Quantcast
Channel: Games – Jagat Review
Viewing all 14784 articles
Browse latest View live

Preview Assassin’s Creed Unity: Dunia Indah Penuh Limitasi!

$
0
0
Assassin's Creed® Unity_20141114090812

Assassin's Creed® Unity_20141114090812

Assassin's Creed® Unity_20141113220806 Gamer mana yang tidak menantikan kehadiran Assassin’s Creed Unity di tahun 2014 ini? Setelah performa Black Flag yang berhasil menciptakan pengalaman bermain yang cukup inovatif dan adiktif di saat yang sama, antisipasi terhadap seri terbaru – Unity tentu saja tinggi. Apalagi Ubisoft selama ini mengklaimnya sebagai seri perdana untuk platform generasi terbaru dengan optimalisasi perangkat keras yang lebih maksimal. Performa Playstation 4, Xbox One, dan PC yang lebih kuat dan absennya rilis di platform generasi sebelumnya berarti kesempatan untuk menciptakan sebuah dunia Assassin’s Creed yang baru tanpa lagi menahan diri. Menjadikan Revolusi Perancis sebagai setting utama, kesempatan untuk mencicipi Assassin’s Creed Unity secara langsung akhirnya tiba. Namun sayangnya, impresi pertama yang ia tawarkan ternyata tidak se-luar biasa yang dibayangkan.

Kesan Pertama

Sebagai sebuah game yang diklaim ditujukan untuk platform generasi terbaru, Assassin’s Creed Unity memang tampil cukup memesona secara visual, terutama dari kualitas desain kota dan tata cahaya yang ia tawarkan. Klaim bahwa ia akan menawarkan setting paling luas dan padat di sepanjang sejarah franchise ini terbukti nyata. Paris terlihat menawan dengan landmark-landmark ikoniknya yang dipresentasikan dengan penuh detail, di tengah siraman cahaya yang terasa begitu halus dan tepat. Ditambah dengan kesempatan untuk menjelajahi sisi interior banyak bangunan yang ada, AC Unity menawarkan sebuah dunia yang belum pernah ada di seri Assassin’s Creed sebelumnya. Apalagi Ubisoft juga menyuntikkan ribuan NPC untuk mewakili kondisi Revolusi Perancis yang lebih tepat. Namun sayangnya, keputusan ini ternyata berakhir menjadi bencana tersendiri. Dunia luas, dengan ekstra ruang interior, dan ribuan NPC yang bisa dimuat dalam satu layar berarti memaksa PC atau konsol melakukan proses rendering yang tidak ringan. Sebagai hasilnya, framerate menjadi indikator yang tidak bisa dipastikan. Diklaim berjalan di 30fps 900p, AC Unity versi PS4 yang menjadi basis preview kami ini, berjalan tidak stabil. Kami bahkan sempat mengalami permainan yang patah-patah karena framerate super rendah ketika memasuki Notre Dame untuk pertama kalinya. Ubisoft juga terbukti tidak melakukan pemograman yang mumpuni untuk AI para NPC dan musuh yang ada. Beberapa glitch seperti penduduk kota yang melayang atau AI musuh yang tidak mengenali Anda sebelum terlalu dekat jadi catatan tersendiri. Bagian yang paling buruk? Ubisoft seolah kehilangan akal sehat mereka. Ada beberapa peti berisikan harta karun yang menuntut Anda untuk mengunduh aplikasi mobile AC Unity supaya bisa dibuka. Ubisoft juga menyuntikkan mekanisme microtransactions untuk membeli senjata, equipment, dan proses upgrade. Sebuah praktik yang tentu saja sangat disayangkan, mengingat harga jualnya yang sudah masuk dalam kategori harga sebuah game AAA. Membayar penuh dan masih berhadapan dengan microtransactions? Tidak ada hal lagi yang lebih menyebalkan bagi seorang gamer. Ubisoft juga menyuntikkan beberapa mekanik gameplay eksplorasi dan pertempuran yang baru, selain beragam equipment yang kini akan mempengaruhi kemampuan Arno – sang karakter utama secara langsung. Salah satu yang paling signifikan adalah kemampuan untuk melakukan parkour untuk turun, dan tidak hanya naik. Namun seperti masalah yang kami sebut sebelumnya, sistem ini juga belum sempurna. Tidak jarang parkour turun Anda justru berakhir membuat diri Anda tersangkut atau melahirkan gerakan yang terlihat absurd. Sistem pertempuran untungnya, terasa lebih sempurna dan menantang dibandingkan seri-seri sebelumnya. Bagian terbaiknya mengakar pada luas wilayah yang kini juga diakomodasi oleh segudang side mission yang bahkan cukup membuat Anda sibuk tanpa henti, melupakan sang cerita utama. Sembari menunggu waktu yang lebih proporsional untuk melakukan review nantinya, izinkan kami melemparkan screenshot di bawah ini untuk membantu Anda mendapatkan sedikit gambaran. Semoga saja, sebelum proses review meluncur nanti, Ubisoft sudah siap dengan patch kedua untuk setidaknya, menyelesaikan beberapa masalah yang harus diakui, cukup mencederai pengalaman bermain yang seharusnya lebih menggugah. Patch it fast, Ubisoft!

PS: Klik Gambar untuk Memperbesar!

Assassin's Creed® Unity_20141113173847 Assassin's Creed® Unity_20141113174753 Assassin's Creed® Unity_20141113220918 Assassin's Creed® Unity_20141113221436 Assassin's Creed® Unity_20141113230544 Assassin's Creed® Unity_20141113231026 Assassin's Creed® Unity_20141114000953 Assassin's Creed® Unity_20141114003916 Assassin's Creed® Unity_20141114004328 Assassin's Creed® Unity_20141114091158 Assassin's Creed® Unity_20141114132806 Assassin's Creed® Unity_20141114142459 Assassin's Creed® Unity_20141114142552 Assassin's Creed® Unity_20141114144449 Assassin's Creed® Unity_20141114145111 Assassin's Creed® Unity_20141114162202

Mode Heist GTA Online Meluncur Setelah Rilis Versi New-Gen

$
0
0
gta v new6 (4)

gta v new6 (4)

gta v new9 Seperti diketahui Heist Mode sangat ditunggu kehadirannya oleh para gamer Grand Theft Auto V. Sayangnya, hingga saat ini mode yang memungkinkan gamer melakukan misi Heist bersama gamer lainnya secara online itu belum kunjung diluncurkan. Kabar terbarunya, ROckstar berencana menghadirkan Heist Mode tidak lama setelah Grand Theft Auto V versi konsol new-gen rilis di pasaran. Artinya, gamer hanya tinggal menunggu dalam beberapa pekan saja. Heist Mode nantinya akan datang bersama dengan update pertama GTA V di PS4 dan Xbox One. Perlu diketahui bahwa jadwal tersebut berlaku tidak hanya untuk versi new-gen. Gamer yang memainkan GTA V versi PS3 dan Xbox 360 juga dijanjikan mendapat Heist Mode di waktu yang bersamaan dengan GTA V PS4 dan Xbox One. “Kami tahu Anda semua sangat menantikan update terbaru hadir dan kami memiliki berbagai konten menarik yang sedang dikerjakan, untuk memperluas dan mengembangkan dunia di Grand Theft Auto Online – termasuk mode yang Online Heist yang paling diantisipasi,” ujar pihak Rockstar. gta v new2 Jika mengingat kembali ke belakang, ini memang bukan pertama kalinya Rockstar menyebutkan bahwa Heist Mode akan meluncur dalam waktu dekat. Meski begitu, tidak ada informasi lebih lanjut kapan sesungguhnya tanggal peluncurannya. Padahal, kalau melihat stastistik yang baru-baru ini diungkapkan oleh pihak perusahaan, ada lebih dari 33,8 juta gamer yang memainkan GTA Online. Angka yang luar biasa yang kemungkinan membuat Rockstar hanya ingin menghadirkan Heist Mode di saat semuanya siap 100 persen, dan tidak mengecewakan para gamer.

Dragon Age: Inquisition PC Juga Tak Bisa Dibajak?

