Berbagai ide dan harapan pastinya muncul di benak para gamer terkait dengan rencana Rockstar untuk merilis DLC terbaru di GTA V. Tentunya semua itu bertujuan agar game open world ini semakin komplit.

Beberapa waktu yang lalu, Rockstar menggoda gamer dengan menyebut akan memberikan sesuatu yang sangat menarik. Meski begitu, tak banyak yang bisa digali tentang fitur-fitur apa yang akan diberikan.

Namun hal berbeda terjadi saat file audio ditemukan dalam update The Beach Bum untuk GTA Online. Hasilnya, berbagai spekulasi pun mulai bermunculan. Salah satunya adalah kemungkinan Rockstar menghadirkan Kasino di Los Santos.

Sebuah rumor baru menyakini bahwa GTA Online akan menyuntikkan fitur kasino di DLC selanjutnya. Hope it’s for the heist!

Dirt racing dan ajang menembak hiu pun diprediksi tersedia dalam DLC tersebut. Ada pula prediksi yang menyebut bahwa akan ada misi baru dimana Anda harus membayar hutang kepada Madrazo.

Rockstar memang belum memberikan rincian yang pasti terkait DLC serta kapan jadwal rilisnya. Tentu saja tak ada pula yang bisa memastikan apakah DLC ini ditujukan untuk mode single player atau GTA Online.

Sebuah hubungan cinta dan benci di saat yang bersamaan, kalimat yang satu ini tampaknya cocok untuk menggambarkan interaksi antara gamer dengan salah satu publisher terbesar di industri game – Electronic Arts (EA). Terlepas dari franchise keren yang berhasil mereka telurkan, ada banyak kebijakan EA yang justru tidak populer di kalangan gamer. Ia juga sering dilihat sebagai publisher yang hidup dengan satu tujuan: menghasilkan uang sebanyak mungkin. Karena hal inilah, tidak mengherankan jika EA mendapatkan predikat sebagai perusahaan terburuk di Amerika Serikat selama dua tahun berturut-turut. Sebuah citra yang ingin “dilawan” oleh EA sendiri.

Patrick Soderlund – EVP dari EA Studios menyatakan bahwa EA ingin sekali menjadi perusahaan terbaik di Amerika Serikat setelah apa yang terjadi dua tahun sebelumnya. Soderlund mengaku bahwa EA sendiri sangat terpukul dengan “penghargaan” tersebut, cukup untuk memaksa mereka membenahi diri. EA mengerti bahwa akar permasalahan  ini berada di kebijakan mereka yang tidak disukai oleh para gamer. Komitmen untuk berubah ini sudah ditunjukkan dengan menghapuskan Online Pass yang sempat dikeluhkan. Hal seperti ini dilihat Suderland sebagai cara terbaik untuk meraih kepercayaan dan penghargaan dari gamer. Tujuan jangka panjangnya? Tentu saja dipilih sebagai perusahaan terbaik di Amerika Serikat.

Setelah berkutat dengan predikat sebagai perusahaan terburuk di Amerika Serikat selama dua tahun terakhir, EA berambisi membalikkan keadaan.

Bagaimana menurut Anda sendiri? Apakah dengan status dan kinerja EA selama tahun 2013 ini, ia sudah berhak menyandang perusahaan terbaik di Amerika Serikat? Atau ia justru berhak atas “penghargaan” sebagai yang terburuk selama tiga tahun berturut-turut? You still have a long way to go to please us, EA..

Tidak hanya gamer PC dan PlayStation 4 yang kecewa dengan berbagai masalah di game Battlefield 4, mereka para pengguna Xbox One pun turut menyuarakan keluhannya.

Sesuai rencana, DLC teranyar Battlefield 4, Second Assault, rilis lebih dulu secara eksklusif untuk Xbox One dan bisa diunduh gratis bagi member Premium.

Sayangnya, masalah mulai timbul saat banyaknya gamer yang melaporkan bahwa mereka tak bisa mengunduh DLC tersebut. Informasi terakhir menyebutkan bahwa EA dan Microsoft tengah melakukan investigasi untuk menemukan penyebabnya.

Tidak hanya di PS 4 dan PC, ternyata Battlefield 4 versi Xbox One juga dirundung masalah.

“Saat ini yang bisa saya katakan adalah kami menyadari masalah ini dan sedang menyelidikinya dengan Microsoft. Setelah kami mendapatkan rinciannya lebih lanjut, saya pasti akan memberitahu Anda,” tulis EA_Rick dalam forum di Battlelog.

Seperti diketahui, DLC Second Assault sendiri berisi 4 maps dari Battlefield 3 yang dipercantik dengan Frostbite 3 dan ditambah fitur Levolution, yaitu Operation Metro, Operation Firestorm, Gulf of Oman, dan Caspian Border. Bagi yang tidak termasuk dalam member premium bisa membelinya seharga USD 15 mulai 3 Desember mendatang.

Masalah memang menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari setiap event besar perilisan konsol. Terlepas dari uji coba prototipe dan desain yang mungkin sempurna di atas kertas, namun kelalaian proses produksi di sisi software dan hardware yang spesifik selalu mewarnai animo para gamer untuk segera mendapatkannya. Hal yang serupa juga terjadi di perilisan konsol saat ini. Beberapa gamer Xbox One melaporkan kerusakan disc drive yang membuat mereka tidak mampu menjalankan game apapun via disc. Sementara Playstation 4 harus berhadapan dengan BLOD dan RLOD. Untuk konsol yang terakhir ini, sang produsen – Sony optimis bahwa hal yang serupa tidak akan terjadi di Eropa.

