![jagat-game-of-the-year]()
![jagat-game-of-the-year]()
![jagat-game-of-the-year]()
Tidak terasa, kita sudah hampir melewati 365 hari yang terhitung fenomenal untuk industri game tahun ini. Terasa lebih istimewa dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, tahun 2014 memang pantas untuk menyandang predikat sebagai salah satu tahun terbaik yang pernah dimiliki oleh industri game. Bagaimana tidak? Selama kurun waktu 12 bulan ini, gamer tidak hanya dihidangkan dengan segudang franchise anyar yang baru hendak membangun popularitas, tetapi juga seri-seri terbaru dari franchise raksasa yang sudah begitu diantisipasi. Apalagi dengan kehadiran dua konsol generasi terbaru – Playstation 4 dan Xbox One yang kian matang. Tidak perlu diragukan lagi, tahun ini adalah salah satu tahun terlengkap dan termanis untuk para gamer sebagai sebuah komunitas. Lantas, siapa yang pantas menyandang gelar sebagai yang terbaik? Berikut adalah pilihan kami.
Untuk membuat penilaian yang lebih objektif dan adil, JagatPlay akan membaginya ke dalam berbagai kategori yang didasarkan pada genre dan berbagai elemen dasar yang membentuk sebuah game. Kami juga menyertakan alasan pemilihan untuk memberikan gambaran yang lebih jelas mengapa game-game ini berhasil memenangkan setiap kategori yang ada. Pemilihan pemenang tentu saja didasarkan pada game-game yang pernah kami jajal secara langsung, baik yang sempat kami review maupun tidak sempat kami luncurkan dalam bentuk review. Satu yang pasti, semua game yang masuk ke dalam list pemenang ini memang berhasil meninggalkan kesan yang kuat dan pengalaman unik tersendiri. Bagi Anda, ini bisa menjadi list “must play”, apalagi bagi Anda yang bahkan pernah mendengar nama tersebut sebelumnya.
Jadi game apa saja yang masuk dalam kategori JagatPlay’s Best Games of 2014 ini? Here we go:
Best Console Exclusive: Bayonetta 2
![Bayonetta 2 PART 2 jagatplay (37)]()
Tahun 2014 adalah tahun untuk Nintendo Wii U, kalimat yang satu ini memang tidak bisa lagi terbantahkan. Setelah harus berkutat dengan dua tahun yang vakum game-game keren, Nintendo melemparkan semua senjata utamanya tahun ini. Salah satunya? Bayonetta 2. Seri terbaru ini secara mengejutkan melemparkan semua hal yang Anda cintai dari sang seri pertama dan menyempurnakannya. Desain Bayonetta yang lebih baik, cerita yang tetap gila, karakterisasi yang kuat, dengan gameplay yang juga tetap fun dan menantang di saat yang sama, Bayonetta 2 pantas menyandang predikat sebagai game eksklusif untuk konsol terbaik tahun ini. Ia menawarkan sensasi sebuah game action yang mungkin sudah lama hilang. Bahwa video game terkadang tidak perlu rasional dan mampu menawarkan Anda pengalaman yang epik dengan kombinasi desain yang optimal. Bayonetta 2 menjadi contoh terbaik akan proses tersebut.
Best Remaster: Grand Theft Auto V
![Grand Theft Auto V_20141118205711]()
Dengan maraknya kebijakan yang satu ini, menjadi sesuatu yang rasional bagi JagatPlay untuk menambahkan kategori yang satu ini. Berkutat dengan banyak game HD Remaster dan Remake tahun ini, terhitung hanya sedikit developer yang berhasil membuktikan bahwa menjadi sesuatu yang sangat pantas untuk melirik dan membeli game-game yang mereka racik ulang. Yang terbaik? Tentu datang dari tangan dingin Rockstar yang akhirnya merilis GTA V ke platform generasi terbaru. Dunia yang jauh lebih padat, visualisasi lebih baik berkat tekstur definisi tinggi, dan tambahan musik baru jadi pesona yang mumpuni. Namun kekuatan utamanya tentu terletak pada implementasi First Person Mode yang berjalan begitu optimal. Tambahan mode dengan setting yang cukup melimpah ini menjadi nilai jual ekstra, menawarkan pengalaman GTA V yang berbeda dan layak untuk dinikmati kembali. Bagian terbaiknya? Untuk memastikan mode ini berjalan sempurna, Rockstar juga menambahkan begitu banyak detail untuk menciptakan atmosfer yang lebih imersif, dari hal yang besar hingga elemen kecil yang mungkin tidak pernah Anda pikirkan sebelumnya. Sebagai contoh? “Warna” dunia yang berbeda ketika Anda menggunakan kacamata atau helm dengan warna tint yang berbeda.
Best Multiplayer: Titanfall
![Titanfall JagatPlay (172)]()
Titanfall saat ini memang tengah berhadapan dengan masalah klasik yang sudah pasti dihadapi semua game yang mendasarkan diri pada pengalaman multiplayer online, semakin kecilnya komunitas seiring dengan waktu rilis. Walaupun demikian, ini tidak lantas mencederai fakta bahwa ia merupakan game dengan multiplayer online terbaik tahun ini! Ada tiga alasan yang mendasari pilihan kami. Pertama, ia menawarkan gameplay seperti yang ia janjikan, pertempuran yang seimbang dan epik, baik ketika Anda berperan sebagai mecha ataupun sekedar pilot. Kedua, ia sama sekali tidak mengalami masalah rilis awal yang terjadi di sebagian besar game yang lain. Semua gamer Titanfall sudah bisa menikmati game ini sejak awal rilis, tanpa masalah, memperlihatkan kesiapan Respawn sebagai developer. Ketiga? Bahwa tidak ada hype yang melenceng sama sekali. Ia menawarkan semua hal lugas sesuai dengan apa yang ia iklankan selama ini. Ia tetap membuktikan diri sebagai game multiplayer unik, dengan gameplay cepat yang fun, pastinya.