$
0
0
dragon age inquisition3

dragon age inquisition3

dragon age inquisition logo Para developer dan publisher game tampaknya baru menemukan satu senjata baru untuk melawan pembajakan, dan sejauh ini berjalan sangat efektif. Kesempatan untuk mendominasi “perang suci” yang sudah berlangsung selama beberapa dekade ini mengarah pada satu nama yang begitu menyeramkan di mata para gamer pak tani – Denuvo. Anda yang cukup mengikuti berita game selama beberapa minggu terakhir ini, tentu saja pernah mendengar nama yang satu ini. Untuk Anda yang belum, Denuvo merupakan sistem anti-bajakan baru yang sejauh ini belum bisa dipecahkan. Dua game yang menjadikan Denuvo sebagai basis perlindungan – FIFA 15 dan Lords of the Fallen terbukti masih belum bisa dibajak hingga detik tulisan ini dirilis. Game teranyar dari Bioware – Dragon Age: Inquisition juga dipastikan akan hadir dengan sistem yang satu ini. Berita buruk untuk Anda yang tengah menunggu versi bajakan Dragon Age: Inquisition, Anda tampaknya mulai harus rela untuk mengeluarkan uang demi versi original atau menunggu lebih lama hingga batas waktu yang belum bisa ditentukan. Alasannya? Bioware baru saja mengkonfirmasikan bahwa Dragon Age: Inquisition versi PC juga akan dilindungi oleh Denuvo. Bioware mengkonfirmasikan bahwa game teranyarnya - Dragon Age: Inquisition akan mengusung sistem anti-bajakan Denuvo yang belum bisa dipecahkan hingga saat ini. Dalam post forum resmi mereka, salah satu karyawan Bioware mengklarifikasi bahwa Denuvo bukanlah sistem DRM seperti yang diberitakan selama ini. Ia menyebut bahwa Denuvo membuat file .exe game tidak bisa dimodifikasi dengan cara apapun. Mengingat sebagian besar game bajakan PC saat ini melakukan modifikasi file .exe, Denuvo pun berjalan sangat efektif. Sejauh ini, Denuvo memang belum bisa dipecahkan, apalagi melihat kasus FIFA 15 dan Lords of the Fallen sebagai bukti utama. Dragon Age: Inquisition akan menjadi sebuah medan pertempuran baru yang akan membuktikan, apakah benar memang, Denuvo belum bisa “dihancurkan” dalam waktu dekat ini atau tidak. Karena jika memang para peretas belum bisa menundukkan game RPG epik dari Bioware ini, Denuvo akan tumbuh menjadi sistem anti-bajakan efektif yang akan ramai digunakan oleh publisher lain di masa depan. Prepare your wallet..

Far Cry 4 Bisa Diselesaikan Dalam 15 Menit

$
0
0
far cry 4 (3)

far cry 4 (3)

  Far Cry 4 king of kyrat jagatplay (7) 6-8 jam, inilah standar waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan sebagian besar game yang ditawarkan di pasaran saat ini. Alih-alih menawarkan konten dalam kuantitas tinggi, developer lebih berfokus pada kualitas, pengalaman bermain  didesain sepadat dan seseru mungkin. Perpanjangan waktu permaianan lebih dibebankan kepada mode multiplayer yang disematkan. Namun tidak sedikit pula game yang menyuntikkan elemen kebebasan di dalamnya, seperti MGS V: Ground Zeroes, yang kecepatan permainannya sangat bergantung pada aksi yang Anda lakukan. Menariknya lagi? Konsep ternyata juga diterapkan oleh game teranyar dari Ubisoft – Far Cry 4. Menyebar di dunia maya sebelum tanggal rilis resminya, Far Cry 4 ternyata bisa diselesaikan hanya dalam 15 menit saja!    

SPOILERS AHEAD! BEWARE!

Sebagian besar dari Anda tentu saja sudah memahami plot dasar Far Cry 4 yang sudah dibocorkan oleh Ubisoft beberapa waktu lalu. Ajay Ghale – karakter utama yang kita gunakan, mengemban tugas untuk membawa abu ibunya ke Kyrat, yang ternyata tengah berada di dalam  konflik karena kediktatoran sang tokoh antagonis utama – Pagan Min. Namun alih-alih harus bertempur dan membebaskan Kyrat dengan senjata dan mengobarkan perang terbuka selama berjam-jam, Far Cry 4 ternyata bisa diselesaikan hanya dalam 15 menit saja. Ubisoft ternyata hadir dengan desain super “cerdas”. Di menit awal, ketika Anda dijamu oleh Pagan Min untuk makan, sang tokoh antagonis tersebut akan melangkah keluar dan meminta Anda menunggu untuk beberapa menit di kursi Anda. Di momen inilah, Anda bisa memilih angkat kaki dan langsung memulai mode campaign yang ada. Namun jika Anda cukup bersabar, dan menunggu selama kurang lebih 15 menit, Pagan Min akan benar-benar kembali dan menunjukkan sisi kepribadiannya yang lain. Ia akan mengizinkan Ajay Ghale untuk menaruh abu ibunya dengan damai. Misi utama selesai, dan Far Cry 4 pun akan tamat!

SPOILERS END

    Jika Anda cukup bersabar, Anda bisa menikmati ending alternatif Far Cry 4 dan menyelesaikannya hanya dalam waktu 15 menit saja. Ending alternatif seperti ini tentu saja menjadi sesuatu yang sangat menarik untuk diikuti, memperlihatkan kreativitas dan sisi humor keren dari sisi sang developer sendiri, dalam hal ini – Ubisoft. Di kasus Far Cry 4, ia memberikan sebuah alternatif solusi yang lebih realistis daripada sekedar mengangkat senjata dan mengobarkan perang sebagai seorang sipil. Far Cry 4  sendiri rencananya akan dirilis pada 18 November 2014 besok, untuk Playstation 3, Playstation 4, Xbox One, Xbox 360, dan tentu saja – PC. Can’t wait to play it!

MGS V: Ground Zeroes PC Dikunci di 60fps

$
0
0
MGS V Ground Zeroes - JagatPlay (48)

MGS V Ground Zeroes - JagatPlay (48)

MGS V Ground Zeroes - JagatPlay (73) Tidak ada kabar yang lebih membahagiakan bagi gamer PC setelah konfirmasi yang meluncur dari mulut Hideo Kojima beberapa bulan yang lalu. Setelah dinantikan cukup lama, Kojima akhirnya mengkonfirmasikan eksistensi Metal Gear Solid  V untuk PC, tentu saja dengan perbaikan fitur ekstra, termasuk perbaikan kualitas visual. Tidak hanya sang seri utama – Phantom Pain yang akan dirilis, Konami juga akan meluncurkan sang prolog – Ground Zeroes untuk membantu gamer PC mendapatkan gambar akan cita rasa Metal Gear yang baru. Namun “berita buruk” untuk Anda yang memiliki monitor 120/144 Hz, Anda mungkin tidak akan bisa menikmatinya dengan framerate yang Anda impikan. Dalam post resmi mereka di halaman Steam, Konami mengkonfirmasikan bahwa MGS V: Ground Zeroes versi PC akan dikunci di 60fps. Ini berarti, gamer yang biasanya memainkan game ini di framerate lebih tinggi di monitor 120/144 Hz tidak akan bisa menikmati keunggulan tersebut. Ia juga dipastikan akan mendukug kontroler Dualshock 3 dan Dualshock 4 milik Sony, namun ia tidak akan memaksimalkan keunikan fitur di dalamnya, dan akan berfungsi tak ubahnya sebuah kontroler biasa. Sayangnya, Konami belum memberikan spesifikasi resmi untuk game yang satu ini. MGS V: GZ versi PC akan dibatasi di 60fps. Ini berarti gamer PC dengan monitor 120/144 Hz tidak akan bisa memanfaatkan hardware mereka dengan optimal. MGS V: Ground Zeroes versi PC sendiri rencananya akan dirilis pada 18 Desember 2014 mendatang. 60fps? Cukup bersyukur ini tidak berakhir dengan alasan “Game ini kami kunci di 30fps untuk alasan sinematik”, yang kita tahu, mulai terasa seperti omong kosong.

Call of Duty Bikin Gamer Lebih Cepat Belajar

$
0
0
COD-AW-jagatplay-part-2-71-600x337

COD-AW-jagatplay-part-2-71-600x337

Call of Duty®: Advanced Warfare_20141103165555 Game yang lebih menekankan adegan penuh aksi memang selalu menjadi andalan para developer. Cukup banyak judul-judul AAA yang sukses dengan mengusung konsep ini. Salah satunya adalah game dengan genre First-Person Shooter seperti seri Call of Duty. Yang menarik, ada penelitian yang menyebutkan bahwa game action seperti Call of Duty punya dampak positif pada seseorang. Menurut studi yang dipublikasi di Proceedings of the National Academy of Sciences, memainkan COD maupun game lainnya dengan genre yang sama mampu meningkatkan kemampuan pemainnya untuk mempelajari sesuatu. “Penelitian oleh kelompok kami dan kelompok lainnya menunjukkan bahwa gamer yang memainkan game action unggul di banyak tugas. Dalam studi baru ini, kami mengungkapkan bahwa mereka bisa lebih unggul karena mereka mampu mempelajari sesuatu dengan lebih baik,” kata salah satu profesor di University of Rochester. Call of Duty®: Advanced Warfare_20141107124129 Studi tersebut dilakukan dengan membandingkan 10 orang yang memainkan COD dan 10 orang lainnya yang memainkan game non-action seperti The Sims. Pada awalnya, perbedaan antara kedua kelompok tersebut tidak terlihat, namun pada akhirnya, mereka yang bermain game action mampu mempelajari sesuatu dengan lebih cepat. Cukup menarik memang melihat banyaknya penelitian yang mengangkat tentang hubungan antara video game dengan prilaku seseorang. Sebelumnya, ada pula studi yang mengungkapkan bahwa tidak ada hubungan antara kekerasan dalam video game dengan peningkatan tindak kejahatan di dunia nyata. Bagaimana dengan Anda? Apakah Anda merasakan dampak tertentu setelah bertahun-tahun bermain game?

