Quantcast
Channel: Games – Jagat Review
Viewing all 14784 articles
Browse latest View live

Chroma: Game FPS Free-to-play Bertema Musikal

$
0
0
2439479-chroma_cinematic-still-01

2439479-chroma_cinematic-still-01

Tak dapat dipungkiri bahwa konsep free-to-play (F2P) memang cukup diminati para gamer. Alasannya tak lain karena bisa memainkannya secara gratis, meski tak sedikit judul game yang seolah ‘mewajibkan’ gamer membeli sesuatu untuk bisa tampil maksimal dalam game.

Banyaknya pecinta F2P mungkin menjadi salah satu alasan diumumkannya Chroma, game First-Person Shooter terbaru garapan Harmonix. Bagi Harmonix, FPS adalah dunia yang sama sekali berbeda. Perlu diketahui bahwa developer ini sebelumnya dikenal melalui karyanya yang cukup populer, yaitu Rock Band dan Dance Central.

Karena itulah Harmonix belum terlalu pede mengerjakan Chroma sendiri dan memutuskan untuk menggandeng Hidden Path Entertainment, tim yang mengembangkan Counter Strike: Global Offensive.

“Kami mengerti musik, kami tahu game mekanik, kami tahu basis pemain kami, dan kami tahu apa yang terasa bagus dalam hal suara. Tapi kami juga tahu kami tidak seharusnya membuat (game) shooter oleh kami sendiri, karena itu mungkin adalah langkah yang sombong,” ujar director of publishing dan PR di Harmonix, John Drake.

2439480-chroma_alpha-screenshot-01

2439478-chroma_alpha-screenshot-03

2439479-chroma_cinematic-still-01

Lalu, apa yang membedakan Chroma dengan game FPS lainnya? Menurut Harmonix, Chroma adalah game FPS bertema musikal? Ya, musikal! Satu hal yang bisa digarisbawahi adalah game ini tidak hanya sekedar tembak-menembak. Pemain harus menyesuaikan gerakannya dengan irama dari musik yang terdengar.

Musik adalah fondasi utama untuk bisa memenangkan setiap match. Jika gamer tidak memperhatikan irama musik, mereka akan kehilangan momen-momen penting seperti bonus damage atau bahkan berakibat pada tak bisa menggunakan senjata sama sekali!

Seperti pada kebanyakan game shooter, Chroma pun menawarkan beberapa class yang bisa dipilih oleh pemain, seperti Assault, Engineer, Sneak, Support, dan Tank. Masing-masing class tentunya punya kelebihan yang berbeda. Yang menarik, setiap class juga memiliki musiknya sendiri dimana gamer dapat mengutak-atik barang bawaannya agar sesuai dengan genre musik favoritnya.

Sekilas Chroma memang cukup menarik dan unik karena menawarkan nuansa yang berbeda khususnya bagi Anda para pecinta FPS yang bosan dengan gameplay yang itu-itu saja. Harmonix sendiri berjanji konsep F2P yang diusungnya tidak akan berubah menjadi ‘Pay-to-Win’. Tertarik? Sayangnya Chroma saat ini masih dalam pengembangan dan baru akan masuk ke tahap alpha dalam waktu dekat.


Menjajal Titanfall Beta: Pengalaman Multiplayer yang Luar Biasa!

$
0
0
Titanfall Beta - JagatPlay (53)

Titanfall Beta - JagatPlay (53)

Titanfall Beta - JagatPlay (22)

Terus dibicarakan selama beberapa bulan terakhir dan secara konsisten menyabet serangkaian penghargaan dari satu event ke event lainnya, Titanfall memang sudah membuktikan diri sebagai salah satu game yang paling pantas diantisipasi di tahun 2014 ini. Proyek yang dilahirkan dari tangan dingin Respawn Entertainment yang berisikan para veteran di balik Call of Duty: Modern Warfare ini memang hadir dengan konsep sebuah game FPS yang berbeda dan unik. Tidak hanya sekedar mengusung pertempuran bertemakan mecha yang terlihat epic di dalamnya, Titanfall juga berupaya mengintegrasikan konsep single player ke dalam gameplay sejak awal, memang sudah diperkenalkan akan menitikberatkan pada mode multiplayer. Penasaran? Kesempatan untuk membuktikan semua klaim ini akhirnya datang lebih awal lewat masa open beta yang baru saja diluncurkan beberapa hari yang lalu.

Titanfall akhirnya membuka masa beta untuk Xbox One dan PC, memberikan kesempatan bagi gamer yang menantikannya, untuk setidaknya, sedikit mencicipi sebelum memutuskan untuk membelinya atau tidak di minggu kedua Maret 2014 mendatang. Seperti sebagian besar masa beta game lainnya, Anda akan disuguhi opsi yang sangat terbatas untuk menikmati game ini, namun tetap menawarkan esensi gameplay dan ekspekstasi seperti apa yang pantas dibangun untuk full version nantinya. Ada begitu banyak rasa penasaran yang harus dijawab dari masa beta ini, terutama beberapa elemen yang sempat memicu kontroversi di masa lalu. Sensasi seperti apa yang ditawarkan mode 6 vs 6 ini? Bagaimana dengan AI yang kabarnya juga disematkan di dalam mode multiplayer ini? Impresi pertama kami akan membantu Anda mendapatkan sedikit gambaran.

Parkour + Mecha = Awesome!

Di awal pernampakannya, Titanfall memang terlihat seperti kombinasi antara COD + Hawken. Namun menjajal betanya, terlihat jelas, Titanfall memiliki identitas unik yang berbeda.

Di awal pernampakannya, Titanfall memang terlihat seperti kombinasi antara COD + Hawken. Namun menjajal betanya, terlihat jelas, Titanfall memiliki identitas unik yang berbeda.

Lewat serangkaian screenshot dan trailer yang dirilis selama beberapa bulan terakhir ini, banyak gamer yang langsung mengasosiasikan Titanfall sebagai produk gabungan antara Call of Duty dan Hawken. Pertarungan dengan ritme yang cepat dan seringkali terjadi dalam jarak dekat, bentuk map yang tidak begitu luas, serta kesempatan untuk mengendarai mecha membuat kesan pertama ini memang terdengar cukup valid. Namun begitu Anda menjajal Titanfall ini, Anda akan berhadapan dengan sensasi yang jauh berbeda. Titanfall bukanlah Call of Duty, dan buka pula Hawken. Terlepas dari perasaan familiar yang ada, ia memperlihatkan kemampuan yang cukup kuat untuk menciptakan identitasnya sendiri lewat serangkaian mekanik unik yang belum pernah Anda temukan di game-game FPS sebelumnya.

Salah satu yang menarik dari Titanfall adalah map yang memungkinkan Anda untuk bergerak secara dinamis. Ia mungkin tidak memperlihatkan map seluas Battlefield secara landscape, namun di sisi vertikal, ia membuka lebih banyak ruang untuk dieksplorasi. Dengan ekstra jet pack dan kemampuan parkour ala Mirror’s Edge yang sangat mudah untuk dieksekusi, Anda bisa bergerak secepat mungkin melintasi area, baik secara horizontal maupun vertikal. Anda bisa melakukan double jump hingga wall run untuk mencapai daerah yang Anda inginkan. Memang butuh waktu untuk membiasakan diri dengan mekanik unik untuk sebuah game FPS ini, namun seiring dengan perjalanannya pertempuran, Anda akan mulai memahami timing yang tepat mencapai jarak lompatan tertinggi atau terjauh yang bisa Anda dapatkan. Semua ini tentu di tengah pertempuran yang terus berjalan tanpa henti. Dan tentu saja, terjangan peluru raksasa.

Walaupun hadir dalam format FPS, Titanfall tampil berbeda.

Walaupun hadir dalam format FPS, Titanfall hadir dengan beberapa inovasi gameplay yang unik.

Tidak hanya bergerak secara horizontal, dengan  armor yang Anda gunakan, setiap pasukan infanteri juga akan mudah memanfaatkan landscape vertikal yang ada.

Tidak hanya bergerak secara horizontal, dengan armor yang Anda gunakan, setiap pasukan infanteri juga akan mudah memanfaatkan landscape vertikal yang ada.

Selain parkour, seperti namanya, nilai jual utama Titanfall juga berkisar pada sang mecha yang bisa Anda panggil setelah periode waktu tertentu - Titan.

Selain parkour, seperti namanya, nilai jual utama Titanfall juga berkisar pada sang mecha yang bisa Anda panggil setelah periode waktu tertentu – Titan.

