Di awal eksistensinya, Saints Row memang diposisikan sebagai salah satu game open-world yang disebut-sebut mampu menyaingi popularitas game andalan Rockstar – Grand Theft Auto. Klaim yang memang tidak berlebihan mengingat beragam inovasi gameplay yang berhasil membuatnya tampil sebagai game open world yang lebih menyenangkan, terutama ketika Anda bertempur memperebutkan wilayah kekuasaan. Namun seiring dengan seri baru yang lahir, Saints Row kini lebih dikenal sebagai game open-world dengan tema “gila”, dari kemampuan super power, senjata aneh, hingga invasi alien. Tidak mengherankan jika banyak gamer yang penasaran dengan apa yang akan ditawarkan di seri selanjutnya. Pertanyaan yang akhirnya terjawab dengan satu kata – Neraka.
Informasi tentang seri terbaru Saints Row memang sudah sempat mengemuka beberapa hari yang lalu, setelah Volition memastikan bahwa mereka akan melemparkan informasi soal seri teranyar di ajang PAX Prime. Namun sayangnya, kita tidak akan menemukan Saints Row V. Volition mengkonfirmasikan eksistensi seri Saints Row terbaru – Gat Out of Hell. Seperti nama yang ia usung, Anda akan berpetualang di neraka untuk menyelamatkan boss besar Saints Row – yang sempat menjadi presiden di Saints Row IV kemarin. Berperan sebagai Johnny Gat, Anda bisa bergerak dengan menggunakan sayap besar untuk meluncur secara vertikal maupun horizontal. Tidak hanya itu saja, Anda juga tetap akan dibekali dengan beragam senjata aneh, yang kali ini mengambil tema dari Bible.
Saints Row: Gat Out Of Hell sendiri akan dirilis sebagai standalone expansion pack terpisah, pada 27 Januari 2015 mendatang untuk Playstation 3, Playstation 4, Xbox One, Xbox 360, dan tentu saja – PC. Di kesempatan yang sama, Volition juga mengumumkan Saints Row: Re-Elected, port Saints Row IV dan semua DLC-nya untuk Playstation 4 dan Xbox One.
When you think Saints Row can’t go any weirder..
↧
Saints Row Umumkan Seri Terbaru – Gat Out of Hell!
↧
WWE 2K15 Akhirnya Menuju PC?
Dibandingkan dengan tren platform generasi terdahulu, posisi PC memang jauh lebih populer di industri game saat ini. Para publisher dan developer mulai bisa melihat seberapa potensialnya platform yang satu ini, apalagi ketika scene e-Sports dan portal distribusi seperti Steam membuktikan perputaran uang yang masif. Hasilnya? Beberapa game yang dulunya eksklusif hanya untuk konsol, kini juga meluncur untuk PC. Dengan kecenderungan seperti ini, PC kini terbuka terhadap semua kemungkinan port dan rilis ulang yang ada. Jika Anda termasuk yang memimpikan kehadiran game gulat andalan – WWE 2K, ini mungkin menjadi informasi yang sudah Anda nantikan selama ini.
Ada segudang alasan untuk menantikan kehadiran seri game gulat terbaru dari 2K Sports – WWE 2K15. Sebagai proyek perdana yang akan meluncur untuk Playstation 4 dan Xbox One, beberapa screenshot awal memperlihatkan kualitas visualisasi yang luar biasa. Detail karakter para pegulat terlihat jauh lebih baik, dengan tata cahaya yang mampu memproyeksikan kualitas sebuah game generasi terbaru. Berita yang lebih baik? Besar kemungkinan WWE 2K15 juga akan diriils untuk PC!
2K sendiri memang memberikan konfirmasi apapun, namun informasi ini bocor dari situs rating umur milik Korea. Di dalam list game yang akan meluncur di pasar negara ginseng tersebut, nama WWE 2K15 terlihat, dengan platform PC tertulis jelas di sana. Tidak hanya WWE 2K15, linsting ini juga menuliskan game kompilasi lain – Bioshock Infinite The Complete Edition, walaupun belum jelas platform apa yang akan diusung.
Seberapa benar informasi WWE 2K15 versi PC ini? Walaupun sekilas pandang menjanjikan, namun informasi ini tetaplah sekedar sebuah rumor sampai konfirmasi meluncur dari mulut 2K sendiri. WWE 2K15? Imagine the mod possibility!
↧
↧
Capcom Konfirmasi Resident Evil: Revelations 2
Pada pertengahan Agustus 2014 lalu, Capcom sempat digosipkan sedang menyiapkan game penerus dari Resident Evil: Revelations. Kini kabar tersebut menjadi kenyataan setelah pihak perusahaan memberi konfirmasi resmi di Tokyo, Jepang.
Pengumaman itu dilakukan dalam konferensi pers Sony menjelang ajang Tokyo Game Show 2014 yang akan berlangsung bulan ini. Sebuah konsep teaser live-action pun telah dipamerkan untuk membuat gamer semakin penasaran.
Dalam teaser tersebut terlihat bahwa Resident Evil: Revelations 2 memiliki tagline “Evil is
Watching”. Di akhir video, Capcom mencantumkan platform mana saja yang akan dituju, yaitu
PlayStation 4, PlayStation 3, Xbox One, Xbox 360, dan PC.
Perlu diketahui bahwa yang mengerjakan Resident Evil: Revelations 2 adalah tim inti yang juga
menggarap seri Revelations sebelumnya dan terbukti cukup sukses. Yang menarik, Resident Evil:
Revelations 2 disebut-sebut akan memiliki alur cerita dan tokoh protagonis baru.
