Sejak pertama kali diumumkan, Share Play menjadi salah satu fitur yang paling dinanti oleh para gamer PS4. Bagaimana tidak, dengan fitur ini, gamer bisa diundang oleh temannya untuk bermain game tertentu tanpa harus memiliki game tersebut.
Setelah lama ditunggu, Share Play pun akhirnya hadir melalui update 2.0 yang dilanjutkan lewat update 2.0.1. Namun sayangnya, ternyata tidak semua game PS4 mendukung fitur ini. Ada beberapa judul yang dipastikan memblokir Share Play. Apa saja?
Sejauh ini sudah ada sekitar 14 game PS4 yang telah memberi konfirmasi tidak bisa dimainkan dengan Share Play. Ke-14 judul tersebut antara lain Another World, Call of Duty: Advanced Warfare, Call of Duty: Ghosts, Child of Light, Fez, Hotline Miami, Metro Redux, Minecraft, PixelJunk Shooter Ultimate, Rayman Legends, SteamWorld Dig, Thief, Tomb Raider, dan Wolfenstein: The New Order.
Sebelumnya juga ada nama Middle-Earth: Shadow of Mordor. Tetapi kabar baiknya, setelah Sony merilis update 2.0.1 untuk konsol andalan mereka, game garapan Monolith itu tak lagi memblokir Share Play.
Perlu diketahui bahwa Sony memang memberi kebebasan pada para developer tentang apakah karya mereka akan mendukung Share Play atau tidak. Semuanya bergantung kepada keputusan dari pihak developer sendiri. Karena itu, jika ada game di masa depan yang ingin Anda mainkan menggunakan Share Play, berharap saja developer tidak memblokir fitur tersebut.
↧
Sejumlah Game PS4 Blokir Fitur Andalan – Share Play
↧
Review COD – Advanced Warfare: Perang Tahunan yang Tetap Seru!
“Call of Duty? Lagi? Meh.”, reaksi yang satu ini memang harus diakui, selalu mengemuka dari mulut banyak gamer setiap kali Activision memperkenalkan seri terbaru Call of Duty ke pasaran. Kritik bahwa Activision terlalu mengeksploitasi franchise yang satu ini secara berlebihan memang menjadi pemandangan umum yang selalu terjadi setiap tahun, dan Activision tidak pernah terlihat ambil pusing. Mengapa? Karena terlepas dari reaksi negatif yang ada, performa penjualan selalu berkata lain. Call of Duty, terlepas apapun serinya, selalu menjadi ladang uang gemuk yang kian mengukuhkan posisi Activision sebagai publisher raksasa yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Walaupun demikian, bukan berarti mereka tidak berbenah diri. Untuk menjaga status dan kualitas Call of Duty sebagai franchise tahunan, Activision kini menunjuk tiga developer berbeda dengan sistem siklus untuk menciptakan inovasi yang memang mutlak dibutuhkan. Salah satu contoh pertama dari sistem ini adalah proyek teranyar dari Sledgehammer Games – Call of Duty: Advanced Warfare.
Anda yang sempat membaca preview kami sebelumnya tentu saja sudah punya sedikit gambaran soal nilai jual seperti apa yang ditawarkan oleh seri terbaru yang satu ini. Disebut-sebut sebagai proyek perdana yang memang dimaksimalkan untuk platform generasi terbaru dan PC, COD – Advanced Warfare memang hadir dengan kualitas visualisasi yang jauh lebih mumpuni dibandingkan seri sebelumnya, namun sayangnya, tidak dengan kualitas yang hadir sejajar dengan game lain yang mengusung status yang sama. Tema perang futuristik yang ia usung memang melahirkan penerapan banyak mekanisme baru, terutama dari penggunaan armor Exoskeleton yang memungkinkan karakter untuk melakukan beragam aksi di luar manusia pada umumnya. Mode multiplayer dan kooperatif juga ditawarkan di seri terbaru yang satu ini.
Lantas apa yang sebenarnya ditawarkan oleh COD – Advanced Warfare ini? Mengapa kami menyebutnya sebagai sebuah perang tahunan yang tetap seru? Review ini akan membahasnya lebih dalam untuk Anda.
Plot
Bukan Call of Duty namanya jika ia tidak mampu memuat jalinan cerita yang dramatis dan epik ala film Hollywood, yang selalu melibatkan konflik dalam skala dunia yang menyeramkan. Usaha untuk menghidupkan kekacauan, mengibarkan bendera ideologi secara paksa, hingga konspirasi tingkat tinggi untuk mendapatkan kekuasaan yang mutlak menjadi pemandangan yang umum dari franchise andalan Activision yang satu ini. Hal sama yang juga Anda temukan di Call of Duty: Advanced Warfare. Anda akan berperan sebagai seorang Marine bernama Jack Mitchell yang tengah berjuang menangkal invasi Korea Utara dengan persenjataan modernnya ke Korea Selatan. Bersama dengan sang sahabat karib – Will Irons dan petingginya – Cormack, Mitchell ternyata harus berhadapan dengan tragedi terbesarnya. Di tengah sebuah situasi genting yang sangat menentukan arah jalannya pertempuran, Will Irons meregang nyawa bersama dengan Mitchell yang terhempas jauh karena ledakan yang ada. Mitchell selamat, namun ia harus kehilangan tangan kirinya. Kondisi cacat tentu saja membuat Mitchell tidak bisa lagi berfungsi maksimal sebagai seorang Marines. Di tengah pemakaman sang sahabat, ia didekati oleh ayah Will Irons – Jonathan Irons yang mengepalai sebuah organisasi militer swasta bernama Atlas. Mengetahui karirnya yang sudah berakhir, Irons mengajak Mitchell masuk sebagai anggota Atlas – dengan iming-iming sebuah tangan buatan robotik yang akan membuatnya kembali berfungsi sebagai seorang manusia normal. Irons ingin memastikan sahabat sang anak ini bisa memaksimalkan potensinya sebagai seorang prajurit. Di tengah usahanya untuk berjuang maksimal di Atlas, dunia kini berhadapan dengan ancaman baru yang tidak kalah mengkhawatirkan – sebuah organisasi teroris tanpa ampun bernama KVA yang dipimpin oleh seorang bernama Hades. Misi Hades sendiri terdengar sangat gila dan tidak masuk akal, untuk menghentikan ketergantungan manusia pada teknologi, atau secara sederhana – menghancurkan peradaban dunia yang sudah begitu maju. Serangan demi serangan yang dilakukan oleh KVA akhirnya memaksa Atlas untuk tidak tinggal diam. Di