Quantcast
Channel: Games – Jagat Review
Viewing all 14784 articles
Browse latest View live

Star Citizen Juga Hadirkan Mode FPS

$
0
0
star citizen fps

star citizen fps

Star Citizen memang layak disebut sebagai sebuah fenomena karena mampu menggalang donasi dengan angka yang luar biasa. Sebagai sebuah proyek yang sangat ambisius, tak heran jika akhirnya banyak gamer PC yang menaruh harapan tinggi pada game ini. Dunia yang begitu luas dan bisa dieksplorasi dengan kualitas visual yang memanjakan mata nampak jelas di video gameplay yang dirilis oleh Chris Roberts selaku creator game beserta timnya. Dari video tersebut terlihat Star Citizen memungkinkan gamer untuk singgah ke planet tertentu dan berinteraksi dengan penduduk di dalamnya. Tak hanya sampai di situ, untuk membuat gamer semakin jatuh hati, video baru pun kembali diluncurkan. Dengan durasi sekitar 9 menit, ada satu hal yang sangat menarik perhatian, yakni mode First-Person Shooter! Dalam video nampak satu tim bisa menyerang sebuah space station dimana tim lainnya berusaha mempertahankannya. Ambisius. Setelah memperlihatkan mode pertempuran luar angkasa dan eksplorasi planet, Star Citiizen juga memperlihatkan mode FPS yang ada. Video tersebut pertama kali diungkap pada ajang PAX Australia beberapa waktu yang lalu dan mendapat sambutan meriah. Selain merilis gameplay FPS dari Star Citizen, pihak developer juga memperkenalkan tim khusus yang mengembangkan mode FPS, yakni Illfonic Games. Perlu diketahui bahwa Star Citizen saat ini telah berhasil mengumpulkan donasi sebesar USD 59 juta! Dengan kehadiran mode FPS, wajar jika Star Citizen akan terus menarik perhatian para gamer dan kemungkinan besar uang yang terkumpul akan semakin besar jumlah di masa depan. Sayang, lagi-lagi pihak developer belum bisa menyebutkan tanggal rilis dari game ini.

Preview COD – Advanced Warfare: Selamat Datang di Masa Depan!

$
0
0
Call of Duty®: Advanced Warfare_20141103130903

Call of Duty®: Advanced Warfare_20141103130903

Call of Duty®: Advanced Warfare_20141103130732 Gamer mungkin boleh saja mengeluh bagaimana Activision tampaknya cukup “tidak tahu malu” untuk terus-menerus, secara konsisten, mengeksploitasi franchise Call of Duty miliknya. Game yang sempat populer di masa lalu karena tema perang dunia keduanya yang luar biasa ini memang pundi uang Activision yang tidak pernah mengecewakan, dengan penjualan yang terus fantastis, terlepas dari format penjualan tahunan yang ia usung. Activision bertahan dengan kebijakan ini, bahkan kini mulai menugaskan tiga developer berbeda – Sledgehammer Games, Infinity Ward, dan Treyach untuk menciptakan seri COD mereka sendiri. Dan kegilaan ini pun berlanjut ke seri terbaru yang ditangani Sledgehammer – Call of Duty: Advanced Warfare. Setelah dinantikan cukup lama, game ini akhirnya meluncur ke pasaran.

Kesan Pertama

Sebagian besar dari Anda tentu saja bertanya-tanya, seperti apa yang kualitas visual yang ditawarkan oleh game yang satu ini? Activision memang mengesankan bahwa mereka serius hendak menjadikan Advanced Warfare sebagai proyek yang memang dikhususkan untuk platform generasi terbaru. Hal ini diperlihatkan dengan dialihkannya proses pengembangan COD: AW versi Playstation 3 dan Xbox 360 ke High Moon Studios, developer ternama di balik dua seri game Transformers yang luar biasa. Dengan pengalihan tanggung jawab tersebut, Sledgehammer Games diharapkan bisa lebih berfokus menawarkan pengalaman “next-gen” untuk COD: AW ini. Berhasilkah? Secara visual, memang ada peningkatan yang cukup signifikan dibandingkan COD: Ghosts. Namun memesona? Tunggu dulu. Kualitas tekstur yang ditawarkan untuk detail wajah karakter memang pantas diacungi jempol, namun masih berada di bawah game-game generasi baru yang lain. Ia tidak terlihat istimewa sama sekali. Tidak hanya itu saja, Anda juga masih harus berhadapan dengan tekstur kualitas rendah (setidaknya di versi PS4) yang terlihat cukup kentara. Anda termasuk gamer yang mengharapkan kualitas visual setara trailer-trailer COD: AW selama ini? Berita buruk untuk Anda, semua visualisasi tersebut ternyata hanya dimuat dalam cut-scene yang ditawarkan dalam format video. In-game engine yang dirender oleh platform Anda, sayangnya, jauh dari apa yang Anda nikmati di trailer tersebut. Tidak percaya? Anda bisa melihat screenshot yang kami tawarkan di bawah ini dan membandingkannya sendiri. Sementara di sisi gameplay, ia masihlah Call of Duty yang selama ini Anda kenal, dengan format gameplay dan misi yang serupa, dengan ekstra dramatisasi ala Hollywood di sana-sini. Yang berbeda mungkin ada pada tema futuristik yang ia usung. Tema ini memungkinkan Sledgehammer menawarkan beberapa inovasi di sisi gameplay, termasuk exoskeleton yang memungkinkan Anda melakukan beragam kemampuan “super”, seperti melompat tinggi, merobek pintu, atau bahkan menghilang. Apakah terasa mirip dengan Titanfall? Sempat pesimis di awal, sensasi yang ditawarkan exoskeleton COD: AW dan armor pasukan Titanfall terasa berbeda. Melompat dan beraksi dengan exoskeleton terasa sangat berat, seperti Anda tengah mengemban sebuah armor yang memang belum terlalu sempurna. Tema futuristik ini juga menawarkan banyak senjata modern yang cukup keren, seperti granat pintar yang mampu mengejar musuh, atau railgun dalam bentuk sniper yang destruktif. Sayangnya, waktu yang terbatas untuk mengejar artikel preview ini membuat kami tidak sempat menjajal mode multiplayer yang ada. Tetapi tenang saja, kami akan membahasnya dengan mendalam di artikel review yang semoga saja, bisa rampung minggu depan. Sembari menunggu waktu lebih proporsional untuk menawarkan analisa terakhir kami terkait proyek terbaru Activision ini, izinkan kami melemparkan segudang screenshot di bawah ini untuk membantu Anda mendapatkan sedikit gambaran. Welcome to the future warfare! PS: Klik Gambar untuk Memperbesar! Call of Duty®: Advanced Warfare_20141103175514 Call of Duty®: Advanced Warfare_20141103130903 Call of Duty®: Advanced Warfare_20141103131037 Call of Duty®: Advanced Warfare_20141103144829 Call of Duty®: Advanced Warfare_20141103151257 Call of Duty®: Advanced Warfare_20141103152837 Call of Duty®: Advanced Warfare_20141103154022 Call of Duty®: Advanced Warfare_20141103155116 Call of Duty®: Advanced Warfare_20141103161706 Call of Duty®: Advanced Warfare_20141103162838 Call of Duty®: Advanced Warfare_20141103165753 Call of Duty®: Advanced Warfare_20141103170027 Call of Duty®: Advanced Warfare_20141103172156 Call of Duty®: Advanced Warfare_20141103175147

Gamer Pro League of Legends Dihargai 12 Miliar Rupiah!

