Indonesia adalah salah satu negara dengan populasi terbesar di dunia, yang tentu saja memuat kalangan gamer dalam persentase yang cukup besar. Anehnya dengan potensi pasar yang begitu masif ini, Indonesia masih belum dilihat sebagai target utama para produsen konsol dan publisher game, terutama karena tingkat pembajakan yang memang masih mendominasi. Tidak hanya mereka yang lebih banyak menantikan kehadiran game AAA dari publisher besar, tidak sedikit gamer Indonesia yang hanya berkecimpung di game-game online keluaran publisher lokal. Mereka yang tumbuh menjadi gamer casual via perangkat pintar juga kian banyak. Dari semua tren ini, game apa yang berhasil menjadi yang paling populer di Indonesia?
Tidak ada cara yang lebih valid untuk mencari tahu informasi ini selain merujuk kepada Google. Sebagai mesin pencari nomor satu di dunia maya saat ini, Google menjadi ruang terbaik untuk melihat tren yang sedang terjadi di seluruh dunia, atau bahkan secara spesifik – di Indonesia sendiri. Hal inilah yang terungkap dari Google Zeitgeist untuk wilayah Indonesia, yang terbagi di beberapa kategori termasuk video game. Dari frekuensi pencarian selama tahun 2013, diketahuilah 10 buah kata kunci game yang paling banyak dicari. Apa saja?
10. Minecraft
9. GTA
8. PES 2013
7. Pirate King
6. Barbie
5. Ayo Dance
4. Lost Saga
3. Pendekar Naga
2. Dragon City
1. Angry Birds
Dengan kesepuluh kata kunci terkait video game paling populer menurut Google tahun 2013 yang lalu, berapa banyak kata kunci yang juga Anda bantu populerkan? Honestly, i barely know 50% of these games..
Salah satu game fighting tiga dimensi terbaik, Tekken memang berhasil menempati posisi khusus di hati para gamer pencinta genre fighting di seluruh dunia. Kombinasi cerita, desain karakter menarik, dan gameplay terhitung seimbang menjadi daya tarik tersendiri. Namco Bandai sendiri saat ini tengah berjuang untuk kian mempopulerkan Tekken Revolution – yang didesain dalam format free to play dan didistribusikan secara eksklusif untuk Playstation 3. Berhasil menjaring basis fans yang cukup masif dan dukungan karakter baru yang senantiasa disuntikkan, banyak gamer yang tentu saja penasaran dengan format seri Tekken selanjutnya. Semua antisipasi ini juga diperkuat dengan kehadiran Playstation 4 dan Xbox One. Namun jika Anda berharap akan menemukan nama “Tekken 7” dalam waktu dekat, bersiaplah kecewa.
Dalam wawancaranya dengan situs gaming Jepang – 4Gamer, sang director franchise Tekken sendiri – Katsuhiro Harada mengungkapkan bahwa ia tengah mempersiapkan dua atau tiga buah game baru untuk tahun 2014 ini. Namun sayangnya, hal ini tidak akan berhubungan dengan Tekken. Hal ini ia tegaskan di pernyataan Twitter resminya. Game-game F2P baru yang ia kembangkan ini memang dikerjakan bersama dengan seri Tekken terbaru. Sementara untuk pengumuman seri Tekken terbaru sendiri? Harada masih merahasiakannya.
Walaupun menyatakan bahwa ia mengumumkan dua atau tiga game baru di tahun 2014 ini, Harada menegaskan tidak akan ada nama “Tekken 7″ di antaranya.
Jadi untuk Anda yang berharap akan menemukan Tekken 7 versi next-gen dalam waktu dekat ini, bersiaplah untuk gigit jari. Lantas, apa saja dua proyek game yang dikemukakan oleh Harada ini sendiri? Walaupun ia sendiri tidak meluncurkan detail informasi apapun, banyak yang berspekulasi salah satunya akan berhubungan dengan proyek kolaborasi dengan Capcom – Tekken X Street Fighter yang menghilang begitu saja. About time, Harada.. Let’s hope so!
Microsoft saat ini telah resmi merilis Xbox One yang akan menjadi lawan tangguh bagi Sony PlayStation 4. Sebelum diluncurkan, pihak perusahaan tentunya telah mempertimbangkan banyak hal agar konsolnya bisa sukses di pasaran.
Salah satunya adalah opsi membuat Xbox One tanpa keberadaan disc drive. Ya, tanpa disc drive menandakan Xbox One ingin tampil serba digital dimana gamer hanya bisa memainkan game dengan mengunduhnya terlebih dahulu.
“Setelah pengumuman dan setelah E3, banyak masukan tentang gamer ingin perubahan. Ada diskusi dimana kami akan menyediakan optical disc drive di Xbox One atau sebaliknya. Tetapi, jika Anda mulai melihat ke bandwidth dan size dari game, tentu ada masalah,” ujar Phil Spencer, Microsoft Game Studios VP.
Microsoft sempat mempertimbangkan untuk hadir full digital di Xbox One dengan menghilangkan disc drive sama sekali. Namun hal ini diurungkan setelah melihat ukuran data game next-gen yang terhitung masif.
Nampaknya keputusan dari pihak perusahaan sangatlah tepat. Bayangkan seberapa besar ukuran dari game yang harus Anda download sebelum memainkannya. Lalu, apa jadinya bila dalam satu atau dua pekan ada lebih dari 3 game baru yang dirilis dan Anda ingin membelinya sekaligus?
Meski begitu, Microsoft tetap percaya bahwa di masa depan dunia video games akan lebih mengarah ke era digital. Jika saja Microsoft memutuskan tampil digital, bukan berarti Xbox One menjadi konsol pertama yang tidak dibekali disc drive. Sebelumnya Sony sempat merilis PSP Go di tahun 2009 dengan konsep serupa. Dua tahun setelahnya, PSP Go berstatus discontinued.