bawah perintah Irons, Mitchell dan sang teman baru – Gideon terlibat dalam aksi untuk berburu Hades dan menghancurkan KVA. Sayangnya, rencana KVA ternyata sudah tidak lagi bisa dibendung. Mereka berhasil menghancurkan puluhan reaktor nuklir di seluruh dunia dan membawa banyak negara besar berhadapan dengan kekacauan yang luar biasa. Di tengah kebingungan dan rasa panik inilah, Atlas muncul sebagai penyelamat. Dengan teknologi canggih yang mereka miliki, bahkan melampaui teknologi militer yang dimiliki oleh pemerintahan raksasa seperti Amerika Serikat, Atlas menjadi “payung pelindung” dunia. Tidak hanya mendestribusikan layanan kesehatan secara terpadu untuk membantu mereka yang tercemar radiasi nuklir, Atlas juga berusaha membangun kembali peradaban yang sempat luluh lantak dan tentu saja – menyeret Hades ke akhir hidupnya. Semuanya di bawah bendera perusahaan militer swasta tersebut, mendorong Jonathan Irons sebagai manusia paling berkuasa di dunia dengan kemampuan militer dunia yang tiada dua. Namun seperti halnya kata pepatah, pria selalu berubah dan tunduk akan tiga hal: harta, tahta, dan wanita, dan Irons pun tidak luput dari kelemahan yang satu ini. Lantas, bagaimana sepak terjang Atlas setelah tragedi nuklir tersebut? Motif apa yang sebenarnya mendorong Jonathan Irons untuk “menyelamatkan” dunia? Aksi seperti apa yang harus dilalui oleh Mitchell, Gideon, dan kawan-kawannya? Semua jawaban dari pertanyaan ini tentu saja bisa Anda temukan dengan memainkan COD – Advanced Warfare ini.↧
↧
Halo 5: Guardians Unjuk Mode Multiplayer Perdana
Dari semua franchise eksklusif yang dimiliki oleh Microsoft untuk konsol generasi terbarunya – Xbox One, sang seri terbaru – Halo 5: Guardians boleh disebut sebagai primadona utama yang paling diantisipasi. Kesempatan untuk menikmati petualangan baru Master Chief dengan kualitas visual yang lebih mumpuni hanya satu dari begitu banyak nilai jual yang ditawarkan. Rasa penasaran akan kelanjutan cerita setelah ending Halo 4 yang dramatis serta fakta bahwa ia menghadirkan karakter baru – Agent Locke di dalamnya menjadi daya tarik ekstra. Namun semua gamer yang sempat mencicipi seri Halo tentu saja sangat memahami bahwa kekuatan utama Halo selalu terletak pada mode multiplayer yang ia usung. Kesempatan untuk mendapatkan sedikit gambaran setelah masa beta yang dibuka.
Terlepas dari visualisasi yang ditawarkan, 343 Industries – sebagai penanggung jawab franchise ternyata menawarkan beberapa perubahan yang cukup radikal di dalam mode multiplayer ini. Salah satu yang kentara adalah hadirnya sebuah mode bernama Smart Scope. Senjata yang selama ini menjadi identitas utama Halo seperti – Assault Rifle kini mendapatkan scope dengan ekstra zoom untuk akurasi tembakan lebih baik.
Tidak hanya itu saja, para Spartan kini juga mendapatkan kemampuan baru bernama – Thruster Pack yang berfungsi sebagai booster gerakan untuk ekstra mobilitas. Dengan sistem cooldown, Anda bisa meningkatkan kecepatan gerak karakter Anda secara instan ke segala arah. Mengambil kritik dari Halo 4, 343 Industries juga mengubah sedikit sifat Sprinting di Halo 5: Guardians. Selama berlari, Anda tidak akna mendapatkan regenerasi shield. Untuk masa beta ini, 343 Industries menyuntikkan resolusi 720p – 60fps, namun menjanjikan bahwa ini bukanlah resolusi final dan mungkin masih bisa berubah di versi retail nantinya.
343 Industries sendiri rencananya akan merilis Halo 5: Guardians pada tahun 2015 mendatang, walaupun masih tanpa tanggal rilis yang pasti. Bagaimana menurut Anda sendiri? Apakah multiplayer beta ini cukup untuk membuat Anda melirik Halo 5: Guardians, atau bahkan Xbox One?
↧
Rilis Assassin’s Creed Unity Bermasalah?
Assassin’s Creed Unity akhirnya secara resmi meluncur ke pasaran. Para gamer yang sudah terlanjut penasaran pun langsung membelinya di hari pertama penjualannya. Sayangnya, setelah mencoba game ini ternyata banyak gamer yang merasa kurang puas.
Bukan soal visual atau gameplay, tetapi adanya masalah terkait performa saat gamer menjalankan Assassin’s Creed Unity. Yang wajib menjadi sorotan, ternyata masalah tersebut tidak hanya terjadi di platform tertentu, melainkan semuanya, yakni di PC, PS4, dan Xbox One.
Website Dealspwn melaporkan banyaknya glitch, pop-in (dimana tekstur tidak muncul tepat pada waktunya), serta penurunan frame-rate yang cukup signifikan. Tidak hanya Dealspwn, lewat Reddit-pun banyak gamer yang melaporkan masalah serupa.
“Ini bahkan tidak mendekati 30 fps, ini terasa seperti berjalan di sekitar 20-an (fps),” ujar salah satu user di Reddit dengan nama sandi Merkwerk, yang mengaku memainkan Assassin’s Creed Unity di PS4.
Untungnya, semua masalah tersebut telah diatasi oleh pihak developer melalui patch yang dirilis langsung di hari pertama peluncurannya. Karena itu, Anda yang berniat untuk membeli Assassin’s Creed Unity di platform manapun tidak perlu khawatir dengan pengalaman gaming yang kurang maksimal.
↧
Final Fantasy XIII-2 Versi PC Meluncur Akhir Tahun?
Jadi, bagaimana dengan Anda gamer PC, setelah penantian yang cukup lama, akhirnya berkesempatan untuk mencicipi Final Fantasy XIII yang selama ini memang dikenal sebagai seri “eksklusif” untuk Playstation 3 dan Xbox 360? Beberapa dari Anda mungkin akan kecewa dengan beberapa aspek port ini, tidak hanya dari masalah teknis yang terjadi tetapi juga konten yang ternyata tidak sebanding dengan sensasi Final Fantasy klasik yang selama ini Anda impikan. Namun terlepas dari reaksi seperti apa yang Anda telurkan, Square Enix memang sudah menetapkan, bahwa mereka akan merilis trilogi Final Fantasy XIII untuk PC. Lantas, kapan sang seri kedua akan meluncur? Jawaban yang tidak sengaja, dilemparkan oleh Square Enix sendiri.
