Titanfall bisa dibilang menjadi salah satu game paling populer saat ini. Game garapan Respawn Entertainment tersebut kini ramai dimainkan secara multiplayer oleh para gamer PC dan Xbox One.

Sayang, keseruan yang ada terganggu oleh ulah para cheater. Respawn Entertainment sudah menyadari kehadiran para player curang yang menggunakan aimbot tersebut. Untuk menyelesaikan masalah yang hanya berdampak pada versi PC ini, Respawn pun memutuskan segera merilis sistem anti-cheat.

Lalu, bagaimana sistem tersebut bekerja nantinya? Respawn memastikan bahwa anti-cheat di Titanfall tidak akan membuat cheater di-banned dan diblokir dari gamer. Sebaliknya, para gamer yang terdeteksi sebagai cheater akan dikumpulkan dan dikarantina untuk bermain bersama. Ya, artinya akan ada cheater vs cheater!

Sebagai hukuman, Respawn tidak akan melarang para cheater bermain Titanfall, tetapi mengelompokkan mereka semua ke dalam room yang sama.

“Kabar baik: Anda (para cheater) bisa tetap bermain Titanfall! Kabar kurang baik: Anda hanya akan bermain dengan cheater lainnya. Anda hanya bias bermain dengan player lainnya di tempat dimana akan terjadi kontes aimbot. Mudah-mudahan cheat aimbot yang Anda bayar adalah yang terbaik, atau semua match all-cheater ini akan membuat Anda frustasi. Semoga berhasil,” tulis Respawn di website resminya.

Respawn juga mengatakan, jika cheater bermain dengan gamer yang bukan cheater, game tersebut akan berasumsi bahwa semuanya adalah cheater! Tak dijelaskan apakah seseorang yang dicap sebagai cheater akan bersifat permanen atau sementara. Namun gamer masih punya kesempatan untuk mengirim email kepada Respawn jika ia merasa diperlakukan tidak adil. Bagaimana menurut Anda? Apakah ini jalan terbaik untuk menendang cheater dari dalam game?

Antisipasi yang begitu besar, apalagi setelah presentasi yang luar biasa di ajang E3 2012 yang lalu, Watch Dogs memang sempat disebut-sebut sebagai proyek yang akan menjadi standar dan tentu saja – mendefinisikan apa itu sebenarnya generasi terbaru industri game. Visualisasi ciamik dengan konsep unik menjadi nilai jual ekstra yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Namun apa yang terjadi? Sempat dikonfirmasikan akan dirilis di November 2013, Watch Dogs tiba-tiba memutuskan untuk menunda game ini hingga Mei 2014. Banyak spekulasi beredar, yang sebagian besar meyakini bahwa kebijakan ini diambil Ubisoft untuk menghindari persaingan langsung melawan GTA V. Namun, apa yang sebenarnya terjadi? Sempat menjadi misteri, Ubisoft akhirnya membuka mulut.

Berbicara dengan situs gaming – CVG, Lionel Raynaud dari Ubisoft Montreal membuka rahasia dapur apa yang sebenarnya membuat Watch Dogs ditunda. Raynaud mengemukakan penundaan ini terjadi karena Ubisoft akhirnya memutuskan untuk menyuntikkan beberapa mekanisme gameplay baru yang rencananya baru akan diadaptasikan pada seri sekuel Watch Dogs itu sendiri. Penambahan ini membuat Ubisoft harus dipermak ulang dari awal. Sebagian mekanik baru ini akan berhubungan dengan aktivitas hacking milik Aiden Pearce, serta usaha untuk menciptakan sebuah efek berkesinambungan dalam skema open-world.

Ubisoft Montreal mengaku bahwa penundaan rilis Watch Dogs dilakukan untuk mengimplementasikan ide dan beberapa mekanik baru, yang pada awalnya direncanakan untuk sang sekuel.

Raynaud menyatakan bahwa jika langkah ini tidak diambil, Ubisoft Montreal merasa bahwa Watch Dogs tidak akan pantas menyandang predikat sebagai judul baru ambisius dari mereka. Untuk menjaga konsistensi tema utama yang ada, ia juga mengaku bahwa Ubisoft masih menyimpan beberapa konsep dan ide besar yang baru bisa akan diimplementasikan di seri sekuel Watch Dogs suatu saat di masa yang akan datang. Walaupun demikian, ia meyakinkan bahwa Watch Dogs saat ini sudah mencapai kualitas yang pantas untuk semua waktu penundaan yang mereka butuhkan.

Watch Dogs sendiri rencananya akan dirilis pada 27 Mei 2014 mendatang untuk PC, Playstation 4, Xbox One, Playstation 3, dan Xbox 360. Versi Nintendo Wii U baru akan menyusul setelahnya, tanpa tanggal rilis yang pasti. Excited for it?

Ubisoft memang sudah mengkonfirmasikan eksistensi seri Assassin’s Creed terbaru untuk tahun 2014 ini – Unity. Mengambil setting Revolusi Perancis, game yang memang dibangun khusus untuk platform generasi terbaru – Playstation 4, Xbox One, dan PC ini memang tampil menawan lewat serangkaian screenshot dan teaser resmi yang dirilis. Ubisoft sendiri memang masih belum berbagi detail ekstra apapun soal cerita yang akan diusung, namun beberapa rumor meyakini bahwa Anda akan berperan sebagai Assassin baru bernama Arno. Namun tidak hanya Unity, Ubisoft juga dikabarkan tengah mengembangkan seri AC lain bernama “Comet”. Lantas apa yang akan diusung oleh seri kedua ini?

Ubisoft sendiri memang belum memberikan detail apapun, membuat Comet tetap menjadi proyek yang misterius. Namun informasi baru meluncur dari sumber sama yang sempat membocorkan Unity beberapa waktu yang lalu. Seperti yang dilansir dari situs gaming – Kotaku, Assassin’s Creed: Comet kabarnya akan meminta Anda berperan sebagai karakter bernama – Shay, seorang bajak laut tahun 1758 dengan setting di Amerika Utara.

Informasi terbaru menyebutkan bahwa AC: Comet justru akan membawa Anda menjalani kehidupan seorang Templar bernama Shay – yang bekerja sebagai bajak laut di wilayah Amerika Utara. Atmosfernya sendiri seperti perpaduan antara AC IV: Black Flag dan AC III.

