Quantcast
Channel: Games – Jagat Review
Viewing all 14784 articles
Browse latest View live

Video Game Mulai Dijadikan Alat Seleksi Calon Karyawan

$
0
0
video game

video game

video game

Berapa banyak dari Anda yang seringkali mendengar bahwa bermain game tidak pernah menghasilkan sesuatu yang positif? Stigma yang satu ini tampaknya melekat kuat dan sulit dihapuskan dari benak mereka yang awam dengan industri ini. Terlepas dari beragam penelitian yang memperlihatkan segudang efek positif yang bisa ia hasilkan, video game dianggap sebagai sebuah media hiburan belaka yang sama sekali tidak produktif. Namun siapa yang menyangka, bahwa kegemaran Anda bermain game, bisa saja membantu Anda mendapatkan pekerjaan impian di masa depan. Sebuah tren yang kabarnnya, tengah naik daun di dunia pekerjaan.

Dengan persaingan yang semakin ketat, penelitian menyebutkan bahwa lama proses seleksi calon karyawan kini memakan waktu dan biaya yang jauh lebih lama. Selain lama dan mahal, tidak ada jaminan juga bahwa perusahaan akan berhasil merekrut individu yang memang memiliki skill set dan kepribadian yang cocok dengan jenis pekerjaan yang mereka incar. Jawaban lewat serangkaian tes psikologi tampaknya tidak lagi dilihat sebagai sesuatu yang relevan. Banyak perusahaan besar kini mulai melirik video game sebagai alat seleksi calon karyawan yang efektif.

Untuk menghasilkan proses seleksi calon karyawan yang lebih murah dan efektif, banyak perusahaan besar yang mulai beralih dengan menggunakan video game sebagai media. Perusahaan yang memfasilitasi hal tersebut juga kian tumbuh subur.

Untuk menghasilkan proses seleksi calon karyawan yang lebih murah dan efektif, banyak perusahaan besar yang mulai beralih dengan menggunakan video game sebagai media. Perusahaan yang memfasilitasi hal tersebut juga kian tumbuh subur.

Hal inilah yang diungkapkan oleh ahli ekonomi M.I.T – Erik Brynjolfsson. Lewat sebuah perusahaan baru bernama – Knack yang berfokus pada proses seleksi karyawan via video game, metode ini dilihat sebagai cara paling efektif untuk memilih calon karyawan yang cocok. Game-game ini akan membantu perusahaan melihat seberapa kreatif, waspada, adaptif, kemampuan multitask, dan konsentrasi setiap calon karyawan yang ada. Knack sendiri menawarkan game-game khusus seperti Knack’s Wasabi Water yang memang dibangun untuk memenuhi tujuan Tersebut. Tidak hanya Knack, sebuah perusahaan lain bernama ConnectCube juga mulai menjajal potensi pasar yang sama dengan serangkaian game puzzle yang mereka bangun.

Belum jelas apakah metode yang sama juga sudah mulai dilirik perusahaan-perusahaan besar Indonesia atau tidak. Walaupun tidak secara langsung membuat kita sebagai gamer tampil sebagai calon karyawan yang terlihat di mata perusahaan, namun setidaknya perasaan familiar terhadap video game akan memberikan sedikit keuntungan ekstra. Pastikan saja kebiasaan gaming Anda tidak terbawa saat seleksi terjadi. Contoh? Mulai berteriak “Noob..noob..noob..”..

Source: GameSpot


Microsoft Beli Franchise Gears of War dari Epic Games

$
0
0
gears of war

gears of war

gears of war logo

Untuk memastikan diri mampu bersaing secara kompetitif di industri game, Microsoft memang tidak hanya harus memastikan konsol andalannya – Xbox mampu bersaing di sisi kemampuan perangkat keras, tetapi juga dari jumlah game eksklusif yang mereka tawarkan. Berhasil “bertahan” dari kompetisi berkat kualitas sang FPS fenomenal – HALO yang luar biasa, Microsoft juga sangat mengandalkan satu nama yang lain – Gears of War sebagai ujung tombak dominasi Xbox 360. Game third person shooter dengan kemampuan cerita dan mekanik yang luar biasa dari Epic Games ini menjadi salah satu game eksklusif yang tidak bisa diabaikan begitu saja. Bagaimana dengan nasib franchise ini di Xbox One? Satu yang pasti, ia tidak akan lagi ditangani oleh tangan-tangan lama.

Microsoft akhirnya secara resmi membeli franchise Gears of War dari Epic Games, yang berarti memosisikan mereka sebagai pemilik yang berhak untuk menentukan nasib seri ini. Dengan hilangnya nama Epic Games, Microsoft akhirnya menunjuk studio baru – Black Tusk Studios yang berbasis di Vancouver sebagai developer seri Gears of War selanjutnya, yang diyakini akan meluncur untuk Xbox One. Microsoft juga berhasil memboyong salah satu otak di balik Gears of War – Rod Fergusson untuk memegang peran penting di Black Tusk dan mengawasi perkembangan franchise yang satu ini. Sayangnya belum ada konfirmasi apapun terkait proyek next-gen game third person shooter yang satu ini.

Microsoft akhirnya secara resmi membeli franchise Gears of War dari Epic Games. Seri-seri selanjutnya kini akan ditangani studio baru bernama - Black Tusk Studios yang berbasis di Vancouver.

Microsoft akhirnya secara resmi membeli franchise Gears of War dari Epic Games. Seri-seri selanjutnya kini akan ditangani studio baru bernama – Black Tusk Studios yang berbasis di Vancouver.

Bagi industri game secara keseluruhan, ini mungkin bisa menjadi berita buruk dan baik di saat yang bersamaan. Berita baik? Kehadiran Black Tusk mungkin akan berpotensi menawarkan sesuatu yang baru untuk Gears of War yang memang harus diakui mulai stagnan. Berita baik lain? Epic bisa memulai proyek baru di luar Unreal Engine 4, dan mungkin saja merilis lebih banyak game lintas platform. Berita buruk? Jika melihat kebijakan yang disuntikkan Microsoft untuk Halo saat ini dan kiprah Black Tusk yang memang belum teruji, tidak akan mengherankan jika kita melihat frekuensi rilis Gears of War yang akan semakin intens di masa depan.

Congratulations, Microsoft. Use them well!

Trailer Infamous: Second Son Pamerkan Visual Engine Terbaru

$
0
0
Infamous Second Son - make it rain (15)

Infamous Second Son - make it rain (15)

Apa yang mendefinisikan sebuah “game next-gen”? Apa yang membuat sebuah game pantas untuk disebut sebagai sebuah generasi game yang baru? Beragam gamer biasanya akan menawarkan serangkaian alternatif indikator yang harus dipenuhi. Namun satu elemen yang biasanya akan masuk dalam syarat, tentu saja kualitas visual yang ditawarkan. Sebuah game next-gen tentu saja diharapkan mampu menghadirkan level detail lingkungan dan karakter yang jauh lebih realistis dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Di Playstation 4, tugas tersebut masih berada di tangan Killzone: Shadow Fall sebagai salah satu judul rilis perdana. Tanggung jawab selanjutnya akan jatuh ke tangan seri eksklusif lain – Infamous: Second Son.

