Penasaran ingin memainkan Grand Theft Auto V tapi belum punya konsol? Sudah menandatangani petisi namun belum ada kepastian soal kapan versi PC-nya dirilis? Mungkin mod yang satu ini bisa sedikit mengobati kekecewaan Anda.

Mod yang dirilis untuk GTA IV versi PC membuat game tersebut memiliki rasa ala GTA V. Tidak mengubah game secara keseluruhan memang, hanya saja, Anda bisa merasakan bagaimana pengalaman berkeliling di map GTA V.

Tak hanya itu, para modders yang mengerjakan proyek tersebut juga menghadirkan kendaraan-kendaraan yang identik dengan GTA V. Anda juga bisa terbang tinggi menggunakan helikopter dan melihat seluruh San Andreas dari atas.

Sayang, dalam videonya terlihat mod ini terkesan sepi karena belum dilengkapi para pejalan kaki yang biasa memenuhi setiap sudut kota. Pihak modder sendiri mengakui bahwa mod buatannya memang belum selesai. Masih banyak bug di sana-sini yang harus dipoles lagi.

Keberadaan mod garapan ZZCool dan timnya tersebut membuktikan minat yang sangat tinggi dari para PC gamer untuk dapat memainkan GTA V. Mungkin sebagian besar dari Anda pun sudah tak sabar mendengar kabar gembira saat Rockstar memastikan siap merilis GTA V versi PC.

Sambil tetap berharap Rockstar membuat GTA V untuk PC, bukan sekedar port tentunya, simak saja dulu video mod GTA IV berikut ini.

Masalah finansial yang mulai terlihat serius, Nintendo akhirnya harus berhadapan dengan konsekuensi dari kegagalan konsol generasi terbaru mereka – Wii U di pasaran. Terlepas dari game eksklusif yang mulai banyak meluncur, popularitas yang sempat tersendat di bulan-bulan awal rilis akhirnya memperlihatkan dampaknya juga. Nintendo terpaksa menurunkan prediksi keuntungan mereka menjadi minus 35 Milyar Yen pada akhir tahun finansial – 31 Maret 2014 mendatang. Tidak hanya itu saja, mereka juga memotong prediksi penjualan Wii U dari 9 juta unit menjadi hanya 2,8 juta unit, dan produk terpopuler mereka – 3DS dari 18 juta unit menjadi hanya 13,5 juta unit. Pemotongan prediksi ini tentu mengindikasikan kondisi Nintendo mengkhawatirkan. Hasilnya? Saham Nintendo jatuh sekitar 6% di penutupan hari.

Nintendo sebenarnya bisa saja pulih dengan mudah jika mereka mau. Caranya? Dengan menjadikan pasar mobile yang seringkali diidentikkan dengan pasar casual gamer masif sebagai target utama. Dengan hanya merilis beberapa game baru Mario atau Pokemon di sana, Nintendo akan mudah meraih kekutannya kembali. Namun, Satoru Iwata – president dari Nintendo sendiri sama sekali tidak tertarik untuk menempuh hal ini. Walaupun berhadapan dengan krisis saat ini, Nintendo tidak seputus-asa harus meluncurkan Mario di platform luar Nintendo, termasuk smartphone.

Terlepas dari krisis finansial yang tengah mereka hadapi, Nintendo tidak seputus-asa untuk merilis Mario ke pasar smartphone yang lebih masif untuk pulih kembali.

Di depan para investor, Iwata menegaskan bahwa keputusan untuk merilis game-game andalan Nintendo seperti Mario dan Pokemon ke iPhone hanya akan menghasilkan satu konsekuensi – hancurkan popularitas dan pnenjualan Nintendo 3DS. Walaupun mengakui potensi yang masif, Iwata menyatakan bahwa kehadiran smartphone tidak berarti kehancuran konsol gaming, tidak sesederhana itu. Oleh karena itu, ia tidak melihat alasan yang mengharuskan Nintendo merilis Mario di smartphone.

Apakah ini pertanda bahwa Nintendo akan mengalami nasib seperti Sega yang harus mengakui kegagalan Dreamcast dalam pertempuran konsol di masa lalu? Dengan kesuksesan Nintendo 3DS dan beberapa seri eksklusif yang tengah dikembangkan untuk Wii U, masa depan masih terlihat cukup cerah untuk salah satu pondasi kekuatan utama industri game. All they need is releasing Pokemon, Zelda, Metroid, dan more Mario to Wii U..honestly..

Sebuah franchise game fighting tahunan yang terus menangkap basis fans yang luas, apalagi setelah keputusan untuk merilisnya di platform PC setelah penantian selama bertahun-tahun, seri Naruto Ultimate Ninja Storm memang menjadi primadona baru. Tidak hanya sekedar berhasil menangkap visualisasi sang manga ternama – Naruto yang tampil lebih baik, kemampuan CyberConnect2 untuk menawarkan pengalaman pertarungan yang lebih epik diwakili dengan beragam adegan sinematik nan dramatis yang disuntikkan. Tidak mengherankan jika kedatangang sang seri terbaru – Naruto Ultimate Ninja Storm: Revolution menjadi salah satu proyek yang dinantikan di tahun 2014 ini.

Walaupun mengusung mekanik gameplay yang hampir serupa, dimana Anda diberi kebebasan untuk bertukar jurus di dalam lingkungan tiga dimensi yang terbuka, CyberConnect2 juga menyuntikkan beberapa hal baru di Ultimate Revolution ini. Karakter baru yang cukup “gila” sekelas Mecha Naruto sudah diperkenalkan beberapa waktu yang lalu. Namun tidak berhenti di sana, lewat serangkaian screenshot terbaru, mereka memperkenalkan beberapa elemen yang baru.

Salah satunya? Kehadiran empat karakter yang sudah lama diantisipasi dan akhirnya dikonfirmasikan hadir – Mizukage kedua, Tsuchikage kedua, Raikage ketiga, dan Kazekage keempat. Sementara di sisi gameplay, karakter Anda kini juga bisa mengeluarkan jurus besar bersama anggota tim lain yang disebut – Combo Jutsu, bahkan di versi Ultimate sekalipun.

Naruto Ultimate Ninja Storm Revolution sendiri rencananya akan dirilis pada tahun 2014 ini, walaupun belum menemukan bulan rilis yang pasti. Ia sendiri akan diluncurkan untuk Playstation 3 dan Xbox 360. Belum ada konfirmasi game ini akan meluncur ke platform lain, termasuk PC.

Jepang adalah salah satu kiblat terpenting industri game, fakta yang satu ini memang tidak terbantahkan. Terlepas dari selera gamernya yang terhitung unik jika dibandingkan dengan selera gamer di belahan dunia yang lain, Jepang merupakan “rumah” dari begitu banyak pelaku raksasa di belakang industri game sendiri. Kita tidak hanya membicarakan developer-developer raksasa sekelas Square Enix, Level 5, Namco Bandai, Atlus, atau Capcom, tetapi juga produsen platform gaming sendiri yang sudah menjadi sentra tumbuhnya industri game – Sony dan Nintendo. Selayaknya bisnis di sektor lain, perjuangan untuk terus bertahan dalam kompetisi tentu saja bukan perkara yang mudah. Namun selalu, ada satu yang berhasil membuktikan diri sebagai yang terkuat.