Namun alih-alih seorang Assassin, Shay kabarnya justru diposisikan sebagai Templar – organisasi antagonis utama franchise ini. Tidak hanya itu saja, gameplaynya sendiri dikabarkan masih mengakar pada gaya AC IV: Black Flag. Beberapa karakter ikonik dari dua seri sebelumnya – Hayham Kenway dan Adewale juga kabarnya akan muncul kembali di seri Comet ini.

Namun seperti kebiasaan mereka selama ini, Ubisoft juga masih mengambil sikap tutup mulut terkait rumor yang tengah gencar terdengar ini. Assassin’s Creed: Comet sendiri kabarnya hanya akan dirilis untuk Playstation 3 dan Xbox 360, tanpa kepastian apakah ia akan meluncur juga untuk PC ataupun tidak. Assassin’s Creed dengan cerita Templar sebagai basis plot utama? Shouldn’t they named it as Templar’s Creed instead? 

Apakah Anda termasuk gamer yang selalu memimpikan kesempatan untuk mencicipi sensasi memiliki game original? Dibandingkan dengan format distribusi beberapa tahun yang lalu, popularitas portal distribusi online sekelas Steam memang memberikan keuntungan tersendiri, terutama dari fakta bahwa mereka juga menjadi pilar distribusi game-game free to play berkualitas dengan serangkaian diskon yang menggoda. Kesempatan ini juga semakin terbuka lewat beragam bundle menarik via Humble Bundle. Namun jika kedua opsi ini masih tidak terjangka untuk Anda, maka ada kesempatan langka untuk mencicipi salah satu game survival horror terbaik yang pernah diciptakan – Dead Space.

Benar sekali, game yang memosisikan Anda berperan sebagai Isaac Clarke ini memang dipuji, terutama karena keberhasilan sang developer – Visceral menawarkan atmosfer menyeramkan yang tepat. Walaupun terhitung sebagai game yang lawas, seri perdana Dead Space tentu saja masih relevan untuk dinikmati saat ini.

Gratis!

Dan berita terbaiknya, EA akhirnya membuka akses Dead Space pertama secara cuma-cuma lewat portal distribusi mereka – Origin. Anda bisa mengunduh game ini tanpa biaya sama sekali, dan menyimpannya untuk selamanya. Ini adalah menjadi kebijakan baru untuk program teranyar EA Origin bernama “On the House”.

Deal menggiurkan ini sendiri akan tersedia sampai 9 Mei 2014 mendatang. Grab it now!

Ini mungkin menjadi berita yang cukup mengejutkan. Terlepas dari citra Sony yang tengah menguat di persaingan konsol generasi terbaru, produsen asal Jepang ini justru harus berhadapan dengan sejumlah kasus hengkangnya orang-orang terbaik mereka. Col Rodgers – director dari Driveclub, Jamie Griesemer dari Infamous: Second Son, Stig Asmuessen dari God of War, dan Seth Killian dari Sony Santa Monica memutuskan untuk lepas dari Sony dan mulai mengejar mimpi mereka masing-masing. Beberapa di antaranya berambisi untuk menciptakan sebuah studio indie, sementara lainnya masih menjadi misteri. Gelombang ini sendiri tidak berhenti begitu saja, setelah salah satu developer kawakan dari Naughty Dog juga memutuskan untuk menempuh jalur yang serupa.

Justin Richmond yang dipercaya sebagai game director untuk proyek paling diantisipasi dari Naughty Dog di Playstation 4 – Uncharted terbaru ternyata juga mengumumkan hal yang sama. Ia memutuskan untuk hengkang dari Naughty Dog dan bergabung dengan Riot Games – developer yang berhasil mempopulerkan MOBA League of Legends ke industri game. Richmond sendiri tidak memberikan alasan yang detail, tetapi sempat menyebutkan bahwa Riot Games saat ini tengah terlibat sebuah proyek yang membuatnya tertarik untuk bergabung. Sony sendiri meyakinkan bahwa kepergian Richmond ini sama sekali tidak akan mempengaruhi proses pengembangan Uncharted PS4 itu sendiri.

Justin Richmond – game director dari Uncharted Playstation 4 mengumumkan hengkang dari Naughty Dog dan bergabung dengan developer League of Legends – Riot Games.

Ini tentu saja menjadi pukulan telak bagi Sony, ketika Richmond memutuskan untuk ikut dalam tren para petinggi lain yang cabut dari developer first party Sony. Apa yang sebenarnya tengah terjadi? Siapa lagi yang akan menempuh proses serupa di masa depan? Kita tunggu saja.

Kelebihan dari Project Morpheus sebagai perangkat virtual reality adalah Anda bisa merasakan pengalaman seolah-olah masuk ke dunia video game. Dengan potensi yang luar biasa besar, tak heran jika VR disebut-sebut sebagai teknologi yang akan mengubah game di masa depan. Lalu, game seperti apa saja yang cocok untuk dimainkan di Project Morpheus?

Mungkin sebagian besar dari Anda akan setuju jika genre horror akan terlihat lebih mencekam dalam mode VR. Hal ini nampaknya bisa menjadi kenyataan. Salah satu game yang sebelumnya direncanakan akan meluncur untuk PS3, Until Dawn, dikabarkan siap beranjak ke konsol PS4 dan bisa dimainkan dengan Project Morpheus!

“Menurut saya, dalam konteks genre, itu benar-benar cocok. Jika Anda ingin membuat game yang serius untuk Morpheus, desain dari game tersebut harus benar-benar berbeda,” ujar salah satu petinggi Sony, Shuhei Yoshida. Yoshida memberi konfirmasi bahwa Until Dawn masih dalam tahap pengembangan. Perlu diketahui, game ini sesungguhnya sudah diumumkan secara resmi pada tahun 2012 lalu untuk PS3 dan bisa dimainkan dengan PS Move. Sayangnya, hingga saat ini belum ada kejelasan kapan Until Dawn akan dirilis.

Setelah kritik yang cukup pedas terhadap eksisntesi si seri kedua, Bioware memang punya pekerjaan yang sangat berat untuk mengembalikan Dragon Age kembali ke eksosistem aslinya – sebuah game RPG taktis yang tidak hanya menawarkan perjalanan fantasi yang epik, tetapi juga kebebasan untuk memilih aksi dan berhadapan dengan konsekuensi yang ada.  Semua formula yang berhasil membuat si seri perdana – Dragon Age: Origins tampil memukai ini dijanjikan Bioware akan kembali ke seri terbaru – Dragon Age: Inquisition yang rencananya akan dirilis pada akhir tahun 2014 ini.

