Siapa yang tidak tertarik untuk masuk ke pasar China? Dengan miliaran penduduk yang berpotensi tumbuh sebagai konsumen, sedikit saja persentase pasar yang diraih cukup untuk mendatangkan keuntungan yang menggiurkan. Pasar sama yang juga terus dijajal oleh industri game. Tidak hanya para produsen konsol yang berusaha bersaing di China, para developer game-game ternama juga melewati proses yang sama. Namun berbeda dengan apa yang mereka lakukan di belahan dunia lain, China biasanya mendapatkan proyek terpisah dengan format Online dan Free to Play sebagai kekuatan utama. Setelah Call of Duty Online dan Monster Hunter Online, kini giliran game FPS RPG dari Gearbox – Borderlands yang berusaha bersaing.
Developer asal China – Shanda Games lah yang akan bertanggung jawab atas proses ini. Tidak ada detail lebih jauh terkait bagaimana cerita yang ditawarkan seri ini akan berhubungan dengan tiga seri utama yang sudah dirilis sebelumnya atau implementasi fitur unik seperti apa yang membuatnya pantas menyandang kata “Online”.
Shanda mengkonfirmasikan bahwa mereka akan bekerja sama erat dengan Gearbox dan 2K untuk mewujudkan proyek yang satu ini. 2K bahkan dikabarkan sudah menguaskan tim support dan development di Shanghai untuk mengawasinya. Gameplaynya sendiri kabarnya tetap akan memberikan kesempatan bagi Anda untuk memilih satu dari empat kelas yang ditawarkan – Soldier, Hunter, Siren, dan Berserker.
Menariknya lagi? Tidak hanya untuk PC, Borderlands Online juga disebut-sebut akan dirilis untuk platform mobile. Ia akan meluncur pada tahun 2015 mendatang. What next for China?
↧
Borderlands Online Disiapkan untuk Pasar China
↧
PS4 20th Anniversary Edition Terjual 186 Juta Rupiah!
Untuk merayakan ulang tahun PlayStation yang ke-20, Sony merilis PlayStation 4 edisi khusus dalam jumlah yang sangat terbatas, yakni hanya 12.300 unit. Desain klasiknya yang mengusung tema ala PSOne tentunya membuat para kolektor kepincut.
Di Amerika Serikat, tahap pre-order PS4 20th Anniversary Edition telah berlangsung. Beberapa calon pembeli telah berhasil melakukan pemesanan dan akan menerima PS4 edisi khusus tersebut pada akhir Desember 2014 mendatang.
Meski begitu, ternyata sudah banyak penjual yang membuka ‘lapak’ di eBay untuk menjual kembali PS4 20th Anniversary Edition miliknya. Meski produknya sendiri baru akan di dapat dalam beberapa pekan ke depan, sudah ada seller yang berhasil menjual konsolnya!
Salah satunya adalah akun bernama Techonlogysupp, yang sudah menerima pembayaran melalui PayPal senilai USD 15,100 atau sekitar Rp 186 juta! Padahal, harga asli PS4 20th Anniversary Edition hanya USD 499 (Rp 6 juta).
Tidak hanya Technologysupp, daftar seller yang menjual PS4 20th Anniversary Edition di eBay kini sudah mencapai ratusan. Rata-rata mereka melelang konsolnya dengan nilai mulai dari 99 sen hingga USD 20,000.
Berbeda dengan di AS, di Spanyol sebanyak 350 PS4 20th Anniversary Edition masuk tahap pelelangan dimana nantinya semua keuntungan akan diberikan kepada oraganisasi non-profit seperti UNICEF dan Juegaterapia.
↧
↧
Final Fantasy X / X-2 HD Remaster Juga Tuju Playstation 4?
Hampir sebagian besar gamer pemilik Playstation 4 saat ini tampaknya sedang melewat masa terapi, berusaha memulihkan kondisi psikologis yang ada setelah pengumuman yang dilemparkan Square Enix di event Playstation Experience kemarin. Bagiamana tidak? Detak jantung yang berdetak kencang setelah nama Final Fantasy VII dan Playstation 4 yang saling bersandingan justru berujung menjadi kekecewaan tersendiri. Alih-alih sebuah proses remake seperti yang diinginkan selama ini, developer asal Jepang ini memutuskan untuk merilis ulang versi lawas yang sudah di-port untuk PC terlebih dahulu, untuk konsol terbaru Sony tersebut. Berita yang cukup mengejutkan lagi? Final Fantasy VII tampaknya tidak akan menjadi seri lawas terakhir yang akan melewati proses ini.
Rilis ulang game Final Fantasy versi Remaster untuk Playstation 4 tampaknya menjadi agenda baru Square Enix untuk mendulang lebih banyak uang dari game lawasnya tersebut. Seperti halnya Final Fantasy VII, Final Fantasy X / X-2 HD Remaster yang sempat dirilis untuk Playstation 3 kabarnya juga akan dirilis untuk Playstation 4. Informasi ini sendiri meluncur dari bocornya listing produk tersebut, lengkap dengan desain covernya di toko online resmi Square Enix Perancis sendiri – The Square Enix Boutique. Begitu mendapatkan perhatian cukup besar di dunia maya, listing produk ini langsung ditarik.
Di listing produk yang sama, Final Fantasy X / X-2 HD Remaster ini dikabarkan akan dirilis pada tahun 2015 mendatang, walaupun masih tanpa tanggal rilis yang pasti. Oh Square Enix..
↧
FIFA 15 Kembali ke Puncak!
Momen belanja terbesar di benua Eropa dan Amerika – Black Friday memang sudah berlalu. Dengan begitu banyak retailer raksasa yang menggelar diskon besar-besaran dengan presentase yang gila, tidak ada momen yang lebih tepat untuk mulai melirik platform atau game favorit. Momen ini juga melahirkan dinamika yang cukup menarik di persaingan game-game paling populer, terutama untuk pasar Inggris yang seringkali jadi patokan tren untuk wilayah Eropa. Untuk kesekian kalinya, negara asal sepakbola ini tampaknya kian mengukuhkan identitasnya sebagai “fanboy” fanatik game sepakbola dari EA Sports – FIFA 15.
