Berbicara masalah uang, tampaknya tidak ada publisher yang jauh lebih efektif mengumpulkan elemen yang satu ini selain Activision.  Kemampuannya untuk mengeksploitasi franchise-franchise populer di pasaran memang harus diakui merupakan salah satu yang terbaik, bahkan dengan kemampuan mendulang lebih dari milyaran USD setiap tahunnya – termasuk yang tumbuh menjadi fenomena tersendiri – Call of Duty. Dengan rilis setiap tahun yang kini ditangani oleh tiga developer berbeda – Infinity Ward, Treyach, dan Sledgehammer Games, Call of Duty terus menjadi proyek yang diantisipasi, terlepas dari perubahan yang tidak terlalu signifikan. Salah satu kekuatannya memang harus diakui, terletak di sisi cerita.

Bagi mereka yang tumbuh besar dengan seri Modern Warfare, tidak ada karakter yang terasa lebih personal selain Soap MacTavish. Karakter utama yang akhirnya berujung pada nasib super buruk ini ternyata akan “dihidupkan” kembali oleh Infinity Ward di seri COD teranyar mereka – Ghosts. Hal ini terkonfirmasi lewat sebuah gambar teaser yang dirilis via akun Twitter resmi mereka – memperlihatkan gambar Soap dan sebuah pilihan “Continue – YES NO” di dalamnya. Walaupun Infinity Ward sendiri belum memberikan konfirmasi apapun terkait eksistensi Soap di Ghosts, namun bercermin dari kasus serupa Price dan Makarov, besar kemungkinan ia hanya akan ditawarkan sebagai sebuah skin  DLC belaka di mode multiplayer.

Gambar teaser inilah yang dirilis via akun Twitter resmi infinity Ward. Besar kemungkinan, Soap akan hadir di COD: Ghosts sekedar sebagai sebuah DLC skin.

Ini mungkin menjadi berita baik bagi gamer COD yang memang merindukan untuk berperan kembali sebagai Soap, walaupun tanpa didukung tanpa cerita sama sekali. Oh Soap, how much we miss you..

Batman dalam cita rasa next-gen, hampir sebagian besar dari kita tentu saja terpesona dengan pengenalan Batman: Arkham Knight untuk pertama kalinya beberapa bulan yang lalu. Setelah harus berhadapan dengan Origins yang tidak banyak memberikan inovasi signifikan, Rocksteady Studios – sang otak di balik Arkham Asylum dan Arkham City memperlihatkan teaser pertama Batman dengan kualitas visual yang memesona. Arkham Knight sendiri sudah diumumkan akan menjadi akhir dari sebuah trilogi dan akan menjadi sekuel langsung dari Arkham City.

Beberapa detail memang sudah dibagi oleh Rocksteady sendiri, termasuk kehadiran musuh utama Batman yang masih dirahasiakan identitasnya. Musuh dengan armor keren ini akan mengganti posisi signifikan Joker yang memang sudah tewas di seri sebelumnya. Satu yang pasti, sang ksatria kegelapan ini juga harus bertarung dengan musuh-musuh klasik lainnya seperti Riddler, Penguin, dan Two-Face, seperti yang ditunjukkan oleh screenshot teranyar yang dirilis. Screenshot ini juga memberikan sedikit gambaran tentang desain kota Gotham yang baru, detail Batmobile, dan tentu saja – Oracle, sang asisten baru.

Batman: Arkham Knight rencananya akan dirilis pada 14 Oktober 2014 mendatang untuk Playstation 4, Xbox One, dan tentu saja – PC. 

Siapa tidak pernah memainkan serial God of War. Semua gamer pasti setuju jika God of War termasuk dalam jajaran game terbaik yang pernah hadir di PlayStation.

Kabar baik bagi Anda para gamer PS Vita. Sony baru-baru ini mengumumkan bahwa God of War Collection akan hadir di konsol genggam tersebut dalam waktu dekat, atau tepatnya pada 6 Mei 2014 mendatang.

Sekadar mengingatkan, God of War Collection adalah bundling yang berisi game God of War pertama dan God of War II. Bagi gamer yang berminat, God of War Collection di PS Vita dibanderol seharga USD 29.99.

God of War Collection adalah bundling yang berisi game God of War pertama dan God of War II. Bagi gamer yang berminat, God of War Collection di PS Vita dibanderol seharga USD 29.99.

Selain God of War Collection, Sony juga telah memberi konfirmasi bahwa Sly Cooper Collection juga siap hadir di PS Vita. Paketnya berisi Sly Cooper and the Thievius Raccoonus, Sly 2: Band of Thieves, dan Sly 3: Honour Among Thieves. Perlu diketahui, baik God of War maupun Sly Cooper Collection telah rilis lebih dulu di PS3 pada 2010 lalu.

Yang menarik, di versi PS Vita Sony menjanjikan keduanya akan hadir dengan remastered graphic, dukungan Trophy, layar sentuh, dan Dual Analog control. Bagaimana? Berminat memainkan kembali dua serial game terbaik tersebut di konsol genggam?

Sebuah konsep unik yang ternyata terbukti berhasil mencuri hati gamer penggemar FPS di seluruh dunia, eksistensi Titanfall memang memberikan angin segar untuk genre yang satu ini. Dengan hype yang sudah terbangun sejak pengenalannya untuk pertama kali tahun lalu, Titanfall terus merebut hati, tidak hanya gamer, tetapi juga media, bahkan sempat menyabet puluhan penghargaan di event-event besar. Konsep gameplay yang dibangun atas pondasi multiplayer dengan pertempuran para infanteri dan mecha raksasa yang super cepat, Titanfall juga menjadi jaminan kesuksesan di sisi penjualan. Namun bagi Respawn, hal ini ternyata tidak seberapa penting.