Roccat, produsen gaming equipment asal Jerman, menunjukkan kesiapan mereka menghadapi tahun 2014 dengan memamerkan perangkat-perangkat baru mereka di acara CES 2014 yang akan digelar minggu depan. Banyak produk baru yang akan dibawa Roccat ke acara tersebut. Bahkan, mereka menyebut lini produk mouse, keyboard, headset, serta mouse pad baru yang akan mereka kenalkan di acara tersebut adalah yang terbanyak yang pernah mereka kenalkan sekaligus dalam satu acara.
Booth Roccat di Computex 2013 lalu.
Sebelum CES 2014 dimulai minggu depan, Roccat sudah memberikan sedikit gambaran terkait produk-produk baru yang akan mereka perkenalkan, diantaranya adalah produk baru untuk gaming headset seri Kave. Mereka akan menghadirkan beberapa produk Kave XTD baru yang memperluas cakupan perangkat seri tersebut, yaitu Kave XTD 5.1 Analog dan Kave XTD Stereo.
Gaming mouse milik Roccat juga mendapatkan suntikan produk baru dengan akan hadirnya produk untuk seri Kone dan Kone Pure. Untuk seri Kone, Roccat akan menghadirkan Kone XTD Optical dengan fitur khusus yang disebut “tracking and distance control unit”. Selain itu, terdapat juga Kone Pure Military yang menggunakan corak militer untuk gaming mouse berukuran kecil tersebut.
Seluruh produk baru dari Roccat tersebut akan sekaligus diperkenalkan di CES 2014 yang akan dimulai tanggal 7 Januari mendatang di Venetian Hotel, Las Vegas, kota yang memang menjadi tempat berlangsungnya gelaran akbar CES.
Gaung pertempuran konsol generasi terbaru memang sudah terdengar sejak akhir tahun 2013 yang lalu. Dengan waktu rilis yang sangat berdekatan, baik Sony maupun Microsoft bertarung mati-matian untuk memastikan diri berhasil menjadi yang terbaik, setidaknya untuk menarik pangsa pasar bagi negara rilis perdana masing-masing. Beragam masalah sempat terjadi dan menyebar di dunia maya, namun tidak menghalangi antusiasme begitu banyak untuk segera menjajal kedua konsol ini. Sony sendiri berhasil membuktikan diri sebagai yang “terbaik” sejauh ini. Di berbagai pasar gaming besar dunia, Playstation 4 berhasil terjual dengan kuantitas yang lebih masif dibandingkan dengan sang kompetitor – Xbox One. Dengan jutaan gamer yang bergabung dalam komunitas ini, kami – JagatPlay juga memutuskan untuk ikut melompat dalam gelombang tren yang sama.
Setelah harus gigit jari selama hitungan bulan sejak Playstation 4 dirilis secara resmi untuk pasar Amerika Serikat dan Eropa, konsol andalan Sony ini akhirnya menemukan jalan untuk memperlebar sayap rilisnya ke region Asia. Walaupun Sony Indonesia sendiri baru akan merilis konsol ini secara resmi pada bulan Januari 2014 mendatang, namun Playstation 4 sendiri sudah tiba sejak pertengahan Desember 2013 silam. Dengan rilis yang sudah diluncurkan di beberapa region Asia yang lain, retailer besar Indonesia mulai melakukan proses impor dan menyediakannya bagi gamer Indonesia lebih awal. Ini tentu menjadi kesempatan yang sulit untuk ditolak. Playstation 4 akhirnya tiba di kantor kami.
Lantas bagaimana dengan kesan pertama yang ditawarkan oleh konsol generasi terbaru yang satu ini? Apakah Playstation 4 mampu memenuhi sebagian besar ekspektasi yang sempat terbangun sejak awal perkenalannya? Preview ini akan membantu Anda untuk mendapatkan sedikit gambaran.
Paket Penjualan
Sony sendiri menjual Playstation 4 dalam berbagai bundle dengan kelengkapan dan harga yang tentu saja berbeda-beda. Selain bundle polos yang ditawarkan dalam level harga paling rendah, Playstation 4 juga dibundle dengan dalam tiga versi – Bundle Killzone: Shadow Fall, Bundle Battlefield 4, dan Bundle dengan PS Camera untuk akses yang lebih maksimal. Versi Playstation 4 yang kami dapatkan adalah versi bundle Killzone: Shadow Fall dengan harga sekitar Rp 7.300.000,-.
Dengan logo Killzone: Shadow Fall yang terlihat jelas di bagian box yang ada, selain bundle game Killzone: Shadow Fall di dalamnya, Sony menyuntikkan lebih banyak kelengkapan yang dibutuhkan untuk memastikan Playstation 4 berjalan optimal di hari pertama Anda membelinya. Anda akan mendapatkan:
The Elder Scrolls Online bisa dibilang sebagai salah satu game paling ditunggu tahun ini. Rencananya, Bethesda dan ZeniMax Online akan merilis game tersebut untuk PC dan Mac pada April 2014 mendatang.
Mungkin sebagian dari Anda penasaran tentang berapa biaya yang dibutuhkan untuk membuat The Elder Scrolls Online. Menurut Superannuation, game dengan genre MMORPG ini memakan dana hingga USD 200 juta!
Perlu diketahui bahwa Superannuation selama ini memang dikenal kerap memberi bocoran yang akurat. Karena itu, kemungkinan besar angka USD 200 juta benar adanya. Sayangnya kicauan Superannuation tentang biaya pembuatan The Elder Scrolls Online di Twitter sudah dihapus.
Bethesda dikabarkan telah mengucurkan lebih dari USD 200 juta untuk mengembangkan Elder Scrolls Online.
USD 200 juta terbilang cukup besar untuk sebuah game. Salah satu game yang disebut-sebut memakan biaya setara adalah Star Wars: The Old Republic bahkan dengan staf produksi yang lebih banyak. Selain itu, Rockstar juga dilaporkan mengeluarkan biaya produksi yang luar biasa saat mengembangkan Grand Theft Auto 5, yaitu sekitar USD 265 juta. Hasilnya? GTA 5 tampil memuaskan.