Menjadi salah satu nilai jual utama, Titanfall, yang juga mendasari penamaannya, Anda bisa memanggil sebuah mecha ke dalam medan pertempuran secara instan. Robot yang mereka sebut sebagai “Titan” ini memang menjadi salah satu senjata paling mematikan, setidaknya membantu Anda mendapatkan sedikit tenaga ekstra untuk menguasai jalannya pertandingan. Animasi yang luar biasa epik dengan Titan yang jatuh dari angkasa, mecha ini memang tampil tak ubahnya jawaban yang selama ini sudah Anda nantikan. Selain menghadirkan sensasi pertempuran robot yang cukup epik, Titan juga menjadi salah satu bukti kemampuan Respawn untuk memastikan pertempuran yang terus berjalan secara seimbang. Karena pada akhirnya, Titan bukanlah makhluk imbalance yang harus Anda takuti. Dan sinilah, Titanfall tampil luar biasa.

Berbeda dengan Tank di Battlefield 4 misalnya, yang memang cukup untuk membuat pasukan infanteri yang tidak memiliki equipment yang sesuai lari pontang-panting dan menunggu back up, Titan di Titanfall adalah sebuah senjata besar yang terhitung sangat rentan. Anda tidak harus menggunakan sebuah Titan yang lain untuk dapat menghancurkannya. Setiap pasukan yang ada, dengan sedikit kerjasama bisa menghancurkan setiap Titan ini dengan sangat mudah, apalagi jika Anda berhasil melemparkan serangan-serangan destruktif ke titik lemah mereka. Tidak hanya serangan jauh, dengan double jump, Anda bisa melompat ke atas Titan musuh dan menghancurkan reaktor mereka dengan menggunakan senjata yang Anda miliki. Jauh lebih efektif.

Tapi ukuran bukanlah jaminan, dan di sinilah kehebatan Titanfall terlihat. Titan tidak imbalance, dan tetap sama rentannya seperti pasukan infanteri.

Tapi ukuran bukanlah jaminan, dan di sinilah kehebatan Titanfall terlihat. Titan tidak imbalance, dan tetap sama rentannya seperti pasukan infanteri.

Terlepas dari daya serangan yang lebih destruktif, para Titan ini sangat lambat, sementara pasukan infanteri bergerak dengan kecepatan luar biasa.

Terlepas dari daya serangan yang lebih destruktif, para Titan ini sangat lambat, sementara pasukan infanteri bergerak dengan kecepatan luar biasa.

Tidak harus dengan senjata anti-Titan, Anda juga bisa memanjat ke belakang TItan musuh dan menghancurkan reaktor mereka dari dekat. Awesome!

Tidak harus dengan senjata anti-Titan, Anda juga bisa memanjat ke belakang TItan musuh dan menghancurkan reaktor mereka dari dekat. Awesome!

Karena dinamika inilah, pertempuran di Titanfall berjalan dengan sangat dinamis. Terlepas dari fakta bahwa Anda belum memiliki Titan dan harus berhadapan dengan robot raksasa ini tidak akan secara langsung Anda takut dengan kehilangan minat untuk terus menikmati pertarungan yang ada. Ditambah dengan kegesitan yang bisa Anda capai dengan parkour, para Titan tidak akan mudah membunuh Anda seorang diri dan justru melihat Anda sebagai sebuah ancaman yang lebih mematikan. Begitu juga ketika Anda berjalan dengan menggunakan Titan, Anda selalu butuh backup karena serangan bisa saja datang dari arah manapun karena jarak pandang yang terbatas. Walaupun Anda akan diperkuat dengan beberapa mekanisme pertahanan, kerjasama jauh lebih esensial di Titanfall daripada sekedar skill individual.

Parkour dan mecha mungkin menjadi daya tarik utama, namun Titanfall juga memberikan beberapa inovasi di sistem persenjataan untuk menjamin permainan yang jauh lebih bisa dinikmati. Setiap pasukan akan dibekali dengan tiga buah senjata utama – primary, secondary, dan anti-Titan weapon yang sudah terintegrasi pada setiap job. Anda punya equipment yang cukup untuk menetralisir setiap ancaman yang ada. Anda akan beberapa senjata unik yang belum pernah Anda temukan sebelumnya. Salah satu yang cukup berkesan? Smart Pistol Mk5 yang akan secara otomatis membidik siapapun yang berada di hadapan Anda dan meluncurkan peluru ke kepala mereka. Membidik player lain dalam waktu yang cukup lama, Anda akan bisa membunuh mereka secara instan. Setiap pemain juga akan dibekal dengan cloak, yang memang didesain lebih untuk mengelabui pandangan para Titan dan membantu proses inflitrasi Anda.

Smart pistol - sebuah konsep senjata unik yang mungkin tidak pernah terpikirkan, akan terlihat balance di sebuah mode multiplayer.

Smart pistol – sebuah konsep senjata unik yang mungkin tidak pernah terpikirkan, akan terlihat balance di sebuah mode multiplayer.

Anda juga dibekali cloak untuk membuat Anda tidak kasat mata dalam waktu tertentu. Lebih efektif untuk lari dari para Titan yang memang memiliki sudut pandang terbatas.

Anda juga dibekali cloak untuk membuat Anda tidak kasat mata dalam waktu tertentu. Lebih efektif untuk lari dari para Titan yang memang memiliki sudut pandang terbatas.

 

Para Titan juga punya mekanisme pertahanan tersendiri - seperti dinding magnet yang bisa melontarkan kembali peluru ini.

Para Titan juga punya mekanisme pertahanan tersendiri – seperti dinding magnet yang bisa melontarkan kembali peluru ini.

Burn Cards

Burn Cards

Mengaktifkan "item" ini akan memberikan Anda buff tersendiri, dari sekedar senjata yang lebih kuat hingga kemampuan mendengar derap kaki manusia di sekitar Anda. Efek ini akan hilang jika Anda mati.

Mengaktifkan “item” ini akan memberikan Anda buff tersendiri, dari sekedar senjata yang lebih kuat hingga kemampuan mendengar derap kaki manusia di sekitar Anda. Efek ini akan hilang jika Anda mati.

Salah satu fitur unik dari Titanfall juga dituangkan dalam sebuah mekanik item bernama “Burn Cards” yang bisa Anda dapatkan secara acak dari setiap pertempuran yang Anda selesaikan. Mengaktifkan item sebelum respawn akan membuat karakter Anda mendapatkan buff tersendiri, dari senjata yang lebih kuat hingga pendengaran tajam  yang bisa membuat Anda mengetahui lokasi musuh dalam radius tertentu. Efek dari setiap penggunaan Burn Cards akan secara otomatis hilang ketika Anda tewas. Anda hanya diperkenakan  untuk membawa 3 burn cards dalam satu kali permainan.

Penjualan PS4 Tembus 5 Juta Unit!

$
0
0
Playstation 4 - JagatPlay

Playstation 4 - JagatPlay

Playstation 4 - JagatPlay

Sejak diluncurkan akhir tahun lalu, PlayStation 4 langsung menarik minat para gamer. Meski mendapat persaingan yang cukup ketat dari Xbox One, konsol garapan Sony tersebut terbukti mampu mencatatkan angka penjualan yang memuaskan.

Sony Computer Entertainment baru-baru ini mengumumkan angka penjualan kumulatif terbaru dari sang penerus PS3. Sony menjelaskan bahwa PS4 telah terjual lebih dari 5,3 juta unit di seluruh dunia. Tak hanya itu, PS4 juga tercatat sebagai konsol dengan penjualan terbaik selama Januari 2014 di Amerika Serikat menurut data dari NPD Group.

“Momentum PS4 terus tumbuh menjadi lebih kuat, dan kami sangat-sangat bersyukur dengan semangat dan dukungan yang berkelanjutan dari para fans PlayStation,” ujar Andrew House, President and Group CEO di Sony Computer Entertainment Inc.

Playstation 4 - JagatPlay

Sony mengkonfirmasikan bahwa Playstation 4 telah berhasil terjual lebih dari 5 juta unit di seluruh dunia. Angka ini masih mungkin bertambah cukup signifikan mengingat rilis pasar Jepang yang baru akan dilakukan pada 22 Februari 2014 mendatang. Congrats, Sony!

Seperti diketahui PS4 kini telah tersedia di berbagai belahan dunia seperti Amerika Utara, Amerika Latin, Eropa, dan Asia. Di Jepang sendiri PS4 baru akan dijual pada 22 Februari 2014 mendatang bersamaan dengan peluncuran Yakuza Restoration dan Final Fantasy 14: A Realm Reborn beta versi next-gen.

Dengan jajaran game papan atas yang siap hadir tahun ini, sangat besar kemungkinan penjualan PS4 terus melonjak naik. Tentunya sebagian dari setuju bahwa judul-judul populer seperti Infamous: Second Son, Drive Club, dan The Order: 1886 layak menjadi target utama bagi pemilik PS4.

Spesifikasi PC untuk Strider

$
0
0
strider1 (2)

strider1 (2)

strider6

Berapa banyak dari Anda yang sempat mengenal atau bahkan mencicipi pertempuran berkecepatan tinggi dari Strider Hiryu di masa lalu? Ninja dengan pakaian ikonik berwarna biru – merah ini memang menjadi salah satu seri yang terhitung cukup disenangi, berkat sisi aksi yang cukup menuntut Anda untuk melakukan semua perintah dengan tingkat presisi yang tinggi.