Sempat memperlihatkan sedikit elemen gameplay, dengan beragam objek yang bisa dihancurkan dan kemampuan sang karakter utama – Delsin Rowe untuk menyerap kemampuan Conduit yang lain, Sucker Punch – sang developer akhirnya memperlihatkan kemampuan engine terbaru mereka di skala yang lebih luas lewat trailer terbaru - “Make it Rain”. Menjadikan Seattle, yang juga dikenal sebagai kota hujan sebagai setting utama, Infamous: Second Son memperlihatkan detail visual yang luar biasa. Hujan, air tergenang dan mengalir di setiap sudut kota, kabut, tata cahaya, dan akurasi detail Seattle sendiri menjadi pesona yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Tidak percaya? Anda bisa melihatnya sendiri di video yang kami sertakan di bagian atas artikel, apalagi jika dinikmati di resolusi 1080p.

Infamous Second Son - make it rain (1)

Infamous Second Son - make it rain (23)

Infamous Second Son - make it rain (22)

Infamous Second Son - make it rain (21)

Infamous Second Son - make it rain (20)

Infamous Second Son - make it rain (19)

Infamous Second Son - make it rain (18)

Infamous Second Son - make it rain (17)

Infamous Second Son - make it rain (16)

Infamous Second Son - make it rain (15)

Infamous Second Son - make it rain (14)

Infamous Second Son - make it rain (13)

Infamous Second Son - make it rain (12)

Infamous Second Son - make it rain (11)

Infamous Second Son - make it rain (10)

Infamous Second Son - make it rain (9)

Infamous Second Son - make it rain (8)

Infamous Second Son - make it rain (7)

Infamous Second Son - make it rain (6)

Infamous Second Son - make it rain (5)

Infamous Second Son - make it rain (4)

Infamous Second Son - make it rain (3)

Infamous Second Son - make it rain (2)

Infamous: Second Son sendiri rencananya akan dirilis pada 21 Maret 2014 mendatang, eksklusif untuk Playstation 4.

 

Gamer PC Minta SEGA Porting Lebih Banyak Game Konsol

$
0
0
vanquish-1

vanquish-1

sega sonic

Memang terasa tidak adil melihat bagaimana posisi PC sebagai platform gaming terkuat saat ini justru harus berkutat dengan minimnya game eksklusif yang ditawarkan untuknya. Walaupun tren industri game mulai memperlihatkan PC sebagai salah satu platform yang mulai dilirik oleh para publisher, namun ada begitu banyak game eksklusif konsol di masa lalu yang belum memperlihatkan batang hidungnya. Berangkat dari fakta inilah, para gamer PC mulai menyuarakan apa yang paling mereka inginkan saat ini. Publisher pertama yang menjadi target? Tentu saja, SEGA.

SEGA memang menjadi salah satu kekuatan baru di seri game eksklusif PC, melalui franchise andalan mereka seperti seri Football Manager, Total War, dan Company of Heroes. Kebijakan perusahaan yang mulai menjadikan PC sebagai fokus utama menarik perhatian gamer PC, yang menginginkan SEGA untuk melakukan porting untuk game eksklusif konsol mereka di masa lalu. Petisi diluncurkan untuk mendorong SEGA melakukan apa yang petisi ini sebut sebagai “ajang coba-coba” untuk melihat efektivitasnya di pasaran. Petisi ini meminta SEGA menjajal pasar PC dengan tiga buah game: Bayonetta, Vanquish, dan Virtua Fighter 5: Final Showdown.

Meminta SEGA untuk "menjajal" pasar PC terlebih dahulu, petisi ini meminta tiga buah game  di-port sebagai uji coba: Bayonetta, Vanquish, dan Virtua FIghter 5.

Meminta SEGA untuk “menjajal” pasar PC terlebih dahulu, petisi ini meminta tiga buah game di-port sebagai uji coba: Bayonetta, Vanquish, dan Virtua FIghter 5.

Mengapa tiga buah game ini? Karena ketiganya dianggap tidak akan membutuhkan proses yang kompleks untuk di-porting ke PC. Bayonetta dan Vanquish menggunakan engine sama yang digunakan oleh Metal Gear Rising: Revengeance yang baru saja dirilis ke PC. Sementara Virtua Fighter dipilih untuk merepresentasikan sebuah game fighting tiga dimensi yang berkualitas. Tidak perlu menunggu lama, petisi ini bahkan sudah mengumpulkan lebih dari 6.300 pendukung sejak artikel ini ditulis. Efektif kah? Satu yang pasti, suara-suara ini sudah tiba di telinga SEGA dan memancing reaksi resmi mereka via Twitter. SEGA mengungkapkan bahwa mereka menyadari bahwa gerakan ini tengah berlangsung, dan belum bisa melontarkan komentar apapun saat ini.

Bagaimana dengan Anda sendiri? Dari semua game eksklusif konsol yang ditelurkan oleh SEGA, game apa yang paling ingin Anda temukan di PC? Jika tertarik, Anda bisa ikut menandatangani petisi ini lewat link yang satu ini. 

Pemerintah AS Mata-matai Angry Birds

$
0
0
angry-birds-1

angry-birds-1

Angry Birds go gameplay (1)

Kabar seputar mata-mata dan penyadapan kembali dikaitkan dengan gamer. Jika sebelumnya National Security Agency (NSA) dilaporkan sempat menyusup ke game World of Warcraft, ternyata game mobile seperti Angry Birds pun dimanfaatkan untuk mencari informasi.

Meski begitu, NSA tidak secara langsung menargetkan Angry Birds sendiri. Mereka fokus pada profil iklan third-party yang muncul dalam game, lalu menggali informasi dan membandingkan dengan daftar target intelijen mereka.

NSA memang punya kemampuan untuk melakukan hal ini, dan sudah mereka lakukan selama bertahun-tahun. Tak ada keterangan apakah usaha tersebut membuahkan hasil seperti menggagalkan aksi teroris atau tidak.

angry-birds-1

Kabar seputar mata-mata dan penyadapan kembali dikaitkan dengan gamer. Jika sebelumnya National Security Agency (NSA) dilaporkan sempat menyusup ke game World of Warcraft, ternyata game mobile seperti Angry Birds pun dimanfaatkan untuk mencari informasi.

Lalu, kenapa Angry Birds? Tak dapat dipungkiri bahwa game garapan Rovio ini sangat populer dengan jumlah download mencapai 2 miliar dan dimainkan sekitar 200 juta orang setiap bulannya. Rovio sendiri mengklaim tidak mengetahui tentang kegiatan mata-mata tersebut. “Kami juga tidak memiliki keterlibatan dengan organisasi,” tambah seorang juru bicara Rovio.

Perlu diketahui bahwa laporan kali ini kembali datang dari Edward Snowden, mantan kontraktor teknik Amerika Serikat yang juga karyawan Central Intelligence Agency. Belakangan, ia sering membocorkan infromasi program mata-mata NSA kepada pers.

Review Knack: Bukan Game Anak-Anak!

$
0
0
Knack

Knack

Knack (2)

Keputusan yang cukup membingungkan, ini mungkin kata pertama yang terlontar ketika melihat pengumuman kehadiran Knack – eksklusif untuk Playstation 4. Apa pasal? Ketika sebagian besar game rilis perdana didesain untuk menghasilkan impresi yang luar biasa untuk menarik calon konsumen, dan tentu saja – memperlihatkan potensi platform yang baru, Sony Jepang justru menawarkan “Knack”. Dari sisi visual, dibandingkan dengan Killzone: Shadow Fall, game ini memang tidak menawarkan atmosfer next-gen yang cukup kentara. Ia terlihat sebagai sebuah proyek “sampingan” dengan nilai jual yang tidak jelas. Banyak yang kemudian berspekulasi, meyakini bahwa Knack sendiri merupakan karakter yang ingin digunakan Sony sebagai suksesor dari Crash Bandicoot dan Little Big Planet,  sebuah maskot untuk Playstation 4.

