Kegembiraan memang menyelimuti hampir semua gamer PC di seluruh dunia, ketika Playstation 4 dan Xbox One dikabarkan mengusung arsitektur x86 yang serupa. Dengan skenario yang satu ini, developer punya kemudahan untuk menciptakan atau sekedar melakukan port game andalan mereka, dari konsol ke PC dan sebaliknya. Namun, seberapa maksimalnya game-game ini tampil, tetap masih bergantung pada platform apa yang diposisikan sebagai platform pengembangan utama oleh developer. Jika tetap difokuskan pada konsol, maka versi PC-nya tidak akan memperlihatkan kualitas yang optimal karena keterbatasan yang ada. Sementar jika difokuskan di PC, maka Anda akan mendapatkan fenomena yang terjadi di The Witcher 3: Wild Hunt.
Sebagai salah satu game RPG yang paling diantisipasi di tahun 2015 mendatang, The Witcher 3 memang terlihat luar biasa, dari kualitas visual, gameplay, dan dunia yang dibangun oleh CD Projekt sendiri. Dengan ambisi untuk tampil habis-habisan di PC, kebijakan ini mungkin berujung pada mimpi buruk tersendiri bagi gamer yang mengandalkan Playstation 4 dan Xbox One sebagai platform generasi terbaru.
Dalam wawancaranya dengan Gamespot, Tomasz Tinc dari CD Projekt menegaskan bahwa mereka tengah berjuang untuk mengoptimalkan game ini, sehingga belum bisa berbagi informasi soal resolusi akhir untuk versi konsol new-gen. Namun, ia juga menegaskan bahwa mereka tetap berambisi mengejar resolusi dan framerate tertinggi yang bisa dihasilkan, walaupun tidak yakin akan mampu mencapai angka 1080p, baik di Playstation 4 maupun Xbox One.
The Witcher 3: Wild Hunt sendiri rencananya akan dirilis pada 24 Februari 2015 mendatang, untuk Playstation 4, Xbox One, dan tentu saja – PC. So…….PC version, then?
↧
The Witcher 3 Mungkin Tidak 1080p di PS 4/Xbox One
↧
Review Powerlogic X-Craft Series: Mouse Gaming Super Murah Dengan Makro!
Gaming mouse memang saat ini menjadi suatu kewajiban bagi para gamer. Menggunakan mouse dengan segudang fitur, tampilan yang menarik serta kenyamanan menjadi sesuatu yang esensial, tidak hanya untuk meningkatkan kepercayaan diri, tetapi juga kemampuan bermain. Namun, bagi sebagian orang, ia masih ditawarkan di kisarah harga yang cukup tinggi. Belakangan ini Powerlogic meluncurkan gaming mouse murah yang diberi nama X-Craft. Ya, terdapat tiga buah mouse yang termasuk dalam keluarga X-Craft series, yaitu, X-Craft Trek 1000, X-Craft Twilight 2000, dan terakhir X-Craft Tron 5000. Penasaran dengan ketiga mouse tersebut? Yuk mari kita simak review mouse kami berikut ini.
Desain dan fitur
Ketiga mouse ini memang memperlihatkan bentuk “gaming” yang kuat, dengan beberapa garis garis berbeda di setiap varian mouse. Secara fisik, ketiganya berbentuk sama. Bentuk yang lumayan besar dengan bagian samping menjorok kedalam, menjadikan mouse tersebut cocok untuk digunakan, baik Anda yang menggunakan palm grip maupun claw grip. Bahan material karet pada sisi luar juga membangun grip yang lebih baik. Bagi Anda yang mudah berkeringat, tidak perlu khawatir mengingat mouse tersebut tidak mudah untuk meninggalkan jejak atau gampang kotor jika terkena keringat. Inilah mouse tersebut ketika dinyalakan, terlihat motif dan karakter LED dari mouse tersebut berbeda beda. Dengan warna yang bisa dibilang “meriah”, mouse tersebut memiliki kemampuan untuk berubah warna secara otomatis.Ssayangnya, fitur perubahan warna tersebut tidak bisa diatur sesuai dengan keinginan pengguna. Anda juga bisa menemukan beberapa bagian identifikasi brand di mouse ini, dari tulisan brand utama – PowerLogic di bagian belakang mouse dan varian merknya di bagian samping. Menariknya lagi, ketiga mouse ini juga diperkuat dengan fungsi makro yang biasa kita temukan pada sebagian besar mouse gaming saat ini. Sebuah tombol CPI yang berfungsi untuk mengatur sensitivitas mouse tersebut. Anda bisa mengatur fungsi 6 buah tombol yang terdapat di mouse ini sesuai dengan keinginan dan kebutuhan Anda. Menggunakan sensor optik. ketiga varian mouse ini memiliki pengaturan sensitivitas hingga 3200 DPi, cukup untuk memfasilitasi Anda yang memang membutuhkan mouse dengan kecepatan tinggi dan presisi di saat yang sama.↧
↧
Kojima Ungkap Arti Nama Developer 7780s di P.T.
Sudah mencoba P.T.? Jika ya, mungkin sebagian dari Anda masih penasaran tentang arti dari beberapa hal yang ada di dalamnya. Salah satunya adalah tentang ’7780s’. Seperti diketahui, dalam ‘Playable Teaser’ tersebut 7780s disinyalir sebagai studio yang menggarapnya.
Yang menarik, dalam sebuah video berbahasa Jepang, Hideo Kojima mengungkapkan apa sebenarnya yang dimaksud 7780s. Menurut Kojima, 7780 adalah kode pos untuk region Shizuoka.
Dalam pengucapannya, Shizuoka sering terdengar Shizuka yang berarti diam atau hening (Silent). Dengan penambahan huruf ‘s’ di belakangnya, membuat 7780s menjadi erat kaitannya dengan Silent Hills.
Meski awalnya tak diprediksi oleh siapapun, kehadiran P.T. di Gamescom 2014 memang sangat mengejutkan. Saat pertama kali tampil di stage utama pun tidak banyak gamer yang menaruh perhatian serius.
Nyatanya, P.T. tampil begitu luar biasa untuk mengobati dahaga dari para gamer yang menginginkan game horror berkualitas. Menariknya lagi, gamer PlayStation 4 bisa mengunduhnya secara cuma-cuma! Bagaimana dengan Anda? Sudah mencoba P.T.?
↧
Preview Tales of Xillia 2: Tak Sekedar Lanjutkan Cerita!