Setelah harus bertarung melawan rilis seri dari franchise raksasa selama beberapa minggu terakhir ini, FIFA 15 akhirnya kembali menjadi yang terbaik di pasar Inggris minggu ini. Ia akhirnya berhasil mendorong COD: Advanced Warfare yang kini harus puas berada di posisi kedua, dengan GTA V Remaster di posisi ketiga. Sementara game racing rilis terbaru dari Ubisoft – The Crew kini harus puas berada di posisi keenam. Sayangnya, game Remaster lain dari Square Enix – Kingdom Hearts 2.5 HD Remix yang eksklusif Playstation 3 ternyata tidak mampu berbuat banyak. Ia harus puas bertahan di posisi ke-31 dalam pertempuran minggu lalu. Lantas, bagaimana dengan game lain yang berada di posisi 10 besar? Berikut adalah list lengkapnya:
- FIFA 15
- Call of Duty: Advanced Warfare
- Grand Theft Auto 5
- Far Cry 4
- Lego Batman 3: Beyond Gotham
- The Crew
- Assassin’s Creed: Unity
- Minecraft: Xbox Edition
- Minecraft: Playstation Edition
- Driveclub
↧
Destiny Paksa Gamer Beli DLC Terbaru?
Kami menyebutnya sebagai game paling mengecewakan di tahun 2014 ini, dan Bungie tampaknya tidak pernah kehilangan alasan untuk membuktikan hal tersebut. Disebut sebagai game termahal yang pernah dibuat, Destiny memang memicu kontroversi tersendiri. Untuk sebuah game yang dijual dengan harga penuh layaknya sebuah game AAA lainnya, ia hadir dengan konten cerita dan gameplay yang minim dan repetitif.
Namun hal ini tidak menghalangi komunitanya yang terus aktif bergumul di game FPS multiplayer yang satu ini. Antisipasi kian menguat setelah DLC terbaru – The Dark Below diperkenalkan, dengan ekstra cerita, misi Strike dan Raid baru yang lebih menantang, serta segudang equipment teranyar yang mematikan, tentu saja. Berita buruknya, Anda yang tidak punya dana untuk membeli DLC ini harus berhadapan dengan mimpi buruk baru.
Keluhan dan amarah justru meluncur dari salah satu komunitas Destiny terbesar di Reddit menyambut rilis sang DLC terbaru – The Dark Below. Bagaimana tidak? Bungie tanpa pikir panjang, justru mengunci dua konten yang menjadi salah satu kekuatan utama Destiny – misi Nightfall dan Weekly untuk minggu ini hanya bagi gamer yang sudah membeli DLC tersebut. Dua mode yang akan memberikan Anda beragam material penting untuk upgrade senjata ini ternyata berisikan misi terbaru dari DLC The Dark Below.
Hasilnya? Gamer yang tidak punya konten tersebut tidak bisa ikut Nightfall ataupun Weekly minggu ini. Misi untuk mode ini memang akan dirotasi per minggu, namun ini juga membuktikan probabilitas bahwa di minggu-minggu selanjutnya, gamer non-DLC mungkin akan bertemu dengan skenario yang sama.
Tidak sampai di sana saja, mereka juga memperkecil kemungkinan gamer non-DLC untuk mendapatkan Engram dari misi Strike. Sebelum adanya DLC ini, Strike tertinggi berada di level 24. Namun DLC The Dark Below ini menawarkan playlist misi Strike baru untuk level 26 ke dalam Destiny. Berita buruknya? Engram – atau bibit equipment kini tidak lagi dimunculkan sebagai hadiah untuk menyelesaikan Strike level 24. Satu-satunya cara untuk mendapatkan Engram dari misi Strike saat ini hanyalah dengan menyelesaikan Strike level 26, yang hanya tersedia lewat DLC. Gamer non-DLC yang tidak punya akses ke Strike level 26 secara otomatis “ditendang” dari opsi yang satu ini.
Bungie sendiri masih belum memberikan komentar resmi apapun terkait keluhan yang satu ini. Belum jelas apa yang akan mereka tempuh untuk memastikan bahwa DLC terbaru ini tidak akan mencederai pengalaman gamer non-DLC yang notabene sudah membeli game ini dengan harga penuh. What the..
↧
↧
Sony Janji Gran Turismo PS4 akan Jadi Seri Terbaik
Setahun sudah PlayStation 4 hadir di pasaran. Beberapa game AAA mulai membanjiri konsol anyar garapan Sony ini, termasuk genre racing. Salah satu judul yang sangat diantisipasi adalah Driveclub yang memang dirilis eksklusif untuk PS4.
Sayangnya, ketika Driveclub meluncur game ini membawa banyak masalah yang membuatnya jauh dari kata memuaskan. Bahkan, untuk ukuran game racing eksklusif yang sangat dinantikan, Driveclub mengecewakan. Meski begitu, gamer pencinta genre racing masih bisa berharap pada Gran Turismo yang kabarnya tengah dikembangkan.
Gran Turismo sendiri bukan berarti tanpa potensi tampil buruk. Versi PSP contohnya. Setelah ditunda beberapa tahun, Gran Turismo PSP justru sangat mengecewakan. Hal yang sama mungkin dirasakan para gamer di Gran Turismo 5 dan Gran Turismo 6 PS3 dimana banyak yang beranggapan dua game tersebut kurang maksimal.
“Apa yang bisa Anda harapkan dari Gran Turismo di PS4, yang merupakan konsol terkuat, adalah Gran Turismo terbaik yang bisa Anda bayangkan,” ujar Polyphony Digital Community Manager, Eric Fishback, ketika berbicara di PlayStation Experience beberapa waktu yang lalu. Tak mau kembali membuat para fans kecewa, Sony berjanji akan melakukan yang terbaik di Gran Turismo versi PS4. Bahkan, mereka mengklaim Gran Turismo PS4 akan menjadi seri terbaik dari semua seri yang pernah mereka buat sejauh ini.