Anda yang sempat membaca preview kami sebelumnya tentu saja sudah mendapatkan sedikit gambaran akan apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Knack. Secara visual, ia memang tidak terlihat seperti sebuah game next-gen yang luar biasa dan harus dimiliki untuk sekedar memperlihatkan kemampuan Playstation 4 sebagai platform baru. Keterkejutan justru lahir dari mekanik gameplay yang ia tawarkan. Alih-alih tampil sebagai sebuah game action platformer yang mungkin terlihat cocok dengan kualitas visual seperti ini, Knack justru tampil sebagai sebuah game action hack and slash, seperti Anda temukan di God of War atau Devil My Cry.

Apakah formula tersebut berhasil menawarkan sesuatu yang lebih di proyek next-gen ini? Atau ia jatuh dalam atmosfer mainstream yang tidak menarik? Apa yang membuat kami menyebutnya sebagai game yang tidak ditujukan untuk anak-anak? Review ini akan membahasnya lebih dalam untuk Anda.

Plot

Anda akan berperan sebagai makhluk kecil aneh bernama - Knack.

Anda akan berperan sebagai makhluk kecil aneh bernama – Knack.

Pertempuran antara dua ras besar di dunia – Manusia dan Goblin menjadi tema utama yang mendasari semua plot yang tercipta di Knack. Manusia divisualisasikan sebagai ras yang mengandalkan teknologi untuk bertahan hidup, dan Goblin tinggal di alam liar dengan peradaban yang liar. Namun sesuatu yang mengejutkan terjadi. Tanpa alasan yang jelas, para Goblin tiba-tiba menyerang kehidupan manusia dan mulai memperluas wilayah kekuasaan mereka. Tidak lagi hanya sekedar dipersenjatai dengan batu atau tongkat, para Goblin ini hadir dengan beragam teknologi militer yang luar biasa, termasuk tank dan pesawat. Tujuannya? Mencari Relic yang selama ini memang diposisikan sebagai sumber tenaga untuk setiap teknologi yang ada. Manusia pun berada dalam posisi yang terancam dan tentu saja, mencari cara untuk bertahan dan melawan balik. Salah satu jawaban dari konflik ini? Knack.

Dianggap sebagai ras yang liar, para Goblin tiba-tiba menyerang para manusia dengan teknologi senjata mutakhir.

Dianggap sebagai ras yang liar, para Goblin tiba-tiba menyerang para manusia dengan teknologi senjata mutakhir.

Tugas untuk melawan balik serangan ini dan menghancurkan balik diserahkan kepada Dokter Vargas, Ryder, dan seorang jutawan kaya - Viktor.

Tugas untuk melawan balik serangan ini dan menghancurkan balik diserahkan kepada Dokter Vargas, Ryder, dan seorang jutawan kaya – Viktor.

Knack to the rescue! Dengan kemampuannya untuk menyerap relic dan tumbuh sebesar mungkin, Knack menjadi senjata utama untuk menghancurkan para goblin.

Knack to the rescue! Dengan kemampuannya untuk menyerap relic dan tumbuh sebesar mungkin, Knack menjadi senjata utama untuk menghancurkan para goblin.

Tidak pernah ada penjelasan yang jelas apa itu sebenarnya Knack. Ia hanya diceritakan sebagai hasil eksperimen sang jenius – Doctor Vargas yang berhasil menemukan sebuah relic langka dan mengubahnya menjadi sebuah makhluk yang memiliki kesadaran. Bersama dengan jutawan – Viktor, dan seorang petualang bernama – Ryder, Vargas mendapatkan tugas berat untuk mencegah apapun yang tengah direncanakan oleh sang pemimpin kelompok Goblin bernama Gundahar. Melewati beragam setting yang ada, ternyata bukan hanya Gundahar yang memiliki kepentingan di atas konflik ini. Kekuatan lain mulai bergerak.

Tidak hanya Gundahar, ancaman lebih mematikan justru datang dari kaum manusia sendiri.

Tidak hanya Gundahar, ancaman lebih mematikan justru datang dari kaum manusia sendiri.

Tidak hanya harus mecegah serangan para Goblin, Knack kini dihadapkan pada misteri yang jauh lebih besar.

Tidak hanya harus mecegah serangan para Goblin, Knack kini dihadapkan pada misteri yang jauh lebih besar.

Di luar manusia dan goblin, Knack justru menemukan peradaban yang belum pernah tercatat sebelumnya.

Di luar manusia dan goblin, Knack justru menemukan peradaban yang belum pernah tercatat sebelumnya.

Di tengah kepanikan untuk membuka rahasia Gundahar dan menghalangi setiap rencana invasinya ke dunia manusia, Vargas dan Knack justru menemukan ancaman dari kaum manusia, melawan “teman” mereka sendiri – Viktor. Namun tidak seperti Gundahar, Viktor punya agenda lain di antara semua kepanikan yang terjadi. Eksplorasi yang berhasil ia lakukan menemukan fakta bahwa dunia masih mengandung begitu banyak relic misterius dan berukuran besar, yang semuanya tersimpan di balik sebuah pintu kuno yang dijaga oleh ras makhluk baru yang belum pernah mereka temukan di atas permukaan dunia sebelumnya. Mempercayai Vargas dan Knack sebagai kunci utama untuk membuka pintu ini, Viktor mulai mengirimkan robot-robot terbaiknya untuk memastikan keduanya tunduk.

Lantas, benarkah Knack merupakan kunci dari pintu yang diinginkan oleh Viktor? Mampukah di saat panik seperti ini, mereka berperan besar untuk menghentikan perang besar yang tengah direncanakan oleh Gundahar? Siapa sebenarnya pula Knack dan nasib apa yang menunggunya? Semua pertanyaan ini bisa Anda jawab dengan memainkan Knack ini.

Valve Akan Remake Left 4 Dead 2 Dengan Engine Next-Gen?

$
0
0
left 4 dead

left 4 dead

Left4dead2

Berapa banyak dari Anda yang tengah menantikan kehadiran Left 4 Dead 3 saat ini? Dengan kesuksesan dua seri pertama, merilis sekuel terbaru franchise yang satu ini tentu saja menjadi keputusan yang sangat rasional. Sayangnya, kita tengah membicarakan sang developer – Valve yang selama ini memang dikenal tidak pernah merilis seri game apapun yang memperlihatkan angka “3” di dalamnya. Baik Team Fortress, Portal, maupun Half-Life, semuanya berhenti di angka seri kedua. Ditambah dengan kesibukan untuk memastikan keberhasilan eksositem platform baru yang mereka ciptakan – Steam Machine, harapan untuk menikmati Left 4 Dead 3 tampaknya harus sirna. Walaupun demikian, bukan berarti Valve tidak mempersiapkan game apapun untuk berkompetisi di pasar next-gen.

Hal ini dibuktikan dengan konfirmasi dengan kehadiran engine next-gen Source 2.0 yang memang sudah mengemuka sejak tahun lalu. Ditambah dengan pernyataan Gabe Newell sebelumnya yang memang lebih berhasrat untuk menciptakan lebih banyak game berbasis multiplayer di masa depan, Left 4 Dead tentu saja menjadi salah ujung tombak hal tersebut.