Dalam wawancaranya dengan situs gaming – Gamespot, producer dari Titanfall – Drew McCoy menyatakan bahwa Respawn tidak pernah memikirkan keuntungan ketika membangun game yang satu ini. Mereka tidak tahu apakah game ini bisa menghasilkan surplus atau sekedar memenuhi ekspektasi penjualan, Respawn tidak peduli. Yang penting bagi McCoy saat ini adalah fakta bahwa ada begitu banyak gamer yang sudah menjajal dan menikmati pengalaman yang ditawarkan oleh Titanfall, dan Respawn menikmati semua proses pembuatan proyek ambisius yang satu ini.

“Saya tidak tahu apakah Titanfall akan menghasilkan keuntungan, atau bahkan memenuhi sekedar ekspektasi penjualan. Saya sendiri tidak banyak peduli.” – Drew McCoy

Terdengar sangat klise? Namun dasar pemikiran seperti ini ternyata membantu Respawn menjajal hal baru dengan Titanfall. Alih-alih mengikuti arah developer lain yang berusaha mengulang sebuah formula gameplay yang sama secara terus-menerus karena sudah terbukti sukses, Respawn lebih berfokus untuk menciptakan sebuah pengalaman gaming yang benar-benar menarik, tentu saja dengan menawarkan elemen gameplay yang unik. Semua proses ini ia anggap akan membuat industri game tampil lebih sehat, setidaknya tidak mendorong developer lain untuk hanya sekedar meniru game-game yang sudah terbukti sukses terlebih dahulu.

Titanfall sendiri rencananya akan mendapatkan DLC terbaru – Expedition di bulan Mei 2014 mendatang. Titanfall saat ini tersedia untuk Xbox 360, Xbox One, dan tentu saja – PC. Berapa banyak dari Anda yang masih terlibat dengan game ini? Atau sebagian dari Anda sudah merasa bosan?

Hubungan penuh cinta dan benci di saat yang bersamaan, kalimat yang satu ini tampaknya cukup untuk menggambarkan hubungan gamer dengan developer Jepang yang sempat terkenal lewat produk JRPG mereka – Square Enix. Bagaimana tidak? Terlepas dari semua pernyataan populernya yang membuat banyak gamer menaruh kembali harapan  terbesar mereka, Square Enix juga sering melontarkan pernyataan lain yang justru menetralisir semua hal tersebut. Yang terbaru meluncur dari mulut sang Business Manager – Adam Sullivan yang secara terbuka, mendukung DRM sebagai bagian yang ia sebut, sebagai elemen yang harus tetap bertahan di industri game di masa yang akan datang.

Pernyataan ini tentu saja sangat bertolak belakang dengan sikap gamer yang memang tidak pernah mendukung eksistensi DRM, apalagi mengingat fungsi yang seringkali tidak efektif dan justru merugikan gamer-gamer original. Dalam wawancara terbarunya dengan TorrentFreak, Adam Sullivan menyatakan bahwa sistem DRM adalah bagian penting untuk memastikan bisnis game tetap berjalan. Ia bahkan tidak ragu menyebutkan, bahwa DRM akan menjamin satu hal: keuntungan bagi para publisher.

Lewat mulut sang Business Manager – Adam Sullivan, Square Enix menekankan seberapa pentingnya sistem DRM untuk mempertahankan eksistensi industri game itu sendiri.

Walaupun demikian ia juga menegaskan bahwa DRM seharusnya memang tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap kemampuan gamer untuk memainkan game yang sudah mereka miliki, terutama karena sistem yang masih bergantung pada konektivitas internet. Oleh karena itu, Sullivan mengakui belum ada sistem yang benar-benar sempurna untuk memastikan hal ini berjalan sebaik mungkin.

DRM dilihat sebagai pintu gerbang keamanan yang paling efektif untuk mencegah beberapa aksi yang merugikan publisher sendiri – seperti keamanan data pribadi, hacking, dan account sharing. Apakah ini berarti Square Enix akan mengimplementasikan DRM di game-game mereka di masa yang akan datang? Jika melihat apa yang berusaha disampaikan Sullivan, besar kemungkinan hal ini terjadi.

Oh Square Enix, how much you love to make me to hate you..

Gamdias, nama itu mungkin asing bagi sebagian orang. Perusahaan yang mengkhususkan dirinya untuk memproduksi peripheral gaming tersebut memang termasuk baru. Lahir di tahun 2012, Gamdias sudah meluncurkan serangkaian produk peripheral gaming mereka, termasuk keyboard, mouse, headsets, accessories, dan mouse mats. Baru baru ini Jagatplay kedatangan sebuah mouse dari Gamdias, yang diberi nama Zeus Laser Gaming Mouse.

Kesan pertama yang kami dapatkan ketika kami mengeluarkan mouse tersebut adalah besar. Ya, mouse dari Gamdias tersebut memang tergolong besar, hal itu wajar mengingat ZEUS mempunyai tombol makro yang lumayan banyak. Penasaran dengan kenyamanan yang didapat saat memakai mouse ini? Atau Anda penasaran seberapa efektif tombol makro dalam jumlah masif ini memperkuat performa gaming Anda? yuk simak ulasan kami berikut ini!

Desain dan Fitur

Seperti yang sudah kami sedikit bahas diatas, mouse ini memiliki ukuran yang besar dan lebar. Bahkan bisa dibilang lebih besar dari kebanyakan mouse yang pernah kami uji. Ukurannya yang besar membuat pengguna yang memiliki telapak tangan kecil akan merasa canggung untuk menggunakan mouse yang satu ini. Seluruh bagian mouse tersebut terbuat dari plastik.  Desainnya yang unik membuatnya semakin terlihat “gaming”.