Review Assassin’s Creed Unity: Tidak Seburuk yang Dibicarakan!

$
0
0
Assassin's Creed® Unity_20141114182856

Assassin's Creed® Unity_20141114182856

Assassin's Creed® Unity_20141113220806 Ubisoft memang tengah diterpa badai besar karena kesalahan besar mereka sendiri. Bagaimana tidak? Terlepas dari fakta bahwa ia menjadi salah satu seri game yang paling diantisipasi tahun ini, Ubisoft justru menawarkan rilis penuh masalah untuk produk terbarunya – Assassin’s Creed Unity. Proyek yang diposisikan sebagai sebuah seri peralihan ke generasi terbaru ini memang memperlihatkan potensi yang begitu luar biasa dari serangkaian trailer dan screenshot yang dirilis selama beberapa bulan terakhir ini. Sayangnya, harus dicederai dengan serangkaian masalah teknis yang terjadi di ketiga platform rilis yang ada – Playstation 4, Xbox One, dan tentu saja – PC. Sesuatu yang tentu saja, sangat disayangkan. Anda yang sempat membaca preview kami sebelumnya tentu saja sudah mendapatkan sedikit gambaran akan apa yang ditawarkan oleh Assassin’s Creed Unity ini. Terlepas dari semua masalah teknis – seperti framerate yang tidak stabil, bug dan glitch yang mengganggu permainan, hingga mekanik yang dipertanyakan, atmosfernya sebagai sebuah game untuk platform generasi terbaru memang mengalir kentara. Desain kota Paris yang ramai dan padat, konten kekejaman masa lampau yang diperlihatkan secara eksplisit, hingga salah satu kualitas tata cahaya terbaik yang pernah ditawarkan sebuah video game. Semua nilai jual yang sebenarnya cukup untuk membuat Assassin’s Creed Unity tampil memesona untuk standar sebuah game action. Lantas, apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Assassin’s Creed Unity ini? Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tidak seburuk yang dibicarakan? Review ini akan membahasnya lebih dalam untuk Anda.

Plot

Anda berperan sebagai Arno Dorian - seorang Assassin yang beraksi di tengah momen historis penting dunia - Revolusi Perancis. Revolusi Perancis, sebagian besar dari Anda yang sempat mengikuti pelajaran sejarah di sekolah dengan seksama tentu tidak asing lagi dengan kata yang satu ini. Tidak lagi tahan dengan pemerintahan kerajaan yang korup dan tidak pernah peduli dengan kondisi hidup rakyatnya, penduduk Perancis memutuskan untuk mengambil tindakan radikal di akhir era abad 17. Kebebasan, Persamaan, dan Persaudaraan, ketiga prinsip inilah yang akhirnya mendorong rakyat untuk meruntuhkan kekuasan Monarki yang dikala itu dikuasai oleh Raja Louis XIV. Perancis tengah mengalami sebuah pergolakan hebat untuk menjadi sebuah negara Republik, sebuah negara demokrasi. Di tengah kekacauan inilah, Arno Dorian beraksi dalam kegelapan. Namun tidak hanya didorong oleh pada prinsip teguh organisasi Assassin tempat ia bernaung, Arno membangun sebuah jalan untuk misi balas dendam pribadi. Kehilangan sang ayah di usia yang sangat muda, Arno juga harus berhadapan dengan tragedi melihat tewasnya sang ayah angkat yang juga begitu menyayanginya –   De la Serre. Berada di tempat kejadian dan dituduh sebagai pembunuh, Arno dijebloskan ke dalam penjara Bastille. Di sana ia bertemu dengan seorang Assassin lain yang menjadi mentor untuk melatih kemampuannya bertarung. Berselang tahun, kesempatan Arno untuk membebaskan diri akhirnya tiba. Revolusi Perancis meletus dan Arno muncul sebagai salah satu tahanan yang berhasil kabur dari penjara Bastille selama event historis tersebut. Tidak hanya mengikuti hidupnya sebagai seorang Assassin, Arno juga mengejar sebuah misi balas dendam pribadi atas kematian sang ayah angkat. Belajar tentang masa lalunya yang mengakar pada kubu Assassin, Arno justru berhadapan dengan fakta bahwa wanita yang paling ia cintai - Elise adalah seorang Templar. Belajar tentang latar belakangnya sebagai keluarga seorang Assassin, Arno harus berhadapan dengan mimpi buruk yang lebih menyedihkan. Elise de la Serre, wanita yang ia cintai, sekaligus anak dari ayah angkat yang menjadi motivasi balas dendamnya ternyata adalah seorang Templar. Konflik ribuan tahun lalu yang terus mengakar ini akhirnya membuat keduanya tidak bisa bersatu. Mengambil jalan yang berbeda, berada di bendera yang saling berlawanan, Arno Dorian tidak pernah berhenti berusaha untuk menebus kesalahannya. Mencari tahu siapa sebenarnya yang bertanggung jawab atas kematian De la Serre menjadi sebuah misi pribadi yang terus ia kejar, terlepas dari posisinya sebagai seorang Assassin. Investigas mengarah pada fakta bahwa ada kekuatan luar yang menjadi setir di belakang bergeraknya Revolusi Perancis. Templar kah? Assassin kah? Aksi Anda juga akan melibatkan beberapa karakter historis ikonik seperti Napoleon Bonaparte ini misalnya. Perlahan namun pasti, semua investigasi yang dilakukan Arno mengarah pada satu sosok yang identitas dan keberadaannya masih begitu misterius. Namun kharisma dan misi yang ia dimiliki oleh sang tokoh antagonis utama ini berhasil mengikat begitu banyak Templar kuat lainnya, yang tidak ragu untuk memengaruhi kondisi politik Perancis yang tengah kacau untuk sebuah misi “suci” yang masih dipertanyakan. Di tengah perjalanan ini pula, Arno bertemu dengan beberapa tokoh historis yang tentu tidak akan asing lagi bagi Anda, termasuk Napoleon Bonaparte di dalamnya. Lantas, siapa sebenarnya dalang dari semua kekacauan ini, termasuk tewasnya De la Serre? Apakah Arnoa dan Elise akan bersama? Bagaimana konflik historis antara Assassin dan Templar ini akan berakhir? Jawaban dari semua pertanyaan tersebut bisa Anda jawab dengan memainkan Assassin’s Creed Unity ini.

Goat Simulator Hadirkan Mode MMORPG!

$
0
0
goat simulator mmo

goat simulator mmo

Game simulator dimana gamer memainkan seekor kambing, Goat Simulator, kembali siap menawarkan pengalaman gaming yang unik. Menurut Coffee Stain Studios selaku developer, dalam waktu dekat ada expansion pack terbaru yang akan dirilis secara gratis. Yang menarik dari expansion kali ini adalah kehadiran MMO mode. Ya, ini adalah mode yang membuat Goat Simulator menjadi seperti game MMO lainnya, contohnya World of Warcraft. Gamer nantinya bisa memilih satu dari enam class yang tersedia untuk kambing favoritnya, seperti Tank, Rogue, Magician, Hunter, Microwave, dan ‘no class’. Untuk lebih menjelaskan seperti apa mode MMO di Goat Simulator, Coffee Stain juga telah merilis trailer khusus. Goat Simulator akan menghadirkan DLC kedua yang menambahkan mode MMO di dalamnya. Uniknya, trailer tersebut juga disisipi beberapa konten yang mirip dengan Expansion WoW kelima, Warlords of Dreanor. “Jika seseorang dari Blizzard membaca ini, tolong kami jangan dituntut, santai saja,” kata Anton Westbergh, bos dari Coffee Stain Studios. DLC MMO untuk Goat Simulator rencananya akan diluncurkan via Steam. Anda yang ingin mencicipinya bisa mulai mengunduh DLC tersebut mulai 20 November 2014 mendatang. Bagaimana? Tertarik?

