Berlanjut dari satu seri ke seri lainnya setiap tahun, sebagian besar gamer yang serius mencinta genre fighting mungkin melihat seri Naruto Ultimate dari Cyber Connect 2 dan Bandai Namco sebagai game yang tidak memenuhi standar genre sama sekali. Walaupun demikian, di mata para penggemar manga dan anime Naruto, seri game ini menjadi media terbaik untuk mencicipi pengalaman Naruto yangn interkatif. Apalagi ia selalu hadir dengan cita rasa sinematik luar biasa yang siap memanjakan basis fans yang besar di seluruh dunia, lengkap dengan update karakter dan serangan epik yang menjadi identitas unik masing-masing. Inilah yang pantas untuk diantisipasi dari seri terbaru – Naruto Shippuden: Ultimate Ninja Storm Revolution untuk tahun 2014 ini!

Semakin banyak informasi yang meluncur, baik dari trailer maupun screenshot, semakin seri ini terlihat menjanjikan dan pantas untuk diantisipasi. Setelah sempat mengumumkan Obito sebagai salah satu karakter yang bisa digunakan, Bandai Namco merilis sebuah trailer terbaru untuk memperkenalkan seri ini kepada gamer di kawasan Eropa. Memanfaatkan momen Japan Expo di Perancis hari ini, trailer ini memperlihatkan begitu banyak detail baru, termasuk visualisasi serangan Ultimate Jutsu yang tampil super epik. Penjelasan mengenai sistem tim yang diubah serta layanan kompetisi yang bisa diracik gamer sendiri – Storm League juga diperkenalkan.

Menariknya lagi? Bandai Namco juga memanfaatkan kesempatan ini untuk menetapkan tanggal rilis pasti untuk Naruto Shippuden: Ultimate Ninja Storm Revolution. Game ini akan meluncur pada 12 September 2014 mendatang untuk Playstation 3 dan Xbox 360. Walaupun versi PC sudah dikonfirmasikan jauh-jauh hari, belum ada kepastian tanggal rilis untuk platform yang satu ini. Looks really awesome!

Sebuah usaha untuk menggebrak industri game dengan konsep game unik yang belum pernah dijajal sebelumnya, pengenalan pertama Murdered – Soul Suspect memang memperlihatkan potensi yang menjanjikan. Berdiri di bawah bendera besar Square Enix yang bahkan sempat memberikan spotlight yang cukup besar di beberapa bulan awal, antisipasi ini sayangnya harus berakhir dengan kekecewaan besar. Masalah sudah terlihat setelah popularitasnya tiba-tiba tenggelam dan Square sendiri bahkan tidak ambil pusing untuk mempromosikannya ketika dirilis di pasaran. Anda yang sempat membaca review kami sebelumnya tentu saja sudah cukup mengerti mengapa game ini ternyata tidak tampil sebaik dan seunik yang dibayangkan. Namun sayangnya, performa buruk ini ternyata harus dibayar mahal oleh sang developer sendiri.

Penjualan yang tidak terlalu baik dan review yang sebagian besar mengkategorikannya ke dalam game yang standar atau bahkan berada di bawahnya tampaknya menjadi pukulan keras bagi Airtight Games. Sunyi dan tidak terdengar, situs Geekwire justru menghadirkan satu fakta yang mengejutkan terkait developer ini.

Kunjungan situs GeekWire ke markas Airtight di Redmond membuka fakta yang mengejutkan. Kantor yang ditutup rapat tanpa pegawai, peralatan kantor yang dijual besar-besaran, dan para petinggi yang tidak bisa lagi dihubungi mengindikasikan kuat developer Murdered: Soul Suspect ini sudah gulung tikar.

Kunjungan ke markas Airtight di Redmond, Geekwire menemukan kondisi kantor yang sudah kosong dengan beragam peralatan kantor yang dijual dengan diskon besar-besaran. Di sana tertempel sebuah kertas yang secara terbuka menuliskan “Penutupan”. Tidak hanya itu saja, para petinggi Airtight juga tidak lagi merespon balik email para jurnalis yang menginginkan kejelasan informasi. Indikasi buruk juga muncul dari situs mereka sendiri yang sudah tidak lagi di-update, bahkan menuliskan Murdered: Soul Suspect sebagai game “Coming Soon” terlepas dari rilis yang sudah meluncur beberapa bulan lalu. Dari semua hal yang terjadi ini, besar kemungkinan bahwa Airtight Games sudah gulung tikar.

Baik Square Enix maupun Airtight Games sendiri masih belum memberikan pernyataan resmi terkait apa yang sebenarnya tengah terjadi. Namun jika memang indikasi ini berakhir pada kenyataan yang kita takutkan, tentu saja menjadi sesuatu yang menyedihkan untuk melihat lebih banyak developer yang tidak lagi mampu mempertahankan eksistensi mereka di industri game. Goodbye, Airtight Games? 

Source: GeekWire

Kejutan yang terus datang, satu demi satu, kalimat ini tampaknya tepat untuk menggambarkan posisi Battlefield Hardline di industri game saat ini. Kejutan pertama hadir dari implementasi konsep Battlefield yang berbeda dibandingkan seri yang selama ini kita kenal, menjadikan pertempuran antara para penegak hukum dan kriminal sebagai tema utama. Kejutan kedua mengalir dari fakta bahwa game ini ternyata dikembangkan oleh developer game survival horror Dead Space – Visceral Games yang bertanggung jawab penuh.

Dan kejutan terakhir? Berbeda dengan sebagian besar game yang mulai membuka masa beta game mereka setidaknya seminggu sebelum versi komersialnya dirilis, Battlefield Hardline versi beta sudah bisa dijajal berbulan-bulan sebelum versi komersial meluncur Oktober nanti. Untuk urusan yang terakhir ini, Visceral akhirnya mulai menunjukkan bahwa langkah ini tidak hanya sekedar untuk membangun popularitas, tetapi juga untuk menciptakan sebuah seri Battlefield yang lebih melekat pada apa yang diinginkan gamer.

Benar sekali, seperti sebagian besar masa beta, Battlefield Hardline tentu saja masih hadir dengan segudang masalah dan serangkaian mekanik yang dianggap gamer berpotensi menjadi kekurangan tersendiri. Lewat blog resmi Battlefield, Visceral mengaku bahwa mereka menangkap begitu banyak feedback yang kini akan mulai ditindaklanjuti. Mereka merilis 10 masalah yang menjadi fokus utama untuk disempurnakan di versi retail nanti. Apa saja?