Gamdias menggunakan warna hitam pada armor(bagian luar) mouse tersebut. Sedangkan bagian dalam mouse tersebut berwarna cokelat metalik. Logo dari Gamdias juga disematkan dalam mouse tersebut untuk memperkuat nilai estetik dari desain yang ada. Beberapa bagian dari mouse ini dapat menyala dengan warna sesuai keinginan Anda dengan bantuan aplikasi yang sudah disediakan.

Tombol makro pada bagian samping.

Tombol makro pada bagian atas.

Tombol pengatur sensivitas.

Untuk tombol, selain tombol utama yaitu klik kiri dan kanan, Zeus memiliki 7 tombol khusus untuk macro, 1 tombol di scroll wheel, 1 tombol pengubah sensivitas sensor optic. Bila ternyata 7 tombol makro yang tersedia dirasa kurang, pengguna bisa mengatur tombol lain, seperti tombol pengatur sensivitas atau tombol scroll wheel yang bisa dirubah untuk menjalankan makro melalui aplikasi bawaan dari mouse.

Gear untuk menyesuaikan body pada bagian samping.

Pemberat yang beratnya masing masing 4,5 gram.

LED pada bagian depan mouse.

Di sisi bawah, terlihat berbagai macam scroll berbentuk gear, yang berfungsi untuk mengatur 3 palm rest disebelah kiri dan kanan mouse tersebut. Selain juga terdapat LED, bagian bawah juga terdapat ruangan untuk pemberat yang bisa dibuka, Gamdias juga menyertakan pembuat sebanyak 5 buah yang beratnya masing masing 4,5 gram yang bisa diatur sesuai dengan keinginan penggunanya.

PlayStation 4 menunjukkan angka penjualan yang memuaskan sejak pertama kali dirilis beberapa waktu yang lalu. Pesaing berat seperti Xbox One seolah tak menghalangi konsol buatan Sony ini untuk menarik minat para gamer.

Baru-baru ini, Sony mengumumkan bahwa angka penjualan PlayStation 4 telah menembus 7 juta unit! Jumlah tersebut didapat dari data penjualan sang penerus PS3 di seluruh dunia.

“Respon dari komunitas gaming global terhadap PS4 sangat luar biasa dan kami bangga gamer memilih PS4 sebagai konsol generasi terbaru mereka,” ujar Andrew House, President and group CEO dari Sony Computer Entertainment.

Sony akhirnya memastikan bahwa Playstation 4 sudah terjual lebih dari 7 juta unit di seluruh dunia!

Menurut House, perjalanan PS4 baru saja dimulai. “Meskipun kami masih kesulitan memenuhi permintaan yang tinggi di seluruh dunia, kami tetap berkomitmen untuk memberikan apa yang dibutuhkan pelanggan. Kami berharap dapat menghadirkan lebih banyak pengalaman terbaru dalam beberapa bulan mendatang,” tuturnya.

Selain penjualan konsol yang sangat baik, Sony pun tak lupa mengungkapkan tentang penjualan software atau game PS4 yang telah melampaui 20,5 juta copy dalam bentuk digital dan fisik. Mengingat semakin banyaknya game-game papan atas yang siap meramaikan PS4, besar kemungkinan angka tersebut akan terus melonjak. Bagaimana dengan Anda? Sudah beralih ke PS4 atau masih menunda hingga judul-judul AAA semakin berlimpah?

“Cuma Raja Minyak doank yang bisa beli game original. Kita yang masih miskin ya masih harus ngandelin bajakan doank.”, berapa banyak dari Anda yang seringkali mendengar argumen yang satu ini? Perbincangan hangat di dunia maya terkait masalah pembajakan memang menjadi pemandangan umum, yang sayangnya, seringkali tidak menghasilkan jalan keluar sama sekali. Pembajakan memang sudah menjadi bagian yang tidak bisa terpisahkan dari hidup orang Indonesia, tidak hanya dari sisi video game, tetapi juga film, musik, buku, dan perangkat lunak pendukung fungsi komputer. Siapa yang tidak akan tergoda? Semua hal ini bisa didapatkan secara cuma-cuma, tanpa mengorbankan uang sama sekali. Parahnya lagi, hukum Indonesia yang berjalan tidak cukup kuat untuk memastikan praktik seperti ini bisa dijerat dengan konsekuensi yang berat.

Usaha untuk mendorong penikmat konten bajakan, terutama para gamer, untuk mulai melirik game original juga seringkali tidak tepat. Para gamer original yang melakukan public shaming di sosial media justru dilihat sebagai golongan elitist yang tidak peka, setidaknya pada kondisi ekonomi gamer yang bervariasi. Sebuah game original berharga Rp 500 -  Rp 700 ribu memang bukan barang murah, bahkan sudah menghabiskan ¼ dari total upah minimum pekerja di kota besar, belum lagi fakta bahwa sebagian besar gamer Indonesia adalah pelajar. Pembajakan mulai terlihat sebagai opsi yang “rasional dan bisa dimaklumi” terlepas dari fakta bahwa ia secara moral, tidak berbeda dengan pencuri. Pertanyaannya kini, apa yang harus dilakukan untuk membuat gamer bajakan untuk mulai melirik pasar game original?

Pertanyaan inilah yang akhirnya mendorong JagatPlay menyusun 10 buah tips ini. Tujuannya adalah untuk membantu proses transisi gamer bajakan menuju gamer original, secara bertahap. Mengapa? Karena hampir mustahil, dengan variasi kondisi ekonomi sosial gamer yang ada, untuk memaksakan sebuah perubahan instan yang sehat. Argumen bahwa video gaming adalah sebuah hobi mahal yang tidak pantas dinikmati oleh mereka yang tidak memiliki dana ekstra juga tidak bijaksana dan terkesan elitist. Tujuan utamanya adalah mendorong gamer bajakan untuk setidaknya mulai memberikan kontribusi bagi industri game dan tentu saja game-game yang mereka senangi. Mulai memberi dan tidak hanya sekedar menikmati saja.

