Jika kita membicarakan salah satu identitas yang membuat Far Cry tampil begitu menarik sebagai sebuah franchise, maka selain meknik gameplay open world dengan serangkaian misi yang adiktif, Far Cry selalu hadir dengan setting permainan yang terhitung eksotis. Tidak hanya sekedar pulau-pulau tropis dengan pemandangan pantai dan hutan yang memanjakan mata, Far Cry 2 bahkan membawa Anda ke pedalaman Afrika yang misterius, lengkap dengan potensi terjangkit penyakit Malaria yang mematikan. Dengan kesuksesan tiga seri sebelumnya, akan sangat rasional bagi Ubisoft untuk mempersiapkan kehadiran sang seri keempat. Pertanyaan terbesar, dimana Anda akan menjelajahi petualangan baru ini?

Ubisoft secara resmi memang belum memberikan konfirmasi apapun terkait eksistensi Far Cry 4. Walaupun demikian hal ini tidak menghalangi munculnya serangkaian rumor terbaru, termasuk informasi yang meyakini bahwa seri terbaru ini tengah ditangani oleh Ubisoft Shanghai. Rumor terbaru kembali muncul, dan kali ini berasal dari salah satu “orang dalam” industri game yang memang memiliki track record yang cukup bisa dipercaya – Superannuation. Dalam kicauanya di Twitter, ia mengungkapkan bahwa Far Cry 4 akan tetap mengusung gameplay yang hampir sama dengan seri sebelumnya. Yang berbeda? Kini ia akan menjadikan Himalaya sebagai setting utama, lengkap dengan penduduk lokal dan beragam misteri “monster” di sana.

Salah satu “orang dalam” industri mengungkapkan bahwa seri Far Cry 4 akan hadir dengan cita rasa gameplay yang hampir sama, namun kini mengambil setting di Himalaya.

Terlepas dari track record informasi yang ada, apa yang diungkapkan oleh “orang dalam” industri game ini masih terhitung sebatas rumor,  karena di sisi yang lain, Ubisoft masih menolak berkomentar dan memberikan detail ekstra apapun terkait eksistensi Far Cry 4 ini. Bagaimana dengan Anda sendiri? Jika memang benar, apakah setting Himalaya yang didominasi pegunungan akan menarik minat Anda?

Menjadi salah satu senjata andalan Microsoft ketika berhadapan dengan Playstation 3 di masa lalu, eksistensi Gears of War memang melambungkan popularitas Xbox 360, sekaligus menjadikannya sebagai platform yang begitu menarik untuk dimiliki. Franchise racikan Epic Games ini memuat semua hal yang diimpikan oleh gamer penggemar genre action, dari mekanik gameplay, dramatisasi, kualitas visual, hingga cerita pertempuran super epik yang berhasil ditawarkan dengan sangat optimal. Kehadiran sang seri kedua – Gears of War 2 bahkan disebut-sebut sebagai salah satu seri game action terbaik sepanjang masa. Dengan basis fans yang sudah cukup kuat, Microsoft tampaknya tidak akan melepaskan franchise ini dengan mudah. Seperti yang sudah diprediksi, Gears of War akan kembali untuk konsol next-gen terbaru Microsoft – Xbox One.

Franchise yang sebelumnya dimiliki oleh Epic Games ini memang sudah jatuh secara resmi ke tangan Microsoft beberapa bulan yang lalu. Dengan hak guna yang ada, Microsoft akhirnya menunjuk sebuah studio baru – Black Tusk Studios sebagai penanggung jawab utama untuk franchise ini di masa depan. Tidak perlu menunggu lama, lewat mulut salah satu petinggi utama Microsoft – Phil Spencer, Black Tusk dikonfirmasikan tengah mengembangkan seri terbaru Gears of War versi next-gen, eksklusif untuk Xbox One.

Spencer mengkonfirmasikan bahwa Black Tusk Studios saat ini memang tengah mengembangkan Gears of War next-gen untuk Xbox One.

Spencer sendiri sangat mengharapkan agar seri Gears of War pertama dari Black Tusk Studios ini akan “menghidupkan kembali” franchise ini dan membuatnya tumbuh jauh lebih besar. Lantas kapan Microsoft akan memperkenalkan seri teranyar ini? Sepertinya tidak dalam waktu dekat ini. Spencer menegaskan bahwa ia akan memberikan waktu bagi Black Tusk untuk bereksperimen dengan seri next-gen yang satu ini.

Dengan seri terbaru Halo dan Gears of War yang akan menyambangi Xbox One, mampukah Microsoft memperlihatkan citra next-gen yang kentara dan membuatnya berbeda dengan seri-seri sebelumnya? Worth to wait for!

Playstation 4 memang tengah berada di atas angin. Berbeda dengan pertempuran generasi sebelumnya yang hampir seimbang, keputusan Sony untuk menyuntikkan spesifikasi  yang lebih kuat untuk Playstation 4 ternyata mulai berbuah manis. Beberapa game rilis mulitplatform ditawarkan di resolusi native dan framerate yang lebih tinggi. Pujian juga terus meluncur, tidak hanya dari mulut para gamer yang menikmati keuntungan ini, tetapi juga dari para developer sekelas Hideo Kojima yang secara terbuka mengakui potensi kemampuan yang ditawarkan oleh Playstation 4. Tidak pernah berakhir, pujian yang sama juga meluncur dari si eksentrik – Suda51 yang mendapatkan kesan yang hampir sama dari konsol next-gen milik Sony ini.

Dalam wawancara terbarunya dengan majalah game Jepang ternama – Famitsu, Suda51 yang menjadi otak di belakang game-game “unik” seperti Killer is Dead dan Lollipop Chainsaw melontarkan pujiannya akan performa yang ditawarkan oleh Playstation 4. Ia mengungkapkan bahwa ia terpesona dengan kecepatan yang ditawarkan oleh Playstation 4 sebagai sebuah konsol.