Untuk Anda yang kecewa, tenang saja, karena Final Fantasy XIII-2 selalu dilihat sebagai sebuah proyek penebusan yang berhasil oleh Square Enix. Merombak semua yang salah dengan seri pertamanya, XIII-2 menawarkan sisi eksplorasi yang lebih luas, replayability, beragam side-quest, hingga kesempatan untuk memilih respon pada cerita dan berhadapan dengan konsekuensinya secara langsung.
Menjadikan Noel dan Sarah sebagai karakter utama, gamer PC tampaknya akan menikmatinya dalam waktu yang tidak lama lagi. Lewat sebuah trailer resmi yang tidak sengaja bocor dan ditarik dalam hitungan menit, Final Fantasy XIII-2 PC dipastikan meluncur sebelum tahun 2014 ini berakhir. Square Enix menjanjikan penambahan fitur dan berbagai perbaikan di versi PC ini.
Trailer tersebut memuat tanggal rilis (dalam tanggalan Eropa) – 11 Desember 2014 mendatang. Square Enix sendiri masih belum memberikan komentar resmi soal bocoran tidak sengaja ini.
Tertarik? Atau Anda sudah trauma dengan proses port seri pertama Final Fantasy XIII?
↧
↧
Square Enix Resmi Umumkan Just Cause 3!
Rumor yang selalu dibantah, developer di balik franchise game open world super menyenangkan – Just Cause, Avalanche Studios selalu menyebut bahwa mereka saat ini hanya tengah berfokus untuk mengembangkan Mad Max. Game open world yang diadaptasi dari sebuah film keren klasik ini memang direncanakan akan dirilis tahun depan. Walaupun demikian, harapan untuk melihat sebuah seri terbaru – Just Cause 3 kembali menguat setelah beberapa screenshot menyebar di dunia maya, yang diklaim memang berasal dari proyek “rahasia” yang belum mengemuka ke publik. Jika Anda termasuk gamer yang sudah lama menantikan proyek yang satu ini, ini mungkin menjadi berita yang paling Anda nantikan selama ini. Square Enix dan Avalanche Studios secara resmi mengumumkan eksistensi Just Cause 3!
Diumumkan bersama dengan edisi Desember Game Informer, Just Cause 3 akan menjadikan kepulauan Mediterranean sebagai setting utama. Direncanakan untuk dirilis Playstation 4, Xbox One, dan tentu saja – PC, Avalanche Studios juga memastikan bahwa Just Cause 3 bukanlah sebuah game free to play. Oleh karena itu, rumor soal kehadiran sistem micro-transactions yang sempat menyebar sebelumnya sekaligus dibantah. Semua screenshot yang sempat menyebar beberapa waktu lalu, menurut co-founder dari Avalanche Studios – Christofer Sundberg, diambil dari versi awal dari Just Cause 3, dan tentu saja – proses pengembangan yang berjalan tentu membuat game ini tumbuh ke arah yang berbeda. Just Cuase 3 ini sudah mengusung mekanik, model bisnis, dan tentu saja teknologi berbeda. Screenshot-screenshot tersebut tidak bisa merefleksikan apa yang ingin mereka tawarkan.
Jadi apa yang bisa Anda antisipasi dari Just Cause 3 ini? Beberapa detail pertama sudah menyebar untuk membantu Anda mendapatkan sedikit gambaran:
- Anda akan bermain di Medici – sebuah negara republik di kawasan Mediterania yang tengah dikontrol oleh seorang diktator kejam bernama Jenderal Di Ravello.
- Karakter utama Anda bernama – Rico Rodriguez yang tentu saja berambisi untuk menghentikan aksi tersebut.
- Kebebasan untuk bergerak secara vertikal – dari kemampuan skydiving, base jump, hingga free dive tanpa limitasi.
- Anda bisa menggunakan Wingsuit juga untuk bergerak cepat melintasi angkasa.
- Grapple dan Parachute akan menjadi fitur utama jika Anda ingin memanjat gedung, membajak kendaraan, atau sekedar menghubungkan beragam objek dan menghasilkan efek yang lebih gila.
- Menghancurkan berbagai markas militer, pelabuhan, penjara, kantor polisi, hingga fasilitasi komunikasi untuk menurunkan sang diktator.
- Segudang senjata untuk digunakan, dari shotgun, peluncur misil, tank-buster, hingga air-strike
- Segudang kendaraan yang bisa digunakan, dari speedboats, jets, helikopter, mobil dengan turbo dan super bikes.
- Beragam misi tantangan dan item collectible yang bisa dikumpulkan
- Fitur komunitas online
- Peta yang ditawarkan akan sama besarnya dengan Just Cause 2
- Tidak ada sistem regenerasi health. Tanpa sistem dodge roll dan menunduk juga.
- Belum ada support mode multiplayer, tetapi Avalanche akan memungkinkan modding untuk versi PC.
↧
Spesifikasi PC untuk Final Fantasy XIII-2
Square Enix memang sudah melemparkan konfirmasi bahwa tidak hanya seri pertama, mereka juga akan membawa keseluruhan trilogi Final Fantasy XIII ke PC. Hype yang sempat terbangun sayangnya cukup dicederai dengan fakta bahwa port sang seri pertama tidak lah semaksimal yang dibayangkan. Terkesan setengah-setengah, port ini bahkan tidak menyediakan opsi untuk mengatur resolusi dan kualitas visual untuk pengalaman yang lebih optimal. Kritik mengemuka, namun Square Enix tetap bergeming. Mereka tetap bersiap meluncurkan dua seri selanjutnya ke pasaran. Bahkan sang seri sekuel – Final Fantasy XIII-2 siap menemani gamer PC dalam waktu kurang dari 1 bulan lagi! Kepastian ini akhirnya meluncur dari mulut Square Enix sendiri.
Square Enix sendiri berjanji akan “memperbaiki” kualitas port FF XIII di bulan Desember 2014 mendatang, dengan penambahan opsi yang dituntut oleh gamer sendiri. Namun akhir tahun ini juga akan menjadi waktu rilis untuk port sang sekuel – Final Fantasy XIII-2. Tersedia di halaman Steam untuk proses pre-order dengan harga dalam Rupiah yang sangat menggoda – Rp 171.000,- saja, Square Enix juga menjanjikan banyak fitur untuk port yang satu ini. Final Fantasy XIII-2 diklaim hadir dengan opsi pengaturan resolusi, opsi grafis, berjalan di 60 fps, dan voice acts – bahasa Jepang dan Inggris yang bisa dipilih. Lantas, spesifikasi PC seperti apa yang Anda butuhkan untuk menjalankannya?
