Genre First-Person Shooter (FPS) merupakan salah satu yang terpopuler di kalangan para gamer. Tak sedikit gamer yang selalu penasaran setiap ada game FPS baru yang meluncur ke pasaran. Cukup banyak pula developer yang mencoba tampil seunik mungkin agar karyanya dilirik oleh gamer.
Salah satunya adalah S.W.A.P (Subterfuge Weapons Assessment Program). Meski dikategorikan sebagai game FPS, karakter dalam game S.W.A.P tak dibekali senjata sama sekali. Bermain dalam satu tim sebagai robot, pemain hanya bisa menembakkan semacam laser yang tidak bisa digunakan untuk melukai musuhnya.
Ketika laser yang Anda tembakkan mengenai musuh, tubuh Anda dan tubuh musuh akan tertukar. Idenya adalah untuk membuat musuh menjadi kebingungan arah dan tak sengaja justru masuk ke dalam perangkat yang ada di arena peperangan.
Mode yang saat ini tersedia pada S.W.A.P hanya sebuah variasi dari Capture the Flag, dimana Anda ditugaskan untuk mencuri virus komputer kemudian mengunggahnya ke markas musuh. Menarik ketika Anda menembakkan laser tersebut ke musuh yang memegang virus, kemudian virus tersebut jatuh ke tangah Anda.
Memang saat ini S.W.A.P bisa dibilang belum mampu menjadi game yang terlihat menawan layaknya game AAA. Pihak developer pun mengakui hal itu karena keterbatasan dana. “Kami telah bekerja kers untuk meluncurkan game yang unik dan menyenangkan, tetapi dengan dukungan yang cukup dari komunitas, kami ingin mengembangkan ulang S.W.A.P dari awal melalui dana donasi dari para gamer,” ujar Chaos Theory selaku developer.
Walaupun masih butuh polesan di sana sini, yang menarik adalah S.W.A.P bisa diunduh dan dimainkan secara gratis. Anda yang penasaran ingin mencicipinya bisa langsung mengunduh game ini di website Chaos Theory.
↧
S.W.A.P – Game FPS Tanpa Senjata
↧
Ayane Dead or Alive Tampil Seksi di Fatal Frame Terbaru!
Anda yang sempat membaca beragam informasi industri game selama beberapa hari terakhir ini tentu saja tidak lagi asing lagi dengan rumor kehadiran Ayane dari Dead or Alive ke seri Fatal Frame terbaru. Crossover karakter dari franchise dengan cita rasa yang berbeda memang menjadi cara efektif untuk menarik perhatian lebih banyak gamer, apalagi jika ia berasal dari basis fans yang berbeda. Tecmo Koei tampaknya mengerti akan hal yang satu ini. Bagian yang lebih menarik? Seolah kian memperkuat citra sebagai salah satu developer dengan desain karakter wanita “terbaik” di pasaran saat ini, Ayane juga tampil tak kalah memesona di perjalanan menyeramkannya di Fatal Frame: The Black Haired Shrine Maiden.
Sempat dilemparkan oleh majalah game Jepang ternama – Famitsu, Koei Tecmo akhirnya secara resmi mengumumkan keikutsertaan Ayane untuk Fatal Frame teranyar ini. Anda bisa menggunakannya setelah menyelesaikan misi utama cerita yang ada, dengan tujuan untuk menyelamatkan seorang karakter baru bernama Tsugumi Katashina. Untuk melacak kemana Tsugumi pergi, Anda akan dibantu sebuah benang ungu yang menuntun ke mana Anda akan bergerak. Seperti apa tampilan Ayane di game horror yang satu ini? Seolah tidak ingin kalah dengan perjalanan sang karakter utama, Ayane juga didesain sangat memanjakan mata.
Fatal Frame: The Black Haired Shrine Maiden sendiri rencananya akan dirilis pada 27 September 2014 mendatang, eksklusif untuk Nintendo Wii U. Game ini baru dikonfirmasikan untuk region Jepang, tanpa kepastian apakah ia akan meluncur untuk region Barat atau tidak.
↧
↧
FF XV dan FF Type-0 HD Rilis Screenshot Terbaru
Sebuah ujung tombak dengan tingkat popularitas yang kian memudar, kalimat yang satu ini tampaknya pantas untuk menjelaskan posisi Final Fantasy di industri game. Sempat menjadi primadona di masa lalu, franchise RPG andalan Square Enix ini memang berhadapan dengan masa depan yang membingungkan, apalagi setelah performa si seri terakhir – trilogi Final Fantasy XIII yang ternyata tidak sebaik yang dibayangkan. Untuk memastikan kesalahan yang sama tidak terjadi di platform generasi terbaru – Playstation 4 dan Xbox One, Square Enix langsung memperkuat diri dengan dua seri terpisah – Final Fantasy XV dan Final Fantasy Type-O HD. Dua seri yang cukup untuk membuat banyak gamer JRPG kembali menggantungkan harapan.
Antisipasi yang tinggi memang mengarah pada proyek Remaster Final Fantasy Type-0 HD. Tidak hanya karena proses translasi yang akhirnya terjadi atau lompatan visual signifikan yang ditawarkan, tetapi juga fakta karena ia akan memuat demo berdurasi 3-4 jam “Episode Duscae” dari Final Fantasy XV. Benar sekali, setelah penantian selama 8 tahun terakhir, gamer akhirnya berkesempatan untuk mencicipi game yang sempat disebut sebagai Final Fantasy Versus XIII ini. Keseriusan Square Enix untuk menggarap FF Type-0 HD juga pantas untuk diacungi jempol. Serangkaian screenshot dari momen TGS 2014 mereka ini tampaknya menjadi bukti yang paling nyata.