Ada 10 masalah utama dari feedback selama masa beta yang akan menjadi fokus Visceral untuk menyempurnakan Battlefield Hardline.

• Pergerakan: Kecepatan pemain ditingkatkan 10 persen, dan ekstra 10 persen ketika berlari dengan hanya menggunakan pistol.
• Suppression: Sistem kamera dibenahi, bidikan tidak lagi terpengaruh ketika masuk dalam kondisi ini. Mempengaruhi kesadaran Anda akan lingkungan sekitar.
• Survivalist: Terlalu overpower. Revive akan membawa Anda kembali dengan 1 Health dan auto-inject setelah 5 detik.
• High Tension – Crane Camera Shake: meminimalisir efek goyang kamera dari event ini.
• High Tension – Stairs in High Tension Bug:  tangga tidak lagi menarik pemain untuk condong ke arah dinding.
• Elevated Objectives: membantu menemukan objektif, terutama ketika posisinya berada di atas atau di bawah pemain.
• Special Vehicles: lebih banyak kendaraan khusus akan disuntikkan ke dalam medan pertempuran. Rem tangan juga tengah dikerjakan.
• Stuck Vehicles: kesempatan untuk menggeser kendaraan dengan serangan melee jika terperangkap.
• Heavy Vehicle Damage: kendaraan berat kini punya titik lemah di bagian sisi, membuat mereka lebih mudah untuk dihancurkan.
• Vehicle Occupant List: menambahkan ikon Bag Carrier untuk membantu player mengenali karakter ini ketika masuk ke dalam kendaraan yang sama.

Battlefield Hardline sendiri rencananya akan dirilis pada 21 Oktober 2014 mendatang, untuk Playstation 3, Playstation 4, Xbox 360, Xbox One, dan tentu saja – PC.

Bagaimana dengan Anda yang sempat menjajal versi betanya beberapa waktu yang lalu? Apakah perbaikan yang tengah difokuskan Visceral ini sempat menjadi isu utama Anda ketika berada di medan pertempuran?

Ada begitu banyak alasan untuk jatuh cinta dengan proyek ambisius milik Rockstar – GTA V. Mengusung genre open world yang selama ini menjadi kekuatan utamanya, Rockstar berhasil mengintegrasikan beragam inovasi gameplay yang luar biasa dengan cerita tiga karakter yang dirangkai dengan begitu maksimal. Tidak mengherankan jika game ini berhasil tercatat di Buku Rekor Dunia sebagai game dengan penjualan tercepat, mencatat angka USD 1 Milyar hanya dalam waktu beberapa hari saja. Tidak mengherankan jika banyak pihak yang berusaha ikut “mengecap” peruntungan Rockstar dan sang publisher – Take Two ini. Salah satunya? Adalah artis Hollywood yang kian turun pamornya – Lindsay Lohan.

Setelah sempat dirumorkan beberapa waktu silam, aktris yang namanya melambung lewat film “Mean Girls” – Lindsay Lohan akhirnya secara resmi mengajukan tuntutan hukum terkait GTA V. Lohan mengklaim bahwa Rockstar telah menciptakan sebuah karakter yang mirip dengannya, tanpa meminta izin terlebih dahulu. Karakter bernama “Lacey Jonas”  ini disebut tidak hanya hadir dengan image yang mirip, tetapi juga suara dan gaya berpakaian. Klaim in juga diperkuat fakta bahwa salah satu misi juga meminta Anda beraksi di wilayah Chateau Marmont di Hollywood Barat – tempat dimana Lohan sendiri pernah tinggal.

Karakter bernama “Lacey Jonas” inilah yang menjadi sumber tuntutan Lohan.

Sayangnya, tidak dijelaskan berapa besar tuntutan ganti rugi yang diminta oleh Lindsay Lohan. Take-Two Interactive sebagai publisher juga masih menolak untuk memberikan komentar resmi terkait kasus  ini. Bagaimana menurut Anda sendiri? Apakah Anda setuju Lacey Jonas di GTA V “mencuri” kisah hidup dan karakter Lindsay Lohan?

Anda para penggemar game racing tentunya menantikan kehadiran Project CARS. Apalagi, dari beberapa trailer dan screenshot yang telah tersedia, nampak game garapan Slightly Mad Studios ini tampil sangat menawan.

Yang menarik, Bandai Namco Games Europe baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka telah mencapai kesepakatan dengan Slightly Mad Studios untuk mendistribusikan Project CARS secara internasional mulai November 2014 mendatang.

“Bandai Namco adalah partner yang sempurna untuk menghadirkan game kami kepada gamer di seluruh dunia,” ujar Ian Bell, petinggi Slightly Mad Studios. Senada dengan sang developer, pihak Bandai Namco pun mengaku senang bekerjasama dalam proyek yang dianggap sangat menjanjikan ini.

Bandai Namco resmi ditunjuk sebagai publisher internasional untuk Project Cars – game racing paling diantisipasi dari Slightly Mad Studios.

Seperti diketahui, dalam beberapa penampilannya melalui trailer dan screenshot, kualitas visual memang menjadi daya tarik utama dari Project CARS. Bahkan, lewat screenshot dan trailer yang diklaim hadir dari engine in-game mereka, Project CARS dinilai mampu memperlihatkan standar grafis yang belum pernah dicapai game racing manapun.

Game ini juga diklaim menyediakan daftar track terbesar yang pernah ada di game racing, waktu dan sistem cuaca yang dinamis, handling papan atas, fitur tuning dan pit stop, serta mendukung perangkat virtual reality seperti Project Morpheus dan Oculus Rift. Project CARS sendiri dipastikan akan dirilis untuk konsol next-gen yaitu PlayStation 4 dan Xbox One, Nintendo Wii U, serta PC.

Sebuah perubahan ekstrim yang cukup mengejutkan, kalimat yang satu ini tampaknya pantas untuk diarahkan pada franchise andalan PopCap Games – Plants vs Zombies. Tampil sebagai salah satu game bertema puzzle fenomenal yang berhasil mengukir ratusan juta jumlah unduhan di perangkat mobile, Plants vs Zombies berhasil membuat gamer casual dan core ketagihan lewat mekanik gameplaynya yang fun, sederhana, namun tetap menantang di saat yang sama. Di tengah penantian kehadiran seri keduanya beberapa bulan yang lalu, PopCap justru hadir dengan sebuah kejutan yang tidak bisa diprediksi sebelumnya. Menjadi semacam parodi untuk sebagian besar game bertema perang yang bertebaran di pasaran, Plants vs Zombies mendapatkan seri yang lebih “serius” – Garden Warfare.

