Menuju masa depan, ini tampaknya kesan yang tengah berusaha dibangun Activision dengan franchise miliaran dollar-nya – Call of Duty. Berbeda dengan beberapa tahun lalu yang selalu berkisar di masa perang dunia kedua yang dramatis, arah yang dibangun Modern Warfare seolah menjadi pendorong bagi franchise ini untuk terus memvisualisasikan skenario perang seperti apa yang akan terjadi dengan persenjataan futuristik. Setelah Black Ops 2 dan Ghosts, kini giliran proyek perdana Sledgehammer Games – COD: Advanced Warfare lah yang memikul tema tersebut. Sayangnya, dengan konsep permainan yang difokuskan pada optimalisasi exoskeleton, ia justru dituduh meniru game FPS yang cukup fenomenal tahun ini – Titanfall.
Kemampuan untuk melompat tinggi, menghilang, dan beragam kekuatan lain yang disematkan oleh teknologi exo-skeleton yang ada memang membuat Advanced Warfare terlihat dan terasa berbeda dibandingkan seri-seri COD yang lain. Bermain lebih bebas di ruang vertikal dengan tingkat mobilitas tinggi akan menjadi kunci kemenangan. Tidak heran jika banyak gamer yang menuduh Sledgehammer games “mencuri” ide Titanfall dan mengembangkan game FPS yang sama, hanya saja tanpa mecha. Tuduhan yang akhirnya memancing sebuah reaksi.
Reaksi ini dilemparkan oleh Michael Condrey lewat akun Twitter resminya. Condrey mengaku pasrah dengan tuduhan ini. Mengapa? Karena ia percaya, sejauh apapun Sledgehammer berusaha meyakinkan para gamer, Advanced Warfare akan terus dilihat sebagai peniru Titanfall, apapun yang terjadi. Oleh karena itu, mereka tidak ingin pusing dengan hal tersebut. Satu-satunya cara untuk membuktikan bahwa keduanya adalah game yang berbeda hanyalah dengan menjajal COD: AW secara langsung pada bulan November 2014 mendatang.
Call of Duty: Advanced Warfare sendiri rencananya akan dirilis pada 4 November 2014 mendatang, untuk Playstation 4, Playstation 3, Xbox One, Xbox 360, dan tentu saja – PC. Versi generasi terbaru akan ditangani oleh Sledgehammer langsung, sementara versi last-gen akan ditangani oleh developer game Transformer – High Moon Studios.
Bagaimana menurut Anda sendiri? Apakah COD: AW terlihat meniru Titanfall lewat beragam trailer dan demo permainan yang sempat dirilis beberapa waktu lalu?
↧
Sledgehammer Tanggapi Tuduhan COD: AW Meniru Titanfall
↧
Spesifikasi PC untuk Naruto Shippuden: Ultimate Ninja Storm Revolution
Berita membahagikan tentu saja bagi para gamer PC yang juga kebetulan mengikuti sepak terjang Naruto, baik lewat versi manga atau anime. Setelah sempat menjadi game yang dirilis secara eksklusif untuk konsol, Bandai Namco memang mulai memperlihatkan sikap yang melunak pada PC, apalagi setelah melihat potensi penjualan yang bisa ia hasilkan. Mengikuti rilis Ultimate Ninja Storm 3 yang mendapatkan respon cukup baik, seri game Naruto terbaru – Ultimate Ninja Storm Revolution juga dipastikan akan mampir di PC beberapa waktu yang lalu. Menariknya lagi, dengan posisinya sebagai game yang dirilis di platform generasi sebelumnya, ia tidak membutuhkan spesifikasi yang terlalu berat.
Ada segudang alasan untuk menantikan seri Revolution ini, tentu saja. Tidak hanya perkembangan karakter yang kini mengikuti jalan cerita terbaru dari manga yang terus tumbuh, tetapi juga beragam konten ekstra yang disuntikkan ke dalam game ini. Dari sekedar karakter original, hingga latar belakang cerita Akatsuki yang bahkan mendapatkan porsi animasinya sendiri. Namun kekuatan utama tentu mengakar pada inovasi mekanik gameplay, termasuk kehadiran serangan terkuat berbasis tim yang tampil sangat sinematik. Tidak sabar lagi ingin mencicipinya? Pastikan terlebih dahulu rig Anda akn mampu menangani game yang satu ini:
Minimum Requirements:
- OS: Windows XP or higher with latest Service Pack
- Processor: 2.3 GHz Dual Core or AMD
- Memory: 1 GB RAM
- Graphics: 512 MB video cards Pixel Shader 4.0 (Geforce 8xxx-ATI HD2xxx)
- DirectX: Version 9.0c
- Hard Drive: 8 GB available space
Recommended Requirements:
- OS: Windows 7 or higher with latest Service Pack
- Processor: Intel i3-530, 2.93Ghz / AMD Phenom II X4 940, 3.0GHz
- Memory: 4 GB RAM
- Graphics: 1024 MB video card, Pixel Shader 4.0, DirectX10 GPU
- DirectX: Version 9.0c
- Hard Drive: 8 GB available space
↧
↧
Rilis WWE 2K15 Versi Generasi Terbaru Ditunda
Sebuah media hiburan fisik yang berhasil membangun basis fans yang begitu besar, siapa yang mengira bahwa olahraga semacam gulat ternyata bisa disulap tak ubahnya opera sabun dengan begitu banyak karakter ikonik dan konflik yang menarik. Hal inilah yang ditawarkan oleh World Wrestling Entertaiment, atau yang lebih dikenal sebagai WWE. Dengan adaptasi menjadi video game yang pantas untuk diacungi jempol, terutama dari mekanik gameplay yang ditawarkan, tidak sedikit yang menantikan sepak terjang seri terbarunya setiap tahun. Animo ini kian membesar untuk seri WWE 2K15.