Slide presentasi yang bocor memperlihatkan Left 4 Dead 2 dengan menggunakan engine Source 2.0.

Slide presentasi yang bocor memperlihatkan Left 4 Dead 2 dengan menggunakan engine Source 2.0.

 

Perbedaan visualisasi antara Left 4 Dead 2 original dan versi remake.

Perbedaan visualisasi antara Left 4 Dead 2 original dan versi remake.

Namun alih-alih merilis si seri ketiga, Valve kabarnya akan melakukan proses remake Left 4 Dead 2 dengan engine Source 2.0, yang memang didesain untuk bersaing di pasar next-gen. Rumor tersebut kian menguat setelah salah satu presentasi teknologi Valve bocor di dunia maya, memperlihatkan perbedaan kualitas visual yang signifikan untuknya. Tidak hanya itu saja, presentasi tersebut juga memperlihatkan keunggulan Source 2.0, termasuk kemudahan memodifikasi setiap konten yang ditawarkan oleh para developer.

Valve sendiri belum memberikan komentar resmi apapun. Left 4 Dead 2 Remake dan bukannya Left 4 Dead 3? Maybe Valve indeed, can’t count to three..

Titanfall Versi PC Segera Buka Masa Beta!

$
0
0
titanfall (5)

titanfall (5)

titanfall wallpaper

Walaupun sempat mendapat kritik lantaran hanya mampu menampung 6 vs 6 player, Titanfall bisa dibilang masih menjadi salah satu game yang paling ditunggu kehadirannya tahun ini.

Game yang rencananya rilis 11 Maret 2014 untuk Xbox One, Xbox 360, dan PC tersebut dipastikan akan segera meluncur dalam versi beta. Menariknya, versi beta yang dilaporkan rilis 14 Februari mendatang ini hanya ditujukan untuk Xbox One dan PC.

“#supersecret waktunya pengumuman. Saya yakin tidak ada yang bisa menebak dari bocoran. PC dan Xbox One Beta! Rincian lebih lanjut dalam beberapa hari ke depan,” tulis CEO Respawn, Vince Zampella, melalui akun Twitter-nya.

Respawn akan buka membuka masa open beta untuk Titanfall versi PC dan Xbox One untuk Februari 2014 mendatang.

Respawn akan buka membuka masa open beta untuk Titanfall versi PC dan Xbox One untuk Februari 2014 mendatang.

Zampella juga mengumumkan bahwa Titanfall Xbox 360 dikembangkan oleh Bluepoint Games. Ini adalah developer yang pernah menggarap Ico dan Shadow of the Colossus HD serta Metal Gear Solid HD Collection. Karena itu, semakin besar kemungkinan Xbox 360 tidak akan mendapatkan versi beta dari Titanfall.

Walaupun demikian, tak semua gamer Xbox One dan PC bisa mencicipinya. Hanya mereka yang telah melakukan pre-order dari retailer tertentu seperti GameStop yang bisa memainkan Titanfall beta. Sebelumnya para gamer Xbox One juga diberi kesempatan untuk memainkan Titanfall alpha trial.


Skyrim Jadi Salah Satu Game Terlaris Sepanjang Masa

$
0
0
skyrim-wallpaper

skyrim-wallpaper

Skyrim Dragonborn (10)

Elder Scrolls V: Skyrim adalah sebuah seri game yang sukses di pasaran, ini menjadi sebuah fakta yang tidak bisa terbantahkan. Terus menjadi bahan pembicaraan yang hangat di industri game bahkan tiga tahun sejak rilisnya, dengan dukungan komunitas yang konsisten, serta beragam penghargaan dan pencapaian selama kiprahnya, Skyim berhasil membuktikan diri sebagai salah satu game terbaik di  generasi gaming yang lalu. Namun bukan sekedar berhasil tampil memukau di sisi kualitas, Bethesda juga berhasil menjadikannya sebagai salah satu yang terbaik di sisi penjualan. Skyrim dinobatkan sebagai salah satu game terlaris sepanjang masa.

Dari informasi resmi yang dirilis oleh Bethesda sendiri, Skyrim diklaim telah berhasil terjual lebih dari 20 juta kopi lintas platform selama eksistensinya sejak tahun 2011. Tidak hanya itu saja, ia juga berhasil menyabet ratusan penghargaan “Game of the Year” di awal rilisnya.

Berhasil terjual lebih dari 20 juta kopi sejak rilisnya tahun 2011 silam, Skyrim berhasil masuk dalam jajaran salah satu game terlaris sepanjang masa.

Berhasil terjual lebih dari 20 juta kopi sejak rilisnya tahun 2011 silam, Skyrim berhasil masuk dalam jajaran salah satu game terlaris sepanjang masa.

 

Dengan angka 20 juta kopi ini, Skyrim membuktikan diri pantas untuk masuk ke dalam jajaran game terlaris sepanjang masa, bersama dengan Super Mario Bros 3 (18 juta), Super Mario World (20,6 juta), Pokemon Red and Blue (23,64 juta), dan GTA V yang kabarnya, berhasil menjadi yang paling laris dengan angka berkisar di 29 juta, minus versi PC dan next-gen yang dirumorkan akan hadir.

And once again, congratulations Skyrim and Bethesda, of course.. 

Sistem Item Mall Hancurkan Tales of Phantasia versi iOS!

$
0
0
tales of phantasia

tales of phantasia

tales of phantasia1

Sebagian besar gamer yang tumbuh besar bersama dengan JRPG sebagai genre utama favorit mereka tentu saja tidak akan pernah melewatkan setiap seri Tales yang dilemparkan sang publisher – Bandai Namco ke pasaran. Di antara semua seri klasiknya di masa lalu, Tales of Phantasia yang sempat dirilis di SNES, GBA, dan Playstation memang menjadi salah satu seri klasik yang begitu populer, dan terhitung cukup penting untuk menarik lebih banyak gamer untuk mengenal dan jatuh cinta dengan franchise yang satu ini. Tidak mengherankan jika banyak gamer, terutama mereka yang memiliki perangkat iOS, menantikan kehadiran rilis ulang di perangkat mobile yang meluncur dalam format free to play. Namun siapa yang menyangka, ambisi ini justru “menghancurkan” nama Tales of Phantasia sendiri.

JagatPlay sendiri masih belum mencoba Tales of Phantasia versi mobile ini, namun semua review yang menyebar di dunia maya, baik dari para user maupun media, semuanya mengambil kesimpulan yang sama – bahwa seri ini hadir sebagai mimpi buruk. Sebagai game yang ditawarkan dalam format free to play, opsi microtransactions tentu saja menjadi fitur yang normal bagi sang publisher – Bandai Namco untuk mendulang ekstra uang darinya. Namun yang terjadi di Tales of Phantasia? Setiap microtransactions yang ditawarkan bukan lagi sekedar pilihan, tetapi menjadi sebuah “keharusan”. Ada begitu banyak elemen yang ditambahkan dan dihapus untuk membuat gamer mobile tidak memiliki alternatif apapun selain membeli microtransactions untuk dapat bergerak maju.

Menawarkannya sebagai sebuah game free to play, Tales of Phantasia iOS tampil tak ubahnya mimpi buruk. Ia seolah didesain untuk membuat gamer tidak memiliki pilihan lain selain membeli microtransactions yang mereka tawarkan. Tingkat kesulitan lebih tinggi, item yang lebih mahal, hingga titik save point krusial yang dihilangkan.