Menjelang masa akhir hidupnya, Playstation 3 memang harus diakui masih mampu membuktikan diri sebagai sebuah konsol gaming yang menarik untuk dimiliki. Walaupun ia tidak mampu lagi menampilkan kualitas visual yang sepadan dengan perkembangan konsol generasi terbaru dan PC, ia masih tetap diperkuat dengan beberapa game eksklusif yang terlalu sayang untuk dilewatkan, terutama mereka yang merindukan game-game JRPG yang berkualitas. Selain Tales of Zestiria, Playstation 3 juga akan mendapatkan salah satu proyek JRPG yang paling diantisipasi – Persona 5 tahun depan. Namun tidak hanya kedua nama itu saja, setelah penantian yang cukup lama, Bandai Namco juga akhirnya merilis Tales of Xilla 2 versi translasi Inggris belum lama ini. Kesempatan untuk mencicipi game yang sempat dirilis di Jepang 2 tahun lalu ini akhirnya terbuka.
Kesan Pertama
Secara visual, kesan pertama yang dihadirkan Tales of Xillia 2 memang tidak berbeda banyak dengan seri pertamanya. Anda akan menemukan gaya visual yang sama, dengan beberapa setting yang tetap dipertahankan, menciptakan atmosfer yang familiar bagi mereka yang sudah memainkan seri pertamanya. Yang berbeda mungkin ada presentasi beberapa karakter lawas yang kini hadir dengan penampilan yang baru. Sebagai sebuah sekuel, tentu menjadi sesuatu yang sangat disarankan bagi Anda untuk memainkan seri pertamanya terlebih dahulu sebelum mencicipi Tales of Xillia 2 ini. Mengapa? Karena keterkaitan yang sangat kuat dan minimnya usaha Bandai Namco untuk kembali menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi di seri sebelumnya. Salah satu cara alternatif dalam menonton video ringkasan cerita di Tales of Xillia yang dirilis oleh akun Youtube resmi Playstation. Walaupun mengusung setting dan karakter yang tidak banyak berbeda daripada seri pertamanya, Tales of Xillia 2 bukanlah sekedar seri yang melanjutkan cerita tanpa inovasi baru apapun di sisi gameplay. Seperti halnya game seri Tales selama ini, Anda akan terlibat dalam mekanik pertempuran aktif yang sama, dimana Anda mengendalikan secara penuh pergerakan dan serangan sang karakter utama. Namun tidak seperti seri sebelumnya yang lebih mencitrakan sensasi Tales klasik, Tales of Xillia 2 hadir dengan beberapa perubahan signifikan. Salah satu yang cukup mencolok adalah karakter utama yang kini lebih “kaya”. Karakter pria utama – Ludger Kresnik ternyata dipersenjatai dengan beberapa variasi senjata yang bisa diganti secara real time di dalam pertempuran dan secara otomatis mengubah gaya ia bertarung. Implementasi sistem elemen, kelemahan dan kekuatan masing-masing monster yang unik juga diperkuat di sini. Selain mekanik pertempuran, ada beberapa fitur “khas” seri Tales yang juga diubah di sini. Sebagai contoh? Sistem mempelajari skill. Tidak lagi sekedar harus mengalahkan musuh atau menyerang dengan skill sama hingga mencapai jumlah tertentu, sistem bernama “Allium Orbs” kini disuntikkan untuk memberikan ruang kebebasan lebih besar bagi Anda untuk membuka dan memperkuat skill tertentu. Semuanya juga didasarkan pada sistem elemen. Xillia 2 juga mengusung sistem baru bernama “Kitty Dispatcher” yang memungkinkan Anda untuk memerintah kucing Anda – Rollo untuk bergerak ke sudut dunia dan mencari item-item berharga secara acak. Namun satu perubahan yang terhitung paling signifikan adalah dihadirkannya sistem pilihan jawaban yang akan menentukan variasi aksi yang bisa diambil Ludger. Menariknya lagi? Tales of Xillia 2 akan memaksa Anda untuk bergerak dan berpetulang dengan satu motif utama – melunasi utang. Melunasi utang? Kita akan membahas hal tersebut lebih dalam di artikel review minggu depan. Sembari menunggu waktu yang lebih proporsional untuk melakukan review Tales of Xillia 2 yang tampaknya akan memakan waktu cukup panjang ini, izinkan kami melemparkan beberapa screenshot “segar” ini untuk membantu Anda mendapatkan sedikit gambaran akan pesona dan mekanik seperti apa yang ditawarkan. Long time no see, JRPG..↧
Spesifikasi PC untuk NBA 2K15
Jika kita harus membicarakan eksekusi simulasi olahraga terbaik di industri game, maka nama NBA 2K dari 2K Sports tentu saja tidak bisa dipisahkan darinya. Kualitas yang selalu tampil memesona dari satu seri ke seri lainnya, terlepas dari rilis tahunan yang diusung, NBA 2K bahkan berhasil mematahkan dominasi franchise andalan EA – Nba Live beberapa tahun yang silam,dan membuatnya jatuh mati suri. Sebuah fenomena yang bahkan terus berlanjut di seri-seri selanjutnya. Namun ada sesuatu yang sangat istimewa dengan seri terbaru – NBA 2K15 yang akan meluncur dalam beberapa bulan ke depan. Ia akan menjadi seri game bola basket yang diimpikan oleh sebagian besar gamer PC di seluruh dunia.
Apa pasal? Setelah harus berkutat dengan rasa sakit hati akibat implementasi engine terbaru 2K Sports – Eco-Motion NBA 2K14 hanya untuk Playstation 4 dan Xbox One tahun lalu, gamer PC boleh berbahagia dengan seri NBA 2K15. Engine generasi terbaru ini akhirnya akan memperkuat NBA 2K15 versi PC, bahkan diklaim akan mampu menghadirkan kualitas visual yang bahkan lebih baik daripada versi konsol. Namun tentu saja, hal ini juga menghasilkan implikasi lain yang harus dihadapi. Benar sekali, NBA 2K15 versi PC akan menuntut spesifikasi lebih berat untuk dapat dinikmati secara maksimal. Pertanyaannya kini, seberapa berat? Spesifikasi resmi yang dibutuhkan akhirnya dirilis:
Minimum Requirements:
- OS: Windows 7 64 bit or higher
- Processor: Intel Core2 Duo or better
- Memory: 2 or more GB RAM
- Graphics: DirectX 10.1 compatible (512 MB) or better
- DirectX: Version 11
- Hard Drive: 50 or more GB available space
- Sound Card: 9.0c compatible
- Additional Notes: Keyboard or dual-analog gamepad
Recommended Requirements:
- OS: Windows 7 64 bit or higher
- Processor: Intel Core i7 or better
- Memory: 4 or more GB RAM
- Graphics: DirectX 11.0 compatible (2 GB) or better
- DirectX: Version 11
- Hard Drive: 50 or more GB available space
- Sound Card: DirectX 9.0c compatible
- Additional Notes: Dual-analog gamepad
↧
↧
FIFA 15 PS3 / Xbox 360 Tak Hadirkan Pro Clubs Mode
Kabar kurang menyenangkan datang bagi Anda para gamer PlayStation 3 dan Xbox 360 yang menantikan kehadiran FIFA 15. EA Sports memastikan bahwa di versi last-gen, FIFA 15 tidak memiliki Pro Clubs Mode.