Worst Game of the Year: Rambo – The Video Game
![Rambo The Video Game (33)]()
Tidak memiliki ruang yang lebih baik lagi untuk award yang satu ini, kata “Best” tampaknya juga sejalan dengan “Worst”, untuk memberikan “penghargaan” untuk game dengan kualitas terburuk saat ini. Ia memang tidak tampil mengecewakan karena kami sendiri tidak menaruh banyak harapan, namun jika ada satu game yang harus Anda hindari tahun ini, maka Rambo: The Video Game pantas jadi peringkat paling pertama. Lupakan semua hal yang pernah Anda ingat dari epiknya film action ia tawarkan, karena Rambo: The Video Game berhasil menghancurkan semua impian tersebut. Alih-alih tampil sebagai game FPS atau Third Person, ia justru menawarkan gameplay ala Time Crisis yang super tidak nyaman untuk dimainkan dengan kontroler maupun keyboard. Penuh QTE, animasi yang buruk, detail tekstur yang mengundang tawa, Rambo – The Video Game masih tetap pantas menyandang predikat sebagai lelucon terbaik untuk tahun 2014 ini.
CyberConnect2 merilis trailer perdana untuk seri ini lewat scene pertarungan epik. Detail wajah lebih baik, pertempuran dengan begitu banyak efek partikel, dan kehadiran sang Naruto sebagai Hokage di versi movie terakhirnya diperlihatkan di sini.
Naruto Shippuden: Ultimate Ninja Storm 4 sendiri rencananya akan dirilis pada tahun 2015 mendatang untuk Playstation 4, Xbox One, dan tentu saja – PC. Tidak ada pengumuman untuk versi Playstation 3 dan Xbox 360.
Looks awesome!
Naughty Dog adalah kualitas, fakta yang satu ini memang tidak lagi terbantahkan. Berdiri di bawah bendera eksklusif Sony, developer yang satu ini selalu hadir dengan game-game berkualitas tinggi yang tampil mengejutkan dari semua aspek. Hampir semua proyek yang ia tangani, khususnya Uncharted dan The Last of Us tampil begitu menarik dari sisi gameplay, visualisasi, musik, dan tentu saja – narasi. Dibagi menjadi dua tim yang menangani dua franchise berbeda, Naughty Dog tampaknya tidak hanya tengah mengembangkan Uncharted 4: A Thief’s End untuk Playstation 4. Ada sinyal kuat bahwa sang seri sekuel untuk The Last of Us juga mulai masuk tahap pengerjaan.
Naughty Dog sendiri masih belum mengumumkan secara resmi soal apapun terkait The Last of Us 2. Namun profile LinkedIn salah satu mantan pegawainya – Michael Knowland yang kini berada di Avalanche Studios dan terlibat dalam Just Cause 3 mengindikasikan hal tersebut.
Dalam profile-nya, Knowland secara eksplisit menuliskan bahwa ia sempat terlibat dalam proses pengembangan awal The Last of Us 2 yang masih berada dalam tahap prototype. Ia berperan sebagai Lead Character Artist di sana. Di sisi lain, Naughty Dog dulu sempat menyebut bahwa probabilitas untuk The Last of Us masih 50:50 dan belum ada kepastian akan eksistensinya.
Apakah ini berarti kita akan mendapatkan The Last of Us 2 setelah Uncharted 4: A Thief’s End meluncur tahun depan? Ataukah ini sekedar prototype awal yang berujung pada sekedar proses uji coba dan tidak untuk produk komersial? Kita tunggu saja
Grand Theft Auto V telah kembali dihadirkan dalam versi remastered untuk PlayStation 4 dan Xbox One. Meski begitu, hingga saat ini DLC yang akan membawa cerita tambahan di game tersebut belum juga diluncurkan.
ROckstar sendiri telah mengumumkan soal DLC ini sekitar setahun yang lalu, dan rencananya akan hadir di 2014. Namun dengan semakin dekatnya 2015, nampaknya rencana awal Rockstar tidak akan mungkin terjadi.
“Kami punya rencana beasr untuk konten tambahan di 2014 yang melanjutkan aksi Michael, Franklin, dan Trevor, serta petualangan yang tidak terduga di San Andreas bagian selatan,” ujar pihak Rockstar kala itu.
Sang voice actor dari tokoh Franklin, Shawn Fonteno, mengabarkan bahwa saat ini DLC yang dimaksud masih dalam proses pengembangan. “Kami sedang mengerjakan DLC untuk GTA V dan itu sangat besar,” ujar Fonteno.
Selain DLC yang berisi cerita tambahan dari petualangan ketiga tokoh GTA V, Rockstar pun belum juga meluncurkan Heist Mode yang selama ini sangat ditunggu oleh para gamer. Kabarnya, Heist Mode baru akan tersedia di GTA Online di awal 2015. Fonteno kemungkinan besar juga akan mengambil peran sebagai cameo di mode ini.
