Sebuah genre yang mungkin seringkali diasosiasikan dengan game-game mobile atau flash karena kesederhanaan mekanik yang ia tawarkan, ini mungkin kata yang tepat untuk mendefinisikan game racing platformer sekelas franchise Trials dari Ubisoft. Dengan pergerakan industri game yang mulai mengarah sebagai sebuah media cerita dengan segudang plot kompleks penuh twist, game-game seperti ini mungkin tidak lagi terlihat sebagai sebuah produk yang relevan, apalagi ketika ditawarkan untuk platform gaming generasi terbaru. Bergerak dari satu titik ke titik lainnya sembari memastikan kendaraan Anda tidak terbalik karena mekanik physics yang disuntikkan, Ubisoft punya optimisme yang tinggi  bahwa sang produk terbaru – Trials Fusion akan mampu sukses di pasaran.

Berangkat dengan sedikit rasa pesimis bahwa game yang dirilis untuk Playstation 4, Xbox 360, Xbox One, dan PC ini mampu bersaing dengan game-game “platformer” yang kami jajal selama beberapa minggu terakhir ini, Trials Fusion ternyata tampil dengan kualitas yang luar biasa mengesankan. Ubisoft dan sang developer utama – RedLynx memang serius mengembangkan game ini dengan standar kualitas visual dan gameplay untuk PC dan konsol, setidaknya membuat adaptif dengan kehadiran game bergenre lain yang mampu menawarkan kualitas grafis jauh lebih “gila”. Ditambah dengan adaptasi gameplay yang berbeda dengan game platformer yang pernah Anda jajal, Trials Fusion menawarkan identitas uniknya sendiri.

Lantas apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Trials Fusion ini? Mengapa kami menyebutnya sebagai sebuah game yang sama sekali tidak berkisar soal kecepatan? Review ini akan membahasnya lebih dalam untuk Anda.

Dengan Plot Terselubung

Anda mungkin mengira Trials Fusion hanya sekedar menjual gameplay. Namun siapa yang menyangka, ada usaha untuk menyuntikan plot science fiction “berat” ke dalamnya.

Membicarakan sebuah game racing platformer yang hanya meminta Anda bergerak dari titik satu ke titik lainnya, gameplay tentu saja menjadi nilai jual utama Trials Fusion. Elemen yang mendorong daya tarik dan antisipasi dari calon gamer. Sang developer – RedLynx sebenarnya tidak punya “kewajiban” untuk menyuntikkan sebuah plot kompleks untuk menjadi pondasi latar belakang mengapa Anda tiba-tiba berperan sebagai seorang pengendara motor yang bergerak melintasi begitu banyak rintangan di beragam jenis dunia. Namun, mereka mencoba sebuah konsep science fiction misterius untuk membuat game ini lebih “kaya”.

Tidak ditawarkan secara eksplisit seperti game-game action atau RPG, Anda hanya akan mendapatkan sedikit kepingan demi kepingan cerita lewat interaksi AI yang menjadi narator setiap aksi Anda di arena. Tidak ada cut-scene yang memberi tahu apa yang sebenarnya tengah terjadi dan Anda harus menyimpulkannya sendiri. Satu yang pasti, ada kesan yang kentara bahwa Anda tengah menjadi sebuah subjek penelitian dari perusahaan bernama Samsara Worldwide. Menariknya lagi, daripada seorang pembalap professional yang hidup dari menantang nyali, Anda tampaknya menjadi semacam klon atau robot rancangan pabrik yang memang didesain untuk hidup dalam beragam simulasi lingkungan yang ada.

Tidak ditawarkan eksplisit via cut-scene yang mungkin seringkali Anda temukan di game-game lain, cerita game ini dibangun dari serangkaian narasi yang dilontarkan oleh AI robot di dalamnya.

Sayangnya, ia menjadi pedang bermata dua.

Usaha untuk menyuntikkan sedikit elemen cerita tentu saja menjadi usaha yang pantas untuk dihargai dari Trials Fusion, namun sayangnya, justru menjadi pedang bermata dua. Dengan tingkat kesulitan yang ia tawarkan dan kepastian bahwa Anda memang dituntut untuk senantiasa mengulang permainan untuk mendapatkan hasil akhir yang lebih baik, narasi Trials Fusion justru menjadi mimpi buruk tersendiri. Anda akan secara konsisten mendengar kalimat yang sama berulang-ulang dan terus-menerus. Stage dengan tingkat kesulitan tinggi bisa menuntut Anda mengulang 50 sampai 60 kali. Bayangkan jika ini jumlah narasi dengan kalimat sama yang harus Anda dengar. Muak? Pasti.

Dua hari lagi, kesempatan untuk mencicipi proyek “paling gila” Ubisoft – Child of Light akhirnya tiba juga. Berbeda dengan sebagian besar game yang mereka kembangkan dan rilis, yang berputar pada genre action dan open world, Child of Light menjadi proyek pertama yang dikembangkan sebagai sebuah game JRPG. Benar sekali, untuk memenuhi pasar genre yang harus diakui kian ditinggalkan, Ubisoft memutuskan untuk melakukan sebuah eksperimen yang luar biasa. Child of Light tidak perlu diragukan lagi, menjadi salah satu proyek JRPG yang paling diantisipasi tahun ini, dan lahir dari developer Barat.

Walaupun meluncur dari developer asal Eropa, Child of Light tetap disebut sebagai proyek “JRPG” karena mekanik gameplay yang memang merepresenatasikan identitas genre tersebut. Dihiasi dengan elemen platformer, sistem pertarungan akan berlangsung dalam sistem turn-based, dimana sang karakter utama – Aurora harus menempuh pertarungan bergiliran, dengan serangkaian skill dan strategi yang tentu saja krusial untuk ditempuh. Dibangun dengan UbiArt Framework, engine sama dengan Rayman Legends, Child of Light akan dirilis secara multiplatform pada 1 Mei 2014 mendatang. Anda yang memainkan versi PC-nya tentu saja harus memastikan kebutuhan spesifikasi yang terpenuhi. Seperti apa? Berikut adalah requirement lengkapnya:

Get your PC ready!