Majalah ekonomi Jepang – Toyo Keizai akhirnya merilis daftar peringkat perusahaan-perusahaan terbesar dan terkuat di Jepang, yang tidak hanya dihitung dari jumlah aset, tetapi juga pertumbuhan, keuntungan yang mereka hasilkan, keamanan bisnis, dan tentu saja skala pengaruh yang dimiliki. Dari semua perusahaan game yang berbasis di Jepang, Namco Bandai ditetapkan sebagai perusahaan yang paling sehat dan paling kuat. Sementara kekuatan lain yang berhasil tampil luar biasa tahun lalu – Nintendo kini harus puas bercokol di posisi terbawah karena masalah finansial yang tengah membelit. Lantas siapa yang menjadi 10 besar perusahaan game terkuat di Jepang? Ini dia:

Berdasarkan tingkat pertumbuhan, keuntungan, keamanan, dan skala pengaruh yang dimiliki, Namco Bandai dinobatkan sebagai perusahaan game terkuat di Jepang saat ini. 

1. Namco Bandai
2. Broccoli
3. Nihon Falcom
4. Sony
5. Capcom
6. Sega
7. Marvelous AQL
8. Tecmo Koei
9. Konami
10. Nintendo

Belum pernah mendengar nama Broccoli dan Nihon Falcom sebelumnya? Kedua perusahaan game kecil ini berhasil memuncaki posisi tiga besar karena pertumbuhan menguntungkan yang secara konsisten terjadi, sekaligus memastikan investasi tetap berjalan aman di tangan mereka.

Jadi, selamat untuk Namco Bandai. Untuk Nintendo? We don’t want to lose you, so please, keep fightning!

Sebagian besar dari Anda tentunya termasuk dalam gamer yang sangat menantikan kehadiran Grand Theft Auto V di PC. Jika benar demikian, mungkin harapan Anda mulai mendapatkan titik terang.

Baru-baru ini, sebuah catatan yang berisi 150 halaman laporan bug bocor dan terungkap ke publik. Yang menarik, ratusan laporan bug dalam catatan tersebut mengarah ke versi PC dari GTA V!

Laporan bug terjadi saat masa-masa pengujian GTA V, yakni antara April 2009 hingga Agustus 2013. Referensi yang mengarah ke versi PC sendiri tercatat pada Juni 2012. Sumber yang sama juga menyebut-nyebut soal dukungan DX11 dan beberapa hal lainnya yang identik dengan platform PC.

Tanda-tanda kehadiran GTA V PC mulai menguat dengan bug report yang ditemukan.

PC Only issue?

[DX11]

Mudah-mudahan bocoran laporan bug yang dimaksud adalah pertanda baik, sekaligus memastikan Rockstar benar-benar membuat GTA V versi PC, bukan sekedar port. Perlu diketahui juga bahwa pada 13 Januari lalu, Thiago Diniz selaku petinggi dari Nuveem (retailer digital asal Brazil), mengklaim GTA V versi PC akan dirilis pada 12 Maret 2014. Namun perlu diingat pula, Rockstar sendiri belum memberikan pengumuman rilis apapun.

Sejumlah pertanda yang muncul pastinya membuat mereka yang menandatangani petisi tersenyum. Hingga saat ini, dukungan yang terkumpul pada petisi tersebut telah melebihi 650 ribu. Apakah Anda salah satu diantara 650 ribu itu?

Source: PCGamer

Advertorial by NVIDIA

Membangun sebuah PC desktop dengan performa optimal memang bukan perkara mudah. Diperlukan kejelian dalam memilih komponen PC sehingga didapatkan kombinasi dengan performa maksimal. Sayangnya, adakalanya sejumlah calon pemilik PC merasakan kesulitan dalam mengombinasikan komponen PC sehingga pada akhirnya mereka justru mendapatkan PC desktop dengan performa kurang maksimal.

Kurang maksimalnya performa sebuah PC desktop, biasanya disebabkan kurang seimbangnya kemampuan satu komponen dengan komponen lainnya seperti sering kita jumpai di komponen prosesor dan graphics card. Pada saat memilih prosesor dan graphics card, adakalanya sejumlah pengguna lebih memilih mengalokasikan dana untuk prosesor kencang dengan graphics card biasa saja (bahkan menggunakan graphics card terintegrasi) atau menggunakan graphics card bertenaga tetapi dengan prosesor dengan performa pas-pasan. Alhasil hal tersebut berujung kepada investasi sia-sia dan pengguna tidak bisa mendapatkan pengalaman terbaik saat menggunakan PC desktop mereka.

Bagaimana Mendapatkan Pengalaman Terbaik Menggunakan PC?

Pengalaman terbaik menggunakan PC desktop salah satunya dapat diawali dengan memilih prosesor dan graphics card secara tepat sehingga menghasilkan keseimbangan performa maksimal. Dahulu kala, menemukan prosesor dan graphics card dengan keseimbangan performa terbaik memang bukan perkara mudah. Akan tetapi hal tersebut tidak berlaku lagi saat ini. Dengan mengkombinasikan prosesor desktop terbaik di pasaran saat ini dengan graphics card GeForce GT 630 generasi terbaru dengan 384 CUDA Cores, mendapatkan pengalaman terbaik sekaligus berbeda daripada biasanya dalam menggunakan PC desktop bukan lagi menjadi impian.

Mengapa GeForce GT 630 Generasi Terbaru Lebih Baik Daripada Pendahulunya?

Graphics card GeForce GT 630 generasi terbaru mengusung arsitektur hardware jauh berbeda dibandingkan GeForce GT 630 generasi sebelumnya. Dibandingkan generasi sebelumnya yang masih menggunakan arsitektur Fermi, GeForce GT 630 generasi terbaru telah menggunakan arsitektur GPU terbaik milik NVIDIA saat ini yaitu Kepler. Seperti kita ketahui, arsitektur Kepler juga digunakan NVIDIA pada graphics card single-GPU terkencang mereka saat ini yaitu GeForce GTX 780 Ti.

GeForce GT 630 generasi terbaru dilengkapi 384 CUDA Cores atau empat kali lipat lebih banyak dibandingkan milik GeForce GT 630 terdahulu (96 CUDA Cores). Tidak hanya itu, GeForce GT 630 generasi terbaru juga dilengkapi spesifikasi clock lebih tinggi sehingga mampu menghasilkan performa keseluruhan lebih baik. GeForce GT 630 generasi terbaru juga memiliki kapasitas memori sebesar 2GB sehingga mampu menangani konten lebih baik di resolusi gambar tinggi. Bahkan NVIDIA merancang GeForce GT 630 generasi terbaru dengan kemampuan menangani konten di perangkat display 4K (4096×2160 piksel). Sebuah kemampuan yang tidak dimiliki oleh GeForce GT 630 generasi sebelumnya dimana graphics card tersebut hanya mampu menangani perangkat display dengan resolusi gambar 2560 x 1600 piksel.

Sebagian besar dari Anda mungkin sudah memainkan game yang sebenarnya sudah dirilis sejak Oktober 2013 silam ini. Namun keterbatasan waktu dan skedul review yang begitu padat di akhir tahun akhirnya memaksa kami untuk melewatkannya. Untungnya, kesempatan untuk menjajal game ini kembali hadir setelah Sony mengkonfirmasikan akan mendistribusikannya secara cuma-cuma untuk gamer pemilik Playstation 4, tentu saja dengan syarat – memiliki keanggotaan Playstation Plus. Berjuang dengan minimnya game-game yang ditawarkan konsol next-gen ini pasca rilis, menjad keputusan yang masuk akal untuk segera memanfaatkan kesempatan ini dan mengunduhnya secara digital. Dan akhirnya, kami pun berkesempatan untuk menjajal Contrast.

