Tumbuh menjadi salah satu ujung tombak JRPG di generasi gaming saat ini dan masa depan, seri Tales memang boleh terhitung sebagai franchise yang paling konsisten. Dengan rilis berkala yang digalakkan oleh Bandai Namco, Tales selalu hadir dengan kualitas gameplay yang konsisten, dan tentu saja cerita serta kualitas visual yang menarik. Hampir tidak pernah mengecewakan basis fansnya yang terhitung cukup besar, harapan untuk menikmati kembali sensasi Tales yang mumpuni kini jatuh ke nama yang baru – Tales of Zestiria. Dikonfirmasikan eksistensinya sejak tahun lalu, Bandai  Namco akhirnya merilis screenshot ekstra untuk memperkenalkan setting dan karakter baru.

Setelah sempat mengkonfirmasikan kehadiran Slay sebagai karakter protagonis utama, Bandai Namco akhirnya memperkenalkan karakter baru – Mikurio. Bukan lahir sebagai ras manusia, Mikurio hanya bisa terlihat oleh orang lain yang memiliki kemampuan spiritual tinggi, termasuk Slay sendiri. Hadir dengan kepribadian bertolak belakang dengan Slay yang berjiwa bebas, Mikurio dicitrakan sebagai karakter yang lebih dingin dan tenang. Sebagian besar screenshot terbaru Tales of Zestiria berfokus pada karakter dengan rambut putih dan pakaian biru tersebut. Selain Mikurio, mereka juga memperlihatkan beberapa setting teranyar seperti Mabinogio Ruins dan Record of Heavenly Bequeathments.

Tales of Zestiria sendiri rencananya akan meluncur untuk pasar Jepang tahun ini, eksklusif untuk Playstation 3. Belum ada konfirmasi tanggal rilis pasti untuk versi Baratnya.

Siapa yang mengira bahwa tingkat kesulitan yang tidak banyak memberikan celah untuk kegagalan justru menjadi daya tarik di era gaming modern saat ini? Sensasi klasik yang seringkali ditemukan di game-game klasik era 8 bit ini ternyata menjadi formula yang begitu efektif untuk melambungkan nama game action RPG dari From Software dan Namco Bandai – Dark Souls. Terlepas dari usianya yang “muda”, Dark Souls berhasil mendulang popularitas dengan basis fans yang luar biasa, cukup untuk melahirkan Dark Souls 2 yang siap meluncur dalam waktu dekat ini. Sayangnya, terlepas dari konfirmasi rilis yang sudah meluncur untuk versi konsol, Dark Souls 2 versi PC masih menyisakan satu misteri besar – rilis.

From Software sudah jauh-jauh hari mengkonfirmasikan posisi Dark Souls 2 sebagai sebuah game multiplatform, yang berarti memastikan posisinya di PC. Tidak main-main, antisipasi juga semakin besar, setelah informasi engine yang berpotensi tampil jauh lebih optimal di platform terkuat ini. Pertanyaan besarnya, kapan pastinya kita akan menikmati game ini?

Iklan yang muncul di situs gaming – Siliconera inilah yang memicu rumor rilis Dark Souls 2 versi PC pada tanggal 25 April 2014 mendatang. Baik From Software maupun Bandai Namco masih menolak untuk memberikan konfirmasi apapun.

Sebuah iklan yang terlihat di situs gaming – Siliconera mengindikasikan tanggal rilis Dark Souls 2 versi PC. Di iklan Collector Edition dengan serangkaian item menarik tersebut, Dark Souls 2 PC dituliskan akan dirilis pada tanggal 25 April 2014 mendatang. Ini berarti, sekitar satu bulan sejak rilis versi Playstation 3 dan Xbox 360 yang sudah siap meluncur 11 Maret 2014 mendatang.

Sayangnya, baik Bandai Namco dan From Software tidak memberikan konfirmasi pasti apakah iklan “Collector Edition” Dark Souls 2 PC yang menyebar di dunia maya ini benar adanya atau tidak. Mereka kembali tutup mulut. Apakah rilis April 2014 ini akan berujung menjadi kenyataan? Kita tunggu saja.

Tak dapat dipungkiri bahwa Batman adalah salah satu tokoh superhero yang punya fans segudang. Bukan sesuatu yang mengherankan pula jika game terbarunya selalu mendapat sambutan yang antusias.

Seperti diketahui bahwa game Batman paling anyar saat ini adalah Arkham Origins. Meski baru dirilis Oktober 2013 yang lalu, gosipnya satu lagi judul game yang akan menghadirkan sang pahlawan Gotham City sebagai tokoh utama tengah dipersiapkan.

Rocksteady disebut-sebut akan menjadi developernya. Nama Rocksteady sendiri memang cukup lama tak terdengar. Mereka adalah pengembang yang menggarap Arkham Asylum dan Arkham City, sementara Arkham Origins diambil alih oleh Warner Bros. Montreal.

Yang lebih menarik, ada kemungkinan pengumuman game terbaru tersebut dalam waktu dekat! Kabar ini beredar setelah sebuah banner berlogo Batman muncul di toko GameStop dan bertuliskan tanggal 3 Maret.

Yang lebih menarik, ada kemungkinan pengumuman game terbaru tersebut dalam waktu dekat! Kabar ini beredar setelah sebuah banner berlogo Batman muncul di toko GameStop dan bertuliskan tanggal 3 Maret.

Isu yang ada didukung oleh kejadian-kejadian sebelumnya dimana majalah milik GameStop, Game Informer, biasanya mengungkap sesuatu di awal bulan. Arkham Origins adalah salah satu contohnya dimana Game Informer berkesempatan memberi pengumuman secara ekslusif tahun lalu.

Walaupun demikian, tak menutup kemungkinan pengumuman yang dimaksud kali ini ditujukan pada DLC teranyar dari Arkham Origins. Apapun itu, rumor tetaplah rumor. Kita tunggu saja apakah benar Batman siap hadir dengan judul baru atau tidak. Pantau terus JagatPlay!

Dukungan konten yang tidak pernah mengecewakan, pujian ini memang pantas untuk dilayangkan pada DICE dan EA terkait Battlefield. Menyadari statusnya sebagai game FPS yang sangat bertumpu pada pengalaman multiplayer, DICE terus menyokong seri game andalannya ini dengan beragam DLC yang efektif memperpanjang usia seri game itu sendiri. Bercermin dari kesuksesan untuk terus mempopulerkan Battlefield 3 selama dua tahun terakhir, EA dan DICE juga menempuh jalur yang sama untuk Battlefield 4. Setelah Second Assault yang diluncurkan beberapa minggu terakhir, pertempuran selanjutnya akan siap menuju ke laut lepas.