Tidak terasa, kita sudah hampir melewati 365 hari yang terhitung fenomenal untuk industri game tahun ini. Terasa lebih istimewa dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, tahun 2014 memang pantas untuk menyandang predikat sebagai salah satu tahun terbaik yang pernah dimiliki oleh industri game. Bagaimana tidak? Selama kurun waktu 12 bulan ini, gamer tidak hanya dihidangkan dengan segudang franchise anyar yang baru hendak membangun popularitas, tetapi juga seri-seri terbaru dari franchise raksasa yang sudah begitu diantisipasi. Apalagi dengan kehadiran dua konsol generasi terbaru – Playstation 4 dan Xbox One yang kian matang. Tidak perlu diragukan lagi, tahun ini adalah salah satu tahun terlengkap dan termanis untuk para gamer sebagai sebuah komunitas. Lantas, siapa yang pantas menyandang gelar sebagai yang terbaik? Berikut adalah pilihan kami.
Untuk membuat penilaian yang lebih objektif dan adil, JagatPlay akan membaginya ke dalam berbagai kategori yang didasarkan pada genre dan berbagai elemen dasar yang membentuk sebuah game. Kami juga menyertakan alasan pemilihan untuk memberikan gambaran yang lebih jelas mengapa game-game ini berhasil memenangkan setiap kategori yang ada. Pemilihan pemenang tentu saja didasarkan pada game-game yang pernah kami jajal secara langsung, baik yang sempat kami review maupun tidak sempat kami luncurkan dalam bentuk review. Satu yang pasti, semua game yang masuk ke dalam list pemenang ini memang berhasil meninggalkan kesan yang kuat dan pengalaman unik tersendiri. Bagi Anda, ini bisa menjadi list “must play”, apalagi bagi Anda yang bahkan pernah mendengar nama tersebut sebelumnya.
Jadi game apa saja yang masuk dalam kategori JagatPlay’s Best Games of 2014 ini? Here we go:
Tahun 2014 adalah tahun untuk Nintendo Wii U, kalimat yang satu ini memang tidak bisa lagi terbantahkan. Setelah harus berkutat dengan dua tahun yang vakum game-game keren, Nintendo melemparkan semua senjata utamanya tahun ini. Salah satunya? Bayonetta 2. Seri terbaru ini secara mengejutkan melemparkan semua hal yang Anda cintai dari sang seri pertama dan menyempurnakannya. Desain Bayonetta yang lebih baik, cerita yang tetap gila, karakterisasi yang kuat, dengan gameplay yang juga tetap fun dan menantang di saat yang sama, Bayonetta 2 pantas menyandang predikat sebagai game eksklusif untuk konsol terbaik tahun ini. Ia menawarkan sensasi sebuah game action yang mungkin sudah lama hilang. Bahwa video game terkadang tidak perlu rasional dan mampu menawarkan Anda pengalaman yang epik dengan kombinasi desain yang optimal. Bayonetta 2 menjadi contoh terbaik akan proses tersebut.
Dengan maraknya kebijakan yang satu ini, menjadi sesuatu yang rasional bagi JagatPlay untuk menambahkan kategori yang satu ini. Berkutat dengan banyak game HD Remaster dan Remake tahun ini, terhitung hanya sedikit developer yang berhasil membuktikan bahwa menjadi sesuatu yang sangat pantas untuk melirik dan membeli game-game yang mereka racik ulang. Yang terbaik? Tentu datang dari tangan dingin Rockstar yang akhirnya merilis GTA V ke platform generasi terbaru. Dunia yang jauh lebih padat, visualisasi lebih baik berkat tekstur definisi tinggi, dan tambahan musik baru jadi pesona yang mumpuni. Namun kekuatan utamanya tentu terletak pada implementasi First Person Mode yang berjalan begitu optimal. Tambahan mode dengan setting yang cukup melimpah ini menjadi nilai jual ekstra, menawarkan pengalaman GTA V yang berbeda dan layak untuk dinikmati kembali. Bagian terbaiknya? Untuk memastikan mode ini berjalan sempurna, Rockstar juga menambahkan begitu banyak detail untuk menciptakan atmosfer yang lebih imersif, dari hal yang besar hingga elemen kecil yang mungkin tidak pernah Anda pikirkan sebelumnya. Sebagai contoh? “Warna” dunia yang berbeda ketika Anda menggunakan kacamata atau helm dengan warna tint yang berbeda.
Titanfall saat ini memang tengah berhadapan dengan masalah klasik yang sudah pasti dihadapi semua game yang mendasarkan diri pada pengalaman multiplayer online, semakin kecilnya komunitas seiring dengan waktu rilis. Walaupun demikian, ini tidak lantas mencederai fakta bahwa ia merupakan game dengan multiplayer online terbaik tahun ini! Ada tiga alasan yang mendasari pilihan kami. Pertama, ia menawarkan gameplay seperti yang ia janjikan, pertempuran yang seimbang dan epik, baik ketika Anda berperan sebagai mecha ataupun sekedar pilot. Kedua, ia sama sekali tidak mengalami masalah rilis awal yang terjadi di sebagian besar game yang lain. Semua gamer Titanfall sudah bisa menikmati game ini sejak awal rilis, tanpa masalah, memperlihatkan kesiapan Respawn sebagai developer. Ketiga? Bahwa tidak ada hype yang melenceng sama sekali. Ia menawarkan semua hal lugas sesuai dengan apa yang ia iklankan selama ini. Ia tetap membuktikan diri sebagai game multiplayer unik, dengan gameplay cepat yang fun, pastinya.