Sejak awal pengenalannya, Contrast memang sempat mendapatkan spotlight khusus di berbagai demo dan presentasi yang dilakukan Sony ketika memperkenalkan Playstation 4. Game yang dikembangkan oleh Compulsion Games ini memang menghadirkan efek tata cahaya yang tidak hanya berperan sebagai kosmetik, tetapi juga bagian dari mekanik gameplay unik yang ditawarkan. Walaupun tidak menawarkan kualitas visual yang benar-benar memperlihatkan identitas “next-gen”, Contrast menjadi alternatif awal bagi pemilik Playstation 4 untuk mencicipi sebuah game dengan cita rasa berbeda. Bukan third person, first person, atau sekedar platformer, Contrast ditawarkan dalam format genre yang mungkin kian terdengar langka – puzzle.

Lantas apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Contrast ini? Mengapa kami menyebutnya sebagai sebuah game yang menawarkan konsep unik namun tidak tereksekusi dengan baik?

Plot

Anda akan berperan sebagai Dawn – seorang karakter wanita dengan dandanan tak ubahnya badut. Ia merupakan teman baik dari seorang anak perempuan bernama Didi.

Aneh, ini mungkin menjadi kata pertama yang langsung meluncur dari mulut Anda ketika memainkan Contrast untuk pertama kali. Dengan atmsofer lingkungan tempo dulu yang kentara, Contrast tidak menawarkan sebuah dunia yang bisa dipahami secara “rasional”. Dengan kegelapan dan cahaya sebagai dua bagian elemen yang menggerakkan dunia yang ditawarkannya, misteri menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan dari Contrast sendiri.

Anda akan berperan sebagai seorang karakter wanita bernama Dawn, dengan tata rias wajah yang tak ubahnya seorang badut. Tanpa latar belakang yang jelas, Anda akan melihat kedekatan hubungan antara dirinya dengan seorang anak perempuan bernama – Didi yang tinggal bersama dengan sang ibu – Kat. Tengah mencari ayahnya yang mulai jarang pulang ke rumah, Didi akhirnya meminta bantuan Dawn untuk kabur dari kamar dan mulai menjelajahi kota. Tujuan utamanya? Tentu saja mencari sang ayah yang kabarnya tengah berada di kota dan hendak memulai bisnis baru. Dengan kerekatan rumah tangga dengan sang ibu, Didi berkeinginan untuk membawa ayahnya pulang.

Berhadapan dengan keretakan rumah tangga, Didi hanya meminta Dawn membantunya mencari sosok sang ayah.

Namun anehnya, hanya Didi dan Dawn yang tampil dalam wujud tiga dimensi, sementara semau karakter signifikan yang lain hanya berbentuk bayangan saja.

Apa yang sebenarnya tengah terjadi?

Namun seketika Anda masuk ke dalam kehidupan personal Didi ini, Anda mulai mendapatkan sebuah dunia yang begitu aneh. Satu-satunya karakter yang hidup dalam dunia tiga dimensi hanyalah Anda dan Didi, sementara semua orang di luar Anda divisiualisasikan dalam bentuk bayangan yang “hidup”, tanpa ada objek padat sama sekali. Tak ubahnya pertunjukan panggung bayangan, Didi masih bisa berinteraksi dengan bebas dengan setiap karakter bayangan tersebut, sementara Dawn hanya menjaganya dari belakang, tanpa ada keinginan untuk memulai komunikasi sama sekali.

Apa yang sebenarnya terjadi? Mengapa dunia yang ditinggali Didi ini hanya berisikan bayangan yang hidup saja? Mampukah Didi membujuk sang ayah dan ibu untuk bersatu kembali? Semua jawaban dari pertanyaan tersebut bisa Anda dapatkan dengan memainkan Contrast ini.

Iklan dan jalinan kerjasama dengan beberapa vendor besar, model bisnis seperti ini memang bukan hal yang asing lagi di kalangan para user Youtube ternama yang memiliki basis fans dan popularitas tinggi. Tidak mengherankan jika Anda melihat banyak “artis” Youtube yang secara terbuka mengiklankan produk tertentu dan tentu saja mendulang uang dari sana. Namun siapa yang menyangka, praktik seperti ini ternyata juga dilakukan oleh industri game, seperti kontroversi yang tengah dipicu oleh Microsoft dan nama besar – Machinima saat ini. Microsoft diyakini “menyogok” user Youtube untuk membicarakan hal-hal positif saja terkait Xbox One di situs video terbesar di dunia tersebut.

Lewat sebuah jalinan kerjasama tertutup dengan sistem kontrak, user yang setuju kini memiliki kesempatan untuk mendulang ekstra uang di luar uang yang dihasilkan dari view Youtube. Untuk sebuah video yang memuat 30 detik konten Xbox One dengan beragam informasi positif yang mengitarinya, user Youtube berkesempatan untuk mendapatkan ekstra USD 3 untuk setiap 1.000 view.

Dengan menyuntikkan video gameplay Xbox One selama 30 detik, menuliskan tag XB1M13, dan tidak menyebut apapun yang negatif soal Xbox One dan Machinima, Youtuber berkesempatan mendapatkan ekstra USD 3 / 1.000 view.

Mereka juga harus menambahkan tag “XB1M13” ke dalam video untuk memudahkan Microsoft melakukan proses verifikasi tersebut. Di dalam perjanjian yang sama, user Youtube tersebut juga tidak diperkenakan untuk menyebut apapun yang negatif terkait Xbox One, Machinima, dan game yang dirilis untuk platform tersebut.

Ini tentu saja menjadi praktik yang mengkhawatirkan, apalagi bagi Anda yang memang seringkali mengandalkan Youtube sebagai sumber informasi untuk mendapatkan gambaran terkini dari review game ataupun konsol sendiri. Satu yang pasti, jika Anda melihat tulisan “XB1M13” di dalamnya, dengan segudang hal positif yang terus “dijual”, bisa dipastikan video tersebut memang  berat sebelah.

XBOX IS THE BEST!!! #XB1M13. Mmmmmmm…..can i get my USD 3, right now, Microsoft?

Source: Arstechnica

Valve telah secara resmi mengumumkan Steam Machine, platform gaming terbaru dengan SteamOS berbasis Linux yang memang ditujukan untuk melengkapi ekosistem Steam mereka yang memiliki komunitas besar.

Sayangnya, belum semua game yang ada di Steam bisa berjalan di Linux. Valve pun menjanjikan ke depannya mereka akan menghadirkan lebih banyak game agar bisa dimainkan di Steam Machine.

Lalu, bagaimana dengan game-game non-Steam? Origin milik Electronic Arts misalnya? Seperti diketahui Origin menyediakan judul-judul AAA yang sangat populer, contohnya Battlefield 4.

“Kami mencoba membuatnya seterbuka mungkin. Jika EA ingin membawa Origin (ke Steam Machine), itu bukan masalah,” ujar Gabe Newell, Managing Director dari Valve Corporation.

Origin di SteamOS dan Steam Machine? “Bukan masalah”, kata Gabe Newell.

Dari awal, Newell bersama timnya memang memiliki filosofi yang sangat terbuka soal Steam Machine. Mereka tetap mempersilakan distributor lain masuk ke platform tersebut. Dengan tidak melarang masuknya distributor lain, jelas ini membuat Steam Machine menjadi lebih menarik, apalagi dengan keterbatasan SteamOS saat ini.