Dead or Alive 5: Last Round Menuju PC?

$
0
0
dead or alive 5

dead or alive 5

dead or alive 5 Pamor PC sebagai platform rilis game yang menguntungkan memang kian naik. Banyak developer dan publisher yang sebelumnya selalu berfokus untuk pasar konsol akhirnya mengambil langkah pertamanya, dengan merilis port game yang menurut mereka menguntungkan, untuk pasar yang satu ini. Apalagi di tengah popularitas Steam yang kian tidak terbantahkan, PC menjadi sebuah platform rilis untuk memaksimalkan keuntungan yang ada. Salah satunya yang menempuh hal ini adalah Koei Tecmo. Setelah beberapa seri Dynasty Warriors yang terhitung cukup sukses, Koei Tecmo dikabarkan akan melemparkan game fighting andalannya – Dead or Alive 5 untuk PC. Sang seri terbaru untuk platform generasi terbaru – Last Round kabarnyaakan meluncur! Dengan menggunakan engine generasi terbarunya – Soft Engine, Team Ninja sebagai pihak developer memang menjanjikan kualitas visualisasi yang meningkat daripada seri-seri sebelumnya. Tidak hanya itu saja, mereka juga akan menawarkan dua ekstra karakter baru dan tentu saja alternatif kostum di dalam versi ini. List di  Play Asia inilah yang mengindikasikan bahwa Dead or Alive 5: Last Round juga akan dirilis untuk PC.   Koei Tecmo sebagai publisher memang belum buka mulut soal versi PC, namun informasi bocor dari situs retail ternama – Play Asia yang mulai membuka proses pre-order untuk Dead or Alive 5: Last Round versi PC. Di sana juga tertulis bahwa game ini akan meluncur pada bulan yang sama dengan versi Playstation 4 dan Xbox One, pada Februari 2015 mendatang. Koei Tecmo sendiri belum memberi respon apapun terkait rumor yang satu ini. Dengan melihat tren yang mereka tempuh di franchise yang lain, besar kemungkinan bahwa Dead or Alive 5: Last Round versi PC ini akan berujung menjadi nyata. Imagine Kasumi with you-know-what mod with PC graphics… Make it happen, Koei Tecmo!

AC Unity Gagal Kalahkan COD: Advanced Warfare

$
0
0
Assassin's Creed® Unity_20141116220350

Assassin's Creed® Unity_20141116220350

Call of Duty®: Advanced Warfare_20141103173340 Setelah penantian yang cukup lama, Ubisoft akhirnya merilis sang seri Assassin’s Creed untuk generasi terbaru –  Unity ke pasaran. Sayangnya, alih-alih mendapatkan respon super positif, ia justru dihantam kritik pedas karena beragam masalah teknis yang terjadi. Namun dengan hype yang sudah terbangun selama beberapa bulan terakhir ini, menjadi sesuatu yang rasional bahwa hal ini tidak akan berpengaruh banyak di sisi penjualan, apalagi dengan tingkat pre-order yang cukup tinggi. Namun di pasar Inggris, yang selama ini selalu diasosiasikan dengan dominasi FIFA 15, Assassin’s Creed Unity ternyata juga tidak bisa berkutik. Game rilis terbaru ini harus mengakui popularitas Call of Duty kembali. Walaupun mengalami penurunan penjualan hingga 77% dibandingkan minggu sebelumnya, game COD terbaru – Advanced Warfare masih menjadi juara di pasar game Inggris. Game action open-world terbaru dari Ubisoft – AC Unity harus puas berada di posisi kedua. Walaupun demikian, bukan berarti Unity tidak hadir dengan pencapaian yang cukup fantastis. Ia berhasil menelurkan angka penjualan lebih tinggi daripada rilis AC IV: Black Flag tahun lalu. 52 persen dari penjualan AC Unity ini mengakar dari versI Playstation 4, sementara sisanya berasal dari Xbox One. Apa kabar FIFA 15? Game olahraga dari EA tersebut harus jatuh ke posisi keempat, di bawah rilis ulang Halo: The Master Chief Collection yang juga populer. Siapa saja yang berhasil menempati 10 besar? Berikut adalah list lengkapnya: Hahahaha.. We lose..
  1. Call of Duty: Advanced Warfare
  2. Assassin’s Creed Unity
  3. Halo: The Master Chief Collection
  4. FIFA 15
  5. Lego Batman 3: Beyond Gotham
  6. Assassin’s Creed Rogue
  7. Minecraft: Playstation Edition
  8. Pro Evolution Soccer 2015
  9. World of Warcraft: Warlords of Draenor
  10. Destiny
Bagaimana dengan Anda sendiri? Dari kesepuluh game terpopuler di Inggris kemarin, game mana yang tengah Anda geluti?

Just Cause 3 Akan Dirilis Tanpa Mode Multiplayer

$
0
0
just cause 32

just cause 32

just cause 3 Setelah penantian yang cukup lama, konfirmasi dari mulut Square Enix dan Avalanche Studios terkait Just Cause 3 tentu saja menjadi berita yang cukup membahagiakan. Sebagai salah satu game open world dengan gameplay super menyenangkan, kesempatan untuk menikmati luasnya dunia dan beragam meknaik gila di Just Cause 3 menjadi sesuatu yang pantas untuk dinantikan. Apalagi Avalanche menjanjikan banyak hal baru di seri teranyar ini, dari kualitas visualisasi lebih baik, dunia dengan detail lebih baik, dan serangkaian aksi yang bahkan lebih menantang. Namun sayangnya, terlepas dari potensi yang sebenarnya bisa mereka raih, Avalanche memastikan bahwa Just Cause 3 tidak akan dirilis dengan mode multiplayer. Hal ini diungkapkan oleh sang co-founder – Christofer Sunberg sendiri. Ia mengaku bahwa kekuatan utama Avalance Studios adalah menciptakan sebuah game sandbox dan mereka berfokus untuk menawarkan pengalaman yang seru dengan Just Cause 3 ini. Oleh karena itu, mereka lebih memilih untuk mencurahkan semua energi meramu konten single player yang ada. Mode multiplayer tidak akan tersedia pada saat game ini dirilis. just cause 32 just cause 31 just cause 3   Namun Sunberg juga menegaskan bahwa keputusan ini bukan berarti Avalanche menyerah untuk menyuntikkan mode multiplayer di game open world ini. Kemungkinan masih terbuka pada saat game ini selesai dirilis. Berbeda dengan Just Cause 2 yang mendapatkan dukungan mode ini lewat proses modding dari para fans, Avalanche tidak berharap banyak fans akan melakukan hal yang sama di Just Cause 3. Just Cause 3 sendiri rencananya akan meluncur pada tahun 2015 mendatang, untuk Playstation 4, Xbox One, dan tentu saja – PC. Bagaimana dengan Anda sendiri? Apakah Anda termasuk gamer yang mengharapkan adanya dukungan multiplayer di Just Cause 3 atau yang lebih senang menikmatinya sendirian?    

EA Batalkan Rilis Dragon Age: Inquisition di India

$
0
0
dragon age inquisition2

dragon age inquisition2

dragon age inquisition boxart Lain padang, lain belalang, setiap negara tentu saja punya tradisi, budaya, dan nilai-nilai yang mereka pegang teguh sendiri. Apa yang benar untuk negara yang satu, belum tentu menjadi sesuatu yang bisa diterima baik oleh negara lainnya. Siapa yang menyangka bahwa prinsip ini juga seringkali berhubungan dengan industri game dan produk-produk andalan mereka. Beberapa negara sempat menempuh kebijakan untuk melarang rilis game tertentu karena beragam konten yang dianggap tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku, atau sekedar karena potensinya untuk mengundang lebih banyak kontroversi. Jerman dan Australia menjadi negara yang kerap melakukan hal tersebut. Hal yang sama kini juga tampaknya akan terjadi di India dengan game teranyar dari Bioware – Dragon Age: Inquisition. Tampil sebagai salah satu game RPG yang paling diantisipasi tahun ini, Dragon Age: Inquisition dipastikan tidak akan bisa didistribusikan secara resmi di negara-negara besar Asia Tengah seperti India, Pakistan, dan Bangladesh. Negara-negara ini terlalu riskan sebagai negara potensial rilis. Alasannya? Karena preferensi seksual sang karakter utama yang dianggap mempromosikan  homoseksualitas. Anda yang sempat memainkan game-game Bioware yang cenderung memberikan kebebasan bagi para gamer tentu saja mengerti konsep yang satu ini. Untuk menghindari masalah hukum yang mungkin terjadi, EA akhirnya menarik rilis Dragon Age: Inquisition di India. Semua gamer yang sudah melakukan proses pre-order akan mendapatkan kembali uang mereka. dragon age inquisition new screenshot17 Sayangnya, tidak dijelaskan mengapa hal serupa juga terjadi di Pakistan dan Bangladesh. Namun bercermin dari kasus di India, besar kemungkinan pilihan ini juga diambil karena kasus kebebasan prefrensi seksual sang karakter utama juga. Dragon Age: Inquisition sendiri akan dirilis pada 18 November 2014 ini untuk Playstation 4, Playstation 3, Xbox One, Xbox 360, dan tentu saja – PC.