$
0
0
league-of-legends1-600x337

league-of-legends1-600x337

league of legends1 Saat ini memang banyak yang masih beranggapan bahwa bermain game adalah sebuah hobi. Meski begitu, di beberapa negara gamer cukup dihargai dan mampu menghasilkan pendapatan yang luar biasa. Di Korea Selatan misalnya, gamer League of Legends (LoL) dengan kemampuan di atas rata-rata berkesempatan mendapat tawaran menarik untuk masuk sebuah tim. Ya, layaknya sepak bola, di LoL pun terdapat ‘transfer pemain’! Salah satu nama yang menjadi perbincangan di Negeri Gingseng adalah Lee ‘Faker’ Sang-hyeok. Menurut laporan dari media-media di Korea, ada perusahaan Cina yang menawar Lee dengan harga tinggi agar mau bergabung. Seperti layaknya olahraga fisik komersial lainnya, talenta di eSports kian bernilai tinggi. Seorang gamer pro LoL - Faker bahkan dikabarkan ditawar sekitar 12 MIlyar Rupiah untuk bergabung ke tim asal China. Nilainya? Menurut kabar yang bereda, salah satu perusahaan menawarkan biaya transfer sebesar USD 490,000 atau sekitar Rp 5,9 miliar dan gaji USD 196,000 atau sekitar Rp 2,3 miliar. Sementara perusahaan yang satunya bersedia membayar biaya transfer sebesar USD 294,000 atau sekitar Rp 3,5 miliar dan kontrak dua tahun senilai USD 686,000 atau sekitar Rp 8,3 miliar. Ini artinya, total tawaran tersebut nyaris mencapai Rp 12 miliar! Perlu diketahui Lee memang dibilang merupakan pemain LoL terbaik di dunia. Kemampuannya telah mendapat pengakuan dan berhasil memenangkan berbagai turnamen. Diprediksi, penghasilan Lee saat ini adalah sekitar USD 98,000 (Rp 1,1 miliar) hingga USD 147,000 (Rp 1,7 miliar) per tahun. Itu belum termasuk uang yang ia dapat hasil dari menjuarai turnamen serta pemasukan dari layanan streaming. Source: Kotaku

Resident Evil: Revelations 2 Rilis Segudang Screenshot Terbaru

$
0
0
re revelations 2 new3

re revelations 2 new3

re revelations 2 Kembalinya Claire Redfield ke ranah game survival horror tentu saja menjadi kejadian yang sangat diantisipasi selama beberapa tahun terakhir ini.  Namun terlepas dari aksinya yang fenomenal di masa lalu, posisi Claire seolah tergeser oleh popularitas karakter protagonis wanita Resident Evil lain, khususnya Jill Valentine. Capcom justru terlihat lebih memilih untuk menciptakan karakter wanita yang sebagian besar diposiskan sebagai karakter pendukung hero utama, dengan desain yang juga terlihat kian melenceng. Namun penantian ini akhirnya terbayarkan, Claire Redfield akhirnya akan kembali beraksi di awal tahun 2015 mendatang bersama seri terbaru Resident Evil – Revelations. Terjebak di sebuah pulau misterius bersama dengan anak dari Barry Burton – Moira Burton, kedua karakter wanita ini harus bahu-membahu untuk memastikan diri selamat, dengan spesialisasi aksi mereka masing-masing. Capcom memang mengklaim bahwa Revelations 2, seperti pula seri pertamanya, akan mempertahankan akar survival horror yang tetap kuat. Uniknya, Revelations 2 dipastikan akan hadir sebagai game episodik ala The Walking Dead, yang setiap bagiannya dirilis secara terpisah. Untuk memastikan hype yang tetap terjaga, Capcom juga merilis segudang screenshot terbaru untuk seri yang satu ini. re revelations 2 new16 re revelations 2 new15 re revelations 2 new14 re revelations 2 new13 re revelations 2 new12 re revelations 2 new11 re revelations 2 new10 re revelations 2 new9 re revelations 2 new8 re revelations 2 new7 re revelations 2 new6 re revelations 2 new5 re revelations 2 new4 re revelations 2 new3 re revelations 2 new2 re revelations 2 new1 Resident Evil: Revelations 2 – Episode 1 rencananya akan dirilis pada Februari 2015 mendatang untuk Playstation 3, Playstation 4, Xbox 360, Xbox One, dan tentu saja – PC. Tertarik?

Dev. Dragon Age: Skyrim Telah Mengubah Dunia RPG!

$
0
0
skyrim-wallpaper

skyrim-wallpaper

dragon age inquisition3 Tidak berlebihan rasanya untuk memosisikan Skyrim di posisi yang tinggi sebagai sebuah game RPG, jika tidak bukan, salah satu yang terbaik. Berbeda dengan sebagian besar game RPG yang memaksa Anda untuk bergerak di dalam garis lurus cerita yang sudah ditentukan sebelumnya, Skyrim menawarkan kesempatan untuk mengembangkan cerita heroic Anda sendiri. Kebebasan untuk melakukan begitu banyak aksi dan berhadapan dengan konsekuensi yang ada, segudang quest dan dunia luas untuk Anda eksplorasi, dengan karakter yang Anda racik sendiri. Namun tidak banyak bagi gamer saja, Skyrim ternyata juga mempengaruhi para developer game lain di industri game, termasuk otak di belakang Dragon Age: Inquisition – Bioware. Dalam wawancaranya dengan GameIndustry.biz, Mark Darrah dari Bioware menekankan betapa besarnya pengaruh Skyrim untuk industri game di genre RPG pada umumnya. Dengan penjualan lebih dari 20 juta kopi, popularitasnya di kalangan gamer yang baru hendak mengenal RPG membuat banyak developer lain harus menyesuaikan diri. Dengan 20 juta kopi yang sudah terjual, Bioware mengaku bahwa Skyrim telah mengubah dunia baru, menciptakan sebuah ekspektasi tertentu dari sebuah game RPG untuk gamer-gamer baru, terutama di sisi eksplorasi. Oleh karena itu, menjadi sesuatu yang rasional bagi Bioware, untuk mengimplementasikan sistem eksplorasi open-world untuk Dragon Age: Inquisition juga.   Dengan memainkan Skyrim, gamer-gamer “baru” ini jadi punya ekspektasi tertentu soal game RPG di berbagai elemen yang ada, terutama di sisi eksplorasi. Oleh karena itu, untuk memastikan gamer tetap merasa nyaman, menjadi sesuatu yang lebih rasional untuk mulai menjadikan konsep eksplorasi secara open-world sebagai fitur utama game RPG saat ini, termasuk Dragon Age: Inquistion di dalamnya. Dragon Age: inquisition sendiri rencananya akan meluncur pada 18 November 2014 ini untuk Playstation 3, Playstation 4, Xbox 360, Xbox One, dan tentu saja – PC. Bagaimana dengan Anda sendiri yang menghabiskan cukup banyak waktu dengan Skyrim? Apakah game racikan Bethesda tersebut memang membuat Anda mengubah cara pandang Anda terhadap bagaimana seharusnya sebuah game RPG diracik?

FIFA 15 Terus Jadi Raja di Pasar Game Inggris

$
0
0
FIFA-15-JagatPlay-40-600x337

FIFA-15-JagatPlay-40-600x337

sunset overdrive1 FIFA 15 adalah “anak emas” untuk pasar game Inggris, ini menjadi fakta yang tidak lagi terbantahkan. Salah satu pasar terbesar di daratan Eropa tersebut memang secara konsisten membuktikan diri sebagai penggemar berat game sepakbola racikan EA Sports ini, bahkan cukup untuk membuatnya tampil terus-menerus di bursa 10 game terlaris, terlepas dari rilis yang sudah meluncur beberapa bulan setelahnya. Namun dominasi di tahun 2014 ini terlihat jauh lebih fantastis. Bagaimana tidak? Meluncur bersama dengan begitu banyak game raksasa yang lain, sang seri terbaru – FIFA 15 terus melemparkan bukti, mengapa ia pantas disebut sebagai raja game olahraga untuk pasar Inggris. Bagaimana tidak? Di tengah gempuran game-game raksasa seperti The Evil Within dan Shadow of Mordor yang mendapatkan review cukup positif di luar, FIFA 15 tetap mampu merebut tampuk kepemimpinan. Dominasi ini terus berlanjut hingga saat ini, menempatkannya sebagai game terlaris di Inggris selama 10 minggu berturut-turut. Rilis dua game terbaru yang diposisikan menjadi eksklusif konsol tertentu – Bayonetta 2 untuk Wii U dan Sunset Overdriver untuk Xbox One ternyata tidak banyak bisa menghasilkan pergeseran kekuasaan. Selama dua minggu, game ini juga harus tunduk di bawah sepak terjang FIFA 15. Namun menariknya, terlepas dari posisinya sebagai game eksklusif, Sunset Overdrive tetap mampu menjadi terbaik kedua di chart minggu ini. Lantas, siapa saja game lain yang masuk ke dalam peringkat ini? Bayonetta 2 and Sunset Overdrive, who?
  1. FIFA 15
  2. Sunset Overdrive
  3. Minecraft
  4. The Evil Within
  5. WWE 2K15
  6. Destiny
  7. Forza Horizon 2
  8. Middle-earth: Shadow of Mordor
  9. Skylanders: Trap Team
  10. Minecraft Xbox 360 Edition
Dengan dirilisnya COD: Advanced Warfare yang terkenal sebagai franchise gaming kuat dengan basis fans yang sangat masif minggu ini, mampukah game FPS racikan Sledgehammer dan Activision tersebut akhirnya merebut  mahkota FIFA 15? Kita tunggu saja.