Selain kepastian penggunaan Frostbite Engine 3.0 sebagai pondasi, beberapa screenshot awal, dan klaim bahwa lingkungan akan berjalan lebih dinamis, Bioware memang masih belum membongkar lebih banyak detail terkait proyek next-gen. Tidak usah khawatir, informasi terbaru justru meluncur dari salah satu majalah game luar – OXM. Detail-detail yang siap untuk membuat antisipasi Anda semakin menguat.

Dragon Age: Inquisition kabarnya akan mengusung lima buah region besar: Ferelden, The Free Marches, Orlais, Nevarra, dan The Dales. Anda kini memiliki pengaruh yang jauh lebih signifikan terhadap setiap lingkungan yang Anda temui. Tidak hanya bisa mempengaruhi ekosistem lingkungan via spesies flora dan fauna apa saja yang Anda bunuh dan biarkan, Dragon Age: Inquisition juga memungkinkan Anda untuk membangun jalur perdagangan dan misi-misi yang meminta Anda untuk menangkap teritori tertentu. Binatang dan tanaman akan berperan lebih dari hanya sekedar resource untuk crafting, tetapi juga dimanipulasi untuk mengakhiri siklus spesies tertentu. Level lingkungan juga tidak akan disesuaikan dengan karakter Anda, sehingga Anda bisa bertemu dengan musuh dengan level yang jauh lebih tinggi.

Dragon Age: Inquisition akan mengusung lebih dari 40 varian ending, dengan perbedaan signifikan satu sama lain.

Sama seperti seri-seri Dragon Age sebelumnya, Inquisition juga memberikan beragam pilihan pada setiap dialog yang Anda temui, tentu saja dengan konsekuensi tersendiri  – dari sekedar reaksi emosi hingga yang bersifat romantis. Informasi terbaru OXM ini juga menegaskan bahwa terlepas dari varian karakter dan ras yang bisa Anda gunakan, DA: Inquisition tetap akan mengusung satu cerita yang sama. Yang lebih menariknya lagi? Inquisition akan mengusung lebih dari 40 ending yang  bisa dipicu lewat beragam aksi di dalam game. Bioware mengklaim bahwa setiap ending ini menawarkan perbedaan yang sangat besar satu sama lain, dan tidak hanya sekedar variasi kecil saja.

Dragon Age: Inquisition akan menuju PC, Playstation 4, Playstation 3, Xbox 360, dan Xbox One pada musim gugur tahun 2014 ini. Sounds really awesome..

Dua platform dengan pangsa pasar yang sama besarnya, memang sedikit membingungkan untuk melihat bagaimana Microsoft berusaha menjadikan PC dan Xbox One sebagai kekuatan platform yang setara dan sama menariknya. Satu yang menarik, perusahaan asal Amerika Serikat ini seolah tidak pernah tertarik untuk mengintegrasikan keduanya ke dalam satu ekosistem yang sama, setidaknya untuk menjamin pengalaman bermain yang maksimal.  Sebagai contoh? Game andalan Microsoft saat ini – Titanfall yang diluncurkan untuk Xbox One dan PC di saat yang bersamaan. Terlepas dari perusahaan induk yang sama, Titanfall memiliki server gameplay yang khusus untuk di masing-masing platform tersebut. Apa yang sebenarnya terjadi?

Gaijin mengungkapkan alasan mengapa War Thunder tidak dirilis untuk Xbox One. Masalah utama adalah Microsoft sendiri tidak mengizinkan fitur cross-play antara Xbox One dan PC.

Sedikit titik perang dari situasi ini datang dari developer game free to play bertema pesawat tempur masa lampau – War Thunder. Dalam wawancara terbarunya dengan situs gaming – Gamespot, Gaijin menyebutkan bahwa kebijakan tersebut memang lahir dari pihak Microsoft sendiri. Microsoft tidak mengizinkan developer untuk menyuntikkan server yang memungkinkan gamer dari Xbox One dan PC bermain di ruang yang sama. Microsoft sendiri beralasan bahwa kebijakan ini ditempuh utuk menawarkan pengalaman bermain yang lebih stabil. Karena alasan ini jugalah, Gaijin tidak meluncurkan War Thunder untuk Xbox One.

Ada beberapa alasan yang membuat keputusan tersebut diambil. Pertama, karena basis fans Xbox One sendiri tidak cukup besar untuk menarik War Thunder masuk ke dalam pasar tersebut. Dengan absennya gamer PC, game ini tidak akan tampil maksimal. Gaijin juga  menyoroti sikap Microsoft yang sangat menghindari resiko untuk mengadaptasikan game-game indie baru yang belum terbukti performa penjualannya di pasaran. Kebijakan yang bertolak belakang dengan Sony yang memberikan dukungan penuh.

War Thunder sendiri rencananya akan meluncur untuk Playstation 4 di masa yang akan datang, dan akan mengusung fitur cross play dengan versi PC-nya.

Meski terbilang tampil menawan sebagai sebuah game multiplayer, tentunya masih ada beberapa hal di Titanfall yang dirasa para gamer sedikit mengganggu. Salah satunya adalah fitur matchmaking. Seperti diketahui, saat ini fitur matchmaking di Titanfall hanya otomatis membawa gamer masuk ke sebuah room yang terkadang justru membuat permainan menjadi tidak seimbang atau berat sebelah.

Respawn pun segera merespon hal itu dan mengumumkan telah memperbaiki dan memberi peningkatan dalam fitur matchmaking. Setiap gamer akan dicarikan rekan dan lawan yang sesuai berdasarkan skill.

“Apakah Anda kalah dari tim yang sangat hebat? Kami akan membuat mereka menghilang dan menggantinya dengan lawan yang baru. Ini seharusnya bisa mengurangi rasa frustrasi,” tulis Respawn di website resmi Titanfall.

Selain itu, dibanding bermain melawan musuh yang sama terus-menerus, Titanfall secara berkala akan memisahkan tim dan mencari musuh baru. Ini artinya, jika satu tim terus mendominasi, akan ada semacam update data skill yang nantinya akan menjadi landasan game untuk mencari musuh baru yang lebih sebanding.

“Apakah Anda kalah dari tim yang sangat hebat? Kami akan membuat mereka menghilang dan menggantinya dengan lawan yang baru. Ini seharusnya bisa mengurangi rasa frustrasi,” tulis Respawn di website resmi Titanfall.

Sejak Titanfall dirilis, tanggung jawab Respawn selaku developer memang patut diacungi jempol. Selain menyediakan game yang minim masalah, mereka juga selalu memantau Titanfall dan mencoba memahami keluhan para gamer. Sebelumnya, Respawn juga dikabarkan tengah mencoba menerapkan sistem anti-cheat untuk menyingkirkan para pengguna aimbot.