Sebagian besar gamer yang lebih muda mungkin mengingat karakter ini sebagai bagian dari roster game fighting ternama – Capcom vs Marvel yang juga mengusung karakter yang satu ini. Setelah tenggelam untuk waktu yang cukup lama, Strider Hiryu akhirnya menemukan jalannya kembali di industri game, dan siap untuk menemani Anda dalam waktu dekat.

Are you ready for Strider's return?

Are you ready for Strider’s return?

Setelah sempat diumumkan sejak tahun lalu, proses reboot yang ditangani oleh Double Helix Games ini memang memperlihatkan potensi yang menjanjikan. Ditawarkan dengan hanya mengusung nama “Strider” di dalamnya, beragam screenshot dan trailer yang ada memperlihatkan identitas gameplay yang tidak banyak berubah dengan apa yang dikenal oleh para pecinta seri klasiknya.

Diperkuat dengan sentuhan visualisasi yang lebih modern, Strider siap untuk menyambangi Playstation 3, Playstation 4, Xbox 360, Xbox One, dan tentu saja – PC dalam versi digital. Jika Anda termasuk gamer PC yang menantiknanya, pastikan terlebih dahulu rig Anda akan mampu menanganinya.

Minimum Requirements:

  • OS: Windows Vista SP2 x64, Windows 7 x64, Windows 8 x64
  • Processor: Intel Core 2 Quad Q9550, 2.83GHz / AMD Phenom II X3 720, 2.8GHz
  • Memory: 4 GB RAM
  • Graphics: ATI Radeon HD 5770 / GeForce GTX 460 or better
  • DirectX: Version 11
  • Network: Broadband Internet connection
  • Hard Drive: 3700 MB available space
  • Sound Card: DirectX 9.0c Compatible
  • Additional Notes: Integrated graphics solutions not supported. Controller recommended.

Strider sendiri akan meluncur pada tanggal 19 Februari 2014 besok. Can’t wait!

Developer Bioshock Infinite Ditutup!

$
0
0
Bioshock Infinite - PART 2 (79)

Bioshock Infinite - PART 2 (79)

irrational games

Belum dua bulan genap memasuki tahun 2014, dan kita sudah berhadapan dengan salah satu berita mengejutkan yang tidak pernah diperkirakan sebelumnya. Kualitas gameplay, cerita, dan musik yang ditawarkan oleh sang proyek andalan – Bioshock Infinite, memang membuatnya pantas untuk masuk dalam jajaran game-game terbaik yang dirilis di tahun 2013 yang lalu. Tidak hanya para media yang menaruh respon begitu positif, banyak gamer yang mengembangkan keterikatan emosional yang kuat dengan sosok Booker dan Elizabeth sendiri. Dengan semua pencapaian ini, tentu menjadi hal yang sangat rasional untuk melihat lebih banyak sepak terjang sang developer – Irrational Games di masa yang akan datang. Yang terjadi? Justru sebuah berita buruk yang menyedihkan.

Lewat situs resmi mereka sendiri, Ken Levine – sang otak di belakang Irrational Games akhirnya memastikan penutupan studio developer yang sudah melahirkan Bioshock dan Bioshock Infinite ini. “Saya menutup Irrational Games seperti yang Anda ketahui. Saya akan memulai kembali dengan tim yang lebih kecil dan berusaha untuk menciptakan sesuatu yang lebih baru di dalam Take-Two Interactive,” Ken Levine menjelaskan. Dengan konfirmasi ini, sebagian besar dari 15 karyawan utama Irrational Games akan dirumahkan.

Goodbye, Irrational Games..

Goodbye, Irrational Games..

Lantas apa yang hendak dicapai Ken Levine dengan keputusan mengejutkan ini? Ia berambisi untuk menciptakan sebuah game yang tetap berfokus dengan narasi namun dengan tingkat replayability yang tinggi. Dengan memulai sesuatu yang baru kembali, Levine akan membutuhkan waktu yang sangat lama untuk mendesain semaunya dari awal. Oleh karena itu, menurutnya akan jauh lebih bijak, jika ia mengambil mindset developer yang baru hendak memulai kiprahnya di industri game, dengan tenaga dan biaya yang tentu saja lebih minim. Namun Ken Levine tetap akan bernaung di bawah bendera Take-Two selama menempuh proses ini.

Lantas bagaimana dengan franchise Bioshock sendiri? Dengan hilangnya Irrational Games, Ken Levine menyerahkan sepenuhnya hak guna franchise tersebut kepada 2K. Apakah kita akan melihat lebih banyak seri Bioshock di masa depan? Semua keputusan tersebut kini tidak lagi berada di tangan Ken Levine.

So, goodbye and so long Irrational Games. Thanks for the fun, awesome, and epic moments.. 

Gameplay Perdana The Order 1886 Terlihat Memukau!

$
0
0
the order 1886 (5)

the order 1886 (5)

Sebuah generasi gaming yang baru berarti menuntut kehadiran game-game yang mampu mencitrakan hal tersebut dengan kuat. Kehadiran Playstation 4 dan Xbox One tampil tak ubahnya pintu yang selama ini sudah dinantikan oeh begitu banyak gamer, membuka lebih banyak ruang bagi developer untuk mulai bereksperimen dan melahirkan lebih banyak game yang tidak mungkin ditelurkan dengan teknologi terdahulu. Minimnya jumlah game rilis perdana semakin memperkuat antisipasi yang ada untuk setiap proyek yang diumumkan oleh masing-masing produsen. Di Playstation 4, posisi ini diisi oleh dua buah game eksklusif yang siap untuk meluncur tahun ini – Infamous: Second Son dan The Order 1886. Untuk nama yang terakhir ini, sang developer – Ready at Dawn baru saja melemparkan alasan ekstra untuk menantikan kehadirannya.

Setelah sempat menjadi misteri untuk waktu yang cukup lama dan hanya diperkenalkan dengan sebuah cut-scene sinematik belaka, The Order 1886 akhirnya memperlihatkan aspek gameplay untuk pertama kalinya kepada publik. Lewat sebuah event preview bersama dengan media-media gaming raksasa, penampakan ini terwujud lewat serangkaian screenshot, trailer sinematik terbaru, dan tentu saja – trailer gameplay perdana. Sebagian besar memang takjub dengan kualitas visualisasi yang ditawarkan oleh game ini, menyebutnya sebagai salah satu proyek yang berhasil membuktikan apa yang sebenarnya bisa dilakukan oleh Playstation 4, walaupun dengan usia yang terhitung masih sangat muda.

the order 18865

the order 18864

the order 18863

the order 18862

the order 18861

the order 1886

The Order 1886 dibangun dengan satu tujuan utama, menggabungkan sensasi yang Anda dapatkan ketika memainkan game-game yang lahir dari tangan Quantic Dreams dan Naughty Dog. Ini berarti obsesi untuk membawa atmosfer Beyond: Two Souls dan The Last of Us dalam satu paket yang sama. Sayangnya, tidak ada detail lebih mendalam selain sebuah cuplikan gameplay 2 menit yang sedikit memperlihatkan aksi sang karakter utama – Galahad dengan pakaian Steampunk yang super keren. Tampil sangat generic, Anda akan melihat sedikit cuplikan tembak dan cover ala third  person shooter, serta satu adegan QTE bercabang yang diklaim Ready at Dawn, akan tampil berbeda. Namun satu yang pasti, kamera sinematik dan kualitas visual yang ia tawarkan memang pantas mengundang decak kagum. Anda bahkan tidak bisa lagi membedakan mana adegan CGI dan in-game.

Ready at Dawn sendiri belum memberikan tanggal rilis yang pasti untuk The Order 1886, selain konfirmasi peluncuran untuk tahun 2014 ini, tetap eksklusif untuk Playstation 4. Looks freaking awesome!

PC Tetap Platform Gaming Terpopuler di Mata Developer

$
0
0
gabe newell as god

gabe newell as god

gabe newell as god

Industri game adalah sebuah bisnis, ini mungkin menjadi mindset yang seringkali dilupakan oleh gamer sebagai calon konsumen. Terlepas dari daya tarik dan sifatnya yang memang diciptakan untuk menawarkan sedikit kesenangan, game tetap dibangun dengan satu tujuan utama – menghasilkan keuntungan sebesar-besarnya bagi developer dan publisher yang mencurahkan resource untuk mengembangkannya. Dengan begitu banyak platform di pasaran, publisher tentu harus memilih “rumah rilis” yang dianggap paling potensial di masa depan. Dan salah satu yang memperlihatkan tren positif ini, tidak lain dan tidak bukan, adalah konsol terbaru dari Sony – Playstation 4.