DICE sudah mengkonfirmasikan eksistensi DLC selanjutnya untuk Battlefield 4 – Naval Strike. Seperti nama yang ia sandang, Naval Strike memang menjadikan laut sebagai medan perang yang baru. DLC ini tidak hanya akan memuat segudang kendaraan perang baru yang akan mendukung tema utama yang ada, tetapi juga empat ekstra map teranyar – Lost Islands, Wave Breaker, Operation Mortar, dan Nansha Strike – map lautan terbesar sepanjang sejarah franchise Battlefield 4. Sebuah mode baru – Carrier Assault juga diklaim akan menawarkan sensasi gameplay tak ubahnya Titan Mode dari Battlefield 2142.

Bersama dengan empat buah screenshot terbaru yang dirilis, DICE juga memastikan bahwa  DLC terbaru  -  Battlefield 4: Naval Strike ini akan siap untuk meluncur di akhir Maret 2014 untuk gamer pemilik Battlefield 4 premium. Tertarik?

Free to Play, memang menjadi salah satu format yang tengah digemari begitu banyak developer dan publisher saat ini. Dengan iming-iming memainkannya secara cuma-cuma, F2P efektif menjaring calon gamer dalam jumlah yang lebih masif. Namun sebagai gamer yang sudah mengenal indsutri ini lebih dalam, sebagian besar dari kita sangat mengerti, bahwa free to play bukanlah game gratis. Distribusi awal memang memungkinkan gamer untuk menjajalnya tanpa biaya, namun developer dan publisher menyuntikkan begitu banyak konten berbayar di dalamnya. Beberapa bahkan cukup berani “memaksakan” konten ini agar progress permainan bisa didapatkan. Beragam keluhan pun muncul, cukup keras hingga sampai di telinga badan resmi Eropa.

Komisi Uni Eropa yang berbasis di Brussels mendengar keluhan-keluhan ini. Badan resmi yang mengatur kebijakan-kebijakan besar Eropa ini ingin mengetatkan definisi “game free to play”. Konsep free to play saat ini dianggap menyesatkan konsumen dan sangat bertentangan dengan keinginan peraturan Uni Eropa yang berfokus pada perlindungan konsumen.

Eropa ingin mengetatkan definisi game free to play hanya untuk game yang benar-benar gratis untuk dimainkan. Ini berarti, sama sekali tidak boleh ada transaksi uang nyata sama sekali di dalamnya. Kebijakan ini diambil sebagai bentuk kepedulian terhadap konsumen.

Berangkat dari kekhawatiran inilah, sebuah rancangan tengah dibangun untuk hanya memberikan predikat “game free to play” untuk game yang benar-benar gratis. Ini berarti, game tersebut tidak diperkenankan memuat opsi bayar sama sekali. Peraturan ini juga didesain untuk melindungi anak-anak yang seringkali secara tidak sengaja, membeli konten berbayar di perangkat pintar yang mereka mainkan.

Belum jelas sudah sejauh mana rancangan ini dibahas di badan Uni Eropa. Namun jika keputusan seperti ini memang meluncur, maka tidak perlu diragukan lagi, posisi kita sebagai gamer tentu saja akan lebih kuat dan  jelas, terutama ketika berhadapan dengan ratusan game “free to play” yang bertebaran di pasaran. Setidaknya, memimalisir potensi penipuan, apalagi yang sering diakali dengan serangkaian user-interface yang membingungkan.

Bagaimana dengan Anda sendiri? Apakah Anda termasuk gamer yang mendukung, netral, atau menolak keinginan Eropa untuk “mengetatkan” game-game free to play ini?

Setelah melewati masa manis di bulan Februari 2014, industri game akan menghadapi bulan yang tidak kalah menariknya di bulan Maret 2014 ini. Dengan segudang judul baru yang akan hadir dan beberapa kelanjutan franchise yang sudah sangat diantisipasi, Maret akan menjadi surga yang sama indahnya untuk gamer. Walaupun ada kemungkinan Anda belum menyelesaikan semua game yang hadir di bulan Februari kemarin, tidak ada salahnya untuk menyimak game-game baru apa lagi yang akan hadir dalam beberapa hari ke depan. Ini akan menjadi motivasi yang paling mumpuni bagi Anda untuk segera menamatkan game yang sedang Anda mainkan saat ini.

4 Maret 2014

South Park: The Stick of Truth

• Genre: RPG
• Platform: PC, Playstation 3, Xbox 360

The Walking Dead S02 – E02: A House Divided

• Genre: Adventure
• Platform: PC, Playstation 3, Xbox 360

Awesomenauts Assemble

• Genre: Shooter
• Platform: Playstation 4

Dead Nation: Apocalypse Edition

• Genre: Action
• Platform: Playstation 4

11 Maret 2014

Dark Souls 2

• Genre: Action RPG
• Platform: Playstation 3, Xbox 360

Towerfall

• Genre: Action
• Platform: Playstation 4

Titanfall

• Genre: Shooter
• Platform: PC, Xbox 360 (25 Maret 2014), Xbox One

Atelier Escha & Logy: Alchemist of Dusk Sky

• Genre: RPG
• Platform: Playstation 3

14 Maret 2014

Yoshi’s New Island

• Genre: Platformer
• Platform: Nintendo 3DS

18 Maret 2014

Yaiba: Ninja Gaiden Z

• Genre: Action
• Platform: PC, Playstation 3, Xbox 360

Metal Gear Solid V: Ground Zeroes

• Genre: Action
• Platform: Playstation 3, Playstation 4, Xbox 360, Xbox One

Shin Megami Tensei – English Version

• Genre: RPG
• Platform: iOS

Final Fantasy X / X-2 HD Remaster

• Genre: RPG
• Platform: Playstation 3, Playstation Vita

Masa Beta memang menjadi bagian yang paling krusial untuk game-game yang menitikberatkan pada pengalaman multiplayer, apalagi jika ia merupakan salah satu judul yang begitu diantisipasi oleh sebagian besar gamer. Masa beta membantu developer dan publisher untuk mengira-ngira kekuatan server serta beragam masalah teknis yang mungkin saja terjadi selama permainan. Ia membantu proses rilis yang lebih sempurna, terlepas dari fakta sensasi yang memang tidak ditawarkan penuh. Namun jika Anda termasuk salah satu gamer yang berharap Titanfall memang menahan diri di versi beta sesi kemarin, terutama dari sisi visual? Anda tampaknya harus kecewa.