Suda51 – yang saat ini tengah mengembangkan Lily Bergamo, memuji kecepatan yang ditawarkan Playstation 4.

Kecepatan ini membantunya mengembangkan game yang tidak hanya sekedar menjadikan kesenangan sebagai elemen utama, tetapi juga visual yang didesain untuk tampil semenarik mungkin. Suda51 juga menambahkan, bahwa performa seperti ini membuat proses pengembangan menjadi terasa lebih mudah.

Suda51 sendiri saat ini memang tengah mengembangkan game Playstation 4 – Lily Bergamo yang diklaim akan menawarkan sensasi “super action game”, walaupun masih hadir tanpa detail ekstra apapun.

Masih ingat Tony Hawk? Ya, skateboarder profesional ini memang punya tempat tersendiri di hati para gamer. Apalagi kalau bukan karena game Tony Hawk’s Pro Skater yang cukup populer.

Jika Anda termasuk salah seorang yang menantikan kehadiran game terbarunya, mungkin kabar yang satu ini bisa membuat Anda tersenyum. “Kami sedang mengerjakan sebuah game, ini sangat keren” ujar Tony Hawk di Demolition Radio show.

Hal senada juga disampaikan oleh Activision yang bertindak sebagai publisher game Tony Hawk’s Pro Skater. “Activision memastikan mereka tengah mengerjakan sesuatu dengan Tony Hawk, info lebih lanjut akan segera hadir.”

“Kami sedang mengerjakan sebuah game, ini sangat keren” ujar Tony Hawk di Demolition Radio show.

Seperti diketahui game Tony Hawk terakhir yang mereka rilis adalah Tony Hawk’s Pro Skater HD yang meluncur di tahun 2012. Game yang digarap oleh Robomodo tersebut tersedia untuk PC, PlayStation 3, dan Xbox 360.

Lalu, jika Tony Hawk’s Pro Skater terbaru sedang dalam tahap pengembangan, platform mana yang dituju? Nampaknya akan lebih menarik jika game ini dirilis di dua konsol next-gen, PS4 dan Xbox One. Skateboarding open-world dalam skala besar dan visual kelas atas? Mungkin saja!

The Last of Us adalah salah satu game terbaik yang pernah hadir di generasi gaming saat ini, ini adalah fakta yang tidak terbantahkan. Masterpiece yang hadir dari racikan tangan Naughty Dog dan dirilis secara eksklusif untuk Playstation 3 ini memang berhasil menarik perhatian dunia. Kami – JagatPlay bahkan menobatkannya sebagai Game of the Year untuk tahun 2013 karena kualitas cerita, visualisasi, dan meknaik gameplay yang ia tawarkan, penghargaan serupa yang juga dilontarkan oleh begitu media game lokal dan tentu saja – luar negeri. Sejak eksistensi di industri game, The Last of Us terus mendulang begitu banyak penghargaan dari event-event besar, bahkan menjadikannya sebagai standar kualitas dan bahan pembicaraan yang tak pernah habis. Tidak mengherankan, jika DLC terbarunya begitu diantisipasi.

Naughty Dog memang akhirnya mengkonfirmasikan kehadiran “Left Behind” – DLC perdana untuk The Last of Us. Beberapa trailer dan screenshot awal memang cukup untuk memberikan sedikit gambaran, setidaknya latar belakang cerita seperti apa yang akan diusung. Berbeda dengan seri pertama yang menjadikan dinamika hubungan antara Joel  dan Ellie sebagai pusat cerita, Left Behind menjelajahi area yang lebih personal dari sosok sang tokoh protagonis utama – Ellie. Menceritakan tentang kisah masa lalunya sebelum bertemu dengan Joel, Left Behind juga menyisakan sedikit porsi untuk melengkapi lubang cerita di seri The Last of Us awal.

Lantas apa yang ditawarkan oleh DLC The Last of Us – Left Behind ini? Mengapa kami menyebutnya sebagai franchise yang bermain dengan emosi?

Plot

DLC “Left Behind” ini memang berfokus pada aksi Ellie.

Left Behind adalah sebuah chapter, dimana Anda akhirnya berkesempatan untuk menyelami lebih dalam hidup Ellie sebagai tokoh protagonis utama. Di The Last of Us, Ellie memang diposisikan sebagai tokoh sentral yang diceritakan sebagai satu-satunya jalan keluar manusia untuk keluar dari potensi kepunahan akibat serangan Cordyceps yang kian meluas. Dinamika hubungannya dengan Joel yang tampil tak ubahnya seorang ayah dan sahabat di saat yang sama membuat Ellie tampil sebagai karakter yang begitu mudah untuk dicintai. Walaupun demikian, ia juga masih menyisakan begitu banyak misteri. Salah satu yang terbesar? Sosok sang sahabat – Riley.

Ellie memang sempat menyebutkan nama “Riley” pada Joel di seri pertama, untuk menjelaskan tragedi seperti apa yang harus ia lalui sebagai manusia yang immune terhadap spora Cordyceps. Left Behind hadir sebagai penjelasan lebih lengkap tentang sosok Riley, dan hubungannya dengan Ellie sebelum ia bertemu dengan Joel. Riley adalah sahabat terdekat yang sempat meninggalkan Ellie begitu saja dalam usahanya untuk menjadi anggota Firefly. Kembali di suatu malam secara mengejutkan, Riley dan Ellie yang sudah lama merindu, memutuskan untuk sedikit bersenang-senang. Riley mengajak Ellie ke sebuah mall yang sudah lama ditinggalkan, untuk menikmati semua wahana yang ada, dari sekedar bermain game, mendengarkan musik dan berdansa, hingga menikmati komedi putar. Sebuah kemewahan yang sulit untuk didapatkan di tengah dunia yang menuju kehancuran.

Left Behind memuat dua cerita berbeda dalam alur maju dan mundur. Salah satunya berkisah tentang hubungan antara Ellie dan sang teman terbaik – Riley.

Sementara di sisi lain, ia juga mengisi celah plot dimana Ellie berjuang untuk menyelamatkan nyawa Joel yang tengah sekarat.