Inilah 10 tips untuk membantu proses transisi ini:

10. Buat List Game Bajakan yang Sudah Anda Selesaikan

Salah satu mindset untuk mulai melirik game original adalah melihat semua game yang unduh secara gratis di dunia maya tak ubahnya demo – untuk mendapatkan sedikit gambaran akan produk seperti apa yang ingin Anda beli. Lantas, apa indikator pasti untuk melihat apakah game yang Anda unduh memang Anda nikmati atau tidak? Yang paling jelas, tentu saja melihat apakah Anda memang benar menyelesaikan game-game ini hingga tamat. Untuk setiap game bajakan yang Anda tamatkan, Anda harus menulisnya secara rapi ke dalam sebuah list komprehensif. Catatan list game-game bajakan yang Anda selesaikan ini tak ubahnya sebuah lembar utang terhadap developer masing-masing dari mereka. Begitu Anda memiliki uang yang mencukupi, Anda bisa mulai membeli versi original game-game ini lalu mencoretnya dari list. Anda bahkan diperkenankan membeli game yang tengah mendapatkan diskon terlebih dahulu.

9. Sharing Account

Berbagi beban alias patungan adalah strategi yang mungkin terdengar “merugikan” di mata publisher, namun menjadi alternatif solusi yang lebih baik daripada sekedar membajak. Dengan harga game di atas Rp 500 ribu / keping, berbagi beban dengan satu atau dua teman yang lain akan menjadi alternatif terbaik untuk membuat Anda tetap bisa menikmati game original, namun dengan harga yang lebih terjangkau. Masalah ekstra lain yang harus Anda pikirkan mungkin pada pembagian waktu bermain mengingat hampir sebagian besar game yang terikat pada portal distribusi game tertentu hanya bisa dimainkan melalui satu akun dan satu di saat yang sama. Setidaknya, dengan cara seperti ini, Ada bisa mendapatkannya dengan harga yang lebih rasional.

8. Game Second Tetap Menarik

Untuk game-game berbasis single player yang akunnya tidak terikat pada portal distribusi game tertentu dan bisa dimainkan secara offline, membeli game bekas adalah sebuah alternatif yang tidak bisa Anda kesampingkan begitu saja. Bergabung di forum-forum gaming besar bahkan grup-grup komunitas platform gaming tertentu di situs sosial media akan membantu Anda mendapatkan informasi lebih terkini  terkait game-game original bekas yang ditawarkan. Terlepas dari status gamenya yang sudah lawas, Anda tetap menjadikannya alternatif untuk melengkapi koleksi atau memenuhi syarat dari tips no. 10 yang kami sampaikan sebelumnya. Untuk game-game yang dirilis dalam kurun waktu 6 bulan atau lebih, penurunan harga bisa mencapai 60% dari harga baru. Good deal..

7. Andalkan Giveaway

Anda bahkan tetap tidak bisa membeli sebuah game original yang sudah terhitung murah? Tengah menjadi tren di sosial media saat ini untuk membagikan game-game berbasis digital secara cuma-cuma, walaupun terkadang membutuhkan Anda melewati proses syarat tertentu yang sebenarnya tidak terlalu sulit. Jika berbasis peruntungan, tidak ada salahnya Anda mengikuti kontes-kontes seperti ini hanya untuk satu hal – merasakan sensasi memiliki setidaknya satu game original dan apa yang membuat sensasi tersebut berbeda dari hanya sekedar memainkan game-game bajakan. Walaupun Anda tidak berkontribusi langsung pada industri game, namun event giveaway seperti ini akan membuat mempopulerkan game yang Anda dapatkan.

Atmosfer horror yang begitu kentara, tidak mengherankan jika The Evil Within menjadi salah satu judul yang cukup diantisipasi di tahun 2014 ini. Apalagi mengingat ia diposisikan tak ubahnya sebuah proyek “balas dendam” Shinji Mikami sebagai reaksi atas semakin menurunya kualitas franchise bergenre serupa yang ia ciptakan di masa lalu – Resident Evil.

Beberapa trailer dan screenshot yang dirilis selama beberapa bulan terakhir ini memang terlihat sangat menjanjikan, terutama fakta bahwa ia memperlihatkan arah gameplay yang lebih terasa survival horror dan bukannya action. Monster-monster dengan wujud aneh, dengan lingkungan penuh darah, serta brutalitas yang kentara membuat The Evil Within seolah menjadi jawaban bagi banyak gamer yang lama menginginkan game survival horror yang tepat.

Dikembangkan oleh Tango Gameworks, bekerja sama dengan Bethesda Softworks, Anda akan berperan sebagai seorang detektif – Sebastian Castellanos yang tengah menginvestigasi sebuah scene pembunuhan massal misterius. Pingsan tiba-tiba, Castellanos menemukan dirinya terjebak di sebuah “rumah” penuh kegilaan dann kematian yang seolah tidak lahir dari dunia. Screenshot teranyar yang dirilis Tango memperlihatkan semua hal yang pantas diantisipasi dari game yang satu ini.

The Evil Within sendiri rencananya akan dirilis pada 26 Agustus 2014 mendatang untuk Playstation 4, Playstation 3, Xbox One, Xbox 360, dan tentu saja – PC. 

Downloadable Content ketiga dari The Last of Us siap dirilis dalam waktu dekat. Menurut Naughty Dog, DLC terakhir ini tentunya akan menghadirkan berbagai fitur anyar.