Dirilis terlebih dahulu untuk Xbox One, dan akhirnya dirilis untuk PC, Anda yang sempat membaca preview kami sebelumnya tentu saja sudah punya sedikit gambaran tentang apa yang ditawarkan oleh game yang satu ini. Dengan kekuatan engine  tumpuan EA – Frostbite Engine 3.0, Garden Warfare menghidupkan kembali perang klasik antara para kaum tanaman dan zombie ini ke dalam model tiga dimensi yang penuh detail dan tentu saja – mekanik gameplay yang jauh berbeda dengan yang selama ini kita kenal. Dengan menjadikan pengalaman multiplayer sebagai satu-satunya nilai jual yang ditawarkan, Garden Warfare menempuh jalur serupa dengan Titanfall, seri game EA yang lain.

Lantas apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Plants vs Zombies: Garden Warfare ini? Mengapa kami menyebutnya sebagai sebuah game yang diciptakan untuk sekedar bersenang-senang? Review ini akan membahasnya lebih dalam untuk Anda!

Pertempuran yang Indah

Jika ada satu hal yang pantas untuk diacungi jempol dari Garden Warfare adalah implementasi engine Frostbite yang luar biasa. Game ini mampu tampil dengan visual yang indah.

Jika ada satu hal yang pantas untuk diacungi jempol dari Plants vs Zombies: Garden Warfare adalah keberhasilkan PopCap untuk memaksimalkan Frostbite Engine 3.0, engine yang selama ini melekat kuat dengan nama Battlefield dengan sangat optimal. Engine yang selama ini selalu diasosiasikan dengan usaha untuk mencapai kualitas visual yang lebih realistis atau kehancuran skala besar ini terbukti mampu berperan sebagai engine untuk game dengan tema dan genre yang berbeda. Selain Need for Speed: Rivals, Garden Warfare menjadi ajang pembuktian potensi tersebut, sekaligus menjadi jaminan bahwa jaminan bahwa proyek masa depan EA seperti Mirror’s Edge 2 dan Dragon Age: Inquisition berada di tangan yang tepat.

Dari sebuah game yang dulunya menawarkan visualisasi dua dimensi sederhana dengan animasi yang cukup baik, Garden Warfare membawa pertempuran klasik dua kubu unik ini ke dalam model tiga dimensi secara penuh. Dan hasilnya? Luar biasa! Ia berhasil menawarkan sebuah dunia yang tidak hanya luas untuk memfasilitasi mobilitas masing-masing user dalam pertempuran yang berlangsung cepat dan masif, tetapi juga mempertahankan atmosfer Plants vs Zombies yang kentara. Dengan desain lingkungan yang lebih terkesan kartun namun tetap dengan detail dan permainan warna yang pantas untuk diacungi jempol, Anda juga akan menemukan model karakter yang tidak kalah mengagumkan. Untuk sebuah proses adaptasi dari sebuah game dua dimensi ke tiga dimensi, Garden Warfare mengeksekusi hal tersebut dengan sangat baik.

Desain medan pertempuran yang ciamik, dengan permainan warna yang menyenangkan.

Adaptasi model karakter dari dua dimensi ke tiga dimensi juga tampil sangat baik.

Beragam ekstra efek visual lain yang dipresentasikan dengan manis, membuat Garden Warfare mampu bersaing dengan visual game rilis terkini, memperkuat citranya sebagai game untuk platform generasi terbaru.

Kita tidak hanya membicarakan model karakter atau sekedar desain lingkungan, tetapi juga beragam efek visual yang juga akan Anda dapatkan. Beragam efek visual unik membuat pertempuran terasa lebih epik, dengan kepingan bertebaran di sana-sini ketika Anda melemparkan serangan besar, atau sekedar efek tata cahaya yang membuat lingkungan terlihat kian ciamik. Untuk urusan visual, PopCap berhasil mengadaptasikan visual yang tidak hanya indah, tetapi mendukung kuat tema utama Plants vs Zombies seperti yang kita kenal selama ini. Efek positifnya? Transisi yang berjalan minim halangan.

Beberapa waktu yang lalu, SEGA memang sudah secara resmi mengkonfirmasikan bahwa seri Yakuza terbaru tengah dikerjakan. Walaupun belum ada detail apapun yang dibagikan selain platform rilis yang akan menuju Playstation 3 dan Playstation 4, SEGA sudah memastikan bahwa proyek terbaru ini akan bergerak dalam timeline cerita Yakuza sesungguhnya. Ini berarti, ia bukanlah sebuah seri spin-off ala Ishin yang sempat dirilis di Februari 2014 yang lalu untuk pasar Jepang dan kemungkinan akan menyandang angka “6” di belakangnya. Satu yang pasti, SEGA sudah mulai mampu membuat antisipasi seri terbaru ini lebih tinggi. Caranya? Percaya atau tidak, menggandeng ratusan artis film dewasa Jepang ke dalamnya.

Seperti seri-seri Yakuza sebelumnya, seri Yakuza terbaru yang masih misterius ini tentu akan menghadirkan fitur hostess – teman minum yang selama ini memang tumbuh menjadi identitas dan daya tarik tersendiri. Namun untuk proyek kali ini, SEGA secara terbuka bekerja sama dengan perusahaan film dewasa Jepang – Soft on Demand untuk menyeleksi artis mana saja yang akan masuk ke dalam game dan berinteraksi dengan Kazuma Kiryu –  si karakter utama.

SEGA akan membawa 10 artis film dewasa Jepang sebagai karakter hostess untuk seri Yakuza selanjutnya. Pilihan diberikan kepada gamer lewat sistem voting. 10 artis dengan voting terbanyak akan diadaptasikan seri untuk Playstation 3 dan Playstation 4 tersebut.

Menariknya lagi? Proses seleksi ini dilepas terbuka ke ruang publik. Lewat situs resmi mereka sendiri, gamer diminta untuk melakukan voting. 10 artis film dewasa Jepang yang mendapatkan jumlah suara terbanyak akan hadir di Yakuza 6 mendatang. Tidak hanya itu saja, sang produser game Yakuza sendiri – Masayoshi Yokoyama dalam wawancaranya dengan Famitsu, menyatakan bahwa di seri terbaru, akan ada fitur tambahan – “video rahasia” jika mereka berhasil berteman “erat” dengan hostess yang ada, walaupun tidak dijelaskan mendetail seperti apa.