Dirilis di Amerika Serikat pada 15 November 2013 kemarin, Playstation 4 akhirnya melebarkan sayap rilisnya ke daratan Eropa di akhir bulan ini. Proses rilis yang tidak terlalu mulus, mengingat masalah BLOD dan RLOD yang terjadi di 1% dari total 1 juta Playstation 4 yang terjual. Namun Sony meyakinkan bahwa kejadian yang serupa tidak akan lagi terjadi di Eropa. Jeda waktu rilis dua minggu yang ditawarkan berusaha dimaksimalkan oleh Sony untuk mencari penyebab dari masalah di PS 4 USA dan memperbaikinya. Tidak hanya itu saja, waktu ini juga dimanfaatkan untuk menyempurnakan beberapa game yang dirilis perdana untuk PS 4.

Dengan jeda waktu rilis dua minggu dari rilis USA dan Eropa, Sony menyatakan bahwa mereka sudah menemukan masalah dan berusaha memperbaiki akar BLOD dan RLOD. Mereka berharap angka kerusakan di rilis Eropa akan turun hingga 0%.

Walaupun demikian, Sony juga tetap menghadirkan cukup banyak stok Playstation 4 cadangan hanya untuk berjaga-jaga apabila laporan kerusakan tersebut ditemui lagi, walaupun mereka optimis bahwa persentase yang ada akan hampir mencapai angka 0%. Semoga saja ia semakin sempurna di rilis batch Asia yang baru akan meluncur bulan Desember 2013 mendatang.

Sebuah film adaptasi game memang meninggalkan dilema tersendiri. Kritik dan mimpi buruk yang lahir dari proses serupa menjadi pemandangan yang umum, apalagi ketika Hollywood terhitung gagal menawarkan atmosfer epik yang sama. Bercermin dari hal inilah, banyak publisher game yang mulai mengawasi langsung proses ini untuk mencegah kualitas yang berada di luar standar mereka. Seperti yang dilakukan Ubisoft di Assassin’s Creed dan Blizzard di World of Warcraft. Jika Anda termasuk gamer yang menantikan judul yang terakhir, Anda tampaknya harus bisa lebih sedikit bersabar.

Film World of Warcraft yang hanya akan dinamakan “Warcraft” ini akhirnya dikonfirmasikan akan ditunda. Sempat direncanakan akan dirilis di 18 Desember 2015 mendatang, Blizzard ternyata cukup pintar untuk tidak bertahan dengan waktu rilis ini. Apa pasal? Karena di tanggal yang sama, salah satu film sci-fi terpopuler dan paling diantisipasi – Star Wars: Episode VII juga akan dirilis. Daripada berhadapan dengan langsung dengan nama besar ini, Blizzard memundurkan rilis Warcraft ke Maret 2016. Belum jelas bagaimana cerita pertempuran epik antara Orc dan Manusia ini akan divisualisasikan, namun Duncan Jones  – otak di belakang Moon dan Source Code dipercaya untuk menanganinya.

Untuk menghindari berhadapan dengan rilis Star Wars: Episode VII, Blizzard memutuskan untuk mengundurkan rilis film World of Warcraft hingga Maret 2016.

2016? Don’t make it sucks!

Upaya 2K Games membangkitkan kembali seri turn-based strategy lawas yang sempat tertidur lama, XCOM, telah membuahkan hasil positif dengan banyaknya komentar positif yang diterima game perdana untuk seri tersebut, XCOM: Enemy Unknown. Untuk melanjutkan hasil positif tersebut, mereka menyiapkan sebuah expansion pack yang akan membawa beberapa hal baru, serta kisah baru, ke dalam game tersebut, yaitu XCOM: Enemy Within.

Keputusan 2K Games menyerahkan pengembangan seri ini ke tangan studio ternama yang juga mengembangkan seri turn based strategy legendaris, Civilization, bisa dikatakan tepat. Pengalaman studio tersebut dalam mengembangkan game turn based strategy mampu membawa game XCOM: Enemy Unknown menjadi salah satu game turn based strategy terbaik yang pernah ada dalam beberapa tahun terakhir ini. Kini, studio tersebut menambahkan berbagai sentuhan tambahan untuk membuat game tersebut menjadi semakin menarik dalam XCOM: Enemy Within. Seperti apa sentuhan tambahan yang diberikan Firaxis, salah satu studio terbaik di dunia turn based strategy, untuk mengembangkan lebih lanjut seri XCOM baru ini? Mari simak pembahasannya dalam artikel berikut ini!

Mengulang Kembali Kisah Serbuan Alien ke Bumi

Bila Anda masih belum familiar dengan apa itu XCOM, ada baiknya Anda membaca review XCOM: Enemy Unknown terlebih dahulu.

XCOM: Enemy Within membawa kisah alternatif untuk alur cerita utama yang ada di dalam XCOM: Enemy Unknown. Hal itu membuat pemain harus mengulang lagi permainan dari awal untuk mendapatkan kesempatan merasakan cerita Enemy Within yang langsung diintegrasikan ke dalam cerita Enemy Unknown. Untungnya, Firaxis mengemas expansion pack ini sedemikian rupa sehingga pemain yang harus mengulang cerita dari awal pun tidak akan merasakan bahwa mereka memainkan game yang sama bila mereka sebelumnya telah memainkan XCOM: Enemy Unknown.