Tidak memiliki ruang yang lebih baik lagi untuk award yang satu ini, kata “Best” tampaknya juga sejalan dengan “Worst”, untuk memberikan “penghargaan” untuk game dengan kualitas terburuk saat ini. Ia memang tidak tampil mengecewakan karena kami sendiri tidak menaruh banyak harapan, namun jika ada satu game yang harus Anda hindari tahun ini, maka Rambo: The Video Game pantas jadi peringkat paling pertama. Lupakan semua hal yang pernah Anda ingat dari epiknya film action ia tawarkan, karena Rambo: The Video Game berhasil menghancurkan semua impian tersebut. Alih-alih tampil sebagai game FPS atau Third Person, ia justru menawarkan gameplay ala Time Crisis yang super tidak nyaman untuk dimainkan dengan kontroler maupun keyboard. Penuh QTE, animasi yang buruk, detail tekstur yang mengundang tawa, Rambo – The Video Game masih tetap pantas menyandang predikat sebagai lelucon terbaik untuk tahun 2014 ini.
Sebagian besar dari kita tentu setuju bahwa Virtual Reality adalah salah satu masa depan yang paling menarik untuk diantisipasi dari video game. Konsep yang selama ini hanya bisa kita lihat di film science fiction bertema futuristik ini perlahan namun pasti, menjadi sebuah produk komersial yang mungkin akan bisa kita nikmati dalam waktu dekat. Proyek seperti Oculus Rift dari Facebook dan Project Morpheus dari Sony mulai menemukan bentuk yang kian menarik untuk diantisipasi, terutama dari potensi yang mampu ia hadirkan untuk pengalaman gaming kita. Tidak hanya dua produsen raksasa ini, satu perusahaan raksasa lain juga dikabarkan mulai ikut terjun ke dalam tren yang sama. Benar sekali, kita tengah membicarakan Microsoft.
Ikut bergabung di pasar yang sama, Microsoft kabarnya tengah mempersiapkan sebuah headset VR untuk Xbox One. Tidak hanya itu saja, kabarnya prototype headset ini sudah berada di tangan developer, mengindikasikan bahwa proses pengembangan perangkat lunak pendukung sudah dimulai. Microsoft sendiri masih tutup mulut soal informasi yang satu ini. Namun dari beragam sumber informasi yang diklaim terpercaya, headset VR tanpa nama ini kabarnya akan memperlihatkan penampakan perdananya pada E3 2015 mendatang.
Apakah headset VR ini akan didesain untuk bisa digunakan di platform lain atau hanya eksklusif untuk Xbox One? Apapun yang dipilih Microsoft, tentu saja menarik untuk melihat lebih banyak pilihan peripheral ini tersedia di pasaran di masa depan. Hope it turns out awesome..
Sayangnya, belum ada tanggal rilis pasti kapan game ini akan meluncur. Bandai Namco hanya menetapkan rilis versi Baratnya untuk musim panas 2015 mendatang, tidak hanya untuk PC, tetapi juga Playstation 4, Playstation 3, dan PS Vita. Jadi, siapa di sini yang tengah berteriak kegirangan?
Di tengah bayang-bayang PlayStation 4 dan Xbox One, Nintendo bersama Wii U memang harus mengakui kekalahan, setidaknya dari segi hardware. Meski begitu, produsen asal Jepang ini selalu mencoba menghadirkan game-game eksklusif yang menarik.
Dalam sebuah interview dengan AP, Shigeru Miyamoto yang dikenal sebagai creator Mario menyebutkan komitmen perusahaannya untuk terus mengembangkan game terbaru di Wii U. Satu hal yang menarik, dalam sesi wawancara yang sama, Miyamoto juga sekaligus memberi konfirmasi soal rencana Nintendo menghadirkan konsol baru!
“Kami fokus menyediakan jajaran software Wii U untuk tahun depan. Sepertinya kami berhasil melakukannya tahun ini dan gamer sangat senang dengan apa yang kami lakukan di Wii U. Fokus kami memang pada Wii U, tapi Nintendo sebagai sebuah grup tengah mengerjakan hardware terbaru. Selagi kami sibuk mengerjakan software untuk Wii U, kami punya lini produksi yang mengembangkan ide tentang seperti apa sistem (konsol) selanjutnya,” ujarnya.
Bukan sesuatu yang mengejutkan memang, karena sesungguhnya, pengerjaan sebuah hardware baru membutuhkan waktu yang cukup panjang. Selain itu, Nintendo tentunya tak mau berlama-lama tertinggal dari kedua pesaing utamanya.
Yang menjadi poin penting adalah ini pertama kalinya pihak Nintendo memberi pernyataan langsung tentang konsol baru mereka. Miyamoto tak lupa menyebutkan soal Mario yang akan memegang peran penting dari evolusi hardware terbaru Nintendo.
“Dengan masing-masing evolusi digital, dia (Mario) ada di sana untuk mengantarkan (Nintendo) ke era selanjutnya. Aku pikir mungkin saat kami merilis hardware selanjutnya, Anda bisa berharap akan melihat mario mendapat peran baru di game terbaru,” pungkas Miyamoto.
Memang belum ada yang bisa dibayangkan tentang konsol terbaru Nintendo nantinya. Dari pernyataan Miyamoto, nampaknya tahap pengembangannya pun masih sangat awal dan baru sebatas mengumpulkan ide terbaru. Bagaimana menurut Anda? Apa yang harus dihadirkan Nintendo di konsol anyar mereka selanjutnya?