Selain soal gaming, Valve pun berniat menghadirkan segala jenis hiburan di SteamOS. “Kami ingin menyediakan musik, film, dan TV ke SteamOS sebelum (Steam Machine) dirilis ke konsumen,” kata Anna Sweet dari Valve.

Salah satu pembunuh paling efektif – Agent 47 akhirnya menemukan jalannya kembali ke industri game. Setelah vakum untuk waktu yang cukup lama, ia berhasil meraih kembali posisi di hati gamer setelah proses reboot yang terhitung berhasil lewat Hitman: Absolution. Proyek yang ditangani oleh IO Interactive dan Square Enix tersebut tidak hanya berhasil menghadirkan pengalaman yang lebih menggugah, tetapi menawarkan antisipasi tersendiri akan masa depan franchise ini. Setelah berita dibatalkannya proyek Hitman dari Square Enix Montreal, IO Interactive tetap memberikan rasa optimis setelah memastikan proyek next-gen mereka tetap bertahan. Sempat menjadi misteri, sedikit informasi akhirnya meluncur terkait seri teranyar ini.

IO Interactive memang belum menelurkan screenshot apapun untuk memperlihatkan sedikit gambaran akan proyek next-gen Hitman ini. Walaupun demikian, mereka berbagi sedikit informasi apa yang bisa diantisipasi darinya. Mereka mengkonfirmasikan bahwa seri next-gen ini akan kembali menghadirkan aksi Agent 47 di masa puncak karirnya, dengan sang “pembantu” ikonik – Diana Burnwood sebagai asisten untuk menemani misi terbarunya ini.

Informasi awal Hitman next-gen akhirnya dibagikan IO Interactive. Walaupun belum memperlihatkan wujud visual sama sekali, IO Interactive menjanjikan dunia terluas dan paling detail, serta aksi Agent 47 di puncak karirnya.

Dengan engine Glacier 2, konsep permainan yang ditawarkan memang tidak akan banyak berbeda. Hanya saja, seri next-gen ini akan memuat level detail lingkungan yang lebih baik dan tentu saja terluas di antara semua seri Hitman selama ini. Mereka juga ingin mengintegrasikan gameplay yang lebih terbuka dan non-linear.

Sayangnya, belum ada konfirmasi resmi kapan IO Interactive atau Square Enix akan memperlihatkan proyek ini langsung kepada publik gamer, atau sekedar waktu rilis yang bisa diantisipasi darinya. Can’t wait to see it!

Setelah berkutat dengan minimnya game multiplatform yang dirilis untuknya, PC tampaknya menjadi primadona baru di industri game. Mungkin tidak lewat serangkaian game eksklusif yang secara kuantitas masih didominasi oleh konsol, tetapi sebagai media rilis ulang untuk mengoptimalkan potensi keuntungan sebuah franchise. Mortal Kombat dan Naruto Ultimate Ninja Storm 3 menjadi bukti yang nyata akan hal tersebut. Haus untuk menikmati game yang selama ini identik dengan konsol, rilis ulang seperti ini ternyata membuahkan hasil yang cukup positif bagi para publisher. Dengan sedikit permak visualisasi dan peningkatan framerate yang lebih nyaman, versi PC menawarkan nilai jual lebih. Proses sama yang tengah berusaha dijajal Capcom lewat sebuah produk “terbarunya”.

Sempat dirilis dalam versi HD Remaster untuk Playstation 3 dan Xbox 360, Capcom akhirnya memboyong Resident Evil 4 untuk PC, dengan sebuah versi mereka namakan sebagai “Ultimate HD Version”. Capcom mengklaim bahwa mereka menyuntikkan beberapa perubahan visual di versi Ultimate ini, termasuk text yang dipertajam dan peningkatan texture di lingkungan, karakter, dan beragam objek yang ada. Berjalan di 60 fps , RE 4 Ultimate HD Edition ini juga diklaim akan tampil optimal di monitor wide-screen.

Resident Evil 4 Ultimate HD Edition akan meluncur pada tanggal 28 Februari 2014 mendatang via Steam, dengan harga sekitar USD 19.99. Tertarik? Pastikan dulu PC Anda mampu menangani game ini nantinya:

Minimum Requirements

• OS: Windows XP/ Vista®, Windows 7, Windows 8
• Processor: Intel® Core™ 2 Duo 2.4 Ghz or better, AMD Athlon™ X2 2.8 Ghz or better
• Memory: 2 GB RAM
• Graphics: NVIDIA® GeForce® 8800GTS or better, ATI Radeon™ HD 4850 or better
• DirectX: Version 9.0c
• Hard Drive: 15 GB available space
• Sound Card: Standard audio device

Recommended Requirements

• OS: Windows Vista®, Windows 7, Windows 8
• Processor: Intel® Core™ 2 Quad 2.7 Ghz or better, AMD Phenom™ II X4 3 Ghz or better
• Memory: 4 GB RAM
• Graphics: NVIDIA® GeForce® GTX 560 or better
• DirectX: Version 9.0c
• Hard Drive: 15 GB available space

Steam Machine memang terlihat sebagai sebuah platform yang menjanjikan. Kemampuan Valve selama sepak terjang perangkat lunaknya di masa lalu dan saat ini, seolah menjadi jaminan bahwa ekosistem baru yang akan dibangun dari tiga pilar bersama SteamOS dan Steam Controller ini akan tampil revolusioner. Mendefinisikan ulang PC sebagai sebuah platform gaming, konsep ini bahkan sudah berhasil menarik lebih dari 14 produsen besar untuk ikut bergabung di dalamnya. Keputusan Valve untuk membuka pasar Steam Machine memang membuatnya berbeda dibandingkan konsol, apalagi dengan sejumlah varian spesifikasi dan tingkat harga yang diusung. Salah satu versi yang menarik untuk diantisipasi? Tentu saja – Alienware.

Tampil sebagai salah satu Steam Machine terpopuler dan paling misterius di ajang CES 2014 yang lalu, Alienware memang belum membagikan informasi yang lebih dalam selain waktu rilis yang direncanakan akan meluncur September 2014 ini. Namun hal baru yang disampaikan oleh sang General Manager – Frank Azor dalam wawancaranya dengan TrustedRevies, mungkin akan membuat Anda bertanya-tanya tentang apa sebenarnya yang menjadi keunggulan Steam Machine. Apa pasal? Terlepas dari keterbukaan yang menjadi salah satu misi Valve, Alienware justru akan mendorong Steam Machine mereka ke cita rasa konsol.

Alienware mengkonfirmasikan bahwa produk Steam Machine mereka akan sangat tertutup. User tidak akan diperkenankan untuk mengubah komponen apapun. Satu-satunya cara untuk mendapatkan perangkat yang lebih keras adalah membeli Steam Machine Alienware baru yang rencananya akan dirilis setiap tahun.

Azor mengkonfirmasikan bahwa seperti konsol yang dihasilkan Sony dan Microsoft, Steam Machine dari Alienware akan bersifat sangat tertutup. Tidak seperti PC, Steam Machine Alienware ini tidak akan memungkinkan proses modifikasi sama sekali, yang berarti Anda tidak diperkenankan untuk mengubah komponen apapun di dalamnya. Parahnya lagi? Alienware berambisi untuk meluncurkan satu produk Steam Machine terbaru setiap tahun, untuk mengikuti perkembangan game itu sendiri. Jadi untuk bisa memainkan game-game baru secara optimal, gamer harus membeli sistem baru setiap tahun. Azor juga menegaskan, jika proses modifikasi yang dicari oleh gamer, mereka punya alternatif lain – Alienware X51 untuk itu.