Review Asus Strix Claw: Kekuatan di Desain Ergonomis!

$
0
0
Asus Strix Claw - with mousepad

Asus Strix Claw - with mousepad

Asus Strix Claw Sebagian besar dari Anda tentu saja mengenal brand raksasa – ASUS, yang produk perang kerasnya begitu bervariasi, dari komponen PC hingga notebook gaming dengan kemampuan yang tidak perlu diragukan lagi. Namun siapa yang menyangka bahwa ASUS juga tampaknya mulai tertarik untuk masuk ke dalam pasar peripheral gaming – di luar brand ROG – lewat rangkaian produk “Strix” yang ia miliki. Strix sendiri berarti burung hantu dalam bahasa klasik Yunani, yang akhirnya dipresentasikan ASUS sendiri sebagai logo dari beragam perangkat yang mengusung nama ini. Dengan dua mata burung hantu yang menjadi highlight utama, ASUS memulai langkah pertamanya. Salah satu yang menjadi produk andalan utama – sebuah mouse gaming bernama Claw. Tidak hanya mouse gaming – Strix Claw saja yang akhirnya berkesempatan untuk dijajal oleh JagatPlay di kesempatan review ini. Kami juga mengkombinasikannya dengan dua buah mouse pad terpisah – Glide Speed dan Glide Control yang juga hadir dari jajaran produk Strix untuk mendapatkan pengalaman yang lebih optimal. Jadi review kali ini akan membahas ketiga produk yang dijual secara terpisah tersebut.

Desan dan Fitur

Strix Claw hadir dengan bentuk yang cukup konvensional. Dibalut warna hitam, kesan elegan juga mengalir dari sisi kosmetiknya yang tidak berlebihan. Dengan bentuk konvesional dan warna hitam yang menyelimutinya, kesan elegan mengalir kuat dari Strix Claw ini. Ukuran yang cukup proporsional dengan bahan plastik sebagai material utama membuatnya tidak terlihat begitu mencolok sebagai sebuah mouse gaming, apalagi dalam kondisi tidak terkoneksi dengan PC Anda. Namun tenang saja, Anda yang memimpikan sebuah peripheral yang mampu mendukung identitas Anda sebagai seorang gamer, Strix Claw hadir dengan fitur kosmetik yang cukup untuk memastikan fungsi tersebut berjalan. Terkoneksi ke PC, dan Anda akan menemukan beberapa LED berwarna orange yang tersemat di beberapa bagian mouse, termasuk logo kerennya di bagian belakang mouse. Logo berbentuk tak ubahnya mata burung hantu yang mengawasi Anda dari kegelapan tercermin di sana. Strix sendiri dalam bahasa Roma / Greek klasik berarti burung hantu. Dan ASUS menciptakan sebuah logo yang cukup untuk merepresentasikan identitas tersebut. Hadir layaknya sebagian besar mouse gaming saat ini, ada ekstra tiga tombol disematkan di bagian kiri mouse. Sementara dari desain secara keseluruhan, Strix Claw mengusung jumlah tombol yang hampir sama dengan sebagian besar mouse gaming yang tersebar di pasaran saat ini. Dua buah tombol klik standar, sebuah scroll wheel di bagian tengah, dua tombol kecil di bagian tengah untuk mengatur tingkat sensitivitas mouse secara instan, dan tiga ekstra tombol di bagian kiri yang bisa dimaksimalkan untuk beragam fungsi sesuai dengan kebutuhan Anda. Strix Claw memang didesain untuk tampil ergonomis bagi gamer yang menjadikan tangan kanan sebagai tangan gaming utama mereka. Nyaman, Anda juga tidak akan merasa sensas canggung ketika berusaha mengakses semua tombol yang berada dalam jangkauan jari Anda ini. Lantas spesifikasi seperti apa yang akan diusung oleh Asus Strix Claw ini? Berikut adalah spesifikasi yang mereka sertakan di situs resmi mereka:
  • 5000 DPI high-precision, gaming-tuned optical sensor
  • True 1:1 tracking and angle-snap-free capability
  • Instant DPI switches with four DPI stages and additional DPI clutch
  • Three independently programmable buttons
  • Right-handed ergonomics
  • Japanese-made Omron D2F-01F switches
  • Angled braided-fiber cable
  • Software and plug-and-play hardware modes

Asus Strix Claw, Seberapa Nyaman?

Asus Strix Claw, Seberapa Nyaman? Pada akhirnya, kenikmatan menggunakan sebuah peripheral gaming tidak selalu mengakar pada seberapa efektif dan kaya fitur yang ia sandang, namun pada seberapa mampu ia menawarkan kenyamanan untuk mengakomodasi gerakan tangan Anda yang intens selama menjalani beberapa jam sesi gaming. Untuk urusan yang satu ini, Strix Claw memperlihatkan tajinya. Desainnya terhitung sangat ergonomis untuk memastikan gesture tangan Anda berada di posisi terbaik, terlepas dari preferensi gaya grip Anda. Ia memang mengusung nama “Claw” di dalamnya, namun percayalah, ia juga tetap akan sama nyamannya digunakan untuk Anda – gamer PC yang lebih terbiasa untuk Palm Grip. Sayangnya, ada sedikit kekurangan dari pemilihan bahan plastik yang menutupi mouse ini secara keseluruhan. Bagian kedua sisinya agak terasa licin, apalagi ketika Anda tengah yang tengah dipacu adrenalin tinggi, menggenggam mouse ini terlalu kuat. Seandainya saja mereka menyuntikkan sedikit ekstra bahan karet di kedua sisi untuk meminimalisir efek tersebut. Walaupun mengusung nama "Claw" di dalamnya, Strix Claw menawarkan desain ergonomis super nyaman untuk mengakomodasi kebutuhan gaming Anda, terlepas gaya grip yang menjadi preferensi Anda - claw ataupun palm. Bahan plastik sebagai material utama menjadi catatan tersendiri. Grip mudah terasa licin, apalagi dengan absennya bahan karet untuk meminimalisir efek tersebut di kedua sisi. Dengan Omron Switch yang ia usung sebagai teknologi utama, tidak ada keraguan soal performa yang ia usung. Tombol yang ditawarkan juga hadir dalam posisi yang nyaman untuk diakses, tanpa ada rasa canggung sama sekali. Scroll Wheel yang diusung juga bisa diandalkan untuk proses navigasi cepat, apalagi ketika Anda melakukan browsing, tanpa memperlihatkan masalah sama sekali. Dengan Omron Switch yang dijadikan sebagai basis teknologi untuk kedua tombol kliknya, Anda tidak perlu mencemaskan soal daya tahan atau seberapa akurat Strix Claw mentranslasikan input perintah Anda sebagai sebuah aksi di dalam video game. Secara performa keseluruhan, tidak ada celah yang akan membuat Anda meragukan seberapa baiknya Strix Claw ini berfungsi, tentu saja ketika memainkan fungsi sesuai dengan perannya sendiri. Dengan beragam pilihan tingkat sensitivitas yang bisa diakses dengan mudah, Anda bisa menyesuaikan diri dengan genre apapun yang tengah Anda hadapi. Asus juga menawarkan dua varian mouse dari jajaran "Strix" - Glide Speed dan Glide Control untuk memaksimalkan penggunaan mouse Anda. Tentu saja sebagai produk yang dijual terpisah. Anda bisa melihat perbedaan tekstur yang jelas di antara kedua varian mouse pad. Speed seperti namanya menawarkan kecepatan, sementara Control mendukung presisi gerakan. Berbicara dengan tingkat sensitivitas, ASUS sebenarnya menawarkan solusi ekstra bagi Anda yang memang membutuhkan tingkat presisi yang lebih tinggi, apalagi jika berfokus pada genre gaming tertentu. Tidak hanya mouse, mereka juga menawarkan dua varian mousepad – Glide Speed dan Glide Control. Seperti mousepad kebanyakan, Glide Speed didesain dengan bahan yang memastikan gesekan seminim mungkin pada permukaan mouse, menghasilkan gerakan yang lebih cepat, halus, bebas hambatan. Sementara Glide Control yang hadir dengan permukaan lebih keras menawarkan akurasi gerakan yang lebih tinggi. Dengan ukuran yang sama dan luas permukaan yang cukup untuk memfasilitasi gerakan mouse yang Anda cepat dan mungkin membutuhkan ruang cukup banyak, kedua mousepad ini menjadi pendukung performa Strix Claw yang maksimal. Walaupun ada catatan sendiri yang kembali mengakar pada material plastik utamanya. Dengan tanpa adanya kesempatan untuk memodifikasi berat yang ada, Strix Claw mungkin akan terasa sebagai mouse yang cukup ringan, apalagi jika Anda termasuk gamer PC yang cukup sensitif dengan masalah yang satu ini. Desain ergonomisnya yang lebih ditekankan pada gamer tangan kanan juga membuat mouse ini tidak akan nyaman digunakan untuk gamer kidal yang lebih mengandalkan tangan kiri mereka. Dengan minimnya opsi untuk mengatur berat, Strix Claw ini mungkin akan terasa ringan bagi beberapa gamer, apalagi dengan bahan plastik yang ia usung. Tidak ada keraguan soal performanya ketika dijajal untuk gaming. Mengkombinasikannya dengan dua varian mouse pad yang ada untuk genre yang berbeda terbukti menghasilkan pengalaman bermain yang lebih mantap. Kami tentu saja menjadikan dua game dari dua genre untuk menguji tidak hanya mouse Strix Claw ini, tetapi juga kedua versi mousepad Glide yang ditawarkan oleh ASUS – DOTA 2 untuk MOBA dan Call of Duty: Advanced Warfare untuk FPS, tentu saja. Seperti yang kita tahu, game seperti DOTA 2 memang sangat menggantungkan diri pada seberapa cepat dan efektif Anda untuk beradaptasi dengan kondisi pertarungan yang ada, dimana kesadaran pada apa yang terjadi di map menjadi kunci utama. Kombinasi Strix Claw dan Glide Speed memastikan hal tersebut berjalan maksimal. Akurasi gerakan mouse yang tinggi, minim kesalahan, dan permukaan Glide Speed yang cukup licin mengakomodasi kebutuhan tersebut. Sementara untuk Call of Duty: Advanced Warfare yang sangat bergantung pada akurasi gerakan kecil mouse yang Anda lontarkan, kombinasi Strix Claw dan Glide Control menjadi pasangan ternyaman untuk tangan kami. Headshot cepat dengan gerakan mouse yang terkontrol? Tentu saja bisa. Secara garis besar, Strix Claw menjalankan tugasnya sebagai mouse gaming dengan sangat baik di sini.