Activision Optimis COD: Advanced Warfare Lampaui Ghosts

$
0
0
Call of Duty®: Advanced Warfare_20141103162513

Call of Duty®: Advanced Warfare_20141103162513

Call of Duty®: Advanced Warfare_20141103173340

Banyak yang beranggapan bahwa seri Call of Duty terbaru, Advanced Warfare, tidak akan mampu menyaingi game pendahulunya, Ghosts. Padahal, cukup banyak peningkatan yang dihadirkan oleh Sledgehammer Games di game tersebut, terutama dari segi visual.

Awal Oktober lalu, analis dari Sterne Agee mengatakan Advanced Warfare hanya akan terjual tidak lebih dari 3 juta kopi, atau sekitar 15 persen lebih sedikit dibanding Ghosts. Meski begitu, bos Activision, Eric Hirshberg, optimis prediksi dari Stern Agee akan meleset.

Ya, Hirshberg yakin Advanced Warfare akan terjual lebih banyak dibanding pendahulunya itu. Menurutnya, perkiraan yang dilontarkan oleh analis biasanya hanya berdasarkan pada pre-order, yang sesungguhnya hanya dapat digunakan untuk memprediksi penjualan di hari pertama. Sementara untuk penjualan jangka panjang, pihak analis tidak membahasnya.

Bertentangan dengan pendapat para analis, Activision yakin COD: AW akan mampu terjual lebih banyak daripada Ghosts.

Bertentangan dengan pendapat para analis, Activision yakin COD: AW akan mampu terjual lebih banyak daripada Ghosts.

Pihak Acitivision pun tak lupa menyebutkan rasa kepercayaannya kepada Sledgehammer Games yang dianggap mampu menghadirkan versi COD yang baru. “Kami mengatakan kepada Sledgehammer Games untuk berpikir lebih jauh dari yang kalian pikir kami inginkan. Buat kami gugup dalam cara yang baik – dan kembali dengan ide-ide baru dan pengalaman baru. Dan mereka berhasil melakukannya,” tutur Hirshberg.

Sejak meluncur ke pasaran, COD: Advanced Warfare terbilang mampu membuat mereka yang memainkannya jatuh hati. Walaupun tak sedikit pula yang beranggapan, secara visual tidak sesuai ekspektasi. Review-review bernada positif pun berdatangan dari beberapa website gaming ternama di dunia.

Bagaimana dengan pendapat dari JagatPlay sendiri? Tunggu saja review lengkapnya pekan depan!

Blizzard Berhasil Musnahkan Bot Hearthstone

$
0
0
hearthstone1

hearthstone1

hearthstone Sulit memang untuk memberikan justifikasi mengapa seorang gamer membutuhkan jasa sebuah program komputer yang lain, atau yang lebih dikenal sebagai “bot”, untuk memainkan game yang tengah mereka gandrungi. Bukankah sebuah video game seharusnya menjadi media yang diciptakan untuk dinikmati?  Namun tidak sedikit yang beralasan bahwa bot terkadang menjadi solusi untuk menjembatani  proses grinding beberapa genre game yang memang membutuhkan waktu lama untuk bisa menawarkan pengalaman optimal. Sayangnya, apapun alasan positif yang bisa ditawarkan, bot sudah seharusnya tidak pernah menjadi solusi. Blizzard juga bertahan dengan kebijakan yang satu ini. Seperti masalah yang sempat terjadi di World of Warcraft, game kartu adiktif terbaru dari Blizzard – Hearthstone ternyata juga harus berhadapan dengan invasi para bot. Tidak main-main, bot ini memiliki algoritma untuk mensimulasikan permainan sendiri, yang berarti memungkinkan game berjalan tanpa ada campur tangan pemain sama sekali, secara otomatis. Berhasil melakukan proses ban untuk lebih dari ribuan gamer yang ketahuan menggunakan perangkat lunak ini, Blizzard memutuskan untuk melakukan tindakan yang lebih tegas. Mereka mengejar para hacker yang menciptakan bot ini dan berhasil membuat mereka tidak berkutik. Blizzard akhirnya berhasil mematikan bot Hearthstone secara permanen, dengan membuat sang pengembang tidak berkutik. Bot bernama – Hearthcrawler yang butuh biaya untuk diunduh ini akhirnya berhasil diberantas secara total oleh Blizzard. Sang pencipta program ini secara resmi menarik produk mereka dari pasaran setelah berkomunikasi dengan Blizzard. Tidak jelas ancaman seperti apa yang dilemparkan oleh developer yang juga terkenal lewat nama Starcraft dan Diablo ini, namun ia tidak lagi diperkenankan untuk berkomentar atau menyebut hal apapun terkait Hearthcrawler sama sekali. Sebagai salam perpisahan, mereka juga mengucapkan rasa terima kasih untuk komunitas yang sudah mendukung eksistensi bot ini. Seperti yang bisa diprediksi, matinya Heartcrawler tentu saja disambut baik oleh semua gamer Hearthstone. Penggunaan bot yang membuat permainan berjalan secara otomatis tentu saja bisa dilihat sebagai bentuk kecurangan, dan bukan sekedar “membantu”. No one gonna miss you, heartcrawler..

Menjajal Evolve – Big Alpha: Potensial Tetapi Rapuh!

$
0
0
Evolve Big Alpha jagatplay (204)

Evolve Big Alpha jagatplay (204)

Evolve Big Alpha jagatplay (2) Turtle Rock Studios memang sudah membuktikan diri sebagai developer yang mampu menghasilkan game multiplayer jempolan, seperti yang mereka tawarakn di seri pertama Left 4 Dead. Saling bahu-membahu, berusaha untuk bertahan hidup di tengah terjangan zombie yang berlari cepat, datang dalam jumlah masif, bersama dengan spesies lain yang tidak kalah mematikan, Left 4 Dead mengubah cara bagaimana sebuah game multiplayer kooperatif seharusnya dioperasikan. Dan kini, setelah penantian yang cukup lama, Turtle Rock Studios akhirnya memperkenalkan game terbaru mereka yang mendapatkan antisipasi sangat tinggi – Evolve. Seperti yang sempat mereka lakukan sebelumnya, Evolve juga hadir dengan mekanik yang cukup unik. Pertempuran 5 orang, 4 tergabung sebagai manusia bernama “Hunter”, dan 1 orang lainnya berperan sebagai sang monster raksasa yang harus ditundukkan. Konsep inilah yang berusaha dijual oleh Evolve. Presentasi yang mereka lakukan di berbagai event gaming raksasa selama pertengahan tahun 2014 yang lau menghasilkan reaksi yang sangat positif, bahkan berhasil menjadikan Evolve sebagai game-game terbaik dari  beragam kategori. Setelah berhadapan dengan rasa penasaran yang cukup tinggi, kesempatan untuk menjajal semua klaim tersebut akhirnya tiba. Turtle Rock Studios menyelenggarakan sebuah event bernama “Big Alpha” yang memungkinkan banyak gamer yang sudah mendaftar terlebih dahulu, untuk bergabung dan mencicipi game yang satu ini. Tujuannya? Tentu saja memastikan server mereka siap pada saat rilis awal tahun 2015 mendatang, dan mengumpulkan feedback dari apa yang disukai dan tidak disukai oleh para gamer. Memainkan game ini lebih dari 30 pertempuran, selama 5 jam lebih, bagaimana impresi pertama yang ditawarkan oleh Evolve? Apa saja yang kami sukai dan tidak sukai dari pengalaman pertama Evolve ini? Impresi singkat ini akan membantu Anda mendapatkan gambaran lebih jelas.

