Ketika hadir di PC, Planetside 2 tampil begitu masif dan mampu menghadirkan visual dan gameplay yang cukup baik. Tak heran, saat dipastikan akan meluncur untuk PS4, banyak gamer yang sudah tidak sabar hal itu segera menjadi kenyataan.
Lalu, seperti apa kira-kira penampilan Planetside 2 di PS4 nanti? Dengan hardware yang kabarnya lebih bertenaga dibanding pesaing utamanya, Xbox One, gamer tentunya berharap pihak developer mampu menghadirkan sesuatu yang luar biasa, atau setidaknya sebaik versi PC.
Sayangnya, pihak developer sendiri justru mengakui bahwa PS4 bukan konsol yang sempurna. Creative Director Planetside 2, Matt Higby, menyebut CPU PS4 tergolong lemah dan menjadi penyebab bottleneck!
“Bottleneck sebenarnya ada pada CPU. Dari segi grafis, gamer akan terpesona dengan apa yang mereka lihat di PS4. Kekurangan yang kami dapatkan lebih kepada CPU dibanding GPU. Ini karena ada banyak pemain yang bergerak di layar sekaligus. Semua animasi dan audio terasosiasi dengan semua karakter tersebut. Semua itu lebih membutuhkan CPU, bukan GPU,” kata Higby.
Ia menambahkan, kekurangan tersebut bisa menyebabkan frame-rate menjadi rendah. Inilah yang belakangan coba mereka optimalkan agar Planetside 2 versi PS4 mampu memberikan frame-rate yang stabil, dan bukan sekadar menjual visual yang menawan.
“Saat ini (Planetside 2) berjalan di 1080p. Kami masih mencoba untuk memungkinkan 60fps. Kami ingin mendapatkan frame-rate yang solid. Jadi, jika nantinya kami menghadirkan 30fps itu karena kami ingin 30fps yang benar-benar solid (tidak naik-turun),” pungkas Higby.
Apapun hasilnya nanti, tentunya pihak developer tidak mau membuat gamer kecewa. Masih ada waktu bagi mereka untuk terus mengoptimalisasi agar Planetside 2 bisa berjalan dengan maksimal di konsol PS4. Kita tunggu saja!
↧
Dev. Planetside 2: CPU Playstation 4 Bottleneck!
↧
Review Dragon Age – Inquisition: Pengalaman RPG Super Epik!
Hampir semua gamer penggemar RPG Barat yang sempat mencicipi Dragon Age Origins di masa lalu tentu sangat memahami pesona franchise racikan Bioware yang satu ini. Kesempatan untuk menikmati sebuah petualangan keren di dunia fantasi penuh dengan iblis dan naga yang harus dimusnahkan, Dragon Age juga mengusung kekuatan Bioware di dalamnya – sebuah skenario penuh pilihan dan rangkaian konsekuensi yang harus dihadapi. Sayangnya, pesona tersebut sempat terenggut di seri kedua yang akhirnya berbuntut pada banyak kritik pedas. Bioware berjanji akan “memperbaiki” nama besar franchise tersebut di seri terbaru – Dragon Age: Inquisition yang akhirnya meluncur ke pasaran.
Anda yang sempat membaca preview kami sebelumnya tentu saja sudah punya sedikit gambaran akan pesona seperti apa yang ditawarkan oleh game yang satu ini. Dengan kekuatan Frostbite Engine 3.0, ia memang tampil sebagai seri dengan kualitas visualisasi yang mumpuni, apalagi dengan rangkaian desain karakter dan dunia dari Bioware yang memesona. Kembali ke akar Origins dengan menyuntikkan mode tactical di dalamnya, Inquisitions ternyata menawarkan lebih dari sebuah game action RPG yang selama ini Anda kenal. Ia tampil sebagai proyek generasi terbaru yang tidak hanya tampil lebih memesona secara kosmetik, tetapi juga menawarkan fitur baru yang kian memperkaya pengalaman yang ada.
Lantas, apa yang ditawarkan oleh Dragon Age: Inquisitions ini? Mengapa kami menyebutnya sebagai pengalaman RPG super epik? Review ini akan membahasnya lebih dalam untuk Anda.
Plot
Thedas adalah gudang ancaman, dua seri Dragon Age sebelumnya tampaknya sudah cukup untuk membuktikan hal tersebut. Terjangan para Darkspawn, perang antar faksi dan ras, konflik politik di kerajaan-kerajaan besar, hingga akhir dunia yang seolah sudah berada di ujung mata menghiasi dunia fantasi yang satu ini. Namun dari kegelapan inilah, muncul kisah-kisah kepahlawanan yang luar biasa. Sebuah takdir yang tampaknya menunggu Evelyn – karakter utama yang kami gunakan di Dragon Age: Inquisition. Tidak ada yang bisa memberikan penjelasan yang pasti apa yang membuat langit Thedas robek dan melahirkan sebuah pilar energi hijau yang jatuh ke bumi. Kejadian yang sama tidak hanya menewaskan petinggi Chantry yang sangat dihormati – The Divine, tetapi juga melahirkan Evelyn – yang secara misterius berhasil selamat dari tragedi yang satu ini. Tidak hanya selamat, ia juga mengemban sebuah kekuatan misterius bernama “Anchor” yang membuat tangannya berkilau hijau, sesuatu yang tidak pernah ditemukan di Thedas sebelumnya. Di bawah investigasi tangan kanan The Divine – Cassandra dan Leliana, fungsi Anchor ini ternyata tumbuh menjadi sesuatu yang krusial. Evelyn memiliki kemampuan untuk mengendalikan Rift – gerbang hijau yang tampaknya menghubungkan dunia Iblis dan Thedas itu sendiri. Gerbang sama yang juga merobek langit dunia yang seharusnya indah ini. Dengan kemampuan Evelyn, Thedas punya kesempatan untuk bangkit. Di tengah kosongnya kepemimpinan Chantry, Cassandra dan Leliana memutuskan untuk “menghidupkan” kembali sebuah unit khusus – The Inquisition sebagai respon tanggap darurat untuk menyelamatkan Thedas – tentu saja dengan misi utama untuk menutup portal raksasa yang menjulang ke angkasa tersebut. Merekrut lebih banyak tenaga dan terlibat dalam misi-misi penting di dua region besar Thedas – Orlais dan Ferelden untuk mengumpulkan dukungan, The Inquisition yang berbasis di Haven akhirnya mengumpulkan kekuatan yang cukup untuk menutup portal raksasa tersebut. Evelyn melakukan tugas tersebut dengan