Keputusan SEGA ini pun memicu reaksi yang cukup beragam dari dunia maya, beberapa tampil mendukung, sementara tidak sedikit yang bingung dan menyesalkan keputusan SEGA yang terkesan menonjolkan sisi seksualitas franchise ini. Parahnya lagi, SEGA masih tidak ingin berbagi detail apapun soal cerita atau karakter, atau sekedar memperlihatkan kualitas visual seperti apa yang ditawarkan, atau yang paling inginkan – kepastian apakah seri ini akan menuju versi Barat atau tidak.

10 artis film dewasa Jepang untuk menjadi gadis virtual dI Yakuza 6 mendatang? Let’s see..let’s see……for science..

Mungkin sebagian dari Anda pernah mendengar nama Hironobu Sakaguchi. Ya, ia adalah creator game RPG ternama, Final Fantasy. Baru-baru ini, Sakaguchi mengumumkan karya terbarunya yang berjudul Terra Battle.

Perlu diketahui bahwa Terra Battle berada di bawah pengembangan Mistwalker, studio yang didirikan oleh Sakaguchi di tahun 2004 menyusul keputusannya untuk hengkang dari Square Enix.

Menurut laporan dari Famitsu, composer ternama di game Final Fantasy, Nobuo Uematsu, dikabarkan juga bergabung dengan tim Sakaguchi untuk menggarap 20 lagu sebagai soundtrack game ini. Sayang, belum ada informasi soal seperti apa story dan gameplay dari Terra Battle nantinya.

“Ayah” Final Fantasy – Hironobu Sakaguchi mengumumkan game terbarunya – Terra Battle untuk platform mobile. Komposer kawakan – Nobuo Uematsu juga dikabarkan akan bergabung dengan proyek ini.

Meski begitu, bisa dipastikan bahwa game ini ditujukan untuk perangkat mobile yang menggunakan sistem operasi Android dan iOS. Yang menarik, Terra Battle akan dirilis secara Free-to-Play dan pihak developer berjanji gameplay-nya akan disesuaikan agar pemain bisa menamatkannya tanpa harus mengeluarkan uang untuk membeli item-item tertentu.

Kabar terakhir menyebutkan bahwa Terra Battle baru akan diluncurkan pada September 2014 mendatang. Meski saat ini hanya ditujukan untuk perangkat mobile, Sakaguchi sendiri berharap di masa depan ia bisa membawa Terra Battle ke konsol. Rincian lebih lanjut kabarnya akan diumumkan di Paris pada 3 Juli nanti saat para developer menghadiri acara VideoGameStory Exhibition.

Setelah harus membiarkan sang kompetitor utama – FIFA 14 untuk mendominasi dan mendulang perjualan yang luar biasa di platform generasi terbaru, Konami akhirnya siap untuk bersaing di tahun 2014 ini. Dengan PES 2015 yang sudah diperkenalkan beberapa waktu yang lalu lewat trailer dan beberapa screenshot perdana, Konami akhirnya secara resmi mengkonfirmasikan eksistensi seri terbaru ini untuk Playstation 4 dan Xbox One. Tidak hanya itu saja, merilis beberapa screenshot terbaru, Konami juga akhirnya memberikan beberapa detail terbaru sekaligus alasan, mengapa PES 2015 akan tampil sebagai game sepakbola yang layak untuk diantisipasi.

Setelah sempat dibombardir dengan fitur visual terbaru FIFA 15 yang baru saja diperkenalkan EA beberapa hari yang lalu, Konami merilis serangkaian screenshot terbaru PES 2015 yang diperkuat dengan Fox Engine sekaligus memberikan detail fitur visual apa saja yang baru.

Konami mengklaim bahwa PES 2015 adalah seri pertama yang mengimplementasikan Fox Engine secara optimal terlepas dari sudah digunakannya engine ini di seri sebelumnya. Mereka menyebut bahwa Fox Engine di PES 2014 hanyalah sebuah “embrio” dan kekuatan sesungguhnya akan terlihat di seri untuk tahun ini. Mereka menciptakan ulang lebih dari 1000 pemain ini, yang tidak hanya mirip dari sisi wajah, tetapi animasi gerak dan gaya bermain yang bisa disandingkan dengan aksi mereka di dunia nyata. Untuk menciptakan atmosfer yang lebih realistis, animasi penonton dan tata cahaya juga dibenahi.

Satu hal yang menarik, PES 2015 ternyata juga akan menyuntikkan sistem microtransactions di mode MyClub yang ditawarkan. Ini berarti, pemain berkesempatan untuk membangun tim yang mereka inginkan dengan mengorbankan sedikit uang nyata. Namun berbeda dengan sistem serupa yang sempat diadaptasikan EA di FIFA Ultimate Team yang menjual pemain dalam paket, PES 2015 menjual pemain per invidu secara terpisah. Untuk mendukung sensasi permainan yang lebih, update mingguan juga disuntikkan untuk memastikan lineup tim atau tranfer yang lebih ter-update selayaknya yang terjadi di dunia nyata.

PES 2015 akan dirilis untuk Playstation 3, Playstation 4, Xbox 360, Xbox One, dan tentu saja – PC pada musim gugur / musim dingin mendatang.

Jadi? Bagaimana dengan pilihan Anda sejauh ini setelah melihat serangkaian trailer dan screenshot terbaru dari kedua belah pihak? FIFA 15 atau PES 2015?

Selalu menjadi sebuah berita yang memilukan dan menyedihkan memang ketika melihat developer yang selama ini kita kenal, ternyata harus berjuang melawan kesulitan finansial yang katastropik. Terutama jika kita membicarakan developer sekelas Crytek, yang selama ini memberikan kontribrusi yang cukup signifikan di industri game. Lewat dua produk andalan mereka – CryEngine sebagai engine utama dan Crysis sebagai franchise andalan, Crytek membuktikan pada dunia kualitas visual yang bisa ditawarkan oleh industri game. Namun terlepas dari semua proyek game baru yang sudah mereka umumkan seperti Hunt, Arena of Fate, dan yang paling diantisipasi – Homefront: The Revolution, Crytek tidak memperlihatkan perubahan yang positif. Informasi terbaru yang muncul justru mengindikasikan kondisi yang semakin buruk.