Namun Left Behind ternyata tidak hanya berpusat pada masa lalu Ellie dan Riley, tetapi juga menawarkan sisi plot untuk menutupi lubang cerita di The Last of Us pertama. Masih ingatkah Anda dengan adegan Joel yang sekarat dan hampir tewas karena kecelakaan yang menimpanya? Untuk alasan yang tidak jelas, gamer akan langsung dibawa memainkan sosok Ellie yang di kala itu, sudah bersenjatakan panah dan berjuang untuk  mendapatkan makanan untuk Joel yang berusaha bertahan hidup dengan kondisi terobati, walaupun terbatas. Left Behind juga mengeksplorasi celah tersebut, memberikan sedikit gambaran kesulitan seperti apa yang harus dilalui Ellie untuk memastikan ia tidak lagi kehilangan orang yang ia sayangi.

Lantas, hubungan seperti apa yang dibangun antara Ellie dan Riley? Kesulitan seperti apa yang harus dilalui Ellie untuk memastikan Joel tetap hidup? Left Behind, melalui alur maju mundurnya, akan membantu Anda mendapatkan jawaban dari semua misteri tersebut.

Batman: Arkham Origins yang lahir dari tangan WB Montreal memang mengundang cukup banyak kritik, terutama dari mekanik gameplay yang tidak mengalami peningkatan yang terhitung signifikan, sejak franchise ini dikerjakan oleh sang empunya – Rocksteady Studios. Tidak hanya itu saja, beberapa bug yang diabaikan begitu saja cukup untuk membuat Arkham Origins dikecam. Namun banyak gamer yang seolah lupa bahwa sebuah versi berbeda yang didesain untuk melengkapi cerita Arkham: Origins juga diirlis untuk handheld – Nintendo 3DS dan PS Vita. Dengan review yang cukup positif, game yang diberi nama Batman: Arkham Origins Blackgate ini akhirnya dikonfirmasikan akan “menyeberang” ke platform PC dan konsol.

Konfirmasi ini meluncur dari mulut Warner Bros. Sendiri. Batman: Arkham Origins Blackgate yang hadir sebagai game action dengan format 2.5D ini akan dirombak agar tampil sesuai di konsol dan PC.

Batman: Arkham Origins Blackgate akan di-port ke PC dan konsol dengan perombakan visual definisi tinggi. Game ini akan meluncur pada 1 April 2014 mendatang.

Warner Bros menjanjikan visualisasi definisi tinggi, sistem map dan hit yang baru, objective tracking, 5.1 surround sound, naratif penuh dengan voice act akan menemani versi konsol dan PC ini. Warner Bros. menamakan proyek ini sebagai “Batman: Arkham Origins Blackgate – Deluxe Edition” dan akan tersedia untuk Playstation 3, Xbox 360, Wii U, dan PC lewat jalur distribusi digital.

Kapan Anda akan bisa menikmatinya? Game ini siap meluncur pada tanggal 1 April 2014 mendatang. Sayangnya, belum jelas berapa harga pasti yang akan dipatok untuk game port yang satu ini. Tertarik?

Setelah meluncurkan trailer-nya yang menawan beberapa waktu yang lalu, Middle-earth: Shadow of Mordor langsung menarik minat para gamer dan menjadi salah satu game yang layak ditunggu.

Meski ada opini yang menyebutkan bahwa game ini terlihat mirip dengan Assassin’s Creed, ada satu fitur yang membuatnya nampak berbeda. Ya, apalagi kalau bukan sistem Nemesis.

Seperti diketahui, sistem Nemesis menciptakan hubungan khusus antara Talion sang karakter utama dengan para Orc yang pernah ia temui dalam lingkungan yang dinamis. Jika gamer kalah bertarung dengan salah satu dari mereka, maka si musuh akan bertambah kuat dan menjadi tantangan ekstra.

Menarik bukan? Sayangnya, baru-baru ini Monolith selaku developer mengumumkan bahwa sistem Nemesis tidak dihadirkan di konsol current-gen, yaitu PS3 dan Xbox 360. Monolith menilai, Shadow of Mordor sejatinya adalah game untuk konsol next-gen.

Dengan kompleksitas AI dan perhitungan yang harus dilakukan, konsol generasi saat ini – Playstation 3 dan Xbox 360 tidak akan mampu menangani fitur Nemesis dari Shadow of Mordor.

Penyebab dihilangkannya sistem Nemesis di current-gen tak lain adalah karena keterbatasan konsol itu sendiri. Walaupun demikian, Monolith berjanji akan melakukan sebisanya agar Shadow of Mordor versi PS3 dan Xbox 360 tetap tampil maksimal. “Alur cerita akan tetap sama dan core gameplay juga sama. Tetapi (sistem Nemesis) itu terlalu besar dalam konteks konten, kalkulasi, dan AI,” ujar Michael de Plater, Design Director untuk Shadow of Mordor.

Apapun usaha yang dilakukan Monolith, kehilangan fitur semenarik sistem Nemesis tentunya akan membuat perbedaan yang cukup besar. Perlu diketahui bahwa Shadow of Mordor sendiri hingga sekarang belum mendapatkan tanggal rilis resmi. Jika Anda merasa sistem Nemesis cukup penting, Anda yang saat ini masih bertahan di konsol current-gen nampaknya masih punya banyak waktu untuk menabung lalu beralih ke PS4 atau Xbox One. Belum ada kepastian, apakah Shadow of Mordor versi PC akan mengikuti versi current-gen atau next-gen.