Mengapa? Tentu saja berangkat dari fakta bahwa ia akan menjadi seri perdana yang dirilis untuk platform generasi terbaru – Playstation 4 dan Xbox One. Sempat memicu gelombang kekhawatiran karena minimnya informasi yang dirilis 2K terlepas dari waktu rilis yang semakin dekat, beberapa screenshot pertama WWE 2K15 memang terlihat menawan. Kualitas detail visual yang memesona menjadi salah satu nilai jual yang sulit ditolak. Jika Anda termasuk yang menantikan kehadiran seri generasi terbaru ini, 2K sayangnya, hadir dengan berita buruk.
Sempat direncanakan akan dirilis pada akhir Oktober 2014 mendatang, 2K Sports secara resmi mengumumkan penundaan WWE 2K15 versi Playstation 4 dan Xbox One selama tiga minggu ekstra. Game ini kini akan meluncur pada 18 November 2014 mendatang untuk wilayah Amerika Serikat dan 21 November 2014 untuk wilayah Eropa.
Sementara di sisi lain, versi last-gen PS 3 dan Xbox 360 tetap akan meluncur di tanggal rilis awal yang direncanakan – 28 Oktober 2014. Sayangnya, 2K Sports masih belum memberikan keterangan apapun soal versi PC, terlepas dari rumor yang sempat memperlihatkan versi platform ini muncul di situs rating Korea.
Ekstra tiga minggu penantian? Semoga saja berakhir manis.
↧
Rupiah Kini Resmi Jadi Mata Uang Baru di Steam!
Masih ingat kabar yang menyebutkan Steam berencana menghadirkan beberapa mata uang baru dimana salah satunya adalah Rupiah? Ya, kabar tersebut kini telah menjadi kenyataan!
Melalui website-nya, Steam mengumumkan bahwa saat ini para gamer yang berlokasi di Indonesia sudah bisa menjadikan Rupiah sebagai mata uang mereka di Steam! Katalog game di Steam pun telah di-update dan kini dijual dalam Rupiah.
Penggunaan Rupiah sebagai alat pembayaran berlaku untuk semua gamer yang menggunakan akun Indonesia. Lalu, bagaimana dengan mereka yang masih memiliki saldo di Steam Wallet dalam bentuk USD? Menurut pihak Steam, jumlah USD tersebut akan otomatis dikonversi ke Rupiah sesuai dengan kurs yang berlaku.
Yang menarik, setelah katalog game diubah ke Rupiah, beberapa game terbukti menjadi lebih murah. Contohnya adalah The Evil Within. Awalnya, game horror ini dibanderol lebih dari USD 40. Namun setelah harga berubah menjadi Rupiah, The Evil Within bisa dibeli dengan dana Rp 300 ribuan. Hal yang sama juga terjadi di The Witcher 3 yang kini hadir dengan harga pre-order yang menggiurkan.
Bagaimana menurut Anda sendiri? Apakah dengan kehadiran Rupiah di Steam semakin memudahkan Anda untuk membeli dan mengoleksi game secara legal?
↧
Ubisoft Jelaskan Absennya Aksen Perancis di AC: Unity
Untuk sebuah game yang menjadikan sejarah ikonik dunia sebagai setting utama permainan, akurasi tentu saja harus menjadi perhatian utama Ubisoft ketika membicarakan Assassin’s Creed. Untuk memastikan pengalaman yang lebih otentik, menjadi sebuah keharusan untuk membangun atmsofer yang tepat, sesuai dengan apa yang terjadi di dunia nyata, sekaligus menambahkan bumbu fiksi yang tetap mengakar kuat di dalamnya. Sensasi sama tentu saja akan ditawarkan di seri terbaru yang mengambil tema Revolusi Perancis – Assassin’s Creed Unity. Sayangnya, ada yang sedikit janggal dengan sang karakter utama – Arno. Terlepas dari statusnya sebagai orang Perancis, karakter ini justru berbicara dengan aksen British yang kental. Fakta yang membuat kritik bermunculan.
Mengomentari kritik ini, Ubisoft akhirnya angkat bicara. Sang Creative Director – Alex Amancio menegaskan bahwa fakta Arno berbicara dengan akses British dan bukannya Perancis memang didasarkan pada desain yang direncanakan dari Ubisoft sendiri. Amancio mengungkapkan bahwa hal ini terjadi karena Animus memiliki kemampuan untuk mentranslasikan bahasa apapun menjadi bahasa yang Anda mengerti. Karena sebagian besar gamer AC berasal dari negara yang menjadikan Inggris sebagai bahasa utama, maka keputusan ini diambil. Satu yang pasti, Ubisoft menegaskan bahwa tidak semua karakter akan berbicara bahasa Inggris.
Tidak hanya itu saja, Amancio ini juga menyebut bahwa aksen British akan memperkuat kesan game yang jauh lebih serius dan menarik, apalagi dengan tema “berat” yang akan diusung oleh AC: Unity itu sendiri. Memaksakan penggunaan aksen Perancis akan membuat perhatian gamer terbagi dan terlepas dari pengalaman yang ingin mereka tawarkan. Assassin’s Creed Unity rencananya akan meluncur pada 11 November 2014 mendatang, untuk Playstation 4, Xbox One, dan tentu saja – PC.
Bagaimana dengan Anda sendiri? Apakah Arno yang berbicara dengan aksen British yang kental membuat pengalaman Anda dengan AC Unity menjadi aneh?
↧
↧
Review Destiny: Hype yang Tak Sepadan!