Ketika Sony Playstation dan Nintendo menguasai pasasr industri game, keterlibatan Microsoft – salah satu perusahaan yang lebih dikenal sebagai pengembang sistem operasi Windows memang sempat mengundang tanda tanya. Lewat produk mereka – Xbox, Microsoft berusaha melakukan penetrasi pasar seefektif mungkin, setidaknya untuk memastikan konsol mereka tidak akan hancur berantakan di awal rilis. Dari semua game eksklusif menarik yang dirilis ke pasaran, proyek dari Bungie Studios – HALO lah yang boleh terbilang hadir sebagai penyelamat. Lewat tangan dingin Master Chief yang tengah berjuang melawan para Convenant inilah, Xbox tetap mampu bertahan, bahkan melahirkan generasi baru hingga saat ini.

Menariknya lagi, terlepas dari posisinya sebagai seri eksklusif Xbox, Microsoft sempat merilis dua seri – HALO: Combat Evolved dan HALO 2 untuk PC, walaupun dalam jeda waktu yang cukup lama setelah versi Xbox nya dirilis di tahun 2001. Dan setelah penantian yang cukup lama, seri HALO yang lain akhirnya menyentuh platform PC kembali lewat HALO: Spartan Assault yang sempat direncanakan meluncur pada 4 April 2014 mendatang.

HALO: Spartan Assault akan menjadi proyek terakhir HALO yang akan dirilis via Steam. Microsoft menegaskan tidak ada rencana untuk membawa seri HALO yang lain.

Hal ini tentu saja meninggalkan harapan baru, bahwa Microsoft mungkin saja akan merilis lebih banyak seri HALO mainstream lain seperti HALO 3 dan HALO 4 untuk PC. Namun sayangnya, harapan ini dimusnahkan Microsoft dengan cepat. Lewat juru bicara resminya, Microsoft memastikan bahwa mereka tidak akan merilis seri HALO apapun lagi via Steam dalam waktu dekat ini.

Jadi untuk Anda yang masih penasaran dengan sepak terjang Master Chief di HALO 3 dan HALO 4, atau sekedar ingin mencicipi side story yang epic di HALO Reach, satu-satunya cara saat ini hanyalah dengan memiliki Xbox 360. What a pity, Microsoft..

Berita baik yang sudah lama dinantikan oleh semua penggemar JRPG di seluruh dunia. Setelah mengalami masa luar biasa di era keemasan Playstation 1 dan 2 sebagai platform gaming paling populer di masa lalu, JRPG memang tengah berada di titik terendah saat ini. Tidak hanya membicarakan kualitas rilis yang semakin keluar dari akar yang membuat genre ini begitu dicintai, tetapi juga semakin berkurangnya franchise yang tetap bertahan. Selain Final Fantasy, tidak ada lagi nama-nama besar seperti Suikoden, Breath of Fire, Legend of Legaia, atau Legend of Mana di dalamnya. Ketakutan bahwa ini akan menjadi awal dari kepunahan JRPG sebagai sebuah genre tampaknya terlihat semakin jelas. Untungnya, harapan masih bisa digantungkan pada satu nama – Square Enix.

Terlepas dari citra mereka di masa lalu, Square Enix yang juga sempat dikenal sebagai Squaresoft di era dua generasi pertama Playstation, memang mulai bergeser dari JRPG. Menggawangi rilis beberapa franchise game action dari developer Barat, Square Enix  kini hanya menggantungkan “jiwa” JRPG mereka pada beberapa nama yang sangat terbatas – Final Fantasy dan Kingdom Hearts. Proses pengembangan yang memakan waktu lama, kompleks, dan seringkali tidak berbanding lurus dengan keuntungan yang diperoleh dijadikan alasan untuk menghindari JRPG sebisa mungkin. Walaupun demikian, fenomena terbaru akhirnya kembali “menyadarkan” developer asal Jepang ini.

Kesuksesan besar yang dicapai Bravely Default di Barat menyadarkan Square Enix bahwa penggemar JRPG ternyata tidak hanya ada di Jepang, tetapi di seluruh dunia. Melihatnya sebagai pasar yang potensial, Square Enix berjanji untuk kembali berfokus mengembangkan game-game JRPG berat.

Dalam wawancaranya dengan Nikkei, seperti yang diterjemahkan situs gaming – Siliconera, boss besar Square Enix – Yosuke Matsuda menyatakan bahwa salah satu game JRPG terbaru mereka yang baru saja dirilis ke region Barat – Bravely Default akhirnya membantu mereka menangkap tren yang sebenarnya. Melihat animo yang ada. Square Enix akhirnya sadar bahwa ada begitu banyak gamer yang mencintai JRPG di seluruh dunia – tidak hanya di Jepang. Melihat potensi besar kembalinya genre ini sebagai “ladang emas”, Matsuda mengemukakan keinginannya untuk membawa Square Enix kembali ke akarnya – mengembangkan game-game JRPG berat. Fokus seperti ini akan membantu mereka mencapai fokus yang lebih baik dan menelurkan hasil akhir yang tentu saja lebih memuaskan.

Apakah ini berarti kita akan melihat lebih banyak proyek JRPG terbaru dari Square Enix di masa depan selain Final Fantasy XV dan Kingdom Hearts 3? Semoga saja yang disampaikan oleh Matsuda ini terealisasi menjadi sebuah aksi yang nyata. Yeah Square Enix, we do miss your JRPG so much! Bring it on!

APRIL MOP!

Mouse Gaming CM Storm Mizar

Tanggung jawab yang besar, ini mungkin menjadi kata yang paling tepat untuk menggambarkan kata “gaming” yang kini seringkali disematkan di serangkaian peripheral PC. Ditawarkan dengan harga yang jauh lebih mahal dibandingkan dengan produk serupa lainnya, produsen didorong untuk menawarkan daya tarik unik yang tentu saja – membuatnya menarik untuk dimilik. Beberapa mengusung desain tidak konvensional yang mampu menguatkan impresi sebagai seorang gamer, sementara lainnya berkutat dengan varian fungsi yang akan menunjang gaya permainan yang beragam. Cooler Master merupakan salah satu produsen lawas yang selalu menawarkan jajaran perangkat gaming yang menarik. Salah satu yang teranyar? Mizar!

Desain dan Fungsi

Warna hitam yang elegan mendominasi CM Storm Mizar ini, dengan sedikit sentuhan kosmetik.