sempurna. Namun kembalinya langit Thedas tidak serta merta menjadi akhir perjalanan, bahwa dunia ini akan damai. Pilar hijau ini hanyalah awal dari lebih banyak tragedi. Di tengah usaha menikmati kedamaian ini, sebuah serangan mendadak justru meluluhlantakkan The Inquisition. Haven hancur berantakan di tengah terjangan para pasukan Tevinter yang begitu masif. Dengan basis pertahanan yang begitu buruk dan jumlah orang yang minim, Evelyn tidak bisa bertahan lama. Di tengah kekacauan ini pulalah, ia bertemu dengan sang otak di belakang semua konflik yang ada – sebuah makhluk bernama – Corypheus yang juga menunggangi seekor naga besar yang dipercaya merupakan Archdemon – sumber dari kekuatan menakutkan – Blight. Kekuatan Corypheus akhirnya berhasil menundukkan The Inquisition, membunuh banyak orang, dan hampir membuat Evelyn sendiri meregang nyawa. Tetapi ujung tombak harapan Thedas tersebut tidak menyerah. Dibantu oleh sang anggota Inquisition lain dari ras Elf – Solas, The Inquisition akhirnya bertahan hidup dan menemukan “rumah” baru – Skyhold. Dari sekedar menghancurkan pilar hijau, mereka kini memiliki satu misi penting – menemukan cara dan kekuatan yang cukup untuk menundukkan Corypheus yang penuh dengan tipu muslihat. Sebagai sebuah cerita berkelanjutan, Anda tentu saja akan bertemu dengan banyak karakter ikonik Dragon Age di masa lalu yang kini tampil dengan visual dan kepribadian yang lebih dewasa. Lantas, apa sebenarnya rencana Corypheus? Siapa pula Evelyn dan mengapa ia bisa selamat dari ledakan Rift di awal? Apakah The Inquisition akan mampu bertahan? Semua jawaban dari pertanyaan ini bisa Anda dapatkan dengan memainkan Dragon Age: Inquisition ini.↧
↧
GTA V Jadi Game Terlaris Inggris Sepanjang Sejarah!
Kini Rockstar siap meraih kesuksesan serupa dengan kembali merilis GTA V di platform new-gen dan PC. Selain menawarkan visual yang jauh lebih baik, Rockstar pun menjejalinya dengan beberapa fitur baru yang menarik, seperti mode First-Person Shooter.
Tanggapan gamer ternyata sangat positif. Bahkan, mereka yang telah memainkan GTA V di platform last-gen kembali tergoda dengan penawaran Rockstar. Di Inggris contohnya. GTA V langsung menguasai penjualan game di Negeri Ratu Elizabeth itu melewati judul-judul AAA lainnya.
Yang menarik, GTA V saat ini menjadi game dengan penjualan terbesar sepanjang sejarah di Inggris! Sayangnya ChartTrack tidak bisa membeberkan berapa angka penjualan pastinya. Keberhasilan GTA V tersebut melampaui rekor yang dicatatkan oleh pemegang tahta sebelumnya, Call of Duty: Black Ops.
Untuk lebih lengkapnya, berikut daftar 10 game dengan penjualan terbesar di Inggris, selama satu pekan yang pencatatannya ditutup pada 22 November 2014 lalu:
- Grand Theft Auto V
- Far Cry 4
- Call of Duty: Advanced Warfare
- FIFA 15
- Dragon Age: Inquisition
- Assassin’s Creed Unity
- WWE 2K15
- LEGO Batman 3: Beyond Gotham
- Minecraft: PlayStation Edition
- Halo: The Master Chief Collection
↧
Developer Bioshock Bangkit Kembali?
Tidak ada yang lebih menyedihkan selain melihat developer yang berhasil menelurkan game-game dengan kualitas terbaik di mata Anda, ternyata harus berujung pada kehancuran. Terlepas dari respon gamer dan media review yang selalu positif akan produk yang mereka hasilkan, ada banyak pertimbangan yang akhirnya berujung pada kondisi seperti ini – termasuk tingkat penjualan yang tidak memuaskan atau karena alasan pribadi talenta yang berdiri di belakang studio tersebut. Hal tersebut lah yang terjadi dengan Irrational Games. Berhasil menelurkan Bioshock Infinite yang fantastis, ia justru ditutup sang publisher – 2K Games tanpa alasan yang jelas. Namun tampaknya menolak mati, sinyal-sinyal kehidupan Irrational Games terlihat kembali di permukaan.
Ditutup pada bulan Februari 2014 yang lalu, Irrational Games bahkan kehilangan Ken Levine yang saat ini dipercaya untuk menangani proyek game lebih kecil yang belum diumumkan kepada publik. Namun siapa yang menyangka, di tengah tenangnya masa berduka tersebut, Irrational justru memperlihatkan sinyal bahwa ia menolak mati. Sebuah lamaran pekerjaan dirilis ke publik melalui situs resmi mereka – mencari seorang Senior Programmer dan IT Manager yang baru. Lamaran ini sendiri baru dirilis dalam waktu dekat ini. Apakah ini kita akan melihat kembali aksi Irrational Games di masa depan? Baik perwakilan dari Irrational, 2K Games, ataupun Take Two belum memberikan komentar apapun.
Sebagai salah satu gamer yang menikmati seri Bioshock, menjadi harapan pribadi kami untuk melihat developer kawakan yang satu ini bangkit kembali dan menelurkan lebih banyak game keren untuk kita nikmati. Fingers crossed..
↧
Demo Final Fantasy XV Mungkin Hanya Bersifat Sementara
Populasi gamer penggemar JRPG mungkin tengah terbagi ke dalam dua kubu besar – mereka yang sudah muak atau masih menunggu sabar kehadiran Final Fantasy XV yang sudah dikembangkan selama lebih dari tujuh tahun terakhir ini. Gelombang optimisme memang sedikit mengalir setelah helm tanggung jawab proses pengembangan sudah diserahkan Square Enix dari Tetsuya Nomura ke Hajime Tabata. Berbeda dengan Nomura yang lebih terkenal lewat sifat pendiamnya, Tabata secara konsisten melemparkan informasi-informasi baru terkait Final Fantasy XV – dari trailer gameplay hingga demonstrasi engine Luminous yang ia usung. Bagian yang paling menarik? Tentu saja demo yang direncanakan akan dirilis tahun 2015 mendatang. Namun ada satu informasi baru yang mungkin akan mengecewakan.