Minimum Requirements
- OS: Windows® XP SP2 or later
- Processor: 2GHz Dual Core CPU
- Memory: 1500 MB RAM
- Graphics: NVIDIA® Geforce® 8 Series/ ATI Radeon™ HD 4000 series VRAM 256MB or later
- DirectX: Version 9.0c
- Hard Drive: 30 GB available space
- Sound Card: Sound card compatible with DirectX® 9.0c
Recommended Requirements
- OS: Windows® Vista/ 7/ 8
- Processor: Intel® Core™ 2 Quad (2.66 GHz)/ AMD Phenom™ II X4 (2.8 GHz) processor
- Memory: 2 GB RAM
- Graphics: NVIDIA® Geforce® GTX™ 460/ ATI Radeon™ HD 5870
- DirectX: Version 11
- Hard Drive: 30 GB available space
- Sound Card: DirectX 11 compatible sound card
↧
Pro Evolution Soccer 2015 Rilis Trailer Terbaru
Sebuah rutinitas tahunan, sebuah kompetisi di industri game yang selalu menarik untuk disimak akhirnya dimulai! Setelah dominasi FIFA di berbagai pasar belahan dunia selama beberapa tahun terakhir ini, Konami akhirnya siap untuk membuat persaingan ini semakin memanas. Lewat sang seri terbaru – Pro Evolution Soccer 2015, developer asal Jepang tersebut mulai bergerak memasuki platform generasi terbaru dengan implementasi engine yang juga diklaim lebih maksimal. Memasuki waktu rilis yang cukup diantisipasi, Konami berusaha mempertahankan hype dengan merilis trailer baru.
Trailer teranyar ini tentu saja berfokus pada sosok Mario Gotze – bintang Bayern Munich yang memang diposisikan sebagai cover utama PES 2015 ini. Sejauh ini, berdasarkan beragam review luar yang sudah menikmati game ini, PES 2015 mendapatkan rating yang cukup positif – bahkan dianggap sebagai inovasi yang signifikan dibandingkan seri-seri sebelumnya. Konami sendiri juga sudah menyiapkan patch hari pertama untuk menambahkan ekstra konten yang cukup beragam:
- 93 authentic kits
- 8 ekstra tim dengan lisensi resmi: Sparta Praha, FK Partisan, dan Maccabi Tel Aviv
- 6 tim ekstra dari liga Brazil: Santos, Internacional, Vasco da Gama, Vitoria, Criciuma, dan Chapecoense – dengan 109 nama asli
- Semua transfer dan pinjaman pemainan diupdate
- Sepatu baru dari Puma dan Nike
- Lebih dari 80 update wajah baru
↧
Tekken 7 Rilis Video Gameplay Terbaru
Peralihan menuju platform generasi terbaru memang memuat potensi yang begitu luar biasa, kesempatan untuk menikmati sebuah game yang tidak hanya tampil lebih baik tetapi juga bisa dimainkan dengan jauh lebih nyaman. Tidak hanya developer game action dan RPG saja yang mulai menempuh proses yang satu ini, franchise game fighting populer – Tekken juga mulai menapak langkah yang sama. Lewat sang seri terbaru – Tekken 7 yang akan ditenagai engine terbaru – Unreal Engine 4, Bandai Namco juga menyuntikkan beberapa mekanik baru yang belum pernah diterapkan di franchise ini sebelumnya. Sesuatu yang patut mendapatkan video perkenalan terpisah, setidaknya menurut kacamata Bandai Namco.
Setelah melewati proses uji coba di beberapa tempat khusus di Jepang, Bandai Namco akhirnya secara resmi mengumumkan rilis Tekken 7 versi arcade untuk bulan Februari 2015 mendatang. Lewat trailer terbaru yang mereka rilis, Bandai Namco memperlihatkan apa saja yang pantas diekspektasi oleh mesin baru yang dinantikan oleh gamer penggemar genre fighting ini. Unreal Engine 4, mesin Full HD, dan implementasi dua sistem baru – Power Clash dan Rage Arts menjadi fokus utama. Seperti yang kita tahu, Tekken 7 akan menjadi seri Tekken pertama yang akan mengusung sistem jurus pemungkas bergaya sinematik.
Sayangnya, Bandai Namco tidak memberikan detail apapun soal rilis versi Playstation 4, Xbox One, dan PC yang sempat dijanjikan sebelumnya atau informasi apakah mesin arcade Februari 2015 mendatang akan ikut didistribusikan di luar Jepang atau tidak. Looks awesome!
↧
↧
SEGA Puas Dengan Penjualan Valkyria Chronicles PC!
PC, perlahan namun pasti, mulai dilihat sebagai platform rilis potensial bagi banyak developer dan publisher yang sebelumnya terkenal menjadikan konsol sebagai “anak emas”. Popularitas Steam dengan jumlah pengguna yang kian masif tentu saja dilihat sebagai gudang terbaik, walaupun saat ini masih harus diakui, masih berkisar soal mengeksploitasi judul lawas yang sempat populer di masa lalu. Setelah Square Enix dengan Final Fantasy XIII, SEGA juga menempuh proses yang sama dengan Valkyria Chronicles – yang tidak pernah diharapkan oleh gamer PC sebelumnya. Siapa yang menyangka bahwa repson yang dihasilkan ternyata sangat positif. SEGA mengaku senang dengan performa yang diperlihatkan oleh port yang satu ini.
Dirilis lebih dari enam tahun di Playstation 3, Valkyria Chronicles dengan engine unik – Canvas yang ia miliki ini memang tidak mengalami perombakan visual yang signifikan di versi PC. Namun hal ini tidak menghalangi rasa penasaran terhadap mekanik gameplay unik yang ia usung. Bersamaan dengan rilis Football Manager 2014 dan raksasa – Call of Duty: Advanced Warfare, Valkyria Chronicles ternyata mampu menempati posisi ketiga sebagai game terlaris di Steam saat ini. Popularitas yang membuat SEGA sangat bahagia.
SEGA mengaku bahwa prestasi tersebut berada di luar prediksi mereka sendiri. Publisher asal Jepang ini mengaku bahagia melihat game yang sempat dirilis di tahun 2008 silam untuk Playstation 3 ini, ternyata mampu beranjak ke posisi tiga besar, melawan banyak game-game rilis terbaru. John Clark dari SEGA Eropa mengucapkan terima kasih kepada semua fans yang sudah memastikan rilis ini berjalan sukses luar biasa. Ia juga mengaku gembira mendapatkan respon positif dari gamer yang untuk pertama kalinya, menjajal Valkyria Chronicles.