Sebagai salah satu gamer yang percaya dengan “masa depan” Steam Machine yang dirancang oleh Valve, apa yang dilakukan oleh Alienware ini tentu saja mencederai harapan bahwa platform ini akan tampil revolusioner. Ini justru terlihat sebagai upaya untuk mengubah “PC” menjadi semacam perangkat sekelas iPhone atau iPad yang dirilis hampir setiap tahun, tanpa kesempatan modifikasi, tertutup, dan terus menuntut Anda membeli perangkat baru untuk mengikuti perkembangan perangkat lunak yang ada. Belum dipastikan apakah produsen Steam Machine yang lain juga mengambil kebijakan yang sama atau tidak.

Now, i’m sad.. so very very sad.. 

Setelah 150 halaman laporan bug yang menjadi pertanda hadirnya Grand Theft Auto V di PC, kini ada bukti terbaru yang semakin memperkuat kebenaran kabar tersebut.

Amazon Prancis telah memposting GTA V versi PC sebagai salah satu game yang mereka jual! Tak hanya itu, mereka juga telah menentukan banderol dari game ini, yaitu 49.99 Euro.

Statusnya sendiri saat ini masih ‘Coming Soon’. “Pesan sekarang dan kami akan mengirimnya saat sudah tersedia,” tulis Amazon Perancis di situsnya.

Setelah 150 halaman laporan bug yang mengindikasikan kehadiran GTA V versi PC, kini giliran situs retail raksasa – Amazon yang memberikan secercah harapan. Walaupun belum memberikan waktu rilis sama sekali, Amazon Perancis sudah membuka harga untuk GTA V PC.

Padahal seperti diketahui, Rockstar belum memberi pengumuman apapun soal kepastian peluncuran GTA V di PC. Meski begitu, Amazon Perancis dikenal sering memberi bocoran yang akurat, contohnya saat mereka mengungkap rincian dari COD: Black Ops II.

150 halaman laporan bug, klaim dari petinggi retailer digital asal Brazil, serta masuknya GTA V PC dalam list produk Amazon Perancis seolah menjadikan pengumuman resmi dari Rockstar tinggal menghitung hari saja. Jika Amazon Perancis benar, maka besar kemungkinan rumor GTA V PC rilis pada 12 Maret 2014 akan menjadi kenyataan.

Spill it out already, Rockstar!

Sebuah impian yang sudah lama diserukan oleh para penggemarnya. Setelah berkutat dengan kemampuan “memainkan” sejarah dunia Barat yang luar biasa di setiap serinya selama 5 tahun terakhir ini, Assassin’s Creed memang membutuhkan sedikit sentuhan Asia Timur di dalamya. Dengan begitu banyak kisah perang epik dengan atmosfer yang selama ini diproyeksikan dengan sangat luar biasa di beragam film Hollywood, kisah klasik dan heroik di masa feudal Jepang atau Perang Kerajaan China tentu akan menjadi setting yang menarik untuk dinikmati sebagai seorang Assassin. Ubisoft tampaknya sangat mengerti hal tersebut dan melemparkan informasi yang memberikan secercah harapan. Mereka membuka kemungkinan untuk menjadikan masa feudal Jepang sebagai setting di seri masa depan.

Hal ini diungkapkan oleh sang creative director – Jean Guesdon dalam wawancaranya dengan situs gaming – VG247. Seolah mengerti impian gamer selama ini, Guesdon menegaskan bahwa Ubisoft masih membuka kemungkinan bahwa seri Assassin’s Creed masa depan akan menjadikan era feudal klasik Jepang sebagai setting utama.

Ubisoft menyatakan bahwa mereka masih membuka kemungkinan untuk membawa kisah terbaru Assassin’s Creed ke masa feudal Jepang, seperti yang diinginkan oleh banyak fans.

Mereka serius mempertimbangkan hal tersebut, dengan menjadikannya satu dari beragam alternatif yang tengah dijajal. Berkat Animus, Guesdon menjelaskan, Ubisoft bisa bermain-main dengan sejarah manusia di belahan dunia manapun. Sementara hasil polling yang dihimpun dari para fans menuliskan Perang Dunia kedua, Feudal Jepang, dan Mesir Kuno sebagai tiga besar setting yang paling diimpikan.

Sebagai salah satu gamer yang juga begitu menantikan setting yang satu ini, please make it happen, Ubisoft! Please!

Sebagian besar dari Anda mungkin sudah pernah memainkan Don’t Starve untuk waktu yang cukup lama ketika review ini meluncur secara resmi di situs JagatPlay. Sebagai salah satu game indie yang berhasil tampil memukau di pertengahan tahun 2013 silam, Don’t Starve yang sempat meluncur untuk platform PC memang menawarkan sebuah sensasi gameplay unik yang berbeda dengan sebagian besar genre yang ada. Lepas dari tren mainstream yang selalu berkisar tentang darah, potongan tubuh, tembakan ribuan peluru, atau mecha raksasa dan destruktif, Don’t Starve hanya menuntut Anda untuk melakukan satu tugas super sederhana – bertahan hidup. Memastikan diri selamat dari semua elemen yang memang seolah didesain untuk memastikan nyawa Anda melayang secepat mungkin.

Dikembangkan oleh Klei Entertainment, Don’t Starve memang berhasil mendulang begitu banyak penilaian positif, tidak hanya dari para gamer, tetapi juga dari media-media game yang sudah pernah menjajalnya. Lantas mengapa kami baru menjajalnya saat ini? Pertama, karena waktu yang terbatas sehingga melewatkan game keren yang satu ini di masa lalu. Kedua? Karenanya seperti halnya RESOGUN dan Contrast, Don’t Starve – Console Edition ditawarkan secara cuma-cuma untuk para pelanggan PS Plus, yang akhirnya dirilis untuk Playstation 4. Dengan terbatasnya game yang bisa direview dari konsol next-gen Sony yang satu ini, keputusan yang paling bijak adalah mencicipi sebagian besar game yang ia tawarkan. Pilihan yang tepat, karena sulit untuk tidak jatuh cinta dengan game yang satu ini.

Lantas apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Don’t Starve? Mengapa kami menyebutnya sebagai seri yang berpusat pada usaha untuk bertahan hidup? Review ini akan mengupasnya lebih dalam untuk Anda.

Apapun untuk Bertahan Hidup

Don’t Starve memang memiliki sedikit jalinan plot, namun tidak terasa signifikan.

Sebagai sebuah game “action-adventure”, Don’t Starve tentu saja menawarkan sebuah latar belakang plot sebagai penjelasan mengapa Anda bisa terjebak dalam situasi mematikan ini, terlepas dari perannya yang memang terhitung signifikan dibandingkan keunikan gameplay yang ditawarkan. Anda akan berperan sebagai seorang penemu bernama Wilson yang tengah berjuang menemukan sebuah inovasi yang luar biasa. Namun kegagalan demi kegagalan justru mendorong Wilson untuk bekerja sama dengan sosok misterius bernama – Maxwell, yang baru diketahui, adalah iblis itu sendiri. Dengan menggunakan mesin khusus, Wilson dilemparkan menuju ke sebuah dunia berbahaya seorang diri, tanpa bekal apapun. Perjuangan untuk menyelamatkan diri sendiri pun dimulai.