Belum ada bocoran terkait gameplay. Meski begitu, dalam videonya Capcom memastikan Resident Evil: Revelations 2 akan dirilis awal tahun 2015 mendatang. Selain sibuk menyiapkan game ini, pihak perusahaan juga sedang menyelesaikan versi HD Remastered dari Resident Evil yang kabarnya akan memiliki voice acting baru yang lebih profesional.
↧
Persona 5 Ungkap Versi PS 4 – Unjuk Sosok Karakter Utama!
Terlepas dari fakta bahwa ia kian mendekati “ujung” hidupnya, Sony justru terhitung berhasil meningkatkan daya tarik Playstation 3. Ia mungkin tidak lagi mengusung spesifikasi perangkat keras yang relevan di tengah perkembangan visualisasi game-game baru yang menggila, namun ia menjadi “rumah” yang begitu nyaman untuk para penggemar genre JRPG. Tidak hanya Tales of Zestiria yang tengah dikembangkan Bandai Namco, Playstation 3 juga masih menyimpan satu senjata rahasia yang tidak boleh terlewatkan – Persona 5. Setelah sempat menjadi misteri sejak rilis awal teaser yang ada, Atlus akhirnya berbagi detail terbaru terkait RPG yang satu ini.
Berita pertama yang cukup menarik adalah pengumuman bahwa Persona 5 tidak lagi akan dirilis secara eksklusif untuk Playstation 3. Atlus mengkonfirmasikan bahwa game ini juga akan menuju Playstation 4, dan tengah dikembangkan oleh developer Atlus terpisah yang berbasis di Tokyo. Tidak hanya itu saja, lewat sebuah teaser pendek, Persona 5 juga memperlihatkan sosok sang karakter protagonis utama untuk pertama kalinya. Ia hadir dengan sosok pria cool berkacamata, yang terlihat tengah menaiki kereta.Sayangnya, tidak ada detail lebih lanjut soal mekanik gameplay dan plot seperti apa yang akan diusung.
Persona 5 sendiri rencananya akan meluncur pada tahun 2015 mendatang, tanpa ada kepastian tanggal rilis. Belum ada konfirmasi juga apakah game ini akan dipersiapkan untuk Xbox 360 – Xbox One atau tidak. Well, totally can’t wait for this!
↧
Penampakan Pertama Alone in the Dark: Illumination
Menyegarkan kembali sebuah franchise yang mulai terasa dan terlihat monoton, atau bahkan menghidupkan lagi sebuah nama yang sudah terlalu usang untuk bertahan, proses reboot memang dilihat sebagai salah satu formula paling manjur bagi developer game untuk mengangkat kembali judul game klasik mereka. Menariknya lagi? Terlepas dari beragam kritik yang mungkin sempat mengemuka di awal karena perbedaan identitas yang cukup kentara, game-game reboot mendapatkan respon yang cukup positif ketika dirilis. Alasan yang kuat untuk mengantisipasi kualitas serupa di proyek reboot teranyar dari Atari – Alone in the Dark.
Tren kebangkitan horror sebagai genre yang digandrungi memang melahirkan lebih banyak game berkualitas yang pantas untuk dinantikan, tidak terkecuali Alone in the Dark yang sempat tenggelam setelah kegagalan seri tahun 2008 silam. Proses reboot dari seri pertamanya dikonfirmasikan beberapa waktu yang lalu, dengan nama Alone in the Dark: Illumination.
Detail terbaru terkait proyek ini pun meluncur. Alone in the Dark: Illumination akan membawa Anda ke sebuah kota pertambangan yang sudah lama ditinggalkan di Lorwich, Virginia. Namun berbeda dengan game sebelumnya yang dicitrakan sebagai game single player, Illumination adalah sebuah game co-op 4 players. Anda bisa memilih 1 di antara 4 karakter yang disediakan: Hunter, Witch, Priest, dan Engineer, berusaha menginvestigasi beragam fenomena aneh di dalam kota, beserta dengan kemunculan makhluk ernama The Darkness. The Darkness sendiri bisa muncul dalam beragam bentuk, dari kemunculan tiba-tiba, kabut, dan makhluk aneh dalam bentuk fisik.
Alone in the Dark: Illumination sendiri rencananya akan dirilis pada musim gugur tahun 2014 ini, walaupun konfirmasi sementara hanya untuk PC. Tertarik?
↧
↧
Penelitian Buktikan Video Game Bantu Kelancaran Bahasa Inggris
Orang awam memang seringkali melihat video game sekedar sebuah permainan virtual yang ditujukan hanya untuk bersenang-senang, tanpa ada efek positif sama sekali. Berkebalikan, ia justru seringkali dilihat sebagai sumber dari beragam masalah sosial dan kesehatan. Padahal, jika ingin ditelaah lebih jauh, industri game sudah membuktikan dengan pasti beragam efek positif yang mampu ia hasilkan lewat serangkaian penelitian yang ada. Ia dianggap berhasil membangun emosi yang lebih positif dan kematangan otak yang lebih baik. Penelitian teranyar juga membuktikan satu pengaruh yang mungkin sudah dirasakan oleh kita semua. Benar sekali, kemampuan bahasa Inggris.