Seperti diketahui mode memungkinkan gamer untuk bergabung ataupun membuat klub sendiri. Selain itu, Pro Clubs Mode juga mampu mendukung multiplayer online 11 lawan 11. Fitur ini sesungguhnya sudah ada di beberapa game FIFA tahun-tahun sebelumnya.
“Kami cukup percaya diri dengan banyaknya inovasi yang kami hadirkan di FIFA 15 PS3 dan Xbox 360, tapi ada beberapa hal yang tidak bisa kami lakukan, selain karena keterbatasan konsol, atau waktu dan sumber daya kami,” ujar pihak EA Sports.
Meski begitu, beberapa mode lainnya seperti FIFA Ultimate Team, Career Mode, EA Sports Football Clun, Tournament Mode, Online Seasons, Online Friendlies, Co-Op Seasons, Skill Games, Kick Off, Lear-to-Play, dan Practice Arena tetap tersedia.
“Meski beberapa fitur hanya dihadirkan untuk konsol baru, tim FIFA EA Sports membawa pengalaman sepak bola yang luar biasa ke PS3 dan Xbox 360 yang memfokuskan pada inovasi gameplay, Team Management, Career Mode, FIFA Ultimate Team, dan liga yang otentik,” tambah EA.
FIFA 15 sendiri rencananya akan dirilis secara serentak di semua platform pada 23 September 2014. Seperti tahun-tahun sebelumnya, FIFA 15 nantinya akan mendapat persaingan langsung dari Pro Evolution Soccer 2015. Bagaimana dengan Anda sendiri? FIFA 15 atau PES 2015?
↧
Ubisoft: Super Smash Bros Akan Dongkrak Penjualan Wii U
Seperti diketahui, kehadiran Mario Kart 8 beberapa waktu yang lalu berhasil mendongkrak penjualan Nintendo Wii U dengan angka yang cukup signifikan. Kini, satu judul game lagi diprediksi akan memberi dampak positif bagi konsol tersebut.
Judul game yang dimaksud adalah Super Smash Bros. Dengan peluncuran game ini, Wii U bisa jadi akan sukses di penjualan pada liburan Natal dan Tahun Baru nanti. Setidaknya, itulah yang dipercaya oleh bos Ubisoft, Alain Corre. Selain Super Smash Bros., Just Dance 2015 pun berpotensi meledak di pasaran.
“Sejujurnya, kami selalu ingin (menjual) lebih banyak konsol. Just Dance 2015 sangat baik. Aku rasa ini akan memuaskan para pemilik Wii U yang sudah ada sekarang dan mendorong lebih banyak keluarga untuk membeli Wii u. Tapi kami juga percaya Super Smash Bros. akan menjadi pemicu untuk meningkatkan momentum Wii U di Natal,” ujar Corre.
Corre tak lupa menyebutkan bahwa Nintendo memang memiliki beberapa franchise terbaik di dunia dan telah membuktikan diri mampu membuat banyak game hebat. Ia juga menyinggung tentang keberhasilan Nintendo dengan Mario Kart 8 dan akan melakukannya dengan Super Smash Bros. Perlu diketahui bahwa seri pendahulunya, Super Smash Bros. Brawl, yang dirilis pada tahun 2008 untuk Wii berhasil terjual 12 juta copy.
Kehadiran Super Smash Bros. diharapkan mampu membuat Wii U kembali dipandang sebagai lawan yang serius bagi PlayStation 4 dan Xbox One. Selain game tersebut, ada pula beberapa judul menarik yang siap hadir seperti Hyrule Warriors dan Bayonetta 2. Jangan lupakan pula kabar sebelumnya tentang rencana mereka membuat Legend of Zelda dengan genre open world.
↧
Bungie Pastikan Destiny Sudah Rampung!
Sebuah proyek ambisius yang cukup diantisipasi, nama besar Destiny memang secara konsisten terus menjadi bahan perbincangan sebagian besar gamer di seluruh dunia. Ada banyak alasan yang membuat game ini tampil begitu menarik, salah satunya tentu saja dari fakta bahwa ia dikembangkan oleh Bungie Studios. Setelah malang melintang dan menciptakan salah satu game FPS konsol terbaik – Halo, Destiny menjadi proyek perdana Bungie di luar bayang-bayang raksasa tersebut. Tidak hanya itu saja, Activision – sang publisher juga kabarnya sudah siap untuk menggelontorkan uang habis-habisan untuk memastikan game ini mencapai tingkat penjualan yang memuaskan. Rumor bahkan menyebutkan bahwa biaya yang dikeluarkan cukup untuk menobatkan Destiny sebagai game termahal sepanjang masa.
Setelah penantian yang cukup lama, dibarengi dengan beberapa masa uji beta yang bisa dikategorikan berhasil, Destiny akhirnya siap untuk meluncur dalam hitungan minggu saja. David Dague dari Bungie Studios mengkonfirmasikan bahwa proses pengembangan Destiny sudah selesai secara total, yang berarti bahwa disc fisiknya sendiri sudah dicetak dan siap untuk didistribusikan ke toko-toko game yang ada.
Activision sendiri sangat berharap Destiny mampu tumbuh sebagai franchise bernilai milyaran mereka yang ketiga, setelah Call of Duty dan Skylanders, tentunya. Kecenderungan ini juga terlihat sangat positif mengingat posisi Destiny yang juga diklaim sebagai salah satu game dengan tingkat pre-order tertinggi di berbagai situs retailer besar.