Secara kasat mata, CM Storm Mizar mungkin tidak memperlihatkan desain kentara memperlihatkan identitasnya sebagai sebuah peripheral gaming. Anda tidak akan bertemu dengan bentuk futuristik atau format tidak konvensional lainnya di produk ini. Dengan desain oval yang memang menjadi standar bentu mouse kebanyakan, CM Storm Mizar dibalut dengan warna hitam elegan sebagai dasar dengan bahan plastik mendominasi sebagian besar kerangka yang ada. Kesederhanaan tampaknya menjadi kunci, mengingat Anda tidak akan bertemu dengan elemen kosmetik yang kentara CM Storm Mizar. Ia tidak hadir dengan logo atau permainan lampu meriah, hanya sebuah logo api khas Cooler Master yang menyala terang di bagian belakang.

Sentuhan kosmetiknya sendiri tidak berlebihan. Sebuah logo kecil Cooler Master menyala terang di bagian belakang.

Mouse ini juga hadir dengan ekstra tujuh buah tombol yang tidak hanya memuat fungsi standar, tetapi juga dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan.

Selain klik kiri – kanan dan scroll wheel, dua tombol ekstra disematkan untuk membantu gamer mengatur sensivitas mouse secara instan.

Dan seperti halnya sebagian besar mouse gaming kebanyakan, ia juga hadir dengan beberapa ekstra tombol untuk mengakses beberapa fungsi secara instan, walaupun tidak sampai berlebihan. Selain dua tombol klik kiri dan kanan dan sebuah scroll wheel, Anda juga akan menemukan dua tombol tanda panah di bagian tengah untuk mengatur sensivitas secara langsung. Dua tombol ekstra di bagian kiri mouse juga disematkan untuk mengakomodasi fungsi tertentu yang Anda butuhkan. Sementara untuk menawarkan ekstra kenyamanan, CM Storm Mizar juga memuat sedikit bahan karet yang disematkan di kedua sisi, tentu saja untuk memastikan grip yang jauh lebih baik.

Seperti apa spesifikasi lengkap mouse gaming yang satu ini?

• Body Coating Material: Soft Touch Paint
• Sensor: Avago 9800 Laser Sensor
• DPI: Up to 8200
• Programmable Buttons: 7
• Onboard Memory: 128KB
• Polling Rate: 1000 Hz/1ms
• Maximum Tracking Speed: 150ips/30g
• Dimensions (W x H x D): 60.4 x 40.2. 124.8 mm
• Weight (with USB Cable): 121 g
• Weight (without USB Cable): 100 g

Mouse Gaming CM Storm Mizar, Seberapa Nyaman?

CM Storm Mizar, Seberapa Nyaman?

Bahan plastik yang memuat sebagian besar kerangka CM Storm Mizar memang tidak hanya membuatnya lebih handal untuk digunakan, tetapi juga menjamin berat yang tetap nyaman digunakan, apalagi jika Anda hendak menggunakannya sebagai sebuah peripheral yang mobile. Bahan karet yang disematkan di kedua sisi memang didesain untuk menawarkan kenyamanan yang lebih optimal terutama ketika Anda membutuhkan grip yang lebih bisa diandalkan ketika bergerak super cepat. Bagian karet ini didesain berlubang untuk mendukung hal tersebut, namun sayangnya juga berpotensi menjadi celah kelemahan yang lain. Untuk ruangan yang mudah berbedu, celah-celah kecil di bagian karet ini berpotensi cepat kotor jika tidak sering Anda bersihkan, apalagi jika Anda bukanlah gamer yang terhitung higienis.

Menjadikan Omron Switches sebagai pondasi, CM Storm Mizar menawarkan daya tahan dan akurasi di saat yang sama. Ia akan bisa diandalkan untuk memfasilitasi semua perintah yang Anda butuhkan dengan tepat dan efektif, sekaligus memastikan diri dapat digunakan untuk waktu yang lama tanpa perlu takut berhadapan dengan kerusakan fatal di bagian switch klik kiri dan kanan. Range varian sensivitas yang ia usung juga membuat CM Storm Mizar menjadi mouse yang bisa digunakan untuk beragam genre gaming. Dengan hanya dengan mengakses kedua tombol arah di bagian tengah, Anda bisa menentukan beberapa tingkat sensivitas ini secara langsung, bahkan ketika berada dalam bentuk permainan tertentu. Ukuran tombol dan jarak yang diusung masing-masing darinya juga akan membuat Anda bisa tetap nyaman, terlepas dari gaya grip apapun yang Anda gunakan – palm atau grip, tanpa ada rasa canggung sama sekali.

Diselimuti dengan bahan karet di kedua sisinya, CM Storm Mizar memang menawarkan kenyamanan grip yang mumpuni. Sayangnya, ia juga rentan menyimpan debu dan kotoran.

Implementasi teknologi Omron Switch dan varian sensitivitas yang bisa dipilih membuatnya tampil sebagai mouse yang terhitung fleksibel untuk semua jenis aktivitas gaming yang ada.

Walaupun tidak didesain sebagai sebuah mouse ambidextrous, namun bentuk oval telur yang terhitung konvensional dari CM Storm Mizar membuatnya cukup untuk memfasilitasi kebutuhan gamer yang menjadikan tangan kiri sebagai tangan gaming utama. Setidaknya Anda tidak akan berhadapan dengan desain umum beberapa mouse gaming “unik” yang memang cenderung bersifat kebalikan dan sama sekali tidak berpihak untuk gamer kidal. Kelemahan lain yang mungkin bisa dicatat adalah tidak adanya kesempatan untuk memodifikasi berat yang ada, sehingga bagi Anda yang cukup sensitif dengan hal ini, berat tentu saja menjadi catatan ekstra.

Dengan semua ekstra tombol yang ia gunakan, CM Storm Mizar tentu saja tidak akan meninggalkan Anda begitu saja dengan semua fungsi standar yang terkadang memang tidak berkontribusi banyak pada kegiatan gaming Anda. Dengan perangkat lunak yang disuntikkan di dalamnya, Anda bisa menyematkan beberapa fungsi makro untuk mengkombinasikan perintah yang dibutuhkan secara instan. Untuk game-game seperti MOBA atau MMO, ini tentu menjadi kebutuhan super esensial, apalagi dengan kompleksitas gerakan yang harus dieksekusi.

Dengan fungsi dan kenyamanan yang ia tawarkan, CM Storm Mizar mampu “melahap” DOTA 2 dan Titanfall, tanpa masalah.