Didistribusikan sebagai ekstra konten untuk rilis Final Fantasy Type-0 HD nanti, demo Final Fantasy XV menjadi salah satu motor pendorong efektif untuk meningkatkan penjualan proyek HD Remaster tersebut. Namun alih-alih mendistribusikannya secara permanen, Tabata ternyata punya wacana untuk hanya menyediakan demo ini dalam waktu yang terbatas. Hal ini ia ungkapkan dalam wawancara dengan Square Enix Presents belum lama ini.
Daripada menjadikannya demo yang terus menerus bisa diakses, Tabata ingin menutupnya setelah periode waktu tertentu. Hal ini ia sebut sebagai cara untuk membuat eksistensi demo ini sendiri terasa spesial. Walaupun demikian, Tabata mengungkapkan bahwa hal ini masih sekedar wacana dan belum ada keputusan yang pasti soal metode distribusi ini. Satu yang pasti, ia memastikan bahwa demo FF XV hanya bisa didapatkan via unduhan dan bukan berasal dari konten in-disc FF Type-0 HD Remaster itu sendiri.
Demo ini sendiri akan memuat konten sekitar 2-4 jam, tergantung pada seberapa “rajin” aksi eksplorasi yang dilakukan oleh gamer. Sayangnya, Tabata masih belum bisa memberikan kepastian kapan Final Fantasy XV untuk Playstation 4 dan Xbox One. Please don’t do it, Tabata..
↧
↧
Batman: Arkham Knight Unjuk Gameplay Terbaru
Antisipasi gamer memang sempat meninggi untuk menantikan akhir tahun 2014 ini – dengan begitu banyak game “raksasa” yang siap menunggu untuk dimainkan. Salah satu yang sangat dinantikan tentu saja proyek generasi terbaru perdana dari Rocksteady Studios, sekaligus seri yang disebut-sebut bakal menjadi penutup – Batman: Arkham Knight. Lewat serangkaian screenshot dan trailer yang dirilis selama beberapa bulan terakhir, Rocksteady memperlihatkan alasan mengapa Arkham Knight akan tampil memesona. Namun sayangnya, di tengah semua penantian ini, berita penundaan justru menyelimuti seri yang satu ini. Rocksteady mengaku butuh waktu untuk menyempurnakan Batman: Arkham Knight hingga tahun 2015 mendatang. Trailer terbaru yang dirilis ini seolah menjadi jaminan bahwa penantian tersebut akan terbayarkan manis.
Batman: Arkham Knight akhirnya memperlihatkan sekelibat gameplay terbaru di trailer teranyar yang mereka rilis, bertajuk “Ace Chemicals Infiltration – Part 1” – satu dari tiga bagian yang akan dirilis sebelum akhir tahun ini. Anda bisa melihat aksi sang ksatria kegelapan, yang berjuang seorang diri, menginflitrasi dan menghancurkan para kriminal di sebuah pabrik kimia, dalam usaha mencari Scarecrow.
Gameplay ini memperlihatkan banyak hal baru, selain penampakan ekstra sang tokoh antagonis utama – Arkham Knight di dalamnya. Batman memperlihatkan aksi takedown dengan menggunakan beragam objek dan lingkungan di sekitarnya, sembari keluar dan masuk Batmobile yang beraksi garang. Kian memperlihatkan alasan mengapa ia pantas untuk dinantikan.
Batman: Arkham Knight sendiri rencananya akan meluncur pada 2 Juni 2015 mendatang untuk Playstation 4, Xbox One, dan tentu saja – PC. Looks really awesome!
↧
Daigo Reka Ulang Momen Historis Street Fighter Miliknya!
Berapa banyak dari Anda yang sempat mengenal nama Daigo Umehara? Sebagian besar dari Anda yang cukup mengikuti perkembangan genre fighting tentu sudah tidak asing dengan salah satu pemain pro Street Fighter terbaik dunia ini. Namanya melambung tidak hanya karena prestasi yang berhasil ia telurkan selama karirnya di franchise game fighting tersukses dari Capcom ini, tetapi juga karena beragam momen historis yang ia rangkai lewat beragam gerakan “mustahil” yang kian mempertontonkan skill-nya. Salah satu yang sulit untuk dilupakan? Tentu saja bagaimana ia berhasil melakukan gerakan Parry gerakan spesial Chun-Li yang digunakan lawannya sebanyak 17 hit, melawan balik, dan menang. Sekedar keberuntungan? Tunggu dulu.
Momen yang terus dibicarakan di industri game itu ternyata sudah berlalu 10 tahun, di ajang Evo Match 2004 antara Daigo yang menggunakan Ken – melawan Justin yang di kala itu, menggunakan Chun Li. Untuk merayakan “ulang tahun” ke-10 momen tersebut, sebuah event khusus bernama – Moment 37 Reloaded diselenggarakan – mempertemukan kembali Daigo dan Justin di Street Fighter III: 3rd Strike dengan karakter yang sama.
Namun siapa yang menyangka, Daigo ternyata benar-benar bisa mereka ulang momen historis yang ia ciptakan 10 tahun lalu. Berada dalam kondisi yang sama, Daigo kembali melakukan parry 17-hit sempurna dari Justin tanpa cela. Namun bedanya, Chun Li yang memegang kemenangan untuk event kali ini.
Evo Moment 37 (2004)
Moment 37 Reloaded (2014)
Sebuah alasan mengapa Daigo Umehara tetap berhak menyandang gelarnya sebagai “The Beast”. This is guy is just so…frakking imbalance..↧
Dark Souls II Menuju Playstation 4 dan Xbox One!
Tingkat kesulitan tinggi dan gameplay yang membutuhkan ekstra kehatian-hatian dan eksekusi gerakan yang presisi, semua hal inilah yang membuat franchise action RPG dari From Software – Dark Souls meraih popularitasnya yang luar biasa. Momentum yang diraih developer yang dulu sempat terkenal lewat seri Armored Core ini memang tidak disia-siakan. Mereka langsung mengumumkan Bloodborne – sebuah game “suksesor” dengan ciri mekanik sama, eksklusif untuk Playstation 4. Kualitas visualisasi yang lebih baik dengan ekstra fitur baru menjadikannya sebagai salah satu game yang paling diantisipasi. Lantas, bagaimana dengan gamer Xbox One dan PC? Tenang saja, From Software punya satu ekstra kejutan.