Terlepas dari begitu banyak laporan tentang kesulitan finansial yang tengah melanda, Crytek memang sempat memberikan bantahan tegas dan menyatakan bahwa mereka baik-baik saja. Namun, kondisi yang bertolak belakang justru disampaikan oleh para pekerja yang bernaung di bawah bendera developer Ryse ini. Setelah sempat disebut-sebut gagal membayar gaji karyawan selama beberapa bulan terakhir, Crytek mulai kehilangan tenaga kerja dalam jumlah yang signifikan. Hasil investigasi situs gaming – Kotaku menyebutkan bahwa studio Crytek UK yang seharusnya menangani Homefront The Revolution, kini mulai ditinggalkan para karyawan. Gaji telat dan utang yang menumpuk akhirnya mendorong lebih dari 100 karyawan  keluar.

Informasi terbaru mengungkapkan bahwa Crytek UK – yang tengah menangani Homefront; The Revolution mulai ditinggalkan oleh karyawannya.

Sumber informasi ini  juga mengungkapkan bahwa Crytek saat ini tengah bernegosiasi dengan Deep Silver sebagai pihak publisher, dengan harapan besar mereka akan mengambil alih kepemilikan studio dan meneruskan proyek Homefront: The Revolution itu sendiri. Dengan investasi yang sudah mereka keluarkan, menjadi hal yang sangat rasional bagi Deep Silver untuk memastikan seri game yang cukup diantisipasi ini untuk terus berlanjut. Namun belum ada kepastian apapun hingga saat ini. Baik Crytek maupun Deep Silver sendiri menolak berkomentar terkait masalah ini.

Hang on Crytek, don’t die on us!

Salah satu game paling adiktif yang pernah diciptakan di industri game, pernyataan yang satu ini tampaknya tidak berlebihan jika mengarah pada franchise Civilization yang dikembangkan oleh Firaxis Games. Berada di bawah bendera 2K, Civilization memang menawarkan sensasi sebuah game strategi kompleks yang menjadi daya tarik tersendiri. Alih-alih sekedar membangun pasukan dalam jumlah besar dan menaklukkan teritori yang ada, ada begitu banyak yang hal yang bisa Anda lakukan untuk mencapai kemenangan, dari diplomasi hingga tampil dominan di sisi teknologi. Setelah berkutat dengan politik antara negara di dunia, Civilization akhirnya siap menuju luar angkasa. Bersiaplah untuk teradiksi kembali, karena sang proyek terakhir – Civilization: Beyond Earth akhirnya mendapatkan tanggal rilis pasti!

Mengusung core mechanic yang serupa, Civilization: Beyond Earth memang lebih pantas disebut sebagai penerus dari franchise Sid Meier yang lain – Alpha Centauri yang sempat dirilis di tahun 1999 yang lalu. Terdampar di sebuah planet asing yang hadir dengan ekosistem uniknya sendiri, game ini menjanjikan pengalaman Civilization yang berbeda.

Civilization: Beyond Earth akan dirilis pada 24 Oktober 2014 mendatang.

Menyambut pengumuman tanggal rilisnya, 2K Games juga mengumumkan bonus pre-order berupa Exoplanets Map Pack yang berisi enam peta custom – Kepler 186f, Rigil Khantoris Bb, Tau Ceti d, Mu Arae f, 82 Eridari, dan Eta Vulpeculae b yang semuanya terinsipirasi planet luar di dunia nyata. Untuk membantu gamer yang mendapatkan sedikit gambaran permainan seperti apa yang akan mereka dapatkan, sebuah video walkthrough juga dirilis.

Jadi kapan Anda akan bisa menikmatinya? Civilization: Beyond Earth akan dirilis pada 24 Oktober 2014 mendatang, eksklusif untuk PC.

Another October game??! RIP wallet..

Salah satu game open world dengan basis fans yang cukup besar dan cukup untuk diantisipasi tahun ini, kehadiran Far Cry 4 memang boleh dibilang sebagai sebuah kejutan ekstra. Apa pasal? Berbeda dengan franchise game raksasa lain yang mungkin sudah diperkenalkan jauh jauh hari untuk membangun hype yang mumpuni, Ubisoft baru mengkonfirmasikan eksistensi Far Cry 4 beberapa bulan yang lalu. Dimulai dari rumor yang berujung nyata, serangkaian screenshot dan demo gameplay selama E3 2014 membuktikan alasan mengapa proyek ini menarik untuk dinantikan. Trailer teranyar yang dirilis juga tidak kalah “menggoda”.

Trailer bertajuk “The Press Has Spoken” ini menjadi semacam ajang promosi terbuka, menggabungkan ekstra scene gameplay yang baru dengan kesan-kesan positif yang dituliskan oleh media gaming luar negeri. Mengusung mekanik inti gameplay yang serupa dengan seri sebelumnya, Far Cry 4 tetap hadir dengan beberapa mekanik baru untuk menyesuaikan diri dengan tema Himalaya yang menjadi nilai jual utama. Menggunakan grappling hook untuk mencapai tempat yang lebih tinggi, lingkungan yang bisa dihancurkan, ekstra senjata dan ledakan, konsep multiplayer kooperatif ayng sudah lama dinantikan hingga gajah-gajah yang terlihat brutal luar biasa menjadi highlight utama.

Far Cry 4 sendiri rencananya akan dirilis pada 18 November 2014 mendatang, untuk Playstation 4, Playstation 3, Xbox One, Xbox 360, dan tentu saja – PC. Looks awesome!

Studi terbaru tentang pengaruh video game terhadap perilaku sang pemain kembali terungkap. Menurut penelitian yang dipimpin oleh Matthew Grizzard, PhD, asisten profesor di Buffalo Department of Communication, perilaku buruk yang terlihat di video game justru membuat gamer semakin sensitif terhadap nilai moral yang ada.

Perlu diketahui bahwa penelitian ini melibatkan 185 subyek yang secara acak ditugaskan untuk bermain game di kondisi tertentu, misalnya bermain game shooter sebagai seorang teroris atau tentara Amerika Serikat. Setelah menyelesaikannya, ke-185 subyek mengisi kuesioner yang dirancang untuk menilai seberapa penting nilai-nilai moral yang ada bagi mereka.

“Bukannya membuat moral gamer semakin menurun, penelitian ini menunjukkan bahwa video game yang penuh kekerasan akan meningkatkan moral gamer menjadi lebih sensitif. Ini mungkin, dalam kaitannya dengan kehidupan nyata, akan membuat gamer secara sukarela ingin melakukan sesuatu yang menguntungkan orang lain,” jelas Grizzard.

Penelitian terbaru membuktikan bahwa gamer yang memainkan game-game kekerasan biasanya memiliki tingkat sensivitas yang lebih tinggi terhadap nilai moral. Apa pasal? Dengan memainkan game-game tersebut, mereka mengembangkan rasa bersalah dan pengetahuan lebih tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Mereka juga cenderung tidak berkeberatan membantu orang lain secara sukarela.