Bagaimana menurut Anda? Apakah dengan dana USD 200 juta ekspektasi pada The Elder Scrolls Online menjadi semakin tinggi? Mudah-mudahan saja game yang juga diluncurkan untuk PS4 dan Xbox One pada Juni 2014 tersebut tidak mengecewakan.
Akhir tahun memang menjadi salah satu momen yang paling dinanti oleh begitu banyak orang. Tidak hanya sekedar antisipasi untuk melewati tahun baru yang mengundang segudang potensi untuk menikmati hidup yang lebih baik, akhir tahun selalu identik dengan liburan panjang yang tentu saja – melegakan. Dengan momen Natal yang juga sangat berdekatan, jendela waktu ini menjadi momen paling efektif bagi industri game untuk kembali bergairah. Banyak gamer yang tidak akan segan membeli game-game teranyar incaran mereka, tidak hanya untuk dinikmati secara personal, tetapi juga hadiah untuk yang lain. Persaingan panas terjadi. Namun siapa yang berhasil menjadi yang terbaik di pasar Inggris kemarin?
Setelah sempat turun dan jatuh di tanggal 10 game terpopuler Inggris sejak rilis perdananya, EA berhasil memastikan bahwa popularitas FIFA 14 masih belum bisa ditandingi. Momen belanja dan liburan akhir tahun kembali menegaskan hal tersebut. FIFA 14 kembali menjadi game terlaris di penghujung tahun, diikuti oleh Call of Duty: Ghosts dan kisah bajak laut – Edward Kenway di Assassin’s Creed IV: Black Flag. Lantas game apa saja yang mengikuti sepak terjang ini? Inilah 20 game terlaris di Inggris selama minggu akhir tahun:
Colonial Marines di peringkat 20? Seriously? SERIOUSLY?
FIFA 14
Call of Duty: Ghosts
Assassin’s Creed IV: Black Flag
Battlefield 4
GTA V
Need for Speed: Rivals
LEGO Marvel Super Heroes
Just Dance 2014
Minecraft Xbox 360 Edition
Gran Turismo 6
Batman: Arkham Origins
WWE 2K14
Forza Motorsport 5
Killzone: Shadow Fall
Skylanders Swap Force
Knack
Football Manager 2014
Disney Infinity
Dead Rising 3
Aliens: Colonial Marines
Bagaimana dengan Anda sendiri? Game apa yang Anda mainkan selama momen liburan akhir tahun 2013 kemarin?
Persaingan adalah sesuatu yang tidak pernah bisa dihindari dari bisnis apapun, termasuk industri game. Dengan begitu banyak publisher dan developer yang menjadi pondasi industri ini, kesamaan tema produk adalah pemandangan umum yang seringkali terjadi. Tidak hanya di sisi software, tetapi juga hardware. Setelah bersaing di dua generasi sebelumnya, baik Sony maupun Microsoft menempuh kebijakan yang terhitung unik di Playstation 4 dan Xbox One. Arsitektur yang sama dengan kemampuan hardware yang tidak banyak berbeda membuat game eksklusif dan fitur unik yang ditawarkan keduanya sebagai nilai jual utama. Performa yang ditunjukkan oleh Sony dan Playstation 4 khususnya, ternyata tidak hanya menarik di mata para gamer, tetapi juga sang kompetitor utama – Microsoft.
Pujian dilontarkan oleh VP dari Microsoft Game Studios sendiri – Phil Spencer. Dalam wawancara terbarunya dengan OXM, Spencer secara terbuka memuji Sony yang ia anggap – telah melakukan pekerjaan yang sangat baik dengan Playstation 4, terutama lewat beragam kebijakan mereka terhadap developer-developer andalan mereka. Spencer memuji konsistensi Sony untuk terus mendukung developer eksklusif seperti Quantic Dreams yang melahirkan game dengan genre tidak populer seperti Heavy Rain dan Beyond: Two Souls. Walaupun game seperti ini tidak menjanjikan penjualan dalam angka masif, Sony tidak pernah mencabut dukungan sama sekali. Komitmen jangka panjang terhadap franchise inilah yang menurut Spencer, juga menjadi kekuatan utama konsol terbaru – Playstation 4.
Phil Spencer dari Microsoft secara terbuka memuji konsistensi Sony untuk mendukung developer eksklusif mereka, walaupun game-game first party yang dihasilkan tersebut tidak menjanjikan penjualan dalam angka masif. Nilai jual yang juga menurutnya, membuat Playstation 4 terlihat menarik.
Apa yang dikemukakan oleh Spencer ini memang bukannya tidak beralasan. Ketika Microsoft dan Xbox 360 mulai lesu di tahun 2013 yang lalu, Sony justru berhasil menjadikan Playstation 3 kian matang lewat segudang game eksklusif yang luar biasa, terlepas dari potensi sukses yang memang masih belum bisa dipastikan. Semoga saja Sony terus melanjutkan kebijakan ini, dan tentu saja mendorong Microsoft untuk mulai menarik hal yang sama.
Pada akhirnya, kesempatan untuk menjadi tuan dari nasib sendiri adalah pilihan terbaik untuk menjalani hidup. Kalimat yang satu ini tampaknya cocok untuk menggambarkan apa yang tengah terjadi dengan Criterion yang saat ini memang tidak lagi terlihat signifikan di industri game. Setelah mencapai puncak popularitas lewat tanggung jawab Need for Speed yang sempat ia sandang, Criterion kini jatuh menjadi developer kecil yang kian ditinggalkan oleh EA sendiri selaku publisher. Terlepas dari begitu banyak fans yang menginginkan kembalinya Burnout, masa depan developer ini justru kian terlihat suram. Tengah mengembangkan proyek misterius yang masih belum diumumkan, Criterion justru ditinggalkan oleh sang pondasi utama.