Anda yang sempat mencicipi Titanfall beta kemarin, yang memang sempat ditawarkan dalam waktu sangat terbatas untuk PC dan Xbox One, tentu saja sudah mencicipi kualitas visual yang ditawarkan. Ketika sebagian besar game berlomba-lomba mengejar engine baru, Respawn Entertainment memang memilih engine lawas – Source yang dimodifikasi sebagai dasar. Walaupun cukup pantas, Titanfall beta kemarin memang tidak menawarkan kualitas visual dan detail yang pantas untuk disebut “next-gen”. Beberapa detail terlihat kabur, apalagi ketika Anda melihatnya dari jarak dekat. Apakah versi penuhnya nanti akan berbeda?

Respawn memastikan bahwa kualitas visual Titanfall akan sama dengan versi beta kemarin. Tidak ada penambahan sama sekali.

Beberapa spekulasi memang sempat merebak, meyakini bahwa Titanfall beta kemarin hanya ditawarkan dalam detail visual 75% dari versi penuh yang akan meluncur. Namun ternyata tidak demikian. Dalam kicauan resminya via Twitter, Respawn mengkonfirmasikan bahwa kualitas visual Titanfall beta sudah dalam format final. Ini berarti, kualitas visual serupalah yang akan Anda dapatkan di versi penuh yang akan meluncur pada 11 Maret 2013 mendatang. Versi final tentu saja hadir dengan penambahan mekanik, map, serta mode permainan yang baru. Beberapa rumor baru menyebutkan kehadiran zipline dan turret di dalamnya.

Bagaimana dengan Anda yang sempat mencicipi Titanfall versi beta kemarin? Anda cukup puas dengan kualitas visual Source yang ia tawarkan?

Naughty Dog telah menyediakan DLC Left Behind untuk The Last of Us yang menghadirkan kisah masa lalu Ellie dan sahabatnya serta mengisi celah plot saat ia berusaha menyelamatkan nyawa Joel.

Kini, kabar baik kembali ditujukan untuk Anda para gamer PS3 yang masih setia menantikan kejutan lainnya dari sang developer. Naughty Dog sedang menyiapkan DLC terbaru yang kabarnya akan membawa beberapa konten anyar baik untuk mode single-player maupun multiplayer.

“(DLC) ini dipenuhi konten multiplayer seperti maps baru, senjata baru, skill baru, dan termasuk difficulty (tingkat kesulitan) yang baru untuk single-player campaign,” ujar Eric Monacelli dari Naughty Dog.

Naughty Dog sedang menyiapkan DLC terbaru yang kabarnya akan membawa beberapa konten anyar baik untuk mode single-player maupun multiplayer.

Perlu diketahui bahwa DLC selanjutnya bisa didapatkan dengan Season Pass seharga USD 19.99. Dengan Season Pass, gamer akan menerima 3 DLC sekaligus, termasuk Abandoned Territories Map Pack dan Left Behind. Sayang, belum ada informasi kapan Season Pass The Last of Us akan diluncurkan.

sekedar informasi tambahan, Naughty Dog dan Sony baru-baru ini merilis sebuah video dokumenter berdurasi 9 menit. Dalam video tersebut Anda bisa melihat behind the scene dari The Last of Us: Left Behind. Simak videonya di bawah ini.

Kiprah seri lawas yang menyokong lahirnya genre stealth action di industri game, berita kelahiran kembali Thief tentu saja menjadi sesuatu yang sangat dinantikan. Lewat tangan dingin Square Enix dan Eidos Montreal yang tampaknya tengah tergila-gila dengan proses reboot, Thief akhirnya meluncur ke pasaran beberapa minggu yang lalu. Game yang meminta Anda untuk menjalankan peran sebagai pencuri ulung ini ternyata mendapatkan respon yang cukup beragam, baik dari media ataupun basis fans yang sudah menantikan lama proses ini. Namun terlepas dari semua kritik yang ia terima, Thief ternyata berhasil menjadi yang terbaik di pasar Inggris.

Sebagai pencuri ulung yang efektif, tidak sulit tampaknya bagi Garrett untuk membantu Thief mencuri posisi puncak di tangga game populer mingguan di Inggris. Rilis yang kuat di sebagian besar platform gaming saat ini menjadikan game ini sebagai yang terbaik. Sementara di sisi yang lain, game yang sama barunya – PvZ: Garden Warfare yang meluncur untuk Xbox One harus puas memulai debutnya di posisi keempat. Dan seperti tren sebelumnya, FIFA 14 masih menjadi game yang terus mendominasi papan atas tangga Inggris, dengan kembali memasuki posisi tiga besar. Lantas game-game terpopuler apa saja yang mengikuti kesuksesan Thief ini? Berikut adalah list lengkapnya:

Rilis perdana Thief terbukti cukup sukses di Inggris,, membuatnya menduduki posisi paling puncak.

1. Thief
2. Lego Movie Videogame
3. FIFA 14
4. Plants vs Zombies: Garden Warfare
5. Call of Duty: Ghosts
6. Battlefield 4
7. Lego Marvel Super Heroes
8. Minecraft Xbox 360
9. Assassin’s Creed 4: Black Flag
10. Castlevania: Lords of Shadow 2

Berapa banyak dari Anda yang sudah memainkan Thief? Bagaimana kesan yang ia tawarkan? Untuk Anda yang tengah menunggu review Thief dari kami, we do hope to release it within couple of days..

Perjuangan di level semesta dengan kebebasan, cerita, dan mekanik gameplay yang menarik, Bioware memang pantas mendapatkan acungan jempol untuk kelahiran Mass Effect sebagai sebuah trilogi. Menggabungkan gameplay action dan RPG yang proporsional, dengan elemen cerita yang dinamis dan bergantung pada pilihan yang ada, Mass Effect memang tampil begitu epik. Terlepas dari kritik yang sempat mengemuka karena pilihan ending yang dianggap terlalu sederhana, posisi franchise ini selalu menjadi proyek yang diantisipasi, apalagi dengan kepastian seri next-gen yang akan membawa karakter dan cerita baru. Namun untuk para pemilik Xbox One dan Playstation 4 yang sudah tidak sabar lagi, harapan untuk mencicipi Mass Effect lebih cepat akhirnya terbuka.