Sebuah standar baru yang terus menjadi rujukan, Metacritic memang tumbuh menjadi sebuah fenomena baru di industri game, terutama di mata para publisher dan developer. Sebagai situs yang menyajikan sistem rating terpadu dari beragam media gaming raksasa sekaligus para user, Metacritic menjadi semacam acuan untuk menentukan kualitas sebuah video game secara kuantitatif. Di mata developer, ia dilihat sebagai jendela efektif yang sangat sederhana untuk melihat respon konsumen secara keseluruhan, apakah game mereka memang memenuhi target pasar yang diinginkan. Semakin tinggi nilai Metacritic, semakin tinggi pula kualitas gameplay yang diakui. Lantas, dari begitu banyak game yang dirilis di tahun 2014 ini, siapakah yang berhasil menetapkan diri sebagai yang terbaik dari rating Metacritic?
Ternyata hanya lusinan game saja yang berhasil mencetak skor lebih tinggi dari 90 – sebuah standar tinggi bahwa game tersebut memang diakui kualitasnya oleh para kritikus game di seluruh dunia. Menyedihkannya, hanya tiga dari 11 game yang berhasil masuk ke dalam kategori ini yang benar-benar merupakan judul baru, sementara lainnya merupakan proyek Remaster yang ternyata berhasil membangun popularitas yang cukup tinggi. Super Smash Bros for Wii U jadi game terbaru 2014 dengan skor Metacritic tertinggi, menjadikan game fighting super fun ini berhak menyandang predikat sebagai “Game Terbaik 2014”. Game eksklusif Nintendo yang lain – Bayonetta 2 juga berhasil masukke dalam peringkat bergengsi ini. Lantas, game-game apa saja yang berhasil tampil dengan skor di atas 90 tahun ini? Berikut adalah listnya:
Merilis ulang game-game legendaris mereka untuk generasi platform yang lebih baru, dengan peningkatan kualitas visual yang signifikan tampaknya tengah menjadi tren di kalangan publisher raksasa. Proses yang lebih mudah daripada mengembangkan sebuah game baru dari awal dengan respon pasar yang juga seringkali tampil positif, proses Remaster jadi pemandangan yang tidak bisa lagi terhindarkan.
Hampir semua publisher raksasa mengeluarkan proyek serupa, dari Square Enix, Rockstar, hingga Capcom. Untuk developer yang terakhir ini, mereka bahkan sempat mengumumkan eksistensi DmC dan Devil May Cry 4 untuk Playstation 4 dan Xbox One, di luar seri Resident Evil yang tentu saja, tengah jadi fokus. Sebuah produk Remaster lain dari franchise survival horror ini bahkan dikabarkan tengah dikerjakan.
Seperti yang kita tahu Capcom saat ini memang tengah mempersiapkan Resident Evil Remake HD Remaster untuk beragam platform – remake Resident Evil Pertama dari versi Playstation ke Gamecube yang kemudian mendapatkan peningkatan visual sesuai standar platform generasi terbaru. Pengumuman soal theme khusus Playstation 4 di situs resmi RE HD Remaster memperlihatkan sebuah icon game yang tidak lagi asing. Di sebelah kanan terlihat jelas logo Resident Evil Zero – seri prekuel dari Gamecube. Apakah ini berarti game tersebut juga akan di-Remaster? Capcom sampai saat ini, masih memilih bungkam.
Resident Evil HD Remaster sendiri rencananya akan meluncur untuk Playstation 4, Xbox One, Playstation 3, Xbox 360, dan tentu saja – PC pada 20 Januari 2015 mendatang. Resident Evil Zero HD Remaster? Well, i haven’t play it myself, so..bring it on!
Anda selalu bisa menyerahkan tugas tersebut ke Jepang, jika Anda ingin menikmati sebuah game “unik” yang tidak pernah Anda bayangkan sebelumnya. Hasilnya terkadang mengejutkan, berujung pada sebuah game yang menawarkan cita rasa begitu berbeda, tetapi tetap menyenangkan untuk dicicipi di saat yang sama. Salah satunya adalah Akiba’s Trip yang bahkan meminta Anda untuk menelanjangi para NPC musuh sebagai satu-satunya metode untuk menyelamatkan dunia. Open-world, desain karakter yang ciamik, dan setting yang menarik menjadi salah satu kekuatan utama. Menariknya lagi? Ia tampaknya akan mengikuti tren banyak developer Jepang saat ini, untuk hijrah ke PC.
Acquire sebagai developer dari Akiba’s Trip: Undead & Undressed memang belum buka mulut soal port game open-world unik yang satu ini ke PC. Namun rumor yang muncul berhembus kian kuat setelah sebuah listing baru muncul di Steam Database Entry.
Entry tersebut secara jelas menyebut nama Akiba’s Trip: Undead & Undressed, walaupun tanpa detail informasi lebih lanjut, seperti rencana ketersediaan atau fitur seperti apa yang akan diusung. Tidak hanya itu saja, sebuah grup resmi di Steam juga sudah dibentuk dengan sebuah screenshot perdana meluncur di sana. Apakah ini berarti kita akan melihat game ini di PC dalam waktu dekat? Probabilitasnya sendiri cukup tinggi saat ini.
Kapan? Belum ada yang tahu pasti, setidaknya hingga Acquire memberikan konfirmasi dan pengumuman secara resmi dari mulut mereka sendiri. Jadi sementara ini, untuk Anda – gamer PC yang sudah lama memimpikan bisa memainkan game ini, keep your fingers crossed..