Destiny siap meluncur pada 9 September 2014 mendatang, untuk Playstation 3, Playstation 4, Xbox One, dan Xbox 360. Sayangnya, terlepas dari pernyataan ketertarikan mereka, Bungie sendiri belum memberikan konfirmasi apapun terkait Destiny versi PC.
↧
Far Cry 4 Perkenalkan Karakter Wanita Baru – Yuma
Menjelajahi sebuah dunia yang eksotis dari sudut orang pertama, pesona yang ditawarkan oleh Far Cry memang membuat banyak gamer jatuh hati. Keberhasilan Far Cry 3 juga memberikan kontribusi yang signifikan pada popularitas franchise ini, apalagi lewat mekanik gameplay yang menyenangkan dan segudang side quest yang cukup menyita waktu. Tidak mengherankan jika kehadiran si seri terbaru – Far Cry 4 menjadi salah satu yang cukup diantisipasi gamer untuk tahun 2014 ini. Beberapa demo yang diperlihatkan Ubisoft di beragam event besar gaming memperlihatkan petualangan baru di Himalaya, gajah yang mengamuk, dan aksi multiplayer yang keren. Namun satu elemen yang cukup menarik, adalah karakter yang diusung.
Berbeda dengan sebagian besar game racikan developer Barat selama ini, untuk menawarkan atmosfer yang tepat, hampir sebagian besar karakter di Far Cry 4 memperlihatkan kesan Asia yang cukup kental. Dari si karakter utama – Ajay Ghale yang berkulit gelap hingga Pagan Min – sang musuh utama.
Tidak hanya kedua karakter ini, Ubisoft akhirnya memperkenalkan satu ekstra karakter baru yang akan memainkan peranan penting di Far Cry 4 mendatang. Ia adalah Yuma – yang juga akan berperan sebagai tokoh antagonis wanita. Ia merupakan tangan kanan Pagan Min, sang ahli taktik sekaligus Jenderal dari pasukan Royal Army. Ia mengusung gaya rambut yang cukup aneh seperti tuannya, dengan ekstra rambut merah muda yang disanggul. Kesan pertama yang ia tawarkan memang harus diakui, cukup kuat.
Far Cry 4 sendiri rencananya akan dirilis pada 18 November 2014 mendatang untuk Playstation 3, Playstation 4, Xbox 360, Xbox One, dan tentu saja – PC. Looks fierce!
↧
↧
Game The Legend of Korra Dapatkan Tanggal Rilis Pasti!
Sempat disiarkan oleh salah satu stasiun televisi swasta di Indonesia, popularitas seri Avatar dari Nickelodeon memang terhitung cukup tinggi. Walaupun sempat meninggalkan kesan sebagai film anak-anak di beberapa episode pertama, ia mulai memperlihatkan cerita dan konflik kompleks, serta pertarungan elemen super keren yang berhasil mencuri hati banyak orang, termasuk kami. Namun banyak yang mungkin melewatkan sang seri sekuel – The Legend of the Korra yang kini sudah memasuki seri season ke-3. Pertempuran avatar wanita di dunia yang tumbuh dinamis ini menawarkan daya tarik yang cukup kuat untuk diadaptasikan menjadi video game. Menariknya lagi? Ia diracik oleh developer ternama – Platinum Games.
Gamer mana yang belum pernah mendengar developer yang satu ini? Platinum merupakan developer yang melahirkan game-game action seperti Bayonetta dan Metal Gear Rising: Revengeance. Dengan dukungan dana dari Activison, konfirmasi tentang eksistensi game The Legend of Korra memang sudah meluncur beberapa waktu yang lalu. Seperti di versi filmnya, Korra akan memiliki akses penuh untuk mengakses keempat elemen untuk menyerang dan bertahan. Setiap elemen tentu akan hadir dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing, memberikan kebebasan bagi gamer untuk beradaptasi pada kondisi pertempuran yang ada. Tidak hanya itu saja, game ini juga dikonfirmasikan akan mengusung mode “Pro-Bending”, olahraga yang diperkenalkan pertama kali di Korra.
Setelah sempat menjadi misteri, Activision akhirnya secara resmi menetapkan tanggal rilis pasti untuk game The Legend of Korra. Game ini akan meluncur pada 21 Oktober 2014 mendatang secara digital untuk Playstation 4, Playstation 3, Xbox 360, Xbox One, dan tentu saja – PC. Can’t wait!
↧
20 Karakter Wanita Antagonis Video Game Paling Keren!
Damsel in Distress merupakan salah satu konsep yang paling sering diusung video game di awal kehadirannya sebagai cabang industri hiburan yang baru. Cerita dimana wanita diposisikan sebagai seorang karakter tanpa kekuatan yang terus menjadi korban dan harus diselamatkan oleh sang karakter utama tumbuh menjadi sebuah formula cerita tanpa celah. Sederhana untuk dimengerti, mudah untuk dieksekusi, dan minim resiko di sisi gameplay, ia terbukti berhasil di beberapa judul game legendaris seperti Mario, Legend of Zelda, bahkan Double Dragon sekalipun. Namun seiring dengan perkembangan industri game, Damsel in Distress tidak lagi dilihat sebagai sesuatu yang relevan. Emansipasi juga terjadi di industri game.
Sosok karakter wanita yang selama ini selalu menjadi korban kini mengalami pergeseran peran yang cukup signifikan. Alih-alih hanya sekedar tampil cantik, lemah, dan menunggu dengan sabar untuk diselamatkan, banyak karakter wanita kini diproyeksikan sebagai sosok yang sama kuatnya dengan pria, bahkan memainkan posisi yang lebih penting di dalam cerita daripada sekedar menunggu tanpa berbuat apa-apa. Maka kita bertemu dengan karakter seperti Elizabeth dari Bioshock Infinite, Ellie dari The Last of Us, Samus dari Metroid, hingga Peach dari Mario yang kini berperan lebih aktif untuk melindungi kerajaannya. Namun tidak hanya sekedar karakter utama atau protagonis, tidak sedikit karakter wanita yang juga diposisikan sebagai pihak antagonis, musuh-musuh yang senantiasa menjadi penghalang utama Anda dan harus ditundukkan.
Kejam, tanpa ampun, terlibat dalam plot yang membuat cerita sebuah game kian dramatis, karakter-karakter antagonis wanita ini memang menjadi salah satu bumbu rahasia yang berhasil membuat sebuah game tampil lebih menarik. Tidak hanya dari karakter saja, beberapa bahkan didukung dengan kualitas desain yang “memanjakan mata”, setidaknya untuk para gamer pria.