Merilis ulang sebuah game dengan kualitas visual dan framerate lebih baik, serta penambahan tekstur dan efek lingkungan yang signifikan ternyata menjadi formula efektif mendulang uang. Bukti ini tampaknya tercermin jelas lewat keberanian Square Enix dan Crystal Dynamics yang merilis Tomb Raider: Definitive Edition. Proses serupa tampaknya juga akan diadaptasikan oleh Bioware.

Bioware mengaku bahwa pembicaraan internal untuk merilis ulang trilogi Mass Effect versi “Definitive Edition” memang sempat terjadi, walaupun belum ada kepastian apapun. Sebuah versi yang digarap ulang untuk Playstation 4 dan Xbox One.

Menanggapi pertanyaan salah satu fans via Twitter, Bioware membuka kemungkinan untuk merilis trilogi Bioware kembali dalam format Definitive, yang berarti dengan texture, resolusi, dan framerate yang lebih baik. Ia mengaku rencana ini sendiri sudah sempat dibahas secara internal, walaupun tanpa ada kepastian apapun.

Jika Bioware bisa membuktikan perbaikan grafis yang signifikan dengan penawaran paket yang menarik, bukan tidak mungkin, strategi Mass Effect Trilogy: Definitive Edition ini akan menajdi primadona baru yang diantisipasi oleh gamer-gamer pemilik PS 4 dan Xbox One yang haus akan game baru. Make it happen, Bioware!

Resolusi memang menjadi standar yang cukup unik di industri saat ini, terutama ketika kita membahas dua buah konsol next-gen yang tengah bersaing – Playstation 4 dan Xbox One. Perbedaan jeroan yang disematkan di kedua konsol ini memang diklaim menawarkan perbedaan performa yang cukup signifikan, yang seringkali direpresentasikan oleh framerate dan resolusi game yang ditawarkan. Xbox One memang terlihat tersengal-sengal, apalagi dengan beberapa judul game yang hanya mampu berjalan di resolusi 720p – 900p. Sementara di sisi lain, Playstation 4 secara konsisten menawarkan resolusi dan framerate tertinggi. Walaupun demikian, Sony – sang empunya tampaknya juga melemparkan informasi yang terbukti salah.

Sejak pertama kali diperkenalkan, Sony memang sudah mengklaim bahwa terlepas dari mode single player Killzone: Shadow Fall yang berjalan dengan framerate lebih rendah, mode multiplayer game ini akan bergerak di resolusi native 1080p / 60 fps. Namun sayangnya, klaim ini ternyata bohong.

“1080p” yang diusung oleh mode multiplayer Killzone: Shadow Fall terbukti palsu. Digital Foundry dari Eurogamer membuktikan resolusi yang diusung tidak normal 1920×1080, tetapi 960×1080, yang sebenarnya tidak berbeda dengan 720p.

Melalui pengujian teknis Digital Foundry yang dilakukan oleh Eurogamer, diketahui bahwa mode MP Killzone: Shadow Fall ternyata memuat resolusi 1080p “bayangan”. Alih-alih berjalan di 1920×1080, mode MP ini ternyata mengusung resolusi aneh – 960×1080. Hasilnya? Terlepas dari angka 1080 yang tertera di dalamnya, kualitas resolusi ini sendiri sebenarnya tidak banyak berbeda dengan 720p.

Sayangnya, baik Sony ataupun si developer Killzone: Shadow Fall – Guerrilla Games sendiri belum memberikan konfirmasi apapun terkait resolusi yang diusung ini. Quite dissapointing..

Jangan mengaku sebagai gamer sejati jika belum pernah memainkan Dishonored. Game yang meluncur di tahun 2012 itu berhasil meraih berbagai pujian dan review yang sangat positif di seluruh dunia.

Bagi Anda yang menantikan kapan sekuelnya akan dirilis, mungkin kabar yang satu ini bisa menjawab rasa penasaran Anda. Bethesda disebut-sebut akan mengungkap segala hal terkait Dishonored II di E3 2014 yang akan digelar Juni nanti.

Informasi tersebut beredar setelah sebuah foto teaser yang menampilkan logo Dishonored II muncul di dunia maya. Dalam foto yang sama juga terlihat kalimat “Witness the full reveal at E3 2014!”. Di bagian bawahnya terdapat hastag #DarknessOfTyvia.

Foto inilah yang memunculkan rumor tentang kehadiran Dishonored II pada ajang E3 2014 mendatang.

Sementara di pojok kanan bawah nampak light bar yang mirip seperti yang terdapat di Dualshock 4. Jika melihat Dishonored pertama yang dirilis untuk PS3, Xbox 360, dan PC, maka besar potensi pola yang sama juga akan terjadi di Dishonored II. Tentunya dengan menambahkan dua konsol next-gen, PS4 dan Xbox One, dalam daftar.

Belum ada konfirmasi dari pihak Bethesda terkait kebenaran kabar ini. Meski terlihat bisa dipercaya, tak menutup kemungkinan isu tersebut hanya isapan jempol belaka. Anda tentunya masih ingat dengan kejadian Fallout 4 beberapa waktu yang lalu. Bagaimana menurut Anda? Apakah foto tersebut asli atau hoax?

Diyakini sebagai masa depan industri game yang selama ini sudah dinantikan, kehadiran Oculus Rift tentu saja menjadi momen yang sangat dinantikan. Tak ubahnya pemenuhan mimpi film-film science fiction ternama di masa lampau, Oculus Rift kini menjadi ujung tombak untuk menghasilkan sensasi virtual reality yang sebenarnya. Terlihat menjanjikan memang, melihat komitmen dan konsistensi sang developer – Oculus VR yang terus menyempurnakan teknologi yang ada untuk memenuhi standar kualitas jempolan. Beragam dukungan dari pengembang perangkat lunak juga sudah diklaim oleh Rift. Namun kembali ke pertanyaan klasik, mungkinkan teknologi ini akan bisa kita nikmati sebagai konsumen di kelas tengah dan bawah? Harapan tersebut masih terbuka lebar.

Menegaskan kembali arah pengembangan yang sudah mereka tentukan sejak awal, sang creator – Palmer Luckey kembali menegaskan bahwa Oculus Rift tetap akan ditawarkan dalam harga yang rasional dan terjangkau, atau meminjam istilah yang ia gunakan, tidak akan memaksa Anda merampok bank terdekat hanya untuk mendapatkan headset VR ini.

Harganya sendiri memang belum ditentukan, namun Luckey menyatakan bahwa ia tidak pernah berniat membangun Oculus Rift sebagai mainan yang eksklusif hanya untuk orang kaya atau sekedar alat uji coba. Oleh karena itu, usaha untuk menerapkan harga yang rasional tetap menjadi tujuan utama. Oculus VR sendiri sempat bermimpi menjadikan USD 300 sebagai standar harga.