Game action berbasis stealth memang bukan “santapan” yang bisa dinikmati semua gamer, apalagi jika Anda termasuk tipikal yang lebih senang bertempur secara terbuka dan bersenang-senang di atas mayat musuh yang menumpuk. Namun pendekatan inilah yang selalu ditawarkan Kojima untuk setiap seri Metal Gear Solid, walaupun dengan adaptasi mekanik atau genre yang berbeda, seperti yang ia suntikkan di sang seri kelima. Seperti yang kita tahu, MGS V akan hadir dengan konsep dunia yang lebih terbuka sembari tetap mempertahankan cita rasa stealth yang sudah jadi identitas franchise ini. Bagaimana jika ia ternyata berakhir terlalu sulit untuk Anda? Bagaimana jika Anda tidak bisa menikmati gameplay seperti ini secara optimal? Tenang, Kojima punya solusi.
Bukan Kojima namanya jika ia tidak terlibat aksi trolling hebat yang terkadang membuat gamer senang dan kecewa di saat yang sama. Menggelar streaming berdurasi hampir 3 jam selama momen Natal kemarin, banyak yang berharap Kojima akan memberikan informasi lebih banyak terkait MGS V: The Phantom Pain, terutama tanggal rilis yang sampai sekarang masih misterius. Tapi apa yang gamer dapatkan? Sebuah pengumuman yang ternyata tidak terlalu signifikan. Di momen akhir stream, Kojima mengungkapkan kehadiran sebuah item baru yang akan membantu gamer pemula agar tetap dapat menikmati proyek ambisiusnya tersebut.
Dan item tersebut adalah sebuah topi kepala ayam! Jika gamer terus mati dan gagal menyelesaikan misi di sektor yang sama berulang kali, topi ini akan dikenakan secara otomatis oleh Snake. Namun bukan sekedar untuk “mempermalukan” gamer dan bersifat kosmetik, topi ini ternyata punya fungsinya sendiri. Topi ayam ini akan membuat musuh semakin sulit untuk menyadari keberadaan Anda dan bereaksi. Hasilnya? Tentu saja membuat aksi stealth Anda berjalan lebih mudah dan Anda punya kesempatan untuk menyelesaikan seksi tersebut dengan lebih lancar. Tidak jelas berapa banyak retry yang harus Anda tempuh sebelum topi ini muncul.
MGS V: The Phantom Pain sendiri akan meluncur pada tahun 2015 mendatang, tanpa tanggal rilis, untuk Playstation 4, Xbox One, dan tentu saja – PC. Oh you, Kojima..
Perkembangan eSports yang cukup pesat memang mengundang banyak pihak untuk melirik ranah ini dengan lebih serius. Selain semakin banyaknya kompetisi, eSports pun disebut-sebut layak disejajarkan dengan olahraga pada umumnya.
Seperti diketahui beberapa event yang mengusung tema eSports memang tengah naik daun belakangan ini. Bahkan, TV olahraga seperti ESPN pun menayangkan turnamen Dota 2 dan League of Legends meski sang presiden, John Skipper, menolak menyebut video game bisa digolongkan sebagai olahraga.
Yang lebih menarik, mantan chief creative officer di Blizzard yang sempat menggarap game-game papan atas seperti Diablo dan World of Warcraft, Rob Pardo, mengungkapkan pendapatnya tentang kemungkinan eSports masuk ke Olimpiade.
“Ada argumen yang sangat bagus bagi eSports untuk berada di Olimpiade. Aku pikir cara Anda melihat eSports yaitu ini sesuatu yang sangat kompetitif dan Anda lihat gamer profesional dimana refleks mereka bisa secepat kilat dan mereka harus membuat keputusan dengan sangat cepat,” ujarnya.
Menurut Pardo, sulit untuk menilai video game sebagai sebuah olahraga jika penilaiannya terlalu menitikberatkan pada sesuatu yang membutuhkan kekuatan fisik. Bagaimana menurut Anda? Apakah eSports memang layak untuk masuk ke Olimpiade?
Lantas seperti apa bentuk Cry On? Untungnya, rasa penasaran tersebut cukup terobati enam tahun setelahnya setelah Sakaguchi sendiri merilis sebuah video konsep seperti apa tema yang akan diusung oleh Cry On. Wanita sebagai tokoh protagonis dan monster raksasa seperti Golem terlihat di dalamnya. Sayangnya, tidak ada detail lebih jauh soal cerita dan mekanik gameplay seperti apa yang akan diusung.
Sebuah berita yang tentu saja menyedihkan bagi para penggemar JRPG di seluruh dunia, melihat salah satu produk racikan Mistwalker harus berakhir sekedar sebagai konsep tanpa bisa dinikmati sama sekali. Semoga saja ada publisher lain yang tertarik untuk mengambil, mendanai, dan meracik ulang game ini untuk platform generasi terbaru. What a waste..
Jika kita membicarakan alasan mengapa PC menjadi salah satu platform gaming paling favorit, maka kesempatan untuk mencicipi game dengan kualitas visualisasi terbaik tentu berada di jajaran list teratas. Namun salah satu daya tarik yang tidak bisa ditawarkan oleh konsol juga terletak pada kesempatan untuk menyuntikkan segudang mod di dalam produk yang ada. Mengakar pada kecintaan para fans, mod-mod ini tidak hanya mampu menawarkan peningkatan tekstur dan sisi kosmetik lain, tetapi juga bahkan melemparkan mekanisme gameplay yang bertolak belakang. Game open world menjadi game skating? Tokoh kriminal menjadi superhero? Atau segila mencampuradukkan dua game beda genre di dalam satu nama yang sama? Mod memungkinkan hal itu. Seperti yang terjadi dengan Ultra Street Fighter IV!