Anda yang cukup mengikuti berita game selama beberapa minggu terakhir ini, mungkin akan sudah sangat familiar dengan kata “Destiny” – judul game baru racikan Bungie Studios dan Activision. Bagaimana tidak? Antisipasi yang begitu besar memang melahirkan begitu banyak pencapaian yang luar biasa, dari judul game baru tersukses di Inggris sejauh ini, game dengan tingkat pre-order tertinggi sepanjang masa, hingga penjualan USD 500 juta hanya dalam 1 hari saja! Sepak terjang Bungie yang sudah membangun Halo – salah satu game FPS konsol terbaik yang pernah ada tentu saja menjadi alasan utama. Satu yang pasti, Destiny memancing rasa penasaran yang tinggi, apalagi setelah beragam klaim yang sempat dilemparkan selama masa promosi. Kini kesempatan untuk menjajalnya secara langsung akhirnya tiba!
Anda yang sudah sempat membaca preview kami sebelumnya, terutama impresi masa beta yang sempat diluncurkan beberapa waktu lalu, tentu saja sudah punya cukup gambaran apa yang ditawarkan Destiny secara garis besar. Secara visual, ia tampil memesona, terutama lewat desain setting yang ditawarkan. Setiap planet hadir dengan tema dan atmofer yang berbeda, dengan beragam efek tata cahaya yang menawan. Sementara di sisi gameplay, Destiny menawarkan mekanik yang serupa dengan frnachise milik 2K – Borderlands, sebuah game FPS berbau RPG yang kental. Namun satu yang menarik, game ini didesain untuk berfungsi hanya ketika Anda memiliki koneksi internet yang stabil. Apakah ini berarti menempatkan Destiny sebagai sebuah game MMO, tunggu dulu. Ada banyak hal yang harus dipertimbangkan sebelum kita tiba di kesimpulan yang satu ini.
Lantas apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Destiny? Mengapa kami menyebutnya sebagai sebuah hype game yang tidak sepadan? Review ini akan membahasnya lebih dalam untuk Anda.
Plot
Terlepas dari posisinya yang penting atau tidak, plot memang menjadi sesuatu yang esensial dalam video game, setidaknya untuk menjelaskan latar belakang yang mendorong karakter utama Anda melakukan segala sesuatunya. Hal inilah yang mungkin terjadi dengan Destiny. Ia menjadi satu dari sedikit game FPS yang tidak menjadikan plot sebagai kekuatan utama, terutama karena desain gameplay yang akan kita bahas nanti. Umat manusia harus berterima kasih kepada sang bola raksasa berwana putih nan misterius – The Traveler. Tidak ada yang memahami apa sebenarnya objek masif yang satu ini dan apa tujuannya, namun satu yang pasti, ia membantu manusia mencapai kualitas hidup yang belum pernah ada sebelumnya. The Traveler memungkinkan manusia untuk mencapai teknologi luar biasa untuk menjelajahi luar angkasa, bergerak dari bintang ke bintang lainnya, mencapai masa keemasan yang luar biasa. Namun sayangnya, The Traveler juga menjadi awal dari bencana luar biasa yang disebut sebagai “The Collapse”. Setiap koloni yang dimiliki manusia mulai hancur perlahan, namun pasti, oleh sebuah kekuatan misterius lain yang disebut sebagai The Darkness. Kondisi begitu fatal, hingga manusia harus mundur dan akhirnya kembali ke bumi, menjadikannya sebagai basis pertahanan terakhir dengan The Traveler sebagai poros kekuatan utama. Sebuah pasukan khusus yang disebut The Guardians pun dibangun untuk memastikan keberlangsungan eksistensi manusia sebagai sebuah ras. Tidak hanya senjata api, para The Guardians ini juga memiliki kekuatan khusus bernama “The Light”. Namun sayangnya, The Traveler sendiri mengorbankan nyawanya untuk mencapai tujuan mulia ini. Guardian pun menjadi ujung tombak manusia untuk membangun kembali peradaban yang hilang, merebut kembali tanah yang kini jatuh ke tangan para makhluk asing yang juga saling berperang demi mendapatkan kekuasaan di dalamnya, sekaligus menjadi satu-satunya kunci benteng pertahanan Tower – kota terakhir manusia. Tugas yang harus Anda pikul sebagai salah satu Guardians. Lantas apa sebenarnya The Darkness? Mampukah manusia merebut kembali peradaban mereka yang sudah hilang selama berabad-abad? Bagaimana konflik ini akan berakhir? Jawaban dari semua pertanyaan ini akan bisa Anda jawab dengan memainkan Destiny ini.↧
Trilogi Final Fantasy XIII Akan Menuju PC?
Usaha untuk membenahi diri yang dilakukan oleh Square Enix di Final Fantasy XIII – yang merupakan seri Final Fantasy pertama dengan format trilogi memang pantas untuk diacungi jempol, terlepas dari hasil akhir, yang harus diakui tidak memuaskan. Setelah seri FF XIII yang dikritik karena terlalu linear, implementasi sistem yang lebih terbuka ditawarkan di FF XIII-2 dan terbukti berhasil menawarkan pengalaman yang berbeda. Untuk menutup kisah sang heroine ikonik – Lightning, sang seri ketiga Lightning Returns: FF XIII hadir dengan format yang bahkan lebih unik, walaupun akhirnya, harus ditutup dengan tingkat penjualan yang tidak terlalu fantastis.
Tidak percaya? Jika Anda termasuk gamer PC yang belum pernah mencicipi satupun seri ini, ada satu berita baik yang mungkin akan senyum Anda merekah hari ini.
Walaupun Square Enix belum melemparkan berita konfirmasi apapun sejauh ini, namun ada satu hal menarik yang muncul dari situs resmi trilogi Final Fantasy XIII dari developer Jepang tersebut. Di bawah ketiga logo game tersebut, tidak lagi hanya memuat nama Xbox 360 dan Playstation 3 yang selama ini memang menjadi platform rilisnya. Di sana terpampang logo Steam jelas, yang seolah mengisyaratkan bahwa trilogi FF XIII akan menuju ke PC! Tidak hanya di situs versi Jepangnya, logo ini juga terlihat di situs region Amerika Serikat.