Oculus VR kembali menegaskan komitmen mereka untuk memastikan Oculus Rift tetap terjangkau. Sang kreator – Luckey bahkan menyebut, ia memang tidak pernah berniat membuatnya sebagai “mainan eksklusif orang kaya”.

Mengapa harus dalam harga yang terjangkau? Ini tentu saja untuk mendukung kelangsungan hidup jangka panjang Oculus Rift. Luckey percaya bahwa barang mahal dengan peminat sedikit hanya akan memicu konsekuensi negatif – kekurangan konten yang menarik. Seperti layaknya sebuah lingkaran setan, kurangnya konten membuat peminat semakin sepi, dan pada akhirnya, akan mematikan sebuah produk.

Oculus Rift memang bukan satu-satunya pesaing headset VR saat ini, mengingat Sony dan Valve juga dirumorkan akan meluncur perangkat yang serupa. Bagaimana dengan Anda sendiri? Dalam range harga seperti apa Anda akan melihat Oculus Rift sebagai barang yang “terjangkau”?

Sebutkan salah satu judul game yang paling Anda tunggu kehadirannya tahun ini! Tentunya tak sedikit dari Anda yang menjawab Watch Dogs. Game garapan Ubisoft Montreal ini dipastikan akan meluncur untuk PC, PS4, PS3, Xbox One, Xbox 360, dan Wii U.

Meski sudah banyak informasi tentang gameplay dan trailer yang dirilis, belum ada konfirmasi kapan tepatnya Watch Dogs dilepas ke pasaran. Kabar terakhir menyebutkan bahwa Ubisoft menjadwalkan kuartal kedua atau sekitar bulan April hingga Juni.

Walaupun sesungguhnya Ubisoft belum memberi pengumuman secara resmi, ternyata Sony Entertainment Network telah memasang 30 Juni 2014 sebagai tanggal peluncuran Watch Dogs. Dalam website SEN juga terlihat game ini dibanderol seharga USD 59.99 untuk versi PS3.

Sony Entertainment Network telah memasang 30 Juni 2014 sebagai tanggal peluncuran Watch Dogs. Dalam website SEN juga terlihat game ini dibanderol seharga USD 59.99 untuk versi PS3.

Tanggal yang dipajang oleh Sony memang belum bisa dipastikan kebenarannya. Pasalnya, Sony terkadang memasang tanggal tertentu untuk game yang bisa dibeli secara pre-order. Ketika Ubisoft mengumumkan jadwal rilis yang resmi, tanggal di SEN bisa berubah mengikuti.

Sebelumnya ada kabar yang menyebutkan bahwa tanggal peluncuran Watch Dogs akan diungkap bersama dengan trailer terbaru. Sayangnya, hingga saat ini trailer yang dimaksud belum juga muncul. Update informasi untuk pers dari Ubisoft biasanya hadir pada pukul 17.00 (waktu setempat) setiap harinya. Kami akan segera memberikan laporan lebih lanjut begitu Ubisoft mengumumkan sesuatu terkait Watch Dogs. Tunggu saja!

Sebuah dunia super luas dengan kebebasan aksi yang hampir mutlak, ada segudang alasan untuk jatuh cinta, tenggelam, dan akhirnya tidak bisa lari dari setiap dunia dan petualangan yang ditawarkan oleh franchise andalan Bethesda – Elder Scrolls. Eksis untuk waktu yang cukup  lama, kehadiran Elder Scrolls V: Skyrim yang meluncur tiga tahun yang lalu menjadi ajang pembuktian yang paling mumpuni. Memperkenalkan franchise ini untuk generasi yang lebih muda, Skyrim berhasil menjaring basis fans yang lebih kuat, apalagi dengan kekuatan mod di versi PC yang terus memperpanjang usianya. Namun dengan dunia yang begitu luas, Elder Scrolls tidak pernah memberikan kesempatan untuk mencicipinya bersama-sama dengan gamer lain. Mimpi yang sudah lama muncul di benak fansnya ini, akhirnya terbayarkan lewat sebuah judul berbeda – The Elder Scrolls Online (TESO).

Sejak pertama kali pengenalannya, The Elder Scrolls Online memang menjadi salah satu proyek MMORPG yang cukup diantisipasi. Bagaimana tidak? Seolah menjadi pemenuh mimpi dan harapan sebagian besar penggemarnya, TESO memang membuka kesempatan untuk mencicipi dunia Elder Scrolls yang lebih optimal, apalagi setelah konfimasi setting Tamriel sebagai dunia utama. Berpetualangan bersama dengan gamer lain, dengan mekanik gameplay yang terlihat serupa di beberapa teaser dan screenshot awal, TESO memancing rasa penasaran. Untungnya, setelah ikut dalam pendaftaran masa beta untuk waktu yang cukup lama, kesempatan untuk mencicipi game ini akhirnya tiba. Sebuah undangan untuk mengunduh game berukuran 30 GB ini akhirnya hadir.

Pertanyaan penting saat ini tentu saja berkisar tentang kesamaan antara pengalaman Elder Scrolls Online dan versi offline. Mengapa? Karena sebagian dari kita jatuh cinta pada mekanik Skyrim, misalnya, dari sisi kebebasan beraksi, konsekuensi, hingga dunia luas yang bisa dieksplorasi sejak awal permainan. Semua elemen yang sebenarnya boleh terbilang, bertolak belakang dengan apa yang biasanya ditawarkan oleh sebuah MMORPG mainsteam. Oleh karena itu, akan sangat menarik untuk melihat bagaimana Zenimax akan mengintegrasikan dua identitas yang berbeda ini ke dalam satu proyek yang sama. Ini juga menjadi penting, mengingat TESO akan didistribusikan dengan sistem langganan bulanan.

Lantas, seperti apa kesan pertama yang ditawarkan oleh masa beta ini? Mengapa kami menyebutnya sebagai sebuah game yang serupa tetapi tidak sama? Here is our first impression..

Serupa Tapi Tak Sama

Atmosfer Elder Scrolls sebenarnya sudah mengalir kuat sejak awal, dari kesempatan menciptakan tampilan karakter dengan bebas. Anda juga harus memilih satu dari tiga faksi, sembilan ras, dan empat kelas untuk menciptakan karakter unik Anda sendiri.