Namun seperti identitas yang ia usung, cara terbaik untuk menguji mouse gaming CM Storm Mizar ini tentu saja dengan membawanya langsung untuk menjajal beberapa game kompetitif yang ada. Kami membawa dua buah game yang masing-masing mewakili genre yang ada – DOTA 2 untuk MOBA dan Titanfall untuk FPS. Omron yang ditawarkan benar-benar memfasilitasi kebutuhan untuk mengeluarkan respon yang presisi sekaligus cepat yang memang dituntut oleh kedua genre yang satu ini. Klik berulang-ulang yang harus Anda lakukan tidak akan menghasilkan masalah sama sekali. Sementara variasi sensitivitas membuat Anda bisa mengatur elemen ini secara real-time ketika berhadapan dengan berbagai genre yang ada, bahkan di game-game sekelas Titanfall yang sangat bergantung pada hal tersebut. Bingung dengan performa in-game Anda yang jatuh? Atur sensitivitas menjadi sangat mudah.

Sebuah keuntungan besar bagi Electronic Arts sebagai salah satu publisher dan developer terbesar di industri game, ini mungkin kalimat paling tepat untuk menggambarkan kondisi kerjasamanya dengan Disney. Setelah akuisisi atas Lucas Arts dan pembatalan salah satu proyek yang paling diantisipasi – Star Wars 1313, Disney akhirnya menyerahkan keseluruhan proses pengembangan game Star Wars, eksklusif untuk hanya satu nama – EA. Tidak main-main, kerjasama ini kabarnya akan berjalan hingga 10 tahun ke depan, menihilkan kesempatan bagi developer lain untuk berkecimpung di pasar yang sama. EA pun tidak menyia-nyiakan kerjasama ini. Mengkonfirmasikan proyek baru bersama dengan DICE – Battlefront 3 yang kabarnya akan meluncur tahun depan, EA juga dirumorkan tengah mengembangkan game Star Wars lain dengan gaya yang berbeda.

Berkesempatan untuk menjalani peran sebagai salah satu karakter ikonik Star Wars dengan kebebasan untuk menentukan aksi tentu saja menjadi impian bagi para penggemarnya, dan terhitung sebagai formula yang cukup menarik di beberapa seri lawas. Rumor tumbuh dan meyakini bahwa EA tengah mengembangkan sebuah game Star Wars utama bergenre open-world lewat studio – EA Canada. Rumor ini juga semakin menguat setelah sebuah lowongan pekerjaan ditemukan di dunia maya – mencari seorang Animation Director yang akan membantu proses pengembangan game open world next-gen tersebut. EA sendiri masih menolak untuk memberikan komentar tersebut apapun terkait rumor ini.

EA kabarnya tengah mengembangkan sebuah game Star Wars bergenre open-world.

Sebuah game Star Wars dengan cita rasa Infamous atau GTA V? Semoga saja ada kebebasan untuk menjadi Sith atau Jedi dengan beragam konsekuensi yang harus dihadapi. Hope so..

DLC terbaru dari Call of Duty: Ghosts, Devastation, siap meluncur pada 3 April 2014. Mendekati tanggal yang ditetapkan, trailer anyar pun dirilis lengkap dengan berbagai informasi seputar DLC tersebut.

Seperti diketahui Devastation akan memuat 4 map baru berukuran kecil hingga medium untuk mode multiplayer. Keempatnya adalah Ruins, Behemoth, Collision, dan Unearthed yang bisa dibilang sebagai versi polesan dari Dome, map favorit di COD: Modern Warfare 3.

Ada pula senjata baru yang diberinama Ripper, yakni senjata taktis 2-in-1 yang memungkinkan gamer mengganti antara SMG dan Assault Rifle dalam pertempuran. Tak ketinggalan, di Devastation gamer juga dapat memainkan episode kedua dari Extinction saga.

Di episode 2 bertajuk Mayday, gamer yang bertugas menginvestigasi sebuah kapal berteknologi tinggi harus siap untuk berhadapan dengan Kraken yang tak lain adalah monster berukuran raksasa. Yang menarik, di akhir trailer gamer akan melihat kehadiran karakter Predator dalam game!

Perlu diketahui bahwa pada tanggal 3 April mendatang Devastation baru akan dirilis untuk Xbox Live dimana platform lainnya menyusul kemudian. DLC ini dibanderol USD 14.99. Namun bagi gamer yang telah memberli season pass seharga USD 49.99, tinggal menunggu waktu saja untuk bisa mengunduhnya.

Setelah melewati masa manis di bulan Maret 2014, industri game akan menghadapi bulan yang tidak kalah menariknya di bulan April 2014 ini. Dengan segudang judul baru yang akan hadir dan beberapa kelanjutan franchise yang sudah sangat diantisipasi, April akan menjadi surga yang sama indahnya untuk gamer. Walaupun ada kemungkinan Anda belum menyelesaikan semua game yang hadir di bulan Maret kemarin, tidak ada salahnya untuk menyimak game-game baru apa lagi yang akan hadir dalam beberapa hari ke depan. Ini akan menjadi motivasi yang paling mumpuni bagi Anda untuk segera menamatkan game yang sedang Anda mainkan saat ini.

1 April 2014

Ragnarok Odyssey Ace

• Genre: RPG
• Platform: Playstation 3, Playstation Vita

Goat Simulator

• Genre: Action
• Platform: PC

MLB 14: The Show

• Genre: Sports
• Platform: Playstation 3, PS Vita

Mercenary Kings

• Genre: Action
• Platform: Playstation 4

2 April 2014

Batman: Arkham Origins Blackgate – Deluxe Edition

• Genre: Action
• Platform: PC, Playstation 3, Xbox 360, Wii U

3 April 2014

Warhammer 40K: Storm of Vengeance

• Genre: Strategy
• Platform: PC

Metroid Fusion

• Genre: Action
• Platform: Nintendo Wii U

4 April 2014

The Elder Scrolls Online

• Genre: MMORPG
• Platform: PC, Mac

Daylight

• Genre: Adventure
• Platform: PC, Playstation 4, Xbox One

Strike Suit Zero: Director’s Cut

• Genre: Shooter
• Platform: Playstation 4, Xbox One

Titanfall

• Genre: Shooter
• Platform: Xbox 360

10 April 2014

Trials Frontier

• Genre: Racing
• Platform: iOS

11 April 2014

LEGO: The Hobbit

• Genre: Adventure
• Platform: PC, Playstation 4, Playstation 3, Xbox 360, Xbox One, Nintendo 3DS, PS Vita

14 April 2014

Final Fantasy XIV: A Realm Reborn

• Genre: MMORPG
• Platform: Playstation 4

Kehadiran konsol generasi terbaru ke pasaran memang menyisakan dilema tersendiri. Di satu sisi, platform teranyar yang biasanya memuat spesifikasi perangkat keras lebih kuat berarti membuka lebih banyak potensi untuk dieksplorasi oleh developer dan publisher. Namun di sisi yang lain, ia menjadi penanda awal kematian generasi sebelumnya, yang perlahan namun pasti, tidak akan lagi menjadi fokus. Bagi gamer yang masih belum memiliki dana cukup untuk segera beralih, ini tentu menjadi mimpi buruk tersendiri. Namun untungnya, banyak publisher yang masih menunjukkan dukungan kuat mereka, termasuk salah satu di antaranya – Ubisoft.