Lantas, dari semua karakter antagonis wanita di industri game, manakah yang pantas dikategorikan sebagai yang terkeren, baik dari sisi desain maupun kepribadian? JagatPlay memilih 20 diantaranya:
20. Xenobia [Lunar Silver Star Story]
Yang tertua di antara tiga bersaudara, seorang penyihir yang diposisikan sebagai orang dua terkuat di semesta Lunar: Silver Star Story. Sesignifikan itulah peran Xenobia di dalam semesta salah satu game RPG klasik yang satu ini. Menjadi salah satu pelindung utama – Magic Emperor Ghaleon, Xenobia tidak hanya setia untuk memastikan dominasi sang tuan, tetapi juga mengembangkan rasa cinta untuknya. Kesetiaan dan sikap memuja Ghaelon tanpa tanda tanya inilah yang membuat Xenobia tampil sebagai karakter yang sulit dilupakan di Lunar, apalagi dari desain fisik yang disematkan untuknya.19. Sialeeds Falenas [Suikoden V]
Apa yang statusnya jauh lebih rendah dari seorang musuh yang sejak awal terang-terangan menunjukkan sikap oposisi terhadap apapun yang Anda lakukan? Benar sekali, seorang pengkhianat. Hal inilah yang dilakukan oleh Sialeeds Falenas. Berperan sebagai bibi dari sang karakter utama yang senantiasa mendukung semua hal yang kita lakukan, Sialeeds baru memperlihatkan “wujud aslinya” di pertengahan permainan. Padahal sejak awal permainan, ia terlihat sebagai sosok yang bisa diandalkan, teman sang karakter utama bisa meminta beragam saran dan pendapat terlepas dari betapa sulitnya situasi yang harus dihadapi. Pengkhianatan Sialeeds menjadi salah satu momen yang cukup mengejutkan di Suikoden V, menghancurkan hati mereka yang menaruh harapan besar pada karakter yang satu ini. Ia juga didesain dengan bentuk fisik yang tergolong memanjakan mata untuk seorang karakter dari franchise Suikoden.18. Alma Wade [Fear]
Alma adalah sosok wanita yang tidak akan pernah ingin Anda temui sepanjang hidup. Karakter yang mungkin sempat membuat Anda melempar mouse atau kontroler ke seberang ruangan ini memang menjadi mimpi buruk tersendiri bagi Anda yang sempat memainkan Fear sebelumnya. Lahir sebagai anak perempuan dengan kekuatan supernatural yang luar biasa, ia ditakdirkan hidup sebagai subjek penelitian yang secara konsisten menerima perlakuan kasar non-manusiawi hanya untuk memastikan kekuatannya bisa muncul secara maksimal. Hasilnya? Sebuah entitas yang siap untuk mencabut nyawa Anda tanpa pertanyaan.17. Jessica Sherawat [Resident Evil: Revelations]
Jessica Sherawat memang terhitung sebagai karakter baru untuk franchise Resident Evil yang sudah hidup untuk waktu yang cukup lama. Namun kehadirannya di Resident Evil: Revelations meninggalkan kesan yang cukup mendalam untuk mereka yang mencintai seri yang satu ini. Seperti halnya yang dilakukan oleh Sialeeds, Jessica ternyata berakhir menjadi seorang pengkhianat di dalam tubuh BSAA sendiri. Segala usaha yang ia lakukan semata-mata bertujuan untuk menghancurkan beragam barang bukti yang mungkin mengarah pada “tuan”-nya sendiri. Jessica Sherawat juga berpotensi hadir sebagai karakter kunci untuk seri Revelations selanjutnya setelah ending menggantung yang dihadirkan.↧
Steam Machine Alienware – Alpha Menuju Tokyo Game Show 2014
Salah satu pameran game terbesar di dunia, Tokyo Game Show, siap digelar pada 18 hingga 21 September 2014 mendatang. Para gamer pun berharap banyak hal menarik yang akan ditampilkan di ajang tahunan tersebut.
Sesungguhnya segala hal berbau Jepang biasanya lebih mendominasi Tokyo Game Show. Meski begitu, untuk ajang di tahun 2014 ini para gamer akan kedatangan konsol asal Amerika Serikat, yaitu Alienware Alpha.
Seperti diketahui, konsol berbasis Steam ini sebelumnya telah hadir di E3 2014 Juni lalu. Kehadirannya di TGS 2014 merupakan debut pertamanya di Negeri Sakura. Gamer akan melihat pameran secara besar-besaran dengan ketersediaan konsol dalam jumlah banyak untuk bisa dicicipi.
Yang menarik, di Alienware Alpha gamer akan memiliki akses ke lebih dari 500 judul game, mulai dari indie hingga AAA. Meski begitu, hanya lusinan judul yang bisa dimainkan oleh para gamer di TGS 2014 nanti. Sayang, tak diketahui game-game apa saja yang dimaksud.
Alienware sendiri berjanji akan memberi informasi lebih lengkap tentang pameran mereka pada awal September mendatang. Perlu diketahui bahwa selain tampil di TGS 2014, para gamer di Jepang pun segera bisa melakukan pre-order di Amazon.co.jp dalam beberapa pekan ke depan.
↧
Review Swing Copters: %!@#*&%#@^!!!
Tidak bisa lagi diprediksi, kalimat yang satu ini tampaknya tepat untuk menggambarkan kondisi industri game saat ini. Bagaimana tidak? Terlepas dari beberapa franchise raksasa yang terus mempertahankan domniasi genre mainstream lewat tingkat penjualan yang selalu fantastis, gamer terlihat “haus” untuk menikmati game yang jauh lebih unik, bahkan jika bisa, bergerak di luar nalar. Fenomena inilah yang menjelaskan popularitas game-game seperti Surgeon Simulator dan Goat Simulator di industri game saat ini. Sementara di pasar mobile yang lebih banyak dikuasai casual gamer, fenomean ini terjadi dengan satu nama “Flappy Bird”.