Bertahan hidup, hanya inilah kata kunci yang Anda butuhkan untuk menikmati Don’t Starve sendiri. Berada dalam dunia asing yang penuh dengan makhluk super aneh, dari yang damai, hingga yang eksistensinya memang didesain untuk mengancam keberadaan Anda, Wilson dituntut untuk menggunakan kecerdasannya. Inti permainan Don’t Starve adalah memastikan karakter Anda bertahan hidup selama mungkin, atau bahkan membentuk gaya hidup mandiri. Seperti kembali ke masa purba, Anda harus berburu dan meramu, menciptakan beragam perlengkapan yang akan memudahkan hidup Anda ke depannya.

Bertahan hidup, atau lebih tepatnya memastikan tiga indikator utama Anda – lapar, health, dan kewarasan berada di level optimal, menjadi tujuan utama dari Don’t Starve.

Karena kebutuhan inilah, Anda mulai harus mengumpulkan resource di seputaran map, tidak hanya untuk konsumsi langsung, tetapi juga untuk membangun item yang jauh lebih berguna.

Seperti nama gamenya sendiri “Don’t Starve”, tingkat survivabilitas Wilson akan dibagi menjadi tiga kategori utama: rasa lapar, kewarasan, dan tentu saja health. Anda harus memastikan ketiga indikator ini berada dalam status yang sehat untuk terus melanjutkan perjalanan. Gagal di salah satu? Anda harus bersiap mengulang perjalanan Anda kembali dari awal karena mekanik Don’t Starve yang memang mengusung permanent death.

Satu-satunya cara untuk memenuhi semua kebutuhan tersebut adalah dengan berburu beragam resource yang tersebar luas di map Don’t Starve yang hadir dengan sistem acak dan luas. Dengan hanya menekan tombol aksi, Anda bisa memanen buat berry liar, jamur, atau sekedar wortel liar yang tumbuh begitu saja dan memakan mereka mentah-mentah. Namun seiring dengan progress permainan, Anda akan mulai merasa bahwa kehidupan seperti ini tidak akan pernah cukup untuk memenuhi setiap kebutuhan Anda untuk bertahan hidup. Sebuah fase hidup selanjutnya dimulai, meramu.

Dengan semakin sulitnya mencari resource untuk sekedar makan, menjadi pilihan yang jauh lebih rasional untuk memastikan kegiatan berburu Anda berjalan super efektif. Tidak lagi harus mengeksplorasi dunia secara acak, Anda bisa menggunakan setiap resource yang Anda dapatkan untuk membangun perlengkapan yang lebih menjanjikan. Menemukan batu dan ranting? Lewat user-interface yang sederhana, Anda bisa memulai membangun kapak. Dengan kapak, Anda akan bisa memotong pohon dan mengumpulkan kayu bakar untuk memperbesar kesempatan bertahan hidup ketika malam. Atau Anda bisa membuat perangkap untuk berburu binatang kecil yang tentu saja, lebih bisa diandalkan untuk dijadikan sebagai sumber makanan. Anda juga akan mulai bisa melawan balik sejumlah binatang liar yang dulunya mungkin akan membunuh Anda dengan mudah.

Gaya hidup berburu dan meramu, perlahan namun pasti, akan mulai menetap. Tidak sekedar mengumpulkan, Anda bisa mulai membuat resource Anda sendiri.

Musuh utama di Don’t Starve? Waktu!

Perlahan namun pasti, Anda mulai menemukan beragam teknologi yang memang didesain untuk mendukung gaya hidup yang cenderung lebih menetap. Mencari spot yang memang menguntungkan, Anda dapat mengumpulkan resource liar dan mulai bercocok tanam atau bahkan memburu tangkapan yang jauh lebih mematikan. Anda bisa membangun gaya hidup dan mengatur setiap aksi untuk memastikan potensi bertahan hidup yang lebih besar. Menariknya lagi? Don’t Starve mampu “mensimulasikan” hal tersebut dengan baik. Perlahan namun pasti, gaya hidup swadaya seperti ini, mulai membuat permainan jauh lebih kompleks. Kebutuhan akan resource spesifik dan langka membuat Anda harus mulai menyusun prioritas. Karena pada akhirnya, masalah Anda hanya satu: waktu.

Setiap hari “neraka” yang Anda jalani akan terbagi dalam tiga fase waktu – pagi, sore, dan tengah malam yang membuat setiap aksi Anda kini akan terdesak oleh terbatasnya waktu. Sebagai waktu yang paling aman untuk mengumpulkan setiap resource yang ada, Anda mulai harus menyusun prioritas aksi, apalagi ketika Anda membutuhkan banyak hal untuk memastikan Wilson bertahan hidup. Lapar? Tetapi Anda juga kurang kayu bakar untuk melewati malam? Sementara di sisi lain, Anda juga butuh tali untuk membangun tombak baru setelah tombak sebelumnya mulai hancur karena sering dipakai? Dengan terbatasnya waktu, Anda harus menentukan kebutuhan yang paling krusial dan mulai menimbun resource sebelum bisa beralih ke aktivitas lainnya. Usaha untuk mencapai hidup yang self-sufficient memang bukan perkara mudah di Don’t Starve.

Karena pada akhirnya, Anda tidak akan bisa melakukan apapun di malam hari. Ketika malam melanda dan gelap gulita, Wilson menjadi sangat rentan untuk diserang oleh gerombolan musuh yang tidak terlihat sama sekali. Untuk memastikan diri selamat, Wilson harus membangun api unggun sebagai penerang, sekaligus sebagai media untuk mempertahankan tingkat kewarasan yang ia miliki. Untuk memastikan api bisa bertahan melewati malam, Anda harus punya resource seperti kayu bakar, arang, atau sekedar ranting untuk membuatnya terus hidup. Anda sebenarnya masih bisa melakukan eksplorasi kecil-kecilan dengan menggunakan obor, namun tidak disarankan, karena resiko besar yang mungkin akan mengakhiri petualangan Anda. Ini menambah list resource yang harus Anda kumpulkan. Makanan? Kayu bakar? Senjata? Benih? Ini belum seberapa jika Anda berambisi untuk membuat hidup Wilson kian dapat diandalkan di tengah “pengasingan”nya ini.

Dengan menggunakan sebuah item bernama Science Machine, Anda bisa membangun perlengkapan yang lebih kompleks, dan tentu saja menunjang hidup Wilson sendiri.

Untungnya, Anda masih dibekali sebuah map untuk melihat daerah mana saja yang sudah atau belum Anda jelajahi. Anda juga bisa melihat lokasi pitfire Anda.

Anda juga bisa membangun sebuah item bernama Science Machine yang bisa digunakan untuk membangun perlengkapan yang lebih canggih dengan beragam fungsi yang tidak bisa ditawarkan oleh item-item sebelumnya. Masalahnya, setiap item baru ini akan menuntut Wilson untuk mencari resource-resource langka dengan posisi yang cukup jauh, sehingga membutuhkan perencanaan tersendiri, apalagi ketika Anda berada jauh dari base camp utama. Belum lagi, Anda juga berpotensi bertemu dengan sejumlah ancaman baru yang mungkin belum bisa Anda tangani dengan equipment yang Anda miliki sekarang. Di sinilah, kebutuhan untuk membangun senjata dan armor yang lebih tahan banting juga memainkan peranan penting. Don’t Starve mulai bertransformasi dari sebuah game yang menuntut Anda bertahan hidup, menjadi sebuah game yang menuntut Anda untuk mengatur resource, dan akhirnya – menundukkan lingkungan baru itu sendiri. Ini bukan sekedar membangun item secara acak, tetapi memanfaatkan semua hal yang Anda miliki sesuai dengan kebutuhan, efektif, dan penuh perencanaan.