Dengan kesuksesan rilis port seperti ini, harapan untuk melihat lebih banyak port game konsol generasi sebelumnya dari SEGA ke PC menjadi semakin terbuka. VANQUISH FOR PC, WE NEED IT SEGA!
↧
Bloodborne Resmi Ditunda
Siapa yang sempat mengira bahwa tingkat kesulitan menantang yang dengan mudah membuat gamer merasa frustrasi, ternyata bisa berujung menjadi sebuah fitur – atau bahkan nilai jual sebuah franchise? Namun konsep seperti inilah yang dijual oleh From Software dengan franchise Dark Souls mereka. Sistem pertarungan yang membutuhkan kesabaran dan ketelitian dalam beraksi menjadikan Dark Souls tumbuh sebagai game action RPG yang unik. Namun sayangnya, kehadiran platform generasi terbaru – Playstation 4 dan Xbox One tidak serta-merta melahirkan Dark Souls 3 ke pasaran. Sebagai gantinya, mereka mempersiapkan sebuah IP baru dengan mekanik gameplay dasar yang serupa – Bloodborne.
Didesain eksklusif untuk Playstation 4, Bloodborne memang sempat direncanakan akan meluncur pada Februari 2015 mendatang. Namun proses pengembangan yang kompleks ternyata menuntut waktu lebih banyak dari yang sempat direncanakan sebelumnya. Lewat masa alpha terbatas yang sempat mereka luncurkan beberapa waktu lalu, From Software mendapatkan banyak feedback penting untuk diintegrasikan ke dalam gameplay. Karena hal itulah, untuk menawarkan pengalaman bermain terbaik yang bisa dihasilkan, Bloodborne butuh waktu ekstra 1 bulan.
Bloodborne resmi ditunda dan baru akan meluncur pada 25 Maret 2015 mendatang untuk pasar Amerika Serikat, tetap eksklusif untuk Playstation 4. From Software berjanji berbagi lebih banyak detail pada bulan Desember 2014 nanti. Tertarik?
↧
Pria Ini Miliki Koleksi Street Fighter Terbesar di Dunia
Semua gamer di seluruh dunia tentunya setuju jika Street Fighter digolongkan sebagai salah satu game paling legendaris sepanjang masa. Tak heran jika banyak gamer yang sangat mengagumi game fighting ini, bahkan, hingga sekarang, termasuk Clarence Lim.
Yang menarik, Lim tidak hanya menjadi fans setia, tetapi juga mengoleksi semua hal yang berhubungan dengan game Street Fighter. Kepada Capcom Unity, ia menyebutkan bahwa saat ini telah memiliki 2723 item!
Lim pun kini menjadi kolektor Street Fighter dengan koleksi terbesar di dunia. Namanya juga tercatat di Guinness World Records Gamer’s Edition. Perlu diketahui bahwa Lim memulai mengumpulkan berbagai hal berbau Street Fighter sejak hampir 20 tahun yang lalu.
Tak hanya Street Fighter, Lim juga mengoleksi banyak item dari game-game populer lainnya. “Antara istriku dan aku, kami mengoleksi DarkStalkers, Final Fight, The Legend of Zelda, Fire Emblem, Star Fox, Killzone, Katamari, Phoenix Wright, Ace Attorney, Devil May Cry, the ‘Souls’ series, dan masih banyak lagi,” ujar Lim.
Selain itu, Lim juga menyebutkan bahwa ia mengumpulkan berbagai item dari game garapan Naughty Dog. Bagaimana dengan Anda? Punya koleksi gaming yang menarik?
↧
Preview Pro Evolution Soccer 2015: Lompatan ke Generasi Terbaru!
Ya, persaingan yang sesungguhnya dari dua game simulasi sepak bola terpopuler di tahun 2014 ini sudah dimulai. Pro Evolution 2015 telah resmi diluncurkan ke pasaran dan siap menghadapi lawan beratnya, FIFA 15, yang hadir lebih dulu.
Oke, sebelum membahas lebih lanjut, mungkin sebagian dari Anda masih ada yang bertanya-tanya, mengapa di judul tertulis PES 2015 tetapi screenshot yang kami hadirkan adalah dari game Winning Eleven 2015. Kami akan jelaskan dulu perbedaan dari dua versi tersebut secara singkat.
Apa bedanya PES 2015 dan WE 2015? Bedanya adalah: NYARIS TIDAK ADA! Dua versi tersebut sesungguhnya merupakan game yang sama. Hanya saja, PES 2015 ditujukan untuk Region 1 dan 2 (Amerika Serikat dan Eropa). Untuk kita yang berada di Region 3 (Asia), versi yang beredar adalah Winning Eleven.
Tak perlu khawatir soal bahasa karena WE tetap memberikan pilihan bahasa Inggris baik untuk in-game text dan komentator. Yang menarik, di WE Anda bisa menggunakan komentator berbahasa Jepang jika bosan dengan duo Jon Champion dan Jim Beglin.
Sedikit perbedaan di antara keduanya adalah soal server untuk bermain online. Perlu diketahui, gamer yang memainkan PES tidak bisa bertanding secara online dengan gamer WE. Gamer PES akan langsung terhubung server asalnya, misalnya Eropa, yang artinya akan membutuhkan koneksi internet lebih baik agar tidak lag.
Sedangkan WE mengusung sistem peer to peer (p2p) dimana Anda akan langsung terhubung dengan lawan Anda. Hubungan ke server Konami hanya akan terjadi ketika sedang matchmaking (mencari lawan).
Khusus untuk WE Jepang, gamer akan mendapatkan DLC J-League. Ya, di versi Jepang Anda bisa memainkan semua tim termasuk tim nasional Negeri Sakura dengan lisensi penuh!