Untuk menjadi yang terbaik di generasi PlayStation mungkin tidak terlalu sulit mengingat dukungan hardware PS4 memang lebih baik dibanding konsol sebelumnya. Yang jadi pertanyaan, bisakah Gran Turismo PS4 bersaing atau bahkan lebih baik dari Forza di Xbox One?
↧
Microsoft Kini Publisher Resmi Rise of the Tomb Raider
Anda masih ingat kontroversi yang sempat menyelimuti Rise of the Tomb Raider? Hampir semua gamer yang tidak memiliki Xbox One sebagai konsol generasi terbaru tentu sempat merasa kesal dengan apa yang disampaikan Crystal Dynamics dan Square Enix beberapa waktu yang silam. Setelah respon yang cukup baik terhadap Tomb Raider Reboot, sang seri sekuel yang akan membawa Lara Croft ke petualangan terbarunya ini justru diposisikan sebagai sebuah seri eksklusif untuk Xbox One. Untungnya, Microsoft sudah mengkonfirmasikan bahwa sifat eksklusivitasnya ini bersifat sementara, walaupun tanpa detail lebih jauh kapan ia akan meluncur untuk PC dan Playstation 4. Namun dengan informasi baru yang meluncur, tampaknya butuh waktu bulanan sebelum hal tersebut terjadi.
Tanggung jawab rilis Rise of the Tomb Raider untuk Xbox One ternyata tidak lagi ditangani oleh Square Enix seperti halnya seri pertamanya. Microsoft mengkonfirmasikan bahwa mereka lah yang akan bertanggung jawab atas rilis seri terbaru tersebut untuk Xbox One. Ini berarti mereka akan bertanggung jawab atas marketing dan distribusi Rise of the Tomb Raider itu sendiri. Bendera besar Microsoft yang berada di belakang game ini tentu saja memicu kekhawatiran tersendiri bagi gamer Playstation 4 dan PC yang kini harus berhadapan dengan kemungkinan menikmati Rise of the Tomb Raider lebih lambat.
Perubahan posisi publisher ini juga diakui oleh Square Enix sendiri. Dalam pernyataan resmi yang mereka rilis via situs gaming populer – Gamespot, Square Enix mengaku bahwa Microsoft memang mendukung penuh keseluruhan proses pengembangan Rise of the Tomb Raider dan akan bertanggung jawab pada proses rilisnya nanti. Mereka percaya bahwa keputusan ini akan membuat franchise ini tumbuh kian besar, bahkan menjadi salah satu yang terbesar di industri game. Sayangnya, mereka menolak berkomentar soal versi Playstation 4 atau PC game ini di masa yang akan datang.
Jadi untuk Anda – gamer Playstation 4 dan PC yang berharap untuk mendapatkan Rise of the Tomb Raider dalam waktu cepat setelah rilisnya di Xbox One, kita tampaknya akan bertemu kembali dengan kondisi ala PvZ: Garden Warfare atau Dead Rising 3. Prepare to wait!
↧
Take Two: Tidak Suka GTA V? Jangan Beli!
GTA V memang tengah menjadi pembicaraan yang hangat saat ini. Bukan hanya karena kualitas versi Remasternya untuk Playstation 4 dan Xbox One yang memesona, tetapi juga dari fakta bahwa ia kini menjadi target “serangan” di Australia. Dituduh mempromosikan kekerasan terhadap wanita, dua retailer raksasa di benua terkecil tersebut memutuskan untuk menarik peredaran GTA V dari rantai toko mereka. Tidak hanya memancing reaksi keras dari para gamer yang melihat hal ini sebagai sesuatu yang berlebihan, ia juga membuat Take-Two selaku pemilik franchise ini untuk melontarkan respon yang tidak banyak berbeda. Dalam wawancara terbarunya, President Take-Two Interactive – Karl Slatoff hadir dengan satu pernyataan sederhana namun jelas: Tidak suka GTA V? Jangan beli!
Dalam wawancara terbarunya, Slatoff menyebut bahwa kondisi yang harus dihadapi GTA V di Australia adalah sesuatu yang sangat mengecewakan. Ia menyebut bahwa penarikan dari dua retailer raksasa tersebut memang tidak banyak berpengaruh terhadap sisi penjualan mereka karena pasar Australia yang terhitung kecil.
Namun ia menyayangkan bahwa keputusan sekelompok orang di Australia ini justru merebut hak jutaan orang yang lain. Ia membayangkan sebuah skenario terburuk jika orang-orang seperti ini terus melancarkan aksinya di seluruh dunia, dan membuat 34 juta gamer yang sudah membeli GTA V sebelumnya tidak akan bisa menikmati seri GTA selanjutnya. Slatoff menegaskan jika mereka memang tidak suka dengan GTA V, mereka punya opsi untuk tidak membelinya, alih-alih justru mengajak orang lain untuk melarang peredarannya. Aksi ini ia lihat sebagai sebuah tindakan untuk membungkam kebebasan berekspresi.
Apa yang dilakukan oleh Target dan Kmart Australia ini memang terhitung sangat absurd. Apa pasal? Kita tidak hanya membicarakan bagaimana mereka mudah tunduk dan percaya pada klaim kekerasan wanita ini begitu saja tanpa research lebih mendalam, tetapi juga dari fakta bahwa mereka sudah menjual game ini selama lebih dari 1 tahun tanpa ada kontroversi apapu. Seperti yang kita tahu, GTA V versi Playstation 3 dan Xbox 360 sudah meluncur sejak Oktober 2013 dan Target tidak pernah mempermasalahkan hal tersebut sama sekali.
Jika ada satu hal yang dibuktikan kasus ini, GTA V dan kontroversi tampaknya menjadi sesuatu yang tidak bisa dipisahkan, sampai kapanpun. Non-gamers people should just stop talking about video game, seriously..
↧
Capcom Tengah Siapkan Dragon’s Dogma 2?