Penelitian yang dilakukan oleh University of Gothenburg dan Karlstad University terhadap 76 anak-anak berumur 10-11 tahun menjawab salah satu fenomena yang mungkin juga sering terjadi di gamer Indonesia. Penelitian ini menegaskan bahwa anak yang sering bermain video game biasanya akan memiliki kosakata dalam Bahasa Inggris yang jauh lebih luas daripada mereka yang tidak bermain game. Tidak hanya sekedar sembarang game, tetapi game-game yang memang memuat lebih banyak interaksi kalimat di dalamnya. Penelitian ini juga menuliskan bahwa game MMORPG dilihat sebagai genre yang paling efektif, mengingat gamer dituntut untuk berinteraksi secara langsung dengan pemain lain. Genre ini memaksa gamer untuk mengerti apa yang tengah dibicarakan, membaca apa yang ditulis, dan berinteraksi dalam bentuk lisan maupun tulisan.
Jadi inilah yang mungkin menjadi alasan mengapa sebagian besar gamer di Indonesia biasanya memiliki ciri-ciri kemampuan bahasa Inggris yang lebih baik. Semakin kompleks, semakin banyak teks, semakin banyak percakapan, semakin banyak pula kosakata bahasa Inggris yang bisa kita serap. Penelitian ini mungkin hanya menyebutkan MMORPG, namun sebagian besar dari kita yang sempat mencicipi RPG – Barat maupun Jepang di masa lalu, tentu merasakan efek signifikan yang sama.
Ingin belajar bahasa Inggris dengan mudah? Play your RPG!
↧
Rockstar Bantah Tunda Rilis GTA V PC ke 2015
Membahagiakan tentu saja ketika menemukan bahwa game yang sudah lama Anda incar akhirnya dipastikan akan menuju platform gaming andalan Anda. Perasaan inilah yang mungkin sempat menyelimuti sebagian besar gamer PC setelah ajang E3 2014 kemarin. Bagaimana tidak? Setelah menunggu untuk waktu yang sangat lama, Rockstar akhirnya secara resmi mengumumkan rilis ulang GTA V untuk konosl generasi terbaru dan PC. Peningkatan kualitas visual signifikan dan penyempurnaan mode multiplayer menjadi sesuatu yang pantas untuk dinantikan. Lantas, pertanyaannya kini, kapan Anda akan bisa menikmatinya?
Rockstar Games secara terbuka membantah bahwa mereka akan menunda rilis GTA V ke tahun 2015 setelah beberapa rumor yang sempat menyebar. Mereka menegaskan bahwa game ini tetap akan meluncur pada musim gugur tahun 2014 ini. Sayangnya, masih tanpa tanggal pasti.
Walaupun demikian, ada satu tren unik yang mengemuka. Semakin banyak retailer yang secara terbuka menuliskan “14 November 2014” sebagai tanggal rilis resmi untuk GTA V, bahkan berani mengklaim bahwa informasi ini sudah dikonfirmasi oleh Rockstar sendiri. Yang terbaru meluncur dari Gem Distribution – yang selama ini memang dikenal sebagai distributor resmi untuk Take Two UK, publisher dari GTA itu sendiri.
Dengan begitu banyak informasi yang sudah menyebar dan mengarah pada tanggal yang sama, kemungkinan bahwa GTA V akan dirilis November memang terlihat semakin kuat. Prepare your wallet!
↧
P.T. Diunduh Lebih Dari Satu Juta Kali!
Hideo Kojima secara mengejutkan merilis sebuah Playable Teaser (P.T.) pada Gamescom 2014 lalu, yang sekaligus menandakan keterlibatannnya dalam game terbaru Silent Hills. Awalnya, peluncuran P.T. tidak terlalu menarik perhatian.
Meski begitu, ternyata teaser dengan durasi permainan yang pendek dan gameplay yang sangat sederhana inu terbukti mampu tampil luar biasa dan seolah membawa game dengan genre horror ke level selanjutnya.
Komentar-komentar positif pun bermunculan tidak hanya dari para gamer, tetapi juga dari berbagai website gaming di seluruh dunia termasuk JagatPlay. Tak heran jika selanjutnya P.T. semakin populer dan menciptakan rasa penasaran yang tinggi bagi mereka yang belum sempat mencicipinya.
Alhasil, jumlah download P.T. saat ini telah menembus angka 1 juta! Raihan yang sangat baik untuk sebuah Playable Teaser yang hanya bisa diunduh di PlayStation 4. Dengan kesuksesan P.T., Silent Hills pun kini bisa disebut sebagai salah satu game yang paling ditunggu kehadirannya, terutama oleh pecinta genre horror.
Walaupun demikian, nampaknya Silent Hills yang masih dalam tahap pengembangan belum akan meluncur dalam waktu dekat. Lalu, bagaimana dengan Anda sendiri? Sudah mencoba teaser dari game yang dibuat melalui kerjasama dengan sutradara ternama Hollywood, Guillermo del Toro, dan Norman Reedus tersebut?
↧
Menjajal Star Citizen Pre-Alpha: Ujung Tombak Supremasi PC!
Sebuah fenomena unik yang luar biasa, kalimat yang satu ini tampaknya pantas dilayangkan untuk Star Citizen. Bukan hanya karena fakta bahwa ia menjadi salah satu ujung tombak utama untuk menghidupkan kembali genre space simulation yang semakin langka di industri game, tetapi juga proses yang menyertai proses pengembangannya. Berbeda dengan game AAA lain yang selalu disokong dengan kekuatan dana besar dari para publisher raksasa, Star Citizen tumbuh dari rasa cinta dan kepercayaan komunitas gamer penggemar Space Sim pada sosok Chris Roberts – yang sudah melahirkan game-game sekelas Wing Commander dan Freelancer di masa lalu. Kepercayaan yang akhirnya divisualisasikan lewat sokongan dana yang fantastis dalam bentuk donasi.