Bandai Namco secara resmi mengumumkan Dark Souls II: Scholar of the First Sin – sebuah rilis ulang yang tidak hanya akan memuat 3 DLC utama seri yang satu ini, tetapi juga mendapatkan platform rilis baru – Playstation 4 dan Xbox One! Dengan performa platform yang lebih kuat, Bandai Namco menjanjikan kualitas visualisasi yang menawan, tidak hanya untuk konsol generasi terbaru tersebut, tetapi juga PC dengan kemampuan DirectX 11.
Suntikan konten baru juga ditawarkan dari jumlah musuh yang lebih bervariasi dan mematikan, lebih banyak NPC, penempatan musuh yang berbeda, hingga jumlah pemain dalam multiplayer yang ditambah. Sementara untuk gamer yang sudah memiliki Dark Souls II di platform manapun sebelumnya, semua ekstra konten ini akan ditawarkan secara cuma-cuma lewat update besar-besaran di masa depan. Benar sekali, gamer PC yang sudah memiliki Dark Souls II akan bisa menikmati fitur DirectX 11 ini tanpa biaya!
Dark Souls II: Scholar of the First Sin ini sendiri rencananya akan dirilis pada 7 April 2015 mendatang. Hell yeah, it’s Dark Souls II: Remastered with a fancy name!
↧
Dev. Evolve Minta Bantuan Gamer Tentukan Nama Monster Baru
Evolve tampil cukup menawan di tahap Big Alpha yang mereka gelar beberapa waktu yang lalu. Meski tentunya masih banyak kekurangan di sana-sini, sekilas gamer bisa mendapatkan gambaran seperti apa keseruan yang akan disajikan Turtle Rock Studios ketika Evolve dirilis nanti.
Selama tahap Big Alpha yang lalu, Turtle Rock Studios membuka kesempatan bagi para gamer yang telah mencicipi Evolve untuk memberikan feedback. Tujuannya tak lain agar game ini bisa memenuhi segala ekspektasi para gamer di seluruh dunia.
Setelah Big Alpha, pihak developer kembali meminta masukan dari para gamer. Kali ini bukan terkait gameplay, tetapi soal nama monster keempat di Evolve. Ada empat pilihan nama yang bisa dipilih, yakni Juggernaut, Titan, Colossus, dan Behemoth.
Meski begitu, penampakan dari monster keempat tersebut belum terungkap. Turtle Rock hanya memberi teaser yang menunjukkan bahwa monster ini lebih besar dari Goliath.
Pihak developer tak lupa menjelaskan bahwa monster keempat tersebut bisa didapatkan oleh gamer yang membeli Evolve melalui tahap pre-order. Bagi yang tidak melakukan pre-order, Turtle Rock akan merilisnya melalui DLC ‘Monster Expansion Pack’.
Bagaimana menurut Anda? Nama apa yang lebih cocok diberikan kepada monster keempat ini? Jika ingin berpartisipasi dalam voting, langsung saja menuju website surveymonkey.com (#NAMETHATMONSTER) sebelum 1 Desember 2014 mendatang. I think, i prefer the Behemoth one..
↧
↧
Preview WWE 2K15 (New-Gen): Uji Coba Generasi Terbaru!
Sebagian besar dari Anda tentu mengenal apa itu WWE. Bukan, kita tidak tengah membicarakan organisasi nirlaba yang berjuang untuk melindungi lingkungan hidup dengan logo pandanya yang lucu. Kita tengah membicarakan sebuah arena “pertarungan” yang dulu, mempertemukan karakter-karakter ikonik seperti The Rock, Stone Cold, Big Show, dan si legendaris – The Undertaker. Sayangnya, setelah kontroversi yang sempat mengikuti “Smackdown!” di masa lalu karena dianggap mempromosikan kekerasan di kalangan anak-anak, tidak ada media lain untuk mengikuti beragam perkembangan drama panggung gulat hiburan ini selain via dunia maya. Salah satu alternatif lain? Lewat beragam game yang secara konsisten dirilis 2K Sports selama beberapa tahun terakhir ini. Namun ada yang spesial dengan seri untuk tahun 2014 ini – WWE 2K15.