Dragon’s Dogma merupakan salah satu game action RPG terbaik yang dirilis di konsol generasi sebelumnya. Ada begitu banyak elemen yang dieksekusi dengan sangat manis oleh game yang satu ini, dari gameplay, cerita, epicness, hingga desain dunia yang ditawarkan. Dengan pesona yang begitu kuat, tidak mengherankan jika banyak gamer yang mengharapkan bahwa ia akan tumbuh menjadi sebuah franchise kuat yang menjadi fokus perhatian dari Capcom. Berita baiknya, jika Anda termasuk salah satu gamer yang begitu menginginkan seri terbaru untuk Dragon’s Dogma, maka informasi ini mungkin yang sudah lama Anda nantikan.
Hideaki Itsuno – director dari Dragon’s Dogma berbicara pada Dengeki Playstation dan mengaku bahwa ia kini tengah menangani beberapa proyek game, namun salah satunya kini sudah berada dalam tahap rampung. Itsuno menyebut bahwa game misterius ini mungkin akan diumumkan dalam waktu dekat.
Pernyataan yang sama juga dikeluarkan oleh Mineau Matsukawa – yang juga mengepalai Dragon’s Dogma – Dark Arisen, menyatakan bahwa mereka akan memperkenalkan sesuatu yang baru di 2015. Namun sinyal tidak hanya mengarah pada kemungkinan eksistensi “Dragon’s Dogma 2”. Seperti yang kita tahu, Itsuno juga merupakan otak di belakang Devil May Cry 4 di masa lalu.
Proyek apa yang tengah dipersiapkan oleh Itsuno kali ini? Dragon’s Dogma 2? Atau jangan-jangan Devil May Cry 5? Atau justru berujung pada sesuatu yang mengecewakan? Kita tunggu saja pengumuman lebih lanjut.
↧
↧
Battlefield 4 Masih Dapat Konten Baru untuk 2015!
DLC terbaru untuk Battlefield 4, Final Stand, akhirnya secara resmi diluncurkan beberapa waktu yang lalu. Karena ada kata ‘Final’, banyak yang mengira Final Stand sebagai DLC terakhir untuk game shooter tersebut.
Electronic Arts (EA) dan DICE pun menjelaskan tentang kesalahpahaman itu. Bahkan, pihak perusahaan sekaligus mengumumkan bahwa masih banyak DLC baru lainnya yang akan dirilis untuk Battlefield pada tahun 2015 mendatang.
“Dengan meluncurnya Battlefield 4 Final Stand, kami berharap dan percaya Anda akan menikmatinya untuk waktu yang lama. Walaupun demikian, ada satu hal yang harus kami tekankan, masih banyak konten baru yang akan hadir di Battlefield 4,” ujar EA.
Satu hal yang menarik, besar potensi konten-konten anyar di 2015 nanti bisa diunduh secara gratis oleh para gamer! Produser Battlefield, David Sirland, mengungkapkannya lewat Twitter baru-baru ini ketika menanggapi komentar seseorang. Meski begitu, EA dan DICE belum bisa bicara banyak tentang seperti apa DLC selanjutnya.
Kemungkinan besar ada kaitannya dengan menghadirkan map klasik di Battlefield 4. Pasalnya, saat ini DICE tengah meminta masukan dari para gamer tentang map klasik apa yang ingin dibuat ulang untuk Battlefield 4.
Pilihannya sangat banyak karena DICE memang menawarkan map dari game-game terdahulu, seperti Battlefield 1942, Battlefield Vietnam, Battlefield 2, Battlefield 1942, Bad Company, Bad Company 2, dan tentunya Battlefield 3. Bagaimana menurut Anda? Map mana yang layak dibuat ulang?
↧
Review Lords of the Fallen: Tak Sesulit Dark Souls!
Lords of The Fallen memang menjadi salah satu game action RPG yang cukup diantisipasi tahun ini. Walaupun lahir sebagai proyek “indie”, ia mampu menawarkan daya tarik yang tampaknya sulit ditolak, terutama dari kualitas visualisasi yang ditawarkan. Mendapatkan perhatian yang cukup dari media luar, Lords of the Fallen membangun popularitasnya perlahan, namun pasti. Setelah rilis, ia juga dikenal sebagai salah satu game yang diperkuat dengan sistem anti-bajakan Denuvo yang fenomenal, membuatnya tidak bisa dibajak hingga saat ini. Namun sayangnya, impresi yang ia tawarkan kepada kami tidaklah sebaik yang dibayangkan.
Anda yang sempat membaca preview kami sebelumnya tentu saja sudah punya sedikit gambaran akan apa yang menjadi sumber keluhan utama kami. Benar sekali, masalah teknis lah yang membuat Lords of the Fallen versi PC yang kami jajal ini sulit untuk dinikmati. Memainkannya di rig dengan spesifikasi yang sudah berada di atas kebutuhan recommended yang ada, game ini tampaknya tidak bisa berjalan tanpa menemui crash sama sekali. Glitch yang membuat kami terlempar dari dunia, dua kali mengalami save hilang, crash, bug gameplay, hingga masalah lain yang membuat kami harus mengulang dari berputar di area yang sama tanpa alasan yang jelas. Dipadukan dengan tingkat kesulitan game yang memang tinggi, semua masalah teknis menjadi beban tersendiri.
Lantas, apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Lords of the Fallen ini? Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tidak sesulit Dark Souls? Review ini akan membahasnya lebih dalam untuk Anda!