Kesan Pertama
Harus diakui kami memang tidak memiliki ekspektasi yang tinggi terhadap PES 2015. Apalagi selama beberapa tahun terakhir, FIFA memang lebih populer. Harapan kami adalah Konami memperbaiki gameplay dan meningkatkan kualitas visual, khususnya karena ini kali pertama mereka tampil di konsol new-gen. Itu saja! Namun ternyata, setelah mencoba beberapa jam, PES 2015 terasa sangat menarik. Performa Fox Engine di konsol new-gen mampu memberikan visual menawan dengan detail wajah tiap pemain yang boleh dibilang, luar biasa. Memang belum sampai ke kesimpulan akhir, tapi menurut opini kami, gameplay-nya pun lebih baik dibanding PES 2014. AI lawan dan rekan satu tim patut diacungi jempol. Gerakan dalam mengontrol bola, dribbling, shooting, passing, heading, tackling, reaksi pemain menanggapi setiap kejadian di lapangan, ekspresi wajah, dan yang lainnya cukup realistis. Satu hal yang kurang adalah soal atmosfer pertandingan. Konami tidak memberi visualisasi yang maksimal sehingga teksturnya masih kasar. Selain itu,jarang terderang yel-yel ikonik yang seharusnya bisa membuat pertanding lebih hidup. Di samping itu, komentatornya cenderung masih membosankan. Lisensi masih menjadi kendala. Di Liga Inggris, hanya Manchester United berlisensi penuh. Meski begitu, masih banyak klub-klub lainnya dari liga-liga besar dunia yang bisa Anda mainkan, seperti Liga Spanyol, Liga Italia, tim-tim dari Asia, tim-tim dari Amerika Latin, dan sebagainya. Beberapa mode tersedia untuk dimainkan, mulai dari Exhibition, Master League, UEFA Champions League, MyClub, Become a Legend, dan yang lainnya. Sulit untuk menyimpulkan bagus atau tidaknya sebuah game dalam waktu bermain yang singkat. Bagi yang ingin tahun lebih lanjut, tunggu review lengkapnya pekan depan. Sementara itu, simak dulu beberapa screenshot yang telah kami kumpulkan berikut ini.PS: Klik Gambar untuk Memperbesar!
↧
↧
Blizzard Tertarik Bikin Warcraft 4?
Seperti diketahui Warcraft 3 adalah seri Warcraft dengan genre RTS terakhir yang dirilis oleh Blizzard. Game penerusnya, World of Warcraft, tampil beda dengan mengusung genre MMORPG dan menjadi salah satu yang paling fenomenal dalam sejarah industri game.
Meski World of Warcraft sukses, banyak gamer, mungkin termasuk Anda, yang selalu bertanya-tanya tentang apakah Blizzard akan kembali ke RTS melalui Warcraft 4 atau tidak. Lalu, apakah harapan para gamer akan terwujud?
Sayangnya, hingga sekarang belum ada kepastian ke arah sana. Blizzard menjelaskan, pihak perusahaan tidak memiliki pengumuman atau kabar apapun untuk dibagikan kepada para gamer terkait Warcraft 4.
Namun satu hal yang perlu dicatat, masih ada ketertarikan dari Blizzard untuk kembali menghadirkan game Warcraft terbaru di masa depan. Tim Morten selaku produser dari StarCraft 2: Legacy of the Void mengungkapkannya ketika melakukan wawancara dengan Kotaku di Blizzcon 2014.
“Kami sedang fokus menyelesaikan Legacy of the Void, karena itu kami tidak punya apapun untuk dibagikan. Kembali ke dunia Warcraft akan sangat mengesankan. Aku akan sangat senang untuk melihat hal itu terjadi,” ujarnya. Morten memang tidak menyebut game Warcraft seperti apa yang ingin dihadirkan di masa depan. Meski begitu, tak salah tentunya jika gamer berharap Warcraft selanjutnya akan kembali ke genre RTS.
Selain menjelaskan rasa tertariknya untuk menggarap game Warcraft terbaru, Blizzard juga mengumumkan bahwa tim developer dari StarCraft 2 akan menyisipkan konten-konten Warcraft ke game tersebut menggunakan mod. Ini akan memungkinkan gamer untuk membuat skenario berbasis Warcraft 3 dengan engine StarCraft 2. Mungkinkah ini merupakan cara Blizzard untuk meneliti apakah masih banyak gamer yang menginginkan Warcraft RTS? Bisa jadi.
↧
Review Heroes of the Storm (Alpha): Ini Baru MOBA Beda!
Publisher mana yang tidak akan tertarik untuk terjun ke pasar MOBA? DOTA 2 dan League of Legends sudah membuktikan dengan sangat jelas, bahwa genre yang mengusung mekanik gameplay kompleks dan sangat menuntut kerjasama para pemainnya ini memang menjadi ladang yang sangat menguntungkan. Dengan kondisi pertempuran yang tidak pernah sama dengan kombinasi beragam serangan yang mungkin tercipta, basis fans MOBA tidak ragu untuk menghabiskan ribuan jam untuk menikmati game ini, berulang-ulang. Selama proses balancing berjalan dengan optimal dan nyaman untuk dinikmati, gamer MOBA sudah teruji tidak ragu untuk mengeluarkan uang dari dompet mereka untuk beragam item kosmetik atau karakter favorit yang terus dirotasi. Anehnya, terlepas dari beragam usaha yang lahir, hegemoni DOTA 2 dan League of Legends hampir tidak bisa dipatahkan.
Banyak publisher yang mengira bahwa menciptakan sekedar sebuah “klon” dengan tema, setting, dan desain karakter yang berbeda akan cukup untuk menarik sebagian porsi gamer kedua game MOBA raksasa ini. Namun nyatanya, selama tidak ada keunikan yang ditawarkan, terutama di sisi gameplay, tidak akan ada gamer yang peduli. Dari semua proyek serupa, boleh terbilang hanya SMITE saja yang berhasil eksis karena gaya third person shooter yang ia usung. Apakah ini berarti MOBA stagnan? Bahwa gamer di genre ini tidak lagi bisa menerima proyek baru? Jika ada jawaban dari kedua pertanyaan besar ini, maka hanya Blizzard yang memilikinya. Setelah bertarung soal nama dan hak dagang yang ada, Blizzard mengumumkan proyek MOBA mereka – Heroes of the Storm beberapa waktu yang lalu.
Terintegrasi ke dalam akun Battle.net Anda, Blizzard mulai membagikan undangan bagi gamer untuk mulai mengikuti masa alpha yang ada, dan tentu saja berkontribusi lewat serangkaian feedback yang mungkin dihasilkan. Kami kebetulan mendapatkan kesempatan tersebut. Sebagai seorang gamer yang begitu mencintai DOTA 2 dan seringkali dengan proyek “klon” lain yang ternyata tidak semenarik yang dibayangkan, ada sedikit rasa pesimis bahwa Heroes of the Storm akan mampu menawarkan sesuatu yang baru. Namun apa yang kami dapatkan? Sebuah kejutan yang tidak pernah diprediksikan sebelumnya. Sebuah kejutan yang membuat niat awal kami yang sekedar hanya untuk mencicipi, menjadi adiksi main tanpa henti selama lebih dari 6 jam.
Lantas, apa yang ditawarkan oleh Heroes of the Storm ini? Mengapa kami menyebutnya sebagai sebuah MOBA yang berbeda?