Kesan Pertama
Antisipasi untuk proyek WWE 2K15 di tahun 2014 ini memang terhitung cukup tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Bagaimana tidak? Mengakar pada kesuksesan 2K Sports untuk menghadirkan cita rasa “new-gen” yang sebenarnya di franchise game olahraga terbesar mereka – NBA 2K15, menjadi sesuatu yang sangat rasional untuk berharap bahwa kualitas serupa juga akan ditawarkan di WWE 2K15 versi Playstation 4 dan Xbox One ini. Apalagi lewat serangkaian screenshot dan trailer yang dirilis selama beberapa bulan terakhir ini menunjukkan peningkatan visual yang signifikan, terutama dari sisi detail karakter para pegulat yang ada. Kesempatan untuk menjajalnya secara langsung akhirnya tiba. Benar saja, Anda akan cukup terpesona melihat presentasi visual yang ditawarkan di WWE 2K15 versi generasi terbaru ini. Beberapa pegulat ikonik seperti Triple H, Randy Orton, Undertaker, dan Mark Henry terlihat luar biasa mendetail, apalagi dengan beragam efek lain seperti tata cahaya dan keringat yang membuat kulit mereka terlihat lebih realistis. Namun sayangnya, detail yang satu ini ternyata tidak merata di semua roster yang ada. Seolah bertolak belaang, beberapa karakter justru terlihat dibangun asal-asalan dan sama sekali tidak mirip dengan sosok mereka di dunia nyata – seperti sosok Vince Mcmahon dan RVD, misalnya. Beberapa juga terlihat memiliki proporsi tubuh yang absurd, dengan bentuk dada terlalu besar dan membentuk “sayap” yang berlebihan ketika diangkat. Sementara untuk detail penonton dan atmosfer yang ditawarkan, pantas untuk diacungi jempol. Ada sedikit rasa frustrasi yang lahir dari mekanik gameplay yang ditawarkan. Anda kini memang berhadapan dengan pola kontrol yang lebih sederhana untuk mengeksekusi varian gerakan yang ada, lengkap dengan beragam gerakan Signature dan Finisher masing-masing karakter yang ikonik. Sayangnya, flow pertandingan sedikit tercederai lewat timing Reversal yang begitu pendek. Tidak ada kesempatan untuk melawan balik sebelum Anda benar-benar bisa membalikkan serangan lawan. Timing yang begitu pendek membuat proses ini terkadang mengesalkan, menuntut Anda untuk menghafal dan memprediksi gerakan yang mungkin ditelurkan lawan. Gagal? Siap menjadi bulan-bulanan! Mode untuk menikmati game ini secara online dan berhadapan dengan skenario dimana Anda berperan sebagai pegulat racikan Anda sendiri tetap dihadirkan. Sembari menunggu waktu yang lebih proporsional untuk melakukan review, dan tentu saja berjuang membuat roster ikonik yang lain, izinkan kami melemparkan segudang screenshot di bawah ini untuk membantu Anda mendapatkan sedikit gambaran soal kualitas visual WWE 2K15 (new-gen) ini. If you smell!!!!!!PS: Klik Gambar untuk Memperbesar
↧
Activision Mulai Buru Video yang Bahas “Celah” COD: AW
Publisher tentu saja punya hak untuk melindungi produk mereka dari beragam ancaman yang terkadang, justru dari kalangan gamer. Kita tidak hanya membicarakan masalah bajakan, tetapi juga beragam program curang lainnya yang memungkinkan gamer untuk mendapatkan keuntungan tertentu – sesuatu yang tentu saja sangat fatal untuk game yang menjadikan multiplayer sebagai salah satu kekuatan utama. Namun hal ini ternyata juga “berlaku” jika kesalahan tersebut justru meluncur dari pihak publisher sendiri. Hal inilah yang dilakukan Activision dengan game FPS populer terbaru mereka – Call of Duty: Advanced Warfare.
Activision mulai melemparkan serangan “copyright” untuk mematikan beberapa video Call of Duty: Advanced Warfare di Youtube. Alasannya? Karena konten yang dianggap merugikan mereka. Sebagian besar video yang “diserang” ini berfokus pada pembahasan yang memperlihatkan glitch atau exploit yang bisa ditempuh oleh gamer agar meraih keuntungan di mode multiplayer yang ada.
Mengingat kelemahan mengakar pada ketidaksempurnaan produk mereka sendiri, aksi ini tentu saja menuai banyak kecaman. Activision sendiri beralasan bahwa mereka hanya berburu video-video yang mereka anggap berusaha mengajarkan cara bermain curang atau menggunakan celah game yang membuat permainan tidak adil di COD: AW ini.
Di kesempatan yang sama, Activision juga menegaskan bahwa mereka tengah berusaha keras untuk memenuhi banyak feedback yang datang untuk membuat Call of Duty: AW tampil sebagai game yang lebih baik, dan mereka sangat menghormati peran komunitas di sana. You should just patch the game, instead of hunting the innocent, Activision…
↧
Spesifikasi PC untuk Game of Thrones
Anda menyukai game-game garapan Telltale seperti The Walking Dead dan The Wolf Among Us? Jika ya, mungkin game yang satu ini juga sudah masuk dalam daftar incaran Anda. Diangkat dari salah satu TV series populer, Game of Thrones siap meluncur dalam waktu dekat.
Menurut Telltale Games, Game of Thrones akan dirilis dalam 6 episode. Episode pertamanya akan tersedia pada Desember 2014 mendatang. Seperti game mereka sebelumnya, gamer bisa membeli Game of Thrones per episode atau langsung full season yang dibanderol USD 30.
Belum ada informasi soal tanggal rilis pastinya. Meski begitu, di halaman resmi Game of Thrones di Steam, gamer sudah bisa mengetahui spesifikasi PC dan Mac untuk game tersebut. Simak daftar berikut ini:
Windows:
- OS: Windows XP Service Pack 3
- Processor: Core 2 Duo 2GHz or equivalent
- Memory: 3 GB RAM
- Graphics: ATI or NVIDIA card w/512 MB RAM
- DirectX: Version 9.0
- Hard Drive: 3 GB available space
- Sound Card: Direct X 9.0c sound device
- Additional Notes: Not Recommended for Intel integrated graphics
Mac OS X:
- OS: Snow Leopard (10.6.X)
- Processor: 2.3 Ghz Intel
- Memory: 4 GB RAM
- Graphics: 512 MB NVidia or ATI graphics card
- Hard Drive: 3 GB available space
- Additional Notes: Not recommended for Intel integrated graphics or Mac Minis or early-generation MacBook
↧
Far Cry 4 Ternyata Masih Punya Satu Ending Rahasia!
Seperti dua kutub yang berbeda, di tengah kritik pedas yang menyelimuti rilis Assassin’s Creed Unity, proyek lain Ubisoft Montreal – Far Cry 4 justru mendapatkan pujian yang tinggi. Konsistensi untuk menyempurnakan kualitas yang bahkan sudah fantastis di Far Cry 3 diapresiasi tinggi oleh gamer, apalagi dengan desain ending alternatif yang hadir cukup mengejutkan. Anda yang sempat mengikuti berita JagatPlay tentu sempat menemukan berita soal bagaimana Far Cry 4 bisa diselesaikan hanya dalam 15 menit saja. Ending alternatif tersebut terbilang jenius dan memberikan sebuah akhir cerita yang lebih rasional. Keren? Tunggu dulu. Ubisoft ternyata masih punya ekstra satu ending rahasia lagi.
Konfirmasi ini diluncurkan oleh sang petinggi – Alex Hutchinson dalam tweet resmi terbarunya. Alex menyebut bahwa belum ada satupun gamer yang berhasil menemukan ending alternatif sangat rahasia Far Cry 4 hingga saat ini. Ia tidak memberikan clue yang secara eksplisit menuntun gamer, namun menyebut bahwa ending ini berhubungan dengan salah satu keputusan Anda dalam game dan soal membangun sebuah kawasan kecil yang baru. Informasi ini tentu saja cukup untuk membuat banyak gamer kembali beraksi di Kyrat.