Plot
Pernahkah Anda membayangkan pada jadinya jika manusia memberontak melawan Tuhannya sendiri? Bahwa rasa tamak akan kebebasan akhirnya membuat manusia menemukan cara untuk melakukan hal tersebut. Lewat sebuah perangkap, manusia berhasil membunuh Tuhan dengan harapan mereka bisa menentukan nasib dunianya sendiri. Di nafasnya yang terakhir, Ia menciptakan sebuah gunung raksasa yang disebut sebagai Hand of God Mountains. Namun apa yang diharapkan manusia ini justru berbalik menyerang. Ribuan tahun setelah event menakutkan yang satu ini, sang Tuhan hidup kembali dengan satu misi utama – balas dendam. Ia mengobarkan perang terhadap manusia. Seorang pahlawan dengan masa lalu kelam, kalimat ini tampaknya pantas untuk menyimpulkan siapa sebenarnya sosok Harkyn – karakter utama yang Anda gunakan. Di sebuah dunia yang disebut-sebut tanpa pengampunan dosa sama sekali, Harkyn – seorang kriminal dilepaskan dari penjara dengan misi untuk menyelamatkan manusia yang tengah mengobarkan perang yang terlihat mustahil untuk dimenangkan. Semua Runes berbentuk tato yang terukir di wajahnya menjadi semacam bukti untuk semua kejahatan yang sempat ia torehkan sebelumnya. Mencari sebuah penebusan, dibantu dengan sang mentor terdekat – Kaslo, Harkyn pun mulai berjuang untuk memukul mundur pasukan monster dan iblis yang lahir dari dunia kelam bernama Rhogar. Pertempuran yang membawanya masuk ke dunia menyeramkan tersebut. Klise memang, namun jalinan cerita inilah yang ditawarkan oleh Lords of the Fallen. Anda akan membawa Harkyn bertarung dari satu tempat ke tempat lainnya, sembari berusaha menundukkan pasukan iblis yang ia temui, dari sekedar prajurit rendahan hingga para jenderal raksasa yang siap untuk menghabisi Anda dengan begitu cepat. Lantas, perjalanan seperti apa yang harus ditempuh oleh Harkyn ini? Mampukah ia memukul mundur pasukan Iblis yang hendak menghancurkan umat manusia ini? Jawaban dari pertanyaan tersebut tentu bisa Anda temukan dengan memainkan Lords of the Fallen ini.↧
Apa Kabar Dragon Age: Inquisition PC Versi Bajakan?
Pertanyaan inilah yang mungkin menghantui sebagian kepala Anda – gamer PC yang masih menjadikan bajakan sebagai satu-satunya sarana untuk menikmati game rilis terbaru, khususnya yang menjadikan Denuvo sebagai sistem anti bajakan mereka. Sistem yang menjadi benteng untuk FIFA 15, Lords of the Fallen, dan Dragon Age: Inquisition ini memang sudah luluh lantak di bawah bendera kelompok peretas – 3DM. Mereka sudah membuktikan bahwa Dragon Age: Inquisition bisa berjalan tanpa menggunakan Origin sama sekali via video yang mereka rilis. 3DM juga menjanjikan bahwa crack ini seharusnya sudah bisa dirilis akhir minggu lalu. Namun nyatanya, belum ada penampakan crack Dragon Age: Inquisition ini sama sekali di dunia maya. Lantas, apa yang sebenarnya terjadi?
3DM secara konsisten menelurkan update progress mereka terhadap crack yang satu ini. Satu yang pasti, crack yang tengah mereka kerjakan ini berbeda dengan crack yang selama ini dikenal oleh gamer-gamer bajakan. Untuk menipu cara kerja Denuvo, 3DM kabarnya harus mendesain sebuah aplikasi ekstra yang bekerja tak ubahnya emulator, walaupun tidak dijelaskan secara mendetail. Satu minggu sejak pengumuman pembobolan Denuvo, ada beberapa informasi menarik meluncur dari 3DM sendiri. Salah satunya adalah fakta bahwa pihak Denuvo dan 3DM sudah sempat membangun kontak, namun tidak ada kesepakatan apapun yang tercapai. Baik pihak Denuvo maupun 3DM mengerti posisi masing-masing pihak. Crack masih dikerjakan.
Masalahnya justru ada pada CPU. Tidak ada detail lebih lanjut, namun sejumlah beta tester gelombang pertama yang dipercaya oleh 3DM berujung pada satu kesimpulan – bahwa crack ini hanya bisa bekerja untuk mereka yang menggunakan CPU Intel. Gamer yang menggunakan CPU AMD sama sekali tidak bisa memanfaatkan crack ini. Oleh karena itu, 3DM butuh waktu ekstra untuk memastikannya bisa bekerja di kedua CPU ini. Ada rumor terpisah bahwa crack ini seharusnya sudah tersedia akhir minggu ini.
Kelompok peretas ini menjanjikan akan menggelar masa beta testing gelombang kedua dengan crack terbaru yang sudah mereka optimasi habis-habisan dalam waktu dekat ini. Tidak akan ada crack dirilis sampai masalah CPU AMD ini teratasi. 3DM juga mengkonfirmasikan bahwa crack ini bisa digunakan untuk Windows 7, 8, dan 8.1.
Jadi, untuk Anda – gamer PC bajakan yang sudah tidak sabar lagi hendak mencicipi Dragon Age: Inquisition, Anda tampaknya harus lebih lagi bersabar menunggu progress lanjutan dari 3DM. Untuk sementara ini, sebuah saran saja dari kami, jauhi semua situs download atau torrent yang mengklaim bahwa mereka sudah memiliki crack penuh untuk game RPG raksasa dari Bioware tersebut. Be smart..
↧
Dev. The Witcher 3: Kami Tidak Ingin Rilis Game Bermasalah
Beberapa waktu yang lalu, CD Projekt mengumumkan harus kembali menunda peluncuran The Witcher 3: Wild Hunt hingga 19 Mei 2015. Padahal, sebelumnya game ini direncanakan akan meluncur pada Februari mendatang.
Penundaan tersebut bukan tanpa alasan. Salah satu petinggi CD Projekt, Adam Kicinski, mengungkapkan bahwa mereka tidak ingin meluncurkan game yang masih memiliki masalah seperti bug dan yang lainnya.
“Gamer menanggapi keputusan kami dengan sangat baik. Pasar saat ini takut terhadap sebuah game yang dipoles dengan buruk di platform next-gen,” ujarnya.
Tentunya para gamer masih ingat dengan jelas kejadian yang menimpa Assassin’s Creed Unity, DriveClub, dan The Master Chief Collection. Mendapat antisipasi yang sangat tinggi, namun ternyata mengecewakan di hari peluncurannya.
CD Projekt pun mengakui saat ini The Witcher masih memiliki masalah-masalah kecil yang harus diperbaiki. Mereka berjanji semua proses tersebut akan berjalan sesuai jadwal, dan tak ada lagi penundaan di masa depan. CD Projekt juga mengakui bahwa tanggal rilis di Februari 2015 memang dinilai terlalu dini.