Tidak main-main, Criterion secara resmi ditinggalkan oleh pendiri mereka sendiri – Alex Ward dan Fiona Sperry. Berita ini dikonfirmasikan oleh EA, yang juga mengungkapkan rasa terima kasih mereka terhadap kontribusi Ward dan Sperry selama bertahun-tahun, serta mendoakan mereka agar sukses di luar EA. Satu yang pasti, mereka juga meyakinkan bahwa kepergian kedua nama besar ini tidak akan berpengaruh terhadap proyek next-gen Criterion yang masih belum diumumkan hingga saat ini. Sebaagai gantinya, veteran EA – Matt Webster akan mengambil alih proyek yang satu ini.
Criterion ditinggalkan oleh pendiri mereka sendiri – Ward dan Perry. EA sendiri menegaskan bahwa kepergian ini tidak akan berpengaruh terhadap proyek game next-gen belum diumumkan yang tengah dikembangkan Criterion.
Banyak gamer yang tentu saja bertanya-tanya, apakah kepergian Ward dan Sperry memang didasarkan atas keinginan mereka sendiri atau diusir oleh EA secara paksa? Beragam spekulasi merebak di dunia maya, dan mulai menyerang EA. Namun Ward, lewat akun Twitter resminya, menyatakan bahwa keputusan ini memang ia ambil atas keinginan pribadi tanpa tekanan dari EA. Alasannya? Karena Ward dan Perry ingin memulai sebuah perusahaan yang baru, sesederhana itu.
Untuk sekian lama, chip GPU GK110 telah menjadi otak dibalik graphics card gaming terbaik dari NVIDIA. Akan tetapi mungkin Anda akan terkejut saat mengetahui jika GeForce GTX TITAN dan GeForce GTX 780 belum memanfaatkan sepenuhnya kemampuan chip GPU GK110. Dengan semakin memanasnya kompetisi di dunia graphics card, NVIDIA akhirnya mengeluarkan senjata pamungkas alias graphics card gaming terbaik mereka, GEFORCE GTX 780 Ti.
NVIDIA merancang GeForce GTX 780 Ti sebagai graphics card gaming terbaik untuk gamer. Jika GeForce GTX TITAN dilengkapi kemampuan komputasi double precission floating point jauh lebih baik dibandingkankan graphics card GeForce lainnya, GeForce GTX 780 Ti unggul pada jumlah CUDA Cores yaitu 2880 vs 2668 pada GeForce GTX TITAN. Tidak hanya itu, GeForce GTX 780 Ti juga dilengkapi clock speed lebih tinggi yaitu 875 MHz dan berkat teknologi NVIDIA GPU Boost 2.0, clock speed dapat naik lagi hingga 925 MHz. GeForce GTX 780 Ti juga dilengkapi kapasitas memori sebesar 3GB dengan tipe GDDR5 dan berlari pada kecepatan 7000 MHz.
Dengan tenaga graphics card sebesar itu, GeForce GTX 780 Ti mampu menangani game di resolusi gambar tinggi dengan setting kualitas grafik maksimal serta seluruh feature pemanis grafik khas NVIDIA diaktifkan untuk mendapatkan PENGALAMAN TERBAIK BERMAIN GAME.
NVIDIA GeForce® Experience™ - THE WAYS IT’S MEANT TO BE PLAYED
Kemampuan GeForce GTX 780 Ti semakin lengkap dengan hadirnya sejumlah teknologi khas NVIDIA untuk mengoptimalkan game sehingga pengalaman bermain game terbaik didapatkan oleh gamer. GeForce Experience, aplikasi gratis yang disertakan bersama driver graphics card NVIDIA ini memungkinkan gamer melakukukan optimilisasi pada game mereka cukup dengan sekali klik. GeForce Experience juga menyertakan aplikasi perekam video bernama ShadowPlay. Aplikasi tersebut memungkinkan gamer untuk merekan kejadian penting di dalam game untuk kemudian dibagikan di dunia maya. Pamerkan kemampuanmu dalam bermain game dengan ShadowPlay dan kini aplikasi tersebut memiliki kemampuan untuk melakukan streaming video langsung ke Twitch.TV sehingga memungkinkan gamer menyiarkan langsung jalannya permainan mereka ke dunia maya.
Di samping meningkatkan pengalamanan bermain game dan game itu sendiri, GeForce Experience juga membantu gamer untuk selalu mendapatkan update driver terbaru sehingga menjamin graphics card NVIDIA mereka selalu siap menjalankan game keluaran terbaru pada performa optimal.
Tidak ketinggalan, GeForce Experience juga memiliki kemampuan melakukan streaming langsung game PC mereka ke perangkat NVIDIA SHIELD. Tinggalkan game PC pada PC gaming Anda, hubungkan NVIDIA SHIELD dengan televisi layar besar di ruang keluarga, dan nikmati game PC dengan NVIDIA SHIELD yang ditenagai graphics card NVIDIA GeForce GTX.
Dipuja oleh hampir sebagian besar gamer di seluruh dunia, terutama mereka yang menjadikan PC sebagai platform gaming utama, Valve memang tumbuh menjadi perusahaan gaming yang tidak hanya populer, tetapi tumbuh menjadi “legenda” tersendiri. Bagaimana tidak? Menciptakan game-game berkualitas luar biasa sekelas Portal, Half-Life, dan Left4Dead, Valve juga menjadi otak di belakang kehadiran Steam – salah satu portal distribusi game digital yang secara berkala menawarkan harga murah yang sulit untuk ditolak. Tapi tidak hanya dari semua pencapaian ini, Valve berhasil menarik perhatian gamer. Salah satu kontribusi terbesar? Tentu saja misteri eksistensi seri sekuel – Half-Life 3 yang sampai saat ini belum terbongkar. Sang sosok ikonik – Gabe Newell memberikan sedikit penjelasan untuk kasus yang satu ini.