Salah satu diantaranya adalah difficulty mode terbaru. Selain itu, ada pula beberapa maps tambahan dan survival skill. Bagi gamer yang telah membeli Season Pass, DLC tersebut bisa langsung diunduh secara gratis di hari peluncurannya nanti.

Jika ada gamer yang belum memiliki Season Pass, berbagai fitur terbaru itu bisa dibeli secara terpisah. Ground Mode dibanderol USD 4.99 dimana akan membuat campaign terasa lebih sulit. “AI tidak punya belas kasihan, pintar, dan brutal, bertahan hidup akan menjadi ‘nyaris’ tidak mungkin,” kata Eric Monacelli, Community Strategist di Naughty Dog.

Sementara Reclaimed Territories Map Pack dijual seharga USD 9.99. Ada empat maps baru yang tersedia, yaitu Wharf dimana berlokasi di dermaga tempat Joel bertemu Robert, Capitol yang berlokasi di Boston, Coal Mine di Colorado, dan Water Tower di Lincoln, Pa.

Jika gamer ingin mendapatkan senjata dan skill baru, ada DLC lainnya bernama Grounded Bundle yang dibanderol USD 5.99. Beberapa senjata anyar yang tersedia adalah potato gun, double-barrel shotgun, dan masih banyak lagi. Yang terakhir, ada DLC lainnya seharga USD 3.99 yang berisi Survival Skills, Situational Survival Skills dan Professional Survival Skills, unlock lebih cepat dan pergerakan yang lebih sunyi, mengambil ammo secara otomatis, bom yang meledak lebih cepat, dan lain-lain.

Kabar baiknya, tidak semua konten baru tersebut mengharuskan gamer membayar sejumlah uang. Ada satu yang gratis yakni Full-Auto Rifle. Selain pengumuman terkait DLC, para gamer The Last of Us yang telah membeli versi PS3 dipastikan akan mendapat diskon jika mereka berminat memiliki The Last of Us Remastered di PS4. Tertarik?

Berita baik untuk semua gamer PC yang sudah tidak sabar lagi berperan sebagai karakter overpowered dari kisah Tiga Negara yang tujuannya hanya satu, menghabisi ribuan pasukan di medan pertempuran tanpa mengucurkan keringat berlebih sama sekali. Benar sekali, pesona Musou yang ditawarkan oleh seri Dynasty Warriors dari Tecmo Koei ini akhirnya siap untuk singgah di platform terkuat industri game saat ini – PC. Setelah sempat dikonfirmasikan beberapa waktu lalu, Tecmo Koei akhirnya menetapkan tanggal pasti rilis untuknya.

Ditawarkan dalam format yang sama dengan versi Playstation 4-nya, Dynasty Warriors 8: Xtreme Legends versi PC ini bahkan dijanjikan akan menyuntikkan lebih banyak opsi visual, termasuk mengakomodasi kualitas grafis super low untuk Anda yang memiliki spesifikasi PC yang kurang kuat. Tidak hanya itu saja, mereka juga menjanjikan absennya DLC untuk memastikan bahwa game yang Anda mainkan tersebut sudah merupakan bentuk final dengan semua konten yang ada. Menariknya lagi? Setelah sempat diumumkan akan dirilis di PC pada bulan Mei 2014 mendatang untuk pasar Jepang, Tecmo Koei hadir dengan berita lebih baik.

GOOD NEWS!!!

Lewat sebuah tweet resmi mereka lewat akun Tecmo Koei Europe, Dynasty Warrios 8: XL versi PC juga akan dirilis untuk pasar Amerika Serikat dan Eropa, di bulan Mei 2014 yang sama. Ini berarti, rintangan masalah bahasa untuk menikmati cerita seri yang satu ini tidak akan lagi ada, karena semua teks dan percakapan akan menggunakan bahasa Inggris. Can’t wait!

Untuk Anda yang tertarik, pastikan terlebih dahulu PC Anda mampu menjalankan game yang satu ini!

• CPU: at least Core2Duo 2.4GHz (Core i7 860 recommended)
• Memory: at least 512MB (1GB recommended)
• Hard-Drive: at least 18GB of free space
• Video Card: at least VRAM256MB (512MB recommended), at least DirectX 9.0c, as well as Pixel shader 3.0 support and a 3D Accelerator Chip
• Soundboard: One that supports at least DirectX 9.0c
• Gamepad: Supported

Seperti diketahui sebelumnya Konami telah menyiapkan dua jenis DLC berbeda yang ditujukan untuk platform PlayStation dan Xbox. Gamer PlayStation mendapatkan Deja Vu mission, sementara Xbox menerima Jamais Vu mission.

Di DLC Deja Vu mission, gamer berkesempatan memainkan Classic Snake yang akan membawa nostalgia dari game Metal Gear Solid tahun 1998. Sedangkan Jamais Vu mission menawarkan Raiden si cyborg ninja sebagai playable character.

Meski awalnya dirilis eksklusif untuk masing-masing platform, Kojima Production akhirnya mengumumkan bahwa kedua DLC tersebut akan tersedia untuk semua gamer, tak peduli konsol apa yang mereka gunakan. Yang menarik, DLC ini bisa diunduh secara gratis!

Meski awalnya dirilis eksklusif untuk masing-masing platform, Kojima Production akhirnya mengumumkan bahwa kedua DLC tersebut akan tersedia untuk semua gamer, tak peduli konsol apa yang mereka gunakan.

Normalnya baik Deja Vu maupun Jamais Vu harus dibuka dengan mengoleksi setiap XOF Patch di main campaign. Jika Snake tewas saat sedang mengumpulkan pacth dan game belum melalui autosave, maka gamer wajib mengumpulkannya lagi dari awal.

Menurut kicauan di Twitter dari Ayako selaku asisten Hideo Kojima, DLC Deja Vu dan Jamais Vu baru akan hadir secara cross-platform pada 1 Mei 2014 mendatang di Jepang. Belum ada keterangan apakah tanggal tersebut juga berlaku bagi gamer yang berada di negara lainnya atau tidak.