Kepastian inilah yang diungkapkan oleh VP Creative Ubisoft – Lionel Raynaud. Dalam wawancaranya dengan situs teknologi – Edge, Raynaud memastikan bahwa Ubisoft akan terus mendukung eksistensi Playstation 3 dan Xbox 360 sebagai konsol generasi sebelumnya hingga beberapa tahun ke depan. Mereka masih mempersiapkan beberapa game baru menarik untuk kedua platform ini.

Ubisoft memastikan dukungan mereka untuk terus menelurkan game-game baru ke Playstation 3 dan Xbox 360, setidaknya hingga beberapa tahun ke depan.

Walaupun demikian ia juga mengakui, untuk beberapa franchise yang difokuskan untuk konsol generasi terbaru, beberapa fitur tentu saja harus hilang dari versi Playstation 3 dan Xbox 360. Namun tetap saja, Ubisoft tetap berambisi untuk memastikan kualitas game-game tersebut tetap melebihi kualitas seri sebelumnya yang sudah sempat hadir. Perbedaan tidak hanya akan hadir dari sisi visual, tetapi juga fakta bahwa konsol generasi terbaru menawarkan konektivitas yang bisa menawarkan pengalaman bermain yang lebih berbeda.

Apakah ucapan dari Raynaud ini secara tidak langsung mengkonfirmasikan rumor Assassin’s Creed: Comet yang kabarnya hanya akan meluncur untuk Playstation 3 dan Xbox 360? Kita tunggu saja. Setidaknya berita ini akan sangat melegakan Anda yang masih berjuang untuk beralih ke generasi terbaru.

Banyak yang berpendapat bahwa masa depan dunia gaming memang mengarah ke era digital. Para gamer nantinya tak lagi membeli game dalam bentuk fisik, misalnya disc, melainkan mengunduhnya secara langsung ke konsol atau PC mereka.

Namun untuk mewujudkan hal itu, tentunya dibutuhkan faktor-faktor pendukung lainnya yang mumpuni, misalnya koneksi internet. Meski begitu, EA melalui Origin-nya yakin bisa segera mewujudkannya. Pihak EA mengumumkan bahwa mulai 4 April 2014, Origin hanya akan menjual game dalam format digital.

“Jika Anda termasuk dalam 99 persen pengguna kami, tidak ada yang akan berubah. Pengalaman berbelanja Anda tidak akan berubah sedikit pun. Tapi jika Anda termasuk dalam 1 persen yang masih menginginkan koleksi game secara fisik, kami ingin Anda tahu bahwa kami tidak bisa memenuhi hal itu,” ujar EA dalam sebuah pernyataan di Origin.

Tenang saja, Origin hanya tidak lagi MENJUAL disc game fisik dan beralih sepenuhnya ke digital. Anda masih bisa membeli game-game fisik tersebut di retail yang lain, dan tentu saja mengintegrasikannya dengan Origin.

Ini artinya, gamer PC maupun Mac tak lagi bisa membeli game dalam bentuk disc di Origin. Walaupun demikian, gamer yang tetap ingin mengoleksi versi fisiknya masih bisa membelinya di retailer lain. “Origin fokus untuk memberi pengalaman gaming terbaik, dan menjadi serba digital akan mewujudkan hal itu.”

Memang tak ada yang salah dengan membeli game dalam bentuk digital. Namun, tentunya sebagian besar dari Anda setuju bahwa mengeluarkan uang ratusan ribu hingga jutaan rupiah akan terasa lebih bermakna jika barang yang dibeli memiliki box dan konten-konten tambahan lainnya. Setidaknya, sebagai koleksi. Bagaimana menurut Anda?

1 April 2014 dan para korban penipuan pun berjatuhan. Seperti tradisi yang sudah dilakukan turun-temurun untuk kesenangan semata, April Fools memang menjadi momen yang paling tepat untuk melemparkan kebohongan terbaik dan memerangkap sebanyak mungkin orang ke dalamnya. Tradisi yang sama juga ternyata diterapkan oleh industri game. Tidak hanya beberapa media game dalam dan luar negeri yang melemparkan berita hoax yang akhirnya tumbuh menjadi viral, banyak developer dan publisher besar  yang juga melakukan hal yang sama. Niat untuk membohongi gamer ini bahkan sudah dipersiapkan jauh-jauh hari lewat serangkaian proses kreatif untuk meninggalkan kesan serius. Apakah Anda termasuk gamer yang masuk ke dalam perangkap ini? Inilah kebohongan-kebohongan April Mop yang sempat muncul kemarin!

Hampir semua developer masuk ke dalam angkutan kebohongan ini sekedar untuk membuat para gamer merasa kebingungan, dan tentu saja tawa bagi mereka yang baru menyadari dirinya sudah ditipu. Namun tidak sedikit pula yang memang terlihat jelas merupakan sebuah kebohongan. Jadi? Kebohongan apa saja yang ditelurkan kemarin dan berhasil menipu banyak gamer? Tentu saja di luar “manuver” kecil JagatPlay yang ternyata berhasil memancing minta cukup banyak Players.

• Game Thief versi Jepang dapatkan versi RPG bernama “Master Thief” dengan gaya layaknya Final Fantasy

• Tecmo Koei memperkenalkan Nyaiba: Nyanja Gaiden Z, sebuah game spin-off ala Yaiba yang kabarnya akan meluncur pada 22 Februari 2222 mendatang.

• Sega akan luncurkan konsol baru – SEGA MEGAne Drive, sebuah virtual headset futuristik dengan tema konsol lawas Sega tersebut.