Menawarkannya sebagai sebuah game free to play, Tales of Phantasia iOS tampil tak ubahnya mimpi buruk. Ia seolah didesain untuk membuat gamer tidak memiliki pilihan lain selain membeli microtransactions yang mereka tawarkan. Tingkat kesulitan lebih tinggi, item yang lebih mahal, hingga titik save point krusial yang dihilangkan.

Masalah ini sudah terlihat dari fakta bahwa Tales of Phantasia iOS ini mengusung mekanisme semacam DRM, yang membuatnya hanya bisa dimainkan jika perangkat iOS Anda terhubung dengan internet. Tanpa koneksi internet, Anda tidak akan bisa melakukan save data sama sekali. Piciknya lagi, versi mobile ini didesain untuk memaksa Anda menggelontorkan ekstra uang.

Tingkat kesulitannya tidak bisa dimodifikasi dan hadir setara dengan tingkat Hard – Mania Tales of Phantasia versi konsol. Musuh yang sulit tentu akan membuat Anda sering tunduk dan kalah di pertempuran. Berita buruknya? Anda diwajibkan membayar USD 2 / sekali menghidupkan karakter Anda. Untuk Anda yang mungkin berpikir akan terselamatkan sistem save, Bandai Namco tampaknya lebih cerdik. Mereka sengaja menghapus dan meniadakan beberapa tempat save krusial versi konsolnya, terutama sebelum pertarungan boss, untuk membuat Anda “terpaksa” membeli revive daripada mengulang dari tempat yang jauh. Tidak hanya itu saja, semua item di dalam game juga dijual dua kali lipat lebih mahal, membuatnya tidak mungkin diraih dengan hanya lewat proses grinding dalam game. Anda didorong untuk membeli gil ekstra menggunakan uang nyata.

Dengan sistem seperti ini, tidak mengherankan jika review Tales of Phantasia versi iOS ini terus berakhir negatif, dengan begitu banyak kecaman menyebar. Microtransactions di dalam sebuah JRPG klasik, dipaksakan, dan membuatnya tidak bisa lagi dinikmati? Semoga saja langkah Bandai Namco ini tidak “mendorong” publisher JRPG untuk melakukan strategi yang sama. It’s stupid and insane, honestly..

Nice job, Bandai Namco!

Nice job, Bandai Namco!

Penampakan Pertama Bioshock Infinite: Burial At Sea Eps. 2

$
0
0
burial at sea episode 2

burial at sea episode 2

burial at sea episode 2

*Spoiler alert, terutama untuk Anda yang belum menyelesaikan Bioshock Infinite Burial at Sea Eps.1*

Sebuah dunia yang dibangun luar biasa, di atas plot yang penuh dengan teka-teki dan event-event mengejutkan, tidak mengherankan jika proyek Ken Levine – Bioshock Infinite berhasil tampil memukau tahun lalu. Walaupun mengusung sistem battle yang terhitung standar, Irrational Games berhasil membangun Columbia yang luar biasa, terutama dari atmosfer yang mereka tawarkan. Cita rasa klasik, musik, hingga konflik membuat Infinite begitu dicintai. Tidak mengherankan jika banyak yang mengantisipasi kehadiran single player DLC yang akhirnya dirilis Levine. Membawa Booker dan Elizabeth kembali ke Rapture – dunia ikonik dari dua seri awal Bioshock, Burial At Sea Eps. 1 dirilis untuk membawa cerita ini lebih jauh, yang akhirnya diakhiri dengan sebuah ending yang mengejutkan.

Seperti janji awal Levine, Burial at Sea memang direncanakan sebagai DLC dua bagian, dan episode 2 memang menjadi yang paling diantisipasi. Tidak hanya sekedar melanjutkan cerita dari episode 1, ini juga menjadi kesempatan pertama Anda untuk berperan langsung sebagai Elizabeth. Memancing rasa penasaran, Irrational akhirnya merilis trailer preview perdana untuk Burial at Sea – Episode 2.

Melanjutkan dari ending episode 1, dimana Anda bisa melihat tubuh Booker tergeletak kaku di samping, Elizabeth berhadapan dengan salah satu karakter ikonik yang mungkin tidak asing lagi bagi para penggemar Bioshock pertama. Anda bisa melihat sosok Frank Fontaine di sana, yang anehnya, ditemani oleh semacam “arwah” Booker yang masih menemani sosok Elizabeth sendiri.

Irrational sendiri belum memberikan tanggal rilis resmi untuk Bioshock Infinite: Burial at Sea Episode 2 ini, namun diprediksi akan meluncur sebelum akhir Maret 2014 mendatang. Can’t wait!

Playstation 4 Akan Hadirkan Emulasi HD Game PS 1 & PS 2?

$
0
0
silent hill 3

silent hill 3

Playstation 4 - JagatPlay

Kekecewaan memang sempat melanda para penggemar platform gaming dari Sony ketika perusahaan asal Jepang ini mengkonfirmasikan bahwa konsol next-gen mereka – Playstation 4 tidak akan hadir dengan kemampuan backward compability. Ini berarti, sebagian besar game-game favorit Anda di Playstation 3 atau generasi sebelumnya tidak akan bisa dimainkan di konsol terbaru ini. Sebagai alternatif solusi, Sony mempersiapkan sebuah layanan game streaming – Playstation Now yang memungkinkan game-game terbaik mereka diakses lewat perangkat Sony apapun, tanpa perlu kehadiran konsol itu sendiri. Namun dari semua game perdana yang ditawarkan, semuanya merupakan game-game Playstation 3. Lantas bagaimana game-game keren di masa lampau? Informasi terbaru mengindikasikan kehadiran emulasi Playstation 1 dan 2 secara lokal di Playstation 4.

Emulasi memang bukan hal baru di konsol Playstation. Firmware Playstation 3 sendiri memuat program emulasi unik yang memungkinkannya untuk memainkan game-game Playstation 1, 2, dan PSP, yang juga diterapkan di Playstation Vita. Namun berbeda dengan generasi sebelumnya, salah satu sumber terpercaya yang diklaim oleh situs gaming Eropa ternama – Eurogamer, meyakini bahwa Sony akan membawa proses emulasi yang berbeda untuk Playstation 4.

Playstation 4 kabarnya akan menghadirkan proses emulasi untuk game PS 1 dan PS 2. Namun tidak seperti konsol generasi sebelumnya, emulasi akan otomatis membuat game-game ini tampil dalam definisi tinggi, seperti yang bisa dilakukan oleh program emulasi dari PC sekelas PSCX 2.

Playstation 4 kabarnya akan menghadirkan proses emulasi untuk game PS 1 dan PS 2. Namun tidak seperti konsol generasi sebelumnya, emulasi akan otomatis membuat game-game ini tampil dalam definisi tinggi, seperti yang bisa dilakukan oleh program emulasi dari PC sekelas PCSX 2.

Game-game lawas ikonik yang masuk ke konsol next-gen ini akan secara otomatis melewati proses redefinisi menjadi versi HD dengan perbaikan kualitas visual, seperti proses sama yang dilakukan program emulasi sekelas PCSX di PC.  Menariknya? Fitur ini akan diproses secara lokal, tidak via Playstation Now yang memang ditargetkan hanya untuk game-game Playstation 3. Sony sendiri belum berkomentar atau mengumumkan secara resmi terkait rumor emulasi HD yang satu ini.