Berburu atau Diburu?

4 vs 1 - 4 orang yang berperan sebagai satu tim Hunters dan 1 orang ekstra sebagai monster - sang musuh utama, inilah pengalaman utaman yang ingin ditawarkan ole Evolve. 4 orang vs 1 monster, iniilah tagline utama inilah yang dipilih oleh Turtle Rock Studios untuk menjelaskan sensasi seperti apa yang ditawarkan oleh Evolve ini sendiri. Empat orang yang bergabung ke dalam satu tim, harus bertempur mati-matian melawan sebuah monster raksasa, yang juga punya kesempatan untuk berkembang lebih kuat seiring dengan waktu dan aktivitas yang ia lakukan. Pertempuran yang dilakukan untuk menjawab satu pertanyaan besar “Siapa yang sebenarnya diburu, dan siapa yang sebenarnya berburu?”. Sebelum membahas lebih jauh mekanik gameplay utama dan pengalaman seperti apa yang Anda dapatkan ketika memainkan kedua sisi bertolak belakang ini, ada satu hal yang sudah membuat kami jatuh hati pada Evolve sejak pertama kali. Dengan ratusan ribu orang yang berusaha menikmati game ini, dengan preferensinya masing-masing, Evolve bisa berujung mimpi buruk jika permainan selalu berakhir dengan hasil beberapa gamer ternyata tidak menggunakan kelas Hunter atau bahkan monster, seperti yang ia harapkan selama ini. Turtle Rock Studios tampaknya sangat menyadari potensi bahaya yang satu ini, dan mengaplikasikan sebuah mekanik, yang menurut kami sangat cerdas. Sekaligus menjadi bukti bagaimana game ini dibangun dengan proses perencanaan yang matang. Dengan preferensi masing-masing gamer, Evolve bisa jadi mimpi buruk jika setiap gamer ngotot berusaha mendapatkan peran yang paling ia favoritkan, apalagi jika menggunakan sistem "siapa cepat dia dapat". Untungnya, Turtle Rock Studios sudah mengantisipasi hal ini. Jawabannya sederhana tetap sangat efektif: skala prioritas peran. Mekanik yang berjalan nyaris sempurna untuk memastikan Anda berada di match yang memang membutuhkan peran yang paling Anda inginkan. Anda bisa bayangkan apa yang terjadi jika 5 player yang bergabung di ruang yang sama ternyata semuanya lebih ahli memainkan sang monster, dan tidak pernah bisa menikmati Evolve jika dipaksa bermain sebagai Hunter? Jika mereka salah menawarkan mekanik, Evolve bisa berakhir menjadi ajang “lomba memilih” role dengan satu gamer berakhir mendapatkan monster yang memang ia inginkan, dan 4 lainnya berujung memainkan karakter yang tidak mereka kuasai. Dengan permainan yang selesai jika salah satu pihak tewas, Evolve akan sulit untuk dinikmati. Untungnya, Turtle Rock Studios memahami potensi masalah yang satu ini. Sebelum Anda memilih untuk bergabung di room tertentu, Anda akan diminta untuk menyusun kelima peran ini dalam sebuah skala prioritas, dengan posisi pertama sebagai peran yang paling diinginkan dan posisi kelima sebagai yang paling tidak diinginkan. Proses matchmaking yang terjadi akan berusaha menempatkan Anda di peran yang paling Anda favoritkan, bersama dengan gamer lain yang juga menyusun skala prioritas peran mereka yang berbeda. Sejauh yang kami mencicipinya, sistem ini sangat berhasil menjalankan tugasnya. Tentu saja, selayaknya sebuah masa alpha, konten yang ditawarkan di masa ini sangat terbatas dibandingkan versi finalnya nanti. Dengan pertempuran 4 vs 1 seperti ini,  bisa diprediksi bahwa pertempuran akan berakhir jika salah satu pihak mampu “memusnahkan” pihak yang lain. Para Hunters didorong untuk membasmi sang monster dengan beragam kemampuan dan senjata yang mereka miliki. Sementara sang Monster bisa memenangkan pertempuran dengan dua cara, membunuh para Hunters atau menghancurkan sebuah power Relay yang hanya bisa diakses ketika Anda mencapai tahap evolusi terakhir. Tidak ada batasan waktu jelas, dan jalannya pertempuran akan sangat bergantung pada strategi masing-masing pihak. Turtle Rock Studios memang sempat mengklaim bahwa Evolve akan hadir dengan lebih banyak varian monster, Hunters, mode, dan peta di versi final nantinya. Masa alpha dengan pembatasan konten? Sesuatu yang tentu saja, sangat bisa dimengerti.

Puny Human!

Berperan sebagai Hunters, koordinasi akan menjadi kunci Anda untuk meraih kemenangan. Evolve memang menawarkan sensasi permainan yang sangat berbeda, ketika Anda berperan sebagai sang Hunters ataupun sang monster. Sebagai Hunters yang begitu rentan terhadap serangan, tidak hanya dari para monsters, tetapi juga makhluk liar yang Anda temui di sepanjang perjalanan, menjadi seuatu yang sangat rasional untuk menjadikan kerja sama sebagai elemen paling mendasar untuk memastikan diri menang. Merasa sok jago dan berusaha beraksi sendirian tanpa ada koordinasi yang baik, atau setidaknya memahami pergerakan tim yang lain, maka status Anda akan dengan mudah berubah, dari Hunters menjadi “Mangsa” dalam waktu yang sangat singkat. Tergabung dalam tim 4 orang, Hunters yang terbagi menjadi empat job utama: Assault, Trapper, Medic, dan Support ini mengusung senjata dan skill yang berbeda, yang jika dikombinasikan dengan tepat, akan membuat kekuatan Hunters setara atau bahkan lebih berbahaya daripada si monsters sendiri. Assault seperti yang bisa diprediksi, memegang peran sebagai penghasil damage yang paling utama, sementara Support menjadi penyeimbang – dengan senjata untuk menyerang dan ability yang didesain untuk membantu tim bertahan hidup lebih lama. Trapper – seperti nama job yang ia usung – didesain untuk melacak pergerakan monsters dan membatasi ruang geraknya untuk memudahkan job yang lain beraksi. Sementara Medic menjadi tulang punggung utama untuk memastikan monster ini tidak menjadi bencana instan. Setiap kelas hadir dengan senjata dan skill unik masing-masing, yang membuatnya memikul peran spesifik tertentu dalam pertempuran. Seperti Support misalnya, yang menjadi penyeimbang gerak ofensif dan defensif tim. Kunci koordinasi tidak terletak pada seberapa cepat Anda melemparkan damage, tetapi seberapa efektif Anda menyuntikkan efek status dan melimitasi pergerakan sang monster, menjadikannya lebih rapuh. Menariknya lagi? Kunci untuk menundukkan sang monster ini tidak bergantung pada seberapa efektif Anda menghasilkan damage, tetapi lebih mengarah pada ketepatan Anda menggunakan skill dan senjata yang tepat, di situasi yang tepat pula. Oleh karena itu, sangat membutuhkan koordinasi. Kesempatan untuk melemparkan perangkap atau  tembakan yang lebih bersifat  meracuni dan menghasilkan status tersendiri bagi si Monster menjadi prioritas utama daripada sekedar menembak membabi buta dan berusaha membunuhnya secepat mungkin. Anda bisa menggunakan Tranquilizer Dart milik Medic untuk membuat monster bergerak lebih lambat dan melacaknya, Harpoon milik Trapper untuk mengunci pergerakan si monster selama beberapa saat, atau Invisibility milik Support, misalnya, untuk melarikan diri ketika terdesak. Kombinasi seperti inilah yang akan membuat para monster ini tidak berkutik, karena jika memaksa bertarung cepat dan bertukar damage, Hunters pasti jadi bulan-bulanan. Pastikan juga Anda selalu menjaga mobilitas tinggi, horizontal ataupun vertikal dengan jetpack yang ada, hanya untuk memastikan Anda tidak selamanya menjadi target. Tenang saja, bentuk kecil bukan berarti Anda akan jadi sekedar  makanan bagi sang monster, Dengan jetpack yang ada, Anda kini punya sisi keuntungan di sisi mobilitas untuk mengalihkan, mengejar, atau menundukkan si monster. Trapper dan Medic adalah dua pemain kunci dalam tim, bukan damager seperti Assault. Sekilas pandang, Anda mungkin merasa Assault atau Support dengan tingkat damage tinggi akan menjadi pemimpin untuk Hunters dari Evolve, namun seiring permainan, Anda akan mulai memahami bahwa Medic dan Trapper lah yang akan menjadi kunci kemenangan Anda, dan sudah sepantasnya, ditangani oleh mereka yang sangat memahami peran tersebut. Apa pasal? Dengan tingkat mobilitas super tinggi yang memungkinkan ia menempuh jarak luas dalam waktu singkat, melacak dan mengurung sang monster secepat mungkin akan meningkatkan probabilitas kemenangan pastinya. Semakin jago Trapper Anda, semakin kecil pula kesempatan musuh Anda untuk punya kesempatan tumbuh dan menjadi ancaman yang sulit untuk ditundukkan. Dengan tubuh Anda yang kecil dan senjata Anda yang tidak memberikan banyak damage, kunci kemenangan setelahnya juga akan bergantung pada siapa yang lebih mampu bertahan hidup, yang terletak di punggung seorang Medic. Semakin tinggi kesempatan Anda hidup, semakin banyak damage yang bisa Anda lontarkan, semakin mudah Anda berburu. Oleh karena itu, usahakan Anda selalu mengikuti aksi Trapper dengan cermat dan melindungi Medic ketika bertempur terbuka. Tidak hanya sekedar mengandalkan senjata dan skill yang ada, Anda juga bisa mendapatkan buff tertentu dengan membunuh binatang liar yang Anda temui di sepanjang perjalanan. Buff ini akan meningkatkan beragam status Anda, dari damage hingga efektivitas penggunaan bahan bakar di jetpack. Ia mungkin terdengar sepele, namun buff-buff ini cukup membantu aksi Anda berburu.