Mod kosmetik dengan penambahan aksesoris ke karakter-karakter ikonik memang bukan baru di franchise game fighting andalan Capcom ini, terutama di versi PC-nya. Namun apa yang dilakukan oleh seorang modder – Khaledantar666 membawa proses itu dengan kualitas yang bahkan lebih tinggi. Ia berhasil mengadaptasikan skin kosmetik beberapa karakter ikonik franchise lain ke dalamnya dengan luar biasa. Tidak main-main, ia berhasil membawa Bayonetta (Poison skill set), Iron Man Hulk Buster (Zangief skill set), Spider-Man (Fei Long skill set), dan Link (Cody skill set) dengan detail yang pantas untuk diacungi jempol. Tidak hanya itu saja, beberapa karakter ikonik lain juga ia tawarkan.
Tertarik untuk mengimplementasikan skin yang sama untuk Ultra Street Fighter IV versi PC yang Anda miliki? Anda bisa mengunjungi 
“Shovel Knight pada dasarnya adalah versi The Terminator dari Road Redemption. Ia adalah karakter berbalut jubah besi yang tidak bisa dihentikan, dan sangat menyenangkan memiliki kesempatan memasukkannya ke dalam game kami,” ujar Ian Fisch dari Darkseas Games.
Seperti pada game-nya, di Road Redemption Shovel Knight akan membawa sekop sebagai senjata utama sembari mengendarai motor. Sekop ini dapat digunakan untuk menghajar para pesaingnya di jalanan. Karena mengenakan jubah besi, Shovel Knight mampu bertahan dari serangan musuh.
Saat ini Road Redemption memang baru tersedia untuk PC. Namun jangan khawatir, versi untuk PlayStation 4, Xbox One, Wii U, Mac, dan Linux sedang dalam pengembangan dan siap dirilis pada kuartal ketiga 2015 mendatang.
Deep Down adalah salah satu proyek game yang paling diantisipasi oleh gamer Playstation 4 saat ini. Menjadi proyek perdana yang menggunakan engine generasi terbaru dari Capcom – Panta Rhei, ia hadir dengan impresi pertama yang luar biasa, terutama dari kualitas visualisasi yang ia tawarkan. Menariknya lagi? Capcom sempat mengklaim bahwa ia akan ditawarkan secara free to play, berfokus pada pengalaman multiplayer untuk bersama-sama menyelesaikan dungeon yang hadir secara acak. Namun sayangnya, salah satu target yang sempat dijanjikan ternyata berujung meleset. Gamer Playstation 4 masih belum bisa mencicipi game ini secara langsung dan masih eksis sekedar konsep dan klaim.
Deep Down memang belum menetapkan tanggal rilis, namun Capcom sebagai developer sempat menyebut tahun 2014 sebagai masa awal beta, menguji game ini untuk pertama kalinya. Namun dengan berakhirnya tahun 2014 yang tinggal menghitung hari, janji ini terbukti meleset. Capcom mengakui hal tersebut dan secara terbuka meminta maaf atas melesetnya rencana masa beta yang sempat disebut di awal. Tanpa kepastian, mereka hanya menyebut akan berusaha keras untuk memenuhi ekspektasi gamer di tahun 2015 mendatang. Sebagai gantinya, mereka merilis beberapa screenshot teranyar terkait dungeon terbaru – Green Dungeon untuk memberikan gambaran progress.
Deep Down sendiri masih dipastikan akan menjadi proyek eksklusif untuk Playstation 4. Dengan masa beta yang baru akan diusahakan bisa meluncur tahun 2015, masih belum jelas kapan versi komersialnya akan bisa dinikmati secara langsung. Can’t wait!
Membicarakan perang besar antara para publisher game dan pembajak memang selalu menarik, apalagi membahas bagaimana setiap pihak selalu punya cara baru untuk “menghancurkan” yang lain, terlepas dari apapun motif yang diusung. Salah satu kasus yang paling fenomenal tentu saja eksistensi sistem anti-bajakan baru bernama Denuvo yang berhasil membuat beberapa game PC bertahan tanpa bajakan selama kurun waktu yang cukup lama. Walaupun pada akhirnya harus tunduk, Denuvo ternyata bukan satu-satunya metode yang ditempuh oleh para peracik game. Developer seperti Croteam, misalnya, selalu punya cara untuk mengerjai gamer nakal yang berusaha membajak proyek game mereka. Seperti yang terjadi di Talos Principle.
Anda yang tahu dengan sepak terjang Croteam tentu tidak asing lagi dengan cara developer ini menghukum para pembajak, walaupun pada akhirnya, juga berhasil dipecahkan oleh para peretas. Di Serious Sam 3, mereka melahirkan sebuah musuh baru super cepat yang tidak bisa mati untuk mengganggu gamer yang membajak game tersebut, memastikannya sulit untuk dinikmati. Proses serupa juga terjadi di Talos Principle. Bedanya? Game yang berfokus pada penyelesaian puzzle ini akan memerangkap para gamer bajakan di sebuah elevator, tidak bisa keluar, dan tentu saja – tidak punya kesempatan untuk melanjutkan game yang ada. Tidak hanya itu saja, sebuah QR Code di dalam game juga secara jelas menuliskan kelompok peretas yang membajak game tersebut.