Mengatur posisi dan aksi tentara khusus XCOM di medan pertempuran masih menjadi sajian utama dalam game ini.

Untuk plot Enemy Within sendiri, Firaxis masih mempertahankan alur yang ada di Enemy Unknown sembari menyelipkan beberapa konten baru yang menggambarkan judul Enemy Within yang diusung expansion pack ini. Dalam Enemy Within ini, selain harus melawan serbuan alien ke bumi (Enemy Unknown), tim XCOM juga harus menangkal ancaman yang datang dari bumi sendiri (Enemy Within). Peperangan melawan alien tentu saja akan semakin sulit dengan adanya ancaman yang datang dari dalam. Pemain harus bertindak dengan lebih jeli, terutama dalam memanfaatkan sumber daya yang ada, agar bisa menyelamatkan bumi dari ancaman yang datang baik dari luar maupun dari dalam.

Ketika tidak berada dalam pertempuran, Anda tetap harus mengatur apa yang dilakukan pada pekerja di markas XCOM, mulai dari meneliti hal-hal yang ditemukan di medan pertempuran, menyiapkan tentara, serta memproduksi perlengkapan perang.

Sebagai pendukung dari alur cerita tersebut, Firaxis menambahkan beberapa hal baru dalam XCOM: Enemy Within yang pastinya akan memperkaya pengalaman pemain dalam memainkan game ini, seperti resource baru, pasukan baru, senjata baru, perlengkapan baru, serta map baru. Semua hal tersebut telah dipersiapkan sehingga benar-benar mendukung konten cerita baru yang ada di Enemy Within.

Resource Baru yang Membuka Dunia Baru

Meld, resource baru dalam Enemy Within, tersimpan dalam wadah khusus di medan pertempuran dan harus diambil oleh pasukan sebelum batas waktu berakhir.

Sejak awal game, pemain langsung diperkenalkan dengan sebuah resource baru yang disebut sebagai “Meld”. Resource ini merupakan sebuah misteri yang harus dipecahkan oleh tim peneliti di markas XCOM sebelum bisa digunakan untuk berbagai kepentingan tim XCOM sendiri. Nantinya, bila penelitian akan resource Meld ini telah berhasil diselesaikan, pemain akan bisa memanfaatkan resource tersebut untuk membuka beberapa beberapa “perlengkapan tempur” yang pada intinya akan mengubah tentara yang ada menjadi tentara cybernetic atau tentara dengan tambahan beberapa genetics implant.

Resource ini cukup unik, karena di dalam permainan, pemain harus mengambil resource ini dalam beberapa giliran sebelum resource ini tidak bisa diambil lagi karena telah membusuk. Selain jumlahnya yang terbatas, pemain harus benar-benar bergerak cepat mengamankan resource ini karena “kemampuannya” untuk membusuk tersebut. Strategi tertentu tentu saja harus disiapkan untuk mengambil resource ini dengan cepat dan tepat, karena satu kesalahan saja bisa membuat pasukan yang dikirim pulang dengan tangan hampa karena terkena serangan brutal lawan.

Tentara khusus harus mendekati wadah Meld dan mengambilnya secara manual.

Satu hal yang menarik dari Meld ini. Berbagai riset yang pada akhirnya mengungkapkan kemampuan dari Meld ternyata tidak mengubah struktur riset yang ada di Enemy Within ini. Struktur riset yang ada tetaplah sama dengan yang ada di Enemy Unknown, hanya saja, setiap riset yang dilakukan bisa jadi membuka hal baru yang bisa diterapkan dengan menggunakan Meld, sehingga pemain tidak akan dipusingkan dengan makin banyaknya riset yang harus dilakukan.

Entah berapa banyak senyum gamer yang mengembang setelah sebuah informasi yang sudah lama diantispasi akhirnya menyebar di dunia maya. Walaupun belum dikonfirmasikan oleh SEGA sendiri, namun sebuah pendaftaran merk dagang atas nama “Shenmue 3” yang menyebar di dunia maya seolah meninggalkan harapan, terutama bagi gamer yang sempat mencicipi epiknya franchise yang satu ini di Dreamcast dahulu. Konsol yang sudah mati  ternyata tidak menghancurkan animo sendiri. Jika Anda termasuk salah di antara yang percaya dengan eksistensi terbaru ini? Anda tampaknya harus mulai gigit jari.

Para gamer yang naif mungkin akan dengan mudah percaya dengan informasi eksistensi Shenmue 3 tersebut hanya karena embel-embel pendaftaran merk dagang yang ia usung. Namun jika ingin ditelisik, ada beberapa elemen yang mencurigakan, termasuk nama pendaftar yang tidak sinkron dengan nama SEGA sebagai pemilik franchise. Benar saja, bisa dipastikan bahwa kehadiran Shenmue 3 ini hanyalah hoax belaka. Hal ini sudah dikonfirmasikan oleh SEGA secara langsung. SEGA memastikan bahwa informasi ini palsu dan tengah menyelidiki siapa yang bertanggung jawab atas pendaftaran merk dagang ini.

Shemue 3? Sorry, another hoax!

Jadi untuk para gamer yang masih penasaran bagaimana kisah Ryo Hazuki ini akan berakhir, Anda tampaknya harus kembali gigit jari.. Oh,c’mon SEGA!