“Ada cukup banyak masalah kecil, karena game ini (The Witcher 3) memang luar biasa besar. Ini satu-satunya alasan dibalik penundaan tersebut. Kami ingatkan, The Witcher 3 adalah game open-world yang tidak linear. Kami tahu apa yang kami lakukan dan kami hanya perlu melakukannya. Kami tak ingin merilis game dengan bug yang bisa menurunkan kualitas gameplay,” tambah Kicinski.
Semoga saja di Mei 2015 nanti The Witcher 3 bisa tampil maksimal tanpa masalah-masalah yang mengganggu kenikmatan bermain. Perlu diketahui bahwa CD Projekt sangat menghargai gamer yang membeli karyanya. Hal itu dibuktikan dengan rencana mereka merilis semua DLC The Witcher 3 secara gratis di semua platform.
↧
↧
Film China Jiplak Assassin’s Creed IV: Black Flag
China selama beberapa tahun terakhir ini memang tengah menjadi fokus perhatian dunia. Ia tumbuh menjadi negara dengan kekuatan ekonomi terbesar dalam waktu yang sangat singkat, sekaligus menjadi pasar potensial yang dilirik oleh begitu banyak industri. Termasuk salah satunya, industri game. Tidak sedikit publisher yang menawarkan game-game unik tersendiri untuk menarik keuntungan dari China, yang sebagian besar memang didistribusikan sebagai game free to play. Namun siapa yang menyangka, masuknya industri game ternyata berpengaruh dua arah. China yang selama ini cukup terkenal karena tidak pernah peduli dengan perlindungan hak cipta ternyata mulai memperlihatkan “aksinya”. Film terbarunya meniru jelas game open world dari Ubisoft – Assassin’s Creed IV: Black Flag.
Seperti yang sempat terjadi dengan salah satu film India dan Watch Dogs beberapa waktu yang lalu, sebuah film China terbaru yang memuat agenda anti-Jepang berjudul “Hunter Blade” mendapatkan reaksi keras di dunia maya. Apa pasal? Hampir semua gamer yang melihat jenis pakaian sang karakter utama tampaknya akan tahu dengan jelas alasan tersebut.
Sang karakter utama terlihat menggunakan pakaian yang meniru jelas desain pakaian bajak laut Edward Kenway – karakter utama dari AC IV: Black Flag. Reaksi keras tidak hanya muncul dari gamer luar, tetapi juga gamer China sendiri yang justru melihat film Hunter Blade ini tak ubahnya lelucon besar.
Apakah Ubisoft akan mengambil tindakan tegas terkait aksi yang satu ini? Belum ada komentar resmi meluncur dari publisher asal Perancis tersebut. Semoga saja pelaku film di Indonesia tidak melakukan hal yang sama, apalagi setelah kasus Gundam dan Batman yang sempat masuk ke dalam film “legenda” kita. So creative..
Source: Kotaku
↧
Sony: Kami Malu dengan Peluncuran DriveClub
DriveClub, sebuah game yang disebut-sebut akan menjadi salah satu yang paling fenomenal, kini hanya berakhir pada kekecewaan. Ekspektasi yang sangat tinggi dari para gamer PS4 yang mengharapkan sebuah game racing eksklusif berkualitas ternyata tidak terwujud.
Peluncurannya penuh masalah, dan game-nya sendiri, tidak semenarik yang dibayangkan. Bahkan hingga saat ini, versi PS Plus Edition yang sesungguhnya bisa dinikmati secara gratis oleh para pelanggan tidak kunjung selesai diperbaiki.
Sony pun akhirnya memberi pernyataan terkait rilis DriveClub yang mengecewakan. Pihak perusahaan bersama dengan sang developer, Evolution Studios, mengakui bahwa mereka merasa malu dengan buruknya peluncuran DriveClub.
“Ini sangat mengecewakan. Saat Anda mencurahkan jiwa Anda untuk menjadi ‘4ThePlayers’, maka apa yang sangat tidak Anda inginkan adalah gamer tersebut tidak benar-benar siap. Ini memang game yang ambisius, mereka (Evolution Studios) dan juga kami merasa malu dan yang bisa Anda lakukan di situasi seperti ini adalah meminta maaf,” ujar bos PlayStation UK, Feral Gara.
Pihak Sony mengakui tengah melakukan segalanya yang mereka bisa untuk memperbaiki segala kekurangan DriveClub. Yang menarik, menurut Gara saat ini proses tersebut sudah hampir selesai. “Kami tidak ingin memperkenalkan (DriveClub) PS Plus Edition hingga kami yakin server siap menampungnya,” tambahnya.
Tak dapat dipungkiri bahwa game yang bermasalah saat dirilis memang semakin sering terjadi belakangan ini. Prinsipnya, “rilis dulu, selanjutnya beri patch”. Selain DriveClub, Anda tentunya masih ingat kejadian yang menimpa Assassin’s Creed Unity, The Master Chief Collection, dan Battlefield 4 ketika peluncurannya. Semoga saja masalah DriveClub cepat selesai, sebelum gamer semakin kehilangan minat untuk memainkannya.
↧
Boss Tekken 7 Mengamuk Karena Reaksi Karakter Baru!
Seperti diketahui, beberapa waktu yang lalu diumumkan bahwa Tekken 7 akan memiliki karakter baru bernama Lucky Chloe. Menurut pihak developer, karakter tersebut hanya akan tersedia bagi mereka para gamer di region Asia Timur dan Eropa.
Pengenalan Lucky Chloe ternyata menimbulkan reaksi negatif dari para gamer, khususnya mereka fans Tekken yang berasal dari Ameriak Serikat. Penyebabnya tak lain karena penampilan Lucky Chloe yang disajikan dengan gaya idol-idol di Jepang.
“Tolong, jangan menjadi idol. Jika benar demikian, aku akan menggunakan sihir hitam untuk menyerang Harada (director Tekken 7),” tulis seorang user di forum NeoGAF. Ada pula user yang mengaku langsung membenci Lucky Chloe begitu melihatnya, bahkan, hingga menuduh designer Tekken 7 malas membuat karakter yang lebih menarik.