Dalam sebuah survei terbuka di Game Developer Conference yang berisikan 2600 developer game di dalamnya, Playstation 4 tampil sebagai konsol paling populer. Kurang lebih 20% dari total developer tengah mengembangkan proyek untuk konsol nex-gen Sony ini, unggul 3% dari Xbox One yang bercokol di posisi 17%. Tidak hanya itu saja, konsol generasi saat ini seperti Playstation 3 dan Xbox 360 ternyata masih cukup populer, dengan 14% dan 12% developer masih menyimpan proyek game untuknya. Mimpi buruk hadir dari konsol Nintendo Wii U – yang kini hanya didukung oleh 4% dari total developer yang ada.

PC menjadi yang paling populer di mata developer, sementara Wii U semakin kehilangan dukungan.

PC menjadi yang paling populer di mata developer, sementara Wii U semakin kehilangan dukungan.

Namun terlepas dari mulai memuncaknya popularitas Playstation 4, primadona developer masih bergantung pada dua platform paling masif saat ini – tablet dan tentu saja, PC. Lebih dari 51% developer mengaku tengah mengembangkan proyek untuk pasar mobile, sementara yang tertinggi – 52% memastikan akan merilis proyek game andalan mereka ke PC atau Mac. Namun sayangnya, tidak ada detail lebih jauh game-game seperti apa yang akan menyambangi kedua platform paling masif ini.

Ini tentu saja menjadi berita yang cukup baik untuk PC, yang selama ini selalu diramalkan akan “berakhir”, apalagi dengan rilis game-game AAA yang seringkali dirilis eksklusif untuk konsol. Namun tren jumlah yang masif ini juga memang bisa diprediksi, apalagi dengan semakin populernya jalur indie yang memang menjadikan PC sebagai “rumah” paling potensial. The future for pc gaming still looking bright..

Update Terbaru Xbox One Bawa Bug ‘Layar Hitam’

$
0
0
xbox one (4)

xbox one (4)

xbox one logo

Microsoft baru-baru ini merilis update firmware untuk konsol next-gen teranyarnya, Xbox One. Berbagai fitur anyar pun disediakan untuk memuaskan para gamer, seperti manajemen konten yang lebih baik dan indikator baterai dari controller yang kini muncul di Home Screen.

Sayangnya, setelah melakukan update para pengguna justru mendapati bug yang membuat layar mereka tiba-tiba menjadi hitam. Bug yang disebut sebagai ‘Black Screen’ dialami oleh cukup banyak gamer yang langsung melontarkan komplain di Reddit dan forum resmi Xbox.

Sayangnya, setelah melakukan update para pengguna justru mendapati bug yang membuat layar mereka tiba-tiba menjadi hitam. Bug yang disebut sebagai 'Black Screen' dialami oleh cukup banyak gamer yang langsung melontarkan komplain di Reddit dan forum resmi Xbox.

Sayangnya, setelah melakukan update para pengguna justru mendapati bug yang membuat layar mereka tiba-tiba menjadi hitam. Bug yang disebut sebagai ‘Black Screen’ dialami oleh cukup banyak gamer yang langsung melontarkan komplain di Reddit dan forum resmi Xbox.

Kronologinya, layar berwarna hitam kerap muncul saat gamer menekan tombol Xbox dengan tujuan masuk ke Home Screen. Hasilnya, gamer harus melepas kabel power di Xbox One atau menekan tombol power selama 10 detik untuk melakukan hard reset.

Untungnya saat ini tim Xbox support sudah menyadari keluhan dari para gamer dan tengah berusaha mencari solusinya. Semoga dalam waktu dekat Microsoft akan kembali merilis update untuk memperbaiki masalah yang ada.


Review Lightning Returns – FF XIII: Penutup yang Tidak Memuaskan!

$
0
0
LRFF XIII (30)

LRFF XIII (30)

Lightning Returns - FF XIII (3)

Sebuah trilogi, ini mungkin menjadi konsep yang belum pernah diterapkan oleh Square Enix sebelumnya, apalagi terkait dengan franchise RPG andalannya – Final Fantasy. Identik dengan perubahan cerita, karakter, dan dunia keseluruhan setiap kali sebuah seri dilahirkan, Square Enix memilih untuk memperpanjang cerita salah satu heroine ternama Final Fantasy – Lightning ke dalam tiga seri yang berbeda. Tentu tidak hanya cerita, setiap seri ini dibangun dengan beragam eksperimen mekanik gameplay yang terhitung inovatif dan menarik. Setelah berkiprah selama beberapa tahun terakhir ini, sebuah seri konklusi akhirnya meluncur untuk Playstation 3 dan Xbox 360. Lightning akhirnya kembali.

Terlepas dari judul aneh – Lightning Returns: Final Fantasy XIII yang ia usung, Square Enix memang sempat mengklaim bahwa kesimpulan dari saga Lightning ini akan menghadirkan begitu banyak hal baru, terutama dari sisi mekanik gameplay. Anda yang sempat membaca preview kami sebelumnya tentu saja mulai sedikit mendapatkan gambaran akan apa yang berbeda, jika dibandingkan dengan dua seri sebelumnya. Satu yang pasti, kesan pertama yang ia tawarkan memang sangat bertolak belakang dengan seri Final Fantasy XIII yang pertama. Konsep open-world, sistem pertempuran yang membutuhkan strategi tersendiri, dan eksistensi Lightning sebagai karakter utama yang terlihat begitu kuat menjadi identitas utama.

Lantas apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Lighting Returns – FF XIII ini? Mengapa kami menyebutnya sebagai sebuah seri penutup yang tidak memuaskan?

Plot

Lightning Returns: FF XIII mengambil setting 500 tahun setelah event terakhir XIII-2. Dunia kini bersiap menghadapi akhir zaman.

Lightning Returns: FF XIII mengambil setting 500 tahun setelah event terakhir XIII-2. Dunia kini bersiap menghadapi akhir zaman.

Mengambil setting 500 tahun sejak event di Final Fantasy XIII-2, Lightning akhirnya terbangun dari tidur panjangnya. Namun alih-alih berhadapan dengan dunia yang selama ini ia kenal, semesta kini berada di ujung kehancuran dan bersiap untuk menyambut akhir zaman. Chaos – sang kekuatan kegelapan sudah melahap sebagian besar wilayah yang ada. Sebagai efek sampingnya, manusia yang tersisa harus tersiksa dengan kehidupan abadi dan menjadi saksi dari momen menyeramkan yang tidak bisa dihindari ini. Efek samping yang lain? Mereka tidak bisa lagi menua dan bereproduksi, dan hanya menunggu untuk mati. Di tengah dunia yang sekarat inilah, Lightning hadir dengan identitas barunya, sebagai “The Savior”.

Setelah berakhirnya event di XIII-2, Lightning akhirnya dibangunkan oleh sang Dewa tertinggi – Bhunivelze untuk mempersiapkan sebuah dunia baru yang akan ia ciptakan setelah kehancuran total. “Kiamat” ini sendiri akan terjadi 13 hari setelah Lightning dibangunkan. Bhunivelze membutuhkan jiwa-jiwa terbaik untuk menempati dunia barunya ini dan Lightning – tak ubahnya seorang Valkyrie, bertugas untuk mencari dan memilih jiwa-jiwa yang menurutnya pantas, untuk diselamatkan. Perjalanan pun dimulai. Sebagai gantinya? Bhunivezle akan menghidupkan dan membawa kembali Serah – adik tercinta Lightning di dunia baru ini. Fokus pertama Lightning? Tentu saja teman-teman seperjuangannya, yang saat ini, seperti manusia yang lain, telah hidup terpisah selama 500 tahun. Teman-teman yang bukan lagi seperti yang Lightning kenal.

Dihidupkan kembali oleh sang "Tuhan" - Bhunivelze, Lightning diminta untuk menyelamatkan jiwa-jiwa manusia yang menurutnya pantas untuk menempati dunia baru yang sedang ia rencanakan setelah kehancuran total. Sebagai gantinya? Bhunivelze akan membawa Serah hidup kembali.

Dihidupkan kembali oleh sang “Tuhan” – Bhunivelze, Lightning diminta untuk menyelamatkan jiwa-jiwa manusia yang menurutnya pantas untuk menempati dunia baru yang sedang ia rencanakan setelah kehancuran total. Sebagai gantinya? Bhunivelze akan membawa Serah hidup kembali.

500 tahun bukanlah waktu yang singkat, dan Lightning justru harus berhadapan dengan sahabat-sahabatnya yang kini sudah berubah.

500 tahun bukanlah waktu yang singkat, dan Lightning justru harus berhadapan dengan sahabat-sahabatnya yang kini sudah berubah.

Dan Lightning harus berhadapan dengan sosok wanita misterius bernama Lumina.

Dan Lightning harus berhadapan dengan sosok wanita misterius bernama Lumina.