Pertemukan Semesta Blizzard di Satu Ruang!
Apa yang paling Anda pikirkan ketika tengah membicarakan Blizzard? Hampir sebagian besar dari kita sangat mengerti bahwa terlepas dari popularitas yang ia miliki, Blizzard termasuk developer dengan jumlah franchise raksasa yang sangat minim. Kita mungkin hanya mengenal Warcraft, Starcraft, dan Diablo yang konsisten mendapatkan update dan konten baru, terlepas dari usianya yang menua. Menariknya lagi, Blizzard selalu menjadikan setiap seri dari franchise ini sebagai ladang uang yang begitu efektif. Puluhan juta gamer di seluruh dunia menyumbangkan uang setiap bulan lewat World of Warcraft, tidak berkeberatan dengan micro-transaction di Hearthstone, dan ekstra Diablo 3 untuk semua platform yang tersedia. Jumlah keuntungan yang cukup untuk membuat roda ekonomi mereka berputar kencang. Sekarang bayangkan, apa yang terjadi, jika tiga franchise populer ini melebur ke dalam satu nama saja? Maka Anda menemukan Heroes of the Storm. Berbeda dengan konsep DOTA dari IceFrog yang sebagian besar asetnya didasarkan pada monster atau karakter dari Warcraft, Heroes of the Storm mempertemukan semua karakter ikonik dari Warcraft, Starcraft, dan Diablo ke dalam ruang yang sama, tentu saja dengan gameplay unik MOBA yang akan kita bahas lebih dalam nanti. Mereka juga tidak menahan diri untuk memilah siapa saja yang akan bergabung dalam pertempuran epik. Maka Anda akan menemukan Sarah Kerrigan dan Illidan bertarung bahu-membahu, melawan Diablo dan Arthas di pihak yang lain. Tidak hanya karakter-karakter ikonik seperti ini saja, mereka bahkan menjadikan Siege Tank – unit milik Terran dari Starcraft sebagai karakter playable. Bagian terbaik dari peleburan karakter ini? Tidak hanya sekedar menawarkan variasi dalam sekedar bentuk, Blizzard juga memastikan setiap karakter ini memuat kepribadian, tingkah laku, dan tentu saja – gerakan original yang memang mendefinisikan setiap karakter ini. Serah Kerrigan misalnya memiliki skill yang bisa memanggil zergling kecil, Nova dengan sniper-nya yang mematikan, dan Stiches (atau mungkin Anda lebih mengenalnya sebagai Pudge) dengan Hook-nya yang mampu mengubah jalannya pertempuran. Setiap karakter ini bertarung dengan gaya dan alasan mengapa mereka sempat menjadi karakter favorit Anda di seri original mereka masing-masing. Blizzard mengumpulkan mereka di satu tempat, memastikan mereka semua memiliki peran dan kemampuan yang seimbang, dan melakukan hal tersebut dengan begitu luar biasa.↧
Ubisoft Akui Masalah AC: Unity PC untuk Pengguna AMD
Anda yang cukup mengikuti perkembangan industri game lewat media gaming luar tentu saja menyadari satu fenomena baru yang tengah terjadi – bahwa Ubisoft kini tengah menjadi “musuh bersama”. Disebut-sebut sebagai “EA yang baru”, rilis AC: Unity yang selama ini digembar-gemborkan sebagai proyek generasi terbaru untuk franchise ini justru berakhir menjadi bencana tersendiri. Game ini mendapatkan makian, bahkan predikat sebagai produk yang belum selesai diracik oleh begitu banyak gamer. Review negatif mengalir karena masalah bug, glitch, dan optimasi versi PC yang tidak maksimal. Untuk para pengguna AMD, ia bahkan jadi mimpi buruk tersendiri.
Walaupun sebagian besar gamer PC harus berhadapan dengan game yang bermasalah ini, namun para pengguna hardware AMD lah yang menjadi “korban” paling memilukan. Ubisoft sendiri mengakui hal tersebut. Justin Kruger – Community Manager Ubisoft dalam forum resminya mengakui bahwa konfigurasi PC menggunakan produk CPU atau GPU AMD tertentu memang menghasilkan performa grafis yang kacau. Walaupun tidak pasti terjadi, namun ia meyakinkan bahwa Ubisoft dan AMD saat ini tengah bahu-membahu untuk menyelesaikan masalah yang satu ini. Belum ada hal apapun yang bisa dijanjikan, selain informasi baru secepatnya. Kruger juga meminta para gamer PC yang berhadapan dengan masalah teknis AC Unity untuk segera melaporkan hal tersebut secara mendetail kepada Ubisoft.
Jadi untuk Anda para pengguna AMD yang mungkin berhadapan dengan masalah ini, tidak ada alternatif solusi selain menunggu Ubisoft merangkum dan merilis patch terbaru di masa depan. Semoga saja Anda masih bisa bersabar. What a mess, Ubisoft. Really..
↧
Lost Ark – MMORPG Keren Terbaru dari Korea!
Sulit rasanya untuk tidak menyebut “Korea Selatan” sebagai negara produsen game MMORPG terbaik di dunia. Dengan pasar yang selalu menelurkan respon positif untuk genre yang satu ini, developer dari negeri ginseng ini selalu punya cara untuk menarik minat gamer, tidak hanya dari kualitas visual yang memesona, tetapi juga gameplay yang cepat dan mengalir. Setelah Black Desert yang mendapatkan perhatian industri game lewat fitur kustomisasi karakternya yang luar biasa, kini sebuah game MMOPRG lainnya berhasil meraih popularitas yang tidak kalah tinggi. Ucapkan selama datang kepada Lost Ark, yang tampaknya tidak segan menahan diri untuk membuat para penggemar MMORPG dan Diablo jatuh hati!
Seperti halnya Diablo dan Path of Exile, Lost Ark jug hadir sebagai sebuah game action RPG dengan kamera isometrik. Didukung dengan Unreal Engine 3 sebagai basis pengembangan, Lost Ark tampil memesona di sisi visual dengan beragam efek serangan yang terlihat indah dan physics ragdoll yang juga diterapkan di sana. Dengan lebih dari 18 karakter dan kelas yang bisa Anda gunakan, MMORPG ini siap untuk memfasilitasi preferensi calon gamernya. Lost Ark sendiri dikembangkan oleh developer Korea – Smile Gate selama tiga tahun terakhir ini.