Valve sebenarnya punya peluang besar untuk memperkaya diri. Tidak perlu repot dengan serius menangani Steam atau meluncurkan kombinasi SteamOS dan Steam Machine, mereka sebenarnya hanya perlu terus mengeksploitasi franchise yang sempat mereka hasilkan. Namun bukan masa depan itu yang diiinginkan oleh Gaben sendiri. Dalam wawancara terbarunya, Gaben mengakui bahwa Valve sebenarnya bisa mencapai sukses dengan merilis sekuel Half-Life, dari satu seri ke seri lainnya. Namun ia lebih memilih untuk mengembangkan game-game yang berfokus di sisi multiplayer berbasis Steam, seperti yang tengah mereka lakukan dengan Left4Dead dan Dota 2. Dengan lebih dari 65 juta member saat ini, keputusan Gaben ini tampaknya terbayarkan.
Dalam wawancara terbarunya, Gabe menjelaskan alasan mengapa Valve tidak sering merilis Half-Life ke pasaran. Valve lebih berfokus mengembangkan game-game berbasis multiplayer.
Sayangnya, Gaben sendiri tidak secara terbuka membicarakan “Half-Life 3” dalam wawancaranya dengan The Washington Post ini. Namun apa yang ia kemukakan tampaknya cukup untuk memberikan sedikit gambaran, bahwa Valve saat ini memang lebih berfokus untuk mengembangkan game berbasis multiplayer untuk Steam.
Jadi untuk Anda yang masih menunggu, Anda tampaknya masih harus kembali menunggu, menunggu, menunggu, menunggu, menunggu…
Oculus VR siap memamerkan versi terbaru dari proyek besarnya, Oculus Rift, lewat ajang Consumer Electronic Show (CES) 2014 yang akan berlangsung di Las Vegas pada 7-10 Januari nanti.
Menurut CNN, Oculus Rift akan tampil dan memperlihatkan beberapa peningkatan yang telah berhasil dicapai oleh pihak pengembang. Meski begitu, pihak perusahaan tidak mau menjelaskan seperti apa kemajuan yang dicapai. “Saya berharap ada masukan yang berharga,” ujar Tom Forsyth, Oculus VR Software Architech.
Seperti diketahui, Oculus Rift adalah perangkat gaming virtual yang jika dikenakan akan membuat gamer merasa benar-benar dalam dunia game. Di E3 2013 lalu, Oculus Rift memamerkan kemampuannya memvisualisasikan dunia game virtual dalam resolusi 1080p.
, Oculus Rift akan tampil dan memperlihatkan beberapa peningkatan yang telah berhasil dicapai oleh pihak pengembang. Meski begitu, pihak perusahaan tidak mau menjelaskan seperti apa kemajuan yang dicapai.
Sayangnya, masalah terbesar dari perangkat ini adalah menyebabkan motion sickness. Namun seorang pendiri dari Oculus VR, Palmer Luckey, menyebutkan bahwa timnya telah berhasil mengatasi masalah tersebut. Versi baru ini kemungkinan juga akan memperlihatkan fitur motion tracking secara full positional.
Kehadiran Oculus Rift memang berpotensi besar menjadikan dunia video game semakin menarik. Beberapa pihak yang sempat berkunjung ke markas Oculus VR pun dibuat terkagum-kagum. Salah satunya adalah Marc Andreessen yang langsung memberikan donasi sebesar USD 75 juta.
Peralihan menuju generasi gaming yang baru memang belum sepenuhnya terjadi, namun sebagai salah satu generasi dengan masa hidup paling lama, generasi gaming yang ditawarkan Nintendo Wii, Playstation 3, dan Xbox 360 memang meninggalkan begitu banyak hal yang luar biasa untuk para gamer. Ada begitu banyak game yang berhasil tampil memukau, tidak hanya dari sisi visual dan gameplay, tetapi juga cerita. Video game tidak lagi dilihat sebagai media hiburan interaktif yang harus menyenangkan, tetapi juga sebuah wadah untuk menyalurkan cerita-cerita terbaik. Walaupun demikian, ada satu elemen yang tampaknya seringkali dilupakan terlepas dari kontribusinya yang begitu signifikan terhadap pengalaman gaming yang ada. Benar sekali, kita membicarakan musik yang ditawarkan.
Musik bukan sekedar elemen yang mengisi ruang kosong ketika Anda tengah terjebak menjalankan petualangan besar Anda di dalam game. Perlahan namun pasti, ia juga membantu membangun atmosfer yang dibutuhkan untuk membantu menciptakan sebuah ilusi yang lebih realistis. Tugas utamanya mungkin memperkuat tema yang ingin ditawarkan oleh developer, namun alunan yang ada perlahan namun pasti, mulai bermain dengan semua emosi yang Anda lihat di layar kaca. Semua musik original ini dibangun dengan keseriusan yang pantas untuk diacungi jempol, dari tangan-tangan terbaik di industri hiburan. Hasilnya? Soundtrack-soundtrack yang akan mudah terbakar di otak Anda.
Dari semua music dan original soundtrack yang menyebar di game yang dirilis di generasi sebelumnya, apa saja yang menurut kami pantas untuk disebut terbaik? Inilah 15 musik game terbaik di antaranya:
15. Dragon Age Origins [Dragon Age: Origins]
Musik menjadi bagian yang tidak pernah dipisahkan dari sebuah kisah fantasi besar, itulah keberhasilan yang berhasil dicapai oleh Bioware di Dragon Age: Origins. Sebagai sebuah franchise baru yang baru hendak masuk ke dalam persaingan game yang keras, Bioware memang harus menciptakan ilusi sebuah perjalanan fantasi yang luar biasa di sana. Tidak perlu menunggu lama, musik yang menyambut Anda di DA: Origins sejak awal sudah memperkuat hal tersebut, mempersiapkan Anda untuk sebuah petualangan epik.
14. The Main Theme [L.A. Noire]
Menempatkan atmosfer dengan tepat, kalimat yang satu ini tampaknya cocok untuk menggambarkan apa yang berhasil dilakukan oleh Rockstar untuk L.A. Noire. Sebagai game yang menjadikan tahun 1940-an sebagai setting utama, musik memainkan peranan jauh lebih penting untuk mendefinisikan tema tersebut, dan tidak hanya sekedar desain karakter atau kota. Dengan genre lounge jazz yang menghiasi sebagian besar permainan, tidak ada lagi pilihan musik yang lebih baik lagi untuk mendukung semua aktivitas investigasi kejahatan Anda.