Bagaimana dengan Anda sendiri? Ada yang sudah menemukan ending yang satu ini?
↧
↧
Patch Terbaru AC Unity Akan Perbaiki 300 Masalah
Sebuah game indah yang dirundung begitu banyak masalah teknis hingga batas membuatnya sulit untuk dimainkan dengan nyaman, kalimat yang satu ini tampaknya pantas untuk menyimpulkan keseluruhan pengalaman yang akan Anda dapatkan dari Assassin’s Creed Unity. Dirilis sebagai proyek platform generasi terbaru dengan kualitas tekstur, tata cahaya, dan detail karakter yang memesona, Unity juga terhitung berhasil menangkap atmosfer Revolusi Perancis dengan sangat baik. Namun sayangnya, segudang bug, glitch, dan beragam kebijakan tidak populer yang ditempuh membuat banyak gamer bertanya-tanya soal keseriusan Ubisoft sendiri ketika mengembangkan game yang satu ini. Bagi Anda yang masih menahan diri untuk menikmatinya, sebuah berita baik akhirnya hadir.
Ubisoft memang sudah mengeluarkan dua kali patch untuk memperbaiki Assassin’s Creed Unity, namun dengan hasil yang tidak seberapa signifikan. Membuktikan komitmen mereka untuk menjaga kualitas franchise andalan mereka ini, Ubisoft mengumumkan sebuah patch baru yang akan dirilis sebelum akhir minggu ini. Playstation 4 dan Xbox One akan mendapatkan patch ini terlebih dahulu, menyusul versi PC.
Di dalam update page live mereka, Ubisoft menuliskan bahwa patch teranyar ini akan memperbaiki lebih dari 300 masalah utama AC Unity, terutama yang mengganggu gamer – dari penururan framerate tanpa alasan yang jelas, bug dan glitch yang mengganggu permainan, animasi, hingga masalah konektivitas online. Anda bisa mengecek sendiri apa saja yang mereka perbaiki lewat source yang kami sematkan di bawah.
Jika Anda termasuk salah satu gamer yang hendak membeli Assassin’s Creed Unity dan masih menahan diri karena masalah yang masih menyelimutinya, patch terbaru ini mungkin akan menjadi jawaban yang Anda nantikan. Semoga saja patch ini benar-benar bisa “menyembuhkan” penyakit kronis dan menyedihkan Unity.
Source: Ubisoft
↧
CPU & GPU Gaming Performance Test: Assassin’s Creed Unity PC
Assassin's Creed Unity (AC Unity) yang belum lama ini dirilis, merupakan sebuah game yang paling diantisipasi tahun ini. Sayangnya, antusiasme banyak gamer kepada game AC Unity(terutama Gamer PC), harus dicederai dengan banyaknya masalah performa, dan juga kebutuhan spesifikasi minimum yang sangat tinggi. Untuk menguji kebutuhan hardware ini, beberapa hari setelah rilis, tim JagatReview mengumpulkan beberapa hardware yang ada di lab untuk menjajal performanya pada game AC Unity versi PC.
Seperti apa performa AC Unity pada beberapa CPU dan GPU ini? Mari simak bersama!
Kebutuhan Minimum Tinggi
Salah satu hal yang mengguncangkan niat para PC Gamer untuk membeli AC Unity adalah kebutuhan minimum-nya yang tinggi. Bisa dibilang, kebutuhan sistem AC Unity merupakan minimum requirement dengan standar tertinggi yang ada di tahun 2014 ini. Berikut ini kebutuhan spesifikasi PC untuk AC Unity, sesuai dengan yang ditulis Ubisoft di websitenya: 64-bit operating system Required Supported OS Windows 7 SP1, Windows 8/8.1 (64bit versions only) Processor Minimum Intel Core i5-2500K @ 3.3 GHz or AMD FX-8350 @ 4.0 GHz Recommended Intel Core i7-3770 @ 3.4 GHz or AMD FX-8350 @ 4.0 GHz or better RAM Minimum 6 GB Recommended 8GB Video Card Minimum NVIDIA GeForce GTX 680 or AMD Radeon HD 7970 (2 GB VRAM) Recommended NVIDIA GeForce GTX 780 or AMD Radeon R9 290X (3 GB VRAM) DirectX Version 11 Sound Card DirectX 9.0c compatible sound card with latest drivers Hard Drive Space 50 GB available space Peripherals Supported Windows-compatible keyboard and mouse required, optional controller Multiplayer 256 kbps or faster broadband connection Supported Video Cards at Time of Release NVIDIA GeForce GTX 680 or better, GeForce GTX 700 series; AMD Radeon HD7970 or better, Radeon R9 200 series Sebuah game yang mensyaratkan sebuah Geforce GTX 680 tentunya tidak main-main, VGA tersebut merupakan salah satu VGA terkencang di tahun 2012! Kami bisa bayangkan pastinya banyak yang tidak bisa menikmati game ini kalau game ini benar-benar memaksa penggunaan sebuah GTX 680. Dari segi prosesor, ini juga pertama kalinya kami melihat sebuah prosesor AMD FX-8350 dan sebuah Core i5-2500K diletakkan sebagai kebutuhan minimum! Melihat kebutuhan yang diterapkan oleh Ubisoft, berarti ada beberapa kemungkinan soal game ini:- Game ini luar biasa beratnya karena memang memiliki kualitas visual luar biasa
- Game ini sebegitunya tidak dioptimalkan oleh si developer, sehingga membuat mereka perlu spesifikasi yang sangat kencang hanya untuk membuat gamenya berjalan normal
- Sang developer agak 'berlebihan' dalam menerapkan kebutuhan minimum, dengan tujuan untuk memastikan bahwa game ini pasti berjalan di sistem yang sangat kencang tersebut(dengan kata lain, mereka menginginkan supaya banyak pengguna yang menggunakan spesifikasi rendah tidak bisa 'protes')
Konsumsi Memori VGA: Siapkan setidaknya 2GB VRAM!
Kami mencoba 3(tiga) buah detail dan resolusi, yakni:- 1280 x 720, Low Preset
- 1600 x 900, Medium Preset
- 1920 x 1080, High Preset
Daftar Isi
Halaman 1(halaman ini): Overview seputar kebutuhan AC Unity, pembahasan kebutuhan VRAM Halaman 2: Skenario pengujian, Tingkat Detail, Ragam Hardware yang diuji Halaman 3: Performance Test & Kesimpulan↧
Rumor Dead or Alive 5: Last Round versi PC Kian Menguat!