Namun perjalanan ini sendiri bukanlah sesuatu yang mudah. Selain harus berhadapan dengan fakta waktu yang sangat terbatas, Lightning juga harus berhadapan dengan gelombang Chaos, yang perlahan namun pasti, terus meluas. Tidak hanya itu saja, konflik yang kentara dengan karakter-karakter yang selama ini menjadi companion terbaik Lightning ternyata tidak semudah membalikkan telapak tangan. 500 tahun sejak pertemuan terakhir, hampir semua karakter ini harus berhadapan dengan rasa kehilangan, konflik, kemarahan, dan kekecewaan, yang harus mereka hadapi tanpa dukungan Lightning sama sekali. Di atas itu semua? Lightning juga harus  berhadapan dengan sosok wanita misterius yang bahkan tidak dimengerti oleh Bhunivelze sendiri – Lumina, yang secara bebas bisa masuk dan keluar dari aksi Lightning begitu saja.

Mampukah Lightning menjalankan tugas super berat ini?

Mampukah Lightning menjalankan tugas super berat ini?

Mampukah Lightning mengemban tugas dari Bhunivelze ini dan bertemu kembali dengan sang adik tercinta – Serah? Mampukah ia menyelamatkan jiwa dari teman-teman yang selama ini ia sayangi? Siapa sebenarnya Lumina? Semua dari misteri ini akan bisa Anda jawab dengan memainkan Lightning Returns: Final Fantasy XIII ini.

Titanfall Juga Hadirkan Monster Raksasa?

$
0
0
Titanfall Beta - JagatPlay (14)

Titanfall Beta - JagatPlay (14)

Titanfall Beta - JagatPlay (16)

Tahap beta Titanfall tergolong cukup sukses. Meski server sempat down, selebihnya tidak ada masalah yang berarti. Baik gamer Xbox One maupun PC setidaknya bisa menikmati langsung seperti apa gameplay dari game garapan Respawn Entertainment ini.

Karena masih beta, tentunya Respawn tidak mengumbar semua konten yang terdapat pada versi final yang akan dirilis 11 Maret 2014 nanti. Walaupun demikian, belakangan ini rincian terbaru dari Titanfall mulai terkuak sejak buku The Art of Titanfall muncul.

Buku tersebut menjelaskan tentang semua senjata, maps, dan storyline yang terdapat di Titanfall. Yang menarik, di buku The Art of Titanfall terlihat beberapa sosok monster raksasa yang diprediksi akan melengkapi keberadaan Grunts dan Spectre sebagai karakter AI-controlled.

2440339-titanfallart

2440347-titanfall_leviathan

Ini artinya, selama peperangan gamer akan menemukan monster tersebut berkeliaran atau terbang mengitari arena. Bahkan, sang monster bisa menyerang hanya karena gamer menatap ke arahnya. Selain itu, Titan disebut-sebut bukan menjadi satu-satunya kendaraan perang yang bisa digunakan gamer. Dalam The Art of Titanfall nampak kendaraan lainnya seperti Drone dan Tank.

Berbagai hal di atas berpotensi akan menghadirkan pengalaman yang lebih seru dibanding versi beta-nya. Bagaimana dengan Anda sendiri? Sudah mencicipi Titanfall beta? Jika tidak sempat mencobanya, JagatPlay telah menyediakan review lengkapnya!

Square Enix Tertarik Luncurkan Final Fantasy Terbaru untuk PC!

$
0
0
ff xv

ff xv

FinalFantasyXV1

PC memang harus diakui, selalu menjadi anak tiri, apalagi jika kita membahas game-game dengan genre JRPG. Hampir sebagian besar game RPG Jepang ini selalu diluncurkan untuk konsol dan handheld, tanpa pernah melihat PC sebagai pasar potensial yang menarik untuk dilirik. Tren ini sendiri tercermin jelas dari sepak terjang salah satu nama JRPG di industri game – Final Fantasy. Terlepas dari beberapa seri lawas seperti seri VII dan VIII yang akhirnya mendapatkan proses port ke platform gaming yang satu ini, sebagian proyek HD Remaster dan seri terbarunya – seperti FF XIII dan XV, lebih cenderung menetap di konsol. Apakah ini berarti gamer PC tidak akan pernah berkesempatan mencicipi seri FF terbaru? Tenang saja, harapan masih terbuka lebar.

Ketertarikan untuk meluncurkan seri Final Fantasy terbaru di masa depan untuk PC diluncurkan dari mulut sang director sendiri – Yoshinori Kitase. Dalam wawancaranya dengan Eurogamer, Kitase mengungkapkan ketertarikannya untuk menjadikan PC sebagai pasar Final Fantasy yang utama. Alasannya? Karena sebagian besar game FF memang dibangun di PC dan berjalan dengan baik di sana, seperti yang terjadi di FF XIII. Namun Kitase juga menjelaskan alasan mengapa pada akhirnya, seri ini hanya meluncur untuk konsol saja.

Kitase mengaku, bahwa jika melihat dari performa dan teknologi yang ditawarkan, bukan sesuatu yang sulit bagi Square Enix untuk mengembangkan Final Fantasy untuk PC. Namun ada dua alasan yang akhirnya membuat Kitase selalu mengurungkan niat ini: potensi pasar dan tentu saja – keamanan. PC dianggap sebagai pasar yang belum cukup potensial untuk disinggahi Square Enix terutama terkait jumlah basis fans Final Fantasy di sana. Sementara keamanan, seperti yang bisa diprediksi, berkisar soal pembajakan yang memang terhitung marak.

Yoshinori Kitase mengungkapkan ketertarikannya untuk menjadikan PC sebagai salah satu platform utama untuk rilis seri Final Fantasy di masa depan.

Yoshinori Kitase mengungkapkan ketertarikannya untuk menjadikan PC sebagai salah satu platform utama untuk rilis seri Final Fantasy di masa depan.

Walaupun demikian, melihat fakta bahwa ada begitu banyak kawasan dan negara dimana sebagian besar gamer sangat mengandalkan PC sebagai platform utama, Square Enix mulai menimbang ulang persepsi ini. Apalagi mengingat keinginan mereka untuk memastikan Final Fantasy dapat dinikmati di setiap negara di dunia dan untuk sebanyak mungkin gamer yang ada. Hal ini juga didukung dengan respon positif yang didapatkan Square Enix ketika meluncurkan Final Fantasy VII dan VIII ke PC.

Jadi, apakah ini berarti Final Fantasy XV yang sebelumnya diumumkan untuk Playstation 4 dan Xbox One, juga akan meluncur ke PC? Kitase tidak memberikan konfirmasi apapun. Ia mengaku PC masih menjadi platform yang “asing” bagi Square Enix, dimana mereka tidak punya banyak pengalaman di pasar yang satu ini. Walaupun demikian, ia menegaskan, jika mereka sudah mulai mengerti strategi, tata cara, dan mengumpulkan pengalaman yang cukup di pasar yang satu ini, mereka akan sangat tertarik untuk mewujudkannya.

Jadi, gamer PC, jika Anda termasuk salah satu yang sangat menginginkan Final Fantasy XV, Kingdom Hearts atau mungkin seri-seri selanjutnya menjadikan PC sebagai platform rilis utama, Anda tampaknya mulai harus membuktikan bahwa PC memang pasar potensial yang sangat menguntungkan untuk Square Enix. Bagaimana caranya? You know what to do..

Source: Eurogamer

Kojima Rilis Video Perbandingan MGS V: Ground Zeroes

$
0
0
MGS V GZ video compare (1)

MGS V GZ video compare (1)

Setelah cukup lama diperkenalkan kepada industri game, Hideo Kojima akhirnya berkesempatan untuk menunjukkan ketangguhan engine yang selama ini ia kembangkan – Fox Engine secara optimal. Lewat proyek next-gen pertama – MGS V: Ground Zeroes, Kojima memang sempat memperlihatkan serangkaian screenshot perbandingan antara versi current gen dan next-gen. Perbedaan tekstur, detail, dan framerate yang ada memang terlihat cukup kentara. Bagi Anda yang sulit untuk melihatnya, Kojima baru saja merilis sebuah video komparasi beru untuk memperlihatkan perbedaan dengan lebih baik.

Di video yang memperlihatkan beragam kondisi cuaca dan siang – malam ini, perbedaan yang ada terasa cukup signifikan antara versi current gen dan next-gen. Detail pakaian di tubuh Big Boss hingga tekstur tanah dan dinding di kejauhan memang terlihat lebih jelas di versi Playstation 4 dan Xbox One. Tidak hanya itu saja, Anda juga melihat kenyamanan framerate 60 fps pada Playstation 4, serta simulasi atmosfer sebagai fitur eksklusif konsol next-gen Sony ini.