Namun tentu saja, ini semua masih rumor hingga konfirmasi meluncur dari mulut Square Enix sendiri. Spekulasi merebak, menyebut bahwa besar kemungkinan Square Enix akan mengumumkan FF XIII versi PC akan dirilis di tengah ajang TGS 2014 yang tengah berlangsung.
Apakah kehadiran logo ini menjadi semacam konfirmasi tidak langsung? Ataukah sekedar kesalahan input logo semata? Gamer PC, mulailah berharap..
↧
Microsoft Resmi Umumkan Controller Xbox One untuk PC
Setelah sempat diberitakan beberapa waktu yang lalu, Microsoft akhirnya secara resmi mengumumkan kontroler Xbox One untuk PC berbasis Windows.
Agar bisa digunakan di PC, Microsoft menambahkan kabel USB di paket penjualan yang memungkinkan kontroler langsung terdeteksi begitu dihubungkan ke PC. Selain untuk PC, kontroler ini juga bisa digunakan di Xbox One baik secara wired atau wireless.
Sesungguhnya tak ada perbedaan antara kontroler tersebut dengan kontroler Xbox One. Microsoft sendiri menjelaskan bahwa mereka yang telah memiliki Xbox One bisa langsung menggunakan kontroler-nya di PC hanya dengan meng-install driver resmi yang disediakan.
“Xbox One Controller + Cable for Windows sangat mudah digunakan, sambungkan dengan slot USB dan akan ter-update secara otomatis,” ujar pihak perusahaan di blog Xbox News.
Microsoft memang menargetkan Xbox One Controller + Cable for Windows khusus untuk gamer PC yang tidak memiliki Xbox One. Untuk bisa menikmatinya, gamer harus menyiapkan dana sebesar USD 59.95. Sayang, belum ada keterangan kapan kontroler tersebut dilepas ke pasaran.
↧
Goat Simulator Kini Tersedia untuk iOS dan Android!
Memang sulit untuk menebak apa yang diinginkan gamer sebagai konsumen utama di industri game. Tidak jarang game yang dibangun dengan proses super kompleks dan konten yang berat justru berujung mimpi buruk di sisi penjualan, dan memancing kritik pedas. Sementara di sisi lain, game-game ringan dengan tema aneh yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya justru berujung menjadi sukses besar. Hal inilah yang terjadi dengan game racikan Coffee Stain Studios – Goat Simulator.
Berhasil menjadi game tersukses selama sejarah karirnya di industri game, Coffee Stain Studios akan memastikan lebih banyak gamer yang menikmati menariknya hidup sebagai seekor kambing berkekuatan super. Kambing yang tidak hanya bisa sekedar mengembik dan makan rumput dengan malasnya di tepi jalan, tetapi yang mampu menghancurkan kendaraan atau kota sekalipun, jika ia ingin. Setelah sukses di PC, Goat Simulator akhirnya secara resmi meluncur untuk perangkat mobile. Ia kini bisa diunduh via perangkat mobile berbasis sistem operasi iOS dan Android.
Versi mobile ini tentu saja memuat berbagai konten ekstra yang sudah dilemparkan versi PC-nya via patch terdahulu. Sayangnya, Anda tidak bisa menikmati game ini secara cuma-cuma. Goat Simulator di Android, misalnya, dijual dengan harga sekitar Rp 59.000,-.
Tertarik? Mbeeeekkkkk..
↧
↧
Akhirnya, Final Fantasy XV Rilis Trailer Terbaru – Umumkan Demo!
Sebuah legenda, sebuah mitos, sebuah cerita yang sudah dikumandangkan selama lebih dari tujuh tahun terakhir, dan lebih sering berujung menjadi sebuah lelucon, ada begitu banyak gamer yang mungkin sudah lelah dengan nama “Final Fantasy XV”, yang dulu sempat menyandang nama “Final Fantasy XIII Versus”. Bagaimana tidak? Terlepas dari pengumuman yang sudah mengudara cukup lama, hingga perpindahan platform ke Playstation 4, Square Enix masih belum bisa memberikan kepastian apapun kapan kita akan bisa menikmati game ini secara langsung. Namun setidaknya, satu titik cahaya yang selama ini dirindukan gamer, akhirnya muncul.
Square Enix akhirnya secara resmi melemparkan sebuah berita baik dari Final Fantasy XV di ajang TGS 2014 yang tengah berlangsung. Setelah penantian yang cukup lama, mereka siap untuk melemparkan demo Final Fantasy XV di bulan Maret 2015 mendatang, untuk para pemilik Playstation 4 dan Xbox One. Syaratnya? Anda harus membeli Final Fantasy Type-0 HD yang akan menyertakan voucher bagi gamer untuk mengakses demo tersebut. Demo FF XV ini sendiri akan disebut sebagai “Episode Duscae” dan memuat konten awal dalam game, yang tentu saja memungkinkan Anda untuk merasakan sedikit progress di dalamnya.
Menariknya lagi? Setelah sempat dirumorkan akan absen tahun ini, Square Enix ternyata hadir dengan ekstra kejutan. Sebuah trailer terbaru yang bisa Anda lihat di bagian teratas artikel ini, memperlihatkan scene FF XV yang belum pernah dilihat sebelumnya.