Grizzard menjelaskan tentang beberapa studi terbaru, termasuk yang ia sajikan kali ini, yang menemukan bahwa perilaku tidak bermoral dalam video game memunculkan perasaan bersalah para pemain yang melakukannya. Hasilnya, rasa bersalah tersebut dapat menyebabkan pemain menjadi lebih sensitif terhadap pelanggaran- pelanggaran moral yang mereka lakukan selama bermain game.

Seperti diketahui, sebelumnya juga sebuah artikel tentang dampat dari video game yang dipublikasi oleh Neurology Now dari American Academy of Neurology. Bedanya, penelitian menyebutkan bahwa bermain game secara berlebihan tidak hanya berdampak buruk pada perilaku remaja, tetapi juga otak remaja itu sendiri.

Lalu, bagaimana dengan Anda sendiri? Dampak apa yang Anda rasakan di kehidupan nyata setelah sekian lama menjadi seorang gamer?

Benci dan cinta, skeptis dan penuh harapan di saat yang sama, hubungan inilah yang tampaknya menghiaso keseharian developer – Square Enix dengan basis fans yang berbagi begitu banyak momen berharga dengannya. Setelah sempat tampil begitu memukau di E3 2013 yang lalu lewat pengumuman Final Fantasy 15 dan Kingdom Hearts 3, semua hype yang terbangun tersebut justru harus hancur berantakan tahun ini. Enam bulan pertama di tahun 2014, dan gamer sama sekali buta dan tidak mendapatkan pasokan update informasi apapun terkait dua seri generasi terbaru ini. Mereka bahkan melewat ajang E3 2014 kemarin tanpa alasan yang kuat. Pertanyaanya kini, apa kabar proses pengembangannya?

Dalam wawancaranya dengan situs gaming – GameInformer, co-director Kingdom Hearts 3 – Tai Yasue meyakinkan bahwa proses pengembangan seri petualangan terbaru Sora tersebut berjalan sangat baik, bahkan berjalan dalam kecepatan penuh. Struktur tim sudah dibangun sedemikian rupa untuk memastikan proyek KH HD 2.5 Remix tidak menghambat pengembangan Kingdom Hearts 3 sama sekali. Saat ini, tim mereka masih menjajal beragam potensi yang bisa disematkan di dalamnya, terutama dari konten kreatif dan teknologi yang diusung. Salah satu yang menjadi fokus saat ini adalah mengembangkan lebih banyak variasi serangan berbasis atraksi yang sempat menjadi fokus di trailer gameplay terakhir Kingdom Hearts 3 beberapa waktu yang lalu. Tidak hanya itu saja, mereka juga berusaha menawarkan lebih banyak konten baru dari dunia Disney. Yasue bahkan mengaku tertarik dengan “Frozen”.

Square Enix memastikan bahwa proses pengembangan KH 3 berada dalam kecepatan penuh!

Lantas apa yang membuat mereka mengabaikan E3 2014 kemarin untuk memberikan informasi ekstra terkait Kingdom Hearts 3? Yasue mengaku bahwa Square Enix memang menjadikan tahun ini sebagai tahun milik KH 2.5 HD remix dan berfokus untuk mempromosikan seri untuk Playstation 3 tersebut. Yasue memang menyatakan akan memberikan lebih banyak informasi terkait Kingdom Hearts 3 di acara game di masa depan, walaupun masih tanpa detail apapun.

*uhuk* FF 15 *uhuk*

Kelahiran platform generasi gaming yang terbaru tentu saja selalu diikuti dengan peningkatan performa yang cukup signifikan dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Dengan potensi besar yang ditawarkan, developer kini punya ekstra kekuatan untuk mengimplementasikan engine yang lebih kuat, yang tidak hanya menawarkan kualitas visual yang lebih baik, tetapi juga beragam mekanik baru yang sebelumnya tidak bisa disuntikkan ke dalam video game. Tren inilah yang tengah terjadi, dengan beberapa engine teranyar yang sudah diperkenalkan kepada publik dengan daya tarik yang sudah ditolak. Fox Engine, Luminous Engine, Disrupt Engine, Cryengine, Unity 5, Snowdrop Engine, dan tentu saja – Unreal Engine 4. Yang jadi pertanyaan, siapakah yang pantas menyandang status sebagai yang terbaik?

Pertanyaan inilah yang dilemparkan oleh majalah Develop 100 kepada para pelaku industri game yang selama ini bekerja di belakang layar. Intinya adalah membahas teknologi apa saja yang dianggap terbaik untuk membantu proses pengembangan game saat ini, dari gadget hingga perangkat lunak yang tersedia. Dan dari semua engine yang masuk ke dalam list, Unreal Engine 4 dari Epic dinobatkan sebagai engine terbaik, mengalahkan engine lain seperti CryEngine, Havok, Unity5, dan beragam engine yang lain. Sistem langganan bulanan yang cukup terjangkau, penggunaan source code C++, dan kemudahan implementasi bahkan di perangkat mobile menjadi alasan terkuat.

Unreal Engine 4 dinobatkan sebagai teknologi engine game terbaik oleh para pelaku besar di belakang industri game.

Lantas bagaimana dengan Anda sendiri? Dari semua engine yang diperlihatkan developer saat ini, manakah yang paling menarik perhatian Anda?

Sebagian dari Anda, khususnya pemilik Xbox, tentunya sudah tidak asing dengan Kinect. Ya, motion controller garapan Microsoft ini memungkinkan gamer bermain dengan bermodal gerakan tubuh.

Sudah cukup lama sejak kabar tentang Microsoft akan merilis Kinect untuk PC pertama kali mencuat ke permukaan. Kini, pihak perusahaan dipastikan telah memilih tanggal rilis resminya.

Hal itu terlihat saat Microsoft Store membuka tahap pre-order untuk Kinect for Windows v2 dengan banderol USD 199. Di website tersebut, Microsoft tak lupa mencantumkan tanggal rilis yakni pada 15 Juli 2014!

Ini adalah tanggal yang sama dengan penyelenggaraan virtual training event yang digelar Microsoft untuk menunjukkan pada developer bagaimana Kinect v2 berfungsi dan memahami manusia.

Microsoft Store membuka tahap pre-order untuk Kinect for Windows v2 dengan banderol USD 199. Di website tersebut, Microsoft tak lupa mencantumkan tanggal rilis yakni pada 15 Juli 2014!