Setidaknya TESO sudah berhasil mengeksekusi satu fitur utama dengan sangat baik, dan cukup untuk mereprensentasikan atmosfer Elder Scrolls yang selama ini kita kenal sejak Anda pertama kali memainkannya. Diberikan sebuah latar belakang cerita pendek yang menjadi dasar dari perjalanan Anda, Anda langsung akan disuguhi dengan layar untuk membuat karakter utama Anda. Kesempatan untuk membuka karakter lebih banyak terbuka setelah Anda memilih satu dari tiga faksi utama: The Ebonheart Pact, The Aldemeri Dominion, dan The Daggerfall Convenant, yang masing-masing memuat tiga rasa berbeda di dalamnya. Setiap ras ini tidak hanya tampil unik dari segi penampilan, tetapi juga menawarkan perk-perk khusus yang berbeda satu sama lain.

Salah satu yang cukup unik dari TESO adalah fakta bahwa Anda tidak lagi punya kebebasan terlalu mutlak untuk mengembangkan “job” utama karakter Anda, karena pilihan tersebut sudah disuguhkan sejak awal permainan. Disebut sebagai “Class”, Anda bisa memilih pekerjaan sebagai Dragon Knight, Templar, Nightblade, dan Sorcerer yang pastinya, berpengaruh secara signifikan pada mekanik gameplay yang ditawarkan. Nightblade contohnya, adalah kelas yang lebih berfokus pada permainan stealth dan Dragon Knight tampil lebih tanky. Pastikan dahulu kelas yang Anda pilih akan diperkuat yang ditawarkan oleh ras Anda. Kombinasi keduanya akan membuat TESO lebih mudah dikuasai.

Setiap ras tentu menawarkan perk yang berbeda-beda, sementara kelas akan menentukan skill seperti apa yang bisa Anda gunakan natninya.

Anda juga akan disuguhkan dengan user-interface yang akan terasa sangat familiar.

Selesai membuat karakter? Maka Anda sudah siap memulai petualangan pertama Anda di TESO, setelah melewati sebuah fase tutorial  yang diintegrasikan dengan pondasi cerita yang ada. Perlahan namun pasti, Anda mulai bisa melihat bahwa The Elder Scrolls Online memang menawarkan atmosfer yang serupa dengan Elder Scrolls Online yang selama ini kita kenal, namun tidak lantas sama persis. Secara kasat mata, ia seolah mewakili apa yang Anda inginkan.

Tidak perlu jauh membahas mekanik pertarungan atau kebebasan seperti apa yang ia tawarkan, kesan ini sendiri sudah mengalir dari pemilihan user-interface yang sangat mirip dengan Skyrim selama ini Anda kenal. Dengan bar hitam sama yang bisa Anda temuka di bagian atas layar, kecil kemungkinan Anda akan tersesat selama menjalani perjalanan terbaru Anda ini. Bar hitam ini akan membantu Anda menemukan landmark-landmark menarik yang bisa dieksplorasi dalam range tertentu, penyedia quest, dan tentu saja – tempat yang harus Anda tuju untuk menyelesaikan objektif yang ada. User-interface selain bar magicka, health, atau stamina dengan warna-warna signature mereka masing-masing juga tetap dipertahankan. Tidak akan membingungkan bagi yang belum pernah mencicipi Elder Scrolls, dan terasa familiar untuk Anda yang sudah pernah mencicipi Skyrim sebelumnya.

Mengusung identitas khas Elder Scrolls selama ini, Anda bisa bermain dari kacamata orang pertama dengan mekanisme kontrol yang tidak banyak berbeda. Bar magicka, health, dan stamina juga baru akan muncul jika berkurang atau bertambah, membuat UI tetap meinimalis.

Untuk Anda yang lebih senang dengan sudut pandang orang ketiga, TESO juga menyediakan opsi tersebut.

Momen paling krusial tentu saja hadir dari kesempatan mencicipi mekanik pertarungan yang ada. Karena seperti yang kita tahu, Elder Scrolls memang punya identitas berbeda yang cukup kuat di sektor yang satu ini. Seperti halnya Elder Scrolls yang selama ini Anda kenal, sisi aksi yang bisa dieksekusi dengan cara yang sama di TESO. Anda bisa menggunakan tombol klik kiri untuk menyerang, kanan untuk bertahan, dan keduanya untuk mencegah musuh mengeluarkan serangan spesial mereka. Bar health, stamina, atau magicka akan muncul di layar begitu Anda melakukan sesuatu yang mempengaruhi jumlah ketiga bar ini, sehingga membantu kesan user-interface yang senantiasa minimalis.

Yang membuatnya berbeda, TESO mengintegrasikan mekanik dasar Elder Scrolls ini dengan mekanik konvesional sebuah game MMORPG. Jadi tidak lagi hanya bertarung dengan menggunakan skill dasar Anda ini, Anda juga akan diperkuat dengan serangkaian skill aktif lain yang bisa dieksekusi dengan menggunakan sejumlah magicka atau stamina. Seperti game MMO lainnya, semua shorcut skill ini bisa disematkan di tombol angka utama dan beberapa tombol keyboard yang lain. Jadi tidak hanya sekedar menyerang, secara konsisten menekan skill aktif untuk menghasilkan damage besar dan mengkombinasikan serangan yang menurut Anda lebih destruktif, ternyata juga menjadi pemandangan umum dari TESO sendiri. Tidak perlu takut kehabisan, karena ketiga bar utama Anda ini juga akan beregenerasi seiring dengan waktu, selama Anda tidak terlibat dalam pertarungan.

Mengadaptasikan mekanik gameplay MMO konvensional, Anda juga akan diperkuat skill aktif yang bisa diakses lewat shorcut tertentu.

Sangat disayangkan,, game ini seoalh tidak mengusung efek collision sama sekali. Semua serangan yang ada tidak terasa signifikan dan destruktif.

Ciri khas Elder Scrolls yang lain adalah sudut pandang permainan yang bisa digonta-ganti sesuai dengan kenyamanan Anda, sebuah fitur yang juga diterapkan di TESO ini. Dengan menggunakan scroll mouse, Anda bisa mengatur tingkat zoom tertinggi – yang biasanya memungkinkan Anda melihat tampilan karakter Anda dari sudut pandang orang ketiga, hingga yang terendah – yang membuat Anda “menikmati” Tamriel dari perspektif orang pertama. Keduanya memang tidak memberikan keuntungan apapun, selain preferensi kenyamanan Anda sendiri. Sayang seribu sayang, masih ada kekurangan di mekanik pertarungan ini. Kelemahan terbesar mungkin terasa di efek collision, yang sama sekali tidak terasa di ESO. Ini berarti, sekeras apapun serangan yang Anda lontarkan, baik fisik maupun magic, hampir tidak ada sensasi visual atau audio yang membuat serangan ini memang terlihat mengenai yang musuh atau menghasilkan damage yang besar. Semua serangan ini seolah terlihat melayang ringan begitu saja, menembus setiap musuh tanpa efek apapun.