Menggabungkan dunia modern dan fantasi di saat yang sama, Anda bisa melihat Noctis dkk yang tengah berpetualang melewati dunia luas penuh dengan makhluk-makhluk raksasa yang menakjubkan. Sedikit elemen battle juga diunjuk di dalamnya. Di saat yang sama, Square Enix juga memastikan bahwa Tetsuya Nomura tidak akan lagi bertanggung jawab untuk proyek ini, digantikan oleh Hajime Tabata. Nomura kini akan lebih difokuskan untuk mengembangkan Kingdom Hearts 3.
Damn, i want this game so bad…
↧
Modder Ubah Resident Evil 4 Jadi The Last of Us
Satu-satunya hal yang bisa menghalangi para modder, hanyalah batasan kreativitas mereka sendiri. Namun di luar hal tersebut, dengan sedikit ekstra skill, mereka bisa menciptakan apapun mereka inginkna dengan menggunakan dasar game tertentu. Modding tidak hanya sekedar ajang lucu-lucuan, karena tidak sedikit pula yang berhasil membuat sebuah game tampil lebih maksimal, dengan beragam inovasi di sisi visual dan gameplay yang ada. Seperti yang dilakukan oleh modder yang satu ini. Berita baik bagi Anda yang tidak pernah punya kesempatan untuk menikmati game The Last of Us sebelumnya karena keterbatasan platform, Resident Evil 4 akan menjadi jawaban yang Anda cari.
Resident Evil 4? Benar sekali, seorang user forum bernama LegalSoul baru saja merilis sebuah mod bernama “The Last of Us Mod” untuk Resident Evil 4. Mod ini tidak hanya akan mengubah tampilan dua karakter utama – Leon dan Ashley menjadi Joel dan Ellie, tetapi juga menyematkan beberapa ekstra konten yang kaya. Salah satunya? Suara, musik, dan loading screen yang diambil dari The Last of Us original, bersama dengan beragam senjata yang sering Anda temukan di dalamnya, termasuk si batu bata yang ikonik. Tentu saja, mod ini masih jauh dari kata sempurna. Ada beberapa masalah yang masih terlihat jelas terjadi, terutama dari sosok Ellie yang terlihat cukup aneh.
Namun terlepas dari kekurangan ini, apa yang dilakukan modder ini tentu saja pantas untuk diacungi jempol! Tertarik? Anda bisa mengunduhnya di sini!
↧
Activision: Destiny Adalah Franchise Baru Tersukses Dunia!
Ya, lagi-lagi berita tentang Destiny. Game FPS ini belakangan memang ramai dibicarakan di dunia maya. Apalagi kalau bukan karena kesuksesannya menggaet hati banyak gamer konsol di seluruh dunia.
Menurut pihak Activision, di lima hari pertama kehadirannya di pasaran Destiny berhasil terjual senilai USD 325 Juta ! Selain itu, total waktu yang telah dihabiskan oleh gamer untuk bermain Destiny mencapai 100 juta jam di pekan pertama, dengan lebih dari 137 juta akitivitas.
Dengan pencapaian yang positif tersebut, Activision pun mengklaim Destiny sebagai franchise game baru dengan pejualan tersukses sepanjang sejarah! Sebelum, pihak perusahaan juga menyebut game ini berhasil menjadi judul baru dengan jumlah pre-order terbesar.
“Jutaan gamer mengalami saat-saat yang menyenangkan saat bermain Destiny dan tidak bisa meletakkan controller mereka. Dan ini hanyalah sebuah awal. Destiny adalah platform yang akan tumbuh dan berkembang dan kami akan terus bekerjasama dengnan Bungie untuk menghadirkan pengalaman baru dan konten dalam game,” ujar CEO Activision Publishing, Eric Hirshberg.
Seperti diketahui, sehari setelah diluncurkan Activision mengumumkan bahwa pihak pertama dan retailer game telah memesan Destiny dengan total pesanan mencapai USD 500 juta. Sementara Media Create mengumumkan Destiny terjual sekitar 140 ribu unit di Jepang khusus untuk konsol PlayStation 4 dan PlayStation 3. Bagaimana dengan Anda? Sudah mencoba Destiny?
↧
The Evil Within Rilis Trailer Terbaru untuk TGS 2014
Horror memang tengah menjadi raja baru di jagat industri game. Perlahan namun pasti, setelah sempat kehilangan bentuk untuk waktu yang cukup lama, developer mulai berani berani menawarkan sesuatu yang baru dari genre ini. Ledakan popularitas yang berhasil dibangun oleh P.T., format gameplay super menyeramkan ala Amnesia, hingga usaha untuk mengembalikan kembali kejayaan masa lalu ala Resident Evil. Namun dari semua nama yang ditawarkan dalam beberapa bulan ke depan, The Evil Within dari Shinji Mikami tentu saja menjadi salah satu yang paling diantisipasi.
Usaha untuk menghidupkan kembali genre “survival-horror” yang sempat ramai di masa lalu, The Evil Within menawarkan atmosfer yang menyeramkan lewat desain setting dan musuh yang harus dihadapi, tetapi juga gameplay yang memberikan resource yang sangat terbatas untuk karakter utama Anda. Memanfaatkan event raksasa – TGS 2014, Mikami akhirnya merilis trailer terbaru The Evil Within. Sekilas penampakan monster baru, darah, potongan tubuh, dan teror yang tampaknya siap untuk menghantui kita diperlihatkan secara eksplisit di sini.
The Evil Within sendiri rencananya akan dirilis pada 14 Oktober 2014 mendatang untuk Playstation 4, Playstation 3, Xbox One, Xbox 360, dan tentu saja – PC. Be prepared to scared!