Minimum Requirements:

• OS: Windows Vista, Windows 7 SP1, Windows 8/8.1 (32/64bit versions)
• Processor: Intel Core2Duo E8200 @ 2.6 GHz or AMD Athlon II X2 240 @ 2.8 GHz
• Memory: 2 GB RAM
• Graphics: nVidia GeForce 8800 GT or AMD Radeon HD2900 XT (512MB VRAM with Shader Model 4.0 or higher)
• DirectX: Version 9.0c
• Network: Broadband Internet connection
• Hard Drive: 3 GB available space
• Sound Card: DirectX Compatible Sound Card with latest drivers
• Additional Notes: Windows-compatible keyboard and mouse required, optional Microsoft XBOX360 controller or compatible

Recommended Requirements:

• OS: Windows Vista, Windows 7 SP1, Windows 8/8.1 (32/64bit versions)
• Processor: Intel Core2Quad Q8400 @ 2.6 GHz or AMD Athlon II X4 620 @ 2.6 GHz
• Memory: 4 GB RAM
• Graphics: nVidia GeForce GTX260 or AMD Radeon HD4870 (512MB VRAM with Shader Model 4.0 or higher)
• DirectX: Version 9.0c
• Hard Drive: 3 GB available space
• Sound Card: DirectX Compatible Sound Card with latest drivers
• Additional Notes: Windows-compatible keyboard and mouse required, optional Microsoft XBOX360 controller or compatible

Bagaimana dengan PC Anda sendiri? Sudah siap untuk menangani Child of Light ini?

Di tengah terbatasnya game yang bisa dinikmati, terutama dari genre racing, Driveclub memang tumbuh menjadi eksklusif yang esensial untuk Sony. Sejak awal ia diperkenalkan, Driveclub disebut-sebut sebagai game yang akan mampu memaksimalkan semua fitur yang ditawarkan oleh Playstation 4, terutama dari fungsi sosial yang ditawarkan konsol generasi terbaru Sony tersebut. Namun apa yang terjadi? Setelah sempat diperkenalkan dan disebut-sebut sebagai game pendamping rilis awal, proyek dari Evolution Studios ini justru harus ditunda. Sempat direncanakan akan dirilis Oktober 20143 yang lalu, Driveclub diumumkan akan ditunda hingga Februari 2014. Namun hingga mendekati pertengahan tahun, game racing ini masih belum memperlihatkan batang hidungnya sama sekali.

Beberapa penjelasan memang sempat dilontarkan Sony untuk menjustifikasi lenyapnya Driveclub dari “muka bumi” selama beberapa bulan terakhir ini. Tidak hanya karena masalah pergantian kepemimpinan yang sempat terjadi di Evolution Studios, Shuhei Yoshida – boss besar Sony Worldwide sempat menyebut soal isu teknis di fitur sosial Driveclub yang ternyata butuh waktu panjang untuk disempurnakan.

Setelah sempat menjadi misteri, Sony akhirnya secara resmi mengumumkan tanggal rilis pasti untuk game racing yang satu ini. Driveclub akan meluncur pada 7 Oktober 2014 di pasar Amerika, 8 Oktober di pasar Eropa, dan 10 Oktober di Inggris. Sebuah trailer pengumuman teranyar juga dirilis untuknya.

Sayangnya tidak dijelaskan, apakah program cuma-cuma untuk pemilik PSN Plus masih akan diterapkan di rilis akhir ini. Finally, Driveclub.. Finally..

Sebuah prejudice yang sulit untuk dihilangkan dari kalangan mereka yang awam, video game memang seringkali dipandang sebagai salah satu sumber masalah sosial yang paling besar. Terlepas dari tujuannya yang diciptakan untuk fun, beragam tema yang diusung oleh video game sebagai sebuah produk kreatif komersial dianggap sebagai pemicu efektif untuk berbagai perilaku agresif, yang akhirnya berujung pada kekerasan atau bahkan tindak kriminal. Tidak sedikit kasus yang langsung menjadikan vidoe game sebagai kambing hitam, tanpa investigasi lebih mendalam. Sayangnya, prejudice seperti ini ternyata juga seringkali dilemparkan oleh media massa yang harus diakui, cukup disesalkan. Seperti kasus yang tengah terjadi dengan media Inggris – Daily Mail ini.

Mata publik memang tengah memerhatikan salah satu kasus kekerasan di sekolah yang kontroversial, dimana seorang remaja berusia 15 tahun baru saja menikam gurunya yang berusia 61 tahun – Ann Maguire hingga tewas. Investigasi tengah dilakukan, namun Daily Mail berperan tak ubahnya “detektif” untuk memberikan para pembacanya sedikit gambaran soal motif yang melatarbelakangi kekerasan ini. Hasilnya? Sudah bisa diprediksi. Hanya karena sang remaja seringkali menuliskan post tentang dua game kesayangannya – Dark Souls dan GTA V, Daily Mail langsung menuduh bahwa kasus kekerasan ini dipicu oleh hobinya bermain video game.

Hanya karena beberapa post di akun sosial media sang remaja, Daily Mail langsung menuduh game favorit sang pelaku – Dark Souls sebagai sumber masalah.

Mereka menyebutnya sebagai sebuah obsesi terhadap kematian, seperti halnya sang karakter utama dalam Dark Souls yang harus membunuh karakter atau monster lain untuk dapat bertahan hidup. Gerakan-gerakan serangan di dalam Dark Souls yang penuh dengan tusukan dan tebasan disinyalir menjadi sumber inspirasi. Tidak hanya itu saja, Daily Mail juga menuliskan bahwa Dark Souls dikategorikan sebagai sebuah game dengan konten super kejam.

Association of UK Interactive Departement yang mewakili industri game di Inggris langsung bereaksi dan membantah setiap “tuduhan” yang dilayangkan oleh salah satu media terbesar Inggris tersebut. Asosiasi ini kembali menegaskan bahwa tidak pernah ada bukti yang bisa mengaitkan kekerasan dalam video game dengan kekerasan di dunia nyata. Laporan bahwa sang pelaku juga rutin minum minuman keras, menggunakan obat terlarang, dan menjadi korban bullying sepantasnya menjadi faktor yang tidak bisa diabaikan begitu saja.

Apa yang terjadi dengan  “berita” yang dilemparkan oleh Daily Mail ini seolah menjadi sebuah rutinitas yang tidak bisa dipisahkan dari industri game sendiri, sebuah prejudice yang sulit untuk dihilangkan apalagi jika diambil sudut pandang mereka yang tidak memahami video game. Apa selanjutnya? Mario menginspirasi remaja untuk menginjak kepala semua orang yang ia temui di jalan? Get your facts straight, Daily Mail!