• Playstation Japan perkenalkan layanan baru “PS Travel Station” yang memungkinkan Anda untuk masuk ke dalam tur ke spot-spot menarik dari game-game Playstation terbaru, dari reruntuhan di Knack hingga Seattle di Infamous: Second Son.
• Kehadiran karakter ikonik Nintendo Power – Nester sebagai karakter teranyar Super Smash Bros untuk Wii U

• Killzone akan rilis sebuah film adaptasi berjudul A Helghastly Adventure yang ditangani sutradara kondang – Tim Burton

• Final Fantasy XIV tawarkan fitur baru bernama “Favor” yang kini membuat Anda bisa menjalin hubungan romantis dengan karakter NPC yang Anda sukai.

• World of Tanks perkenalkan varian tank baru – Karl dan mode baru yang memuat tank tersebut.

• Infinity Ward ubah nama playlist COD: Ghosts menjadi “PEW PEW”, “YOLO”, “Bro, Do u even cap?”, dan “New Shit”
• World of Warplanes sematkan varian pesawat UFO baru.

• Starcraft II umumkan expansion terbaru bernama “Herald of the Stars” – yang diklaim akan membawa jalinan cerita revolusioner yang bisa dimainkan sesuai dengan kehendak hati gamer.

• Path of Exile kini mengusung sistem baru bernama “Pay to Win”

• Mighty No. 9 rilis ROM terbaru!

• League of Legends akan hadirkan update terbaru yang menghilangkan kebutuhan mana dan energy, sekaligus meningkatkan kecepatan serang dua kali lipat untuk semua jenis hero range.
• IGN perkenalkan DLC terbaru Titanfall yang memuat Optimus Prime di dalamnya.

• DICE umumkan Frostbite Engine 3.0 sekarang akan berjalan di Nintendo Wii U dan akan menjadi engine utama dari game-game terbaru Mario dan Zelda.
• Blizzard perkenalkan Blizzard Outcasts: Vengeance of the Vanquished – sebuah game fightning yang memuat semua karakter antagonis game-game Blizzard.

• Dynasty Warriors 8 buka topeng salah satu karakter misterius – Wei Yan.

• Arma 3 akan menawarkan DLC sebuah go-kart super realistis di Q2 2014.

• Nintendo Life sebut Nintendo tengah mempersiapkan sebuah teknologi VR terbaru untuk Nintendo bernama Nintendo Virtual U – saingan Project Morpheus dan Oculus Rift

• Diablo III akan hadirkan Heavy Reaper untuk web dan mobile.

• Codemasters persiapkan seri GRID baru – Railroad dengan lebih dari 1.337 mil jalur kereta api sebagai arena balap dan kereta yang bisa dikustomisasi.

• Overkill klaim kehadiran tiga karakter penegak hukum baru di Payday 2.

• Destiny akan luncurkan sebuah collector edition unik bernama “Get Your Ass to Mars”

• Bioware kini jual bantal karakter Garrus dan bisa dibeli di Bioware Store.

• Naugthy Dog berubah nama menjadi Naughty Doge.

• CD Projekt Red – developer The Witcher 3 perlihatkan behind the scenes proses motion capture game RPG teranyar mereka ini. Sebuah kejutan di akhir.

Bagaimana dengan Anda sendiri? Dari semua kebohongan yang ditawarkan industri game selama hari April Mop aka April Fools kemarin, manakah yang menjadi favorit Anda?

Ketika tren di masa lalu menuntut setidaknya dua hingga tiga tahun, atau bahkan pergantian generasi yang terhitung lama sebelum sebuah game versi HD remaster diluncurkan, industri game tampaknya menemukan “ladang uang” baru yang menjanjikan. Dengan lompatan spesifikasi yang terhitung sangat signifikan, developer memang memiliki kesempatan untuk merombak game andalan mereka ke level yang baru. Tidak perlu menunggu lama, Square Enix menjadi bukti nyata bagaimana formula seperti ini ternyata bisa berhasil. Merilis ulang Tomb Raider dalam format Definitive Edition, yang bahkan belum genap berumur satu tahun, developer asal Jepang ini ternyata mendapatkan respon yang cukup positif. Langkah ini jugalah yang tampaknya akan ditempuh developer kawakan – Naughty Dog.

Developer andalan Sony yang sudah melahirkan salah satu game terbaik di industri seperti Uncharted dan The Last of Us ini memang tengah menjadi pusat perhatian. Tidak hanya soal kualitas cerita dan gameplay yang ada, tetapi juga kemampuan mereka untuk “memeras” kemampuan terbatas PS 3 dan menjadikan visual yang ada terlihat istimewa. Tidak mengherankan jika banyak gamer yang bertanya-tanya, kualitas seperti apa yang bisa dihasilkan, jika produk seperti ini dilemparkan ke konsol generasi terbaru – Playstation 4? Jika Anda termasuk salah satunya, informasi ini mungkin cukup menarik perhatian.

Situs retail Spanyol – Xtralife mulai membuka pre-order untuk The Last of Us – Complete Edition Playstation 4. Mereka bahkan menyertakan sebuah tas merchandise untuk penawaran tersebut. Menariknya lagi? Tanggal rilis 19 Juni 2014 juga disematkan di dalamnya.

Setelah sempat dirumorkan cukup lama dan bahkan “dikonfirmasikan” secara tidak resmi oleh salah satu juru bicara resmi Sony, rumor tentang kehadiran rilis ulang The Last of Us untuk Playstation 4 kini kembali mengemuka. Kali ini datang dari salah satu situs retail Spanyol – Xtralife yang memuat listing belanjaan online untuk produk tersebut. Dengan nama “The Last of Us – Complete Edition”, game ini ditulis akan dirilis kembali eksklusif Playstation 4, walaupun tanpa detail informasi apapun. Namun melihat tren yang ada, ini mungkin menjadi proyek “Definitive Edition” yang selama ini dirumorkan. Tidak main-main, Xtralife bahkan membuka proses pre-order dengan ekstra sebuah tas bertuliskan The Last of Us sebagai merchandise.

The Last of Us – Complete Edition ini diklaim akan dirilis pada 19 Juni 2014 mendatang. Tentu saja, seperti rumor-rumor sebelumnya, Sony sendiri masih menolak untuk angkat bicara terkait The Last of Us versi Playstation 4 ini. Peningkatan kualitas visual, framerate, dan mungkin audio yang lebih baik? Apakah Anda tertarik untuk memiliki game ini kembali atau tidak? Hope they offer it at a cheaper price..