13. Mariachi Madness 8 bit [Rayman Legends]
Rayman Legends adalah salah satu game platform terbaik yang pernah hadir di industri game, semua gamer yang pernah menjajalnya tentu saja setuju dengan kesimpulan yang satu ini. Tidak hanya sekedar engine yang memungkinkan visualisasi dua dimensi yang luar biasa, Ubisoft meramunya dengan gameplay dan desain level yang akan terus mendorong Anda jatuh cinta kepadanya. Salah satu yang menarik dari Rayman Legends adalah variasi level musik yang ia tawarkan untuk memberikan atmosfer yang berbeda. Semua musik luar biasa yang tidak hanya akan membuat Anda terpuaskan secara visual, tetapi juga lewat stimulus audio yang ada. Di antara semua lagu yang ditawarkan, Mariachi Madness dalam versi 8 bit meninggalkan kesan yang dalam tersendiri. Riang tetapi juga membuat Anda merasa terpacu dengan waktu.
12. Roar of Departed Souls [Lost Odyssey]
Pertarungan dengan boss terakhir adalah momen terpenting di dalalm sebuah game, apalagi jika Anda terlibat dalam game RPG. Setelah berpetualang puluhan jam untuk mendapatkan equipment terkuat dan serangkaian side-quest melelahkan, bertarung dengan sang rintangan terakhir yang seringkali hadir dalam berbagai bentuk memang menjadi momen yang paling ditunggu-tunggu. Bayangkan jika Anda akan disuguhi racikan salah satu mahakarya Nobuo Uematsu selama menjalani proses tersebut. Sensasi inilah yang mungkin tepat untuk menggambarkan “Roar of Departed Souls” dari Lost Odyssey. Ada sensasi epik dan menyeramkan dari ruangan yang Anda dengar sejak awal musik ini mengalun. Seolah Anda benar-benar tengah terlibat dalam pertempuran untuk menentukan nasib dunia itu sendiri.
Baru-baru ini, melalui ajang Consumer Electrnonics Show 2014 di Las Vegas, NVIDIA memperkenalkan prosesor terbarunya yang ditujukan untuk perangkat mobile, yaitu Tegra K1.
Yang menarik dari Tegra K1 tentunya adalah arsitektur Kepler yang tak lain adalah arsitektur serupa yang digunakan pada kartu grafis GeForce versi desktop. Tegra K1 berbekal 192 CUDA core dan dukungan DirectX 11, OpenGL 4.4.
NVIDIA rencananya siap merilis Tegra K1 dalam dua versi, yakni quad-core 32-bit A15 ARM dan NVIDIA 64-bit CPU berbasis Denver. Untuk versi 32-bit, NVIDIA menjadwalkan semester pertama 2014 sebagai waktu peluncurannya, sementara versi 64-bit baru akan menyusul di semester kedua.
Selama pengumuman, NVIDIA cukup yakin Tegra K1 akan memberikan nuansa baru pada mobile gaming. Bahkan, mereka menyebut kemampuan Tegra K1 bisa melampaui Xbox 360 dan PS3. NVIDIA pun sempat memutar sebuah video yang memamerkan efek-efek seperti HDR lighting dan partikel serta kemampuan menjalankan Unreal Engine 4 dengan Tegra K1.
“Kami bisa membawa aplikasi yang berjalan di PC atau konsol dan menjalankannya di Tegra. Ke depannya, saya pikir kita akan melihat gap antara mobile dan PC gaming high-end semakin menipis,” ujar Tim Sweeney dari Epic Games.
Sayangnya belum ada bocoran seperti apa perangkat pertama yang akan memakai Tegra K1. Walaupun demikian, NVIDIA berharap karya terbarunya itu dibenamkan di smartphone dan tablet Android.
Setelah vakum untuk waktu yang cukup lama, keputusan Square Enix untuk “menghidupkan kembali” Agent 47 lewat Hitman: Absolution memang menjadi salah satu keputusan terbaik yang bisa dicapai oleh publisher ini. Di bawah tangan IO Interactive, Absolution tidak hanya menjadi sarana nostalgia yang memuaskan para fans veteran franchise ini, tetapi juga judul baru yang menarik lebih banyak gamer ke kisah salah satu pembunuh bayaran paling mematikan di industri game. Keberhasilan Absolution tentu saja menarik antisipasi gamer untuk proyek selanjutnya. Namun alih-alih riang, sebuah berita buruk justru tengah menyebar luas di dunia maya.
Square Enix sendiri memang belum memberikan keterangan apapun, namun akun LinkedIn dari salah satu Senior Game Designer Square Enix Montreal – Knight mengindikasikan berita buruk. Dalam profilenya, Knight menuliskan “Senior Designer – Hitman Project (Next Gen Consoles/Current Gen/PC) – Cancelled”, yang tampaknya cukup kuat sebagai bukti pembatalan proyek game next-gen Hitman ini. Apakah ini berarti kita tidak akan lagi melihat sepak terjang Agent 47 di masa depan?
Akun LinkedIn salah satu petinggi SE Montreal mengindikasikan pembatalan proyek terbaru Hitman yang tengah mereka kembangkan. Untungnya, konfirmasi lain meluncur dari IO Interactive, bahwa mereka masih terus mengembangkan proyek game next-gen Hitman yang diserahkan kepada mereka.
Tenang saja, karena padas aat yang sama, Community Manager dari IO Interactive – Travis menegaskan bahwa proyek next-gen Hitman yang tengah dikembangkan oleh developer ini terus berlanjut. Seperti yang kita tahu, Square Enix memang sempat berusaha mengusung mekanisme pengembangan ala Call of Duty untuk Hitman, dimana Square Enix Montreal dan IO Interactive ditunjuk sebagai pengembang. Dengan pembatalan proyek SE Montreal, maka satu-satunya game Hitman yang tengah dikembangkan – aman di tangan IO Interactive.