Tidak main-main, donasi yang terkumpul bahkan berhasil menyaingi jumlah yang berani digelontorkan oleh publisher besar sekalipun. Dikembangkan sejak Oktober 2012 silam, Star Citize nsudah menghimpun dana kurang lebih USD 50 juta untuk mewujudkan apapun yang berada di benak Chris Roberts menjadi nyata.
Misinya? Menciptakan sebuah game simulasi luar angkasa paling kompleks dan dinamis yang pernah ada, tentu saja dengan dukungan kualitas visual yang tidak kalah memesona. Untuk mencapai hal tersebut, Cloud Imperium Games – sang developer menyerahkan urusan visual pada engine andalan Crytek – CryEngine 3. Tidak main-main, mereka berkomitmen untuk memaksimalkan engine tersebut hingga batas tertinggi, bahkan tidak segan untuk membuat PC terkuat sekalipun kewalahan. Hal sama yang membuat Star Citizen tidak akan pernah dirilis untuk Playstation 4 dan Xbox One yang disebut oleh Roberts, terlalu lemah.
Mimpi untuk mencicipi versi final game ini memang kian mendekati waktu realisasi. Walaupun belum ada tanggal rilis yang ditetapkan, namun beragam rumor mempercayai bahwa game ini siap untuk meluncur pada akhir tahun 2015 mendatang. Sembari menunggu, gamer yang sudah memberikan donasi dalam jumlah tertentu diberikan kesempatan untuk mencicipi masa pre-alpha yang memang masih memuat fitur terbatas. Seperti yang akan kami jabarkan di proses “review” singkat yang satu ini.
Mode yang Masih Terbatas
Tidak banyak yang bisa Anda lakukan di masa pre-alpha Star Citizen ini, namun akan cukup membakar rasa ketertarikan Anda untuk mencicipi versi finalnya di masa depan. Untuk masa pre-alpha ini, Cloud Imperium Games “hanya” memberikan Anda dua pengalaman yang berbeda: sekedar berjalan di hangar dan mencicipi sedikit pertempuran luar angkasa yang seharusnya menjadi intisari permainan di versi retail nantinya. Di mode Hangar, Anda akan berkesempatan untuk berjalan-jalan dan mengeksplorasi tempat dimana Anda akan menyimpan pesawat nantinya. Cukup luas dan terlihat mampu menampung beberapa varian pesawat, Hangar juga memberikan akses ke beberapa objek yang bisa Anda picu untuk menghasilkan interaksi tertentu. Seperti tempat helm khusus yang bisa Anda kenakan, sebuah peti berisikan equipment yang mungkin akan bisa Anda kenakan di versi final, dan sebuah terminal komputer yang tampaknya didesain untuk membantu Anda memodifikasi bentuk dan jenis senjata yang bisa digunakan oleh pesawat andalan Anda nantinya. Hangar juga menjadi kesempatan terbaik bagi Anda untuk mengecek bentuk pesawat dengan lebih detail, bahkan hingga ke bagian terkecil sekalipun. Anda juga berkesempatan untuk menguji senjata yang Anda sematkan ke kendaraan utama Anda di Star Citizen tersebut. Setelah berbulan-bulan terperangkap di Hangar yang boleh terbilang sekedar demo singkat kualitas visual yang akan ditawarkan di versi finalnya, update terakhir dari Star Citizen akhirnya memungkinkan Anda untuk mengeksplorasi luar angkasa dan mendapatkan sedikit gambaran akan tulang punggung mekanisme gameplay yang ada. Untuk sementara, modul ini hanya memberikan Anda dua buah peta utama: Broken Moon – sebuah bulan berwarna biru yang permukaannya tengah hancur berantakan dengan senjata laser raksasa yang mengarah padanya, dan Dying Stars – sebuah bintang pecah dengan inti merah menyala. Sementara di sisi lain, module ini juga menyediakan dua mode: Free Flight – yang membebaskan Anda untuk mengeksplorasi kedua peta yang terbatas ini, dan Vanduul Swarm – dimana Anda harus menghancurkan pesawat musuh dalam waktu tertentu. Mode yang terakhir ini akan membantu Anda menangkap sedikit sensasi dog-fight dengan pesawat luar angkasa.↧
↧
Dragon Quest: Heroes – Kombinasi Dragon Quest dan Dynasty Warriors
Sebuah tren aneh yang menimbulkan dilema tersendiri, ini mungkin menjadi kalimat yang cukup relevan untuk menjelaskan fenomena yang tengah terjadi di developer asal Jepang beberapa hari terakhir ini. Entah mengapa, banyak developer yang tampaknya tertarik untuk menjadikan game mereka, yang notabene berbeda genre, menjadi sebuah proyek Musou. Untuk Anda yang tidak familiar, Musou sendiri merupakan cabang genre hack and slash yang mempertemukan karakter Anda yang overpowered dengan ribuan musuh sekaligus, seperti yang diperkenalkan oleh franchise andalan Koei Tecmo – Dynasty Warriors. Setelah berkolaborasi dengan Legend of Zelda dan melahirkan Hyrule Warriors, genre ini juga dikonfirmasikan akan menuju game RPG ternama dari Square Enix – Dragon Quest.