Final Fantasy Type-0 HD
Final Fantasy XV
Final Fantasy Type-O HD Remaster sendiri rencananya akan meluncur pada 17 Maret 2014 mendatang, untuk Playstation 4 dan Xbox One. Walaupun sudah akan mendapatkan demo di saat rilis yang sama, Square Enix masih enggan untuk menetapkan rilis Final Fantasy XV. Lookin good..↧
Trailer Terbaru Far Cry 4 Berfokus ke Tokoh Antagonis Utama
Membangun tokoh antagonis yang memorable? Serahkan tugas tersebut kepada Ubisoft dan franchise game FPS open-world andalan mereka – Far Cry. Walaupun dua seri pertama tidak menghadirkan kesan yang begitu mendalam, namun sebagian besar gamer yang sempat mencicipi Far Cry 3 tentu ingat dengan sosok bernama Vaas. Divisualisasikan tak ubahnya seorang pembunuh psikopat yang tidak mengenal belas kasihan, Vaas berhasil mencuri hati banyak gamer, lewat tingkat laku, aksi, dan monolog yang sering ia lontarkan. Menyambut kehadiran seri terbaru – Far Cry 4 yang siap meluncur dalam hitungan bulan, Ubisoft punya tantangan berat untuk menghadirkan nilai jual yang sama.
Tantangan yang akhirnya menjelma menjadi satu karakter baru bernama Pagan Min. Diceritakan sebagai seorang diktator kejam yang menguasai wilayah Kyrat, dekat Himalaya, beragam trailer awal memang memperlihatkan sosok ini sekilas, namun sulit untuk menangkap dengan jelas kepribadian seperti apa yang ingin dilemparkan Ubisoft untuknya. Setidaknya hingga trailer terbaru bertajuk “The King of Kyrat” dirilis oleh Ubisoft. Trailer pendek ini memperlihatkan adegan Pagan Min yang tengah menjamu makan karakter utama yang kita gunakan – Ajay Ghale. Berbeda dengan Vaas yang menawarkan atmosfer penuh kegilaan, Pagan Min terlihat begitu tenang namun mematikan di saat yang sama. Trailer ini juga memuat potongan gameplay baru yang tentu saja akan membuat Anda semakin menantikan seri ini.
Far Cry 4 sendiri rencananya akan dirilis 18 November 2014 mendatang untuk Playstation 3, Playstation 4, Xbox 360, Xbox One, dan tentu saja – PC.
Bagaimana dengan Anda sendiri? Apakah Anda mulai jatuh hati pada sosok antagonis ini? Atau Anda masih lebih menyenangi karakter Vaas dari Far Cry 3?
↧
Bungie Tanggapi Review Buruk Destiny
Dengan kekuatan dana hingga USD 500 juta, menjadi sesuatu yang sangat rasional tentu saja, untuk mengantisipasi kehadiran Destiny sebagai sebuah lompatan inovasi yang belum ada di industri game sebelumnya. Apalagi ia juga hadir sebagai proyek perdana Bungie Studios di luar nama besar Halo, yang pantas disebut sebagai salah satu game FPS konsol terbaik dari sisi mekanik gameplay hingga cerita. Namun apa yang kita dapatkan? Anda yang sempat membaca sebagian besar review Destiny dari situs luar atau JagatPlay mungkin mengerti kelemahan yang ada. Repetitif, desain misi yang malas, konten yang begitu minim, hingga cita rasa MMO yang begitu dangkal menjadi catatan penting yang terus dikeluhkan. Bungie Studios tampaknya mengerti hal ini.
Mereka terus berbenah diri. Menanggapi beragam komplain yang ada, Bungie secara konsisten melemparkan patch-patch teranyar untuk menyeimbangkan dan memperbaiki gameplay yang ada. Namun hal ini tentu saja tidak berpengaruh pada nilai review media game yang sudah meluncur di dunia maya.
Sang community manager – David Dague mengungkapkan bahwa Bungie memang butuh feedback terkait Destiny. Mereka mengaku terus memperbaiki diri setiap kali sebuah opini jujur dikeluarkan gamer, dan mereka memastikan bahwa mereka lebih kritis terhadap diri sendiri. Destiny sekarang hanya memiliki nilai 77 di Metacritic, dengan user score sekitar 6.5 dari 3.200 ratings yang dilemparkan gamer sendiri.
Bagaimana dengan Anda yang sedang atau sempat mencicipi Destiny sebelumnya? Bagaimana pendapat Anda tentang game yang satu ini? Anda yang sempat ketinggalan review JagatPlay, bisa membacanya di sini.
↧
↧
PES 2015 versi Xbox One Hanya Berjalan di 720p?
Sudah menjadi rahasia umum memang bahwa konsol generasi terbaru dari Microsoft – Xbox One memang memiliki spesifikasi yang di atas kertas, lebih lemah dibandingkan sang kompetitor utama – Playstation 4 dari Sony. Walaupun tidak terlihat kentara di sebagian besar game eksklusif yang ada, namun hal ini terbukti jelas dari beberapa rilis game multiplatform selama beberapa bulan terakhir ini. Game yang mampu berjalan di resolusi Full HD untuk Playstation 4, ternyata hanya bisa dimainkan dengan resolusi 720p atau 900p. Atau sebaliknya, berbeda di sisi framerate. Namun untuk pertama kalinya, perbedaan ini terlihat di sebuah game olahraga. Benar sekali, Xbox One disebut-sebut tidak akan mampu menjalankan game sepakbola teranyar milik Konami – PES 2015 di resolusi penuh.
