Cinta datang karena terbiasa, berapa banyak dari Anda yang sempat mendengar ungkapan yang satu ini? Komunikasi yang terus berjalan, kedekatan secara fisik, dan hubungan persahabatan antara lawan jenis yang saling menguat dan mendukung memang terdengar manis, namun sering berujung pada konsekuensi yang justru akan membuatnya kian kompleks – cinta. Kedekatan ini kian tumbuh dan berkembang menjadi dorongan untuk memiliki, serta kebutuhan untuk terus memiliki sebuah sistem support yang berkesinambungan di masa depan. Dilema pun muncul. Banyak orang yang menyatakan bahwa jatuh cinta pada teman adalah sesuatu yang lumrah. Tapi sayangnya, perasaan seperti ini seringkali bertepuk sebelah tangan.
Fenomena inilah yang kemudian melahirkan ungkapan “Friendzone” dimana hubungan dekat antara pria dan wanita terlihat sangat dekat, namun sebatas teman. Tidak ada kesempatan untuk melangkah lebih jauh, atau cara untuk mengubah persepsi salah satu pihak untuk melihat hubungan ini ke arah yang berbeda. Friendzone memang menjadi mimpi buruk tersendiri bagi banyak pria dan wanita, apalagi jika hampir semua respon dan sinyal yang dilemparkan ternyata mendapatkan tanggapan dingin. Bukan hal yang mudah untuk keluar dari zona ini, karena ada kemungkinan hubungan pertemanan justru menjadi rentan rusak, dan akhirnya bubar di tengah jalan. Menyambut hari Valentine – yang dinobatkan sebagai hari kasih sayang sedunia pada 14 Februari 2014 mendatang, detik-detik krusial kini menjadi penting untuk mereka masih terjebak di zona ini. Tetap bertahan, keluar dari zona, atau justru hancur berantakan?
Friendzone mungkin menjadi mimpi buruk di dunia nyata, namun siapa yang menyangka, bahwa fenomena yang sama juga seringkali Anda temui di industri game. Dengan segudang karakter yang saling berinteraksi dan bumbu-bumbu romansa yang disuntikkan developer untuk membuat game terasa lebih menarik, game tidak selalu berkisar tentang kisah cinta yang berakhir sukses. Tidak sedikit Anda akan menemukan kasus friendzone, yang tidak hanya berakhir buruk, tetapi bertahan dalam waktu yang sangat lama. Tidak percaya? Kami merangkum beberapa di antaranya.
Inilah 15 kisah Friendzone paling memilukan di video game versi JagatPlay:
15. Tess – Joel [The Last of Us]
Ini mungkin menjadi salah satu hubungan paling kompleks di serangkaian list ini. The Last of Us memang menjadikan plot sebagai kekuatan utama, namun sayangnya, tidak berfokus pada hubungan apa di balik dua sosok – Tess dan Joel. Gaya percakapan, respon dari karakter lain, dan beberapa gesture memang memperlihatkan bahwa kedua karakter ini memiliki kedekatan yang luar biasa, setidaknya ada perasaan ingin saling mendukung dan melindungi di tengah dunia yang tampaknya tidak lagi punya harapan untuk hidup kembali. Namun dari semua sinyal ini, besar kemungkinan Tess menaruh harapan yang besar pada sosok Joel, namun tidak direspon dengan baik oleh karakter pria utama ini. Trauma Joel di masa lalu mungkin membuatnya lebih takut untuk kembali mencurahkan perhatian kepada orang lain.
14. Lenneth – Lezard Valeth [Valkyrie Profile]
Tidak ada kisah cinta bertepuk sebelah tangan dan friendzone yang lebih memilukan daripada apa yang terjadi dengan salah satu tokoh villain ternama di jagat JRPG – Lezard Valeth. Rasa cinta pada pandangan pertamanya pada sang Valkyrie – Lenneth mendorong Lezard melakukan begitu banyak hal gila, termasuk membangun replika yang sempat mengejutkan Lenneth sendiri. Daripada cinta, Lezard memang lebih cocok disebut terobsesi dengan sosok anggun yang satu ini. Lantas apakah Lenneth pernah merespon positif semua dedikasi Lezard ini? Not a chance..
13. Bayonetta – Luka [Bayonetta]
Apa jadinya jika Anda mencintai seorang wanita yang ternyata memiliki kekuatan yang jauh berada di atas Anda, dengan umur yang juga ratusan tahun lebih tua? Dilema inilah yang harus dihadapi oleh Luka yang memang menjalin hubungan baik dengan sang heroine utama – Luka. Lahir dari sekedar rasa penasaran dan keterkaitan dengan keluarga di masa lalu, obsesi Luka untuk mencari tahu lebih banyak terkait sepak terjang Bayonetta justru menghasilkan konsekuensi berbeda. Terenyuh dengan dualisme kepribadian Bayonetta yang unik, Luka jatuh cinta. Sayangnya, tidak direspon manis oleh Bayonetta sendiri. Ouch.
12. Leia – Jude [Tales of Xillia]
Kisah romantis antara dua pasangan yang sudah saling mengenal sejak kecil tentu saja menjadi bumbu terbaik untuk membuat atmosfer permainan sedikit hangat. Walaupun demikian, beberapa karakter utama selalu diproyeksikan sebagai individu yang terlalu “bodoh” untuk melihat dengan jelas apa yang sebenarnya terjadi. Leia Rolando yang riang dan manis memang sudah menaruh hati pada Jude sejak mereka kecil, bahkan bersedia untuk bekerja di klinik orang tua Jude untuk mendekatkan diri. Sejak kecil, Leia selalu melindungi Jude dari segala macam bahaya, sekaligus memberikan semangat dan energi untuk setiap aksi yang ia lakukan. Lantas apa yang dilakukan oleh Jude? Tutup mata.