“Sensor Kinect for Windows v2 memberikan presisi, responsif, dan kemampuan intuitif yang lebih baik bagi para developer yang dibutuhkan untuk mengembangkan aplikasi berbasis suara dan gerakan tubuh untuk Windows desktop dan Windows Store,” tulis Microsoft dalam website.

Menarik melihat bagaimana harga Kinect for Windows v2 ternyata dua kali lipat lebih mahal dibanding Kinect versi bundling dengan Xbox One. Perlu diketahui bahwa Xbox One dengan Kinect dibanderol USD 499, sementara Xbox One tanpa Kinect dijual seharga USD 399 yang artinya selisihnya hanya USD 100.

Berapa banyak dari Anda yang merindukan bagimana cara publisher game di masa lalu memasarkan produk mereka? Tidak bertele-tele seperti saat ini, hampir semua game yang dirilis ke pasaran memang sudah dipastikan rampung dan menyediakan semua konten yang memang diinginkan oleh developer itu sendiri. Sementara saat ini, publisher lebih tertarik untuk menyempurnakan game setelah rilis via patch atau  menawarkan konten ekstra yang harus dibeli lagi dengan menggunakan uang dalam jumlah tertentu, atau yang sering disebut sebagai DLC. Terlepas dari reaksi negatif yang sering mengemuka untuknya, Ubisoft – salah satu publisher terbesar di industri game saat ini, selalu mengandalkan model bisnis seperti ini. Mereka bahkan berani mengklaim bahwa generasi gaming saat ini mulai terbuka terhadap DLC.

Ubisoft memang merupakan sedikit dari publisher yang selalu menyediakan DLC, bahkan dari hari pertama game andalannya dirilis. Terlepas dari reaksi negatif yang mengemuka, Ubisoft menyebut bahwa gamer kini bisa lebih menerima DLC. Sang VP Digital Publishing – Chris Early, dalam wawancaranya dengan situs GamesIndustry International menyatakan bahwa gamer tidak lagi menolak dan mengeluarkan komplain terkait DLC seperti di masa lalu. “Tidak ada perlawanan. Mungkin ada sekitar 12 orang yang berteriak di suatu tempat, tapi terserahlah. Secara keseluruhan, tidak ada masalah”, ungkap Early.

Ubisoft mengklaim bahwa gamer kini jauh lebih terbuka menerima DLC. Gelombang penolakan dan komplain seperti di masa lalu kini lebih mereda.

Ia juga menyebut bahwa reaksi lebih positif ini terjadi karena Ubisoft kini berkomunikasi lebih baik dengan gamer sebagai komunitas. Tidak hanya itu saja, ia juga mengklaim bahwa setiap DLC yang menyertai game-game Ubisoft memang konten lengkap yang didesain untuk menawarkan pengalaman gaming yang lebih baik, tidak hanya sekedar meminta gamer untuk membeli sesuatu yang seharusnya sudah disertakan Ubisoft sejak awal rilis.

Bagaimana dengan Anda sendiri? Apakah Anda termasuk gamer yang sudah mulai menerima kehadiran DLC atau tetap anti terhadap tambahan konten berbayar ini?

Dua hari lagi, dan Indonesia akan melaksanakan pesta Demokrasi terbesar, merayakan kebebasan untuk memilih satu dari dua pemimpin yang akan membawa bangsa besar ini dalam perjalanan lima tahun ke depan. Perjalanan lima tahun penuh harapan, perjalanan lima tahun penuh mimpi, perjalanan lima tahun penuh gelombang optimisme. Berjuang bersama sebagai sebuah bangsa yang terbangun dari identitas budaya, agama, ras, dan golongan yang berbeda memang bukan sesuatu yang mudah, tetapi pemilu menjadi pintu gerbang untuk memulai perjalanan sebagai sebuah negara yang satu, yang berdiri di bawah Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Layaknya sebuah kapal kokoh yang kini siap mengaruhi lautan yang luas, kita butuh seorang Nahkoda yang pantas.

Anda yang sempat membaca artikel toplist kami sebelumnya tentu saja sudah menyadari bahwa JagatPlay pernah membahas tentang 10 karakter game mana saja yang dianggap akan justru membawa Indonesia semakin dalam menuju keterpurukan. Kini menyambut pesta demokrasi yang penuh dengan aura positif dengan begitu banyak mimpi besar yang hendak dicapai, menjadi momen yang tepat untuk merilis sebuah artikel pembanding. Kita akan membahas 10 karakter video game yang kami anggap sebagai kandidat terbaik untuk memimpin Indonesia sebagai sebuah bangsa, tidak hanya karena karakterisasi yang disuntikkan padanya, tetapi juga lewat beragam tindak tanduk dan keputusan tiap karakter ini ketika dihadapkan pada sejumlah konflik yang tidak kalah kompleks dengan dunia nyata.

Lantas, dari semua karakter di video game, siapa saja yang kami anggap sebagai calon pemimpin terbaik untuk Indonesia?

10. Albert [Legend of Dragoon]

Seorang pemimpin yang tidak hanya sekedar memerintah, tetapi menggunakan kemampuan fisiknya sendiri untuk turun dari tahtanya yang nyaman dan berjuang untuk menciptakan sebuah perubahan secara nyata. Kalimat yang satu ini tampaknya cocok untuk menjelaskan sosok Albert dari Legend of Dragoon. Lahir dan memerintah sebagai raja yang cukup dicintai rakyatnya, Albert memutuskan untuk turun dari posisi nyamannya dan melanjutkan takdir sang sahabat yang tewas – Lavitz sebagai Dragoon Hijau. Seorang raja yang rela untuk mengorbankan kekuasaan dan posisi nyaman untuk kerja yang lebih nyata untuk rakyat? Bukankah itu kualitas pemimpin yang kita impikan.

9. Phoenix Wright (The Ace Attorney)

Secara fisik, Phoenix Wright mungkin tidak terlihat sebagai seorang calon pemimpin yang potensial, apalagi dari statusnya sebagai seorang pengacara yang di Indonesia, memang seringkali diidentikkan dengna pembela kekuasaan. Namun ketika berbicara tentang idealisme dan dedikasi untuk memperjuangkan kebenaran, Wright adalah sosok yang kita butuhkan. Ia juga terhitung sebagai teman yang setia dan tidak pernah lari ketika dibutuhkan, bahkan pada kasus dan situasi yang dimana ia harus mempertahankan kehormatan profesinya sebagai pejuang kebenaran garis depan. Seseorang yang rasional menganalisa semua pertimbangan sebelum memutuskan, Wright akan menjalankan tugas kebenaran dengan sangat baik.