Antisipasi terhadap kehadiran PES 2015 untuk platform generasi terbaru – Playstation 4 dan Xbox One memang cukup tinggi. Konami secara terbuka mengungkapkan bahwa kedua versi inilah yang akan menikmati kualitas engine yang lebih optimal. Sementara di sisi lain, versi PC hanya akan diperkuat engine Playstation 3 dengan sedikit modifikasi. Dengan Fox Engine yang disempurnakan dan detail pemain serta lingkungan yang kian memesona, PES 2015 tampaknya menjadi tantangan tersendiri untuk Xbox One. Informasi resmi dari Konami mengumumkan bahwa PES 2015 versi Xbox One hanya akan berjalan di 720p 60fps, sementara Playstation 4 di 1080p 60fps.
Baik Konami maupun Microsoft sendiri belum buka mulut terkait perbedaan resolusi ini, atau apakah akan ada solusi di masa depan yang akan membuat kedua konsol ini menawarkan PES 2015 dalam kualitas yang serupa. PES 2015 sendiri rencananya akan dirilis pada 11 November 2014 mendatang. 720p sports game? C’mon Microsoft..
↧
Payday 2 dan Hotline Miami Berkolaborasi!
Hampir sebagian besar dari kita yang menikmati film aksi Hollywood setidaknya pasti pernah berfantasi menjadi bagian dari sindikat organisasi kejahatan, merencanakan dan mengeksekusi berbagai aksi kriminal, sekaligus tampil keren darinya. Salah satu skenario yang paling sering dibayangkan? Tentu saja, perampokan bersama dengan teman Anda yang lain. Anehnya, terlepas dari plot yang boleh terbilang populer, mimpi untuk menjalani “kehidupan kedua” ini ternyata baru berhasil difasilitasi oleh satu nama game besar – Payday. Untuk membuat segala sesuatunya kian menarik? Sang developer – Overkill Software baru mengkonfirmasikan sebuah proyek kolaborasi dengan game action indie yang tidak kalah keren – Hotline Miami!
Overkill Software secara resmi mengumumkan Payday 2: Hotline Miami, yang akan didistribusikan sebagai DLC dalam waktu dekat ini. Anda akan berhadapan dengan tokoh antagonis baru – seorang mafia Russia bernama Commissar. Dan seperti yang bisa diprediksi, di sinilah konten Hotline Miami-nya bersinar. Sang tokoh protagonis utama Hotline Miami – Jacket akan bergabung dengan tim yang sudah lama kita kenal ini. Konten berupa topeng khas Hotline Miami tampaknya pasti menjadi sesuatu yang akan ditawarkan di dalam DLC yang satu ini. Tidak hanya itu saja, Anda juga bisa menangkap atmosfer Hotline Miami yang kuat lewat pilihan musik yang mereka tawarkan.
DLC Payday 2: Hotline Miami ini sendiri rencananya akan meluncur pada 30 September 2014 ini dengan harga sekitar USD 6.99. Menariknya lagi? Overkill menambahkan embel-embel “Day One” di dalam DLC, mengindikasikan bahwa besar kemungkinan ada lebih banyak kolaborasi lagi di masa depan.
↧
Visceral: Battlefield Hardline dan Battlefield 5 Bisa Hidup Berdampingan
Agak sedikit unik memang melihat akhir tahun tanpa kehadiran kompetisi terbuka antara game FPS racikan Activision dan EA. Namun hal inilah yang terjadi dengan tahun 2014 ini. Terlepas dari fakta bahwa Activision dan Sledgehammer Games yang terlihat kian solid “menjual” COD: Advanced Warfare, EA justru lebih memilih untuk menunda seri Battlefield teranyar – Hardline ke awal tahun 2015 mendatang. Kritik yang cukup kuat setelah masa beta yang dibuka membuat EA dan Visceral Games memastikan nilai jual yang lebih solid. Namun satu yang pasti, Visceral yakin bahwa penundaan ini akan melahirkan sebuah seri Hardline yang mampu bertahan hidup untuk waktu yang cukup lama. Cukup lama hingga ia mampu hidup bersama dengan seri Battlefield yang lain.
Optimisme inilah yang disampaikan oleh Creative Director Battlefield Hardline – Ian Milham dalam wawancaranya dengan situs gaming IGN. Milham yakin bahwa Battlefield Hardline akan memiliki umur yang panjang berkat identitas unik yang ia usung. Bahkan cukup untuk membuatnya mampu bertahan hidup bersama dengan seri Battlefield terbaru di masa depan dan sulit untuk tergantikan. Ia mengungkapkan bahwa nilai jual Battlefield Hardline, selain konsep pertempuran polisi dan perampok yang menjadi tema utama, adalah gaya single-player campaign yang akan dipermak layaknya sebuah film seri televisi. Dengan identitas baru seperti ini, ia juga siap untuk menampung feedback apapun terkait Hardline.
Apakah ini berarti EA tengah mengembangkan seri Battlefield 5 saat ini? Sampai saat ini, belum ada konfirmasi apapun dari EA. Seperti yang kita tahu, sang developer utama – DICE juga tengah berkutat dengan Star Wars Battlefront terbaru yang seharusnya meluncur dan menjadi ujung tombak EA di masa depan.
Bagaimana dengan Anda sendiri? Apakah Anda termasuk gamer yang menantikan kehadiran Battlefield Hardline atau tidak tertarik sama sekali dengan konsep baru ini?
↧
United Front: Triad Wars Mungkin Hadir di Konsol
Beberapa waktu yang lalu, United Front Games mengumumkan bahwa mereka tengah sibuk mengerjakan Triad Wars, game online yang mengusung konsep free-to-play dan ditujukan khusus untuk mereka para gamer PC.
Setelah pengumuman tersebut, timbul pertanyaan apakah game yang digarap oleh developer Sleeping Dogs ini nantinya juga akan mampir ke konsol atau tidak. Menanggapi hal itu, pihak United Front Games pun buka suara.