Ini mungkin reaksi gamer setiap kali memainkan sebuah game dengan konten kejam, di mata Daily Mail..

Tak ubahnya sebuah roket besar yang meluncurkan event e-Sports ke level cakrawala yang baru, The International – event kompetitif terbesar DOTA 2 berskala dunia dari Valve memang pantas untuk diacungi jempol. Untuk sekedar memastikan perhatian yang pantas untuk proyek ambisius teranyar mereka – DOTA 2 beberapa tahun yang lalu, mereka menyelenggarakan event gaming pertama dengan hadiah sebesar USD 1 juta. DOTA 2 langsung melonjak statusnya sebagai game MOBA kompetitif yang menjanjikan. Popularitas ini juga semakin meningkat setelah film dokumenter yang menyoroti dinamika para gamer pro di belakangnya – Free to Play dirilis di pasaran dan mendapatkan respon sangat positif. Kini, event The International 4 untuk tahun 2014 sudah di depan mata!

Seperti tahun-tahun sebelumnya, The International 4 juga akan mempertemukan tim-tim DOTA 2 terbaik di dunia dalam satu event besar. Akan diselenggarakan pada 18 – 21 Juli 2014 mendatang di KeyArena Seattle Center, Amerika Serikat, The International 4 menjanjikan lebih dari USD 2.8 juta total hadiah, dan terus bertambah seiring dengan jumlah compendium yang terjual hingga saat ini. Setelah sempat menjadi misteri, Valve akhirnya mengumumkan 11 tim utama yang akan tampil sebagai tim undangan dan bertarung langsung di The International 4 ini.

Menemani ke-11 tim ini, adalah empat tim pemenang kualifikasi dari masing-masing region – Amerika, Asia Tenggara, China, dan Eropa. Sementara runner-up dari masing-masing region ini akan berkesempatan saling bertarung dalam “Play-In Series” untuk mendapatkan satu tiket masuk ke dalam event utama The International 4. Di blog resmi mereka, Valve akhirnya mengumumkan setiap tim yang berhak untuk bertarung di event kualifikasi setiap region. Menariknya lagi? Tim DOTA 2 professional dari Indonesia – Rex Regum Qeon juga terpilih sebagai salah satu tim yang berkesempatan untuk bertarung demi satu posisi utama di The International 4. Lantas siapa saja saingannya? Berikut adalah list lengkapnya:

Rex Regum Qeon – tim DOTA 2 Pro dari Indonesia diundang ikut kualifikasi region Asia Tenggara untuk The International 4.

The Invited Teams

• Alliance
• Titan eSports
• Evil Geniuses Fnatic
• NewBee ViciGaming
• Natus Vincere (Navi)
• Team DK
• Invictus Gaming
• Cloud9
• Team Empire

Americas Qualifiers

• Union Gaming
• Sneaky Nyx Assassins
• No Earthspirit
• Osiris Gaming
• eHug
• CNB eSports Club
• Team Liquid
• Revenge eSports
• North America Rejects
• TOP5

Southeast Asia Qualifiers

• Mineski
• MITH.Trust
• MVP Phoenix
• Scythe Gaming
• First Departure
• Arrow Gaming
• Rex Regum Qeon
• Zephyr
• Execration
• Orange Esports

China Qualifiers

• TongFu
• LGD Gaming
• CNB.cn
• Orenda
• Dream Time.NGC
• CIS-Game
• Speed Gaming.cn
• New Element
• LGD.CDEC
• HyperGloryTeam

Europe Qualifiers

• NEXT.kz
• MYM
• Virtus.Pro
• Team Dog
• RoX.KIS
• Aware Gaming
• Relax
• Power Rangers
• Monomaniacs
• Hehe united

Bagaimana dengan Anda sendiri? Tim mana yang paling Anda jagokan akan memenangkan The International 4 tahun ini? Terlepas siapapun yang berhak atas makhota sebagai tim DOTA 2 terbaik dunia dan jumlah hadiah yang luar biasa banyak tersebut, ada harapan dan doa besar kami bahwa tim Indonesia – Rex Regum Qeon setidaknya berkesempatan masuk ke dalam event utama dan bertarung dengan tim-tim profesional dunia yang jauh lebih diakui. Go Indonesia!

Sebagian besar gamer saat ini mungkin mengasosiasikan bulan Mei dengan Watch Dogs, atau bagi mereka yang mengandalkan konsol Nintendo – Mario Kart 8. Kedua game ini memang mendominasi perhatian saat ini, terutama setelah iklan raksasa dan konsisten yang terus diluncurkan secara konsisten selama beberapa bulan terakhir ini. Padahal, di sisi lain, bulan Mei juga akan menjadi bulan kebangkitan untuk salah satu franchise lawas yang cukup fenomenal di masa lalu – Wolfenstein. Benar sekali, setelah tertidur cukup lama, Bethesda Softworks dan MachineGames akhirnya siap untuk meluncurkan Wolfenstein: The New Order ke pasaran.

Lantas apa saja yang ditawarkan oleh game yang satu ini? Terlepas dari fakta bahwa ia mengusung kualitas visualisasi yang tentu saja lebih modern dibandingkan seri Wolfenstein terdahulu, hampir sebagian besar identitas lawasnya dipertahankan oleh MachineGames.

Lewat sebuah trailer terbaru – Stealth vs Mayhem, Wolfenstein: The New Order memperlihatkan kebebasan untuk menentukan gaya bermain.

Anda tetap akan berperan sebagai William “B.J” Blazkowicz yang akan bertarung melawan para Nazi yang kini hadir dengan teknologi tinggi yang lebih mematikan. Lewat sebuah trailer terbaru, Bethesda memperlihatkan kebebasan memilih gaya gameplay untuk menyelesaikan setiap misi yang ada. Lewat “Stealth vs Mayhem”, Anda bebas memilih untuk bermain secara stealth yang minim resiko atau datang tak ubahnya angin topan berisikan peluru peluru mematikan.