Popularitas Dragon Quest di Jepang memang tidak bisa dibantah, dengan rilis seri yang secara konsisten berhasil mendulang penjualan dengan nilai yang cukup tinggi. Di konferensi pre-TGS yang digelar Sony beberapa waktu yang lalu, Square Enix – sebagai pemilik franchise ternyata punya kejutan ekstra untuk para penggemar Dragon Quest.
Mereka memperkenalkan Dragon Quest: Heroes yang akan mengusung genre Musou, alih-alih RPG seperti seri-seri sebelumnya. Berperan sebagai Akuto dan Meer, bersama dengan karakter lainnya, game ini akan mempertemukan Anda dengan ratusan monster dengan ragam variasi yang membutuhkan strategi tertentu untuk ditundukkan. Proyek ini tentu saja merupakan hasil kerjasama antara Square Enix dengan Koei Tecmo dan Omega Force – developer Dynasty Warriors.
Dragon Quest: Heroes sendiri rencananya akan meluncur pada musim semi 2015 mendatang untuk Playstation 3 dan Playstation 4. Sementara ini hanya dikonfirmasikan untuk pasar Jepang, tanpa ada kepastian apakah akan menuju ke region Barat atau tidak.
What next? Final Fantasy Warriors? Well, that sounds awesome..
↧
Playstation 4 Akan Dapatkan Themes di Update Selanjutnya
Sony siap merilis update firmware terbaru untuk konsol PlayStation 4. Menurut pihak perusahaan, update tersebut memungkinkan gamer untuk memilih berbagai Themes menarik di dashboard mereka.
Update v2.0 ini diumumkan Sony dalam konferensi pers menjelang ajang Tokyo Game Show 2014 digelar. Sayangnya, Sony tak menjelaskan Themes apa saja yang akan tersedia saat fitur tersebut diluncurkan.
Bagi yang penasaran, gamer bisa menyaksikan sebuah video yang menggambarkan bagaimana fitur Themes diaplikasikan di PS4. Sekilas, tak ada yang berbeda dengan Themes yang telah hadir di PlayStation 3. Perlu diketahui bahwa update firmware terbaru yang membawa fitur serupa juga ditujukan untuk PlayStation Vita.
Selain soal Themes, update firmware v2.0 juga membawa fitur Share Play. Fitur ini berguna saat gamer ingin mengundang temannya untuk sekadar menonton maupun ikut bermain secara online. Yang menarik, teman yang diundang tak harus memiliki game yang sedang dimainkan.
Konten anyar lainnya yang tak lupa dihadirkan bersama update ini adalah aplikasi YouTube serta update informasi tentang aktivitas semua teman secara real-time di kolom What’s New. Sayang, belum ada tanggal pasti kapan gamer bisa mengunduh firmware terbaru ini. Kita tunggu saja!
↧
Developer Tekken Kembangkan Game Virtual Reality – Summer Lesson
Virtual Reality (VR) adalah masa depan industri game, ini tentu saja menjadi fakta yang tidak terbantahkan. Konsep yang selama ini hanya muncul di film-film science fiction ini perlahan namun pasti, mulai menemukan bentuk matang yang siap untuk dikomersialisasikan. Oculus Rift yang kini dikuasai oleh Facebook menjadi salah satu yang paling terdepan. Teknologi canggih ini membuka kesempatan untuk menikmati pengalaman gaming yang lebih unik dan realistis di saat yang sama. Tidak hanya Oculus Rift, Sony juga tengah mengembangkan peripheral VR-nya sendiri – Project Morpheus. Popularitas yang semakin tinggi mulai menggelitik developer raksasa.
Eksistensi Project Morpheus mulai mendapatkan dukungan dari developer besar, salah satunya adalah tim yang berada di balik franchise game fighting ternama – Tekken. Sony secara resmi mengumumkan bahwa Katsuhiro Harada dan timnya tengah mengembangkan game berjudul Summer Lesson, yang memang didesain khusus untuk Morpheus.
Memang belum banyak detail, namun teaser pertama memperlihatkan sosok seorang gadis manis virtual yang tampaknya akan menjadi fokus utama game ini. Anda akan berinteraksi dengannya di dalam kamar tidur, dengan menggunakan gerakan kepala untuk merespon pertanyaan yang ia ajukan. Sayangnya, tidak ada detail lebih jauh soal mekanik gameplay seperti apa yang akan diusung.
Sony hanya mengkonfirmasikan bahwa Summer Lesson akan bisa dinikmati secara langsung di booth Sony pada ajang TGS 2014 mendatang, tepatnya di tanggal 18 September 2014 mendatang. Mereka juga belum bisa memberikan kepastian soal ketersediaan Morpheus secara komersial dan harga yang akan dipatok.
I’m watching too much…………..ehm, nevermind..
↧
PewDiePie Matikan Fitur Komentar di YouTube
Tak dapat dipungkiri bahwa PewDiePie merupakan salah satu akun di YouTube yang sangat populer. Dengan subscriber mencapai 30 juta, PewDiePie layak disebut sebagai fenomena.
Setiap video yang diunggah di akun milik Felix Kjellberg ini selalu mengundang beragam komentar dari para penontonnya. Tentunya, ada yang positif, ada pula yang negatif. Bahkan tak sedikit yang memanfaatkan video-video PewDiePie untuk menyebar spam.
Banyaknya spam dan komentar yang bernada provokasi diakui Felix membuat dirinya sulit untuk berkomunikasi secara efektif dengan para penontonya. Menanggapi hal itu, Felix akhirnya memutuskan untuk menonaktifkan fitur komentar di channel YouTube-nya!