“Kami menghabiskan banyak waktu untuk meng-upgrade engine dan melakukan peningkatan untuk memastikan kammi bisa membuatnya berjalan di platform apa pun. Kami memang memulai dengan PC tapi kami mungkin tidak berada di sana selamanya,” ujar Justin Bullard selaku Senior Producer.
Selain membicarakan kemungkinan Triad Wars hadir di konsol, Bullard juga menjawab pertanyaan banyak pihak tentang mengapa tidak ada karakter wanita yang muncul dalam trailer yang telah mereka rilis. “Saat ini kami belum punya karakter wanita, tapi segalanya bisa terjadi,” tambahnya.
Seperti diketahui, di Sleeping Dogs, United Front Games menghadirkan beberapa karakter wanita dimana satu diantaranya memiliki peran penting dalam alur cerita utama. Kita tunggu saja pengembangan seperti apa lagi yang akan dilakukan pihak developer hingga menjelang Triad Wars siap diluncurkan.
↧
↧
Sony Segera Tutup PlayStation Home
Seperti pada dua pendahulunya, PlayStation 3 sangat layak untuk disejajarkan sebagai salah satu konsol paling laris yang pernah diluncurkan oleh Sony. Selain karena banyaknya judul-judul game papan atas, Sony pun selalu setia memberikan konten-konten menarik di konsol tersebut.
Anda yang termasuk dalam gamer PS3 tentunya sudah tak asing dengan PlayStation Home. Ya, ini adalah platform gaming social yang pertama kali masuk tahap open beta pada tahun 2008 lalu. Tak terasa, sudah sekitar 6 tahun PlayStation Home hadir di PS3.
Sayangnya, karena telah menurunnya popularitas PlayStation Home, Sony akan menutupnya pada 31 Maret 2015 mendatang. Tak hanya itu, gamer juga dipastikan tidak akan lagi mendapatkan konten baru setelah 12 November 2014. Meski demikian, Sony berencana merilis berbagai konten-konten dari PlayStation Home secara gratis hingga menjelang penutupannya.
PlayStation Home sesungguhnya diposisikan sebagai bagian tambahan untuk memberikan pengalaman gaming yang maksimal di PS3. Rencana awalnya adalah untuk menyediakan Trophy Room dimana gamer bisa saling memamerkan segala koleksinya. Namun ternyata, PlayStation Home lebih dijadikan sebagai tempat bersosialisasi para gamer.
Di PlayStation Home, gamer bisa bertemu dan berinteraksi dengan gamer lainnya menggunakan avatar yang bisa dikostumisasi. Sejak pertama diluncurkan hingga sekarang, Sony mengklaim PlayStation Home memiliki jutaan pengguna dari seluruh dunia.
↧
Review Naruto Shippuden – Ultimate Ninja Storm Revolution: Wajib untuk Penggemar Naruto!
Membicarakan game fighting berarti membicarakan sebuah genre di industri game yang mekanik gameplay-nya hanya berpusat pada satu tujuan sederhana – menundukkan lawan Anda dalam pertempuran yang seimbang. Namun bukan berarti semua game fighting menawarkan pengalaman setara. Ada game fighting yang memang didesain untuk tampil kompetitif, dimana kemampuan untuk menguasai karakter dan gerakan unik yang mereka miliki sangat bergantung pada kemampuan Anda – sebagai gamer untuk memahami gerakan, menghitung frame, hingga menghafal kombinasi combo yang mematikan. Sementara di sisi lain, ada game fighting yang didesain sekedar fun, sebagai pemuas basis fans franchise tertentu. Berbeda dengan versi game fighting pertama, ia memang didesain untuk sekedar menawarkan pengalaman bermain yang menyenangkan dan sinematik. Game teranyar dari Bandai Namco – Naruto Shippuden: Ultimate Ninja Storm Revolution tampaknya masuk ke dalam kategori terakhir ini.
Anda yang sempat membaca preview dari JagatPlay sebelumnya tentu saja sudah punya sedikit gambaran, daya tarik seperti apa yang ditawarkan oleh seri terbaru ini. Berbeda dengan seri-seri sebelumnya yang selalu meminta Anda untuk terus mengulang petualangan Naruto dari titik tertentu, Storm Revolution berusaha menjajal konsep yang berbeda. Tidak hanya itu saja, ada beberapa perubahan mekanik gameplay juga yang disuntikkan di dalamnya, membuat setiap pertarungan yang Anda jalani terasa jauh lebih epik dan dahsyat. Seperti klaim yang dilemparkan Bandai Namco sebelumnya, seri ini juga akan memuat konten-konten original, dari sisi cerita hingga karakter, tentu saja untuk memuaskan para penggemar manga dan anime Naruto sendiri. Seberapa efektif nilai jual yang satu ini? Ini lah yang menjadi pertanyaan utama.
Lantas apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Ultimate Ninja Storm Revolution ini? Mengapa kami menyebutnya sebagai game wajib untuk penggemar Naruto? Review ini akan membahasnya lebih dalam untuk Anda.