MGS V GZ video compare (2)

MGS V GZ video compare (1)

Anda bisa melihat komparasi tersebut lewat video yang kami sertakan di bagian teratas artikel ini. Atau untuk video yang lebih jelas di resolusi penuh, Anda bisa mengunduhnya di sini (187 MB)

Bethesda Konfirmasikan Seri Doom Terbaru!

$
0
0
wolfenstein new order

wolfenstein new order

wolfenstein new order

Salah satu pompa adrenalin paling efektif yang pernah hadir di industri game, nama Doom tidak lagi dipandang sekedar sebuah seri game FPS, namun tumbuh menjadi legenda yang tidak tergantikan. Mengemuka sejak industri game mulai tumbuh sebagai media hiburan mainstream, Doom memang memperlihatkan lompatan kualitas yang selalu menjanjikan. Tangan dingin sang developer – id Software menyulap franchise ini menjadi salah satu monumen FPS dengan cita rasa horror kuat, dan tentu saja pengalaman yang memorable. Anda termasuk gamer yang menantikan kehadiran seri terbarunya? Anda boleh berlega hati karena Bethesda baru saja mengkonfirmasikan eksistensi seri terbaru Doom!

Pengumuman ini sendiri meluncur bersama dengan proyek kelahiran franchise “klasik” Bethesda yang lain – Wolfenstein: New Order. Di sela-sela pengumuman tanggal rilis proyek next-gen yang siap meluncur pada 20 Mei 2014 ini, Bethesda juga menawarkan promo menggiurkan bagi gamer yang melakukan proses pre-order.

Konfirmasi eksistensi seri terbaru Doom meluncur bersamaan dengan pengumuman tanggal rilis Wolfenstein: New Order. Bethesda akan memberikan beta key - akses lebih awal ke DOOM untuk gamer yang melakukan pre-order Wolfenstein ini.

Konfirmasi eksistensi seri terbaru Doom meluncur bersamaan dengan pengumuman tanggal rilis Wolfenstein: New Order. Bethesda akan memberikan beta key – akses lebih awal ke DOOM untuk gamer yang melakukan pre-order Wolfenstein ini.

Benar sekali, dengan jelas tertulis, bahwa semua gamer yang melakukan proses pre-order Wolfenstein: New Order akan mendapatkan beta key yang bisa digunakan untuk ikut berpartisipasi di dalam masa beta seri DOOM selanjutnya. Sayangnya, tidak ada detail kapan masa beta ini sendiri akan berlangsung.

Wolfenstein: The New Order sendiri akan meluncur untuk PC, Playstation 3, Playstation 4, Xbox One, dan Xbox 360 pada 20 Mei 2014 mendatang. Tertarik untuk melakukan proses pre-order hanya untuk mendapatkan akses lebih cepat ke seri terbaru DOOM?

Film Valve Tentang Gamer Pro DOTA 2 Siap Meluncur Bulan Depan!

$
0
0
first blood dota 2

first blood dota 2

Video game dan olahraga mungkin menjadi dua kata yang tidak pernah terbayangkan, akan mampu disatukan dalam satu frasa yang sama: e-Sports. Diakui sebagai cabang olahraga elektronik yang memang memuat semua elemen kompetisi layaknya sebuah olahraga fiisk, e-Sports kian meraih popularitas tinggi, tidak hanya di mata industri game, tetapi dunia secara umum. Beragam event kompetisi mewah, dengan jutaan penonton di seluruh dunia diselenggarakan selama beberapa tahun terakhir ini. Tidak hanya itu saja, eksalasi jumlah hadirah juga terhitung signfikan, bahkan menyentuh angka jutaan dollar di level internasional. Dan salah satu game yang paling disorot ini? Tidak lain dan tidak bukan – DOTA 2.

Game MOBA pertama yang sekedar berawal dari mod Warcraft 3 ini memang disulap oleh Valve menjadi salah satu game free to play kompetitir terbaik dan terpopuler di dunia saat ini. Perombakan visual, dukungan server yang kian disempurnakan, proses rebalancing yang secara konsisten ditawarkan, mekanisme hero yang terbuka, serta segudang item kosmetik unik dengan tema membuat DOTA 2 menjadi komunitas terbesar Steam saat ini. Tentu saja, popularitas ini juga tercerminkan lewat ekosistem e-Sport yang sehat, dengan lahirnya begitu banyak pemain-pemain professional jempolan yang aksi dan strateginya, sudah mendapatkan pengakuan.

Free to Play akan meluncur pada tanggal 19 Maret 2014 mendatang, gratis via Steam. FIlm dokumentasi ini akan menyelami latar belakang dan hidup dari tiga pemain pro DOTA 2, termasuk salah satu yang terbaik - Na'vi Dendi.

Free to Play akan meluncur pada tanggal 19 Maret 2014 mendatang, gratis via Steam. FIlm dokumentasi ini akan menyelami latar belakang dan hidup dari tiga pemain pro DOTA 2, termasuk salah satu yang terbaik – Na’vi Dendi.

Hal inilah yang berusaha ditangkap Valve lewat film dokumenter terbarunya – Free to Play. Film ini akan bercerita tentang kisah di balik kiprah tiga pemain pro DOTA 2 dari tiga belahan dunia berbeda – Dendi, Hyhy, dan Fear yang bersaing untuk mendapatkan hadiah USD 1.000.000,-  di ajang The International. Anda akan berkesempatan melihat latar belakang, serangkaian interview dengan orang terdekat, hingga beragam dilema dan konflik yang harus mereka hadapi ketika memutuskan untuk menempuh jalur hidup yang “tidak lazim” di mata orang awam ini.

Setelah sempat tampil menggugah di trailer awal, Valve akhirnya siap untuk melemparkan film penuh “Free to Play” kepada publik. Free to Play rencananya akan meluncur pada tanggal 19 Maret 2014 mendatang via Steam, dan akan bisa dinikmati secara gratis. Valve juga kabarnya akan membuka penjualan pack “Free to Play” yang berisikan item-item khas dari tiga pemain Pro yang terlibat dalam film ini. Pack ini kabarnya akan berisi Set Pudge dari Dendi, Set Doom dari hyhy, Set Sven dari Fear, Free to Play HUD, Free to Play Courier, dan Free to Play Wards. Namun belum ada detail lebih jelas tentang bentuk tema item ini.

Jadi, jika Anda termasuk satu dari 7 juta gamer di seluruh dunia yang teradiksi dengan DOTA 2 (termasuk kami), pastikan Anda tidak melewatkan Free to Play bulan depan!

Sacred 3 Siap Meluncur untuk Konsol dan PC

$
0
0
sacred-3-pc-games-rpg-terbaik

sacred-3-pc-games-rpg-terbaik

sacred-3-pc-games-rpg-terbaik

Deep Silver selaku publisher baru-baru ini mengumumkan bahwa game terbarunya, Sacred 3, akan tersedia untuk PC, PlayStation 3, dan Xbox 360 mulai musim panas mendatang.

Seperti diketahui, Sacred 3 adalah game dengan genre Action RPG yang dikembangkan oleh Keen Games. Game ini memungkinkan 4 pemain sekaligus bergabung dalam co-op mode untuk bertarung melawan Ashen Empire.

Menurut pihak perusahaan, di Sacred 3 karakter-karakter seperti Seraphim, Ancarian, Khukuhru, dan Safiri tetap dihadirkan bersama dengan karakter baru bernama Malakhim.

sacred3-4 sacred3-3 sacred3-2

Seperti pada kebanyakan game Action RPG lainnya, setiap karakter memiliki skill yang unik dan serta senjata yang berbeda-beda. Skill dan senjata tersebut nantinya bisa di-upgrade seiring permainan.

Meski dikonfimasi meluncur tahun ini, sayangnya Deep Silver belum menentukan tanggal yang pasti. Sambil menunggu pengumuman selanjutnya, simak dulu trailer menawan dari Sacred 3 berikut ini.


Thief di Xbox One Tidak Berjalan Full HD

$
0
0
Thief 101 trailer (5)

Thief 101 trailer (5)

Thief 101 trailer (37)

Perbedaan kemampuan performa perangkat keras antara Playstation 4 dan Xbox One memang mulai terlihat signifikan, terlepas dari umur kedua konsol yang bahkan belum genap setengah tahun. Beragam proyek yang multi platform yang dirilis kini harus berjalan dengan setting yang lebih rendah di konsol next-gen milik Microsoft ini, sementara berjalan dengan sangat optimal di Playstation 4 atau PC. Beberapa game harus berjalan di resolusi lebih rendah atau bahkan mengorbankan framerate. Kasus yang sempat terjadi di Tomb Raider: Definitive Edition, MGS V: Ground Zeroes, dan Titanfall ini ternyata juga akan terulang di game teranyar Square Enix dan Eidos MontrealThief.

Square Enix sendiri yang mengkonfirmasikan hal ini. Di Playstation 4, Thief akan berjalan di resolusi  1080p – 30 fps, sementara Xbox One, untuk kesekian kalinya harus puas bergerak di resolusi 900p – 30fps.