Assassin’s Creed Unity Dikecam Sebagai Bentuk Propaganda

$
0
0
AC-Unity-jagatplay-part-2-75-600x337

AC-Unity-jagatplay-part-2-75-600x337

Assassin's Creed® Unity_20141115121409 Seperti diketahui setiap seri Assassin’s Creed selalu mengambil tema dari kejadian-kejadian bersejarah yang terjadi di masa lampau. Termasuk di game terbarunya, Assassin’s Creed Unity, yang mengangkat Revolusi Perancis. Meski begitu, Ubisoft tetap mencoba menyajikan setiap game Assassin’s Creed dengan cara mereka sendiri. Contohnya di Assassin’s Creed Unity dimana mereka menampilkan tokoh bersejarah seperti Maximilien de Robespierre, Marquis de Sade, dan Napoleon Bonaparte. Sayangnya, tidak semua warga Perancis menyetujui interpretasi yang dihadirkan Ubisoft tentang Revolusi Perancis. Mantan Menteri dan calon presiden Perancis, Jean-Luc Melenchon, mengecam Assassin’s Creed Unity sebagai ‘propaganda’. Assassin's Creed® Unity_20141116024429 Menurutnya, banyak hal di game tersebut yang tidak sesuai dengan situasi yang sebenarnya. Misalnya tentang penggambaran sosok Robbespierre dimana dalam Assassin’s Creed Unity, tokoh ini seolah-olah merupakan ‘monster’. Padahal, Robbespierre dianggap sebagai salah seorang pahlawan yang berkorban untuk menyuarakan isi hati rakyat miskin. “Ini adalah bentuk propaganda terhadap rakyat, orang-orang yang digambarkan sebagai kaum barbar yang haus darah,” kata Melenchon dalam sebuah wawancara dengan radio di Perancis. Sayangnya, hingga saat ini Ubisoft belum mau memberi komentar apapun terkait tuduhan yang dilontarkan oleh Melenchon.

Review Football Manager 2015: Tak Berhenti Berinovasi!

$
0
0
Football-Manager-2015-002-600x4501

Football-Manager-2015-002-600x4501

Football Manager 2015 - 002 Seri game Football Manager bisa dikatakan seri yang cukup fenomenal. Hanya dengan mengandalkan konsep yang kurang lebih sama, setiap tahunnya game tersebut bisa mencatatkan tingkat penjualan yang luar biasa. Hal itu tentu saja disebabkan karena seri game ini memiliki penggemar tersendiri, yaitu pecinta olahraga sepak bola. Setiap tahun, walaupun menggunakan konsep yang sama, Sports Interactive, sang developer, terus menambahkan inovasi baru yang membuat game baru untuk seri tersebut menjadi lebih menarik. Bagaimana dengan resep mereka untuk tahun 2014 ini? Kami akan membahasnya dalam review berikut ini!

Interface Baru: Optimasi untuk Touch Screen

Football Manager 2015 - 024 Sports Interactive memilih untuk meneruskan hal positif yang telah mereka kembangkan untuk game Football Manager sebelumnya untuk Football Manager 2015 ini. Namun, untuk mengakomodasi makin beragamnya bentuk komputer yang digunakan pengguna untuk memainkan game ini, mereka memutuskan untuk mendesain user interface baru dengan basis berbagai perbaikan yang telah mereka hadirkan di game sebelumnya. Hasilnya, mereka berhasil mendesain user interface yang cocok digunakan di berbagai ukuran layar dan mencakup penggunaan berbagai metode input, termasuk touchscreen! User interface dari FM2015 terlihat menyerupai user interface dari aplikasi dan sistem operasi yang digunakan di gadget masa kini. Berbagai item di layar didesain dengan ukuran besar sehingga mengakomodasi penggunaan touchscreen oleh pengguna. Walaupun begitu, perubahan tersebut tidak merusak desain tampilan Football Manager yang telah dikenal selama ini. Football Manager 2015 - 035 Menu Bar yang sebelumnya diletakkan di bagian atas kini dipisah menjadi dua, satu tetap berada di bagian atas layar, satu lagi diubah menjadi menu di bagian kiri layar. Tentu saja, untuk pemain Football Manager seri lama, perubahan ini akan menimbulkan sedikit kebingungan. Tetapi, setelah mencoba game ini selama beberapa waktu, kami merasa user interface baru ini mudah dipahami dan kami dapat beradaptasi dengan cepat. Football Manager 2015 - 105 Football Manager 2015 - 106 Hal lain yang berubah dari user interface FM2015 ini adalah peletakan search bar dan menu “World”. Search Bar kini melingkupi sebagian besar bagian atas layar dan dapat dengan mudah diakses dengan sekali klik. Sedangkan menu World berada di samping Search Bar dan memiliki ukuran yang lebih besar dari sebelumnya. Secara umum, user interface ini akan lebih memudahkan user dalam bernavigasi di menu-menu yang ada dalam game ini terlepas dari apapun bentuk komputer yang digunakan oleh pengguna untuk memainkan game ini.