Perbedaan performa antara Xbox One dan Playstation 4  memang menjadi fakta yang tidak bisa lagi dibantah. Spesifikasi yang disuntikkan Sony di rilis akhir konsol generasi terbarunya memang di atas kertas, mampu menghasilkan kekuatan mentah yang cukup signifikan dibandingkan dengan sang kompetitor utama – Xbox One. Beda ini semakin terlihat ketika sebagian besar game yang dirilis secara multiplatform ternyata mampu menghasilkan framerate dan resolusi lebih tinggi di Playstation 4. Beda ini ternyata juga menyulitkan developer salah satu game action RPG yang cukup diantisipasi tahun ini – Lords of the Fallen. Mereka berbagi suka duka tersebut.

Dalam wawancaranya dengan situs gaming IGN, Tomasz Gop – Executive Producer dari CI Games, sang developer, menyatakan bahwa mereka tengah berjuang untuk memastikan Lords of the Fallen tidak hanya tampil memesona di sisi visual, tetapi juga nyaman dimainkan. Target utama saat ini adalah memastikan game ini berjalan di framerate setidaknya 30fps, tanpa menyentuh angka di bawah hal itu sama sekali. CI Games menyebutkan bahwa mereka lebih memprioritaskan game ini berjalan di resolusi definisi tinggi terbaik daripada menjalankannya di resolusi lebih rendah untuk framerate lebih baik.

Satu hal yang paling menarik, dengan kualitas visual yang memang harus diakui luar biasa di beberapa trailer awal, butuh ekstra kerja keras untuk memastikan Lords of the Fallen mampu mencapai resolusi penuh di Playstation 4 dan Xbox One. Gop juga mengaku bahwa target ini jauh lebih mudah dicapai di Playstation 4, dan mereka bahkan sudah hampir memastikan hal tersebut terjadi. Sementara di Xbox One? Gop menyebutnya sebagai “proses lebih sulit” dan belum bisa memastikan apakah Lords of the Fallen akan mampu berjalan 1080p di konsol andalan Microsoft tersebut.

Lords of the Fallen sendiri memang meninggalkan kesan gameplay perpaduan antara Legend of Zelda dan Dark Souls, dimana timing serangan menjadi momen paling penting. Lords of the Fallen sendiri rencananya akan dirilis untuk Playstation 4, Xbox One, dan tentu saja – PC di tahun 2014 ini, walaupun tanggal rilis pasti.

Visualisasi yang lebih baik dan klaim mampu menghadirkan dunia yang lebih reaktif terhadap setiap aksi yang ia lakukan, setiap trailer dan screenshot teranyar yang dirilis Bioware untuk Dragon Age: Inquisition memang membuatnya kian menarik untuk diantisipasi.  Sejak awal eksistensinya, Bioware sendiri sudah menjanjikan bahwa proyek “next-gen” yang diperkuat dengan Frosbite Engine 3.0 akan menebus semua kesalahan yang sempat terjadi di Dragon Age 2, tentu saja dengan menawarkan sensasi yang lebih dekat dengan seri Origins. Setelah sempat merilis trailer terbaru yang tidak kalah memesona, Bioware kini menyuguhkan serangkaian screenshot baru sekaligus informasi tentang kelas yang bisa Anda pilih sebagai The Inquisitor.

Terlepas dari kebebasan yang berusaha ia tawarkan, Bioware memang sudah mengkonfirmasikan bahwa Dragon Age: Inquisition tidak akan memungkinkan Anda memilih ras. Sang karakter utama diposisikan sebagai manusia untuk menjamin kualitas cerita yang diusung. Walaupun demikian, Anda tetap bisa memilih kelas seperti apa yang Anda inginkan untuknya. Lewat kelas inilah, game yang rencananya akan dirilis pada 7 Oktober 2014 mendatang untuk PC, Playstation 4, Playstation 3, Xbox One, dan Xbox 360 ini akan menawarkan pengalamn yang bervariasi.

Bersamaan dengan segudang screenshot terbaru yang dirilis, Bioware akhirnya memberikan sedikit detail terkait enam kelas yang bisa Anda pilih: Warrior – yang akan efektif menghasilkan damage melee, Champion – sang tanker damage fisik, Mage – sang penghasil magic terkuat, Knight Enchanter – tanker yang lebih berfokus pada damage magic, Rogue – yang diperkuat dengan gaya stealth dan mobilitas tinggi, serta Artificier – yang akan berfokus pada jebakan-jebakan mematikan.

Bagiamana dengan Anda sendiri? Dari keenam kelas ini, kelas mana yang kira-kira akan Anda pilih di Dragon Age: Inquisition nanti? For us, totally Rogue..

Menemani kehadiran filmnya yang akan tayang dalam beberapa hari ke depan, The Amazing Spider-Man 2 juga meluncur dalam bentuk game. Untuk memberi gambaran kepada gamer yang penasaran, trailer gameplay berdurasi 15 menit pun telah tersedia.

Video ini merupakan gameplay The Amazing Spider-Man 2 versi Xbox 360. Seperti diketahui, game tersebut juga akan dirilis untuk Xbox One, PlayStation 4, PlayStation 3, PC, dan Nintendo Wii U pada 29 April mendatang di Amerika Serikat.

The Amazing Spider-Man 2 dikembangkan oleh Beenox. Selain itu, ada pula versi Nintendo 3DS yang dikembangkan oleh High Voltage Software. Sementara untuk versi iOS dan Android dikembangkan oleh Gameloft.

Sebuah bocoran video gameplay The Amazing Spider-Man 2 versi konsol merebak di dunia maya. Bagaimana? Tertarik?