Terlepas dari konflik moral dan agama yang disandang oleh kegiatan yang satu ini, judi memang harus diakui merupakan pompa adrenalin paling efektif. Dengan memahami bahwa apapun yang Anda lakukan akan sangat bergantung pada probabilitas, dengan kesempatan menang dan kalah yang sama besarnya, ditambah dengan kepastian bahwa Anda akan mengorbankan sesuatu di sana, judi memang terlihat “menarik”. Namun siapa yang menyangka, bahwa praktik serupa ternyata juga bisa diimplementasikan di industri game. Tidak main-main, ia akan diorganisir oleh sebuah perusahaan besar. Jika Anda termasuk salah satu gamer yang sangat menguasai Street Fighter IV, ini mungkin kesempatan bagi Anda untuk mendapatkan uang ekstra dengannya.

Implementasi fungsi unik tengah dijajal oleh Capcom, bekerja sama dengan Virgin Gaming. Dengan menghubungkan game Anda dengan akun Virgin Gaming, Anda bisa bertaruh uang nyata ketika bermain Super Street Fighter IV Arcade Edition.

Kedua pemain akan bertemu secara online, menaruh jumlah uang nyata yang ingin mereka taruhkan, bertarung, dan yang berhasil memenangkan pertarungan tersebut akan membawa uang yang dipertaruhkan di awal. Sistem ini sendiri baru diimplementasikan di SSF IV AC versi Xbox 360 dan Playstation 3, dengan sistem taruhan yang bisa diterapkan dalam pertarungan 1 lawan 1, atau dalam bentuk liga 32 pemain. Sistem ini baru bisa digunakan di Eropa, Australia, Amerika Utara, dan Amerika Selatan.

Sistemnya sederhana: Tinggal menghubungkan akun dengan Virgin Gaming, bertemu dengan pemain lawan secara online, menaruh jumlah taruhan, dan bertarung. Gamer yang menang akan membawa pulang uang taruhan.

Bagaimana jika Anda termasuk gamer dengan skill level biasa biasa saja? Bukankah sistem seperti ini berarti akan membuat Anda rentan kalah dan terus kehilangan uang di dunia nyata? Virgin Gaming memastikan bahwa mereka juga menyuntikkan sistem tersendiri untuk melacak kemampuan masing-masing pemain, untuk memastikan proses match-making dengan level yang seimbang. Dengan begini, kesempatan untuk memenangkan pertarungan menjadi adil.

Tertarik? Dengan sistem pertarungan online seperti ini, pastikan terlebih dahulu koneksi internet Anda cukup untuk memfasilitasi permainan yang stabil dan nyaman. Sebagai game yang sangat mengandalkan presisi gerakan per frame, Anda bisa saja dengan mudah kehilangan uang. Something that you don’t want to risk at all..

Reaksi yang mungkin muncul ketika bar health karakter Anda berwarna merah menyala.

Keifer Sutherland mungkin nama yang terdengar asing di jagat industri game, apalagi jika Anda bukanlah penikmat film action Barat, seri maupun lepas. Sutherland menjadi pusat perhatian setelah berhasil menggantikan posisi sang “suara ikonik” Snake – David Hayter di seri game next-gen MGS pertama – MGS V: Ground Zeroes. Kritik memang terus mengemuka, mempertanyakan kemampuan Sutherland untuk memproyeksikan karakter Snake yang memang terkenal dingin, namun kharismatik di saat yang sama. Namun siapa yang menyangka, bintang utama dari film seri ternama – “24” ini juga ternyata terlibat di proyek game lain yang tidak pernah diprediksikan sebelumnya.

Benar sekali, dalam wawancara terbarunya dengan situs gaming – IGN, Sutherland mengemukakan informasi terbaru perihal keterlibatannya di industri game. Tidak sekedar dinobatkan menjadi suara di balik sosok Snake, Sutherland mengkonfirmasikan bahwa ia juga akan mengisi suara dari salah satu karakter di game fightning brutal – Mortal Kombat yang terbaru. Informasi ini otomatis juga menjadi konfirmasi bahwa Netherrealm Studio memang tengah mengembangkan seri terbaru untuk game fightning yang satu ini. Sayangnya, tidak ada detail ekstra terkait peran Sutherland di dalamnya.

Sutherland – suara baru di balik sosok Snake, mengkonfirmasikan keterlibatannya di proyek game Mortal Kombat terbaru. Sayangnya, tanpa detail ekstra apapun.

Dengan besarnya nama Keifer Sutherland di industri hiburan, tidak akan mengejutkan jika perannya akan berkisar pada karakter-karakter besar di Mortal Kombat. Sub-zero? Scorpion? Karakter Mortal Kombat mana yang menurut Anda paling pantas untuk menggunakan suara aktor yang satu ini?

Salah satu masa beta terbaik di pasaran, kalimat yang satu ini tampaknya tepat untuk menggambarkan keseluruhan pengalaman yang ditawarkan Respawn dan EA lewat Titanfall. Walaupun berlangsung dalam waktu yang sangat singkat, salah satu proyek next-gen yang sangat diantisipasi di tahun 2014 ini berhasil membuktikan sebagian besar klaim yang ada. Berhasil membentuk identitas FPS uniknya sendiri, medan pertempuran yang menawarkan mecha serta integrasi mode multiplayer – single player dalam satu ruang ini memang tampil memesona. Namun bukan sekedar dari sisi mekanik saja, Respawn juga membuktikan bahwa mereka siap untuk menangani animo masif yang ada.

Selama 4 hari menjalani masa beta, Titanfall memang terhitung bebas masalah. Tidak seperti masa beta atau bahkan versi penuh game online lain dengan ketidaksiapan server di peluncurannya, Titanfall berhasil memfasilitasi rasa penasaran gamer. Dalam wawancaranya dengan situs gaming – Polygon, Abbie Heppe dari Respawn mengkonfirmasikan bahwa masa beta Titanfall berhasil menjaring lebih dari 2 juta gamer di seluruh dunia, baik yang memainkannya via PC maupun Xbox One.

Respawn mengkonfirmasikan masa beta Titanfall berhasil menjaring lebih dari 2 juta gamer di seluruh dunia, baik yang memainkannya via Xbox One maupun PC. Kurang lebih ada 10 masalah krusial yang ditemukan dan akan dibenahi di full version.