↧
↧
JagatPlay NgeRacau: Demo FIFA 15 vs PES 2015
Setiap tahun, pertarungan yang sama, situasi panas yang sama, dan udah pasti ada satu yang keluar jadi pemenang dari sisi penjualan, terlepas dari diterima atau enggak. Ini udah jadi fenomena wajib yang pasti terjadi di industri game dan enggak bisa dihindarin. Well, tentu sampai salah satu udah ngangkat bendera putih, mundur, dan mutusin buat enggak ngerilis seri terbaru apapun lagi di masa depan. Benar banget, kita lagi ngomongin dua game sepakbola paling besar (kalau enggak mau, dibilang satu-satunya) di industri game – Pro Evolution Soccer dari Konami dan FIFA dari EA Sports. Walaupun mekanik gameplaynya sama, yang notabene juga isinya 11 orang lari-larian kesana-kemari ngejar satu bola bundar, buat dilemparin ke jala lawan, FIFA sama PES punya daya tarik yang beda. Setidaknya itu yang selalu didengungin oleh basis fans-nya yang boleh dibilang cukup fanatik. Alasan sama yang sering banget buat JagatPlay keder buat ngebandingin keduanya.
Player yang udah lama ngikutin sepak terjang JagatPlay sebagai situs gaming tentu tahu bahwa gua pribadi (ehm.. yang notabene namanya ada di bawah judul), selalu ngehindarin yang namanya review game olahraga. Bukan hanya karena gua pribadi enggak terlalu demen yang namanya nonton bola di dunia nyata (kecuali Piala Dunia, kadang-kadang), tetapi juga karena gua pribadi, agak malas harus berhadapan dengan basis fans masing-masing franchise yang dari awal sampai akhir, udah nyiapin pisau tajam kalau sampai review yang notabene merupakan personal experience gua, ternyata enggak sama dengan apa yang mereka rasaiin. Di samping itu, gua tentu bisa dibilang enggak punya kapabilitas yang cukup kredibel juga buat ngereview sebuah olahraga yang enggak gua ikutin di dunia nyata. Untungnya, JagatPlay punya reviewer “cadangan” kalau udah ngomongin soal game bola.
Sebenarnya, sejak masa keemasan Playstation dulu dan ketika baru dihadapkan sama dengan kualitas grafis yang tentu aja melonjak tinggi dari zaman SNES, bola adalah salah satu game yang bikin gua jatuh hati sama Playstation. Persaingan klasik ini sebenarnya udah kebentuk di zaman dulu, ketika FIFA 98 waktu itu berhadapan dengan Winning Eleven 4 yang fenomenal. Winning boleh dibilang menang waktu itu, karena mekanisme kompleks yang dia usung nawarin atmosfer gameplay yang jauh lebih kompetitif untuk dinikmatin. Berangkat dari rasa jatuh hati inilah, gua pun akhirnya cukup mengikuti perkembangan game Pro Evolution Soccer – judul lain dari Winning Eleven untuk region di luar Asia, paling enggak, sampai versi tahun 2012. Dikerubungin sama gilanya game-game keren yang lain di masa itu, PES mulai gua tinggalkan. Pada akhirnya? Gua buta bola.
Tapi ketertarikan untuk balik lagi ke game bola, untuk tahun 2014 ini, boleh dibilang kuat banget. Saking kuatnya, sampai gua pribadi udah enggak bisa bilang lagi, “No..gua mau main game lain..”. Why? Simple, karena ini dua franchise udah siap buat berperang di kancah platform generasi terbaru – Playstation 4 dan Xbox One tahun ini, setelah sempat malu-malu mau di tahun 2013 silam. PES 2015 dioptimalin buat ini platform, bahkan Konami berani buat dumb-down versi PC yang udah dikonfirmasi pakai engine lawas PS 3, tambah modif dikit. Sementara FIFA 15 yang udah boleh dibilang matang dari tahun lalu, kini maksimalin presentasi visual biar makin keren, nawarin nilai jual lebih. Menariknya lagi? Kesempatan buat ngejajal ini dua game lebih awal hadir lewat versi demo yang ditawarin via PSN. Berangkat dari ini fakta, gua pun akhirnya nugasin Playstation 4 buat ngunduh keduanya buat ngerasain experience game bola yang udah lama ditinggalin.
Berangkat dari kacamata seorang newbie yang udah lama enggak cicipin game bola, gua mau ngebandingin experience gua dari nyicipin demo FIFA 15 dan PES 2015 (Winning Eleven 2015) yang udah tersedia sekarang. Tenang aja, buat versi preview dan review masing-masingnya nanti, bakalan diserahin ke tangan reviewer yang memang ngerti soal ini kedua game.
↧
Silent Hills Perlihatkan Trailer Baru yang Menyeramkan!
Otak di belakang kesuksesan game-game raksasa dengan sisi sinematik yang memanjakan mata seperti Metal Gear Solid dan Zone of Enders, kejeniusan Hideo Kojima juga terbukti efektif untuk membangun sebuah game horror yang super menyeramkan. Semua gamer yang sempat mencicipi sebuah teaser yang dirilis Kojima gratis di Playstation 4 – P.T. tentu saja akan mengamini pernyataan tersebut. Teaser yang berujung pada konfirmasi seri terbaru Silent Hills tersebut menjadi fenomena tersendiri. Gamer mengantisipasi sensasi menyeramkan seperti apa lagi yang bisa ditawarkan oleh Kojima di masa depan, apalagi dengan kolaborasinya bersama dengan Del Toro. Tidak perlu menunggu lama untuk mengetahui jawabannya.
Memanfaatkan ajang TGS 2014, Kojima merilis sebuah trailer konsep terbaru untuk Silent Hills, dengan format bentuk gameplay yang serupa dengan P.T. Bahkan jauh lebih menyeramkan, Anda akan bertemu dengan setting dan makhluk yang tampaknya siap untuk membuat Anda membeli ekstra popok. Di sela-sela event ini, Kojima mengemukakan ketertarikannya untuk memperlakukan Silent Hills di masa depan layaknya sebuah film seri dengan sistem seasons. Konsep episodik yang sepertinya tengah marak dijajal oleh banyak publisher. Namun ia juga menegaskan bahwa format ini sendiri masih belum diputuskan secara final.