Game ini merupakan sekuel dari The Amazing Spider-Man yang dirilis tahun 2012 lalu. The Amazing Spider-Man 2 mengusung konsep free-roam third-person action. Kota Manhattan sendiri telah lebih dimaksimalkan untuk memfasilitasi kebebasan gamer dalam menjelajahi map. Tak hanya itu, Beenox juga menjanjikan ability baru, fitur upgrade, hingga beberapa challenges dalam game.

Dalam video tersebut gamer bisa melihat bagaimana Spider-Man berayun dari satu gedung ke gedung lainnya hingga sistem fighting dalam game. Setidaknya, video ini bisa menjadi acuan apakah Anda akan membeli The Amazing Spider-Man 2 atau tidak.

Kreativitas adalah kunci dari game indie yang berhasil menjadi fenomena tersendiri di industri game – Minecraft. Pilihan kualitas visual yang mungkin dirasakan “ketinggalan zaman” memang bukan masalah bagi gamer-gamer yang kecanduan game yang satu ini. Berburu bahan baku di tengah beragam tantangan yang ada, kebebasan yang hampir mutlak untuk menyusun prioritas pribadi, hingga menciptakan replika objek apapun dalam skala yang diinginkan membuat Minecraft tampil luar biasa. Dari wujud gameplay seperti inilah, Anda melihat bagaimana gamer Minecraft mampu membangun replika pesawat luar angkasa, istana, hingga kota fiktif. Namun tidak akan ada yang bisa menandingi “kegilaan” yang satu ini.

Benar sekali, untuk mendorong ketertarikan guru dan murid pada data-data ruang negara itu sendiri, Kementerian Lingkungan Denmark memutuskan untuk melakukan sesuatu yang ekstrim dengan Minecraft. Benar sekali, tidak main-main, mereka membangun ulang negara Denmark secara keseluruhan, dengan semua detail peta yang ada di dalam Minecraft.

Mod berukuran 1 TB ini sendiri terdiri dari lebih dari 4.000 Milyar (4 Trilliun) kubus, memuat semua jalan, bangunan, hingga vegetasi yang ada di Denmark itu sendiri. Proses adaptasi ini sendiri dilakukan oleh Simon Kokkendorf dan Thorbjorn Nielsen dari Danish Geodata Agency. Proyek ini diharapkan mampu menarik anak-anak untuk bebas mengeksplorasi Denmark, walaupun tampil dalam bentuk kubus Minecraft itu sendiri.

1 TB data, 4 Trilliun block, dan detail luar biasa hingga setiap titik bangunan dan jalan? You amaze me, Denmark.. Holy..

Just Cause, hampir sebagian besar gamer tentu saja sudah pernah mengenal nama game ini sebelumnya. Terlepas dari beragam bug permainan yang terjadi, ia tetap dianggap sebagai salah satu produk game open world paling menyenangkan yang tersedia di pasaran saat ini. Dunia super luas dengan beragam aksi akrobatik “gila” yang bisa dilakukan membuatnya menjadi fenomena, bahkan cukup untuk membangun basis fans fanatiknya sendiri. Menariknya lagi, sang developer – Avalanche Studios bahkan dirumorkan tengah mengembangkan seri terbaru – Just Cause 3 yang ditujukan untuk pasar next-gen. Sayangnya, rumor menarik ini tidak dibarengi dengan berita baik lain dari seri game yang tengah mereka kembangkan – Mad Max.

Berangkat sebagai proses adaptasi dari film post apocalyptic populer, Mad Max memang menjadi salah satu proyek game open-world yang sangat diantisipasi tahun ini. Sebagai proyek next-gen pertama Avalanche, Mad Max memperlihatkan begitu banyak hal menjanjikan, terutama dari kemampuannya menangkap atmosfer versi film Mad Max. Desain karakter, dunia, dan beragam aksi yang sempat ditunjukkan di beragam trailer dan screenshot membuat antisipasi ini semakin kuat.

Anda yang sudah menantikan rilis Mad Max untuk tahun ini tampaknya boleh bersiap kecewa. Setelah sempat “lenyap” selama beberapa bulan terakhir ini, Avalanche mengkonfirmasikan penundaan game yang satu ini. Mad Max secara resmi diundur hingga tahun 2015 mendatang, dari jendela rilis 2014 yang sempat direncanakan. Pengumuman ini disampaikan dengan kehadiran sebuah trailer baru “Magnum Opus” yang memang tampil memesona. Avalanche sendiri tidak memberikan alasan jelas di balik penundaan ini.

Mad Max sendiri rencananya akan dirilis untuk Playstation 3, Playstation 4, Xbox 360, Xbox One, dan tentu saja – PC. Hope it turns out good!

Keuntungan tentu saja menjadi dasar bagi sebagian besar keputusan yang dilontarkan oleh developer dan publisher game di seluruh dunia, terlepas dari idealisme yang diusung oleh masing-masing pihak tersebut. Mengakar pada hal inilah, kita menjadi seringkali melihat kebijakan yang dirasakan tidak masuk akal, bahkan memancing kritik. Franchise raksasa yang berpindah ke pasar mobile, dihentikannya seri-seri game besar, hingga eksklusivitas untuk platform gaming tertentu. Namun satu yang pasti, developer selalu punya kecenderungan untuk memihak pasar yang memang membuktikan diri menguntungkan dan populer di saat yang sama. Jika Anda termasuk gamer yang mengandalkan PC sebagai mesin gaming utama, ini mungkin momen yang paling Anda nantikan.