Selama proses ini, Respawn berhasil menemukan lebih dari 10 masalah krusial yang harus mereka benahi sebelum versi final nantinya. Sementara untuk versi Xbox One, Titanfall beta membuktikan kemampuan komputasi Xbox Live yang bisa diandalkan, tanpa masalah yang benar-benar fatal.

Titanfall sendiri rencananya akan meluncur pada 11 Maret 2014 mendatang, untuk PC, Xbox 360, dan tentu saja – Xbox One. Bagaimana dengan Anda yang sempat mencicipi masa betanya? Apakah Anda menikmatinya?

Microtransactions, kata yang satu ini memang tengah menjadi momok tersendiri di industri game. Kesempatan untuk membeli item atau equipment dengan menggunakan uang nyata menyisakan beberapa masalah yang seringkali memancing kritik para gamer. Terdengar rasional diterapkan untuk sebuah game free to play, tidak sedikit developer yang berupaya menyuntikkan sistem serupa di game-game yang sudah Anda bayar penuh. Ini tentu saja mencederai rasa keadilan, apalagi dianggap rentan untuk membuat game berjalan tidak seimbang, terutama di game-game berpondasikan pengalaman multiplayer. Untungnya, sistem yang sama tidak akan Anda temukan di game baru racikan Pop Cap dan EA – Plants vs Zombies: Garden Warfare.

Membawa pertempuran antara para tanaman dan zombie ke level yang baru, dengan perspektif orang ketiga dan diperkuat dengan engine teranyar DICE – Frostbite Engine 3.0, Plants vs Zombies: Garden Warfare memang terlihat menyenangkan. Menjadikan multiplayer sebagai satu-satunya mode yang ada, Pop Cap mengkonfirmasikan bahwa game ini tidak akan mengusung mekanisme microtransactions di awal perilisannya.

EA pastikan PvZ: Garden Warfare tidak akan hadir dengan sistem microtransactions.

Walaupun demikian, mereka akan senantiasa melihat data dan mendengarkan feedback para gamer untuk menentukan arah seperti apa yang akan diimplementasikan di masa depan, termasuk microtransactions jika memang diperlukan. Hanya saja, tidak untuk pada periode rilis nanti.

Memuat mode pertempuran 12 vs 12, PvZ: Garden Warfare siap meluncur pada 25 Februari 2014 mendatang untuk Xbox 360, dan tentu saja Xbox One. Belum ada konfirmasi tanggal pasti untuk versi PC. Tertarik?

Kabar kurang menyenangkan bagi Anda yang masih menikmati layanan online untuk konsol Nintendo Wii dan Nintendo DS. Pihak perusahaan baru-baru ini memastikan bahwa layan tersebut akan segera ditutup.

Nintendo berencana menghentikan layanan bernama WiFi Connection tersebut pada 20 Mei 2014 mendatang secara global. Ini artinya, game-game seperti Smash Bros. Brawl, Animal Crossing: Let’s Go to the City, dan Mario Kart di Wii tidak akan lagi bisa dimainkan secara multiplayer.

Judul-judul populer di Nintendo DS misalnya Metroid Prime Hunters, Mario Kart DS, serta sekitar selusin game Pokemon juga juga terkena dampaknya. Tidak hanya online multiplayer, fitur Matchmaking dan Leaderboard pun bernasib serupa. Daftar lengkap dari game yang akan kehilangan layanan online telah di-posting di website Nintendo.

Nintendo berencana menghentikan layanan bernama WiFi Connection tersebut pada 20 Mei 2014 mendatang secara global. Ini artinya, game-game seperti Smash Bros. Brawl, Animal Crossing: Let’s Go to the City, dan Mario Kart di Wii tidak akan lagi bisa dimainkan secara multiplayer.

Walaupun demikian, Nintendo tak lupa menjelaskan bahwa layanan seperti Wii Shop Channel, Nintendo DSi Shop, dan video-on-demand, saat ini masih bisa dinikmati. Online multiplayer di Wii dan 3DS pun dipastikan tetap berjalan normal.

Perlu diketahui bahwa Nintendo WiFi Connection pertama kali meluncur pada November 2005 yang lalu. Setelah kurang lebih delapan tahun berjalan, rasanya cukup wajar jika Nintendo tak lagi memberikan dukungan. Apalagi, mereka kini telah memiliki Wii U dan 3DS.

Harapan yang hidup kembali. Bagi para penggemar seri game skating yang tumbuh besar dengan nama besar Tony Hawk, tidak ada yang lebih menggembirakan selain kepastian kehadiran seri teranyar game ini dari mulut sang bintang sendiri. Konfirmasi yang tidak sengaja meluncur dari Tony Hawk beberapa hari yang lalu memang menimbulkan antisipasi tersendiri. Dengan kehadiran platform next-gen teranyar ke pasaran, kesempatan untuk merasakan kembali manuver-manuver ekstrim dengan kualitas visualisasi realistis tentu saja menjadi pengalaman yang ingin kita rasakan kembali. Namun sayangnya, semua harapan tersebut tampaknya akan berakhir menjadi kekecewaan yang mendalam.

Setelah konfirmasi dari Tony Hawk sendiri, informasi ekstra kembali mengemuka dari wawancara eksklusif terbarunya dengan media besar – Bloomberg. Dalam wawancaranya, Tony Hawk mengemukakan bahwa saat ini, bersama dengan Activision, ia tengah terlibat dalam sebuah game terbaru yang ditujukan untuk dirilis di pasar mobile – smartphone dan tablet.

Seri terbaru game Tony Hawk mungkin tidak seperti yang kita inginkan. Dalam wawancara terbarunya, Tony Hawk mengindikasikan bahwa game ini akan meluncur eksklusif untuk pasar mobile.

Dengan naiknya popularitas platform ini, Tony Hawk sendiri merasa sangat tertarik untuk menempuh jalur ini, setidaknya untuk menyediakan pengalaman game skating menyenangkan untuk masyarakat yang lebih luas. Ia sama sekali tidak menyebutkan kata konsol atau PC sama sekali, mengindikasikan bahwa proyek ini memang dirancang eksklusif untuk mobile.