Plot
Storm Revolution memang mengambil metode plot yang berbeda dibandingkan seri-seri Ultimate Storm lainnya. Tidak lagi meminta Anda untuk memulai kisah Naruto dari satu titik dan berakhir ke titik lain yang biasanya berada cukup jauh dari kondisi terakhir di versi manga atau anime-nya, konten cerita di Storm Revolution dipisah menjadi beberapa bagian, dengan fokus yang juga terbagi. Tidak ada lagi paksaan bagi Anda yang mengikuti alur cerita yang mungkin sudah Anda nikmati berulang kali. Namun ada dua mode yang bisa disimpulkan sebagai kompensasi mode cerita yang sudah lama mereka suntikkan ini. Mode pertama tentu saja adalah – Ninja World Tournament, yang meminta Anda untuk memilih satu dari sejumlah karakter yang disediakan untuk bertarung di Ninja World Tournament. Berlangsung di sebuah pulau terpisah bernama – Festival Island, seperti nama yang ia usung, Turnamen ini memang digelar oleh kelima negara ninja utama untuk memilih satu ninja terkuat di antara semua karakter ikonik Naruto yang ada. Tentu saja, mode yang satu ini tidak menempatkan diri dalam timeline utama cerita Naruto manapun. Di sini, Anda bisa bertemu dengan karakter yang mana saja, terlepas dari nasib yang membelenggu mereka di timeline cerita utama. Terbagi ke dalam beberapa chapter, mode yang satu ini juga memungkinkan karakter yang Anda gunakan untuk melakukan sedikit eksplorasi, menyelesaikan beragam side-quest yang diberikan, berbelanja, serta kesempatan untuk membuka lebih banyak karakter yang bisa digunakan di mode pertempuran. Di luar Ninja World Tournament, Storm Revolution juga mengusung satu ekstra konten cerita super unik yang sekaligus menjadi masa perkenalan untuk karakter baru original yang disuntikkan ke dalam game yang satu ini. Menyambut Ninja World Tournament yang kian mendekat, perjalanan Naruto dan Hinata ke Festival Island justru berujung pada satu misteri besar yang sulit terpecahkan. Mereka tiba-tiba bertemu dengan sebuah mecha dengan wujud yang begitu lekat dengan sosok Naruto, yang ternyata, juga tidak memiliki ingatan sama sekali mengenai eksistensi dirinya sendiri. Kebingungan dan jatuh hati pada sosok Hinata, robot yang dipanggil sebagai “Mecha-Naruto” ini memutuskan untuk bergabung dengan sang versi originalnya. Namun sayangnya, penerimaan yang tidak terlalu bersahabat dari Leaf Village membuat Mecha Naruto mengambil sebuah langkah penuh keputusasaan. Iri dengan sosok Naruto yang begitu dihormati dan dicintai oleh semua orang, ia memutuskan untuk menggunakan jutsu terakhirnya dan bertukar tubuh untuk merasa diterima. Lantas, bagaimana drama ini akan berakhir? Anda harus mencicipi Naruto Shippuden: Ultimate Ninja Storm Revolution ini untuk mengetahui jawabannya. Selain dua mode tersebut, Storm Revolution juga mengusung satu mode baru – Ninja Escapades yang berisikan tiga konten utama yang akan membuat sebagian besar penggemar Naruto jatuh hati. Apa saja isinya? Kita akan bahas lebih dalam di sesi berikutnya.↧
Assassin’s Creed: Rogue Hampir Dipastikan Menuju PC
Pertanyaan besar tentu saja melihat keputusan Ubisoft untuk meniadakan kata “PC” sebagai platform rilis game Assassin’s Creed teranyar mereka – Rogue. PC memang sudah dikonfirmasikan akan menjadi rumah untuk seri AC generasi terbaru – Unity yang juga diluncurkan untuk Playstation 4 dan Xbox One. Walaupun demikian, hal ini tentu saja tidak lantas menjadi penghalang bahwa Rogue juga bisa menuju ke platform yang sama. Ada yang lebih spesial terlepas dari fakta bahwa Unity lah yang menjadi ujung tombak Ubisoft di tahun 2014 ini. Memberikan kesempatan bagi Anda untuk berperan sebagai seorang Templar dengan plot yang juga masih bersinggungan dengan dua seri sebelumnya, Rogue punya nilai jual yang cukup kuat. Jika Anda termasuk gamer PC yang menantikan game yang satu ini, ada sedikit kabar bahagia.
Ubisoft memang belum secara resmi mengumumkan akan merilis Assassin’s Creed Rogue untuk PC. Mereka hanya sempat mengungkapkan sekedar ketertarikan, karena melihat animo gamer PC yang cukup kuat untuk menantikan kehadiran seri ini di luar Unity. Namun beragam bocoran informasi yang tersebar di dunia maya mengindikasikan bahwa rilis AC Rogue versi PC tampaknya kian mendekati kenyataan. Tidak hanya listing yang terjadi di listing board klasifikasi umur dari Brazil, Ubisoft sendiri tidak sengaja membocorkannya dengan memperlihatkan game ini untuk waktu singkat di uPlay, walaupun pada akhirnya ditarik kembali. Namun beberapa gamer sempat menangkap momen tersebut.
Jadi kapan Ubisoft akan secara terbuka mengumumkan AC Rogue versi PC ini? Semoga saja, tidak lama lagi. Assassin’s Creed Rogue sendiri rencananya akan meluncur pada pada 11 November 2014 mendatang untuk Playstation 3 dan Xbox 360.
Bagaimana dengan Anda gamer PC, sangat mengharapkan AC Rogue ini? Atau AC Unity sudah cukup untuk memuaskan rasa penasaran Anda tahun ini?
↧
FIFA 15 Tundukkan Destiny di Inggris
Inggris adalah negara pencipta sepakbola, yang walaupun prestasi sepakbola dunianya sendiri kian dipertanyakan, namun memperlihatkan animo yang selalu tinggi untuk setiap produk game yang mengusung olahraga tersebut. Ia juga menjadi salah satu medan pertempuran paling sengit antara dua franchise game sepakbola terbesar di dunia – PES dari Konami dan FIFA dari EA. Mampu menguasai pasar Inggris dan selalu menjadi yang terdepan menjadi jaminan bahwa tren yang sama mungkin juga akan terjadi di sebagian besar belahan dunia. Dengan senjata baru yang mereka miliki – FIFA 15, EA tampaknya siap untuk kembali meraih kembali dominasi franchise yang satu ini. Cukup untuk menendang Activision dan Bungie Studios ke posisi kedua.