Square Enix mengkonfirmasikan bahwa Thief versi PS 4 akan berjalan native 1080 p - 30 fps, dan untuk kesekian kali, Xbox One harus puas di  900p - 30 fps.

Square Enix mengkonfirmasikan bahwa Thief versi PS 4 akan berjalan native 1080 p – 30 fps, dan untuk kesekian kali, Xbox One harus puas di 900p – 30 fps.

Namun terlepas dari fakta ini, Nicolas Cantin – Game Director dari Thief menegaskan bahwa perbedaan ini tidak akan membuat pengalaman yang ditawarkan Thief versi PS 4 dan Xbox One berbeda. Cantin yakin bahwa kedua game ini masih akan terlihat sama ketika Anda membandingkannya secara langsung. Tidak akan ada penurunan pengalaman gameplay, ia menambahkan.

Thief sendiri akan dirilis untuk Xbox One, Playstation 4, Playstation 3, Xbox 360, dan PC pada 25 Februari 2014 mendatang. I think i’m gonna stick with PC version for the best framerate..

Review Banished: Game Simulasi Kota yang Menantang!

$
0
0
Banished (1)

Banished (1)

Banished (4)

Berapa banyak dari Anda – para penggemar game simulasi tata kota yang harus kecewa dengan arah yang dibawa Maxis dan EA di seri terbaru SimCity tahun lalu? Terlepas dari kualitas seri terdahulu yang memang cukup memfasilitasi semua inovasi, kreativitas, dan mimpi untuk sebuah kota megapolitan futuristik yang memesona, SimCity terbaru tampil dengan keterbatasan yang memang cukup mencederai antisipasi para penggemarnya. Kebutuhan untuk terus terkoneksi dengan dunia maya, dan terrain bangun yang sangat terbatas menjadi catatan ekstra, di luar dukungan “multiplayer” yang ternyata tidak sesignifikan yang dibayangkan. Jika Anda termasuk salah satu yang merasa kecewa, obat penawar rasa sakit hati tersebut akhirnya hadir dalam bentuk yang berbeda. Sebuah judul game bernama – Banished.

Tidak sulit menemukan alasan untuk terpesona dengan Banished, mengingat game ini merupakan hasil kerja keras satu orang developer -  Luke Hodorowicz, yang akhirnya mendirikan studio – Shining Rock Software sebagai developer resmi. Walaupun hanya dikembangkan oleh satu orang saja, Banished hadir dengan konsep, kompleksitas, dan kualitas yang secara konsisten berhasil menarik perhatian begitu banyak gamer penggemar game simulasi bangun kota sejak pengenalan pertamanya. Dengan cita rasa medieval yang kentara, Anda memang tidak akan berhadapan dengan gameplay penuh aksi, perang, dan monster raksasa. Namun kompleksitas dan cita rasa unik yang ia tawarkan, akan membuat Anda betah menatap komputer untuk waktu yang sangat lama.

Lantas apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Banished? Mengapa kami menyebutnya sebagai sebuah simulasi tata kota yang menantang?

Menjadikan Manusia Sebagai Resource Terpenting

Seperti nama yang ia usung, Anda akan berperan sebagai pemimpin orang buangan yang diusir dari komunitasnya. Anda kini berusaha membangun hidup memadai kembali.

Seperti nama yang ia usung, Anda akan berperan sebagai pemimpin orang buangan yang diusir dari komunitasnya. Anda kini berusaha membangun hidup memadai kembali.

Seperti nama yang ia usung, Banished memang menceritakan sekelompok manusia terbuang yang diusir dari komunitasnya untuk alasan tertentu. Untuk memastikan diri dapat bertahan hidup, tugas Anda sebagai pemimpin adalah dengan mulai membangun “peradaban” tersendiri, di tengah antah berantah bersama dengan puluhan penduduk yang lain. Kesempatan untuk memulai hidup yang baru memang bukan perkara yang mudah. Anda harus mulai mengumpulkan semua bahan yang dibutuhkan, membangun begitu banyak fasilitas krusial, dan akhirnya menjamin kehidupan stabil yang terus tumbuh. Namun tidak seperti game-game simulasi kota yang lain, Banished justru menjadikan manusia sebagai sumber daya yang paling krusial.

Di sebagian besar game dengan genre seperti ini, Anda biasanya akan disibukkan dengan usaha untuk terus memperluas kota sembari memastikan fasilitas pendukung kehidupan berjalan dengan baik. Anda akan lebih disibukkan untuk mengatur jumlah uang, sumber daya tambang, minyak, kayu, dan sebagianya untuk memastikan kesempatan untuk membangun fasilitas yang lebih modern dan efektif untuk memastikan kehidupan penduduk di wilayah Anda. Namun, Banished tidak sesederhana konsep game simulasi kota mainstream seperti ini. Alih-alih berpusat pada usaha untuk terus mengumpulkan resource (yang memang juga penting), manusia merupakan pondasi Anda untuk terus memastikan kehidupan yang berkesinambungan.

Seperti sebagian besar game bergenre serupa, Anda akan diminta untuk mengumpulkan resource untuk membangun lebih banyak fasilitas dan tentu saja - bertahan hidup.

Seperti sebagian besar game bergenre serupa, Anda akan diminta untuk mengumpulkan resource untuk membangun lebih banyak fasilitas dan tentu saja – bertahan hidup.

Bedanya, management tenaga kerja menjadi hal yang terpenting di sini. Jumlah manusia yang terbatas harus Anda atur untuk memastikan setiap dari mereka berfungsi secara efektif.

Bedanya, management tenaga kerja menjadi hal yang terpenting di sini. Jumlah manusia yang terbatas harus Anda atur untuk memastikan setiap dari mereka berfungsi secara efektif.

Jumlah manusia sangat-sangat terbatas di Banished. Memulai permainan dengan hanya 9-11 manusia dewasa, Anda mulai harus memikirkan kebutuhan esensial seperti yang butuh dibangun terlebih dahulu. Membersihkan hutan, mengumpulkan batu, hingga berburu menjadi kegiatan awal yang paling rasional, sembari tentu saja – mulai membangun rumah-rumah permanen untuk ditinggali. Lalu, Anda mulai bergerak menuju kehidupan yang lebih kompleks. Selain dari hutan sekitar, Anda mulai memikirkan cara untuk memastikan hidup yang lebih terjamin, dengan membangun “sumber makanan” Anda sendiri, dengan membangun pertanian, peternakan, memancing, hingga camp berburu. Untuk memastikan supply kayu yang tidak berkesudahan di masa depan, Anda juga harus mulai membangun “Forester” yang akan menanami  kembali setiap pohon yang ditebang. Terdengar sederhana? Tunggu dulu, tidak seperti yang Anda bayangkan.

Karena pada akhirnya, terlepas dari aktivitas apapun yang hendak Anda lakukan, dari sekedar membangun hingga bertani, Anda harus memperkerjakan penduduk yang cukup untuk memastikan semua fasilitas tersebut bekerja dengan sangat efektif. Bagaimana Anda akan mengatur dan menugaskan 11 orang dewasa, untuk bertani, memancing, berburu, mengambil kayu, membangun fasilitas yang lain, dan membangun peralatan yang cukup untuk mendukung kerja yang lain? Inilah tantangan terbesar Banished. Karena tidak seperti game simulasi kota lain yang mengasosiasikan kemajuan pembangunan dan pertambahan penduduk, Banished merefleksikan kondisi yang lebih nyata. Tenaga kerja yang sangat terbatas untuk menggawangi begitu banyak sektor krusial untuk bertahan hidup akan menjadi masalah terbesar Anda. Karena begitu Anda lalai menyusun prioritas, maka Anda harus berhadapan dengan kematian yang masif. Ingat, di saat yang sama, Anda juga harus memastikan resource di luar makanan terus terpenuhi.

Pekerjaan kian berat karena pertumbuhan penduduk Banished tidak akan secepat usaha Anda untuk menyediakan lebih banyak fasilitas dan ruang bagi mereka untuk tumbuh. Seperti di kehidupan nyata, setiap penduduk dewasa akan mulai menua, menikah, dan memiliki anak. Anak-anak yang lahir di desa Anda akan berpotensi menjadi tenaga kerja ekstra di masa depan, yang memungkinkan Anda untuk menempatkannya di sektor-sektor kehidupan baru yang krusial. Namun, anak-anak tak ubahnya investasi jangka panjang, karena di saat yang sama, mereka juga menghasilkan lonjakan kebutuhan resource yang mulai terasa “menuntut”, apalagi dengan jumlah penduduk pekerja yang akan tetap konstan untuk waktu yang lama. Dan seperti anak-anak yang tumbuh dewasa, mereka yang sudah dewasa juga bisa menua dan mati jika sudah saatnya.