Wolfenstein: The New Order sendiri rencananya akan dirilis pada 20 Mei 2014 mendatang, untuk Playstation 4, Xbox One, Playstation 3, Xbox 360, dan tentu saja – PC. Gamer yang melakukan proses pre-oder juga berkesempatan untuk mencicipi versi beta seri terbaru Doom di masa yang akan datang. Tertarik?

Masih ingat berita tentang H1Z1? Ya, game MMO bertema Zombie dari Sony ini memang tengah dalam tahap pengembangan dan akan dirilis untuk PC serta PlayStation 4.

Melihat tingginya minat pada game bertema serupa seperti DayZ, tak heran jika banyak gamer yang juga cukup antusias menantikan kehadiran H1Z1. Kabar baiknya, Sony baru-baru ini telah meluncurkan trailer perdana dari game tersebut.

Dalam trailer berdurasi 1 menit 14 detik tersebut gamer bisa melihat sedikit gameplay dari H1Z1. Perlu diketahui bahwa sebelumnya gameplay dari game ini sempat diperlihatkan dengan jelas secara live streaming selama 50 menit. Sayang, tak ada informasi lainnya yang bisa digali dari trailer tersebut termasuk tanggal rilisnya.

Dalam trailer berdurasi 1 menit 14 detik tersebut gamer bisa melihat sedikit gameplay dari H1Z1.

Lalu? Apakah H1Z1 juga akan diselipi microtransaction? Ya. Namun satu hal yang wajib diingat, John Smedley selaku presiden dari Sony Online Entertainment menjanjikan bahwa H1Z1 tidak akan menjual item untuk mendongkrak performa karakter dalam game!

“Kami tidak akan menjual senjata, amunisi, makanan, air,” ujar Smedley. Item-item yang bisa dibeli hanya yang bersifat wearable. Untuk tetap menjaga tema survival, H1Z1 juga memungkinkan gamer untuk menjarah item-item milik gamer lainnya yang mereka bunuh, termasuk item yang dibeli dengan premium currency.

Dengan populasi manusia terbesar di dunia, China memang tengah mencapai masa keemasan dengan kualitas hidup rakyat yang memang jauh lebih baik dibandingkan beberapa dekade yang lalu. Kemajuan ekonomi yang luar biasa dan mulai terbukanya pasar terhadap pengaruh asing, membuat China tumbuh menjadi salah satu pasar paling potensial yang terlalu sayang untuk dilewatkan. Industri mana yang bisa menolak daya tarik kesempatan untuk dinikmati dan digunakan lebih dari 1 Milyar penduduk dan kemampuan finansial yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Setelah pelarangan selama 13 tahun terakhir, China juga akhirnya membuka diri dan memperbolehkan masuknya produsen konsol asing dengan platform mereka masing-masing. Sebuah kesempatan yang sama sekali tidak disia-siakan oleh Microsoft.

Hanya beberapa bulan sejak dicabutnya larangan tersebut, Microsoft akhirnya mengkonfirmasikan bahwa mereka akan merilis Xbox One untuk pasar China di bulan September 2014 mendatang, bersamaan dengan rilis Jepang. Kepala Xbox Marketing dan Strategy – Yusuf Mehdi angkat bicara dan menegaskan bahwa Xbox One akan hadir dengan kekuatan penuh – baik dari posisinya sebagai sebuah platform gaming ataupun sistem hiburan terintegrasi.

Microsoft mengkonfirmasikan akan merilis Xbox One ke pasar China pada bulan September 2014 mendatang, bersamaan dengan rilisnya di Jepang. Potensi pasar lebih dari 500 juga gamer di sana sulit untuk ditolak begitu saja.

Dengan potensi pasar untuk menjaring lebih dari 500 juta gamer yang ada, Microsoft siap untuk menawarkan konten game yang dibangun dengan identitas global ataupun lokal. Mereka bahkan siap mentranslasikan game-game Barat Xbox One ke dalam bahasa Mandarin dan bahkan mendukung game eksklusif yang hanya dirilis untuk negara terbesar di Asia dan dunia tersebut. Namun tentu saja, Microsoft tetap harus tunduk dengan segudang peraturan ketat pemerintah China soal distribusi konsol dan konten game yang sempat dirilis sebelumnya.

500 juta gamer sebagai calon pasar utama? Betapa menakjubkannya jika membayangkan bahwa jumlah gamer di China ternyata hampir dua kali lipat dari total penduduk Indonesia secara keseluruhan. Tidak mengherankan jika produsen konsol berlomba-lomba berperang di pasar yang satu ini.

Kehadiran platform gaming dengan teknologi yang lebih baik hampir selalu diikuti dengan beragam perangkat lunak yang memang didesain untuk mengoptimalisasi tambahan tenaga tersebut. Salah satu implementasi terbaik tentu saja dengan menawarkan engine-engine development game yang lebih baik, untuk mengejar kualitas visual yang lebih memanjakan mata dan realistis, tentunya. Banyak developer yang mulai memperkenalkan engine teranyar mereka, yang bahkan dibangun secara eksklusif untuk memfasilitasi sebuah franchise game baru, seperti Disrupt untuk Watch Dogs dan Snowdrop untuk The Division. Namun untuk sebagian besar developer, harapan untuk visual next-gen ini tampaknya akan sangat bergantung pada satu nama – Unreal Engine 4.

Engine terbaru dari Epic ini memang dilihat sebagai ujung tombak untuk menawarkan pengalaman next-gen yang lebih luas di industri game. Lantas, seberapa signifikan perubahan visual yang ia tawarkan? Seorang fans bernama – noodlespagoodle, memberikan sedikit gambaran, dengan menciptakan ulang dunia bawah air – Rapture dari Bioshock dengan Unreal Engine 4.

Seorang fans membangun ulang dunia bawah air Bioshock – Rapture dengan menggunakan Unreal Engine 4. Hasilnya? Luar biasa!

Lewat sebuah video yang ia rilis via Youtube, Anda bisa melihat visualisasi beragam objek yang ada dalam Unreal Engine 4, dari sosok Big Daddy hingga beberapa scene memorable yang kini tampil dengan detail dan tata cahaya yang lebih memanjakan mata. Jika direspon baik, sang kreator menjanjikan permak engine terbaru ini akan diimplementasikan di keseluruhan level.  Tetapi tidak ada pembicaraan untuk melakukan remake secara keseluruhan Bioshock itu sendiri.