Pertanyaan berikutnya yang tentu memancing rasa penasaran yang sama tentu hadir dengan mekanik eksplorasi seperti apa yang ditawarkan oleh TESO ini. Karena seperti yang kita tahu, kebebasan untuk menjelajahi wilayah dan bertemu dengan begitu banyak hal acak yang bisa terjadi adalah salah satu kelebihan dari Elder Scrolls. Anda tidak pernah tahu apa yang Anda temui, apa yang bisa Anda dapatkan, dan seberapa signifikan setiap karakter yang Anda temukan selama menjalani proses tersebut. Sayangnya, konsep seperti ini tampaknya tidak akan mudah diterapkan di sebuah game MMO. Anda memang bebas menjelajahi wilayah yang boleh terbilang cukup terbatas untuk mendapatkan beragam resource yang ada, namun quest tampil begitu jelas dan lugas di TESO.

Sayangnya, untuk Anda yang mencintai “kebebasan” yang menjadi kekuatan ES selama ini, format TESO sebagai MMO tampaknya tidak memungkinkan hal tersebut diterapkan.

Pada akhirnya, Anda harus bergerak dari satu quest ke quest lainnya.

Anda tidak akan bisa menjelajahi luasnya Tamriel sejak awal permainan dengan hanya sekedar bermodalkan rasa penasaran ala Elder Scrolls offline. Seperti halnya sebuah game MMO, TESO akan menawarkan main mission dan side mission yang harus diselesaikan sebelum Anda bisa beranjak bergerak menuju ke wilayah baru. Tampil sederhana, hampir semua wilayah landmark yang bisa Anda lihat di peta akan menawarkan misi-misi ini. Dengan bantuan indikator di bagian atas yang secara jelas memberitahukan kemana Anda harus bergerak, dengan misi-misi yang masih berkisar pada upaya untuk mencari, mengumpulkan, atau sekedar menyelamatkan seseorang, TESO memang cukup terasa seperti sebuah MMO generic. Anda tidak lagi punya kesempatan untuk sekedar berpetualang acak dan melakukan apapun yang Anda inginkan, bahkan sekedar mencari letak ujung dunia TESO ini. Semuanya berjalan secara sistematis, bertahap, layaknya sebuah game MMO. Tentu sangat disayangkan.

MOBA memang tengah menjadi primadona baru di dunia gaming kompetitif. Hampir sebagian besar turnamen besar, yang bahkan berani menyentuh angka hadiah hingga jutaan USD dollar, berakar dari genre yang satu ini. Kompetitif, adiktif, sekaligus menawarkan pengalaman yang tidak pernah terasa sama di setiap pertandingan yang Anda jalani, konsep pertarungan 5 vs 5 ini memang sudah menyihir jutaan gamer di seluruh dunia, terutama mereka yang menjadikan PC sebagai platform gaming utama. Namun setelah bertahan dengan format yang sama, Blizzard hadir dengan gebrakan baru. Proyek teranyarnya yang sempat berganti-ganti nama – Heroes of the Storm akhirnya memperlihatkan gameplay baru.

Masuk ke dalam fase “technical alpha” yang memungkinkan beberapa gamer beruntung untuk menjajal game ini lebih awal, Blizzard juga merilis sebuah video casting baru untuk memperkenalkan lebih dalam mekanik dari Heroes of the Storm sendiri. Dengan segudang karakter-karakter ikonik  dari semesta game Blizzard yang bisa digunakan, Heroes of the Storm memang mengintegrasikan konsep RPG yang lebih kentara.

Setelah teaser awal yang sempat memperlihatkan gameplay menyerbu dungeon, kini sebuah map baru –bernama “Dragon Shire” menawarkan mekanik berbeda. Di map ini, gamer berkesempatan berubah menjadi Dragon Knight yang destruktif jika berhasil memanfaatkan Shrine di saat yang tepat. Sensasi yang terlihat berbeda dibandingkan MOBA yang kita kenal selama ini. Anda juga bisa melihat sedikit baru dari karakter-karakter ikonik game Blizzard yang selama ini Anda kenal.

Sayangnya, Blizzard sendiri masih belum memberikan kepastian kapan Heroes of The Storm ini akan dibuka untuk kalangan gamer yang lebih luas. Tertarik?

Siapa yang bisa menyangkal bahwa GTA V merupakan salah satu game terbaik yang meluncur tahun 2013 yang lalu. Dunia yang lebih luas dengan segudang aktivitas yang bisa dipicu, serta keberanian Rocsktar untuk bereksperimen dengan tiga karakter utama memang menjadikannya game yang tidak hanya luar biasa di sisi kualitas, tetapi juga kuantitas. Sukses luar biasa dengan kritik positif serta penjualan yang fantastis, menjadi strategi yang rasional bagi Rockstar untuk meluncurkan kembali game ini ke platform yang lain. Spekulasi merebak, meyakini versi PC dan next-gen yang siap untuk hadir di tahun 2014 ini. Namun alih-alih versi PC, versi next-gen tampaknya akan hadir lebih dulu.

Rockstar sendiri memang belum memberikan konfirmasi apapun, namun rumor terus menyebar di dunia maya. Salah satu yang terbaru bahkan mengindikasikan bahwa Rocsktar akan berfokus untuk merilis GTA V di Playstation 4 terlebih dahulu, dan bukan PC. Sebuah situs retail dari Portugal – Worten membuka masa pre-order untuk GTA V versi PS 4, walaupun belum memberikan tanggal rilis apapun.

Worten me-listing dan membuka masa pre-order untuk GTA V versi PS 4. Menariknya? Mereka begitu yakin dan berani menegaskan listing ini valid. Mereka bahkan mulai membuka masa pre-order dengan sistem deposit, yang berarti mereka yakin, tidak akan butuh mengembalikan uang konsumen mereka.

Menariknya? Worten terlihat sangat “serius”. Mereka menegaskan bahwa listing ini valid dan mereka benar-benar akan menjual game yang tertera di sana (GTA V versi PS 4). Mereka juga berani memasang sistem deposit untuk pre-order yang mengindikasikan, bahwa Worten percaya mereka tidak akan butuh mengembalikan uang konsumen mereka sama sekali. Wow!