Xbox 360 dan PlayStation 3 pertama kali meluncur ke pasaran masing-masing pada tahun 2005 dan 2006. Baru pada tahun 2013 baik Microsoft maupun Sony merilis konsol penerusnya yakni Xbox One dan PlayStation 4. Artinya, butuh 7-8 tahun bagi kedua raksasa game di dunia itu untuk meluncurkan konsol baru.

Meski begitu, publisher game yang baru-baru ini menyebutkan ingin menjadi perusahaan terbaik di Amerika Serikat, Electronic Arts, justru berpendapat bahwa kejadian berbeda akan terjadi pada PS4 dan Xbox One.

“Siklus konsol ini (PS3 dan Xbox 360) terjadi lebih panjang dari yang saya inginkan. Di saat bersamaan, Anda bisa melihat game seperti The Last of Us dan GTA V hadir di saat terakhir yang mungkin tak Anda harapkan beberapa tahun yang lalu. Tapi lima atau enam tahun adalah yang saya harapkan ke depannya,” ujar Patrick Soderlund dari EA.

“Siklus konsol ini (PS3 dan Xbox 360) terjadi lebih panjang dari yang saya inginkan. Di saat bersamaan, Anda bisa melihat game seperti The Last of Us dan GTA V hadir di saat terakhir yang mungkin tak Anda harapkan beberapa tahun yang lalu. Tapi lima atau enam tahun adalah yang saya harapkan ke depannya,”

Hal senada juga dilontarkan oleh salah satu petinggi Sony, Fergal Gara. “Menurut saya ada alasan untuk percaya bahwa siklus selanjutnya akan lebih pendek di pasar seperti UK,” tuturnya. Ia menambahkan bahwa banyak yang telah berubah dalam tujuh tahun terakhir dan kebanyakan orang menginginkan adanya teknologi baru dengan cepat.

Tak ada yang bisa menjamin tentang berapa lama siklus dari sebuah konsol game. Namun dengan perkembangan teknologi yang semakin cepat dan munculnya produk-produk baru di dunia IT dalam jangka waktu yang berdekatan, bisa jadi prediksi ini menjadi kenyataan.

Sebagian besar penggemar JRPG di seluruh dunia tentu saja sudah tidak asing lagi dengan franchise Tales dari Namco Bandai. Ketika sebagian besar game JRPG di masa itu berkutat dengan sistem turn-based, Tales hadir dengan inovasi baru – menyuntikkan mekanisme pertempuran yang aktif layaknya sebuah game fighting di dalamnya. Inovasi inilah yang berhasil membuat Tales of Destiny di masa keemasan Playstation sebagai salah satu seri JRPG terbaik. Bertahun-tahun dan berpindah generasi, Namco bandai secara konsisten mempertahankan identitas di sistem battle yang satu ini. Popularitas yang tidak pernah tenggelam, seri Tales tampaknya siap menggebrak kembali.

Rumor tentang kehadiran seri Tales terbaru memang sudah cukup gencar terdengar selama beberapa bulan terakhir ini. Keberhasilan sang seri terakhir – Tales of Xillia 2 mendorong Namco Bandai untuk terus melahirkan seri terbarunya. Eksistensinya mulai terendus sejak publisher ini secara resmi mendaftarkan nama “Tales of Zestiria” di Amerika Serikat dan Eropa. Lantas apa memang benar nama ini yang akan diusung? Ternyata belum pasti. Namco Bandai ternyata juga mendaftarkan nama “Tales of Asteria” dan “Tales of Kanade” di Jepang pada tanggal 1 November 2013 yang lalu. Tidak hanya itu saja, mereka juga membuka sebuah situs teaser baru yang memang mengindikasikan kehadiran seri Tales teranyar yang ternyata masih misterius.

Namco Bandai sendiri sudah membuka sebuah situs teaser untuk proyek Tales selanjutnya. Uniknya? Mereka justru memperlihatkan gambar dan video seri-seri Tales klasik.

Tales of Zestiria, Tales of Asteria, dan Tales of Kanade? Mana nama yang menurut Anda paling keren?

Pertempuran panjang dan “melelahkan” antara dua kubu dengan kepentingan yang berbeda – para produsen konsol dan hacker memang menjadi pemandangan yang tidak lagi terhindarkan. Terlepas dari aksi melanggar hukum yang mereka lakukan, aksi peretasan ini terkadang justru membuka banyak potensi si konsol, dari sistem operasi baru yang serba bisa hingga konskuensi yang dibenci produsen – pembajakan. Dengan kehadiran konsol next-gen yang kini sudah berada di depan mata, tampaknya gamer tidak perlu menunggu waktu lama hingga aksi ini mulai dikerjakan. Salah satu korban pertama? Konsol next-gen terbaru milik Microsoft – Xbox One.

Jangan berteriak riang terlebih dahulu. Anda tetap tidak akan bisa memainkan game blu-ray kopian atau custom firmware di hack pertama ini. Namun satu yang pasti, celah keamanan membuat tim peretas yang memang berfokus di konsol Microsoft – Team-Xecuter untuk mengatasi masalah sebagian besar gamer Xbox One – storage. Seperti yang kita tahu, Microsoft memang tidak memungkinkan penggunaan harddisk eksternal sebagai media penyimpanan gamer dan tidak memungkinkan storage internal untuk diganti semudah Playstation 4. Dilema terjadi, mengingat kebutuhan ruang masif untuk instalasi yang diperlihatkan oleh sebagian besar game next-gen saat ini. Untungnya, Xecuter punya jawabannya.