Pelatih: Terlibat “Langsung” dalam Latihan Pemain

Football Manager 2015 - 010 Selain user interface, perubahan lain yang langsung kami temui di awal permainan adalah pilihan bagaimana Anda akan memposisikan diri Anda sebagai pelatih tim. Anda bisa memilih apakah Anda hanya mengurus sisi taktik permainan saja atau Anda juga turut serta mengurus latihan pemain. FM2015 akan menawarkan pengaturan seperti apa Anda menangani tim di bagian awal permainan dan hal itu tidak akan bisa Anda ubah setelah permainan dimulai. Football Manager 2015 - 012 Pihak Sports Interactive menyebut dua gaya kepelatihan yang bisa Anda pilih tersebut sebagai Tracksuit Head Coach dan Tactical Head Coach. Anda bisa mengalokasikan poin-poin yang telah disediakan sesuai dengan pilihan lisensi kepelatihan dan juga pengalaman bermain Anda. Nantinya, poin-poin tersebut akan menentukan bagaimana atribut milik Anda yang berimbas pada apakah Anda bisa memimpin suatu jenis latihan dengan baik. Football Manager 2015 - 030 Memimpin latihan? Ya! Seperti layaknya coach yang Anda rekrut, Anda dapat menjadi person in charge untuk suatu jenis latihan yang akan dijalani oleh tim Anda. Bila Anda memilih untuk lebih condong menjadi Tracksuit Head Coach, tentunya Anda akan memiliki kemampuan yang baik untuk memimpin latihan seperti Attacking, Ball Control, Shooting, dan Defending. Tetapi, bila Anda memilih menjadi Tactical Head Coach, kemungkinan besar Anda akan lebih cocok menjadi pemimpin untuk latihan Tactical. Sayangnya, hanya sebatas itu saja implementasi “keterlibatan langsung” Anda dalam latihan di FM2015 di samping apa yang sudah ada di game-game sebelumnya dari seri ini, seperti penjadwalan latihan tim maupun latihan individu. Namun, adanya tambahan seperti ini membuat Sports Interactive memiliki kemungkinan dihadirkannya fitur baru terkait latihan di game-game Football Manager yang akan datang. Mari kita tunggu saja!

Battlefield 4 Unjuk Pesona DLC Terakhir – Final Stand

$
0
0
Battlefield 4 Final Stand (26)

Battlefield 4 Final Stand (26)

Tahun 2014 memang menjadi tahun yang cukup unik untuk EA. Bagaimana tidak? Setelah bertempur dengan cukup frontal melawan Call of Duty setiap tahunnya lewat rotasi Medal of Honor – Battlefield yang berlangsung secara rutin, EA memutuskan untuk tidak merilis seri Battlefield apapun tahun ini. Setelah masa beta yang mengundang cukup banyak kritik, si seri unik yang dikembangkan Visceral – Battlefield Hardline akhirnya dipastikan mundur ke tahun 2015 mendatang. Untungnya, untuk mereka yang merindukan sensasi gameplay multiplayer Battlefield yang epik, masih ada satu harapan terakhir. Benar sekali, kita tengah membicarakan DLC terakhir Battlefield 4 – Final Stand.

Berbeda dengan DLC-DLC yang dirilis sebelumnya, Final Stand ternyata membawa Anda ke dalam skenario perang yang lebih modern, sedikit mengintip sensasi Battlefield masa depan. Menjadikan Russia sebagai setting utama dan hadir dengan empat ekstra map: Operation Whiteout, Hammerhead, Giants of Karelia, dan Hanger 21, EA merilis sebuah trailer terbaru untuk memberikan sedikit gambaran “lompatan” teknologi yang diusung. Anda akan berhadpaan dengan snowmobile, hovertank – tank besar yang melayang di atas tanah, drone terbang, bahkan hingga rail gun yang juga disempatkan di dalamnya. DLC ini sendiri mulai tersedia untuk para pemilik akun Premium.

Battlefield 4 Final Stand (1)

 

Battlefield 4 Final Stand (3)

Battlefield 4 Final Stand (4)

Battlefield 4 Final Stand (5)

Battlefield 4 Final Stand (6)

 

Battlefield 4 Final Stand (8)

Battlefield 4 Final Stand (9)

Battlefield 4 Final Stand (10)

Battlefield 4 Final Stand (11)

Battlefield 4 Final Stand (12)

Battlefield 4 Final Stand (13)

Battlefield 4 Final Stand (14)

Battlefield 4 Final Stand (15)

Battlefield 4 Final Stand (16)

Battlefield 4 Final Stand (17)

Battlefield 4 Final Stand (18)

Battlefield 4 Final Stand (19)

Battlefield 4 Final Stand (20)

Battlefield 4 Final Stand (21)

Battlefield 4 Final Stand (22)

Battlefield 4 Final Stand (23)

Battlefield 4 Final Stand (24)

Battlefield 4 Final Stand (25)

Battlefield 4 Final Stand (26)

Battlefield 4 Final Stand (27)

Battlefield 4 Final Stand (28)

Battlefield 4 Final Stand (29)

Battlefield 4 Final Stand (30)

Battlefield 4 Final Stand (31)

Battlefield 4 Final Stand (32)

Battlefield 4 Final Stand (33)

Jadi, untuk Anda yang selama ini memimpikan Battlefield 2143 yang tidak kunjung diumumkan oleh EA, apalagi dengan DICE yang tengah sibuk dengan Star Wars Battlefront, DLC Final Stand ini menjadi alternatif yang terdengar menarik. Rail gun di Battlefield? Holy..

Bungie Akhirnya Rilis Update Besar untuk Destiny

$
0
0
Destiny-jagatplay-part-2-101-600x337

Destiny-jagatplay-part-2-101-600x337

Destiny_20140911012538 Bungie akhirnya meluncurkan update besar-besaran untuk game andalan mereka, Destiny. Update tersebut dilakukan sebagai respon dari feedback yang selama ini diutarakan oleh para gamer. Bungie memberikan berbagai konten menarik melalui update 1.0.3 ini. Misalnya kehadiran fitur voice chat yang memungkinkan gamer untuk berkomunikasi lebih mudah. Ada pula mode chat baru bernama Team Chat. Gamer juga bisa berkomunikas dengan voice chat di tengah matchmaking. Berbagai perbaikan dari masalah yang banyak dikeluhkan oleh para gamer juga dibawa bersama update tersebut. Setelah update, rating Defense dan Attack akan berdampak pada seberapa besar damage yang bisa dihasilkan dan diterima dari gamer lainnya. Bungie akhirnya membenahi dan menambahkan beberapa fitur yang selama ini diminta gamer dalam sebuah update besar. Yang paling menarik, Bungie juga menghadirkan Event Iron Banner yang mulai dibuka hari ini dan akan berlangsung hingga tanggal 24 November 2014 mendatang. Setelah event itu berakhir, semua rangking akan di-reset oleh Bungie. Ada beberapa catatan khusus untuk Iron Banner. Yang pertama adalah gamer harus mencapai level 20 ke atas untuk bisa memimpin tim, sementara level di bawah 20 hanya bisa menjadi pengikut. Selain itu, Lord Saladin kini memiliki 5 ranking reputasi. Fitur baru pun tersedia, yakni Tempered Buff dan Reforging. Bagaimana dengan Anda? Sudah melakukan update? Bagi yang belum, perlu diingat bahwa update kali ini berukuran sangat besar, yakni 2,44 GB. So, siapkan internet Anda sebelum melakukan update.

Take Two: Kekerasan di GTA V Adalah Sebuah Seni!

$
0
0
gta v pc5

gta v pc5

gta v new19 Segudang senjata di tangan, kebebasan untuk melakukan banyak hal tanpa konsekuensi yang berarti, dan menjadikannya sebagai sarana untuk bersenang-senang, tidak mengherankan jika GTA selalu memicu kontroversi. Fakta bahwa Anda bisa membantai orang tidak bersalah di tepi jalan, terlibat dalam aktivitas prostitusi, hingga merampok bank besar seringkali diasosiasikan oleh orang awam, sebagai motivator utama yang mendorong tindak kriminalitas di dunia nyata. Walaupun penelitian sudah membuktikan tidak ada hubungan kuat antara konten video game dan tingkat agresivitas gamer, pendapat sulit untuk berubah. Take-Two sebagai publisher, meminta dunia melihat kekerasan di GTA V sekedar sebagai sebuah ekspresi seni. Hal ini diungkapkan oleh CEO Take-Two – Strauss Zelnick dalam wawancaranya dengan Bloomberg TV. Menanggapi kontroversi yang selalu menyelimuti rilis GTA, Zelnick menyebut bahwa franchise andalan dari Rockstar ini seharusnya dilihat sebagai sebuah bentuk seni,dan seni tidak selalu harus mengakar pada keindahan. GTA V mengambil dunia kriminalitas sebagai setting utama, sebuah dunia yang keras, dan ia harus memproyeksikan hal tersebut dengan baik. Ia juga menyebut bahwa tingkat kekerasan yang sama juga ditawakan oleh banyak program televisi dan film. GTA V berbagi “semesta” yang sama di sana. Apalagi mengingat seri ini menawarkan ratusan jam gameplay untuk dinikmati. CEO Take-Two ingin gamer melihat GTA V sebagai sebuah seni, dan seni tidak harus selalu memproyeksikan keindahan. GTA V versi new-gen akhirnya dirilis untuk Playstation 4 dan Xbox One (yang akan kami preview dalam waktu dekat), sementara versi PC baru akan meluncur pada 27 Januari 2015 mendatang. Bagaimana dengan Anda sendiri? Apakah Anda pernah merasa bahwa beragam aksi kekerasa yang bisa Anda lakukan di GTA sebagai sesuatu yang terlalu “berlebihan”?  