Secara desain, Flappy Bird memang tidak banyak berbeda dengan sebagian besar game mobile lain yang diciptakan untuk sekedar menghabiskan waktu. Secara visual dan audio, ia sama sekali tidak menjual. Namun apa yang terjadi? Game yang diracik oleh developer asal Vietnam – Dong Nguyen ini ternyata meledak di pasaran, menjadi salah satu game yang paling diincar di platform Android dan iOS beberapa bulan yang lalu. Namun kontroversi ternyata menyeret sang developer ke dalam sebuah konflik moral. Takut bahwa gamenya justru akan membuat terlalu banyak orang teradiksi, Dong Nguyen memutuskan untuk menarik Flappy Bird dari pasaran terlepas dari popularitas yang masih cukup tinggi di kala itu. Namun ia kini kembali dengan sebuah judul game baru – Swing Copters.
Lantas, pesona seperti apa yang ditawarkan oleh game yang satu ini? Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang “%!@#*&%#@^!” ? Review ini akan membahasnya lebih dalam untuk Anda.
Flappy Bird “Vertikal”
Jika ada satu kata yang bisa diguanakn untuk mendefinisikan keseluruhan gameplay yang ditawarkan oleh Swing Copters, maka “Flappy Bird Vertikal” tampaknya menjadi kalimat yang paling tepat. Seperti proyek game sebelumnya, Swing Copters juga meminta Anda untuk melewati celah rintangan yang ada tanpa batas. Untuk setiap satu rintangan yang terlewati, Anda akan mendapatkan satu ekstra point. Tidak ada akhir game, tujuan utama memainkan Swing Copters hanya didorong oleh dua motif utama: rasa penasaran dan tentu saja kebanggaaan ketika membandingkan skor dengan teman yang lain di fitur Leaderboards. Selebihnya? Anda akan berhadapan dengan gameplay repetitif yang tidak memberikan celah pada kesalahan sekecil apapun. Yang membuat Swing Copters berbeda dengan Flappy Bird adalah tingkat laku sang karakter utama – si helikopter kecil ini. Jika di Flappy Bird, gravitasi mendorong si burung jatuh dan Anda harus memastikannya tetap melayang di sudut dan ketinggian yang tepat, maka Swing Copters menawarkan tantangan yang berbeda. Sang helikopter ini akan secara konsisten terus bergerak ke satu arah yang sama, hingga Anda melakukan tap dan memerintahnya untuk berubah haluan. Dengan sedikit animasi perpindahan arah, perhitungan menjadi sesuatu yang esensial. Anda harus memasitkan si helikopter tidak bergerak di luar haluan yang dibutuhkan dengan secara aktif memosisikannya di arah yang tepat. Secara aktif melakukan tapping justru bisa berujung mimpi buruk. Yang dibutuhkan hanyalah timing yang tepat. Di awal rilisnya, Swing Copters adalah sebuah mimpi buruk, yang justru terlihat seperti sebuah game yang mengalami cacat desain yang fatal. Bagaimana tidak? Dengan ekstra tantangan dua pendulum yang mengayun aktif di kedua sisi, celah yang sempit antara tiap penghalanga dan antar baris penghalang satu sama lain, membuatnya terlihat mustahil untuk diselesaikan. Bahkan untuk mencapai skor 1-2 poin saja, Anda bisa menghabiskan waktu lebih dari 30 menit. Review negatif mengalir di halaman Google Play Swing Copters, yang semuanya berujung pada keluhan yang sama. Bahwa game ini terlalu sulit dari sisi desain, sulit dinikmati, dan sekedar menawarkan rasa frustrasi. Dong Nguyen tampaknya mendengar keluhan ini dan langsung mengeluarkan update terbaru beberapa jam sebelum review ini ditulis. Beberapa perubahan signifikan kini membuat Swing Copters ini menjadi jauh lebih bisa dinikmati. Mempertinggi bar halangan pertama untuk membantu gamer mendapatkan timing yang lebih baik, memperluas lebar jarak “gerbang” yang harus dilewati, kontrol yang jauh lebih repsonsif ketika Anda meminta sang helikopter mini berubah haluan, serta gerak pendulum yang lebih lambat tidak lagi membuat Swing Copters terlihat sebagai sebuah game yang mustahil. Perjuangan untuk menjadi yang terbaik kini lebih didasarkan pada kecekatan dan kecermatan unituk menentukan timing bergerak, bukan lagi sekedar karena desain yang menihilkan semua usaha Anda.↧
↧
Altair dan Ezio Juga Hadir di Assassin’s Creed Unity?
Modifikasi beragam event historis yang ikonik memang menjadi salah satu nilai jual utama franchise andalan Ubisoft – Assassin’s Creed. Kesempatan untuk menjelajahi masa lalu dan mendapatkan sedikit gambaran akan atmosfer seperti apa yang ditawarkan momen-momen penting ini selalu menjadi sesuatu yang menarik untuk dinikmati. Apalagi ia dilihat lewat kacamata beragam karakter ikonik dengan latar belakang cerita yang tidak kalah kuat. Maka kita menemukan para karakter utama Assassin sekelas Altair dan Ezio, yang tumbuh menjadi tokoh protagonis memorable. Terlepas dari fakta bahwa franchise ini terus berlanjut dan hadir dengan karakter baru, sepertinya sulit bagi penggemar AC untuk melupakan kedua sosok ini. Jika Anda termasuk salah satunya, maka seri teranyar – Assassin’s Creed Unity akan menawarkan sedikit obat pelepas rindu.
Walaupun belum mendapatkan konfirmasi resmi dari pihak Ubisoft sendiri, namun bocoran informasi di dunia maya meyakini bahwa karakter Assassin ikonik seperti Altair dan Ezio akan kembali di Assassin’s Creed Unity. Namun sayangnya, Anda tidak akan menemukan mereka sebagai bagian dari plot pertempuran si Assassin baru – Arno.
Altair dan Ezio, serta beberapa Assassin lain seperti Aveline dan Edward Kenway menjadi karakter playable di mode AC Unity baru bernama “Rift”. Menjadikan platforming sebagai tantangan utama, Rift akan menuntut Anda untuk bergerak cepat dan mengumpulkan serangkaian glyph yang ada, sembari berkompetisi dengan bayangan karakter teman. Menariknya lagi? Setiap level akan hadir dengan timeline historis khusus, yang akan “dibintangi” oleh Assassin yang memang hidup di zaman tersebut. Konsepnya sendiri disebut mirip dengan misi mengumpulkan data dari Animus yang sempat muncul di seri-seri sebelumnya.
Assassin’s Creed Unity akan dirilis pada 28 Oktober 2014 mendatang untuk Playstation 4, Xbox One, dan tentu saja – PC. Can’t wait to see how Altair and Ezio looks in the new-gen engine..