“Pada dasarnya ini (fitur komentar) adalah cara utamaku untuk berkomunikasi dengan Anda. Aku menuju komentar dan ternyata isinya lebih banyak spam, orang-orang yang beriklan, orang-orang yang mencoba memprovokasi… Bagiku hal-hal seperti itu, tidak berarti apa-apa. Aku tidak peduli dan aku tidak ingin melihatnya,” ujar Felix.
Keputusan Felix tersebut diumumkannya melalui sebuah video yang baru-baru ini ia unggah di akun PewDiePie. “Aku hanya muak dengan hal ini. Aku akan mematikan fitur komentar selamanya,” tambahnya. Mendengar ucapannya, bisa ditarik kesimpulan bahwa ini adalah keputusan yang bersifat final.
Seperti diketahui, beberapa tahun belakangan ini PewDiePie memang sangat menarik perhatian para pengguna YouTube. Tidak hanya sekadar membuat video dirinya yang membahas vidoe game, ternyata apa yang dikerjakan Felix membuahkan hasil yang luar biasa. Lewat berbagai videonya, ia berhasil meraih pendapatan rata-rata sekitar USD 4 juta (RP 49 miliar) per tahun dari pemasukan iklan.
↧
↧
Game Strategi Klasik – Battle Realms Akan Dirilis Ulang untuk PC!
Anda yang sempat merasakan masa keemasan game centre yang menjamur di masa lalu setelah popularitas Counter Strike yang meledak, pasti ingat dengan game strategi yang satu ini. Walaupun nama besarnya masih belum bisa menundukkan game-game sekelas Starcraft, Warcraft 3, dan Red Alert 2, namun ada sesuatu yang cukup memorable dengan “Battle Realms”. Game strategi yang membutuhkan pengetahuan mendalam soal progress tiap unit yang dibangun ini memang cukup memesona di sisi visual, setidaknya untuk sebuah game keluaran tahun 2001 silam.Apakah Anda termasuk gamer yang merindukan game yang satu ini? Jika iya, informasi ini akan mengembalikan lagi sensasi nostalgia Anda.
Berita mengejutkan, sang developer - Liquid Entertainment ingin menghidupkan kembali Battle Realms untuk generasi PC saat ini. Walaupun tidak dibangun ulang dengan engine yang lebih mutakhir, rilis ulang Battle Realms ini sudah akan mendukung resolusi definisi tinggi. Bagian terbaiknya? Liquid berencana untuk merilis Battle Realms via Steam dan GOG dengan dukungan mode matchmaking multiplayer yang penuh. Untuk sementara ini, mereka baru berencana untuk melewati proses Steam Greenlight dan meminta dukungan voting dari gamer yang sempat mencicipi seri ini di masa lalu. Kapan game ini akan menuju Steam Greenlight? Sayangnya, tidak ada kepastian sama sekali.
Bagaimana dengan Anda sendiri? Berapa banyak dari Anda yang sempat memainkan game klasik ini di masa lalu?
↧
Project Cars Dapatkan Tanggal Rilis Pasti
Jika ada satu genre yang terhitung langka di PC, simulasi balap boleh terbilang menjadi salah satunya. Selain franchise F1 yang ditangani oleh Codemasters, PC memang lebih banyak kedatangan game racing arcade yang lebih efektif untuk menjaring basis fans yang lebih besar. Hal ini tentu saja bertolak belakang dengan fakta bahwa masing-masing konsol generasi terbaru saat ini – Playstation 4 dan Xbox One, memiliki satu game eksklusif dengan genre ini – Gran Turismo dan Forza. Satu-satunya harapan gamer PC kini terletak pada proyek game racing simulasi paling diantisipasi dari Slightly Mad Studios – Project Cars.
Berawal dari sebuah proyek donasi, keinginan sang developer untuk menciptakan game racing simulasi dengan kualitas visualisasi yang luar biasa memang kian terlihat nyata lewat Project Cars ini. Lewat beragam screenshot, trailer, maupun video demo yang dirilis, ia memang harus diakui sebagai salah satu game racing terlihat paling realistis saat ini. Detail kendaraan, track, hingga beragam efek cuaca membuatnya terlihat semakin dramatis. Setelah penantian yang cukup lama, Project Cars akhirnya mendapatkan tanggal rilis pasti setelah sebelumnya hanya sekedar ditetapkan sebagai “November 2014”.
Lewat retailer game raksasa Inggris – GAME, Project Cars dikonfirmasikan akan dirilis untuk wilayah Inggris pada tanggal 21 November 2014 mendatang. Walaupun rilis internasional sendiri belum diumumkan, namun kemungkinan besar game ini sudah meluncur di Amerika Utara pada tanggal 18 November, atau 3 hari lebih cepat. Tanggal rilis hanya akan berlaku untuk versi Playstation 4, Xbox One, dan tentu saja – PC. Sementara versi Wii U baru akan meluncur tahun depan.
Prepare your steering wheel, players!
↧
Developer Elder Scrolls Online Mulai Kurangi Tenaga Kerja
Sebuah proyek yang begitu menarik perhatian banyak gamer beberapa waktu yang lalu, namun berakhir menjadi sebuah produk yang tidak mampu memenuhi beragam ekspektasi yang diarahkan padanya. Kalimat yang satu ini tampaknya tepat untuk menjelaskan posisi Elder Scrolls Online saat ini. Ketika pertama kali diumumkan, apalagi dengan nama Elder Scrolls yang ia usung dan fakta bahwa sebuah mode multiplayer memang sudah lama dirindukan, Elder Scrolls Online seolah menjadi pemenuh harapan. Namun sayangnya, popularitas ini begitu cepat meredup. Sebagai game online dengan sistem bayar bulanan, beberapa review justru menilai game ini cukup negatif. Kali ini, ia mendapatkan ekstra berita buruk lainnya.