Tidak perlu menunggu lama. Tim hacker yang mendedikasikan diri untuk membobol konsol Microsoft – Team Xecuter sudah merilis hasil “retas” pertama mereka yang memungkinkan gamer untuk menyuntikkan harddrive yang lebih besar di Xbox One dengan mudah.

Dengan menggunakan program berbasis Linux yang mereka susun, Xecuter memungkinkan gamer Xbox One untuk melakukan format harddisk berukuran di atas 500 GB dengan merk apapun untuk dapat dimainkan di Xbox One secara langsung. Dengan perintah ini, konsol next-gen tersebut akan langsung membaca harddisk “baru” ini sebagai storage yang legit dan berjalan normal seperti biasa. Implementasi ini mungkin terdengar sederhana, namun tentu akan membantu banyak gamer Xbox One yang mengeluhkan terbatasnya kapasitas penyimpanan.

Di sisi yang lain, informasi ini juga berarti memberikan kepastian bahwa tim Xecuter yang memang notabene memiliki spesialisasi peretasan di konsol Xbox selama ini tengah “melirik” Xbox One dan “bekerja” dengannya. Apakah ini berarti kita akan melihat lebih banyak aksi peretasan Xbox One di masa depan? Well, we might..

Reaksi gamer yang mengharapkan game bajakan di Xbox One saat ini..

Tuntut-menuntut, meminta hak yang tidak diberikan, dan menarik sedikit ekstra uang dari mereka yang dianggap bertanggung jawab adalah fenomena “hukum” di dunia nyata. Hal yang sama juga terjadi di industri kreatif, termasuk industri game. Kasus tuntutan EA terhadap Zynga yang dianggap “mencuri” semua ide game media sosial mereka menjadi salah satu contoh yang paling kuat, termasuk beberapa kasus hak guna lagu yang juga sempat terjadi di game-game ritme sekelas Rock Band. Namun tidak semua kasus ini menyangkut produk, beberapa di antaranya bahkan berhubungan dengan invididu yang mungkin atau tidak terlibat di dalamnya. Seperti yang terjadi dengan game paling populer di tahun 2013 ini – GTA V.

Sebuah informasi bocor dari situs gosip – TMZ report yang mengabarkan bahwa aktris Hollywood yang sempat terlibat dalam kasus narkotika berat – Lindsay Lohan berniat untuk menuntut Rockstar karena game GTA V. Alasannya? Lohan merasa bahwa salah satu gambar promo wanita berbikini memegang ponsel yang sempat diluncurkan Rockstar mengambil wujud dirinya. Tidak hanya itu saja, ia juga merasa bahwa salah satu misi Paparazzi yang ditawarkan GTA V “mencuri” karakternya, dengan lokasi tempat tinggal yang juga mirip dengan alamatnya di dunia nyata. Belum jelas kapan gugatan hukum ini akan meluncur secara resmi.

Lohan kabarnya akan menuntut Rockstar karena kemiripan konten di GTA V dengan dirinya. Gambar promo ini dan salah satu misi paparazzi yang ditawarkan dijadikan alasan.

Mirip dengan Lindsay Lohan? Sebagian besar dari gamer tentu tahu bahwa ilustrasi wanita berbikini GTA V justru lebih mirip dengan salah satu pose model yang lain – Kate Upton, seperti yang kami perlihatkan di bawah ini. Seriously Lohan? Publicity stunt?

Lohan? More like Kate Upton..

Persaingan generasi gaming yang baru tidak hanya milik Playstation 4, Xbox One, dan Nintendo Wii U. Salah satu platform – PC bahkan sudah masuk dalam “generasi” ini jauh sebelum produsen sekelas Microsoft, Sony, dan Nintendo siap untuk beralih. Dengan sifat dinamis yang memungkinkan user untuk mengubah setiap komponen untuk mengikuti perkembangan teknologi terkini, game-game multiplatform tampil begitu maksimal di PC, terutama dari sisi visual dan framerate. Menariknya? Ia bahkan menawarkan spesifikasi optimal yang jauh lebih kuat dibandingkan spesifikasi teknis yang mampu dihasilkan Playstation 4 dan Xbox One. Berkaca dari hal inilah, NVIDIA kembali menegaskan posisinya untuk terus mendukung PC sebagai platform gaming utama.

Tidak main-main, pernyataan ini meluncur dari Consumer Sales Manager NVIDIA sendiri – Matt Wright dalam wawancaranya dengan media gaming – MCV. Wright menegaskan bahwa PC saat ini jauh lebih superior dibandingkan Xbox One dan Playstation 4 sebagai sebuah platform gaming, apalagi dengan ekstra fungsi yang bisa dilakukan olehnya. NVIDIA percaya bahwa gamer kelas Enthusiast akan lebih memilih PC sebagai sistem gaming utama. Untuk menjaring calon gamer yang lebih besar, apalagi bagi gamer casual yang selama ini mengeluhkan sulit untuk membangun PC yang dianggap kompleks, NVIDIA ingin membuat proses ini lebih mudah. Tujuan utamanya? Tentu saja untuk membuat PC terlihat menarik untuk gamer casual.

NVIDIA kembali menegaskan bahwa PC akan menjadi platform paling superior di pertarungan next-gen. Untuk menjaring lebih banyak casual gamer, NVIDIA berkomitmen untuk membuat pengalaman menggunakan platform ini jauh lebih sederhana.