Sayangnya, untuk kesekian kali, Rockstar sendiri masih menolak untuk memberikan komentar apapun terkait listing yang satu ini. Apakah ini berarti Rockstar akan berfokus terlebih dahulu merilis GTA V versi next-gen untuk Playstation 4 dan Xbox One? Ataukah ini juga akan mengindikasikan rilis bersamaan dengan versi PC? Atau ini semua hanya kebohongan Worten belaka? Kita tunggu saja hingga Rockstar buka mulut. Kapan? Hanya Tuhan yang tahu..

Tidak sedikit gamer yang kecewa dengan arah yang dibawa WB Montreal terhadap franchise game superhero terbaik di industri game saat ini – Batman Arkham. Lewat seri yang dirilis beberapa waktu yang lalu – Origins, WB Montreal berusaha menjelajahi masa lalu Bruce Wayne ketika baru mulai menjalani kiprahnya sebagai The Dark Knight. Tidak banyak perubahan di sisi mekanik dari seri terdahulu dan justru harus berkutat dengan serangkaian bug fatal yang bahkan tidak lagi dipedulikan oleh WB Montreal. Dengan segudang masalah di sana sini, banyak gamer, termasuk kami, yang tentu merindukan kehadiran kembali Rocksteady Studios – mastermind di belakang Arkham Asylum dan Arkham City. Penantian yang akhirnya terbayarkan.

Setelah sempat dirumorkan beberapa waktu silam, Rocksteady Studios akhirnya mengumumkan proyek game Batman teranyar mereka. Hadir sebagai sekuel Arkham City dan diklaim akan menjadi seri penutup Arkham, Rocksteady mempersiapkan game Batman next-gen terbaru – Batman: Arkham Knight. Lewat sebuah trailer singkat yang juga dirilis, Batman kembali akan berjuang untuk menumpas kekuatan jahat Gotham yang jatuh di tangan Two-Face, Harley Quinn, Penguin, dan tentu saja – Scarecrow.

Satu hal yang menarik dari trailer bertajuk “Father to Son” ini, Rocksteady tampaknya sangat berfokus pada kehadiran Batmobile sebagai kendaraan utama Batman. Informasi eksklusif yang meluncur dari situs gaming – GameInformer mengindikasikan bahwa gamer akhirnya berkesempatan untuk mengendarai mobil Batman ini di Arkham: Knight. Untuk memfasilitasi tersebut, game ini akan juga tentu akan mengusung kota Gotham yang jauh lebih luas, dengan jalanan yang juga lebih lebar. Rocksteady berambisi mengintegrasikan Batmobile ini dengan kemampuan gliding dan grappling Batman sendiri.

Ini akan menjadi proyek next-gen  Batman yang pertama, karena Rocksteady sudah memastikan bahwa Batman: Arkham Knight tidak akan dirilis untuk Playstation 3 dan Xbox 360. Game ini  siap untuk meluncur ke Playstation 4, Xbox One, dan PC di tahun 2014 ini, walaupun masih belum memiliki tanggal rilis yang pasti. Can’t frakking wait!

Anda sudah bosan menjadi manusia? Rutinitas Anda mulai terasa membosankan dan tidak bisa lagi ditoleransi? Hobi tidak lagi membuat Anda terhibur? Anda butuh pelarian? Maka, tidak ada cara yang lebih efektif lagi selain mulai bermain peran dan merasakan indahnya hidup sebagai seekor kambing. Konsep “gila” inilah yang tengah ditawarkan oleh sebuah developer dari Swedia – Coffee Stain Studios. Lewat game terbaru mereka – Goat Simulator, Anda akan berkesempatan menjalani hidup sebagai seekor kambing yang tengah “beraksi” di tengah kota kecil. Tidak sabar lagi? Tanggal rilis untuk game eksklusif PC ini akhirnya dipastikan.

Lahir sekedar sebagai lelucon awal, respon positif yang begitu kuat dari gamer di dunia maya akhirnya mendorong Coffee Stain Studios untuk mengembangkan Goat Simulator dengan serius, bahkan menjadikannya sebagai sebuah proyek komersial. Setelah sempat menjadi misteri, developer ini akhirnya menetapkan tanggal 1 April 2014 mendatang – bertepatan dengan April Mop – sebagai tanggal rilis Goat Simulator.

Tugas Anda sebagai seekor kambing tidak hanya eksplorasi, tetapi juga kesempatan menghancurkan semua objek yang ada. Berhasil melemparkan gaya-gaya unik dan lucu dengannya, Anda akan mendapatkan poin lebih. Goat Simulator juga akan didukung Steam Workshop yang memungkinkan user lain untuk mengembangkan dan memodifikasi konten untuknya, dari sekedar misi, setting, hingga jenis kambing mereka sendiri.

Anda bisa memulai proses pre-order Goat Simulator ini, eksklusif di PC dengan hanya sekitar USD 10 saja. Bagaimana dengan Anda sendiri? Tertarik untuk menjalani hidup sebagai seekor kambing “gila”?

Game detektif supernatural, Murdered: Soul Suspect, dipastikan akan meluncur untuk PS4, PS3, Xbox One, Xbox 360, dan PC. Setelah sebelumnya dikonfirmasi hadir pada bulan Juni 2014, Square Enix akhirnya memberi pengumuman tentang tanggal pastinya.

Menurut sang publisher, Murdered: Soul Suspect dijadwalkan tersedia di Amerika Utara mulai 3 Juni 2014 mendatang. Sedangkan untuk mereka para gamer yang berada di kawasan Eropa harus menunggu setidaknya hingga 6 Juni.

Seperti diketahui Murdered: Soul Suspect dikembangkan oleh Dark Void dan Airtight Games yang sempat menggarap Quantum Conundrum. Game tersebut mengambil setting lokasi di Salem, Massachusetts.

Murdered: Soul Suspect akan dirilis pada 3 Juni 2014 mendatang untuk PC, Playstation 3, Playstation 4, Xbox 360, dan Xbox One.

Cerita dimulai saat tokoh protagonis Ronan O’Connor tewas ditangan pembunuh yang tidak diketahui identitasnya. O’Connor yang telah menjadi arwah gentayangan pun berniat mengungkap kasus pembunuhannya sendiri dengan menginterogasi hantu-hantu yang berkeliaran di Salem.

Dengan kepastian tanggal dari Square Enix, para gamer yang berminat dengan Murdered: Soul Suspect bisa memasukkannya dalam daftar belanja bulan Juni. Bagaimana dengan Anda? Tertarik dengan game ini?