Dengan bentuk teaser konsep yang hampir mirip dengan P.T., apakah ini kita akan mendapatkan lebih banyak ekstra konten P.T di masa depan? Sayangnya Kojima sendiri masih belum mengumumkan apapun. Yeah, looks like i’m gonna be too coward to play this game..
↧
MGS V: Phantom Pain Unjuk 20 Menit Gameplay Terbaru
Ajang Tokyo Game Show 2014 resmi digelar di Negeri Sakura. Para publisher dan developer game pun telah menyiapkan sesuatu yang baru untuk dipamerkan kepada pengunjung agar semakin memperkenalkan karya-karya teranyar mereka.
Salah satu game yang cukup dinantikan penampilannya di TGS 2014 adalah Metal Gear Solid V: The Phantom Pain. Untuk mengobati rasa penasaran gamer, Hideo Kojima kembali merilis trailer baru yang terlihat sangat menawan.
Selain trailer, Kojima juga memamerkan video gameplay MGS V: The Phantom Pain yang berdurasi cukup panjang, yaitu sekitar 20 menit. Jika demo gameplay sebelumnya menampilkan Snake yang beraksi di Afghanistan, lokasi kali ini adalah di sebuah hutan di Afrika.
Dalam gameplay tersebut gamer bisa melihat bagaimana kualitas visual, pencahayaan, cuaca yang dinamis, dan buddy system pada MGS V: The Phantom Pain. Soal buddy system, nampak Snake menuntaskan misinya dengan dibantu seorang sniper bernama Quiet. Yang menarik, gamer diberi kebebasan untuk memberi perintah kepada Quiet mulai dari menyerang hingga bertahan.
Penasaran seperti apa aksi Snake di Afrika? Langsung saja simak video gameplay terbaru dari game yang akan dirilis untuk PS4, PS3, Xbox One, Xbox 360, dan PC di tahun 2015 mendatang.
↧
Bloodborne Dapatkan Tanggal Rilis Pasti
Anda yang mengikuti perkembangan berita game selama beberapa bulan terakhir ini tentu saja sudah tidak asing lagi dengan nama – Bloodborne. Sempat bocor di dunia maya dan dikenal sebagai “Project Beast”, Bloodborne merupakan proyek eksklusif Playstation 4 yang dikembangkan oleh From Software. Mengakar pada mekanik gameplay sama dengan franchise tersuksesnya – Demon Souls dan Dark Souls, Bloodborne menawarkan pendekatan yang sedikit berbeda, terutama dari tema dan senjata utama yang digunakan oleh si karakter utamanya. Memperlihatkan kualitas visual yang fantastis, Bloodborne akhirnya hadir dengan sebuah berita baik untuk semua pemilik Playstation 4 di seluruh dunia.
Setelah sempat menjadi misteri, From Software akhirnya secara resmi menetapkan tanggal rilis Bloodborne di ajang TGS 2014 ini. Tanggal rilis ini tidak hanya berlaku untuk versi Jepang, tetapi juga versi di luar region negara matahari terbit tersebut. Bersamaan dengan pengumuman ini,
From Software juga memperkenalkan sebuah Collector Edition yang akan membuat case besi, premium art book dan concept art, serta soundtrack penuh yang akan memuat semua musik menggugah Bloodborne di dalamnya. Versi Collector Edition ini akan ditawarkan di kisaran harga sekitar USD 79.99. Tentu saja, ada bonus ekstra DLC untuk Anda yang juga melakukan pre-order terlebih dahulu.
Jadi kapan Anda akan bisa menikmatinya? Tetap dipastikan sebagai game eksklusif Playstation 4, Bloodborne akan meluncur pada tanggal 6 Februari 2015 mendatang. Looks awesome!
↧
↧
Trilogi Final Fantasy XIII Dipastikan Menuju PC!
Industri game begitu terkejut ketika Square Enix di masa lalu, memutuskan untuk membawa game RPG andalan mereka yang selama ini diasosiasikan sebagai franchise eksklusif milik Sony ke sang konsol kompetitor – Microsoft. Gamer Xbox 360 mana yang tidak gembira ketika Final Fantasy XIII dipastikan akan meluncur ke platform mereka, walaupun dengan konten yang harus dipecah ke dalam beberapa disc terpisah. Percaya atau tidak, hal inilah yang sekarang akan dirasakan oleh gamer PC di seluruh dunia. Setelah sempat menyebar sekedar sebagai rumor, Square Enix akhirnya mengkonfirmasikan rilis Final Fantasy XIII untuk PC!
Tidak tanggung-tanggung, mereka langsung melemparkan Final Fantasy XIII ke portal distribusi game digital – Steam dengan harga yang cukup bersahabat, apalagi dengan konversi Rupiah yang kita dapatkan sebelumnya. Square Enix memastikan akan membawa trilogi seri Final Fantasy XIII: XIII, XIII-2, dan Lightning Returns: FF XIII, walaupun tidak akan dirilis secara berbarengan. Final Fantasy XIII PC akan meluncur terlebih dahulu, tanggal 9 Oktober 2014. Benar sekali, bulan depan! Sementara Final Fantasy XIII-2 dan LR: FF XIII akan menyusul setelahnya. Walaupun belum ada tanggal rilis pasti, namun mereka menjanjikan bahwa port ketiga trilogi ini akan sudah rampung sebelum musim semi 2015 mendatang.