Bagaimana impresi pertama Anda dengan engine next-gen ini? Cukup untuk mewakili kualitas generasi gaming baru yang selama ini Anda antisipasi?

Kabar yang menyebutkan soal playable character kedua selain Aiden Pearce di Watch Dogs akhirnya terjawab sudah. Baru-baru ini, Ubisoft merilis trailer baru yang menjelaskan tentang hal itu.

Dalam trailer Watch Dogs – Season Pass, Ubisoft menyebut T-Bone sebagai playable character kedua di Watch Dogs. Anda yang sempat menyaksikan beberapa trailer dari game ini tentunya pernah melihatnya sekilas.

Ya, T-Bone adalah rekan dari Aiden. Mereka kerap bekerjasama sebagai tim. T-Bone memang dibesarkan dalam dunia hacker dan selalu merasa tertantang untuk menorobos area-area yang terlarang baginya.

Penampilannya yang unik dengan rambut gimbal, berjenggot, dan memakai topi membuat T-Bone mudah dikenali. Sesuai nama dari trailernya, Anda yang ingin memainkan karakter ini bisa mengaksesnya dengan membeli Season Pass.

Penampilannya yang unik dengan rambut gimbal, berjenggot, dan memakai topi membuat T-Bone mudah dikenali. Sesuai nama dari trailernya, Anda yang ingin memainkan karakter ini bisa mengaksesnya dengan membeli Season Pass.

Dengan Season Pass gamer bisa menghemat 25 persen dibanding harus membeli DLC satu demi satu. Anda para gamer PC, PlayStation, dan Xbox bisa membelinya seharga USD 19.99. Selain mendapatkan single player story tambahan dan bermain sebagai T-Bone, gamer juga akan mendapatkan konten baru lainnya seperti mode Conspiracy, misi-misi tambahan, senjata baru, outfit, dan masih banyak lagi.

Sekadar mengingatkan, Watch Dogs akan dirilis pada 27 Mei 2014 mendatang. Sambil menunggu kehadirannya, simak dulu trailer baru berikut ini yang menjelaskan lebih lanjut tentang Season Pass di Watch Dogs.

Anda yang sempat membaca review Nintendo Wii U JagatPlay yang boleh terbilang terlambat dua tahun sejak rilisnya, tentu saja sudah mendapatkan sedikit gambaran tentang alasan di balik pemilihan tersebut. Alih-alih memperkuat konsol next-gen kami dengan Xbox One, kami justru jatuh cinta pada Wii U. Bagaimana tidak? Setelah mengalami paceklik selama dua tahun terakhir, konsol Nintendo yang lemah secara performa ini akhirnya berangsung matang dengan memperlihatkan daya tarik yang sulit untuk ditolak. Kita tengah membicarakan game-game eksklusif seperti Bayonetta 2 dan Super Smash Bros, serta potensi untuk melihat game Zelda atau Metroid terbaru di ajang E3 2014 mendatang. Namun jujur, yang membuat kami jatuh cinta? Tidak lain adalah Mario Kart 8 yang terlihat super menyenangkan.

Balap fun yang berisikan karakter-karakter ikonik dari semesta franchise Mario ini memang hadir dengan segudang fitur dan karakter baru. Untuk memastikan antisipasi yang tetap kuat, Nintendo akhirnya merilis Direct Video untuk membahas Mario Kart 8 secara mendalam, membuka informasi yang selama ini menjadi rahasia. Diperkuat dengan lebih dari 20 karakter dengan beragam kendaraan yang bisa dikustomisasi, kemampuan Wii U juga memungkinkan game ini berjalan di resolusi Full HD dengan framerate terbaik. Beragam fitur online yang lebih mumpuni kini juga disuntikkan untuk membuatnya lebih  “sosial”, dengan balancing yang kian baik berkat keahdiran segudang senjata baru dengan efek yang menawan. Menariknya lagi? Nintendo tidak lagi menahan diri untuk “menjual diri” mereka ke pasar Amerika dan Eropa.

Benar sekali, Mario Kart 8 akan dibarengi dengan sebuah kode promosi yang memungkinkan para pemiliknya di Amerika Serikat untuk mendapatkan satu game digital eksklusif Wii U secara cuma-cuma. Dengan hanya memasukkan kode di akun Club Nintendo Anda, Mario Kart 8 ini juga akan memungkinkan Anda menambah satu koleksi game baru dengan empat opsi: Pikmin 3, New Super Mario Bros U, LoZ: The Wind Waker HD, dan Wii Party U. Sementara untuk region Eropa, opsi game gratis ini bahkan lebih terbuka, dengan disuntikkannya: Sonic Lost World, Mario & Sonic at Sochi, The Wonderful 101, Monster Hunter 3 Ultimate, Nintendo Land, dan Game & Wario. Bundle Nintendo Wii U + Mario Kart 8 juga akan dirilis dengan harga yang bersahabat – USD 329.99.

Mario Kart 8 sendiri rencananya akan dirilis pada 30 Mei 2014 mendatang, eksklusif untuk Nintendo Wii U. Sebuah game original AAA gratis di tengah kondisi industri game yang setengah mati berupaya mengeruk uang dari gamer lewat DLC dan Microtransactions? Nintendo, you just win my heart..

Totally my reaction!!!!!

Antara tertarik atau bosan, tidak mengherankan jika dilema emosi seperti ini terjadi ketika kita membicarakan franchise andalan Activision – Call of Duty. Bagaimana tidak? Setelah kesuskesan Modern Warfare yang memang terhitung fenomenal, bahkan tumbuh menjadi standar untuk game-game FPS yang lahir setelahnya, Call of Duty langsung diposisikan sebagai sebuah franchise tahunan. Rekor terus tercipta lewat angka penjualan yang fantastis, mendorong Activision untuk mengeksploitasi nama ini lebih jauh. Tidak main-main, mereka kini bahkan menunjuk tiga developer berbeda untuk memastikan siklus rilis ini tetap terjaga. Tahun 2014 menjadi tahun pembuktian Sledgehammer Games.

