperion Fury” adalah salah satu nama mouse terkeren yang pernah kami temui. Ia terdengar seperti halnya sebuah jurus serangan luar biasa kuat yang terucap dari mulut karakter protagonis atau antagonis di sebuah anime remaja, yang terdengar cukup untuk menundukkan lawan manapun. Ada harapan besar bahwa kesan yang ditimbulkan oleh nama yang satu ini, memang juga terasa ketika Anda menggenggamnya dan menjadikannya sebagai senjata utama ketika mencicipi rangkaian game terbaru. Namun sayangnya, nama Hyperion Fury ini tidak cukup untuk mendorong Logitech mengimplementasikan sisi kosmetik yang memang setara dengan kesan ditawarkan namanya. Seperti rangkaian produk mouse mereka sebelumnya, ia tidak terlihat mencolok. Anda yang berharap akan menemukan varian jenis sticker atau gaya yang memperkuat nama tersebut akan dikecewakan. Satu-satunya desain untuk memperkuat visual Hyperion Fury ini hanyalah sebuah logo “G” di bagian bawah mouse, dengan warna biru yang cukup elegan di kala malam. Ada beberapa garis tebal di tengah untuk menghasilkan sedikit efek yang lebih maskulin. Walaupun demikian, bukan berarti Hyperion Fury hadir dengan built yang bisa dipandang sebelah mata. Dibangun dengan plastik sebagai material paling dominan, tidak ada kesan licin yang mungkin akan membuat pengalaman Anda bermain tercederai. Semuanya dibangun dengan baik. Berbeda dengan desain sebagian besar mouse yang mungkin memberikan tombol ekstra bagi Anda untuk mengatur sensitivitas di bagian tengah, Hyperion Fury menumpuknya di bagian kiri mouse, bersama dengan ekstra tombol yang lain. Untungnya ukuran mouse ini tidak akan membuat Anda canggung untuk mengaksesnya, kapapun Anda butuhkan. Lantas, spesifikasi seperti apa yang diusung oleh Hyperion Fury ini? Berikut adalah spesifikasi lengkap yang ada:- Fusion Engine hybrid sensor
- 8 programmable buttons
- On-the-fly DPI Switching
- 32-bit ARM processor
- 1 millisecond report
- High-speed clicking
- Full-speed USB
- Resolution: 240-4000 dpi
- acceleration: >16G
- speed: >500 ips