Activision sendiri berjanji untuk merilis lebih banyak informasi, walaupun belum terwujud hingga saat ini. Game terbaru Tony Hawk ini sendiri kabarnya akan meluncur pada akhir tahun 2014 ini. Di saat keinginan menikmati game Tony Hawk versi next-gen begitu menggebu-gebu, this is just disappointing.. 

Berapa banyak dari Anda yang sempat mendengar nama Dino Crisis sebelumnya? Salah satu franchise sukses Capcom ini memang menjadi salah satu seri game yang tidak mungkin terlewatkan oleh gamer yang sempat mencicipi masa keemasan Playstation di masa lalu. Siapa yang tidak akan tertarik dengan game yang memungkinkan Anda untuk menghajar dinosaurus berukuran masif dengan serangkaian senjata berat yang mematikan. Tidak hanya itu saja, diperkuat dengan kualitas visual yang terhitung memesona di kala itu, Dino Crisis dan Dino Crisis 2 lahir sebagai game action yang luar biasa.

Kerinduan untuk menikmati franchise ini kembali memang minim harapan, apalagi melihat kebijakan Capcom saat ini. Namun seolah menemukan titik terang di ujung terowongan, rumor ini menjadi sesuatu yang sudah lama kita nanti. Sebuah informasi meluncur dari salah satu media gaming terbesar di Eropa – OXM UK yang secara terbuka menyatakan bahwa Capcom saat ini tengah sibuk mengerjakan proses reboot untuk Dino Crisis. OXM juga mengabarkan bahwa Capcom siap memperkenalkan proyek ini kepada publik tahun ini juga, walaupun belum jelas detail waktu yang pasti. Capcom sendiri masih bungkam dan belum memberikan komentar resmi apapun terkait rumor yang satu ini.

Capcom dikabarkan tengah mempersiapkan sebuah reboot untuk franchise klasik andalannya – Dino Crisis.

Jika memang Dino Crisis reboot ini menjadi kenyataan, ini tentu saja bukan proses reboot pertama Capcom, mengingat proyek serupa juga terjadi di franchise mereka yang lain – Devil May Cry dan terbukti mendulang reaksi yang cukup positif di kalangan gamer. Seberapa besar kemungkinan Dino Crisis reboot ini akan menjadi kenyataan? Tidak ada yang bisa dipastikan hingga konfirmasi meluncur dari mulut Capcom sendiri.

Harapan kami? Jika mimpi ini akhirnya terwujud, semoga saja Dino Crisis Reboot ini tidak jatuh ke dalam tiga mimpi buruk terbesar kami: diperkenalkan sebagai game mobile, ditawarkan sebagai game free to play, atau lebih buruknya lagi – menjadi klon Lost Planet dengan skin berbeda. Please Capcom, give us another chance to taste a new Dino Crisis in a proper way..

Tidak ada yang lebih mendebarkan bagi seorang gamer selain melihat proyek seperti apa yang tengah dipersiapkan developer untuk menemani aktivitas kita di masa depan. Strategi paling populer dan terbaik saat ini memang berkisar pada eksploitasi franchise, dimana judul game terus-menerus dibangun, bahkan dirilis tahunan, tanpa implementasi fitur baru atau gameplay yang terhitung signifikan. Dengan tren seperti ini, selalu menjadi sebuah berita baik, ketika developer atau publisher berani untuk melemparkan sebuah IP baru ke pasaran. Dengan kehadiran konsol next-gen, kita tentu saja mengantisipasi munculnya lebih banyak judul game baru. Sayangnya, untuk para pemilik Playstation 4, produk serupa tidak akan lahir dari salah satu ujung tombak Sony – Sony Santa Monica.

Seperti yang kita tahu, Sony Santa Monica merupakan otak jenius yang melahirkan game hack and slash epic – God of War yang menjadi basis senjata terkuat konsol Sony selama dua generasi terakhir. Developer ini sempat dirumorkan tengah mengembangkan sebuah IP baru berbasis genre sci-fi yang masih dirahasiakan, dan akan digawangi oleh Stig Asmussen – game director dari God of War 3.

Sony mengkonfirmasikan pembatalan seri game terbaru yang tengah ditangani oleh Sony Santa Monica. Tidak hanya itu saja, tim yang menanganinya juga akan dirumahkan.

Sayangnya, bahkan sebelum sempat diperkenalkan kepada publik, Sony akhirnya mengumumkan bahwa mereka telah membatalkan proyek ini. Pembatalan ini juga disertai dengan pemutusan hubungan kerja dengan tim yang sempat berkecimpung di game baru yang satu ini. Sayangnya, Sony tidak berbagi berapa jumlah karyawan yang dirumahkan.

Apakah ini berarti Sony Santa Monica akan kembali berfokus dengan “God of War” yang lain untuk Playstation 4? Ataukah mereka kembali melirik game baru lain yang juga belum diumumkan? Sony Santa Monica sendiri belum memberikan keterangan ekstra apapun. Pembatalan sebuah IP baru sekaligus pemecatan tim yang menanganinya, yang bahkan belum diperkenalkan kepada publik? Never a good news..

Sebagian developer mungkin masih memilih untuk bertahan dan berjuang untuk meraih lebih banyak pasar di konsol generasi saat ini, yang direpresentasikan oleh Playstation 3 dan Xbox 360. Terlepas dari usianya yang sudah menginjak 8 tahun, jumlah user yang terhitung masif memang membuat keduanya tampil sebagai platform yang potensial. Walaupun demikian, bukan berarti developer-developer ini tidak mulai memikirkan masa depan, terutama yang terkait dengan konsol next-gen. Beragam eksekusi rencana sudah dilakukan, termasuk menguji coba engine-engine teranyar yang memang dipersiapkan untuk tampil optimal di konsol yang lebih kuat. Seperti yang tengah dijajal oleh From Software untuk sang proyek teranyar yang begitu diantisipasi – Dark Souls 2.