Jadi, Legend of Dragoon HD, Suikoden 2 HD, atau Breath of Fire IV HD di Playstation 4? Bring it on, Sony!

Source: Eurogamer

Nintendo: Tidak Ada Games untuk Smartphone!

$
0
0
1352348575

1352348575

mario kart 7

Baru-baru ini media cetak Jepang, Nikkei, melaporkan bahwa Nintendo sedang bersiap membawa karakter-karakter legendaris mereka ke smartphone. Menurut Nikkei, nantinya Nintendo akan merilis mini-games secara gratis, tanpa opsi pembelian maupun freemium.

Mini-games tersebut kabarnya akan didesain sebagai teaser agar gamer tertarik untuk membeli game secara full version di 3DS atau 2DS, atau istilah bekennya, demo. Nintendo juga disebut-sebut ingin menggunakan smartphone sebagai media untuk memberi informasi, termasuk trailer, tentang game masa depan mereka.

Membantah rumor yang sempat beredar, Nintendo menegaskan tidak akan merilis game mereka untuk pasar smartphone.

Membantah rumor yang sempat beredar, Nintendo menegaskan tidak akan merilis game mereka untuk pasar smartphone.

Menanggapi hal itu, Nintendo secara resmi membantah kabar yang beredar. “Mr Iwata (CEO Nintendo) menyatakan bahwa niat Nintendo bukanlah untuk membuat software Nintendo tersedia di perangkat pintar. Kami bisa pastikan tidak ada rencana menawarkan mini-games di smartphone,” tulis produsen game asal Jepang ini di blog-nya.

Walaupun demikian, tidak ada bantahan dari Nintendo terkait keinginan menggunakan smartphone untuk mempromosikan game terbaru mereka. Beberapa waktu yang lalu, Nintendo memang sempat mengumumkan bahwa mereka sedang mempelajari pasar smartphone.

“Kami sedang memikirkan struktur bisnis yang baru. Melihat ekspansi dari perangkat pintar, tentu saja kami mempelajari bagaimana perangkat tersebut dapat digunakan untuk mengembangkan bisnis,” ujar Satoru Iwata.

The Elder Scrolls Online Tak Butuh PS Plus

$
0
0
es-online1-600x337

es-online1-600x337

es-online-600x337

Mungkin sebagian dari Anda sudah mengetahui bahwa untuk bisa memainkan mode multiplayer online di PlayStation 4, gamer membutuhkan layanan PlayStation Plus.

Untuk bisa menikmati layanan tersebut, ada biaya berlangganan yang harus dikeluarkan oleh gamer setiap jangka waktu tertentu, misalnya per tahun. Intinya, Anda harus membayar untuk bisa bermain secara online.

Terkait hal ini, kabar terbaru datang bagi Anda gamer PS4 yang tengah menantikan kehadiran The Elder Scrolls Online. Matt Firor dari Zenimax Online memastikan bahwa game ini tidak membutuhkan layanan PS Plus.

Meski begitu, tentunya Anda masih ingat pengumuman tentang The Elder Scrolls Online yang mewajibkan gamer membayar biaya berlangganan sebesar USD 14.99 setiap bulannya, termasuk versi PC. Perlu diketahui bahwa game-nya sendiri dibanderol USD 49.99 dan sudah termasuk akses gratis selama 30 hari pertama.

es-online1-600x337

Firor menjelaskan kebijakan ini bertujuan untuk tetal mempertahankan kualitas dari game itu sendiri, sekaligus menyediakan ekstra konten, segudang fitur menarik, layanan customer support mumpuni, dan kepastian keberlangsungannya di masa depan.

Meski tidak membutuhkan PS Plus, nampaknya mau tak mau para gamer PS4 tetap harus menjadi member layanan tersebut. Tentunya Anda tidak membeli PS4 hanya untuk memainkan The Elder Scrolls Online bukan? Masih banyak game PS4 lainnya dengan multiplayer online yang menawan dan patut dicoba.

Review Tomb Raider – Definitive Edition: Lebih Bagus dari Versi PC?

$
0
0
TR - DE JagatPlay (16)

TR - DE JagatPlay (16)

TR - DE JagatPlay (1)

Mengejutkan, ini mungkin menjadi kata pertama yang terlontar dari mulut sebagian besar gamer menanggapi “keberanian” Square Enix untuk membawa proses rilis ulang definisi tinggi ke level yang baru. Proses HD Remaster memang bukan fenomena baru di industri game, dan terbukti menjadi cara yang paling efektif bagi para publisher untuk mendulang ekstra keuntungan tanpa harus mengeluarkan resource yang masif. Namun untuk sebuah game yang baru saja dirilis satu tahun yang lalu? Kegilaan ini memang sempat mengundang cibiran ke hadapan Square Enix dan Crystal Dynamics. Namun dengan begitu banyak klaim bahwa versi HD remaster ini akan tampil berbeda, Square Enix akhirnya merilis Tomb Raider: Definitive Edition ke pasaran.

Target awalnya memang jelas, untuk menjaring para pemilik konsol baru Playstation 4 dan Xbox One yang kebetulan belum pernah menjajal game yang satu ini. Di tengah jumlah game rilis perdana yang begitu minim, momen yang dipilih Square Enix memang tidak bisa lebih tepat lagi. Selama proses penantian, Square Enix secara terus-menerus menegaskan bahwa Tomb Raider: Definitive Edition akan tampil luar biasa di sisi visual, terutama lewat serangkaian perubahan model karakter, desain lingkungan, tekstur, dan tentu saja, penambahan efek TressFX untuk menghasilkan efek rambut Lara Croft yang lebih hidup. Menariknya lagi? Mereka bahkan sempat menegaskan, bahwa versi Definitive Edition ini akan menjadi versi yang terbaik, mengalahkan visualisasi PC terkuat sekalipun.

Kini dengan rilis yang akhirnya memungkinkan kami untuk mencicipi versi Playstation 4-nya, waktu pembuktian akhirnya hadir. Lantas, seberapa signifikan versi Definitive Edition? Apakah benar visualisasi yang ia tawarkan jauh lebih baik dari versi di setting terbaik? Kita akan membahasnya lebih dalam.

Konten dan Gameplay yang Tetap Sama

Perbaikan visual tampaknya menjadi satu-satunya nilai jual Tomb Raider: Definitive Edition. Tidak ada penambahan konten atau perombakan di sisi gameplay sama sekali.

Perbaikan visual tampaknya menjadi satu-satunya nilai jual Tomb Raider: Definitive Edition. Tidak ada penambahan konten atau perombakan di sisi gameplay sama sekali.

Jangan pernah berharap Anda akan menemukan konten atau perbaikan sistem gameplay yang baru di petualangan reboot Lara Croft terbaru ini. Walaupun merilis Definitive Edition dengan harga layaknya sebuah seri game baru – sekitar USD 60, Square Enix dan Crystal Dynamics sama sekali tidak menyuntikkan ekstra konten baru apapun ke dalamnya. Gaya gameplay, cerita, dan semua level yang Anda temui sama persis dengan Tomb Raider yang Anda mainkan di versi Playstation 3, Xbox 360, ataupun PC. Tomb Raider: Definitive Edition benar-benar hanya menawarkan perombakan visual,dan ekstra DLC yang sebagian berfokus di mode multiplayer. Itu saja. Tidak ada yang lebih.