Bayangkan Kasumi, dengan pakaian ninjanya yang sensual, beraksi dengan kemampuan PC yang mampu menawarkan kualitas visual paling optimal. Tahan liur Anda yang mungkin sudah mulai menemukan jalurnya di ujung bibir dan tangan Anda di atas keyboard, karena percaya atau tidak, kemungkinan tersebut ternyata terbuka sangat lebar. Seperti yang kita tahu, Team Ninja sebagai developer dan Koei Tecmo sebagai publisher memang tengah mempersiapkan Dead or Alive 5: Last Round untuk platform generasi terbaru – Playstation 4 dan Xbox One. Visualisasi lebih mumpuni ditawarkan lewat implementasi engine teranyar mereka – Soft Engine. Berita terbaiknya? Mimpi untuk melihat aksinya di PC kian terbuka.
Setelah sempat masuk ke dalam list pre-order salah satu situs retailer raksasa – Play-Asia, informasi tentang eksistensi Dead or Alive 5: Last Round versi PC menguat setelah informasi baru yang menyebar di dunia maya saat ini. Koei Tecmo atau Team Ninja mungkin masih menolak untuk memberikan komentar apapun, namun “konfirmasi tidak langsung” meluncur dari situs rating umur – ESRB yang ternama.
Di deskripsi rating umur Dead or Alive 5: Last Round yang mendapatkan kategori Mature atau untuk dewasa, ESRB juga menuliskan platform rilis PC bersama dengan Playstation 4 dan Xbox One. Tentu saja, ia juga menjelaskan konten eksplisit seperti apa yang membuat game ini pantas untuk mendapatkan peringkat Mature.
Dead or Alive 5: Last Round sendiri rencananya akan dirilis pada 17 Februari 2015 mendatang untuk Playstation 4 dan Xbox One. Seperti yang kita bicarakan sebelumnya, Koei Tecmo belum memberikan konfirmasi apapun soal versi PC. Fingers crossed!
↧
Review ASUS ROG Gladius: Mouse Gaming Dengan Paket Penjualan Melimpah!
ASUS terkenal akan kualitasnya dalam menciptakan komponen komputer, sebut saja motherboard dan graphics card mereka. ASUS juga mempunyai beberapa divisi, misalnya gaming yang diberi nama Republic Of Gamers (ROG). ROG sendiri sudah memiliki pamor yang sangat baik di kalangan para enthusiast PC. Belakangan ini ROG sendiri mulai memperlebar fokusnya dan mulai memproduksi peripheral gaming.
Nah saat ini JagatPlay kedatangan salah satu produk terbaru dari ROG yaitu ASUS ROG Gladius. Sebuah mouse gaming yang memiliki warna dasar khas “ROG” yaitu merah dan hitam, serta memiliki tingkat kostumisasi hardware yang cukup menarik. Seperti apa bentuk dari Mouse tersebut? Yuk mari kita simak review kami berikut ini.
Desain dan Fitur
Bentuk ergonomis dan tampilan gaming yang minimalis, ni mungkin kesan pertama yang dilontarkan oleh ROG Gladius ini. Pada bagian samping seperti terlihat pada gambar, terdapat karet yang menambah kenyamanan dan menghindari “slip” karena licin saat memegang mouse tesebut. Body dari mouse tersebut menggunakan alumunium finish yang terlihat cukup elegan. Di sisi kanan mouse ini terdapat dua buah tombol makro. ASUS ROG Gladius memiliki paket penjualan yang cukup unik dan termasuk banyak seperti sticker dan mouse feet. Terdapat juga beberapa yang tidak biasa dijumpai di paket penjualan mouse lain. Sebut saja kabel dari mouse, Anda dapat memilih braided kabel dan kabel biasa. Perlu di catat braided cable tersebut memiliki panjang 2M, sedangkan regular cable hanya memiliki panjang 1M. Pemilihan kabel tersebut merupakan preferensi dari para gamer sendiri. Ada beberapa yang senang menggunakan regular cable, begitu juga dengan braided cable. Berbeda dengan mouse kompetitor lain yang mungkin mengesampingkan elemen ini sebaga indikator kenyamanan gaming Anda, ASUS memikirkan hal tersebut dan memberikan 2 buah kabel sesuai kebutuhan Anda. Braided cable or regular cable? You choose… Anda juga tidak perlu khawatir jika switch Anda sudah mengalami penyakit yang umum terdapat di mouse yaitu “Double Click”, ASUS juga menyediakan cadangan Omron switch yang dapat Anda gunakan saat switch bawaannya rusak. Tidak lupa sebuah pouch yang cukup berguna untuk menyimpan perlengkapan yang tidak digunakan ataupun mouse itu sendiri. Inilah Mouse tersebut saat menyala. Logo khas ROG yaitu mata yang dilengkapi dengan LED merah. Mouse tersebut juga menggunakan optic dengan grade gaming pada bagian sensornya. Untuk DPI Profile, ASUS juga menyediakan tombol on the fly untuk merubah DPI melalui tombol mouse. Anda juga dapat melihat pada bagian bawah, terdapat seperti kunci yang berlogo gembok. Kunci tersebut berfungsi jika Anda ingin memasang ataupun mengganti kabel dari mouse tersebut.Software
Asus melengkapi Gladius dengan software bawaannya yaitu ROG Armoury. Sebelum pada halaman utama, disebelah kiri terdapat tab profile, pada tab tersebut Anda bisa menyimpan atau membuka settingan yang Anda inginkan. Pada halaman pertama, terdapat pengaturan tombol pada mouse. Pengaturan tersebut menjadikan tombol dari mouse tersebut dapat diatur sedemikian rupa. Pada halaman kedua kita dapat mengatur performa dari mouse tersebut. Sebagai contoh sensitivitas dari mouse tersebut ataupun polling rate. Perlu diketahui, ROG Gladius adalah mouse gaming pertama yang memiliki polling rate hingga 2000Hz. Sedangkan pada DPI sendiri, Gladius ini dapat mencapai hingga 6400 DPi. Pada halaman ketiga, kita dapat mengatur semua yang berhubungan dengan LED. Efek dari LED yang sayangnya hanya terdapat dua profile yaitu normal dan breath, atapun mematikan beberapa bagian yang terdapat LED. Lalu pada halaman ke empat, kita dapat meng-kalibrasi mouse tersebut dengan surface (penampang) dari mousepad.↧
↧
Square Enix Siapkan Game RPG Baru untuk Konsol
Anda para penggemar game dengan genre Role-Playing Game (RPG) tentunya sudah tidak asing dengan karya-karya dari Square Enix seperti Final Fantasy dan Kingdom Hearts. Ya, dua game tersebut memang sangat populer di pasaran.