Terdengar cukup sulit? Game ini memang membutuhkan cukup banyak proses trial dan error, mengingat sang developer yang sama sekali tidak menyuntikkan tutorial apapun di dalamnya. Anda benar-benar hanya dilempar ke sebuah dunia baru dan diminta untuk bertahan hidup, sekejam dan sesederhana itu. Tidak ada yang memberi tahu Anda apa yang harus dilakukan untuk mencapai hal tersebut. Perlahan, Anda mulai belajar tentang bahan makanan apa saja yang bisa Anda konsumsi, apa saja resource yang harus Anda kumpulkan untuk membuat benda-benda yang lebih krusial, pentingnya api, science machine, dan beragam kejutan ekstra yang tetap hadir ketika Anda tetap mengeksplorasi setiap sudut yang ada. Dan dari minimnya informasi ini, Don’t Starve menghadirkan tantangan tersendiri, yang tentu saja – sangat menarik. Satu-satunya yang Anda miliki hanyalah peta yang bisa Anda akses via touchpad DualShock 4 untuk memperlihatkan gambaran area yang sempat Anda eksplorasi sebelumnya.

Salah satu game yang paling diantisipasi di tahun 2014 ini, hampir sebagian besar gamer tentu saja menantikan kehadiran proyek next-gen ambisius dari Ubisoft – The Division. Terlepas dari mekanik gameplay yang menjadikan third person sebagai basis utama, The Division sebenarnya merupakan kombinasi dari begitu banyak genre. Dengan skema dunia open-world yang juga memuat pemain lain di dalamnya, The Division juga menawarkan cita rasa RPG lewat sistem progress karakter yang ada. Tidak hanya terlihat menarik dari sisi gameplay, Ubisoft juga memastikan cita rasa “next-gen” yang memang kental dengan menyuntikkan sang engine mumpuni yang baru – Snowdrop Engine.

Dari teaser awal yang dirilis Ubisoft di ajang E3 2013 yang lalu, The Division memang memperlihatkan kualitas visualisasi yang luar biasa, dari sisi detail dan efek yang ia tawarkan. Ubisoft memang menargetkan rilis The Division untuk akhir tahun 2014 ini, yang sempat memicu keraguan tersendiri bahwa mereka akan mampu merampungkannya.

Rumor penundaan juga sempat terdengar beberapa waktu yang lalu, setelah “orang dalam” menyatakan bahwa besar kemungkinan The Division baru bisa meluncur tahun 2015, jika melihat proses pengembangan yang memang jauh dari kata selesai. Walaupun demikian, progress terus terlihat. Salah satunya? Dari tiga buah screenshot terbaru yang bocor di dunia maya. Ketiga gambar ini tidak hanya kemampuan Snowdrop Engine yang luar biasa, tetapi juga variasi setting yang tidak pernah diperlihatkan sebelumnya di teaser awal game next-gen yang satu ini.

The Division sendiri rencananya akan meluncur untuk Playstation 4, Xbox One, dan juga PC. Can’t frakking wait!

Nintendo memang belum mampu berbicara banyak dalam menghadapi dua pesaing terberatnya, Sony dan Microsoft. Ujian Nintendo nampaknya akan semakin berat setelah dua nama besar itu masing-masing merilis PlayStation 4 dan Xbox One.

Laporan terakhir pun menyebutkan bahwa Nintendo harus memangkas estimasi penjualannya sebesar 70 persen! Tentunya ini merupakan pertanda buruk bagi Nintendo. Hasilnya, pihak perusahaan mengumumkan akan segera mencari strategi bisnis baru demi menjaga persaingan.

Lalu, apa yang dibutuhkan oleh Nintendo? Konsol baru dengan hardware, fitur, dan game yang lebih baik mungkin? Ya, setidaknya inilah bocoran yang beredar baru-baru ini. Nintendo dikabarkan tengah menyiapkan dua konsol baru yang bernama Fusion Terminal dan Fusion DS.

Nintendo dirumorkan tengah mempersiapkan dua konsol baru: Fusion Terminal untuk mengganti posisi Wii U, dan Fusion DS untuk mengganti posisi 3DS. Nintendo sendiri belum memberikan konfirmasi apapun terkait rumor yang satu ini.

Dari namanya menyiratkan bahwa Fusion Terminal akan menjadi penerus Wii U, sementara Fusion DS bermain di ranah konsol genggam yang saat ini diisi 3DS. Keduanya dibekali fitur Backward Compatibility agar dapat memainkan game dari konsol sebelumnya. Sayangnya, belum ada kejelasan sejauh mana pengembangan konsol tersebut telah berlangsung.

Tak ada yang bisa menjamin apakah dengan meluncurkan konsol baru Nintendo bisa kembali bersaing ketat dengan Sony dan Microsoft. Walaupun demikian, terlihat jelas Nintendo belum mau menyerah. Kita tunggu saja apakah rumor kali ini benar adanya. Sambil menunggu keterangan resmi dari Nintendo, simak bocoran spesifikasi Fusion Terminal dan Fusion DS berikut ini.

Fusion Terminal

• GPU: Custom Radeon HD RX 200 GPU CODENAME LADY (2816 shaders @ 960 MHz, 4.60 TFLOP/s, Fillrates: 60.6 Gpixel/s, 170 Gtexel/s)
• CPU: IBM 64-Bit Custom POWER 8-Based IBM 8-Core Processor CODENAME JUMPMAN (2.2 GHz, Shared 6 MB L4 cache)
• Co-CPU: IBM PowerPC 750-based 1.24 GHz Tri-Core Co-Processor CODENAME HAMMER
• MEMORY: 4 Gigabytes of Unified DDR4 SDRAM CODENAMED KONG, 2 GB DDR3 RAM @ 1600 MHz (12.8 GB/s) On Die CODENAMED BARREL
• 802.11 b/g/n Wireless
• Bluetooth v4.0 BLE
• 2 USB 3.0
• 1 Coaxial Cable Input
• 1 CableCARD Slot
• 4 Custom Stream-Interface Nodes up to 4 Wii U GamePads
• Versions with Disk Drive play Wii U Optical Disk (4 Layers Maximum), FUSION Holographic Versatile Disc (HVD) and Nintendo 3DS Card Slot
• 1 HDMI 2.0 1080p/4K Port
• Dolby TrueHD 5.1 or 7.1 Surround Sound
• Inductive Charging Surface for up to 4 FUSION DS or IC-Wii Remote Plus Controllers
• Two versions: Disk Slot Version with 60 Gigs of Internal Flash Storage and Diskless Version with 300 Gigs of Internal Flash Storage