Setelah dianaktirikan untuk waktu yang cukup lama, pasar gaming di PC memang kian terlihat menjanjikan, apalagi setelah hijrahnya beberapa franchise yang selama ini eksklusif untuk konsol. Dan masa depan itu tampaknya kian cerah setelah salah satu analis dari DFC Intelligence – sebuah badan research pasar mengklaim bahwa pasar game PC kini berhasil menghasilkan keuntungan jauh lebih besar daripada pasar konsol. Sayangnya, tidak ada angka pasti atau data presentase yang dirilis. DFC juga menegaskan bahwa MOBA masih menjadi genre PC paling populer, walaupun mulai mengalami pergeseran ke lebih banyak genre di awal tahun 2014 ini. Game-game dengan format Free to Play juga dianggap sebagai salah satu sumber pertumbuhan ini.

Dengan klaim bahwa bahwa pasar PC kini jauh lebih menguntungkan daripada konsol, akankah kita melihat game-game multiplatform eksklusif konsol yang hijrah? Semoga saja.

Jika apa yang diungkapkan oleh DFC ini adalah benar adanya, bahwa pasar PC kini menghasilkan uang lebih banyak daripada konsol, maka bukannya tidak mungkin kita akan melihat banyak developer dan publisher yang akan merilis game-game mereka ke platform terkuat tersebut. Setidaknya dari publisher yang selama ini terkenal selalu melewatkan PC sebagai platform rilis game-game multiplatform mereka.

Jadi, dari semua game multiplatform eksklusif konsol yang sudah atau akan dirilis, game mana yang paling Anda harapkan mampir ke PC di masa yang akan datang? Would love to see Red Dead Redemption and Vanquish, for sure..

Supreme Leader is happy!

Kritik pedas yang terus meluncur, tidak ada mimpi buruk yang jauh lebih “mematikan” untuk dihadapkan pada sebuah game yang bahkan belum dirilis ke pasaran. Media preview yang seharusnya menjadi momen membangun hype justru berakhir tak ubahnya bumerang bagi MGS V: Ground Zeroes, apalagi setelah waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan game ini terbongkar ke publik. Benar sekali, walaupun ditawarkan lebih murah, Ground Zeroes ternyata bisa “ditamatkan” hanya dalam waktu dua jam, membuat tuduhan bahwa proyek ini tak ubahnya demo game berbayar mengalir ke arah Kojima. Namun semua kontroversi ini ternyata tidak membuyarkan fakta bahwa Kojima adalah salah satu “jenius” terbaik di industri game.

Tidak hanya karena kemampuannya membangun cerita, tetapi juga keberanian merombak konsep gameplay sebuah franchise ikonik yang sudah berdiri sejak beberapa generasi gaming sebelumnya. Anda yang sempat membaca review MGS V: Ground Zeroes kami sebelumnya tentu saja sudah cukup mendapatkan gambaran perubahan radikal seperti  apa yang ia suntikkan. Menariknya lagi, tidak hanya sukses di sisi kualitas, MGS V: Ground Zeroes ternyata berhasil menjaring penjualan yang terhitung luar biasa. Hanya dalam waktu singkat, Konami mengkonfirmasikan bahwa game yang dirilis untuk PS 3, Xbox 360, Playstation 4, dan Xbox One ini sudah terjual lebih dari 1 juta kopi di seluruh dunia! Angka ini sendiri tidak termasuk versi digital yang ditawarkan dengan harga lebih murah.

Terlepas dari kritik dan kontroversi yang sempat menyelimutinya, MGS V: Ground Zeroes sukses besar di pasaran dengan berhasil mencatatkan angka penjualan lebih dari 1 juta kopi di seluruh dunia.

Kesuksesan ini seolah menjadi penanda bahwa terlepas dari beragam keraguan yang sempat muncul, Kojima selalu mampu menawarkan alasan yang kuat mengapa ia dinobatkan sebagai salah satu developer terbaik di industri. Bahkan proyek game “singkat”nya saja – sebuah prolog untuk MGS V: Phantom Pain bisa menjaring keuntungan yang tidak sedikit.

Bagaimana dengan Anda sendiri yang sudah memainkan MGS V: Ground Zeroes sendiri? Menurut Anda, apa rahasia sukses yang membuat proyek yang satu ini berhasil sukses di pasaran terlepas dari waktu gameplay singkatnya?

Yap, ini Electronic Arts. Entah kenapa tak heran jika ada game mereka yang menawarkan transaksi mikro di dalamnya. Judul yang akan menghadirkan konsep serupa adalah Plants vs Zombies: Garden Warfare.

Dalam waktu dekat, game ini segera menawarkan opsi pembelian untuk item-item tertentu. “Mulai pekan depan, gamer diberi pilihan untuk membeli coins melalui Sticker Shop, yang memungkinkan mereka memilki kemampuan untuk mengakses packs baru dan konten terkait karakter lebih cepat,” ujar EA lewat blog resminya.

Walaupun demikian, gamer yang tidak ingin mengeluarkan uang lebih bisa membuka konten-konten yang sama melalui proses yang normal. “Anda bisa bermain untuk mendapatkannya melalui coins yang didapat dari game, atau Anda bisa membeli coins untuk mendapatkannya langsung,” tambah EA.

Update “Zomboss” terbaru PvZ: Garden Warfare tidak hanya menghadirkan konten ekstra, tetapi juga sistem microtransactions ke dalamnya.

Seperti diketahui bahwa Plants vs Zombies: Garden Warfare sendiri bukanlah game free-to-play. Game yang dirilis khusus untuk Xbox One dan Xbox 360 tersebut dijual dengan harga yang hanya sedikit lebih murah dari game pada umumnya.

Meski akan diselipi transaksi mikro, PopCap tetap merilis update konten untuk game tersebut secara gratis. Ke depannya, PopCap berencana meluncurkan Plants vs Zombies: Garden Warfare di PC. Sayangnya hingga saat ini belum ada konfirmasi tanggal pastinya.