↧
Microsoft Umumkan Age of Empires: Castle Siege
Sebagian dari Anda para gamer tentu sudah tidak asing dengan Age of Empires. Ya, game dengan genre Real-Time Strategy ini memang cukup populer khususnya di kalangan pengguna PC.
Kabar baiknya, Microsoft telah mengumumkan seri terbaru dari game tersebut dengan judul Age of Empires: Castle Siege, yang akan segera meluncur untuk Windows PC.
Yang menarik, selain bermain di PC gamer juga bisa menikmati Castle Siege di perangkat mobile mereka yang berbasis Windows Phone 8. Microsoft sendiri menjelaskan bahwa Castle Siege akan lebih mengedepankan gameplay dengan layar sentuh.
Ada berbagai peradaban yang bisa dipilih di game ini, seperti Britons, Teutons, dan Kievan Rus. Tugas utama gamer adalah memperkuat benteng dan kota di sekitarnya, melatih tentara, dan menyerang istana musuh. Microsoft pun tak lupa menjelaskan tentang ketersediaan mode multiplayer dimana gamer bisa bermain online secara cross-play antara PC, tablet, dan smartphone.
Perlu diketahui bahwa Age of Empires: Castle Siege dikembangkan oleh Smoking Gun Interactive, studio yang telah beberapa kali bekerja dengan Microsoft contohnya pada game Kinect Doodle Jump, Mars Rover Landing, Kinect Adventures, dan yang lainnya.
Age of Empires: Castle Siege rencananya baru akan dirilis pada September 2014. Belum ada pemberitahuan tentang tanggal pastinya.
↧
Bandai Namco Umumkan Game Fighting Pokemon – Pokken Tournament!
Nintendo memang butuh berbenah untuk memastikan konsol andalan mereka – Wii U mampu menghadirkan performa penjualan yang lebih baik. Dari beragam strategi yang hendak diimplementasikan, suntikan game-game eksklusif seperti Mario Kart 8 dan Super Smash Bros dianggap sebagai formula yang efektif. Wii U sebenarnya punya potensi besar untuk sukses jika Nintendo mulai merilis lebih banyak franchise eksklusif seperti Zelda, Metroid, dan Star Fox yang masih tertimbun dalam. Namun kita semua tahu, bahwa Wii U sebenarnya hanya perlu mengumumkan satu nama untuk menciptaka hype yang kuat – Pokemon.
Rumor tentang eksistensi game Pokemon terbaru untuk Nintendo Wii U memang sudah lama terdengar, bahkan didukung dengan sebuah screenshot buram yang memperlihatkan model Pokemon tiga dimensi yang halus. Setelah penantian yang cukup lama, informasi mengenai proyek ini akhirnya dibuka ke publik. Dalam siaran spesial yang diselenggarakan The Pokemon Company, sebuah game fighting bertema Pokemon bernama Pokken Tournament akhirnya diperkenalkan kepada publik! Menariknya lagi? Ia akan ditangani oleh Bandai Namco dengan Katsuhiro Harada – “bapak” Tekken sebagai pengawas dan penanggung jawab. Sebuah trailer pertama juga dirilis untuk membantu memberikan sedikit gambaran gameplay seperti apa yang diusung.
Apakah informasi ini membuat para pemilik Nintendo Wii U di seluruh dunia bersorak sorai? Berkebalikan, yang ada justru rasa kecewa yang kuat. Setelah sempat “digoda” dengan potensi yang bisa ia lahirkan, Bandai Namco justru mengkonfirmasikan Pokken Tournament sebagai game untuk mesin Arcade di Jepang. Game ini rencananya akan dirilis pada tahun 2015 nanti.
Sayangnya, ada dua pertanyaan besar yang tidak bisa dijawab oleh Bandai Namco saat ini, terlepas dari fakta bahwa keduanya tentu akan menjadi misteri terbesar yang ingin diketahui gamer. Developer ini belum memastikan apakah Pokken Tournament akan mampir ke region di luar Jepang atau apakah game ini akan berakhir untuk Nintendo Wii U atau tidak.
Pokemon for Arcade? Genius..
↧
Spesifikasi PC untuk Civilization: Beyond Earth
Berapa banyak dari Anda yang sempat jatuh hati dan tidak bisa lepas dari Civilization V? Game strategi yang satu ini memang pantas menyandang predikat sebagai salah satu game paling adiktif di pasaran. Pesona utamanya tentu saja terletak pada implementasi sistem politik yang memainkan peranan penting. Tidak sekedar membangun pasukan dan berusaha menguasai negara lain dengan tangan besi, Civilization membuka begitu banyak alternatif solusi untuk mendominasi permainan, dari membangun budaya, teknologi, hingga politik. Kompleksitas inilah yang membuat banyak gamer mampu bertahan menatap layar monitor selama berjam-jam lamanya. Fenomena yang tampaknya siap kembali di bulan Oktober 2014 mendatang.
Setelah penantian yang cukup lama, proyek terbaru Firaxis Games – Civilization: Beyond Earth siap memasuki masa rilis dalam dua bulan ke depan. Seperti nama yang ia usung, Civilization: Beyond Earth akan menempatkan Anda sebagai peradaban pertama manusia di sebuah planet asing. Tidak hanya sekedar beda di tekstur, setiap planet ini akan hadir dengan ekosistem binatang uniknya sendiri, dengan tantangan terrain yang berbeda pula. Sebagai game eksklusif untuk PC, sudah siapkah rig Anda menanganinya? Firaxis dan 2K Games akhirnya merilis spesifikasi PC yang dibutuhkan untuk dapat menikmati game ini secara maksimal:
Minimum Requirements:
- OS: Windows® Vista SP2/ Windows® 7
- Processor: Intel Core 2 Duo 1.8 GHz or AMD Athlon X2 64 2.0 GHz
- Memory: 2 GB RAM
- Graphics: 256 MB ATI HD3650 or better, 256 MB nVidia 8800 GT or better, or Intel HD 3000 or better integrated graphics
- DirectX: Version 11
- Hard Drive: 8 GB available space
- Sound Card: DirectX 9.0c‐compatible sound card
Recommended Requirements:
- OS: Windows® Vista SP2 / Windows® 7
- Processor: 1.8 GHz Quad Core CPU
- Memory: 4 GB RAM
- Graphics: AMD HD5000 series or better (or ATI R9 series for Mantle support), nVidia GT400 series or better, or Intel IvyBridge or better integrated graphics
- DirectX: Version 11
- Hard Drive: 8 GB available space
- Sound Card: DirectX 9.0c‐compatible sound card
↧
↧
Capcom Tuntut Hukum Dynasty Warriors!