Dengan sifatnya yang dinamis, memang hampir tidak mungkin PC akan pernah takluk lagi di bawah konsol, saat ini maupun masa depan. Jika hal inilah yang dibicarakan oleh NVIDIA, maka tidak perlu diragukan lagi jika PC akan selalu menjadi platform yang lebih superior. Namun mampukah ia menjaring lebih banyak gamer dengan game-game eksklusif menarik seperti yang dilakukan konsol? Ini akan menjadi pekerjaan berat untuk NVIDIA dan Steam Machines yang akan berjuang untuk membawa kembali supremasi PC sebagai sebuah platform gaming.

Bagaimana menurut Anda sendiri?

Di era dimana game telah menggunakan teknologi tinggi, game klasik tetap punya penggemarnya sendiri. Kebanyakan dari mereka yang memainkan game klasik tentunya karena ingin bernostalgia.

Hal ini pun dimanfaatkan Sega yang memang dikenal punya banyak judul game klasik yang sangat populer di masa kejayaannya.

Setelah sukses dengan peluncuran Super Hang-On dan Space Harrier, enam judul game klasik dari Sega dipastikan hadir dalam waktu dekat untuk konsol genggam Nintendo 3DS, seperti Altered Beast, Ecco the Dolphin, Galaxy Force II, Shinobi III, Sonic the Hedgehog, dan Streets of Rage.

Enam buah game klasik Sega: Altered Beast, Ecco the Dolphin, Galaxy Force II, Shinobi III, Sonic the Hedgehog, dan Streets of Rage siap menuju Nintendo 3DS.

Seperti dua game klasik sebelumnya, jajaran game ini juga akan dirilis dalam versi Stereoscopic 3D. Sega juga digosipkan tengah menyiapkan judul lainnya seperti Sonic 2 dan Sonic 3 untuk semakin melengkapi kategori 3D classics. Menurut informasi dari pihak perusahaan, game-game tersebut akan dirilis lebih dulu di Amerika Utara pada bulan ini.

Nintendo sendiri sudah punya beberapa game yang masuk dalam jajaran 3D classics, misalnya Excitebike, Xevious, Urban Champion, TwinBee, Kirby’s Adventure, dan Kid Icarus. Jika bisa memilih, game jadul apa yang ingin Anda mainkan kembali di 3DS?

Tahun 2013 memang menajdi salah satu tahun terbaik di industri game. Bagaimana tidak? Selama satu tahun terakhir ini, kita menikmati segudang judul baru, seri reboot, dan kelanjutan franchise dengan kualitas yang memesona. Selama tiga bulan terakhir juga, semua publisher dan developer seolah berlomba-lomba mengeluarkan senjata terbaik mereka untuk merebut pasar, tidak hanya di konsol generasi saat ini, tetapi juga platform next-gen yang ditandai dengan rilis Playstation 4 dan Xbox One. Namun bagi Anda semua yang berharap bahwa atmosfer serupa juga akan terjadi di bulan terakhir – Desember 2013 ini, Anda tampaknya harus bersiap kecewa. Menyambut libur panjang akhir tahun yang seharusnya menjadi momen belanja terbaik, para gamer justru harus bersiap menyambut paceklik game raksasa yang pantas diantisipasi. Selamat datang di Desember yang “kering”!

3 Desember 2013

Rainbow Moon

• Genre: Strategy RPG
• Platform: Playstation Vita

Tiny Brains

• Genre: Puzzle
• Platform: Playstation 4

Star Wars: The Old Republic – Galactic Starfighter

• Genre: MMORPG
• Platform: PC

4 Desember 2013

Darkout

• Genre: Action
• Platform: PC

5 Desember 2013

Assassin’s Creed Pirates

• Genre: Action
• Platform: iOS

6 Desember 2013

Gran Turismo 6

• Genre: Racing
• Platform: Playstation 3

Bravely Default (Eropa)

• Genre: RPG
• Platform: Nintendo 3DS

10 Desember 2013

Sorcery Saga: The Curse of the Great Curry God

• Genre: RPG
• Platform: Playstation Vita

11 Desember 2013

Europa Universalis IV: Conquest of Paradise

• Genre: Strategy
• Platform: PC

Angry Birds Go!

• Genre: Racing
• Platform: Android, iOS, Windows Phone, Blackberry 10

13 Desember 2013

Wii Fit U

• Genre: Sports
• Platform: Nintendo Wii U

Pertempuran antara dua konsol next-gen – Playstation 4 dan Xbox One memang belum genap berusia satu bulan, namun dengan rilis yang sudah mencakup sebagian besar region potensial dunia, siapa yang berhasil memenangkan pertarungan awal ini memang sudah terlihat. Di Amerika Serikat yang notabene menjadi fokus keduanya, Playstation 4 berhasil meraih mahkota sebagai yang terbaik. Terjual lebih dari 1 juta unit hanya dalam waktu 1 hari saja, angka yang sama baru bisa diraih Microsoft dengan perilisan Xbox One di 13 negara di seluruh dunia. Tidak hanya di Amerika Serikat, dominasi serupa juga tercatat di salah satu negara kiblat Eropa – Inggris.