FIFA 15 akhirnya secara resmi dirilis di Inggris. Di minggu pertama, ia sudah mampu menggeser game dengan biaya pengembangan termahal sepanjang masa – Destiny ke posisi kedua, sekaligus menempatkan posisinya sebagai game terlaris di Inggris saat ini. Penjualan yang begitu fantastis mengingat bahwa fakta bahwa FIFA 15 berhasil merebut total lebih dari 80 persen penjualan game di Inggris minggu lalu. FIFA 15 versi generasi terbaru – PS 4 dan Xbox One tampil dominan dengan menyumbang sekitar 54 persen dari total penjualan. Bersamaan dengan rilis baru FIFA 15, rilis game baru lain – Fantasy Life dari Level 5 untuk Nintendo 3DS juga berhasil masuk ke dalam 10 besar. Berikut adalah chart 10 game terlaris Inggris minggu lalu:
- FIFA 15
- Destiny
- Disney Infinity 2.0
- Minecraft Xbox 360 Edition
- Call of Duty: Ghosts
- Watch Dogs
- The Sims 4
- Fantasy Life
- Minecraft: PS 3 Edition
- PvZ: Garden Warfare
↧
↧
Trailer Terbaru The Evil Within Unjuk Terbatasnya Peluru
Apa yang membuat sebuah game pantas mendapatkan predikat sebagai game survival horror, dan bukannya game action? Sekedar tema? Tentu saja tidak. Indikator yang paling utama, adalah tingkat kelangkaan resource di dalam game. Sebuah game bisa saja memuat tema supernatural yang kentara dan tetap mendapatkan predikat sebagai sebuah game action jika Anda punya kesempatan untuk melenyapkan setiap ancaman dengan rentetan peluru tanpa harus merasa cemas sama sekali. Pada akhirnya, keterbatasan resource lah yang membuat kesan survival muncul kentara dari video game. Jika survival horror adalah visi Shinji Mikami ketika menciptakan The Evil Within, maka ia kian memperlihatkan kepantasan untuk menyandang genre tersebut.
Hal inilah yang diperlihatkan Bethesda di trailer teranyar The Evil Within yang mereka rilis. Mengambil tajuk “Every Last Bullet”, peluru menjadi hal yang sangat berharga untuk memastikan sang karakter utama – Sebastian dapat bertahan hidup. Tidak bisa dihabiskan sembarangan, setiap peluru akan sangat menentukan apakah cerita horror Anda akan terus berlanjut atau tidak.
Oleh karena itu, Anda dituntut untuk lebih cermat melakukan observasi lingkungan, setidaknya memastikan ada objek yang bisa dimanipulasi untuk membunuh musuh tanpa harus mengeluarkan peluru sama sekali. Atau Anda selalu punya opsi untuk menghabisi mereka dengan stealth kill. Sebastian juga akan memiliki satu tempat khusus bernama “The Asylum”, yang memungkinkannya untuk melakukan upgrade senjata, ability, dan item lainnya di sini.
The Evil Within sendiri rencananya akan dirilis pada 14 Oktober 2014 mendatang untuk Playstation 3, Playstation 4, Xbox 360, Xbox One, dan tentu saja – PC. Game survival horror dengan resource minim? Excited!!
↧
Spesifikasi PC untuk F.E.A.R Online
Gamer mana yang belum pernah mendengar nama FEAR sebelumnya? Game FPS racikan Monolith Productions ini memang terhitung fenomenal. Tidak hanya karena keberhasilannya memadukan genre FPS dan horror di dalam ruang yang sama, tetapi juga implementasi salah satu sistem AI terbaik di seri pertamanya. Berangkat dari nilai jual yang terhitung unik inilah, F.E.A.R kemudian mulai tumbuh dan akhirnya berakhir menjadi sebuah seri trilogi. Walaupun mimpi buruk yang ditawarkan oleh Alma sudah berakhir di seri ketiga ini, nilai jual F.E.A.R sebagai sebuah franchise ternyata masih jatuh dari kata berakhir. Ia masih punya satu ujung tombak baru – F.E.A.R Online!
Mengusung kata “Online” di belakangnya, seri F.E.A.R yang satu ini memang menawarkan daya tarik yang berbeda. Dikembangkan oleh studio developer dari Korea – InPlay Interactive, F.E.A.R disulap menjadi sebuah game multiplayer – kompetitif dan kooperatif, yang diklaim tetap mempertahankan cita rasa horror ala seri F.E.A.R utama. Mode kooperatif berlaku tak ubahnya Left 4 Dead, dimana Anda dan tiga rekan Anda harus menginvestigasi sebuah area yang berada di dalam pengaruh Alma Wade. Sementara mode PvP kompetitif juga ditawarkan, dimana Anda tidak hanya bisa bertarung dengan player lain atau sekedar monster-monster mematikan. Soul King mode dari F.E.A.R 3 juga disematkan di sini.
Seperti yang bisa diprediksi, F.E.A.R Online akan didistribusikan sebagai sebuah game free to play lewat portal distribusi digital milik Valve – Steam. Sayangnya, belum ada detail lebih lanjut konten microtransaction seperti apa yang akan ditawarkan game ini. Tertarik? Pastikan terlebih dahulu PC Anda mampu menanganinya:
Minimum Requirements:
- OS: Windows XP SP2
- Processor: Pentium IV 3.2GHz
- Memory: 1 GB RAM
- Graphics: GeForce 6600GT 512MB
- Hard Drive: 10 GB available space
- Sound Card: DirectX Sound Support
Recommended Requirements:
- OS: Windows 7 (32bit/64bit)
- Processor: Dual Core 2.4 GHz
- Memory: 2 GB RAM
- Graphics: GeForce 8600GT 1GB
- Hard Drive: 10 GB available space
- Sound Card: DirectX Sound Support
↧
Xbox One Akhirnya Taklukkan Playstation 4 di Inggris!