Zenimax Online Studios – developer di balik Elder Scrolls Online mengumumkan proses pemutusan hubungan kerja dalam porsi yang cukup besar, walaupun tidak dijelaskan detail presentase yang ada. Pete Hines dari Bethesda menyebut bahwa proses PHK ini sendiri terhitung normal, sebagai sebuah bentuk penyesuaian. Dengan waktu rilis yang sudah mencapai hampir 6 bulan dan masalah yang terlihat minim, Elder Scrolls Online bisa berfokus ke aspek yang lain. Hines juga menegaskan bahwa Bethesda akan terus mendukung ESO dan berkomitmen untuk menghadirkan lebih banyak konten baru untuk para pemain di PC dan Mac. Tidak hanya itu saja, mereka juga terus mempersiapkan versi konsol yang memang mengalami penundaan.
Elder Scrolls Online versi Playstation 4 dan Xbox One sendiri memang sempat direncanakan meluncur untuk bulan Juni 2014 ini, namun ditunda hingga 6 bulan ekstra untuk memastikan sebuah kualitas yang memang pantas diperjuangkan.
So, no free to play announcement yet, Bethesda?
↧
Ubisoft: Kami Tak Akan Biarkan Kualitas Assassin’s Creed Jatuh!
Kecemasan yang sebenarnya sangat beralasan. Dari sebuah game yang hanya dirilis satu seri untuk jeda waktu yang cukup panjang, Ubisoft mulai menggeser rilis game action open world andalannya – Assassin’s Creed sebagai sebuah franchise tahunan. Tidak cukup di situ, popularitas yang berhasil ia raih membuat frekuensi rilis menjadi lebih sering. Di awal, satu game besar dan satu game browser, mulai beralih menjadi satu seri utama dan sebuah game handheld dan beragam DLC. Proyek ini mengalami eskalasi yang cukup signifikan di tahun 2014, dimana Ubisoft merilis dua seri besar Assassin’s Creed di saat yang bersamaan, walaupun berbeda platform tujuan. Banyak yang takut bahwa “keserakahan” ini akan berujung pada kompromi di sisi kualitas.
Berbicara dengan situs gaming – GameInformer, Creative Director dari AC Unity – Alex Amancio menyatakan bahwa mereka akan terus memastikan bahwa kualitas Assassin’s Creed tidak akan pernah jatuh. Amancio menegaskan bahwa Assasin’s Creed berkembang karena kemampuan para developer yang berdiri di belakangnya. Sudah seperti sebuah keluarga besar, yang sudah menguasai franchise ini untuk waktu yang cukup lama, menjadi sebuah skenario yang tidak terbayangkan bagi Amancio, jika Assassin’s Creed bisa berakhir mengecewakan. Ia mengklaim bahwa Ubisoft selalu mengupayakan game terbaik yang bisa mereka ciptakan, dengan kemantapan hati, profesionalisme, dan kerja keras.
Bagaimana dengan Anda sendiri? Dari semua seri Assassin’s Creed utama yang sempat dirilis, adakah seri yang sempat membuat Anda kecewa luar biasa?
Assassin’s Creed Unity dan Assassin’s Creed Rogue sendiri rencananya akan dirilis pada 11 November 2014 mendatang. Unity menuju PS 4, Xbox One, dan PC, sementara Rogue hanya untuk PS 3 dan Xbox 360.
↧
↧
Peluncuran Xbox One di Jepang Terlihat Menyedihkan!
Microsoft baru-baru ini mengumumkan siap merilis Xbox One di 28 negara berbeda di dunia. Salah satu negara yang dituju adalah Jepang, kampung halaman dari dua pesaingnya, Sony dan Nintendo.
Hari pertama peluncuran Xbox One di Negeri Sakura tergolong menyedihkan. Tak terlihat antusiasme dari para gamer yang biasanya memadati toko-toko game. Tidak antrean panjang dimana gamer berlomba-lomba untuk menjadi yang pertama memilikinya, seperti yang terjadi jika Sony atau Nintendo merilis konsol baru.
Hal ini dibuktikan dengan beberapa foto yang dikumpulkan oleh website Kotaku. Satu kata: sepi. Walaupun demikian, tak menutup kemungkinan di waktu yang berbeda ada segelintir gamer yang mampir ke toko tersebut untuk membeli Xbox One.
Padahal, Microsoft telah mencoba menarik perhatian gamer Jepang dengan menggandeng beberapa developer lokal, khususnya terkait penggarapan game JRPG yang bersifat eksklusif.
Sepinya antrean di depan toko-toko game di Jepang memang belum bisa menyimpulkan rendahnya popularitas Xbox One di negara tersebut. Perlu diingat bahwa selain datang langsung ke toko, gamer juga bisa membelinya secara online.
Source: Kotaku
↧
Preview Dead Rising 3: Perburuan Zombie Dimulai!