Sony Belum Benahi Masalah Update Masamune PS4

$
0
0
Update firmware 2 0 ps 4 jagatplay (13)

Update firmware 2 0 ps 4 jagatplay (13)

Playstation 4 - JagatPlay Seperti diketahui, beberapa hari yang lalu Sony merilis update 2.0 Masamune untuk konsol PlayStation 4. Update ini boleh dibilang sangat ditunggu oleh gamer karena membawa fitur-fitur menarik, seperti Share Play, Themes, dan masih banyak lagi. Sayangnya, setelah para gamer mengunduh update tersebut, berbagai masalah justru muncul di konsol penerus PlayStation 3 ini. Contohnya, banyak gamer yang mengeluhkan bug pada Rest Mode (dulunya bernama Standby Mode). Pada dasarnya Rest Mode ditujukan agar gamer bisa ‘mengistirahatkan’ konsolnya sembari mengisi ulang daya Dualshock 4 dan melanjutkan proses download di background. Namun begitu Rest Mode diaktifkan, tak sedikit konsol yang hang dan tidak bisa kembali menyala. Update firmware 2 0 ps 4 jagatplay (13) Pihak Sony menyarankan agar gamer melakukan booting di safe mode jika terkena masalah yang sama. Meski begitu, ternyata masalah yang dihadirkan update Masamune tidak sampai di sini saja. Ada user yang melaporkan soal fungsi upload video ke YouTube yang juga bermasalah ketika sedang mengunggah video. “Kami menyadari masalah yang dilaporkan oleh gamer PS4 setelah peluncuran update sistem software terakhir, v2.00. Kami sedang menginvestigasi hal ini dan akan memberikan update secepat mungkin begitu kami memiliki informasi lebih lanjut,” ujar Sony. JagatPlay sendiri sempat mengalami beberapa masalah di atas, termasuk kesulitan untuk mengakses PSN selama beberapa hari terakhir setelah update Masamune. Akibat server PSN yang bermasalah, masa Big Alpha Evolve untuk PS4 juga terpaksa ditunda.

Dragon Age: Inquisition Rilis Segudang Screenshot Terbaru

$
0
0
dragon age inquisition new screenshot10

dragon age inquisition new screenshot10

dragon age inquisition boxart Bulan November 2014 memang menjadi salah satu bulan termanis, sekaligus juga, paling menyeramkan untuk gamer di seluruh dunia. Bagaimana tidak? Di satu bulan yang sama, gamer harus berhadapan dengan judul game-game raksasa dari begitu banyak publisher ternama, dengan varian genre yang cukup untuk memenuhi hasrat gamer yang butuh daya tarik berbeda satu sama lain. Di genre RPG, antisipasi ini dipegang oleh proyek terbaru Bioware dan EADragon Age: Inquisition yang akhirnya siap meluncur. Lewat segudang screenshot yang mereka rilis, EA berusaha membuktikan mengapa game ini pantas masuk ke dalam radar belanja Anda. Belajar dari kritik pedas yang harus mereka panen setelah rilis Dragon Age 2 beberapa tahun yang lalu, Bioware berusaha membawa Dragon Age: Inquisition kembali ke akar Origins, terutama dari mekanik dasar yang ditawarkan, dengan ekstra eksplorasi dunia terbuka penuh dengna misi-misi sampingan yang akan membuat Anda sibuk. Bertarung bersama dengan companion lain yang juga diperkuat dengan kelas berbeda, Dragon Age: Inquisition juga tampil memesona lewat implementasi Frostbite Engine 3.0 untuk visual yang lebih maksimal. Segudang screenshot di bawah ini akan membantu Anda mendapatkan sedikit gambaran. dragon age inquisition new screenshot23 dragon age inquisition new screenshot dragon age inquisition new screenshot1 dragon age inquisition new screenshot2 dragon age inquisition new screenshot3 dragon age inquisition new screenshot4 dragon age inquisition new screenshot5 dragon age inquisition new screenshot6 dragon age inquisition new screenshot7 dragon age inquisition new screenshot8 dragon age inquisition new screenshot9 dragon age inquisition new screenshot10 dragon age inquisition new screenshot11 dragon age inquisition new screenshot12 dragon age inquisition new screenshot13 dragon age inquisition new screenshot14 dragon age inquisition new screenshot15 dragon age inquisition new screenshot16 dragon age inquisition new screenshot17 dragon age inquisition new screenshot18 dragon age inquisition new screenshot19 dragon age inquisition new screenshot20 dragon age inquisition new screenshot21 dragon age inquisition new screenshot22 Dragon Age: Inquisition sendiri rencananya akan meluncur pada 11 November 2014 mendatang untuk Playstation 3, Playstation 4, Xbox One, Xbox 360, dan tentu saja – PC. Looking good!

GTA V Generasi Terbaru Konfirmasikan Mode FPS!