Square Enix sendiri belum memberikan konfirmasi apapun terkait rumor yang satu ini. Bagaimana dengan Anda sendiri? Apakah Anda lebih senang Hitman dikembangkan oleh satu developer – IO Interactive, atau dua developer ala Call of Duty?
Membingungkan memang. Ketika sebagian besar proses rilis ulang dalam format “HD Remaster” terjadi di game-game lawas yang memang sudah berumur lebih dari satu atau dua generasi sebelumnya, Square Enix dan Crystal Dynamics justru mempersingkat proses ini hanya dalam jangka waktu satu tahun. Keberhasilan proses reboot Tomb Raider yang membawa petualangan pertama Lara Croft muda dalam format gameplay yang lebih modern memang mendapatkan review yang positif, tidak hanya dari media, tetapi juga para gamer. Alih-alih mengembangkan konten baru, Square Enix memilih untuk merilis kembali game ini untuk Playstation 4 dan Xbox One dengan nama – Definitive Edition.
Tidak menawarkan penambahan konten yang signifikan, Tomb Raider Definitive Edition memang berfokus pada peningkatan kualitas visualisasi berkat kehadiran hardware konsol next-gen yang memang lebih kuat. Efek visual seperti TressFX dan desain visual yang baru, Crystal Dynamics juga merombak desain karakter agar tampil lebih memanjakan mata. Namun dengan perkenalan yang terus menyebut nama PS 4 dan Xbox One, apakah ini berarti Definitive Edition tidak akan dirilis untuk PC? Jika Anda termasuk gamer PC yang menantikannya, Anda tampaknya harus bersiap kecewa. Eidos secara resmi mengkonfirmasikan bahwa tidak ada rencana untuk membawa Tomb Raider “baru” ini ke PC.
Eidos secara resmi mengkonfirmasikan bahwa Tomb Raider Definitive Edition – yang kabarnya akan menawarkan lebih dari sekedar perbaikan visualisasi – tidak akan dirilis untuk PC.
Tomb Raider Definitive Edition rencananya akan dirilis pada 28 Januari 2014 mendatang untuk Playstation 4 dan Xbox One. Berita buruknya? Walaupun hanya menawarkan peningkatan visual, Square Enix tetap menawarkannya dengan harga penuh – layaknya sebuah game baru, sekitar USD 60.
Awal yang tidak begitu meyakinkan, Microsoft memang harus berjuang keras untuk tetap memastikan Xbox One berada di jalur persaingan yang sepadan dengan konsol kompetitor dari Sony – Playstation 4. Presentasi yang mereka lakukan di ajang E3 2013 yang lalu justru berakhir menjadi bumerang karena beragam kebijakan tidak populer yang ingin mereka implementasikan. Untungnya, setelah mendapatkan banyak feedback dan reaksi negatif di pasar, Microsoft akhirnya berputar haluan dan melahirkan konsep gaming yang lebih konvensional untuk Xbox One. Namun seberapa efektif perubahan 180 derajat ini? Pada akhirnya, angkalah yang menentukan segalanya.
Keputusan yang akhirnya berakhir manis, ini mungkin kalimat yang tepat untuk menggambarkan apa yang berhasil dicapai oleh Microsoft saat ini. Spekulasi kegagalan yang sempat merebak di awal perkenalannya ternyata tidak terbukti. Microsoft mengumumkan bahwa mereka berhasil menjual lebih dari 3 juta unit Xbox One sejak rilisnya tanggal 22 November 2013 yang lalu. Angka ini berhasil dicapai dari rilis awal 13 negara, dengan prestasi – menjadi konsol dengan penjualan tercepat di Amerika Serikat selama bulan November. Yusuf Mehdi – VP Strategy and Marketing Xbox menyatakan bahwa mereka akan berjuang keras untuk memastikan stok di retailer terpenuhi.
Terlepas dari kontroversi di awal pengenalannya, Microsoft berhasil membuktikan bahwa Xbox One tetap populer. Tidak main-main, mereka berhasil menjual lebih dari 3 juta unit konsol next-gen ini selama tahun 2013 silam, sejak rilisnya di 22 November.
Dengan 3 juta unit yang tersebar di seluruh dunia, posisi Xbox One sebagai konsol next-gen Microsoft memang terlihat menjanjikan, apalagi dengan serangkaian game eksklusif yang direncanakan akan dirilis tahun ini. Bagaimana dengan Anda sendiri? Tertarik untuk memilikinya?
Konami bersama Kojima Production siap merilis Metal Gear Solid V: Ground Zeroes tahun ini. Sebelum diluncurkan ke pasaran, ESRB memberi rating pada MGS V sesuai dengan konten yang mereka tampilkan.
Seperti pada kebanyakan game MGS sebelumnya, rating M ditujukan pada MGS V karena game ini dipenuhi adegan kekerasan, darah, dan bahasa yang kasar.
Yang menarik, badan rating game independen itu mengklaim MGS V mengandung ‘kekerasan seksual’. Perlu diketahui bahwa peringatan ‘kekerasan seksual’ di deskripsi konten terhitung sangat langka. MGS V adalah game kedua yang mendapatkannya setelah Animamundi: Dark Alchemist, visual novel yang dirilis untuk PC pada 2006 lalu.
ESRB memberikan peringatan M untuk MGS V: Ground Zeroes karena konten “kekerasan seksual” yang terhitung langka di industri game. Apakah ini akan berhubungan dengan karakter kontroversial – Quiet? Kojima sendiri belum memberikan komentar apapun.
“Game ini menyajikan audio dimana karakter wanita disiksa secara seksual oleh karakter pria. Meski tidak divisualisasikan, suara pakaian yang dirobek dan pergumulan tetap terdengar. Kata-kata seperti f**k dan sh*t juga ada dalam dialog,” tulis ESRB.