Setelah terlibat bersama dengan developer Call of Duty yang lain di seri terdahulu, Sledgehammer akhirnya diputuskan sebagai developer ketiga franchise ini bersama dengan Infinity Ward dan Treyach. Tahun 2014 menjadi seri pertama Call of Duty yang mereka kembangkan, dan Sledgehammer tentu tidak ingin menahan diri. Untuk memastikan hype yang tetap kuat, developer ini sempat merilis sebuah screenshot perdana untuk memperlihatkan kualitas in-game engine yang ditawarkan. Hal ini juga untuk membuktikan bahwa Call of Duty 2014 akan menjadi Call of Duty “next-gen” yang sesungguhnya.

Belum ada detail informasi apapun, namun Activision akhirnya siap membuka misteri game FPS militer populer ini dalam waktu dekat. Lewat sebuah pengumuman resmi, Activision akan berbagi detail pertama Call of Duty dari Sledgehammer Games pada tanggal 4 Mei 2014 mendatang. Tentu saja, untuk pertama kalinya ia akan mendapatkan sebuah nama resmi. Majalah game ternama – GameInformer dipilih sebagai partner media eksklusif, dan sudah meluncurkan sebuah screenshot baru yang memperlihatkan karakter dengan pasukan militer yang unik. Kualitas engine in-game yang diperlihatkan memang memesona, setidaknya lebih baik dari seri-seri terdahulu.

Activision siap mengumumkan nama dan lebih banyak detail terkait Call of Duty 2014 minggu depan! Game Informer bahkan merilis ekstra screenshot terbaru untuk memperlihatkan kualitas visualisasi in-game yang ditawarkan.

Beberapa rumor memang sempat menyebar mengikuti pengumuman ini. Beberapa sumber informasi yang diklaim terpercaya mengklaim bahwa game Call of Duty 2014 ini akan mendapatkan sandi nama “Blacksmith”, walaupun belum pasti akan mengusung nama yang sama di judul versi final nanti. Sebuah teaser resmi yang dirilis Activision juga mengisyaratkan garis besar plot, dimana Anda tidak akan lagi berperan sebagai pasukan khusus militer negara tertentu, tetapi lebih ke tenaga militer swasta, yang tumbuh menjadi kekuatan terbaru di dunia. Aktor - Kevin Spacey juga kabarnya bergabung dengan proyek ambisius ini sebagai tokoh antagonis.

Sebuah pengumuman nama dan lebih banyak detail di tanggal 4 Mei 2014 mendatang, berapa banyak Anda yang masih menaruh perhatian? Apakah kualitas engine in-game di atas sudah cukup mewakili “Call of Duty next-gen” yang Anda inginkan?

Lane Runner, berapa banyak dari Anda yang tengah jatuh cinta dengan “genre” yang tengah hidup kembali di industri game ini? Seperti mekanik yang sempat dilemparkan oleh game klasik sekelas PepsiMan yang hanya meminta Anda untuk berlari ke depan dan menghindari semua jenis rintangan yang ada, genre ini ternyata dianggap cocok untuk perangkat smartphone saat ini. Optimalisasi kontrol layar sentuh dengan gameplay ringan yang memang cocok untuk menghabiskan waktu, genre yang diusung oleh Temple Run dan Subway Surfers ini menjadi primadona. Bahkan menjadi gameplay untuk franchise “legendaris” – Tony Hawk.

Gamer yang sempat girang setelah konfirmasi kehadiran eksistensi seri terbaru Tony Hawk memang harus sedikit menelan pil pahit, setelah dipastikan game tersebut akan diciptakan untuk pasar mobile. Namun perangkat mobile seperti apa yang bisa menangani game Tony Hawk yang selama ini memang dikenal membutuhkan kombinasi gerakan kompleks? Terbalik, tampaknya sang publisher – Activision yang menyederhanakan seri game ini. Diperkenalkan dengan nama Tony Hawk’s Shred Session, game skating ini akan dilahirkan sebagai sebuah game lane runner.

Seri terbaru game Tony Hawk – Tony Hawk’s Shred Session dipastikan mengusung genre lane runner, serupa dengan Temple Run atau Subway Surfers. Game ini akan mleuncur untuk perangkat mobile berbasis iOS.

Namun berbeda dengan game lane runner yang biasanya hanya meminta Anda untuk mencapai jarak terjauh dengan terus memerhatikan beragam alternatif jalan dan rintangan yang ada, Tony Hawk’s Shred Session tetap memuat identitas skate di dalamnya. Tidak hanya bergerak maju, Anda juga akan bisa melakukan swipe atau menahan layar untuk melakukan beragam gerakan akrobatik skating yang ada. Beberapa mode juga ditawarkan untuk mengakomodasi “identitas” unik yang satu ini. Dikembangkan oleh Hawk and Co, game ini juga memuat kesempatan untuk melakukan kustomisasi untuk karakter Anda.

Tony Hawk’s Shred Session sendiri rencananya akan meluncur pada musim panas tahun 2014 ini, sementara hanya untuk perangkat berbasis iOS sebagai game free to play. Tertarik? I would prefer a next-gen Tony Hawk game, better..

Source: TouchArcade

Bethesda siap merilis seri terbaru dari game Wolfenstein yang bertajuk The New Order. Rencananya, game yang tersedia untuk PC, PS4, Xbox One, dan Xbox 360 ini baru akan hadir di pasaran mulai 20 Mei mendatang.

Mendekati tanggal yang dimaksud, Bethesda pun baru-baru ini mengumumkan spesifikasi PC yang dibutuhkan untuk bisa menjalankan Wolfenstein: The New Order dengan baik. Simak spesifikasinya dan pastikan PC Anda sudah memenuhi syarat.

Wolfenstein: The New Order membutuhkan ruang data sekitar 50 GB!!

Minimum Requirements:

• OS: 64-bit Windows 7/Windows 8
• Processor: Intel Core i7 or equivalent AMD
• Memory: 4 GB RAM
• Graphics: GeForce 460, ATI Radeon HD 6850
• Hard Drive: 50 GB available space

Selain untuk PC, Bethesda juga tak lupa memberi penjelasan tentang kebutuhan storage bagi mereka yang bermain menggunakan konsol. Untuk PS4, gamer memerlukan ruang penyimpanan data minimum 8GB dan 47GB untuk total install. Untuk Xbox One kurang lebih sama, namun dilengkapi dukungan Kinect unuk Voice Command.