Tidak hanya sekedar sukses, tetapi luar biasa sukses. Sony berhasil menjadikan Playstation 4 sebagai rilis konsol tersukses di sepanjang sejarah industri game Inggris, mengalahkan rekor sebelumnya yang juga dipegang oleh produk Sony – Playstation Portable. Hanya dalam 48 jam saja, Sony berhasil menjual lebih dari 185.000 unit di seluruh Inggris, dengan angka permintaan yang terus melonjak. Predikat ini juga secara resmi memastikan bahwa di rilis awal, Playstation 4 berhasil mengalahkan rilis Xbox One yang didistribusikan lebih awal dan berhasil terjual sekitar 150.000 unit, sedikit di bawah konsol next-gen Sony tersebut. Tidak hanya hardware, popularitas ini juga berhasil mendorong game next-gen – Killzone: Shadow Fall berada di posisi keempat game terlaris.

Sony berhasil meraih kesuksesan besar di Inggris. Mengalahkan Xbox One di rilis perdana, berhasil meraih predikat sebagai rilis konsol terlaris sepanjang sejarah Inggris, dan bahkan berhasil mendorong Killzone: Shadow Fall di posisi 10 game terbaik minggu ini.

Berikut adalah game-game terlaris di Inggris selama minggu ini:

1. Call of Duty: Ghosts
2. FIFA 14
3. Battlefield 4
4. Killzone: Shadow Fall
5. Assassin’s Creed: Black Flag
6. LEGO Marvel Super Heroes
7. GTA V
8. Need for Speed: Rivals
9. Just Dance 2014
10. Batman: Arkham Origins

Apakah kesuksesan serupa ini juga akan bisa dicapai oleh Sony dan Playstation 4 di region Asia bulan ini? Ataukah Xbox One akan merajai region terbesar dunia ini? Kita tunggu saja.

Game yang mengusung gaya permainan open world memang tengah populer belakangan ini. Rockstar tetap dengan GTA-nya. Sementara Ubisoft baru-baru ini membawa tema serupa ke Assassin Creed IV: Black Flag.

Dengan kehadiran konsol next-gen, tentunya banyak gamer yang semakin antusias untuk menerima lebih banyak game open world. Salah satu perusahaan yang siap meramaikannya adalah Electronic Arts Kanada.

Pihak perusahaan disebut-sebut sedang mengembangkan Star Wars bergaya open world. Jika jadi dirilis, maka ini merupakan game Star Wars open world kedua setelah MMO Star Wars: The Old Republic.

“EA Kanada mencari Animation Director yang berpengalaman untuk membantu menjelaskan dan menyampaikan pandangan untuk game action open world generasi selanjutnya,” tulis pihak perusahaan dalam sebuah posting lowongan pekerjaan yang terpantau oleh situs game Kotaku.

Perlu diketahui bahwa EA Kanada menjadi studio ketiga yang dipastikan terlibat dalam proyek Star Wars. Sebelumnya, sudah ada nama besar seperti DICE dan Visceral Games yang tengah sibuk menyiapkan game Star Wars lainnya, yakni Star Wars: Battlefront dan satu judul lainnnya yang belum diketahui.

Sejak mendapat kontrak 10 tahun untuk menggarap Star Wars, EA memang tengah sibuk mempersiapkan banyak hal agar game yang dirilis bisa memuaskan para fans Star Wars maupun gamer lainnya. EA mendapatkan Star Wars hanya satu bulan sejak Disney menutup studio yang dulunya dikenal sebagai developer game perang bintang ini, yaitu LucasArts.

Jika kita membicarakan salah satu game adaptasi anime paling populer di industri game saat ini, maka setiap proyek game fighting Naruto yang ditelurkan oleh CyberConnect2 boleh terbilang sebagai salah satu yang terbaik. Tidak hanya berhasil menangkap atmosfer pertarungan antara para karakter ikonik di versi manga dan animenya, CyberConnect2 bahkan menambahkan kualitas yang jauh lebih sempurna, tidak hanya dari sisi visual tetapi juga gaya kamera sinematik yang memanjakan mata dan menggugah. Pengalaman tersebut berpotensi terulang kembali di tahun 2014 mendatang, setelah Namco Bandai secara resmi mengumumkan eksistensi Naruto Shippuden: Ultimate Ninja Storm Revolution!

Setelah konfirmasi ini, Namco Bandai akhirnya membuka situs teaser awal untuk seri game fighting terbaru ini. Beberapa detail ekstra dibagikan. Selain plot yang mengikuti jalur manga terbaru, sang kreator – Masashi Kishimoto kabarnya juga akan menciptakan karakter baru khusus untuk Storm Revolution yang satu ini. Karakter-karakter muda sebelum Shippuden juga akan hadir kembali, namun kini hadir di slot terpisah, termasuk dalam beragam mode yang ditawarkan setiap karakter. Penampakan pertama dalam bentuk sebuah screenshot juga akhirnya dirilis, memperlihatkan Sasuke dan Naruto yang bekerja sama. Kualitas visual awal yang terlihat tidak banyak berbeda dibandingkan seri sebelumnya.

Namco Bandai akhirnya merilis screenshot perdana untuk Naruto Shippuden: Ultimate Ninja Storm Revolution!

Naruto Shippuden: Ultimate Ninja Storm Revolution sendiri rencananya akan dirilis pada tahun 2014 mendatang untuk Playstation 3 dan Xbox 360. Belum ada kabar tentang kepastian rilisnya di PC.