Tak dijelaskan karakter mana yang terlibat dalam adegan tersebut. Meski begitu, para fans berspekulasi bahwa karakter wanita yang menjadi korban adalah Quiet si sniper seksi berbikini. Penasaran?
Daylight? Jangan salah mendefinisikan nama ini dengan sebuah game proyek open-world bertema zombie yang tengah ditangani oleh Techland – Dying Light. Walaupun mengusung nama yang hampir sama, kedua proyek ini memiliki daya tarik yang berbeda, terlepas dari tema yang memang menjadikan horror sebagai nilai jual utama. Ketika Dying Light menawarkan pesona kombinasi Dead Island dan Mirror’s Edge yang penuh sisi aksi, sebuah game horror baru dengan nama yang hampir terdengar sama – Daylight mengusung konsep horror yang lebih klasik. Menariknya lagi? Dengan ekstra fitur yang belum pernah ditempuh oleh game horror manapun sebelumnya. Sebuah trailer perdana dirilis untuk memperkenalkan game yang satu ini.
Ditangani oleh studio bernama – Zombie Studios, Daylight akan membawa Anda ke Mid Island Hospital yang tidak hanya gelap, tetapi hadir dalam bentuk seperti sebuah labirin. Dengan sebuah ponsel yang juga berfungsi sebagai alat penerangan dan peta, Anda harus mencari jalan keluar. Sesederhana itu? Tentu saja tidak. Diperkuat dengan engine next-gen dari Epic – Unreal Engine 4, Daylight akan mengsuung labirin yang acak, terus berubah setiap kali Anda menjajalnya kembali. Berbagai elemen akan dikombinasikan untuk menghadirkan pengalaman yang lebih menyegarkan, dan tentu saja menantang. Seperti tren sebagian besar game horror saat ini, trailer ini memperlihatkan karakter utama yang juga tidak bisa melawan balik.
Daylight menjadi game horror pertama dengan engine next-gen – Unreal Engine 4. Sebuah trailer gameplay baru bertajuk “Don’t Look Back” memperlihatkan sensasi horror yang pantas diantisipasi dari game racikan Zombie Studios ini.
Daylight sendiri rencananya akan dirilis untuk PC dan Playstation 4, walaupun masih belum memiliki tanggal rilis yang pasti. Tertarik?
Peralihan generasi gaming selalu menjadi momen unik yang menarik. Setelah terperangkap dengan konsol teknologi lawas untuk waktu yang cukup lama, industri game akhirnya siap beralih ke generasi gaming baru yang tidak hanya menawarkan kemampuan performa yang lebih baik, tetapi juga implementasi fitur unik untuk menghasilkan pengalaman gaming yang lebih optimal. Salah satu indikator paling jelas yang menarik untuk diantisipasi tentu saja kehadiran game-game dengan tingkat visualisasi yang jauh lebih baik. Untuk tantangan yang satu ini, Sony mempersiapkan seri terbaru dari franchise eksklusif andalannya – Killzone. Ditempatkan sebagai salah satu game rilis perdana, Killzone: Shadow Fall menjadi senjata utama Playstation 4 saat ini.
Kesan Pertama
Luar biasa secara visual, kesan pertama inilah yang mengalir kuat dari Killzone: Shadow Fall ketika Anda pertama kali terlibat di dalamnya. Kualitas visuall yang ditawarkan dengan jelas memperlihatkan perbedaan performa yang signifikan antara Playstation 4 dan konsol Sony generasi sebelumnya, sekaligus mengukuhkan statusnya sebagai sebuah platform gaming next-gen. Detail karakter dan lingkungan yang terproyeksikan dengan baik juga disempurnakan dengan beragam efek visual, seperti tata cahaya yang terlihat jauh lebih realistis. Tekstur yang lebih kaya dan permainan warna yang ada menjadikan Killzone: Shadow Fall sebagai visual showcase terbaik Playstation 4 saat ini. Memperlihatkan potensi awal yang bisa dihasilkan oleh konsol hitam yang satu ini.
Walaupun inovatif di sisi visual, kesan yang serupa sayangnya tidak meluncur kuat dari sisi gameplay yang ditawarkan. Seolah jatuh pada kesan game FPS mainstream lainnya, Killzone: Shadow Fall masih berkisar usaha untuk bergerak ke point misi tertentu sembari memastikan diri Anda selamat dari sergapan gelombang pasukan Helghast yang brutal. Kehadiran Dualshock 4 membuat pengalaman FPS ini lebih nyaman, apalagi dengan fungsi touchpad yang terintegrasi di dalamnya. Dengan touchpad ini, Anda bisa memberikan perintah kepada sang drone “sakti” – OWL dan membuat Anda lebih mudah beradaptasi dengan situasi perang yang ditawarkan. Dengan plot yang diteruskan dari trilogi Killzone awal, Shadow Fall kembali menawarkan konflik klasik Vekta melawan Helghast di Shadow Fall ini. Sedikit konsep “open-world” juga disuntikkan.
Tidak terasa spesial di jam-jam awal permainan singleplayer, Killzone: Shadow Fall juga tidak menawarkan pengalaman multiplayer yang sepenuhnya berbeda. Seperti halnya mode multiplayer game FPS yang lain, Anda dapat memilih kelas dan senjata yang menurut Anda sesuai dengan gaya bermain Anda. Setiap kelas akan menawarkan kekuatan khusus yang bisa diakses dalam waktu terbatas, dan tentu saja didesain untuk memberikan kontribusi yang spesifik dalam pertarungan.
Sembari menunggu waktu yang lebih proporsional untuk melakukan review Killzone: Shadow Fall, baik dari sisi single player maupun multiplayer, izinkan kami untuk menyediakan segudang screenshot fresh from oven untuk membantu Anda mendapatkan sedikit gambaran. Tidak hanya untuk melihat seperti apa Shadow Fall ini, tetapi juga memahami kemampuan seperti apa yang ditawarkan Playstation 4 sebagai konsol pendatang baru. The next-gen is here!