Reaksi negatif pun banyak tertuju pada akun Twitter sang director, Katsuhiro Harada, dimana rata-rata gamer yang melakukan protes memang berasal dari Amerika Serikat. Para gamer ‘barat’ ini mengaku tidak suka dengan Lucky Chloe dan ingin karakter tersebut dihapus. Menanggapi hal itu, Harada pun mencoba memberi jawaban.
“Tenang dan tidak usah khawatir. Karakter ini (Lucky Chloe) eksklusif untuk Asia Timur dan Eropa. Dan aku jelaskan lagi, kami masih punya banyak karakter baru (di Tekken 7). Ia hanyalah satu diantaranya, dan hadir secara eksklusif di negara tertentu. Kami tidak akan memasukkannya ke region kalian (gamer AS). Itulah mengapa aku bilang tenang dan tidak usah khawatir,” ungkap Harada.
Menurut Harada, jika gamer AS merasa tidak membutuhkan Lucky Chloe, ia dan timnya tidak akan memasukkannya ke dalam game Tekken 7 yang beredar di region tersebut. “Aku akan merilis karakter lainnya untuk kalian. Kami punya banyak karakter baru. Misalnya, yang terlihat berotot, rambut cepak, dengan serangan yang mematikan.”
Tekken 7 sendiri rencananya baru akan diluncurkan di Jepang pada Februari 2015 mendatang. Arcade akan menjadi platform pertama yang dituju. Bagaimana menurut Anda sendiri? Apakah karakter Lucky Chloe terlihat menarik? Atau justru Anda setuju dengan reaksi negatif para gamer di AS?
↧
Review This War of Mine: Membuat Anda Merasa Seperti Sampah!
Jika ada dua hal yang bertolak belakang antara industri game dan kehidupan nyata, maka sudut pandang ketika membicarakan perang boleh jadi salah satu yang paling kontradiktif. Di dunia nyata, perang dilihat sebagai sesuatu yang menakutkan, sebuah kondisi katastropik yang menghancurkan semua sendiri kehidupan, bahkan nilai kemanusiaan Anda sendiri. Namun di industri game, perang seringkali dilihat tak ubahnya sebuah “tempat bermain” luas yang memungkinkan Anda untuk menguji senjata Anda, membunuh tanpa ampun, dan muncul sebagai seorang pahlawan. Perang juga seringkali dilihat sebagai solusi terbaik untuk menyelesaikan semua masalah yang ada. Namun terlepas dari arus mainstream yang begitu deras ini, tidak sedikit developer yang berusaha memproyeksikan perang dalam kapasitas yang sebenarnya – sebuah kondisi yang tidak ingin pernah ingin Anda hadapi.
Game perang yang mampu menawarkan sensasi seperti ini memang bisa dihitung dengan jari. Salah satu yang mampu mengangkat tema ini dengan begitu baik di masa lalu adalah Spec Ops: The Line dari Yager yang luar biasa. Di permukaan, ia terlihat seperti sebuah game third person shooter generic yang dangkal. Namun nyatanya, ia dibungkus dengan begitu banyak momen memorable yang mengeksploitasi sisi perang yang berbeda. Sensasi seperti ini jugalah yang hendak ditawarkan oleh game indie teranyar – This War of Mine dari 11 bit Studios. Salah satu game bertema perang terunik yang akan Anda cicipi.
Lantas apa yang ditawarkan oleh This War of Mine ini? Mengapa kami menyebutnya sebagai sebuah game yang membuat Anda merasa seperti sampah? Review ini akan membahasnya lebih dalam untuk Anda!
Plot
Sebagian besar game bertema perang biasanya akan memosisikan Anda sebagai anggota pasukan militer yang memang sudah ahli mengangkat senjata dan bertempur untuk menundukkan siapapun lawan yang berusaha menghadang. Dimana seperti halnya sebuah rumus matematika sederhana, peluru yang bersarang di tubuh lawan sama dengan kesempatan untuk bertahan hidup lebih lama. Namun bukan hal seperti ini yang ingin ditawarkan oleh 11 bit Studios lewat This War of Mine ini. Alih-alih berperan sebagai militan, Anda akan beraksi dari kacamata seorang warga sipil. Seorang penduduk biasa yang terjepit di tengah konflik. Manusia dengan keluarga dan teman yang punya satu misi utama – sekedar bertahan hidup. This War of Mine sendiri tidak pernah secara gamblang menjelaskan setting konflik perang sipil yang menjadi latar belakang utama. Sebuah premis cerita sederhana disajikan, dimana perang antara pasukan pemberontak dan pemerintah terjadi. Perang yang sempat diprediksikan hanya berjalan selama beberapa bulan ini, apalagi dengan pasukan pemerintah yang sudah mengepung di sisi kota, ternyata berlangsung bertahun-tahun. Dengan jalur distribusi makanan dan obat yang sudah diputus pemerintah dari luar, kedua elemen menjadi barang yang begitu langka di ibu kota. Para penduduk yang terjebak di dalamnya perlahan namun pasti kian melemah. Kelaparan, penyakit, dan tempat tinggal menjadi resource yang sangat berharga. Anda akan berperan sebagai tiga karakter utama di sini yang harus saling bahu-membahu untuk selamat. Sebuah kondisi yang aneh memang, mengingat garis takdir ketiga karakter ini memang sempat saling bersinggungan di masa lalu, ketika kondisi masih begitu damai. Ada Bruno – pria bertubuh bongsor yang sempat membawakan acara memasak di televisi, Kalia – seorang reporter, dan Pavle – seorang mantan pemain Football dengan karir yang cukup gemilang. Kini ketiganya bertemu dalam kondisi yang begitu kritis dan berbeda. Saling melindungi satu sama lain, mereka harus bertahan hidup. Lantas, tantangan seperti apa yang harus dihadapi oleh ketiga karakter yang satu ini? Mampukah mereka bertahan hidup menghadapi kondisi perang sipil ini? Jawabannya akan sangat bergantung pada Anda sebagai penentu nasib mereka.↧
↧
Final Fantasy X / X-2 HD Remaster Dipastikan Menuju PS4
Entah apa yang menyelimuti benak Square Enix saat ini, namun developer sekaligus publisher asal Jepang ini tampaknya tengah jatuh pada sindrom “Remaster”. Kesuksesan yang diraih proyek perdana mereka – Tomb Raider Definitive Edition di awal tahun ini membuat publisher ini seperti kesurupan, terus-menerus mengeksploitasi proses yang satu ini. Tidak hanya merilis ulang game legendaris mereka dengan tekstur lebih baik, mereka bahkan mulai melemparkan kembali game yang sama untuk platform yang berbeda. Kegilaan yang akhirnya membuat banyak gamer Playstation 4 kecewa setelah mereka memutuskan untuk merilis FF VII klasik versi PC ke platform Sony ini. Sempat menjadi rumor, hal yang sama juga terjadi di Final Fantasy X / X-2 HD Remaster.