Banished (67)

Pertumbuhan penduduk yang lambat dan dinamis membuat Anda harus secara aktif mengatur dan menyusun prioritas kerja.

Inilah yang terjadi dengan gameplay Banished kami. Ketika semangat untuk membangun kota begitu menggebu-gebu, dengan total 20 penduduk pekerja, kami mulai menyusun skala prioritas untuk menjamin stabilitas kota  yang lebih baik. Sebagian dari penduduk ini kami tempatkan sebagai builder untuk membangun bangunan, 1 menjadi laborer sebagai pekerja kasar yang akan  mendistribusikan resource, dan sisanya ditempatkan di hutan untuk menambang lebih banyak kayu, batu, dan tentu saja – kulit binatang. Dengan optimisme yang tinggi bahwa ini akan menjadi formula yang paling tepat untuk mempercepat pembangunan kota, kami meninggalkan beberapa post yang dianggap tidak penting untuk difokuskan saat ini seperti “blacksmith”. Terlihat bagus di awal, namun jadi mimpi buruk di akhir. Tidak adanya blacksmith berarti tidak adanya supply tools untuk melakukan banyak pekerjaan dengan cepat. Kurangnya resource tools berarti aksi pengumpulan resource yang lebih lambat, sementara tuntutan mulut yang harus diberi makan konstan. Kayu menipis, makanan kurang, dan hasilnya? Kami harus memulai kembali dari save terakhir.

Square Enix Siapkan Spin-Off Terbaru Final Fantasy VII?

$
0
0
reno rude

reno rude

reno rude

Jika kita membicarakan salah satu seri Final Fantasy  yang paling banyak dieksploitasi oleh Square Enix diluar Final Fantasy XIII yang bahkan ditawarkan sebagai sebuah trilogi, maka nama Final Fantasy VII boleh terbilang berada di puncak teratas. Cerita dan desain karakter fenomenal di seri original Playstation pertamanya dan tentu saja popularitas yang tidak lekang dimakan masa, membuatnya menjadi seri yang potensial. Apalagi jalinan plot yang ditawarkan memang menyisakan begitu banyak ruang untuk melahirkan seri-seri spin-off yang menawarkan sudut pandang dan pendekatan cerita berbeda. Final Fantasy VII: Advent Children, Final Fantasy VII: Crisis Core, Final Fantasy VII: Last Order, Before Crisis: Final Fantasy VII, dan Dirge of Cerberus: Final Fantasy VII menjadi bukti nyata. Tren yang tampaknya tidak akan berubah dalam waktu dekat ini.

Square Enix dikabarkan telah mendaftarkan sebuah merk dagang unik ke badan Trademark Jepang. Merk dagang dengan nama “Shinra Company” ini sendiri memang ditujukan sebagai proyek game, walaupun tidak ada detail ekstra terkait platform yang akan diusung sama sekali. Bagi Anda yang belum familiar dengan nama ini – Shinra Company merupakan perusahaan fiktif raksasa yang menjadi salah satu sentral cerita Final Fantasy VII. Dari tangan Shinra pula lah, konflik terkait energi Mako dan eksistensi pasukan khusus SOLDIER hadir – termasuk di dalamnya, Cloud dan Sephiroth. Apakah ini berarti seri Final Fantasy VII akan mendapatkan seri spin off baru? Dengan pendaftaran seperti ini, besar kemungkinan hal ini akan terwujud.

Square Enix mendaftarkan merk dagang "Shinra Company" di Jepang. Besar kemungkinan, ini akan menjadi seri spin off terbaru Final Fantasy VII.

Square Enix mendaftarkan merk dagang “Shinra Company” di Jepang. Besar kemungkinan, ini akan menjadi seri spin off terbaru Final Fantasy VII.

Namun jangan berbahagia terlebih dahulu. Melihat sepak terjang Square Enix selama beberapa bulan terakhir ini, sekaligus konfirmasi bahwa mereka saat ini tengah menjadikan FF XV sebagai prioritas, “Shinra Company” tampaknya akan didistribusikan sebagai sebuah game mobile. Lagipula, Yoshinori Kitase sendiri sempat mengungkapkan bahwa mereka tidak lagi punya motivasi yang cukup kuat untuk mengembangkan sebuah “FF VII HD Remake” ke pasaran. Kita tunggu saja konfirmasi dari Square Enix sendiri.

Dark Souls II Pamerkan Trailer Baru

$
0
0
dark souls 22

dark souls 22

Menjelang peluncurannya bulan depan, Dark Souls II kini hadir dengan trailer baru. Trailer berjudul Hollow Lullaby ini memang tidak memberi gambaran lebih lanjut tentang gameplay. Yang ada hanyalah sang tokoh utama sedang bertarung melawan naga raksasa dengan menggunakan dua buah kapak.

Dalam video terdengar suara seorang narator yang seolah ingin mengajak para gamer untuk tidak mudah menyerah. “Ini bukan tentang kematian. Ini tentang determinasi. Ini tentang kemauan Anda untuk terus berjalan… Tidak menyerah saat merasa semuanya telah hilang,” ujar narator dalam trailer tersebut.

This is not about death. This is about what you learn from death. This is about doing what you meant to do

This is not about death. This is about what you learn from death. This is about doing what you meant to do..

Anda para gamer tentunya menyadari bahwa Dark Souls dikenal sebagai game dengan tingkat kesulitan yang tinggi. Nampaknya di game yang kedua nanti, gamer juga butuh motivasi dan usaha ekstra keras untuk bisa menyelasaikannya.

Seperti diketahui, Dark Souls II dipastikan akan meluncur pada 11 Maret 2014 untuk PC, PlayStation 3, dan Xbox 360.

Microsoft Tolak Rime – Kini Eksklusif Playstation 4!

$
0
0
rime

rime

Menentukan game mana yang akan berhasil menarik perhatian gamer di pasar memang bukan perkara yang mudah. Hal ini menjadi begitu esensial bagi publisher,  karena tren akan sangat menentukan apakah game-game baru ini akan mampu menarik perhatian pasar atau justru tumbuh menjadi blunder yang merugi. Tidak mengherankan jika banyak publisher yang akhirnya lebih memilih untuk bermain aman, dan hanya melihat  formula yang bergerak di pasar mainsteam sebagai pilihan utama. Sementara yang berani tampil berbeda? Menjadi pilihan terakhir atau bahkan ditolak mentah-mentah. Fenomena yang membuat Microsoft kehilangan Rime, yang akhirnya justru, muncul kembali sebagai salah satu game eksklusif Playstation 4 yang cukup diantisipasi.

Rime yang diperkenalkan di ajang Gamescom 2013 yang lalu memang cukup menarik perhatian, terutama dari kualitas visual dan desain karakter yang memperlihatkan kesan familiar dengan franchise populer – ICO. Detail gameplay-nya sendiri memang belum mengemuka, namun memperlihatkan kesan survival yang cukup kentara di teaser awalnya. Rime ternyata memiliki latar belakang proses pengembangan yang cukup menarik untuk disimak. Berdasarkan sebuah dokumen yang bocor di dunia maya, Rime diyakini adalah sebuah proyek eksklusif yang dibangun untuk Microsoft pertama kali. Namun sayangnya, ditolak oleh produsen Xbox One ini.

Microsoft mengakui bahwa RIme pada awalnya merupakan proyek untuk konsol mereka. Namun penolakan yang dilakukan oleh Microsoft justru membuat game ini hadir kembali sebagai game eksklusif Playstation 4 yang cukup diantisipasi.

Microsoft mengakui bahwa RIme pada awalnya merupakan proyek untuk konsol mereka. Namun penolakan yang dilakukan oleh Microsoft justru membuat game ini hadir kembali sebagai game eksklusif Playstation 4 yang cukup diantisipasi.

Dokumen ini menunjukkan beberapa informasi menarik, seperti nama awal Rime yang sempat disebut sebagai “Echoes of Siren”. Si developer – Tequila Works memang awalnya berencana untuk merilis game ini eksklusif untuk platform Microsoft, tidak hanya Xbox Live Arcade, tetapi juga Windows 8 dan Windows Phone. Meminta dana pengembangan sebesar USD 3 juta, Microsoft menolak proposal tersebut. Hasilnya? Rime akhirnya jatuh ke tangan Sony dan kini diposisikan sebagai sebuah seri game eksklusif terbaru. Penyesalan pun terjadi. Lewat akun Twitter resminya, Phil Spencer mengakui kejadian tersebut. “Bagian dari pekerjaan kami adalah berusaha hidup dengan kesalahan”, Spencer berkicau.

Rime sendiri belum mendapatkan waktu rilis yang jelas, selain kepastian eksklusivitas untuk Playstation 4.  Akankah Rime menjadi senjata makan tuan bagi Microsoft? Kita lihat saja nanti.

Viewing all 14784 articles
Browse latest View live