Informasi ini meluncur dari mulut From Software sendiri. Berbicara tentang Dark Souls 2, developer asal Jepang ini mengungkapkan bahwa engine teranyar yang diusung oleh game action RPG ini memang dibangun dengan memikirkan next-gen sebagai prioritas utama. Mereka menjajal banyak opsi, termasuk penggunaan DirectX 11.

From Software mengklaim bahwa engine terbaru yang disematkan di Dark Souls 2 didesain dan diprioritaskanuntuk dapat digunakan di platform next-gen.

Engine ini sendiri dibangun dengan ambisi untuk mencapai kualitas visual yang lebih nyata, hingga mampu merepresentasikan efek photo-realistic dan tata cahaya yang lebih sempurna. Engine Dark Souls 2 memang dibangun dengan fokus agar bisa diimplementasikan langsung di platform next-gen dengan kualitas yang memang sepadan.

Apakah ini berarti kita akan melihat Dark Souls 2 versi Playstation 4 dan Xbox One di masa yang akan datang? Ataukah pernyataan dari From Software ini mengindikasikan bahwa Dark Souls 2 versi PC akan tampil dengan segudang fitur visual yang tidak ada di versi konsol? Sayangnya, terlepas dari semua pernyataan ini, From Software tidak memberikan ekstra detail apapun lagi.

Meski telah ditarik dari toko aplikasi, sisa-sisa kejayaan Flappy Bird masih bisa dirasakan oleh para gamer di seluruh dunia. Tak heran jika saat ini banyak game yang mencoba menawarkan konsep serupa agar bisa meniru kesuksesannya. Yang menarik, popularitas dari burung bermuka datar itu ternyata juga menarik minat para modder untuk menghadirkannya di karya mereka.

Modder bernama ‘julionib’ dan ‘quechus13′ baru-baru ini merilis mod Flappy Bird untuk Grand Theft Auto IV! Gamer yang menanamkan mod tersebut nantinya akan melihat Niko Bellic menggunakan topeng Flappy Bird. Lalu, apa dampaknya ke gameplay?

Anda bisa terbang menelusuri kota dan menginjak para pejalan kaki yang berada di sekitar Anda untuk mendapatkan nilai. Layaknya game Flappy Bird sesungguhnya, Anda wajib menekan tombol berulang-ulang agar Niko tidak jatuh ke daratan. Menabrak sebuah objek atau terjatuh akan membuat skor Anda kembali ke nol.

Anda bisa terbang menelusuri kota dan menginjak para pejalan kaki yang berada di sekitar Anda untuk mendapatkan nilai. Layaknya game Flappy Bird sesungguhnya, Anda wajib menekan tombol berulang-ulang agar Niko tidak jatuh ke daratan. Menabrak sebuah objek atau terjatuh akan membuat skor Anda kembali ke nol.

Aneh memang. Namun karena ini adalah sebuah mod, apapun konsepnya adalah hak sang modder. Tinggal keputusan Anda para gamer apakah ingin mencicipi mod tersebut atau tidak. Yang pasti, Anda yang ingin merasakan kembali tingkat kesulitan yang tinggi dari Flappy Bird wajib mencobanya. Penasaran? Simak saja dulu videonya berikut ini.

Strider Hiryu adalah salah satu nama ninja paling ikonik di industri game, ini mungkin menjadi fakta yang tidak terbantahkan, apalagi jika Anda sempat mencicipi game racikan Capcom ini di masa lalu. Dilahirkan lewat popularitas era arcade zaman dulu, aksi Hiryu memang sempat diracik ulang untuk platform konsol rumahan dengan gaya gameplay yang tidak banyak berbeda. Popularitas si ninja biru yang satu ini kembali mengemuka dan dikenal oleh lebih banyak gamer generasi baru setelah keputusan Capcom untuk menjadikannya sebagai salah satu roster andalan di game fightning crossover – Marvel vs Capcom. Namun siapa yang menyangka, setelah tenggelam untuk waktu yang cukup lama, Strider Hiryu akhirnya kembali aktif di industri game lewat gamenya sendiri.

Proyek ini sendiri memang cukup diantisipasi setelah konfirmasi yang sudah dilancarkan tahun lalu. Dikembangkan oleh Double Helix Games – yang juga bertanggung jawab atas proses kebangkitan kembali Killer Instinct untuk Xbox One, game yang hanya diberi nama “Strider” ini memang memperlihatkan potensi yang menjanjikan. Kualitas visual yang mampu mewakili kemampuan platform yang lebih kuat menawarkan sebuah pengalaman yang berpotensi berbeda. Setelah penantian yang cukup lama, kesempatan untuk menjajal game ini secara langsung akhirnya hadir.

Lantas apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Strider ini? Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang membangkitkan kembali aksi si ninja dengan dominasi pakaian berwarna biru ini?

Plot

Anda akan berperan sebagai sang ninja “klasik” ikonik – Strider Hiryu.

Latar belakang dari sosok Strider Hiryu sendiri memang tidak menjadi fokus dari game Strider terbaru ini. Di sebuah dunia futuristik yang masih sarat intrik politik dan konflik antar berbagai kepentingan, Hiryu adalah salah satu anggota dari kelompok pembunuh professional bernama “Strider” yang memang dibangun untuk melakukan misi-misi spionase, sabotase, dan juga pembunuhan. Hiryu sendiri dipersenjatai dengan sebuah pedang plasma bernama Cypher dan juga beragam perlengkapan lain, termasuk robot berwujud drone, panther, dan elang yang bisa ia panggil dalam pertarungan. Identitas yang sudah melekat sejak pertama kali eksistensi Strider Hiryu ini tetap dipertahankan di seri reboot tahun 2014 ini.