Sempat dirilis tahun ini untuk Playstation 3, konfirmasi resmi yang cukup dinantikan akhirnya meluncur. Lewat event Playstation China yang diselenggarakan di Shanghai, Square Enix secara resmi mengkonfirmasikan eksistensi Final Fantasy X / X-2 HD Remaster untuk Playstation 4. Mereka bahkan sudah melakukan update listing produk di website resmi mereka, dengan mencantumkan platform generasi terbaru dari Sony tersebut sebagai wadah rilis yang baru. Belum kepastian tanggal dari mulut Square Enix, namun ia kabarnya siap meluncur pada musim semi 2015 mendatang. Sementara untuk region Jepang, ia dipastikan rilis bulan Mei tahun depan.
Sayangnya, Square Enix juga tidak memberikan detail lebih lanjut apa yang membedakan versi Remaster Playstation 3 dengan versi Playstation 4 tahun depan ini. Tertarik?
↧
Naruto Ultimate Ninja Storm 4 Meluncur untuk Playstation 4!
Apakah Anda termasuk gamer yang terus mengikuti sepak terjang setiap seri terbaru Naruto Ultimate yang meluncur hampir setiap tahun? Jika iya, maka harapan sebagian besar dari kita sama – untuk melihat seri ini meloncat ke platform generasi terbaru. Seperti yang kita tahu, sang seri terakhir – Storm Revolution masih ditujukan untuk konsol generasi sebelumnya dan tentu saja – PC. Dengan kisah Naruto yang akhirnya berakhir dengan konklusi yang cukup memuaskan, sudah saatnya gamer juga berkesempatan untuk mencicipi momen tersebut dalam pengalaman yang interaktif. Yang Anda nantikan akhirnya tiba, Bandai Namco mengkonfirmasikan eksistensi Naruto Ultimate Ninja Storm 4!
Setelah penantian yang lama, seri game fighting ini akhirnya dipastikan meluncur untuk platform generasi terbaru. Berita buruknya? Weekly Shonen Jump yang memuat informasi perdana terkait game ini hanya menuliskan “Playstation 4” sebagai konsol rilis, tanpa tulisan Xbox One dan PC. Apakah ini berarti Sony mendapatkan hak rilis eksklusif? Bandai Namco sendiri masih belum memberikan komentar resmi apapun. Satu yang pasti, game ini akan diunjuk ke ruang publik pada event Jump Fiesta 2015 – 20 Desember mendatang.
Ada beberapa informasi menarik yang bisa “dipetik” dari halaman iklan perdana yang begitu terbatas ini. Bandai Namco menyebut seri sebagai “The Final Form of the Storm Series”, yang bisa jadi mengindikasikan dua hal – bahwa ini akan menjadi seri terakhir atau kepastian bahwa timeline yang diusung akan tiba hingga pertempuran Naruto yang terakhir sesuai dengan versi manga-nya. Tidak hanya itu saja, Naruto yang sudah menjadi Hokage di versi film terakhirnya – The Last: Naruto the Movie juga dipastikan akan ikut bergabung di pertempuran epik seri terbaru ini.
Sayangnya, belum ada trailer atau screenshot terbaru yang dirilis resmi bersamaan dengan pengumuman ini. Naruto dan kekuatan platform generasi terbaru? Semoga saja sekeran dan se-epic yang kita semua bayangkan! Go all out, Bandai Namco!
↧
Just Cause 3 Rilis Segudang Screenshot Terbaru
Avalanche Studios tampaknya menjadi salah satu developer game yang cukup sibuk saat ini. Selain tengah mengembangkan game adaptas film – Mad Max yang terlihat luar biasa lewat serangkaian screenshot dan trailer sebelumnya, developer yang berdiri di bawah bendera Square Enix ini akhirnya memenuhi impian begitu banyak gamer. Setelah sempat dirumorkan sebelumnya, mereka akhirnya memastikan bahwa Just Cause 3 tengah dalam proses pengembangan. Game open-world super menyenangkan yang satu ini akan siap untuk menjajal peruntungannya di platform generasi terbaru.
Sempat memicu kekhawatiran, berita terbaik hadir dari kepastian bahwa Just Cause 3 tidak akan hadir sebagai game free to play dan sama sekali tidak akan mengusung microtransactions di dalamnya. Ia akan dirilis layaknya sebuah game AAA komersial untuk PC, Playstation 4, dan Xbox One – tentu saja.
Berperan sebagai Rico Rodriguez yang tengah berjuang membebaskan Medici – sebuah negara Mediterania yang dikuasai oleh Jenderal lalim – Di Ravello, Just Cause 3 tidak hanya hadir dengan kualitas visual memesona. Ada begitu banyak fitur dan mekanik gameplay yang ditawarkan di dalamnya. Untuk membuat antisipasi kian menguat, segudang screenshot terbaru juga dirilis untuknya.
Just Cause 3 sendiri rencananya akan dirilis pada tahun 2015 mendatang, walaupun masih tanpa tanggal rilis yang pasti. Can’t wait!
Source: Videogamer
↧