Berangkat dari fakta inilah, kesimpulan yang sempat kami tulis di review Tomb Raider awal tahun lalu tampaknya masih sangat relevan untuk menggambarkan kira-kira apa yang bisa Anda antisipasi dari salah satu seri reboot franchise klasik terbaik ini. Dengan cita rasa gameplay, visual, dan karakter yang dirombak dari seri-seri klasik Tomb Raider yang lalu, versi reboot ini memang berhasil menempatkan diri sebagai salah satu yang terbaik. Berikut adalah kesimpulan yang kami tarik dan pengalaman memainkannya di rilis awalnya:

Keberanian untuk melakukan reboot sebuah franchise yang sudah melekat kuat di hati gamer memang bukan pekerjaan yang mudah, namun Crystal Dynamics boleh dikatakan berhasil melakukan pekerjaan yang mengagumkan dengan Tomb Raider ini. Mengambil cerita petualangan awal Lara, Anda dibawa dalam sebuah perjalanan penuh tragedi, kepiluan, dan sebuah kisah yang berhasil membentuknya menjadi heroine yang selama ini kita kenal. Mekanisme open-world yang dipadukan dengan sisi action sinematik juga menawarkan sensasi yang jauh berbeda, namun tentu, tetap membuatnya mudah untuk dinikmati. Bagian terbaiknya? Anda  akan merasakan keterikatan emosional yang kuat dengan karakter yang satu ini lewat rangkaian cerita dan elemen yang ada, membuat Anda ingin terus memastikannya tidak tersakiti oleh apapun. Klise memang, namun Crystal Dynamic terbukti berhasil melakukannya.

Apakah lantas game ini datang tanpa kekurangan? Ada beberapa hal yang pantas untuk dicatat, terutama dari animasi gerak yang ada. Dalam keadaan tenang, animasi geraknya sendiri memang tidak bercela, namun begitu Anda terlibat dalam situasi genting yang memaksa untuk bergerak cepat, Anda akan menemukan beberapa lompatan animasi gerak yang mudah terlihat. Selain itu, senjata alternatif lain Lara, terutama Shotgun harus diakui terlalu overpowered. Berbekalkan senjata ini, Anda bisa dengan mudah tampil begitu mematikan ketika terlibat dalam perang frontal. Hasilnya? Hampir tidak ada kebutuhan untuk bermain secara stealth, selain untuk kepuasan pribadi semata. Kekurangan yang lain? Ekspektasi terhadap TressFX yang tidak terpenuhi dengan baik. Pada akhirnya, fitur kosmetik ini tidak merepresentasikan beragam klaim yang sempat diluncurkan sebelumnya.

Namun terlepas dari kekurangan yang ada, seri reboot Tomb Raider ini harus diakui, merupakan sebuah produk yang sangat mengagumkan dan akan membuat insting gamer Anda terpuaskan. Memang, ia datang dengan beberapa mekanisme yang mungkin akan membuat Anda merasa familiar dengan franchise kompetitor yang lain, namun sejauh ini, Crystal Dynamics membuktikan bahwa ini menjadi formula yang tepat untuk menghidupkan kembali sosok Lara Croft yang mulai tenggelam. Sebuah game yang HARUS Anda jajal dan antisipasi seri kelanjutannya. Welcome back, Lara!

 


Ubisoft: Assassin’s Creed Jauh Dari Kata Berakhir!

$
0
0
ac iv black flag

ac iv black flag

AC IV - black flag part 2 (35)

Merilis sebuah franchise untuk skala tahunan tentu bukan pekerjaan yang mudah. Terlepas dari ide kreatif yang harus diperas untuk menghasilkan sensasi game yang baru, baik dari sisi cerita ataupun inovasi mekanik yang ada, kebijakan seperti ini selalu mengandung resiko untuk “mematikan” franchise lebih cepat. Apalagi jika sang developer – gagal untuk menawarkan sesuatu yang baru setiap tahun dan akhirnya membuat game itu sendiri terasa sangat monoton. Namun untungnya, hal ini tidak terjadi di Assassin’s Creed. Franchise andalan Ubisoft ini membuka peluang bagi sang developer untuk mengeksploitasi ratusan jalur sejarah ikonik dan membangun dunia yang berbeda dari satu seri ke seri lainnya. Begitu besar peluang yang ada, hingga Ubisoft tidak pernah berencana untuk mengakhiri franchise ini.

Hal inilah yang diungkapkan oleh lead writer dari AC IV: Black Flag – Darby McDevitt, yang secara terbuka menegaskan bahwa Assassin’s Creed masih jauh dari kata berakhir. Setiap cerita yang ditawarkan mungkin akan memiliki endingnya sendiri seperti yang terjadi pada sosok Desmond Miles, namun franchise ini akan terus eksis dan bergerak ke cerita dan dunia yang baru lagi. Menariknya lagi, proses pengembangan seri-seri selanjutnya tidak akan ditentukan dari ending yang diinginkan oleh Ubisoft sendiri.

Ubisoft menegaskan bahwa eksistensi AC sebagai sebuah franchise masih jauh dari kata berakhir. Mereka mungkin menawarkan karkater dan cerita yang memiliki ending, namun sebuah seri terbaru dengan cerita, karakter, dan setting sejarah berbeda akan melanjutkan legacy tersebut.

Ubisoft menegaskan bahwa eksistensi AC sebagai sebuah franchise masih jauh dari kata berakhir. Mereka mungkin menawarkan karkater dan cerita yang memiliki ending, namun sebuah seri terbaru dengan cerita, karakter, dan setting sejarah berbeda akan melanjutkan legacy tersebut.

 

Mereka akan membiarkannya “mengalir”. Sementara terkait beragam setting yang sempat mengemuka di Easter Egg AC IV: Black Flag dan disinyalir akan menjadi setting AC selanjutnya, McDevitt mengaku itu adalah trolling yang dilakukan oleh Ubisoft. List-list setting ini sendiri sebenarnya mencerminkan apa yang diinginkan oleh gamer, bukan sejarah yang direncanakan oleh Ubisoft untuk AC selanjutnya.

Dengan kepastian yang satu ini, maka bukannya tidak mungkin bahwa Assassin’s Creed akan terus menemani hidup para gamer modern saat ini, mungkin hingga puluhan tahun ke depan. Atau, alternatif terburuk? Hingga para gamer mulai muak melihat atau bahkan mendengar nama ini disebut di masa depan.

Bagaimana dengan Anda sendiri? Apakah Anda termasuk gamer yang akan terus menikmati setiap seri AC? Atau Anda sudah mulai merasa bosan dengan game andalan Ubisoft ini?

The Witcher 3: Wild Hunt Pamerkan Screenshot Terbaru

$
0
0
The Witcher 3 new screenshot (1)

The Witcher 3 new screenshot (1)

The Witcher 3 new screenshot (1)

The Witcher 3: Wild Hunt disebut-sebut sebagai salah satu game yang paling ditunggu tahun ini. Dalam trailer yang telah dirilis, game tersebut memang sangat menjanjikan.

Kini CD Projekt Red selaku developer baru saja meluncurkan tiga screenshot anyar yang sangat menawan. Dua di antaranya memperlihatkan Geralt sedang menunggang kuda, sementara di screenshot yang satunya nampak sang karakter protagonis utama tengah bersiap campur tangan saat dua orang penjahat sedang melakukan aksinya.