Fusion DS

• CPU: ARMv8-A Cortex-A53 GPU: Custom Adreno 420-based AMD GPU
• COM MEMORY: 3 GB LPDDR3 (2 GB Games, 1 GB OS)
• 2 130 mm DVGA (960 x 640) Capacitive Touchscreen
• Slide Out Design with Custom Swivel Tilt Hinge
• Upper Screen made of Gorilla Glass, Comes with Magnetic Cover
• Low End Vibration for Gameplay and App Alerts
• 2 Motorized Circle Pads for Haptic Feedback
• Thumbprint Security Scanner with Pulse Sensing Feedback
• 2 1mp Stereoptic Cameras
• Multi-Array Microphone
• A, B, X, Y, D-Pad, L, R, 1, 2 Buttons
• 3 Axis Tuning Fork Gyroscope, 3 Axis Accelerometer, Magnetometer
• NFC Reader
• 3G Chip with GPS Location
• Bluetooth v4.0 BLE Command Node used to Interface with Bluetooth Devices such as Cell Phones, Tablets
• 16 Gigabytes of Internal Flash Storage (Possible Future Unit With 32 Gigabytes)
• Nintendo 3DS Cart Slot
• SDHC “Holographic Enhanced” Card Slot up to 128 Gigabyte Limit
• Mini USB I/O
• 3300 mAh Li-Ion battery

Rilis awal konsol memang selalu menyisakan beberapa masalah yang boleh terbilang, “menyeramkan” di mata para gamer. Hal yang sama juga terjadi di rilis konsol Playstation 4 dan Xbox One beberapa bulan yang lalu. Walaupun tidak seburuk kasus RROD di Xbox 360, namun masing-masing konsol next-gen ini tetap hadir dengan masalah perangkat keras yang cukup mengkhawatirkan. Playstation 4 harus berkutat dengan BLOD dan RLOD, sementara Xbox One sempat mengalami masalah disc-drive dan pendingin. Walaupun masalah ini mulai mereda dan tidak pernah lagi terdengar, namun masalah baru muncul kembali. Kali ini menimpa pihak Sony dan Playstation 4 mereka, dan cukup “destruktif” untuk gamer yang memiliki platform yang satu ini.

Ratusan gamer Playstation 4 secara resmi melaporkan sebuah error baru dengan kode “CE-34878-0” terjadi di Playstation 4 mereka tanpa sebab yang jelas. Efek buruknya? Error yang pada awalnya mencegah beberapa gamer untuk dapat masuk ke mode online, kini mulai merasuki elemen lain yang jauh lebih mengkhawatirkan – save file. Kode ini langsung merusak file penyimpanan data game Anda, yang berarti membuat Anda tidak melanjutkan permainan  sama sekali.

Kode error yang menimpa ratusan gamer ini kabarnya menghilangkan file save game yang tengah dimainkan oleh sang pemilik. Sony tengah menginvestigasi sumber masalah ini tanpa ada solusi sementara.

Error ini kabarnya sudah menjangkiti beberapa game besar seperti AC IV: Black Flag, Call of Duty: Ghosts, NBA 2K14, dan Battlefield 4. Sony menegaskan bahwa mereka menyadari eksistensi masalah ini dan tengah dalam proses investigasi untuk mencari akar penyebabnya. Sementara ini belum ada solusi pasti dari Sony, dan lemparan kekecewaan terus meluncur di forum keluhan resmi mereka.

Belum ada data yang pasti, berapa banyak gamer pemilik Playstation 4 Asia yang juga harus berhadapan dengan masalah yang sama. Semoga saja Sony bisa menyelesaikan masalah ini secepatnya.

Sebuah game casual yang membuat jutaan gamer di seluruh dunia ketagihan, sebagian besar pemilik smartphone tentu tidak asing dengan nama sebuah game puzzle – Candy Crush. Popularitas yang cukup kuat memang membuatnya menjadi salah satu fenomena tersendiri di dunia mobile, yang sayangnya, diikuti dengan langkah kebijakan yang tidak populer. Tidak hanya berusaha mendaftarkan merk dagang atas nama “Candy”, sang developer – King juga tengah melawan salah satu pendaftaran merk dagang yang tengah dilakukan oleh The Banner Saga – sebuah game RPG taktik teranyar yang baru meluncur ke pasaran. Alasannya? Karena RPG racikan Stoic yang meluncur lewat Kickstarter ini dinaggap “mencuri” nama Saga dari mereka.

Terlepas dari dua genre yang sangat berbeda satu sama lain, Candy Crush Saga melaporkan Banner Saga di US Patent and Trademark Office karena menggunakan kata “Saga” di dalam namanya. Hal ini dianggap berpotensi membuat calon konsumen bingung.  Dengan kemiripan nama ini, The Banner Saga terlihat potensi ancaman terhadap nama “Saga” yang sebagian besar memang digunakan oleh produk King, tidak hanya di Candy Crush Saga, tetapi juga Bubble Witch Saga, Pet Rescue Saga, Farm Heroes Saga, dan lainnya.

Terlepas dari genre yang sangat berbeda, developer Candy Crush “bertarung” melawan The Banner Saga soal penggunaan nama “Saga” yang menurut mereka, berpotensi membingungkan calon konsumen.

Setelah memancing reaksi negatif dari dunia maya, King membela keputusan ini. Menurutnya, aksi ini mereka lakukan tidak untuk menghalangi eksistensi Banner Saga, tetapi mencegah semua game peniru yang mungkin akan menggunakan nama Saga di belakang produk mereka. Atas alasan inilah, Candy Crush Saga akan “bertarung” secara langsung The Banner Saga untuk merebut hak dagang atas nama “Saga” yang satu ini.

My honest opinion as a gamer, King? The only game that worth the privilege to hold the “Saga” trademark, is only this classic, not you!

The only “Saga” that worth the name, King..

Berapa banyak dari Anda yang masih mengingat sepak terjang Crash Bandicoot? Salah satu game terpopuler di era keemasan Playstation ini memang begitu fenomenal dan bahkan berhasil tampil sebagai ikon konsol lawas Sony ini sendiri. Dari genre platformer “lucu” seperti ini, Naughty Dog mengambil sebuah arah game yang begitu bertolak belakang ketika Playstation 3 dirilis. Lewat sebuah franchise baru – Uncharted, Naughty Dog menghasilkan sebuah game bertema serius yang tidak hanya tampil luar biasa di sisi visual, tetapi juga mekanik gameplay, cerita, dan karakterisasi. Kualitas game mereka kian luar biasa setelah proyek ambisius – The Last of Us yang berhasil memenuhi semua ekspektasi yang ada. Di mata Sony, Naughty Dog adalah salah satu ujung tombak terbaik.

Kualitas game yang dihasilkan oleh Naughy Dog tidak hanya memukau para gamer, tetapi juga dari sang kompetitor utama – Microsoft, yang secara terbuka memuji developer yang satu ini.  Lewat akun Twitter resminya, Phil Spencer – salah satu ujung tombak Microsoft menyatakan bahwa Naughty Dog adalah studio developer yang spesial dan unik di keseluruhan industri game, terutama lewat track record mereka yang memang tidak bisa lagi diragukan. Walaupun berfokus untuk menghasilkan lebih banyak game eksklusif dari tangan mereka, Spencer juga meyatakan bahwa mereka tidak tertarik untuk membangun sebuah studio yang “sama” seperti Naughty Dog.

Phil Spencer – salah satu dedengkot Microsoft secara terbuki memuji sepak terjang Naughy Dog, yang ia sebut “spesial” di industri game.

Microsoft sendiri saat ini memang tengah menangani beberapa game eksklusif dari studio first party mereka seperti – Halo 5, Fable: Legends, dan Quantum Break yang siap untuk meluncur di masa depan. Apakah semua kualitas game ini akan mampu mengalahkan pesona game dari Naughty Dog yang saat ini tengah mengembangkan game Uncharted untuk Playstation 4? Kita tunggu saja.