Persaingan antara dua konsol generasi terbaru – Playstation 4 dan Xbox One memang menjadi pemandangan yang selalu menarik untuk disimak. Dengan kekuatan performa yang lebih baik dan beberapa judul eksklusif yang menggoda, Sony dan konsol andalan mereka – Playstation 4 memang tengah berada di atas angin dengan tingkat penjualan global yang cukup fantastis untuk sebuah produk baru yang belum genap berumur 1 tahun. Walaupun demikian, Microsoft dan Xbox One belum menyerah. Mereka terus berbenah diri, melemparkan bundle tanpa Kinect, bahkan menurunkan harga untuk membuatnya terlihat kian menarik di mata gamer. Perjuangan yang akhirnya berbuah hasil yang manis.
Walaupun secara global, Playstation 4 masih mendominasi persaingan, namun perjuangan Xbox One akhirnya menemukan satu titik terang. Menurut laporan yang dilansir dari situs gaming – MCVUK, Xbox One akhirnya berhasil tampil sebagai jawara, konsol terlaris di Inggris minggu ini. Tidak hanya kebijakan penurunan harga yang membuatnya kini lebih murah dibandingkan Playstation 4 di Inggris, rilis FIFA 15 juga disinyalir menjadi roket pendorong penjualan yang sangat efektif. Xbox One dikabarkan berhasil meraih peningkatan angka penjualan lebih dari 155 persen dari minggu lalu, sementara Playstation 4 “hanya” mampu menjual 80% lebih banyak.
Ini tentu saja menjadi berita baik, tidak hanya bagi Microsoft, tetapi juga bagi kita gamer sebagai konsumen. Persaingan yang lebih seimbang selalu menghasilkan beragam inovasi produk dan kebijakan yang pada akhirnya, akan berpihak kepada kita. Keep on fighting, Microsoft!
Source: MCVUK
↧
Battlefield Hardline Tak Akan Bermasalah Seperti Battlefield 4
Seperti diketahui, Visceral Games tengah sibuk menyiapkan Battlefield Hardline. Sempat dijadwalkan rilis tahun ini, nyatanya gamer harus menunggu hingga tahun depan karena ada satu dua hal yang membuat peluncurannya harus tertunda.
Mengingat game ini lebih kental nuansa multiplayer online-nya, tentunya tak sedikit gamer yang bertanya-tanya apakah di saat perilisannya nanti, Battlefield Hardline telah benar-benar siap. Anda mungkin masih ingat ketika Battlefield 4 pertama kali muncul.
Begitu banyaknya masalah yang membuat gamer kehilangan pengalaman maksimalnya di Battlefield 4 menjadi noda yang membekas di ingatan para gamer. Menanggapi hal itu, Visceral Games memastikan bahwa kejadian serupa tidak akan terjadi di Battlefield Hardline.
“Kami sesungguhnya memulai semua ini lebih dari setahun sebelum Battlefield 4 diluncurkan. Kami telah bekerja dengan orang-orang DICE dalam waktu yang lama. Di tahap beta (Battlefield Hardline) kami sangat berhasil, kami akan melakukan tahap beta lagi di setiap platform yang dituju,” ujar Ian Milham dari Visceral Games.
Mudah-mudahannya saja tidak ada masalah yang berarti, khususnya di mode multiplayer, ketika Battelfield Hardline resmi hadir tahun depan. Jangan sampai nasibnya sama seperti Battlefield 4, dimana dua bulan setelah game dirilis, DICE terpaksa menunda semua pengembangan DLC demi menuntaskan masalah yang ada.
↧
↧
Review FIFA 15: Selangkah Menuju Kesempurnaan!
Sepak bola. Olahraga yang satu ini memang punya penggemar segudang di seluruh dunia. Tak peduli usia, tak peduli gender, dan tak peduli dari kalangan apapun, sepak bola seolah menjadi bagian hidup yang tak terpisahkan. Tidak hanya pertandingan di liga-liga papan atas Eropa di dunia nyata, penggemar sepak bola biasanya juga menyukai game simulasi dari olahraga tersebut. Bahkan, meski mengaku bukan seorang gamer, biasanya seorang pencinta bola tetap tak akan menolak saat diajak bermain FIFA atau PES.
Dengan dimulainya musim yang baru, tidak hanya klub sepak bola yang sibuk jual beli pemain dan menyiapkan strategi untuk menyambut pertandingan selanjutnya. Setiap tahunnya baik EA Sports maupun Konami juga berusaha mengembangkan game andalannya untuk memberikan yang terbaik agar gamer bisa merasakan pengalaman game simulasi sepak bola se-realistis mungkin.
Satu yang telah terlihat hasilnya adalah EA Sports melalui FIFA 15. Anda yang sempat membaca preview kami sebelumnya tentunya sudah memiliki sedikit gambaran tentang apa saja hal baru yang ditawarkan FIFA 15. Atau mungkin, sudah ada sebagian dari Anda yang telah membeli dan memainkan game ini? Ya, harus diakui, EA Sports memang berhasil menghadirkan berbagai peningkatan yang, beberapa diantaranya, bisa langsung terlihat oleh mata ketika pertama kali mencobanya.