Dunia post-apocalyptic dan zombie memang tumbuh menjadi sebuah tema “usang” yang sudah berkali-kali dieksploitasi oleh industri game, yang kemudian direpresentasikan dengan begitu banyak judul dari beragam developer, besar maupun kecil. Sebagian besar nama yang berhasil mencapai tingkat popularitas tinggi lewat tema ini selalu menjualnya sebagai game yang menyeramkan atau setidaknya menegangkan. Ratusan mayat hidup siap untuk membunuh Anda dengan cepat di tengah resource yang terbatas. Namun tidak dengan Dead Rising dari Capcom. Alih-alih menyeramkan, zombie dan dunia post-apocalyptic yang ia tawarkan justru terasa seperti sebuah taman bermain besar yang menyenangkan. Jika tidak ingin, disebut gila. Lewat seri terbarunya – Dead Rising 3 yang sempat dijadikan eksklusif terbatas untuk Xbox One, Capcom kian menguatkan identitas tersebut.
Kesan Pertama
Diposisikan sebagai salah satu ujung tombak eksklusivitas Xbox One di awal rilisnya, Dead Rising 3 memang memperlihatkan kesan sebuah game generasi terbaru yang pantas untuk diacungi jempol, terutama dari kualitas visual yang ditawarkan. Dengan kemampuan spesifikasi yang lebih mantap, versi PC tentu hadir dengan penyempurnaan yang jauh lebih baik. Menariknya lagi? Capcom benar-benar tidak menahan diri untuk menciptakan atmosfer post-apocalyptic yang lebih “meriah” lewat jumlah Zombie yang meningkat signifikan. Pembatasan framerate di 30fps menjadi berkah tersendiri, setidaknya memastikan bahwa penurunan framerate yang terjadi ketika ratusan zombie muncul dalam satu layar, tidak akan mempengaruhi kenyamanan gameplay secara signifikan. Seperti halnya seri-seri Dead Rising sebelumnya, Dead Rising 3 juga menawarkan sensasi gameplay yang menyenangkan dan gila di saat yang sama. Berkesempatan untuk memungut beragam objek dan menjadikannya sebagai senjata “darurat” untuk menghabisi para zombie yang ada, Dead Rising 3 juga memungkinkan Anda untuk mengkombinasikan beragam objek ini menjadi senjata yang jauh lebih kuat, yang terkadang hadir dengan efek dan serangan khusus yang super keren. Humor-humor klasik Dead Rising juga tetap dipertahankan, dari sekedar percakapan yang tercipta, hingga beragam desain senjata dan pakaian yang bisa Anda dapatkan. Anda juga punya kebebasan untuk mengeksplorasi kota yang luas, untuk mendapatkan beragam blueprint senjata dan kostum-kostum lucu yang unik. Cukup untuk membuat Anda melupakan fakta bahwa Dead Rising 3 juga hadir dengan sebuah garis cerita. Sembari menunggu waktu yang lebih proporsional untuk melakukan review, izinkan kami memberikan sedikit gambaran seperti apa kualitas visual yang ditawarkan oleh Dead Rising 3 lewat serangkaian screenshot terbaru yang kami ambil sendiri ini. Ada beberapa hal yang memang belum kami coba karena terlalu asyik menghancurkan para zombie tanpa alasan ini: termasuk mode multiplayer dan beberapa bagian kota yang harus dibuka dengan melewati progress cerita tertentu. Let the Zombie Mayhem begins!!PS: Klik Gambar untuk Memperbesar!
↧
Spesifikasi PC untuk Ryse: Son of Rome
Kejutan demi kejutan, inilah yang mungkin dirasakan oleh sebagian besar gamer PC di tahun 2014 ini. Bagaimana tidak? Tanpa rumor apapun yang sempat berhembus sebelumnya, PC tiba-tiba kedatangan dua game terbaru yang sempat diposisikan sebagai proyek eksklusif untuk konsol andalan Microsoft – Xbox One. Menyusul kehadiran Dead Rising 3 yang akhirnya diluncurkan dengan presentasi visual yang lebih baik, PC masih menyimpan satu “senjata Xbox One” yang lain – Ryse: Son of Rome. Diracik oleh developer yang saat ini ini tengah mengalami masalah finansial yang seriues – Crytek, Ryse dibangun dengan CryEngine dan menjadi salah satu demo visual terbaik di Xbox One saat ini.
Mengikuti pengumuman tanggal rilis resminya yang sempat menjadi misteri beberapa waktu yang lalu, spesifikasi PC untuk Ryse: Son of Rome juga akhirnya terkuat. Sebagai game yang berfokus pada kualitas visual, kebutuhan untuk membangun PC yang mampu menangani game ini di setting paling optimal tentu saja menjadi sesuatu yang sangat esensial. Ryse: Son of Rome versi PC ini sendiri rencananya akan meluncur pada 10 Oktober 2014 mendatang.
Minimum Requirements:
- OS: Windows Vista SP1, Windows 7 or Windows 8 (64bit)
- Processor: Intel Dual-Core 2.8 GHz/ AMD Dual-Core 3.2 GHz or better
- Memory: 4GB RAM
- Graphics: DirectX 11 graphics card with 1GB video RAM
- DirectX: Version 11
- Hard Drive: 26GB available space
- Sound Card: DirectX compatible Sound Card with latest drivers
Recommended Requirements (4K Resolution):
- OS: Windows Vista SP1, Windows 7 or Windows 8 (64bit)
- Processor: Intel Quad-Core or AMD Octo-Core
- Memory: 8GB RAM
- Graphics: DirectX 11 graphics card with 4GB video RAM
- DirectX: Version 11
- Hard Drive: 26GB available space
- Sound Card: DirectX compatible Sound Card with latest drivers
↧