$
0
0
GTA V new gen fps (7)

GTA V new gen fps (7)

Rockstar tampaknya tidak main-main, ketika mereka mengklaim akan membuat nilai jual GTA V generasi terbaru akan tetap kuat, terlepas dari versi generasi sebelumnya yang sudah meluncur lebih dari setahun yang lalu. Berusaha untuk menjual kembali sebuah game dengan konten yang sudah menyebar luas dengan puluhan juta kopi sudah terjual tentu bukan pekerjaan yang mudah. Rockstar harus memastikan gamer yang sudah memiliki GTA V PS 3/ Xbox 360 tetap calon pasar yang potensial. Kualitas visualisasi yang lebih baik, dunia lebih padat dan kaya, musik lebih banyak, hingga misi sampingan terbaru menjadi nilai jual ekstra. Namun ternyata Rockstar masih punya satu ekstra kejutan yang tidak pernah diprediksikan sebelumnya. GTA V kini bisa dimainkan dalam format FPS! Lewat trailer terbaru yang mereka rilis, Rockstar memastikan bahwa Anda kini bisa menikmati GTA V generasi terbaru dalam mode FPS secara penuh. Tidak hanya sekedar mengubah sudut pandang kamera, Rockstar juga membangun kembali beberapa elemen untuk memastikan mode FPS ini terasa maksimal. Mereka membangun kembali pergerakan karakter, sensasi mengemudi, dashboard kendaraan, hingga elemen action tembak-menembak di dalamnya. Rockstar kabarnya bahkan menyuntikkan ribuan animasi baru, termasuk gaya reload senjatanya yang bervariasi. Menariknya lagi? Mode FPS ini tidak hanya akan bisa Anda nikmati di mode single player, tetapi juga GTA Online. GTA V new gen fps (1) GTA V new gen fps (2) GTA V new gen fps (3) GTA V new gen fps (4) GTA V new gen fps (5) GTA V new gen fps (7) GTA V new gen fps (8) GTA V new gen fps (9) GTA V new gen fps (10) GTA V new gen fps (11) GTA V new gen fps (12) GTA V new gen fps (13) GTA V new gen fps (14) GTA V new gen fps (15) GTA V new gen fps (16) GTA V new gen fps (17) GTA V new gen fps (18) GTA V new gen fps (19) Selain mode FPS ini, Rockstar juga memastikan kurang lebih ada 20 jenis binatang baru yang muncul di Los Santos generasi terbaru, termasuk kucing dan ikan paus! Mereka juga akan menyuntikkan lebih dari 100 lagu baru di dalamnya, dengan beberapa senjata baru – termasuk sebuah Rail Gun di dalamnya. Lantas, bagaimana dengan performa gamenya sendiri? GTA V versi Playstation 4 dan Xbox One dipastikan akan berjalan di resolusi 1080p 30fps, sementara GTA V versi PC akan mendukung kualitas resolusi hingga 4K. GTA V versi Playstation 4 dan Xbox One sendiri sudah akan meluncur pada 18 November 2014 ini. Sementara GTA V PC baru akan meluncur pada 27 Januari 2015 mendatang. Awesome Rockstar!!

Screenshot Just Cause 3 Bocor di Dunia Maya?

$
0
0
Just Cause 3 leaked (3)

Just Cause 3 leaked (3)

just cause 21 Game open-world paling gila dan menyenangkan mana yang pernah Anda jajal? Terlepas dari segudang aktivitas yang ditawarkan Rockstar di GTA V, jawaban dari pertanyaan ini biasanya berujung pada dua franchise besar: Saints Row dari Volition atau Just Cause dari Avalanche Studios. Untuk judul yang terakhir ini, ia memang berhasil menawarkan dunia luas dan aksi gila penuh kejutan yang menawarkan pengalaman yang tiada duanya. Setelah keberhasilan Just Cause 2 yang meraih popularitas lebih tinggi, banyak gamer yang tentu penasaran apa yang akan ditawarkan Avalanche Studios di seri selanjutnya, apalagi dengan potensi konsol generasi terbaru saat ini.  Terus tutup mulut, Avalanche Studios lebih berfokus untuk memperkenalkan proyeknya yang lain – Mad Max. Lantas, apakah ini berarti Just Cause 3 tidak tengah dikembangkan? Dunia maya berkata lain. Sejumlah screenshot yang diklaim sebagai build awal Just Cause 3 tiba-tiba menyebar di dunia maya. Gambar-gambar ini menyebar dari Xbox Underground yang mengklaim bahwa gambar-gambar ini bocor dari versi debug, yang mengindikasikan bahwa ia tengah berada dalam proses pengujian di Xbox One. Secara visual, Anda bisa melihat peningkatan yang cukup signifikan dibandingkan seri sebelumnya, dengan tata cahaya yang terlihat indah. Namun berita buruknya, jika Anda melihat detail gambar yang ada, jelas sekali ada elemen micro-transaction di sana dengan tulisan “Buy More” di menu. Apakah ini berarti Just Cause 3 akan tampil sebagai game multiplayer free to play? Ataukah ini hanya sekedar uji konsep? Just Cause 3 leaked (1) Just Cause 3 leaked (2) Just Cause 3 leaked (3) Just Cause 3 leaked (4) Baik Square Enix maupun Avalanche Studios sendiri masih belum memberikan komentar resmi apapun terkait rumor yang tengah hangat di dunia maya. Jika memang ini adalah screenshot awal Just Cause 3, pesan kami hanya satu, apalagi mengingat tampilan micro-transactions yang jelas di sana: please, don’t ruin this, Square Enix!

Destiny 2 Sudah Mulai Dikerjakan

$
0
0
Destiny-JagatPlay-114-600x337

Destiny-JagatPlay-114-600x337

Destiny_20140911012538 Kekecewaan memang melanda sebagai besar gamer yang sudah menjajal Destiny, namun tidak sedikit pula yang masih bertarung dengan adiksi untuk mengejar level yang lebih tinggi. Sebagai sebuah game yang diklaim “termahal sepanjang masa” lewat kucuran dana dari Activision, yang diklaim lebih dari USD 500 juta, Destiny memang tidak sepadan dengan hype yang terbangun selama satu tahun terakhir. Alih-alih bertemu dengan dunia yang luas dan cerita yang wah, ia justru datang dengan misi-misi dangkal dan terbatas, yang menutut Anda untuk terus menempuhnya berulang-ulang sekedar untuk mencari senjata atau equipment lebih baik. Namun terlepas dari semua kritik yang ada, Destiny muncul sebagai judul game baru yang laris manis di pasaran. Kesempatan yang tidak bisa dilewatkan Activision begitu saja. Seperti yang bisa diprediksi, Anda akan terus melihat sepak terjang Destiny di masa depan. Dalam laporan finansial yang mereka lakukan belum lama ini, CEO Activision Eric Hirshberg mengkonfirmasikan bahwa Destiny 2 saat ini sudah mulai dikembangkan. Ia menyebut, bahwa selain mengembangkan expansion pack untuk Destiny pertama di masa depan, Bungie sudah mulai mengerjakan seri penuh selanjutnya untuk Destiny. Activision mengkonfirmasikan, bahwa selain mempersiapkan expanasion pack, Bungie juga sudah memulai proses pengembangan Destiny 2. Di kesempatan yang sama, Hirshberg juga mengumumkan bahwa Destiny sudah berhasil mencatat lebih dari 9,5 juta user aktif. Namun sayangnya, tidak ada update soal berapa jumlah pasti kopi yang sudah terjual selama beberapa bulan terakhir ini. Destiny 2? Semoga saja ia menawarkan dunia dan varian misi yang lebih luas dari sang seri pertama, yang terus menuntut Anda untuk berputar di tempat yang sama dan melawan musuh yang itu-itu saja. We expecting something more, Bungie..

COD: Advanced Warfare Lebih Stabil di Xbox One daripada PS4

$
0
0
COD-AW-jagatplay-84-600x337

COD-AW-jagatplay-84-600x337

Salah satu game FPS yang paling ditunggu tahun ini, Call of Duty: Advanced Warfare, telah dirilis ke pasaran. Sambutannya pun cukup positif walaupun tak sedikit gamer yang memiliki ekpektasi lebih tinggi dari yang disajikan oleh Sledgehammer Games. Seperti pada beberapa game lainnya yang baru diluncurkan, COD: Advanced Warfare pun tentunya tak luput dari kekurangan. Khusus untuk versi PS4, gamer mengeluhkan frame rate dari game ini yang sering tidak stabil, alias naik-turun. Yang menarik, ternyata versi Xbox One dari Advanced Warfare justru berjalan jauh lebih mulus dibanding PS4. Padahal seperti diketahui, hardware yang dimiliki Xbox One tidak lebih kuat dari konsol garapan Sony itu. Lalu, apa yang membuatnya mampu menjalan Advanced Warfare dengan lebih baik? Satu kata: Resolusi. Tak dapat dipungkiri versi PS4 memang lebih unggul jika bicara tentang resolusi. 1080p secara konstan bisa dinikmati oleh gamer. COD: AW versi Xbox One ternyata berjalan dengan framerate lebih stabil dibandingkan versi PS 4. Semuanya berkat dynamic resolution yang ia usung. Namun untuk versi Xbox One, Sledgehammer menggunakan metode yang berbeda. Bukannya konstan menyajikan game dalam resolusi 1080p, Advanced Warfare di Xbox One secara dinamis mengubah resolusi antara 1920×1080 dan upscalling 1360×1080, tergantung kebutuhan. Hasilnya, frame rate yang didapatkan oleh gamer Xbox One cenderung lebih stabil di 60fps. Dan perbedaan resolusi yang sedikit lebih kecil tersebut akan sulit terlihat perbedaannya jika tidak diperhatikan secara rinci. Untuk membuktikan hal ini, Digital Foundry telah mengunggah video komparasi antara Advanced Warfare versi PS4 dan versi Xbox One. Bagaimana dengan Anda sendiri? Pilih resolusi yang lebih tinggi atau frame rate yang stabil?