Kali ini misi utama membawa Strider Hiryu ke sebuah kota fiktif yang seolah didesain dengan atmosfer yang sangat kental dengan aura Russia – Kazakh City.  Misinya memang terdengar sederhana, menghabisi sang diktator yang saat ini menguasai dunia – Grandmaster Meio. Namun perjalanan ini tentu saja tidak semudah membalikkan telapak tangan. Selain harus berhadapan dengan segudang pasukan militer berteknologi tinggi yang menjaga Kazakh, Strider Hiryu juga harus melawan jajaran pasukan elite yang dipersiapkan oleh Meio, apalagi mengingat sang Grandmaster sendiri sudah terbukti merupakan ancaman yang tidak bisa dipandang sebelah mata.

Menyusup ke kota Kazakh, misi Hiryu adalah untuk membunuh si diktator dunia – Grandmaster Meio.

Tidak hanya harus berjuang menghabisi segudang, Strider juga harus berhadapan dengan pasukan elite mereka.

Mampukah misi suci ini dijalankan?

Rintangan seperti apa yang harus dihadapi Strider untuk mencapai misi utamanya ini? Musuh seperti apa saja yang harus mereka taklukkan? Semua jawaban dari misteri ini akan bisa Anda jawab dengan memainkan Strider, yang cukup memakan waktu ini.

Tidak ada yang tidak mungkin diadaptasikan oleh Hollywood, apalagi jika kita membicarakan sumber konten yang hadir dari industri game. Kreativitas sineas film dengan budget luar biasa ini memang pantas untuk diacungi jempol, terlepas dari konsekuensi positif – negatif yang mungkin ia hasilkan. Beberapa proyek adaptasi seperti ini memang berujung mengecewakan, namun tidak sedikit juga yang berhasil mendulang decak kagum, apalagi jika film-film ini dibangun dari sebuah game yang terlihat mustahil untuk dijadikan sebagai dasar. Sebagai contoh? Battleship, misalnya. Tren ini juga tampaknya siap untuk menjelajahi game yang berhasil menyihir puluhan juta gamer di seluruh dunia – Minecraft.

Kotak bukan masalah, Lego Movie sudah membuktikan dengan nyata hal tersebut. Kepingan balok yang membangun dunia dan cerita film tersebut ternyata berhasil mendulang kesuksesan luar biasa. Berangkat dari hal inlah, Warner Bros dikabarkan tengah menjajal opsi untuk membawa game dengan cita rasa serupa – Minecraft menuju ke layar lebar.

Situs Deadline menyebutkan bahwa Warner akan menggandeng producer dari Lego Movie sendiri- Roy Lee untuk membantu proyek adaptasi ini menajdi kenyataan. Konfirmasi Minecraft: The Movie ini juga meluncur dari mulut sang kreator Minecraft  – Markus “notch” Persson via akun Twitter resminya.

Warner Bros kabarnya tengah berupaya membawa Minecraft ke layar lebar. Tidak hanya itu saja, mereka juga menggandeng produser Lego Movie – Roy Lee ke dalam proyek adaptasi ini.

Sayangnya, belum ada kepastian kapan sejauh pada proses adaptasi film Minecraft ini sudah dilakukan atau rencana rilis pastinya. Berapa banyak dari Anda yang pasti akan menonton film ini di layar lebar nantinya?

MSI hari ini secara resmi menggelar ajang ‘MSI Beat It Gaming League’ di Ritter Cybercafe, Jakarta Barat. Ajang yang mempertemukan para gamer DOTA 2 dalam sebuah turnamen ini dijadwalkan akan berlangsung hingga 2 Maret 2014 mendatang.

MSI Beat it Gaming League berformat Team Competition 5 vs 5 dimana setiap tim akan saling adu skill demi meraih juara 1, 2, dan 3. Sistem Pertandingan yang digunakan adalah Single Elimination, Multiclan Allowed, dan bermain di Singapore Server.

Jika sebelumnya total hadiah yang diperebutkan adalah sebesar Rp 30 juta, pihak penyelenggara mengumumkan bahwa berkat dukungan para sponsor, jumlah tersebut naik menjadi Rp 42 juta! Selain MSI, perlu diketahui event ini juga didukung oleh AzzA, Corsair, e-club, dan Western Digital. Berikut adalah rincian dari hadiah yang disediakan:

Juara 1:

• MSI Gaming Notebook GE 60
• Lockless Luckbox (5x)
• Dota 2 Heroclix: The Dire Starter Set (1x)
• AZZA Casing
• Uang tunai Rp. 2.000.000,-

Juara 2:

• MSI Motherboard Z87-G45 GAMING
• MSI Graphic Card N750Ti GAMING
• Corsair Keyboard RAPTOR K50
• Corsair Mouse RAPTOR M40
• WD Hardisk
• Lockless Luckbox (5x)
• Dota 2 Heroclix: The Dire Starter Set (1x)
• AZZA Casing
• Uang tunai Rp. 1.500.000,-

Juara 3:

• MSI Motherboard A88X-45 GAMING
• MSI Graphic Card N750 GAMING
• Corsair Keyboard RAPTOR HS40
• WD Hardisk
• Lockless Luckbox (5x)
• Dota 2 Heroclix: The Dire Starter Set (1x)
• AZZA Casing
• Uang tunai Rp. 1.000.000,-

Selama event berlangsung, ada mini competition DOTA 2 satu lawan satu yang berhadiah Lockless Luckbox untuk juara 1 hingga 4. Tak hanya itu, gamer juga bisa menantang tim NXA-LADIES yang hadir sebagai tamu istimewa dalam game Counter Strike: Global Offensive dan Crysis Wars. NXA-LADIES menjanjikan hadiah menarik bagi siapapun yang bisa mengalahkan mereka.

Saat ini pendaftaran untuk semua kompetisi di atas telah ditutup karena jumlah peserta telah memenuhi kuota dan MSI Beat It Gaming League sudah dimulai. Karena itu, JagatPlay mengucapkan selamat bertanding bagi para peserta! Semoga turnamen kali ini melahirkan gamer-gamer DOTA 2 yang terbaik sebagai juaranya!