Sementara di PS3, gamer yang bermain menggunakan disc membutuhkan HDD 8GB. Jika memutuskan untuk mengunduh lewat PSN, gamer wajib menyediakan ruang sekitar 17 GB. Di Xbox 360 kurang lebih sama dimana game ini hadir dalam 4 disc termasuk disc pertama sebagai instalasi. Bagaimana dengan PC dan konsol Anda? Sudah siap untuk memainkan Wolfenstein: The New Order?

50 GIGS? 50 GIGS???!!!

Half-Life 3 atau Portal 3? Lelucon bahwa Valve tidak bisa menghitung sampai angka ketiga memang terdengar sangat rasional, mengingat sebagian besar franchise besarnya tertahan di angka kedua dan tidak memperlihatkan indikasi kuat akan berlanjut. Walaupun demikian, ada sedikit harapan untuk melihat Left 4 Dead 3 di masa depan, setidaknya menurut serangkaian rumor yang sempat beredar selama beberapa bulan terakhir. Sebuah slide presentasi memperlihatkan setting Left 4 Dead 2 yang dibangun ulang dengan engine teranyar Valve – Source  2, menimbulkan harapan bahwa engine ini akan digunakan di seri ketiga. Namun alih-alih mendapatkan berita baik darinya, Valve justru mengkonfirmasikan proyek Left 4 Dead lain yang tidak pernah diprediksi sebelumnya.

Selamat tinggal angka “3”, dan selamat datang kata “Survivors”, judul yang akhirnya dipilih Valve untuk identitas seri terbaru Left 4 Dead. Menariknya lagi, Left 4 Dead: Survivors ini akan dirilis secara eksklusif untuk pasar Jepang, dan merupakan produk kerjasama Valve dengan perusahaan game Jepang besar – Taito. Walaupun belum ada konfirmasi lebih mendetail tentang proyek ini, namun besar kemungkinan Survivors akan lahir sebagai sebuah game arcade shooting. Sebuah video teaser live-action juga dirilis untuk memperkenalkan proyek ini.

Konfirmasi Left 4 Dead: Survivors yang akan dirilis secara eksklusif untuk pasar Jepang mengemuka. Kerjasamanya dengan Taito mengindikasikan kemungkinan besar ia akan dirilis sebagai sebuah game arcade.

Apakah Left 4 Dead: Survivors akan menjadi debut implementasi Source Engine 2 untuk Left 4 Dead seperti yang mengemuka beberapa waktu yang lalu? Baik Valve maupun Taito sendiri masih belum memberikan konfirmasi apapun.

So, still no “3” huh, Valve?

Setelah melewati masa manis di bulan April 2014, industri game akan menghadapi bulan yang tidak kalah menariknya di bulan Mei 2014 ini. Dengan segudang judul baru yang akan hadir dan beberapa kelanjutan franchise yang sudah sangat diantisipasi, Mei akan menjadi surga yang sama indahnya untuk gamer. Walaupun ada kemungkinan Anda belum menyelesaikan semua game yang hadir di bulan April kemarin, tidak ada salahnya untuk menyimak game-game baru apa lagi yang akan hadir dalam beberapa hari ke depan. Ini akan menjadi motivasi yang paling mumpuni bagi Anda untuk segera menamatkan game yang sedang Anda tengah mainkan saat ini.

2 Mei 2014

Mario Golf World Tour

• Genre: Sports
• Platform: Nintendo 3DS

Kirby: Triple Deluxe

• Genre: Platfomer
• Platform: Nintendo 3DS

6 Mei 2014

Stick it to the Man

• Genre: Platformer
• Platform: Playstation 4, Nintendo Wii U

God of War Collection

• Genre: Action
• Platform: Playstation Vita

Outlast: Whistleblower (DLC)

• Genre: Adventure, Horror
• Platform: PC, Playstation 4

MLB 14: The Show

• Genre: Sports
• Platform: Playstation 4

9 Mei 2014

Killer is Dead: Nightmare Edition

• Genre: Action
• Platform: PC

Bound by Flame

• Genre: RPG
• Platform: PC, Playstation 4, Xbox 360

13 Mei 2014

Borderlands 2

• Genre: Shooter, RPG
• Platform: Playstation Vita

Soul Sacrifice Delta

• Genre: Action
• Platform: Playstation Vita

Defiance, Anda yang cukup mengikuti perkembangan industri hiburan mungkin akan mengasosiasikan nama yang satu ini dengan dua produk: sebuah film tv series yang berlatarbelakang science fiction dan sebuah game MMO third person shooter yang dirilis di pertengahan tahun 2013 yang lalu. Kebetulan? Tentu tidak, keduanya memang berhubungan satu sama lain. Untuk memperluas semesta sang tv series yang saat ini baru hendak memasuki Season 2, sebuah game MMO diluncurkan ke pasaran. Dengan nama besar yang bertanggung jawab di belakang film serinya, tidak mengherankan jika Defiance MMO ini juga sempat mendapatkan perhatian yang cukup besar. Namun sayangnya, antisipasi ini tidak terbayarkan dengan manis.

Ketika pertama kali dirilis, Defiance memang sempat bermasalah, dari server yang terus menerus sibuk hingga berbagai glitch yang memengaruhi permainan secara signfikan. Untuk sebuah game MMO yang menuntut Anda untuk membayar penuh dengan harga tinggi, ia mulai dipermasalahkan. Terlepas dari hype yang sempat terbangun di masa pre-release, Defiance dianggap tidak mampu menawarkan pengalaman bermain seperti yang selama ini diharapkan. Popularitas yang menurun, satu tahun setelahnya, mendorong sang developer menempuh jalur penyelamatan yang lebih rasional – free to play.

Satu tahun sejak dirilis, Defiance memastikan akan berubah format menjadi game free to play.

Benar sekali, sang developer – Trion Worlds akhirnya secara resmi mengkonfirmasikan bahwa MMO third person shooter mereka – Defiance akan berubah menjadi game dengan format free to play pada bulan Juni 2014 mendatang. Update ini akan mulai dirilis via PC pada tanggal 4 Juni 2014, sementara versi Playstation 3 baru akan mendapatkannya di 15 Juni 2014. Trion World sendiri masih belum memastikan tanggal untuk versi Xbox 360-nya sendiri. Bagaimana dengan gamer yang sudah membayar untuk game ini di masa lalu? Mereka akan mendapatkan keuntungan in-game secara instan, dengan lebih banyak karakter dan inventory slot, serta item. Walaupun sang game utama ditawarkan secara cuma-cuma, gamer tetap harus membayar untuk konten ekstra DLC.