Visual dan Atmosfer Pertandingan yang Lebih Baik
Ini yang kami sebut peningkatan yang mudah dideteksi oleh mata. Secara visual, EA Sports memang mampu membuat FIFA 15 tampil menjadi game simulasi sepak bola yang memanjakan mata. Seperti yang kami sebutkan di artikel preview, EA memperhatikan hingga hal-hal terkecil demi mewujudkan sebuah atmosfer yang mendekati kenyataan. Sebut saja rumput di lapangan yang nampak detail, bergoyang, dan bahkan bisa rusak seiring kerasnya pertandingan. Singkatnya, bukan lagi sekadar karpet berwarna hijau yang digelar dari satu gawang ke gawang lainnya. Penonton yang merupakan salah satu faktor penting untuk mewujudkan suasana layaknya pertandingan sesungguhnya pun turut menjadi ocus pengembangan EA. Baik penampilan maupun reaksi mereka dalam menanggapi jalannya pertandingan cukup beragam, dan eksplosif. Saat Anda bermain sebagai tuan rumah dimana para fans tumpah ruah memenuhi stadion, saat-saat mencetak gol menjadi yang paling membuat adrenaline bergejolak. Apalagi, ketika gol terjadi kamera bergetar seakan-akan akibat teriakan menggelegar dari para penonton. Yang lebih menarik, semua tim yang berlaga di Barclays Premier League menawarkan suasana stadion yang otentik dengan yel-yel khas masing-masing tim. Elemen-elemen lainnya pun coba dihadirkan senyata mungkin. Pencahayaan yang lebih baik mampu menggambarkan setting waktu dengan akurat. Siang, sore, atau malam, Anda akan dengan mudah melihat perbedaannya. Beralih ke cuaca, di kala hujan Anda juga bisa melihat percikan air ketika pemain berlari atau menendang bola. Meski begitu, ada kalanya pula efek-efek tersebut muncul di saat yang tidak pas. Anda bisa melihatnya lebih jelas lewat replay.↧
Forza Horizon 2 Ungkap Video Gameplay Perdana
Jika berbicara tentang salah satu game racing terbaik, nama Forza selalu layak untuk masuk dalam daftar. Seri terbarunya, Forza Horizon 2, siap kembali menggaet hati para gamer pencinta balapan di seluruh dunia.
Untuk membuat gamer semakin penasaran untuk segera mencicipinya, Playground Games selaku pihak developer baru-baru ini merilis video gameplay perdananya yang memiliki durasi lebih dari 15 menit.
Yang menarik, di itu gamer bisa melihat kualitas visual yang memanjakan mata. Efek-efek seperti pencahayaan, setting waktu yang dinamis, serta detail mobil dari beberapa sudut pandang nampak jelas di beberapa adegan.
Anda yang punya internet mumpuni bisa menikmati video tersebut pada resolusi hingga 1080p. Sayangnya, belum ada video yang menjelaskan seberapa besar perbedaan visual antara versi Xbox One dan Xbox 360.
Forza Horizon 2 sendiri rencananya akan dirilis hari ini, 30 September 2014 untuk pasar Amerika Utara. Game racing dengan tema open-world tersebut menawarkan dunia yang luas dengan berbagai challenges yang menantang kemampuan gamer dalam menyetir. Pihak perusahaan menjanjikan ada lebih dari 200 jenis mobil yang tersedia dan semuanya dibuat detail yang luar biasa.
↧
Developer The Witcher 3 Akui Pembajak Selalu Lebih Pintar!
Ada alasan mengapa banyak gamer jatuh hati pada CD Projekt – developer asal Polandia. Bukan hanya berangkat dari fakta bahwa mereka sudah melahirkan salah satu game RPG Barat terkeren yang pernah ada – The Witcher saja, tetapi juga karena beragam kebijakan yang mereka tempuh. Sepak terjang CD Projekt, yang saat ini tengah mengembangkan The Witcher 3 dan sebuah proyek ambisius yang masih misterius – Cyberpunk 2077 memang menampung banyak harapan gamer untuk menikmati sebuah game yang benar-benar berkualitas. CD Projekt juga dikenal sebagai developer yang secara terbuka menentang kebijakan DRM dan DLC yang selama ini memang dibenci oleh gamer. Alasannya? Untuk masalah DRM, mereka mengakui bahwa hampir mustahil developer bisa menundukkan aksi para pembajak.
Berbicara dengan situs gaming IGN, Michal Platkow-Gilewski – Head of Marketing CD Projekt kembali menegaskan posisi mereka yang menentang konsep DRM dan DLC di dalam industri game. DRM dianggap sebagai strategi anti-pembajakan yang sudah terbukti tidak efektif dan justru berpotensi merugikan gamer original. Gilewski mengakui bahwa game dengan sistem proteksi ini akhirnya selalu terbuka. Walaupun harus memakan waktu menit, jam, atau hari, game akan selalu bisa dibajak. Pembajak selalu punya cara dan lebih pintar. Oleh karena itu, daripada merugikan gamer yang benar-benar membeli game mereka, keputusan untuk membuang DRM terlihat lebih rasional.
Sementara untuk urusan DLC, CD Projekt juga percaya bahwa konten seperti ini seharusnya ditawarkan secara gratis jika tidak memberikan kontribusi baru yang signifikan sama sekali. Ia mengaku bingung mengapa publisher bisa terang-terangan meminta uang untuk sebuah konten yang tidak sampai 1/1000 dari keseluruhan game. CD Projekt mengaku bahwa mereka ingin sedikit berbagi “cinta” dengan gamer lewat kebijakan mereka untuk tidak menyertakan DLC berbayar jika konten yang ditawarkan tidak masif. Ia mengakui bahwa keputusan ini diambil setelah memosisikan diri mereka sendiri sebagai seorang gamer, yang tentu saja, juga tidak terlalu suka dengan sistem DLC itu sendiri.
Game terbaru CD Projekt – The Witcher 3: Wild Hunt sendiri diklaim akna memuat lebih dari 100 jam gameplay dengan dunia 35 kali lipat lebih besar daripada The Witcher 2. Game RPG open world ini akan meluncur pada 24 Februari 2014 mendatang, untuk Playstation 4, Xbox One, dan PC.
We do love you, CD Projekt.. If only more developers think and act like you..
↧