Sayangnya, game ini sendiri belum rampung sepenuhnya. Lost Ark baru akan memasuki masa beta pada tahun 2015 mendatang dan sudah mulai menerima sign-up lewat situs berbahasa Korea mereka. Belum jelas apakah Smile Gate akan berupaya membawa game ini keluar dari Korea Selatan, terutama untuk pasar Barat, atau tidak. Blizzard *ehm* take note for Diablo 4!
↧
↧
Ubisoft Janji Benahi Diri Setelah Kritik AC: Unity
“Ubisoft adalah EA yang Baru”, entah berapa sering Anda mendengar ungkapan yang satu ini selama beberapa hari terakhir ini. Bagiamana tidak? Terlepas dari hype dan antisipasi yang sangat kuat, untuk kedua kalinya, Ubisoft datang dengan ekstra kekecewaan. Setelah rilis Watch Dogs yang ternyata tidak berakhir sebaik yang dibayangkan, terutama untuk gamer PC, Ubisoft kembali melakukan hal yang sama dengan AC Unity. Framerate kacau, bug, glitch, sistem microtransactions dan paksaan mengunduh aplikasi mobile yang disertakan menjadi catatan tersendiri. Dengan ekstra kebijakan embargo review yang ada, AC Unity juga gagal tampil memesona di mata reviewer game luar. Nilai buruk dan kritik pedas tampaknya menjadi tamparan yang cukup keras untuk publisher raksasa yang satu ini.
Ubisoft tampaknya sangat mengerti respon seperti apa yang mereka dapatkan dari gamer dan media perihal produk terbaru mereka – AC Unity. Berbicara dengan BBC, Ubisoft berjanji akan melakukan introspeksi diri. Mereka akan mengubah cara mereka berinteraksi dengan reviewer game dan komunitas gamer pada umumnya, terutama dari masalah komunikasi dan layanan yang mereka tawarkan. Salah satu solusi singkat adalah menawarkan akses singkat via open beta / early access untuk membantu gamer mendapatkan informasi yang mereka butuhkan dan inginkan sebelum membeli produk Ubisoft di masa depan.
Sementara untuk masalah reviewer game luar yang tidak diperkenankan merilis artikel mereka sebelum AC Unity dirilis ke pasaran, Ubisoft beralasan bahwa kebijakan tersebut ditempuh untuk membantu reviewer sendiri. Dengan fitur online yang ia usung dan basis fans yang besar, pengalaman setelah game dirilis dan dinikmati oleh banyak gamer dilihat sebagai sesuatu yang lebih representatif. Mereka menjadikan rilis Destiny sebagai salah satu contoh. Ubisoft sendiri tetap menegaskan bahwa mereka tengah berjuang keras saat ini untuk merangkum patch terbaru untuk memperbaiki sebagian besar masalah bug dan glitch yang ada, walaupun belum jelas, kapan akan rampung.
Harapan terbesar kami saat ini? Semoga saja tidak ada masalah serupa dan kritik yang sama ketika The Division dirilis tahun depan.. Please Ubisoft, don’t ruin The Division!
↧
NBA 2K15 Jadi Game Terlaris Amerika Serikat Bulan Lalu
Persaingan game-game yang meluncur di bulan Oktober yang lalu memang bukan main-main. Tidak sedikit developer yang akhirnya memilih bulan kesepeluh tersebut bulan rilis, terlepas dari persaingan panas yang sudah pasti tidak bisa dihindari. Di Inggris, bulan Oktober adalah bulan milik FIFA 15 dari EA. Game sepakbola yang satu ini berhasil menundukkan judul-judul game ternama lain seperti The Evil Within, Shadow of Mordor, Sunset Overdrive, hingga Bayonetta 2. Namun tren yang jauh berbeda justru terjadi di salah satu pasar terbesar industri game yang lain – Amerika Serikat. Data terakhir yang dirilis NPD membuktikan bahwa FIFA 15 sama sekali tidak punya taji di negara superpower yang satu ini.
NPD akhirnya merilis data penjualan di industri game selama bulan Oktober 2014 kemarin. Seperti yang bisa diprediksi, Playstation 4 ternyata kembali berhasil menjadi konsol yang paling laris, terlepas dari strategi penurunan harga Xbox One yang ditempuh oleh Microsoft. Sementara di sisi perangkat keras, pasar Amerika Serikat memperlihatkan reaksi yang berbeda dibandingkan pasar Inggris. NBA 2K15 dari 2K Sports lah yang menjadi jawara di sini. Ia berhasil menjadi game paling laris, diikuti oleh game fighting yang menyenangkan – Super Smash Bros untuk Nintendo 3DS. Sementara FIFA 15 harus puas dengan hanya bercokol di posisi ketujuh. Lantas, game apa saja yang berhasil menduduki 10 besar? Berikut adalah list lengkapnya:
- NBA 2K15
- Super Smash Bros
- The Evil Within
- Borderlands: The Pre-Sequel
- Destiny
- Skylanders: Trap Team
- FIFA 15
- Madden NFL 15
- Middle-earth: Shadow of Mordor
- Minecraft
↧
Sony Rayakan Ulang Tahun PlayStation Ke-20!
Gamer mana yang tidak mengenal dan mencintai PlayStation. Sejak pertama kali diluncurkan oleh Sony, PlayStation selalu mendapat tempat di hati para gamer di seluruh dunia. Tidak peduli usia dan gender, nama PlayStation selalu lekat diingatan jika berbicara soal game.
Tidak terasa PlayStation sudah hampir 20 tahun hadir menemani gamer di seluruh dunia. Ya, pada 3 Desember 2014 mendatang, PlayStation akan merayakan ulang tahunnya yang ke-20. Sony pun sudah menyiapkan beberapa hal untuk memeriahkannya.
Sang produsen asal Jepang mengunggah sebuah video di YouTube untuk mengingat kembali sejarah dan perjalanan PlayStation. Berbagai konsol dengan brand PlayStation muncul di video tersebut. Tidak hanya itu, Sony juga membuat halaman website khusus berbahasa Jepang yang didedikasikan untuk perayaan ulang tahun PlayStation ke-20.
Sekadar kembali mengingatkan, PlayStation pertama kali diperkenalkan oleh Sony pada 3 Desember 1994 di Jepang. Konsol pertamanya kala itu langsung menarik perhatian dunia, dan akhirnya masuk sebagai salah satu konsol gaming tersukses yang pernah dirilis.
Setelah PlayStation generasi pertama, Sony kemudian menghadirkan beberapa konsol rumahan lainnya seperti PlayStation 2, PlayStation 3, dan yang teranyar, PlayStation 4. Selain itu, brand PlayStation juga dikenal dengan konsol genggamnya yaitu PSP, PSP Go, dan PS Vita.
↧