Saling tuntut di dunia bisnis memang kerap terjadi dan membuat persaingan semakin panas. Tak terkecuali di ranah video game. Penyebabnya tak lain karena salah satu pihak merasa dirugikan oleh pihak lainnya.
Menurut laporan dari Sankei, baru-baru ini Capcom dikabarkan tengah mengajukan tuntutan kepada Koei Tecmo karena pelanggaran hak paten. Capcom menilai Koei Tecmo telah membuat mereka rugi sekitar 980 juta Yen!
Tuntutan yang diajukan Capcom terkait dengan franchise Dynasty Warriors dan Samurai Warriors. Meski belum bisa dipastikan pokok permasalahannya secara lebih rinci, namun tuntutan ini berhubungan dengan metode pendistribusian DLC yang dilakukan Koei.
Selain itu, Capcom juga merasa dirugikan karena Koei menggunakan paten tentang getaran controller yang berfungsi sebagai notifikasi dalam game saat musuh berada di dekat lokasi dari karakter si pemain.
Perlu diketahui bahwa Capcom ‘hanya’ menginginkan biaya lisensi sebesar 10 persen dari total penjualan kedua franchise yang mencapai 9,7 miliar Yen. Tak hanya itu, mereka juga menuntut penangguhan penjualan dari beberapa judul game milik Koei.
↧
Ubisoft Ralat Informasi The Crew versi PC Terkunci di 30fps
Entah takdir seperti apa yang terjadi antara nama Ubisoft dan Gamer PC, namun apapun itu, ia selalu berakhir menjadi kontroversi yang lebih banyak melahirkan gelombang ketidakpuasan. Terlepas dari fakta bahwa Ubisoft melahirkan begitu banyak game keren ke pasaran, ia selalu memosisikan PC sebagai platform “anak tiri”. Rilis terlambat di seri Assassin’s Creed masa lalu, tuduhan sebagai gudang bajakan, implementasi DRM, kualitas visual Watch Dogs yang tidak maksimal, patch Splinter Cell: Blacklist yang justru membuatnya semakin tidak bisa dimainkan, hingga yang terbaru – The Crew. Informasi yang sempat diungkapkan Ubisoft terkait game racing teranyarnya ini kembali membuat gamer PC di seluruh dunia bergolak.
Bagaimana tidak? Komplain yang dilakukan salah satu user di forum Ubisoft terkait The Crew versi PC yang hanya berjalan di framerate 30fps selama masa beta, ternyata direspon dengan pernyataan yang justru mengundang lebih banyak tanda tanya. Ubisoft secara resmi mengungkapkan bahwa The Crew akan berjalan di 1080p 30fps di Playstation 4, Xbox One, dan PC. Gamer PC memang punya kebebasan untuk mengedit file tertentu untuk membuka gameplay 60fps, namun Ubisoft menegaskan bahwa hal tersebut akan berpengaruh pada performa game yang ada. Mengapa mengunci The Crew versi PC di 30fps? Mereka beralasan bahwa ini dilakukan semata-mata untuk menjamin pengalaman yang lebih optimal untuk semua kalangan gamer.
Benar saja, tidak perlu menunggu lama hingga gamer PC melemparkan beragam komentar negatif terkait kebijakan Ubisoft, yang memang harus diakui, terhitung absurd ini. Semua “trauma” masa lalu hubungan kedua pihak ini seolah mengemuka kembali, dengan tuduhan bahwa Ubisoft memang tidak pernah memandang serius pasar gaming PC yang masif. Dengan reaksi seperti ini, Ubisoft akhirnya meralat pernyataan mereka yang sempat tercetus dan menyebar di beragam media game besar tersebut. Dalam pernyataan terbarunya, Ubisoft meyakinkan bahwa mereka tengah berjuang keras untuk memastikan The Crew bisa berjalan 60fps di versi PC nanti, dan ini menjadi semacam tujuan utama. Mereka juga mengaku bahwa pernyataan sebelumnya lahir karena mereka takut tidak bisa memenuhi janji 60fps ini di versi final retail.
The Crew sendiri rencananya akan dirilis pada 11 November 2014 mendatang, untuk Playstation 4, Xbox 360, Xbox One, dan tentu saja – PC. Oh Ubisoft..
↧
Lego Batman 3: Beyond Gotham Dapatkan Tanggal Rilis
Bukan sesuatu yang mengherankan jika banyak gamer yang mengasosiasikan seri game LEGO sebagai proyek yang ditujukan hanya untuk anak-anak. Harus diakui, franchise game racikan developer Traveller’s Tales tersebut memang memperlihatkan identitas tersebut. Gameplay platformer dan puzzle yang sederhana, paduan cerita yang lebih banyak diselingi humor, serta desain karakter yang lucu menjadi alasan utama. Namun bagi mereka yang sempat mencicipi game ini, setiap seri LEGO selalu hadir dengan pesona yang sulit untuk ditolak. Menyenangkan dan bertahan dengan atmosfer franchise yang ia usung, LEGO bahkan pantas disebut sebagai game adaptasi film / komik terbaik di pasaran. Daya tarik yang membuat Lego Batman 3: Beyond Gotham diantisipasi.
Setelah mencapai kesuksesan yang luar biasa di dua seri pertama, Lego Batman 3: Beyond Gotham memang menjadi proyek yang cukup diantisipasi. Terutama dari fakta bahwa kelompok dimana sang ksatria kegelapan bernaung – Justice League sudah muncul secara lengkap di seri Lego Batman 2. Lantas, petualangan epik seperti apa lagi yang akan ditawarkan di seri ketiga ini? Lego Batman 3: Beyond Gotham akan membawa Justice League ke luar angkasa, bergerak dari satu planet ke planet lainnya untuk mencegah rencana jahat dari Brainiac.Perjalanan yang tentu saja tidak mudah, mengingat Legion of Doom juga terlibat di dalamnya.
Bagi Anda yang sudah lama menantikannya, Lego Batman 3: Beyond Gotham akhirnya mendapatkan tanggal rilis pasti. Game ini rencananya akan meluncur pada 14 November 2014 mendatang untuk Playstation 3, Playstation 4, Xbox 360, Xbox One, Nintendo Wii U, PS Vita, dan tentu saja – PC. Can’t wait!
↧