8. Mario [Super Mario Bros.]

Pintar, setia, atau dimanfaatkan? Memang terhitung sedikit semu untuk memasukkan karakter sekelas Mario ke dalam 10 calon pemimpin Indonesia terbaik dari video game. Namun jika melihat seberapa ia terus menyelamatkan Peach dan dunia dari ancaman Bowser tanpa sekalipun mengeluh dan meragukan dirinya sendiri, hal ini cukup untuk mendorong Indonesia sendiri. Yang dibutuhkan dari bangsa dengan kualitas sumber daya alam dan sumber daya manusia yang luar biasa ini hanyalah sedikit dorongan  kepercayaan diri dan konsistensi bergerak, sesuatu yang bisa diinsipirasi dari sepak terjang Mario selama ini. Berangkat dari hal inilah, Mario yang selama ini selalu menunjukkan perilaku baik tanpa sedikit pun buruk, menjadi kandidat yang begitu menggoda.

7. Jim Raynor [Starcraft]

Sederhana, jujur, terbuka, dan bersemangat, keempat kepribadian inilah yang disuntikkan Blizzard untuk mendeskripsikan sosok Jim Raynor – salah satu karakter penting di semesta Starcraft. Ia tidak serta merta menggunakan kekuatannya untuk mencari masalah dan lebih memanfaatatkannya sebagai media untuk mengambil keputusan, bahkan di saat tersulit sekalipun. Dari semua karakter pasukan Terran, Raynor menjadi yang paling “lurus” dan seringkali menjadi tumpuan untuk mencapai hasil terbaik di saat terburuk sekalipun. Kualitas yang kita butuhkan sebagai bangsa saat ini.

Pada akhir Juli 2014 mendatang, The Last of Us: Remastered akan hadir di konsol teranyar garapan Sony, PlayStation 4. Sebagian dari Anda para gamer tentunya bertanya-tanya, sesungguhnya apa alasan terkuat game ini hadir hanya setahun setelah meraih berbagai kesuksesan di PS3.

Jika sebelumnya Anda telah memainkan The Last of Us di PS3 dan sekarang telah memiliki PS4, mungkin hasrat untuk memainkannya kembali tidak terlalu besar selain karena ingin melihat peningkatan kualitas visual. Walaupun demikian, menurut Sony masih banyak gamer PS4 yang sama sekali belum pernah menyentuh game ini.

“The Last of Us dinilai sebagai salah satu judul paling signifikan di konsol generasi sebelumnya, dan memenangkan banyak sekali penghargaan. Rasanya tidak adil jika fans kami yang baru tidak pernah memainkan game ini,” ujar Josh Walker, Product Manager di Sony Computer Entertainment Europe dalam sebuah wawancara dengan MCV.

Sony mengungkapkan bahwa banyak gamer PS 4 yang belum pernah memainkan The Last of Us sebelumnya, yang mendorong rilisnya versi The Remastered akhir bulan ini.

Walker memang tidak menyebut angka pasti dari jumlah gamer PS4 yang belum pernah memainkan The Last of Us. Meski begitu, Sony menjelaskan bahwa mereka bisa melihat seberapa banyak gamer PS4 yang sudah memainkan The Last of Us dari data di PlayStation Network.

Seperti diketahui, The Last of Us: Remastered akan berjalan di resolusi 1080p dengan 60fps. Dibanding versi PS3, game ini menawarkan model karakter dengan resolusi yang lebih tinggi, serta peningkatan pada efek bayangan dan cahaya. The Last of Us: Remastered sudah termasuk DLC, komentar dari sang director, dan wawancara spesial dengan Troy Baker (Joel) dan Ashley Johnson (Ellie).

Setelah sempat menjadi misteri selama beberapa bulan pertama 2014 ini, baik EA maupun Konami akhirnya memperkenalkan secara resmi produk game sepakbola andalan mereka untuk meramaikan persaingan akhir tahun mendatang. FIFA 15 diperkenalkan pertama kali lewat sebuah trailer perdana, yang walaupun belum membahas masalah gameplay lebih mendalam, berhasil memperlihatkan implementasi Ignite yang lebih optimal untuk fitur visual yang lebih baik. Sementara di sisi lain, PES 2015 yang akan dirilis di platform next-gen untuk pertama kalinya, juga mengklaim Fox Engine yang jauh lebih sempurna. Namun dari semua fitur yang ia perkenalkan, ada satu bagian yang cukup mengejutkan dari game racikan Konami tersebut. Benar sekali, untuk pertama kalinya, PES 2015 akan menawarkan mekanisme microtransactions.

Microtransactions atau yang lebih populer disebut sebagai item mall memang masih menjadi sumber kontroversi tersendiri. Namun sebagian besar gamer tentu saja setuju, bahwa tidak ada ruang untuk sistem seperti ini di sebuah game yang akan dijual dengan harga penuh. Namun Konami tampaknya berpendapat lain. Mengomentari beragam reaksi negatif yang muncul, Konami akhirnya angkat bicara dan membela keputusan untuk menghadirkan microtransactions di mode myClub PES 2015. Mereka mengemukakan satu alasan utama.

Konami menyebut sistem microtransactions yang mereka suntikkan untuk membantu gamer yang tidak punya banyak waktu di PES 2015.

Sang kepala studio Konami – James Cox menyebut bahwa mekanisme ini disuntikkan untuk membantu gamer yang tidak memiliki waktu banyak di PES 2015. Lagipula Cox menjelaskan bahwa opsi ini adalah sesuatu yang sifatnya alternatif, dan gamer selalu punya kesempatan untuk membangun tim kesayangannya tanpa harus mengorbankan uang nyata sepeserpun. Berbicara dengan IGN, Cox menyebut bahwa Konami hanya berada dalam posisi memberikan sebuah pilihan, karena pada akhirnya, menjadi sebuah fakta yang tidak terelakkan bahwa beberapa gamer memiliki lebih banyak waktu, sementara yang lain memiliki lebih banyak uang. Microtransactions dipilih untuk memfasilitasi dua kelompok gamer ini. Cox juga menegaskan bahwa uang nyata yang dikeluarkan gamer akan memberikan pemain yang mereka butuhkan di myClub secara perorangan.

Bagaimana dengan Anda sendiri? Apakah Anda termasuk gamer yang setuju atau tidak setuju dengan implementasi microtransactions di PES 2015 oleh Konami?