The Witcher 3 new screenshot (2)

The Witcher 3 new screenshot (3)

The Witcher 3: Wild Hunt dipastikan akan meluncur untuk PC, Xbox One, dan PlayStation 4. CEO CD Projekt, Marcin Iwanski, mengklaim bahwa gamer akan mendapat pengalaman yang sangat mengesankan di platform manapun mereka memainkannya. Ia menilai tidak ada perbedaan yang berarti antara versi PC dan PS4/Xbox One nantinya.

Pre-order GTA V PC Dimulai Besok?

$
0
0
gta-v-ifruit-600x375

gta-v-ifruit-600x375

gta-5-patch

Belakangan ini kabar seputar kehadiran Grand Theft Auto V di PC semakin santer terdengar. Setelah beberapa bocoran yang seolah ‘memastikan’ informasi tersebut, kini beredar gosip seputar pembukaan masa pre-order.

Website asal Swedia, Gamereactor, mengklaim bahwa salah satu retailer terkemuka bernama Elgiganten bersiap membuka tahap pre-order dari GTA V mulai besok, 31 Januari 2014. Sumber informasi datang dari sang manager yang tak disebutkan namanya.

Sebelumnya sebuah catatan yang berisi 150 halaman laporan bug bocor dan terungkap ke publik. Yang menarik, ratusan laporan bug dalam catatan tersebut mengarah ke versi PC dari GTA V!

gta-v-ifruit-600x375

Laporan bug terjadi saat masa-masa pengujian GTA V, yakni antara April 2009 hingga Agustus 2013. Referensi yang mengarah ke versi PC sendiri tercatat pada Juni 2012. Sumber yang sama juga menyebut-nyebut soal dukungan DX11 dan beberapa hal lainnya yang identik dengan platform PC.

Bukti lainnya yang mendukung adalah saat Amazon Perancis memposting GTA V versi PC sebagai salah satu game yang mereka jual! Tak hanya itu, mereka juga telah menentukan banderol dari game ini, yaitu 49.99 Euro. Statusnya sendiri saat ini masih ‘Coming Soon’. “Pesan sekarang dan kami akan mengirimnya saat sudah tersedia.”

EA Pecat Massal Developer Need for Speed Terbaru

$
0
0
need for speed rivals

need for speed rivals

need for speed rivals

Masa depan yang tidak menentu, sebagian besar developer yang bernaung di bahwa bendera Electronic Arts memang tampaknya tengah memikul tren yang satu ini. Bagaimana tidak? Hanya dalam hitungan bulan, EA telah melakukan proses “reorganisasi” yang terhitung masif, bahkan memperkecil hingga menutup beberapa studio yang sempat merilis franchise populer di masa lalu. Tidak hanya itu saja, beberapa petinggi yang berdiri di dalamnya juga perlahan namun pasti, mulai memisahkan diri. Namun siapa yang menyangka, proses seperti ini tampaknya juga akan mewarnai tahun 2014 ini. Tidak perlu menunggu lama, EA kabarnya siap merumahkan sebagian besar developer yang bertanggung jawab atas franchise game racing terbesar mereka – Need for Speed.

Baru bukan berarti aman. Setelah berhasil mendapatkan hak pengembangan Need for Speed dari Criterion Games, developer yang menelurkan Need for Speed: Rivals – Ghost Games ternyata harus melewati mimpi buruk yang sama. EA kabarnya akan melakukan pemecatan massal untuk developer yang satu ini.

EA melakukan pemecatan massal di studio baru pengembang seri Need for Speed - Ghost Games. Pegawai yang dipecat bisa menerima kompensasi atau pindah ke studio Dead Space - Visceral. Belum jelas nasib seri Need for Speed untuk tahun 2014 ini, satu yang pasti, ia akan mengalami penundaan karena masalah ini.

EA melakukan pemecatan massal di studio baru pengembang seri Need for Speed – Ghost Games. Pegawai yang dipecat bisa menerima kompensasi atau pindah ke studio Dead Space – Visceral. Belum jelas nasib seri Need for Speed untuk tahun 2014 ini, satu yang pasti, ia akan mengalami penundaan karena masalah ini.

 

Cukup signifikan, hingga dirumorkan akan membuat proses rilis seri Need for Speed untuk tahun 2014 ini ditunda. EA kabarnya akan memberikan opsi bagi para pekerja penuh yang terkena dampak ini, untuk memilih kompensasi atau bergabung dengan developer Dead Space – Visceral. Visceral sendiri dikabarkan tengah mempersiapkan game baru dengan kode nama “Havana” untuk dirilis di akhir tahun 2014 ini.

EA sendiri mengungkapkan bahwa mereka saat ini tengah masuk proses konsultasi untuk posisi tertentu di Ghost Games U.K. Studio. Belum jelas apakah ini berarti tidak akan ada Need for Speed untuk tahun 2014 ini, ataukah proses pengembangannya akan dipindahkan ke developer EA yang lain. Criterion, and now Ghost Games.. What next, EA? DICE?

EA...EA...EA

EA…EA…EA

Microsoft Akan Luncurkan Xbox One versi Murah?

$
0
0
xbox one (4)

xbox one (4)

xbox one logo

Produk yang bersaing di tingkat harga selalu akan menjadi primadona baru, fakta yang satu ini memang tidak bisa dikesampingkan begitu saja. Bayangkan apa yang terjadi, jika sebuah produk yang lebih murah ini justru menawarkan kemampuan performa yang lebih baik dibandingkan produk sejenis di pasaran? Fenomena inilah yang terjadi di persaingan platform next-gen gaming saat ini. Terlepas dari kemampuan Playstation 4 yang lebih baik, Microsoft tetap bersikukuh untuk menjual Xbox One di harga lebih tinggi untuk memfasilitasi bundling Kinect di dalamnya. Lebih mahal USD 100 dibandingkan sang kompetitor, harga memang bukan nilai jual terbaik Xbox One. Namun tampaknya semua ini akan berubah di tahun 2014 ini.

Beragam rumor yang menyebar di dunia maya, dan diklaim berasal dari sumber informasi terpercaya, meramalkan peta “persaingan” yang mungkin berbeda di tahun 2014 ini. Sadar akan masalah harga ini, Microsoft kabarnya siap merilis Xbox One versi “murah”, yang kabarnya, akan dijual dengan tingkat harga yang sama dengan Playstation 4 – USD 399.

Microsoft kabarnya siap meluncurkan Xbox One versi "murah" yang akan ditawarkan di tingkat harga yang sama dengan Playstation 4 - USD 399. Xbox One ini kabarnya tidak akan memuat blu-ray drive dan bergantung penuh pada proses distribusi game secara digital.

Microsoft kabarnya siap meluncurkan Xbox One versi “murah” yang akan ditawarkan di tingkat harga yang sama dengan Playstation 4 – USD 399. Xbox One ini kabarnya tidak akan memuat blu-ray drive dan bergantung penuh pada proses distribusi game secara digital.

Untuk memungkinkan hal ini, Xbox One versi terbaru ini akan menghilangkan blu-ray drive dan sepenuhnya akan bergantung pada distribusi game secara digital. Ia kabarnya juga akan memuat adaptor bluetooh di dalamnya. Microsoft sendiri masih belum menolak untuk memberikan komentar terkait rumor yang satu ini.

Sebuah Xbox One yang bersaing di tingkat harga, namun akan cukup merepotkan dengan game yang harus diunduh secara digital? Bagaimana dengan Anda sendiri? Tertarik jika memang rumor ini terbukti benar? Yang ada di pikiran kami saat ini hanya satu: can you just get rid off the Kinect, Microsoft?

Viewing all 14784 articles
Browse latest View live