Review Bayonetta 2: Calon Game Terbaik Tahun Ini!

$
0
0
Bayonetta 2 PART 2 jagatplay (24)

Bayonetta 2 PART 2 jagatplay (24)

Bayonetta 2 jagatplay (1) Tahun 2014 adalah tahunnya Nintendo Wii U, kalimat yang satu ini tampaknya tidak berlebihan. 2 tahun, inilah waktu yang dibutuhkan oleh Nintendo untuk membuat produk andalannya ini kian matang dan mampu menawarkan daya tarik yang jauh lebih kuat, setidaknya di persaingan konsol generasi terbaru. Di atas kertas, Wii U memang lemah, namun hal ini selalu dikompensasi dengan rilis judul-judul game yang tampil menarik dan adiktif di sisi gameplay. Menariknya lagi, segudang game eksklusif ini akhirnya meluncur tahun ini setelah proses pengembangan yang cukup lama. Setelah Mario Kart 8 yang memesona dan Hryule Warriors yang cukup unik, kini giliran sang proyek terbaru – Bayonetta 2 lah yang harus membuktikan diri. Anda yang sempat membaca preview kami sebelumnya tentu saja sudah punya cukup gambaran  apa yang ditawarkan oleh Bayonetta 2 dari Platinum Games ini. Menjadi momen yang sangat membahagiakan untuk melihat “tante” seksi yang satu ini beraksi kembali, dengan cita rasa game action yang tampil begitu memesona. Aksi yang secara konsisten memacu adrenalin Anda menjadi salah satu nilai jual yang menarik, sekaligus menjadi elemen yang kian menguatkan cerita, music, dan desain yang pantas untuk diacungi jempol. Menariknya lagi, selain menyuntikkan Bayonetta pertama di bundle penjualan yang sama, Nintendo dan Platinum juga bereksperimen dengan mode multiplayer online yang unik. Lantas, apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 2 ini? Mengapa kami menyebutnya sebagai salah satu calon game terbaik untuk tahun 2014 ini? Review ini akan membahasnya lebih dalam untuk Anda.

Plot

Bayonetta 2 dimulai beberapa bulan setelah event seri pertamanya selesai. Bayonetta yang tengah menikmati masa tenang harus berhadapan dengan dunia kegelapan dan terang yang kembali tidak seimbang. Beberapa bulan dari event pertama, Bayonetta yang kini hadir dengan tampilan baru, berusaha menikmati hari-hari damainya bersama dengan dua karakter pendukung yang lain – Enzo dan Jeanne. Kemampuannya sebagai seorang Umbra Witch membuat Bayonetta mampu merasakan ketidakseimbangan energi di udara, terutama ketika cahaya (malaikat) dan kegelapan (iblis) tengah mempersiapkan diri demi konflik yang lebih besar. Benar saja, hanya dalam waktu singkat, Bayonetta kembali harus beraksi melawan serangan para malaikat, yang entah karena alasan apa, turun ke bumi dan menyerang mereka. Bayonetta dan Jeanne dengan mudah menundukkan mereka, namun ada satu kejutan lain yang terjadi. Summon iblis yang seharusnya menjadi tulang punggung aksi Bayonetta justru menyerang balik dan berhasil membunuh Jeanne. Arwah Jeanne pun terlepas dari tubuhnya dan diseret ke neraka. Bayonetta kini mengemban tugas baru, membawa sang teman baiknya ini kembali! Di tengah pertarungan yang mereka kuasai, makhluk neraka yang seharusnya berada di bawah komando Bayonetta tiba-tiba balik menyerang dan "membunuh" Jeanne. Menyeret tubuh sahabat karib Bayonetta tersebut ke neraka. Berniat untuk pergi ke neraka dan membawa kembali Jeanne, Bayonetta 2 menuju Gunung Berdasarkan informasi dari Enzo, satu-satunya alternatif solusi yang bisa dilakukan Bayonetta saat ini adalah berangkat menuju ke Gunung Fimbulventr yang selama ini dipercaya menyimpan gerbang neraka yang sesungguhnya. Bayonetta bisa merebut paksa arwah Jeanne dan menyelamatkan sahabatnya ini. Di tengah perjalanan, Bayonetta bertemu dengan sesosok anak kecil misterius yang juga tampaknya tengah disibukkan dengan serangan dari Surga. Anak yang akhirnya dikenal sebagai Loki ini juga tengah berjuang menuju puncak gunung Fimbulventr, namun untuk alasan yang ia sendiri tidak ketahui. Loki tampaknya kehilangan ingatan dan bergerak hanya berdasarkan sisa sisa memori yang ia miliki. Memutuskan untuk bergerak bersama menuju ke puncak gunung, apalagi dengan ancaman yang secara konsisten menghampiri Loki, Bayonetta harus berhadapan dengan ancaman yang bahkan lebih mematikan. Di tengah perjalanan, ia bertemu dengan seorang anak bernama Loki yang misterius. Loki juga hendak ke tempat yang sama, namun tidak memiliki ingatan yang jelas mengapa. Persinggungannya dengan Loki justru membawa Bayonetta masuk ke dalam pusaran konflik lebih besar. Ia menjadi buruan seorang Lumen Sage misteriuss. Ia tiba-tiba diburu oleh sesosok Lumen Age – kelompok tandingan Umbra Witch yang secara konsisten memburunya. Bertarung beberapa kali dengan kekuatan yang seimbang, Bayonetta terserap ke dalam misteri sosok Loki yang lebih besar. Ia juga bertemu dengan sosok misterius lain yang mengaku mengenal Loki, sekaligus mengindikasikan peran yang lebih besar baginya di dalam situasi ini. Mampukah Bayonetta menyelamatkan Jeanne? Siapa pula Loki dan mengapa ia diburu? Lantas, mampukah Bayonetta menyelamatkan Jeanne? Siapa sebenarnya Loki? Siapa pula sosok Lumen Sage dan sang sosok misterius yang secara konsisten berusaha menghentikan sepak terjang Bayonetta? Semua pertanyaan ini tentu saja bisa Anda jawab dengan memainkan Bayonetta 2 ini.