Apa yang Anda lakukan jika Anda hidup bersama dengan sebuah ancaman yang tidak akan pernah bisa Anda musnahkan? Sebagian dari Anda mungkin akan lebih memilih untuk bertempur habis-habisan, melihat siapa yang akhirnya harus mengibarkan bendera putih terlebih dahulu. Namun untuk mereka yang lebih bijaksana, tidak ada alternatif yang lebih rasional selain hidup berdampingan, atau bahkan saling bekerja sama jika memang memungkinkan. Fakta inilah yang mungkin paling tepat untuk menggambarkan kondisi industri game selama satu dekade terakhir ini. Terlepas dari keinginan para publisher dan developer untuk mematikan pembajakan, para tim peretas selalu punya cara untuk memenangkan pertarungan ini. Hal inilah yang akhirnya mendorong developer indie – Vitali Kirpu.

Vitali Kirpu dan Alexander Poysky yang tengah mengembangkan sebuah game side-scrolling 2D justru mempermudah gamer membajak game yang sudah susah payah mereka kerjakan – Pixel Piracy. Mengerti bahwa mereka tidak mungkin lagi melawan proses yang satu ini, sekaligus memastikan tidak ada gamer bajakan yang mungkin terjebak dengan virus komputer yang bertebaran di dunia maya setelah mengunduh Pixel Piracy secara ilegal, mereka menyediakan sebuah link torrent “resmi” secara cuma-cuma. Mereka hanya bisa berharap agar semua gamer yang mengunduh torrent ini akan membeli game mereka jika memang mereka menikmatinya. Pixel Piracy sendiri sekarang tengah berjuang di Steam Greenlight.

Memahami bahwa mereka tidak mungkin melawan pembajakan, developer Pixel Piracy membagikan sendiri link torrent “resmi” untuk mengunduh game mereka secara gratis.

Ini tentu saja menjadi kasus simbiosis mutualisme yang paling kentara di industri game. Di sisi gamer, tidak perlu diragukan lagi, tidak ada hal yang lebih menarik selain berkesempatan untuk menikmati sebuah game secara gratis. Sementara di sisi developer, aksi simpatik seperti ini akan menarik perhatian industri game secara keseluruhan, serta memperkuat citra dan popularitas produk andalan mereka di kalangan gamer sendiri. It’s a win-win solution, obviously! But kudos to Pixel Piracy!

Sebagian besar gamer penggemar hack and slash tentu saja tidak asing lagi dengan nama God of War –salah satu franchise eksklusif terbaik Sony. Tidak hanya mempopulerkan QTE sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari genre hack and slash, God of War juga menjadikan sisi sinematik sebagai nilai jual yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Lewat tangan dingin Sony Santa Monica, Sony mendapatkan ujung tombak yang efektif untuk menjadikan Playstation 2 dan Playstation sebagai salah satu platform gaming yang paling diminati. Bayangkan jika kekuatan seperti ini bersinergi dengan developer lain yang tidak kalah berkualitas – Crytek. Kekuatan inilah ayng dibawa oleh sosok Todd Papy.

Todd Papy tidak perlu diragukan lagi, merupakan salah satu tulang punggung yang berhasil menjadikan God of War sebagai sebuah franchise yang ikonik. Tidak hanya menjadi direktur yang menggawangi God of War: Ascension, ia juga menjadi direktur design utama untuk God of War 3. Selepas konfirmasi dari kepergiannya dari Sony Santa Monica, Papy mengkonfirmasikan bahwa ia kini bergabung dengan publisher yang terkenal lewat Crysis dan Ryse – Crytek. Sayangnya belum ada konfirmasi proyek apa yang akan melibatkan talenta Papy ini.

Tulang punggung yang menggawangi God of War: Ascension dan God of War 3 – Todd Papy resmi bergabung dengan Crytek.

Dengan berakhirnya kisah Crysis dan sudah dirilisnya Ryse: Son of Rome ke pasaran, maka hanya tinggal satu proyek Crytek yang mungkin membutuhkan kemampuan Todd Papy. Benar sekali, kita tengah membicarakan Homefront 2. Apakah memang proyek ini yang tengah menjadi pusat perhatian, ataukah Crytek masih memiliki proyek kejutan lain dengan Todd Papy sebagai tulang punggung utamanya? Kita tunggu saja.

Kabar gembira bagi Anda para penggemar game The Walking Dead. Telltale Games memastikan bahwa season 2 dari game zombie penuh drama tersebut hadir sebelum bulan Desember 2013 berakhir.

Seperti pada season pertama, The Walking Dead season 2 tetap diluncurkan dalam 5 episode yang akan rilis secara berkala. Selain soal jadwal peluncuran, Telltale juga memberi bocoran lewat sebuah screenshot yang diposting melalui akun Twitter resmi mereka, @telltalegames.

Dalam screenshot tersebut jelas terlihat kembali munculnya karakter Omid di The Walking Dead season 2. Sebelumnya, Telltale juga telah memastikan kehadiran Clementine sebagai karakter playable utama.

Screenshot terbaru yang dirilis Telltale memperlihatkan kembalinya karakter dari Season 1 – Omid, sekaligus menjadi konfimasi kita akan berperan sebagai Clem.

Saat ini The Walking Dead season 2 sudah tersedia untuk pre-order di PC/Mac dengan harga USD 22.49. Selain itu, game ini juga siap meluncur ke Xbox 360, PlayStation 3, dan iOS.

Jika berkaca pada kesuksesan season pertama, The Walking Dead season 2 berpotensi besar meraih hasil yang sama, atau bahkan lebih baik. Apalagi, para fans tentunya tak mau ketinggalan untuk mengikuti perjalanan Clementine dalam bertahan hidup.