Tentunya tak sedikit dari Anda yang menantikan judul-judul anyar garapa Square Enix di masa depan. Kabar baiknya, dalam waktu dekat Square Enix kembali akan merilis game RPG terbaru yang kali ini ditujukan khusus untuk konsol.
Yang menarik, presiden Square Enix Yosuke Matsuda menyebutkan bahwa game RPG ini bukanlah sebuah remake. Sayangnya ia sendiri belum mau memberi bocoran lebih lanjut. Lalu, kapan rencananya Square Enix akan memperkenalkan game ini?
“Saat ini kami sedang menyiapkan game RPG untuk konsol rumahan yang bukan sebuah remake. Di Desember nanti, kami akan membuat pengumuman resmi,” ujar Matsuda. Pernyataan Matsuda tersebut lalu dihubungkan dengan rumor tentang game JRPG buatan Square Enix yang kabarnya akan dirilis secara eksklusif untuk PS4.
Tak hanya itu, Matsuda juga menjelaskan bahwa akan ada beberapa game baru lainnya dari Square Enix yang siap meluncur di masa depan. “Untuk menghindari salah pengertian, diantara judul-judul tersebut ada pula berbagai game yang ditujukan untuk smartphone dan PC,” tambahnya.
Setelah game RPG untuk konsol yang akan diperkenalkan pada Desember 2014 mendatang, Square Enix tak lupa memastikan bahwa judul-judul lainnya akan mulai diumumkan sejak awal tahun 2015. Bagaimana? Game RPG apa yang paling Anda harapkan meluncur dari proyek ini? Please be Valkyrie Profile 3 or Xenogears 2, or Vagrant Story 2.. That would be epic!
↧
Iklan PS Vita Menipu, Sony Harus Kembalikan Uang Gamer!
Tidak hanya mencoba tambil sebaik mungkin di ranah konsol rumahan, Sony juga berniat menguasai pasar konsol genggam. Belakangan, produsen asal Jepang itu mengandalkan PS Vita untuk mewujudkan misinya.
Berbagai cara pun dilakukan Sony untuk dapat membuat gamer jatuh hati. Termasuk dengan membuat iklan yang menarik agar PS Vita terlihat seperti konsol genggam yang menggoda. Sayangnya, semua itu tidak berjalan mulus.
Pemerintah Amerika Serikat melalui The Federal Trade Commision memvonis Sony bersalah karena dianggap menampilkan iklan PS Vita yang menipu. Mengapa demikian?
Dalam gerakan marketing-nya, Sony menyebutkan bahwa PS Vita mendukung fitur Remote Play untuk semua game PS3. Dengan demikian, gamer bisa menikmati game PS3 favoritnya di konsol genggam. Kenyataannya, tidak semua game mampu menjalankan fitur tersebut.
Yang lebih parah, Sony membuat iklan yang memamerkan seorang gamer tengah memainkan Killzone 3 di PS Vita. Padahal game tersebut tidak mendukung Remote Play!
Tak hanya itu, iklan ‘penipu’ PS Vita pun menjelaskan bahwa antara PS3 dan Vita mendukung fitur Cross-Saving, yang lagi-lagi, dikatakan bisa untuk semua judul game. Dalam iklan tersebut seolah-olah gamer bisa berhenti bermain game PS3 kapanpun, lalu melanjutkannya kembali di PS Vita. Tidak dijelaskan pula apakah gamer harus memiliki game versi PS3 dan PS Vita agar fitur tersebut bisa digunakan.
Lalu, apa konsekuensinya? FTC memutuskan Sony harus mengembalikan sejumlah uang kepada gamer yang membeli PS Vita sebelum 1 Juni 2012. Ada dua pilihan, yaitu penawaran berupa uang sebesar USD 25, atau voucher USD 50 untuk membeli game atau berlangganan layanan tertentu. Bagaimana dengan Anda? Ada yang pernah merasa tertipu dengan iklan seperti ini?
↧
EA Gelar Diskon Game Besar-Besaran via Origin
Apakah Anda termasuk gamer yang tengah menantikan event Steam Autumn Sales yang kabarnya akan meluncur sebelum akhir minggu ini? Untuk urusan mendapatkan game digital original dengan harga yang super murah, Steam memang tidak terkalahkan, bahkan membuatnya tampil sebagai portal distribusi paling populer dan dicintai oleh gamer saat ini. Namun, dominasi Valve di pasar yang satu ini tidak menghalangi kompetitor lain untuk berjuang menarik perhatian pasar. Salah satunya adalah Origins dari EA. Tidak hanya memastikannya berfungsi maksimal, EA menempuh banyak kebijakan yang membuat Origin terlihat kian menarik – dari distribusi game cuma-cuma hingga menjadikannya sebagai portal rilis eksklusif game EA. Bagian terbaiknya? Mereka juga membuka event diskon besar-besaran.
Menyambut event Black Friday yang menjadi fenomena unik tersendiri di Amerika Serikat, EA menyelenggarakan event Origin’s Black Friday yang memberikan potongan harga yang tidak main-main untuk sebagian besar game yang meluncur di portal mereka ini. EA melemparkan diskon terhadap 250 game yang bernaung di bawah bendera mereka, dengan persentase hingga mencapai 75 persen. Tidak hanya game yang dirilis beberapa tahun lalu seperti Dead Space, Need for Speed, atau Mass Effect, Diskon ini juga berlaku untuk game-game yang baru dirilis di tahun 2014 ini seperti Titanfall, Plants vs Zombies: Garden Warfare, hingga The Sims 4. Diskon yang tentu tidak boleh Anda lewatkan!
Event Mega Sale ini sendiri akan ditutup pada 1 Desember 2014 mendatang. Bagaimana dengan Anda sendiri? Ada diskon yang membuat Anda tertarik untuk mencicipi game-game Origin ini?
↧