EA Matikan Game MOBA Mereka – Dawngate

$
0
0
dawngate`

dawngate`

Dawngate jagatplay (1) Bukan sesuatu yang mengherankan melihat banyak publisher raksasa berbondong-bondong meracik game MOBA mereka sendiri. Kesuksesan yang diperlihatkan League of Legends dan DOTA 2 yang tidak hanya berhasil maraih basis fans yang masif, tetapi juga keuntungan yang begitu besar, menjadi salah satu motivasi yang paling kuat. Mengandalkan micro-transaction sebagai sumber pendapatan, publisher ini berusaha menciptakan sebuah cita rasa berbeda lewat dunia, visual, dan karakter baru namun tetap berusaha menjaga sensasi gameplay yang familiar untuk mengakomodasi gamer yang mungkin pindah “kubu”. Namun sayangnya, MOBA bukanlah genre yang mudah ditundukkan dengan dua raksasa yang sudah mendominasi sejak awal. Korban pun berguguran. EA sebenarnya punya dua game MOBA sebagai tulang punggung – Infinite Crisis dan Dawngate. Infinite Crisis memang berhasil bertahan lewat semesta superhero vs villainnya yang unik,, namun sayangnya, nasib baik yang sama tidak terjadi di Dawngate. Game MOBA dengan visual agak kartun ini secara resmi dimatikan oleh EA sendiri. Game yang dikembangkan oleh Waystone Games ini memang sempat menjalani masa beta selama 18 bulan, namun dengan pertumbuhan yang diakui, tidak memuaskan. Dengan hasil seperti ini, maka EA tidak punya alternatif pilihan lain – selain menutupnya. Semua gamer yang sempat mengucurkan dana untuk micro-transactions juga akan mendapatkan pengembalian uang. Menjalani masa beta selama 18 bulan, pertumbuhan Dawngate ternyata tidak memuaskan. EA akhirnya memilih untuk menutup proyek game MOBA ini. Belum jelas, bagaimana nasib Waystone Games sendiri sebagai developer setelah penutupan Dawngate ini. Semoga saja ini menjadi pembelajaran bagi banyak developer lain, bahwa mereka tidak akan bisa sukses di dunia MOBA dengan hanya mengemas League of Legends atau DOTA 2 dengan “skin” lain. Stop making MOBA games, we already have enough..

Game Fallout Terbaru Bernama Fallout: Shadow of Boston?

$
0
0
fallout 3

fallout 3

  fallout Bayangkan kehidupan seperti apa yang harus Anda jalani ketika semua sistem sosial yang Anda ketahui luluh lantak karena dunia tidak lagi seperti yang Anda kenal satu dekade yang lalu? Perang nuklir menghancurkan apapun yang membuat Anda mencintai hidup di bumi dan mengubahnya menjadi sebuah dunia kelam dan suram, dengan debu yang terus turun dari langit. Fallout boleh terbilang sebagai salah satu game yang berhasil menangkap atmosfer ini dengan tepat, apalagi dengan ekstra kebebasan untuk menentukan aksi dan sikap Anda sendiri ketika dihadapkan pada skenario seperti ini. Menjadi salah satu produk andalan Bethesda, tampaknya sudah menjadi rahasia umum, bahwa lambat laun, Fallout akan mendapatkan seri terbaru. Untuk Anda yang berharap, mimpi itu mungkin sudah dekat di depan mata. Dengan kesuksesan Skyrim dan rampungnya semua expansion pack yang sudah direncanakan sejak awal, rumor tentang tim pengembang yang mulai berfokus untuk mengembangkan seri terbaru Fallout memang sudah berhembus sejak lama. Dengan konsol generasi terbaru – Playstation 4 dan Xbox One yang mulai membanjiri pasaran, tidak ada lagi momen yang lebih tepat bagi Bethesda untuk mengembangkan dan memperkenalkan Fallout 4 kepada publik. Beberapa informasi di awal bahkan sempat menyebut bahwa seri terbaru ini akan mengambil Boston sebagai setting utama. Infomasi baru yang menyebar di dunia maya kian memperkuat rumor awal tersebut. Pendaftaran merk dagang yang dilakukan Bethesda di Jerman memperkuat rumor soal seri terbaru Fallout dengan setting Boston. Alih-alih "Fallout 4", game ini akan menyandang nama "Fallout: Shadow of Boston" Namun bukan Fallout 4 yang kita bicarakan. Berdasarkan sebuah aplikasi pendaftaran merk dagang yang dilakukan Bethesda di Jerman, besar kemungkinan seri terbaru Fallout mendatang akan mendapatkan nama – Fallout: Shadow of Boston. Di aplikasi ini, Bethesda secara terbuka mendeskripsikannya sebagai produk video game, yang akan didistribusikan secara fisik maupun digital. Tidak banyak detail yang bisa digali dari aplikasi ini, selain kepastian bahwa Bethesda Softworks sudah merekam percakapan dalam bahasa Inggris dan Perancis untuknya. Apakah ini berarti kita akan mendapatkan informasi lebih mendetail soal Fallout: Shadow of Boston ini dalam waktu dekat? Bethesda masih memilih untuk tutup mulut. Bring it on, Bethesda! Want!

Akhirnya, Sony Perbaiki Masalah Update PS4

$
0
0
Update firmware 2 0 ps 4 jagatplay (14)

Update firmware 2 0 ps 4 jagatplay (14)

Playstation 4 - JagatPlay Setelah update 2.0 bermasalah, Sony akhirnya memberi solusi bagi para gamer dengan merilis update 2.01. Menurut pihak perusahaan, update kali ini akan memperbaiki salah satu masalah yang dirasakan oleh gamer setelah mengunduh Masamune. Masalah yang diperbaiki oleh update 2.01 adalah soal Rest Mode yang ketika diaktifkan, sempat membuat konsol hang dan tidak bisa menyala kembali. Angin segar tentunya bagi para gamer yang selalu mengandalkan Rest Mode (dulunya Sleep Mode) untuk mengistirahatkan konsolnya sembari mengisi daya Dualshock 4 maupun download sesuatu di background. “PS4 software update 2.01 meluncur hari ini dan ditujukan untuk memperbaiki masalah saat user menghidupkan kembali sistemnya dari Rest Mode,” kicau akun Twitter @PlayStationEU. Sony akhirnya merilis update 2.01 untuk mengatasi masalah Rest Mode Playstation 4. Selain perbaikan di Rest Mode, Sony belum memberi kejelasan tentang kapan update terbaru kembali diluncurkan sebagai solusi dari masalah-masalah yang lain. Seperti diketahui, ada pula user yang melaporkan soal fungsi upload video ke YouTube yang juga bermasalah ketika sedang mengunggah video. Selain itu, PSN pun belakangan sulit diakses dari PS4 sejak update Masamune. Padahal, update 2.0 Masamune sangat ditunggu oleh para gamer. Banyak fitur-fitur menarik yang dibawa olehnya, seperti Share Play, Themes, USB music player, dan lain-lain.

Fallout: Shadow of Boston Ternyata Hoax!

$
0
0
fallout new vegas

fallout new vegas

fallout new vegas Para fans Fallout saat ini tak ubahnya rumput ilalang kering yang begitu sensitif terhadap api rumor, sekecil apapun. Harapan untuk menikmati sebuah seri Fallout terbaru, apalagi dengan rilis konsol generasi terbaru yang sudah mulai matang, begitu besar. Mengapa? Karena secara logika, eksistensi seri terbaru Fallout bukanlah masalah “iya atau tidak”, tetapi lebih pada pertanyaan “kapan”. Akan menjadi keputusan yang sangat tidak masuk akal bagi Bethesda untuk tiba-tiba mematikan franchise ini dan tidak lagi tertarik untuk mengembangkan seri terbaru. Tidak heran jika banyak gamer yang gembira, termasuk kami, ketika rumor soal eksistensi Fallout: Shadow of Boston menyebar kemarin. Namun sayang, kebahagiaan ini tidak berlangsung lama. Nama ini merebak setelah sebuah pendaftaran merk dagang terjadi di Jerman, dengan memuat nama Bethesda di dalamnya. Dengan keterangan produk yang secara eksplisit dideskripsikan sebagai sebuah video game, Fallout: Shadow of Boston disinyalir merupakan proyek game Fallout terbaru yang memang sudah dirumorkan cukup lama. Tetapi rumor ini ternyata berakhir omong kosong. Dalam klarifikasi yang mereka lemparkan lewat akun Twitter resmi, Bethesda secara tegas membantah eksistensi Fallout: Shadow of Boston. Mereka menyebutnya sebagai hoax dan informasi ini sama sekali tidak bersumber dari kantor Bethesda. Oh, c'mon!! Masih belum jelas siapa yang bertanggung jawab dan cukup iseng untuk membuat laporan merk dagang palsu dan menumbuhkan harapan jutaan gamer di seluruh dunia ini. So, no new Fallout yet, Bethesda? Awww..  
Viewing all 14784 articles
Browse latest View live