Sayangnya, rilis ini sama sekali tidak membawa embel HD Remaster atau sejenisnya, seperti proyek-proyek serupa yang bertebaran beberapa bulan terakhir ini. Square Enix juga tidak menjelaskan seperti apa resolusi, fitur ekstra, framerate, atau bahkan perbedaan yang mungkin atau tidak mungkin Anda dapatkan di Final Fantasy XIII versi PC ini. Satu yang pasti, spesifikasi yang dibutuhkan akhirnya meluncur. Tertarik? Pastikan terlebih dahulu rig Anda mampu menanganinya:
Minimum Requirements:
- OS: Windows® XP SP2 or later
- Processor: 2GHz Dual Core CPU
- Memory: 1 GB RAM
- Graphics: NVIDIA® Geforce® 8 Series/ ATI Radeon™ HD 2000 series VRAM 256MB or later
- DirectX: Version 9.0c
- Hard Drive: 30 GB available space
- Sound Card: Sound card compatible with DirectX® 9.0c
Recommended Requirements:
- OS: Windows® Vista/ 7/ 8
- Processor: Intel® Core™ 2 Quad (2.66 GHz)/ AMD Phenom™ II X4 (2.8 GHz) processor
- Memory: 1 GB RAM
- Graphics: NVIDIA® Geforce® GTX™ 460/ ATI Radeon™ HD 5870
- DirectX: Version 11
- Hard Drive: 30 GB available space
↧
Take-Two: Pemilik GTA V Lawas Akan Beli GTA V Versi Baru
Proses rilis ulang dalam format Remaster memang menjadi salah satu strategi marketing paling menguntungkan bagi sebagian besar developer saat ini. Bagiamana tidak? Dengan basis yang sudah terbangun di rilis awal sebelumnya, developer “hanya”perlu untuk melakukan permak visual habis-habisan dan menambahkan ekstra fitur atau konten yang tidak terlalu signifikan di dalamnya. Menariknya lagi? Terlepas dari konten yang selalu sama, hampir sebagian besar game HD Remaster berhasil mencapai tingkat penjualan yang luar biasa. Gelombang optimisme sama yang didengungkan oleh Take-Two Interactive dan Rockstar.
GTA V memang menjadi judul yang fenomenal. Tidak hanya berhasil menjual lebih dari 34 juta kopi dengan hanya rilis di Playstation 3 dan Xbox 360, angka ini juga membuat Take-Two berhasil mendulang lebih dari USD 1 Milyar hanya dalam waktu super singkat. Dengan angka yang begitu masif ini, apakah GTA V akan punya kesempatan untuk memasarkan kembali versi Playstation 4, Xbox One, dan PC di saat rilis mendatang? Take Two tampaknya optimis GTA V versi generasi terbaru ini masih akan terjual manis. Seperti yang disampaikan oleh Karl Slatoff – President dari Take Two Interactive itu sendiri, dalam event MKM Partners Entertainment & Leisure Conference.
Slatoff optimis bahwa ada begitu banyak gamer di luar sana yang belum pernah mencicipi GTA V sebelumnya, sehingga versi generasi terbaru ini masih punya peluang pasar yang besar. Ia bahkan sesumbar bahwa GTA V juga akan menjadi salah satu roket pendorong efektif bagi para produsen konsol untuk menjual lebih banyak produk generasi terbaru mereka, dalam hal ini Playstation 4 dan Xbox One. Slatoff juga percaya bahwa dengan semua ekstra konten yang ditawarkan oleh Rockstar di GTA V, game ini akan mampu mendorong banyak gamer pemilik GTA V lawas untuk membeli lagi GTA V versi generasi terbaru ini. Ia menyebut nilai jualnya terlalu menggoda.
GTA V versi Playstation 4 dan Xbox One sendiri rencananya akan dirilis pada 18 November 2014 mendatang, sementara versi PC baru menyusul pada 27 Januari 2015 nanti.
Bagaimana dengan Anda sendiri yang sudah sempat membeli GTA V versi PS 3 atau Xbox 360 sebelumnya? Apakah Anda tertarik untuk membeli versi generasi terbaru ini lagi? Well, really compelling..
↧
Ubisoft Pertimbangkan AC: Rogue untuk PC
Tamak atau memang sudah seharusnya, tidak ada pernah ada peraturan yang menyebutkan bahwa PC hanya berhak mendapatkan satu game Assassin’s Creed saja setiap tahunnya. Tapi entah mengapa, terlepas dari potensi penjualan besar yang bisa mereka peroleh, Ubisoft secara resmi mengkonfirmasikan bahwa PC hanya akan mendapatkan Assassin’s Creed untuk new-gen – Unity tahun 2014 ini. Sementara di sisi lain, seri Assassin’s Creed lain yang menjadikan seorang Templar sebagai karakter utama – Assassin’s Creed Rogue hanya akan meluncur untuk Playstation 3 dan Xbox 360 saja. Namun tentu saja, kita tengah membicarakan Ubisoft saat ini.
Gamer yang mengerti sepak terjang Ubisoft pasti mengerti, bahwa hanya tinggal tunggu waktu saja hingga Rogue meluncur untuk PC, mungkin dalam port biasa atau mungkin dengan embel-embel HD Remaster. Potensi penjualan masif yang tidak mungkin dilewatkan begitu saja oleh Ubisoft. Benar saja, godaan tersebut terlalu besar untuk ditolak. Dalam sebuah video resmi yang dirilis, Associate Producer AC: Rogue – Karl Von Der Luhe menegaskan bahwa Ubisoft mendengar dengan jelas permintaan gamer PC soal rilis Assassin’s Creed Rogue. Walaupun belum bisa memberikan kepastian apapun saat ini, mereka berjanji akan mempertimbangkan hal tersebut.
Mempertimbangkan? Sebagian dari kita sudah tahu dengan jelas apa makna sebenarnya dari kata yang satu ini..
↧