Jadi, untuk Anda yang sempat penasaran dengan Defiance di masa lalu dan kebetulan ragu untuk membeli dan menjajalnya, ini tentu saja menjadi kesempatan emas. Might give it a try on June..

Black Desert disebut-sebut sebagai game MMORPG yang paling diantisipasi tahun ini. Tak hanya dari segi tampilan visual yang menawan, dari beberapa video yang telah dirilis gameplay dari game ini terlihat menarik.

Pearl Abyss selaku developer bahkan telah membuat engine khusus yang memang didesain untuk menghadirkan kecepatan render yang lebih baik. Dan satu hal yang tentunya selalu bisa menarik perhatian sebagian besar gamer, Black Desert akan tersedia secara free-to-play.

Kini kabar terbaru yang diumumkan melalui situs resmi Black Desert mungkin bisa membuat para gamer semakin penasaran. Pasalnya, Black Desert akan mendukung teknologi virtual reality menggunakan Oculus Rift! Saat ini hal tersebut memang masih dalam tahap pengembangan. Namun apabila berhasil dengan sempurna, Black Desert berpotensi menjadi game MMORPG next-gen pertama yang kompatibel dengan Oculus Rift.

Pearl Abyss mengkonfirmasikan MMO mereka yang sangat diantisipasi – Black Desert akan mendukung teknologi VR – Oculus Rift.

Oculus Rift versi komersil sendiri diperkirakan baru akan dirilis pada akhir 2014 atau awal 2015 mendatang. Versi final yang tersedia dipasaran nanti diharapkan telah lebih baik dalam mendeteksi gerakan kepala, deteksi posisi, resolusi yang lebih tinggi, dan tentunya teknologi wireless sehingga tidak terganggu oleh kabel.

Bayangkan tentang sebuah game MMORPG free-to-play dengan sistem pertempuran ala action RPG, ditambah serangkaian gerakan parkour mirip Assassin’s Creed, dan menjelajahi dunianya dengan visual yang luar biasa dalam teknologi VR yang membuat Anda akan merasa seperti masuk di dalamnya. Kombinasi yang sangat menjanjikan dan patut ditunggu kehadirannya!

Salah satu game racing paling realistis saat ini, tidak ada yang bisa menyanggah predikat yang satu ini untuk Project CARS. Proyek ambisius dari Slightly Mad Studios yang awalnya dibangun sebagai proyek berbasis donasi ini memang tengah menarik perhatian gamer, terutama setelah serangkaian trailer dan screenshot in-game yang memang memperlihatkan kualitas visualisasi yang realistis. Diambil dari PC – sebagai platform gaming paling dinamis dan terkuat saat ini, kualitas grafis seperti ini tentu saja tidak mengherankan. Pertanyaan besarnya, mampukah platform next-gen seperti Playstation 4 dan Xbox One mampu mencapai visual yang sama?

Menjawab pertanyaan yang satu ini, Sony – sebagai pemilik konsol next-gen dengan spesifikasi terkuat  Playstation 4 akhirnya memberikan sedikit gambaran. Tidak hanya mengusung mekanik game racing kompetitif dan dukungan fitur sosial yang sama, versi Playstation 4 ini juga mendapatkan kualitas visual yang masih mempertahankan nilai jual utama Project CARS itu sendiri.

Segudang screenshot terbaru dilemparkan untuk membuktikan hal tersebut. Tidak hanya itu saja, game racing ini juga sudah dikonfirmasikan akan mendukung teknologi VR terbaru dari Sony – Project Morpheus, yang sayangnya, memang belum dipastikan waktu rilis dan harganya.

Project CARS sendiri rencananya akan dirilis pada November 2014 mendatang. Still looks awesome, i guess..

Neversoft, sebagian besar dari gamer yang baru mencicipi industri game mungkin tidak terlalu familiar dengan nama yang satu ini. Namun mereka yang sempat tumbuh besar dengan Playstation generasi pertama, Neversoft menjadi developer legendaris yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Lewat tangan dingin mereka, game-game seperti Apocalypse – sebuah game action menjadikan aktor Bruce Willis sebagai karakter utama dan tentu saja game skating terpopuler – Tony Hawk’s Pro Skater eksis di industri game. Sayangnya, puluhan tahun membangun nama di bawah Activision ini harus berakhir. Activision memastikan penutupan studio developer yang satu ini.

Daripada ditutup, sebuah proses merger tampaknya menjadi kata yang lebih tepat. Nama Neversoft mungkin tidak akan terdengar lagi di masa depan, namun mereka kini akan menjadi bagian dari franchise populer Activision – Call of Duty. Benar sekali, Activision mengkonfirmasikan proses merger antara Neversoft dan Infinity Ward – developer di balik COD: Ghosts dan Modern Warfare, menjadi sebuah studio baru raksasa. Neversoft kehilangan namanya, dan nama studio baru gabungan yang lebih masif ini tetap mengusung nama “Infinity Ward” di dalamnya. Neversoft sendiri sempat ditunjuk utuk menangani mode “Exctinction” di COD: Ghosts beberapa waktu yang lalu. Studio gabungan ini akan dipimpin oleh kepala studio Infinity Ward sendiri – Steve Ackrich.

Tidak ada lagi nama studio developer bernama “Neversoft”. Activision memutuskan untuk meleburkannya dengan infinity Ward dalam satu studio raksasa dengan tetap mempertahankan nama developer seri Modern Warfare yang ternama tersebut.

Dengan keputusan untuk mempertahankan nama “Infinity Ward” terlepas dari proses merger yang mempertemukan dua developer besar, tampaknya niat Activision untuk menjadikannya sebagai salah satu “pabrik” Call of Duty tercermin sangat jelas. Apakah suntikan tenaga baru dari Neversoft ini akan membuat proyek Call of Duty selanjutnya dari Infinity Ward – yang rencananya akan meluncur dua tahun lagi – tampil lebih baik? Kita tunggu saja.

Satu yang pasti, dengan hilangnya nama Neversoft dari industri game, maka hilang pula lah eksistensi salah satu developer raksasa kawakan masa lalu yang satu ini. Goodbye, Neversoft..