Review Corsair Gaming K70 RGB: Bermain Ditemani Simfoni Warna!

$
0
0
Corsair Gaming K70 RGB

Corsair Gaming K70 RGB

Tuntutan yang harus dipenuhi oleh peralatan untuk gamer belakangan ini semakin berat saja. Bukan saja ia harus mampu menyediakan performa yang mantap untuk mendukung kegiatan bermain game dalam jangka waktu lama, akan tetapi harus pula terlihat seksi dan menarik. Untuk menjawab tantangan tersebut, Corsair Gaming K70 RGB menampilkan keyboard mekanik gaming yang bukan saja memiliki bentuk menarik, tetapi juga didukung oleh driver dengan banyak fungsi dan kokoh. Keyboard ini terlihat garang dan sangat cocok untuk gamer yang hidupnya selalu penuh petualangan. Apa saja yang membuat Corsair Gaming K70 RGB lebih menonjol bila dibandingkan dengan keyboard mekanik gaming lain? Biasanya patokan utama untuk menentukan performa dari sebuah keyboard mekanik adalah jenis saklar mekanik yang digunakan di setiap tombolnya. Corsair Gaming K70 RGB menggunakan Cherry Red yang notabene merupakan saklar keyboard mekanik terbaik untuk gaming. Lalu keyboard ini juga menambahkan cahaya untuk menerangi tombolnya; satu hal yang membedakan keyboard biasa dengan gaming. Corsair Gaming K70 RGB semakin memperkokoh performanya dengan driver yang dapat di-download dari website resminya: www.corsair.com – dan kejutan baru muncul dari driver tersebut. Bukan saja melengkapi kemampuannya, seakan ia mampu memberikan kehidupan baru dari sekadar keyboard gaming biasa menjadi luar biasa. Penggunaan Cherry Red diperlihatkan dengan gamblang.

Cherry Red, Saklar Gaming Sejati

Penggunaan saklar mekanik Cherry Red dalam Corsair Gaming K70 RGB merupakan keputusan terbaik yang diambil untuk melengkapi keyboard gaming mekanik ini. Bila dibandingkan dengan saklar yang biasa ditemukan dalam keyboard mekanik lain, baik keyboard khusus gaming maupun tidak, saklar ini memiliki keistimewaan yang membuatnya nyaman ketika digunakan. Berbeda dengan keyboard lain, kaki yang dapat ditemukan di sini ada empat. Keuntungan dari Cherry Red adalah tekanan yang dibutuhkan untuk mengaktifkannya lebih besar dari Cherry Blue yang biasa digunakan untuk mengetik dan lebih kecil dari Cherry Black yang umum digunakan di keyboard mekanik gaming. Selain itu ia juga tidak mengeluarkan bunyi klik khas milik Cherry Blue. Lalu apa efeknya pada Corsair Gaming K70 RGB? Penggunaan Corsair Gaming K70 RGB dalam beragam kegiatan, terutama ketika bermain beragam jenis game, memperlihatkan kelebihan dari Cherry Red. Karena ia tidak membutuhkan tekanan sebesar Cherry Black, maka perasaan menekan dalam yang dimiliki Cherry Black tidak ditemukan di Corsair Gaming K70 RGB. Maka respon ketika bermain mengalami peningkatan berkat kecilnya usaha penggunanya untuk melakukan sesuatu. Hand rest terbuat dari bahan karet yang lembut untuk kenyamanan bermain. Keuntungan lain dari penggunaan saklar mekanik adalah kemampuan untuk menekan sebanyak apapun tombol dalam waktu bersamaan. Mungkin keadaan ini jarang muncul ketika Anda mengetik. Namun, hal ini sering terjadi ketika Anda bermain game, terutama ketika memainkan game action dengan banyak fungsi yang perlu dilakukan bersamaan. Namun, hal ini terkadang membuat pengguna yang ingin menggunakannya untuk mengetik melakukan kesalahan kecil. Biasanya karena jari Anda tidak sengaja sekilas sedikit menekan tombol lain di samping yang ingin ditekan. Lalu bagaimana dengan kegiatan selain gaming seperti mengetik? Anda akan membutuhkan waktu penyesuaian yang cukup banyak untuk mampu menggunakannya dengan baik. Sebabnya adalah karakteristik keyboard cukup tinggi bila dibandingkan dengan keyboard biasa. Walaupun Corsair Gaming K70 RGB memiliki empat kaki penopang yang membuatnya dapat dimiringkan dalam dua sudut, tetapi hal ini tetap kurang membantu. Solusi terbaik untuk menggunakan keyboard ini dengan baik adalah dengan meninggikan posisi mengetik Anda. Bahan alumunium membuat body keyboard ini lebih kokoh.

Bentuk Kokoh dan Jantan

Kokoh dan jantan merupakan perwakilan kata yang tepat untuk keyboard ini dalam hal tampilannya. Corsair Gaming K70 RGB menggunakan bahan alumunium yang kokoh untuk melindunginya dari benturan dan hantaman. Walaupun belum dibuktikan dalam stress tes hantaman, Corsair Gaming K70 RGB tampak sangat kokoh untuk penggunaan setiap hari. Selain itu ia juga menggunakan kabel yang dilindungi oleh jalinan serat kuat untuk melindunginya dari elemen luar. Tombol fungsi untuk musik disertakan supaya Anda tidak repot keluar game untuk mengaturnya. Untuk mendukung penggunaan dalam waktu lama, Corsair Gaming K70 RGB memiliki hand rest yang terbuat dari karet nyaman. Hal ini membuat tangan penggunanya tidak mudah slip dan melindungi pergelangannya dari rasa sakit akibat menekan pinggir keyboard dalam waktu lama. Keuntungan yang sangat berguna untuk gamer. Sebab biasanya mereka baru akan sadar rasa sakit di pergelangan tersebut setelah menyelesaikan sesi bermainnya. Kabel dibuat lebih kuat dengan dukungan jalinan serat.

EA: Xbox One Mulai Mengejar Cepat Playstation 4

$
0
0
ps-4-vs-xbox-one-600x337

ps-4-vs-xbox-one-600x337

ps-4-vs-xbox-one-600x337 Persaingan antara dua konsol generasi terbaru – Xbox One dan Playstation 4 memang menjadi pertempuran panas yang selalu menarik untuk disimak. Ada begitu banyak kontroversi yang lahir ketika kedua konsol ini diperkenalkan untuk pertama kali, termasuk perbedaan kebijakan yang signifikan. Lebih kuat di sisi performa dan impresi pertama yang kuat karena kebijakan lawas yang tetap ia pertahankan sejak awal, konsol dari Sony – Playstation 4 memang berada di atas angin. Tidak hanya dari sekedar popularitas, tetapi juga dari akumulasi tingkat penjualan di seluruh dunia. Kini, merayakan “ulang tahun” pertama dari kedua konsol ini, bagaimanakah kekuatan peta persaingan saat ini? Di mata publisher raksasa – EA, Xbox One sudah melakukan strategi yang maksimal untuk mengejar ketertinggalan mereka. Menurut CFO EA – Blake Jorgensen, Xbox One kini mulai mengejar cepat ketertinggalan mereka terhadap Playstation 4, terutama dari sisi penjualan. Dengan beberapa kebijakan populer yang mereka tempuh – termasuk penurunan harga sementara USD 50 yang juga berlaku di beragam bundle game raksasa yang tersedia, Xbox One mulai membuktikan diri sebagai sebuah konsol generasi terbaru yang menarik untuk dimiliki. Jorgensen juga memprediksikan bahwa liburan akhir tahun 2014 ini akan menjadi “masa keemasan” konsol generasi terbaru, dengan lebih dari 25 juta unit konsol akan terjual. CFO EA menyatakan bahwa kebijakan penurunan harga sementara Xbox One untuk menyambut masa liburan, yang juga berlaku di bundle game raksasa mereka, membuat konsol ini mulai mengejar cepat ketertinggalan mereka dari Playstation 4. Playstation 4 saat ini memang masih memimpin dari sisi penjualan – dengan lebih dari 13.5 juta unit tercatat terjual di seluruh belahan dunia, sementara Xbox One masih berkisar di angka 10 juta. Apakah penurunan harga dan beberapa game eksklusif tahun ini benar-benar akan mampu membuat Xbox One menyusul Playstation 4? Kita tunggu saja.
Viewing all 14784 articles
Browse latest View live