Parahnya lagi? Mekanisme ini mendapatkan publikasi di dunia maya setelah salah seorang gamer bajakan mengeluh di grup resmi Steam Talos Principle, membicarakan bug yang membuat ia tidak bisa keluar dari elevator dan melanjutkan game. Keluhan tersebut dijawab secara lugas Croteam bahwa hal ini memang disiapkan untuk menghukum para pembajak. Belum jelas apakah masalah ini sudah dipecahkan oleh tim peretas seperti yang sempat terjadi di Serious Sam 3 tempo dulu.
Bagaimana dengan Anda sendiri? Ada dari Anda yang sudah memainkan game ini dan terjebak di elevator yang sama?
Salah satu franchise yang berhasil menemukan momentum kebangkitannya setelah tenggelam untuk waktu yang cukup lama, kalimat yang satu ini tampaknya pantas untuk diarahkan pada game action andalan Square Enix – Hitman. Sudah menyandang predikat sebagai salah satu game stealth terbaik yang pernah ada, sesuatu yang sangat melegakan untuk melihat aksi Agent 47 kini jadi aksi yang ditunggu-tunggu. Berita baik sudah meluncur sejak tahun lalu, mengkonfirmasikan eksistensi seri Hitman untuk platform generasi terbaru. Anda termasuk gamer yang begitu penasaran dengan produk ambisius yang satu ini? Tahun 2015 akan menjadi tahun yang Anda nantikan.
Ada begitu banyak alasan untuk menantikan kehadiran seri teranyar Hitman untuk platform generasi terbaru ini. Sang developer – IO interactive sendiri sudah menyiapkan engine – Glacier 2 untuk membangun game ini dengan kualitas yang lebih baik. Hingga saat ini, IO memang belum berbagi banyak detail selain sebuah artwork konsep awal yang memperlihatkan Agent 47 yang tengah berdiri di sebuah bandara. Berita baiknya? Tidak perlu menunggu lam, IO Interactive menjanjikan akan berbagi lebih banyak informasi dan detail soal Hitman terbaru ini di tahun 2015 ini juga. Walaupun sayangnya, tidak dijelaskan pasti detail seperti apa yang akan diumumkan.
Dengan tahun 2015 yang baru akan digunakan sebagai momen untuk berbagi lebih banyak detail terkait proyek ambisius ini, agak sedikit tidak mungkin untuk menaruh harapan bahwa game ini juga akan dirilis di periode yang sama. Bagaimana dengan Anda? Excited dengan informasi perdana Hitman ini di masa depan?
Semua gamer tentu sudah sangat menunggu informasi yang satu ini. Sebagai salah satu game yang paling diantisipasi saat ini, apalagi setelah penantian yang begitu lama, mereka akhirnya berkesempatan untuk mencicipi game open world terbaik yang diracik oleh tangan dingin Rockstar. Benar sekali, kita tengah membicarakan GTA V. Setelah sempat menjanjikan akan merilis spesifikasi PC untuk GTA V beberapa minggu sebelumnya, informasi yang satu ini masih menjadi misteri. Berita baiknya, spesifikasi tersebut akhirnya dirilis juga! Sayangnya, dengan ekstra berita buruk.
Rockstart hadir dengan berita baik dan buruk di saat yang sama. Berita baiknya? Mereka akhirnya merilis spesifikasi PC seperti apa yang dibutuhkan untuk menjalankan game ini. Berita buruknya? Seperti yang sempat diprediksi sebelumnya, GTA V versi PC mengalami penundaan! Sempat direncanakan akan dirilis pada 27 Januari 2015 ini, GTA V PC kini mendapatkan waktu rilis baru – pada 24 Maret 2015 mendatang. Rockstar menyebut bahwa ekstra waktu dua bulan ini dibutuhkan untuk menguji port yang mereka lakukan dan memastikannya berada di kualitas terbaik. Ini menjadi keputusan sulit yang harus mereka tempuh, demi kepentingan fans pula. Rockstar juga mengumumkan dukungan resolusi 4K dan GTA Online yang mampu memuat 30 player di dalamnya. Mode Heists yang begitu dinantikan juga akan dirilis di saat yang sama.
Lantas, spesifikasi PC seperti apa yang harus Anda persiapkan? Bersiaplah!
Jika Anda termasuk gamer PC yang sudah tidak sabar lagi mencicipi game ini bulan ini, Anda tampaknya harus kembali mengurut dada. Ekstra dua bulan lagi.. Ekstra dua bulan lagi.. Semoga penantian ini akan terbayarkan manis!
Menikmati perang antar faksi dalam skala besar, tidak ada yang lebih cocok untuk menawarkan pengalaman epik tersebut selain franchise yang diracik oleh Creative Assembly dan SEGA – Total War. Mengendalikan ratusan unit pasukan dalam medan pertempuran luas dengan kebutuhan strategi yang cukup kentara menjadi salah satu nilai jual. Dengan begitu banyak seri yang dirilis di pasaran dengan respon yang cukup positif, banyak yang tentu penasaran dengan apa yang akan ditempuh SEGA selanjutnya. Spekulasi merebak, banyak yang percaya bahwa publisher asal Jepang ini akan melebur franchise baru yang ia miliki – Warhammer ke dalamnya. Sebuah harapan yang ternyata, mulai terlihat realistis.
Setelah dua tahun terus menjadi topik pembicaraan, konfirmasi akan eksistensi Total War: WARHAMMER akhirnya meluncur, walaupun terjadi secara tidak sengaja. Dalam artbook resmi yang diluncurkan oleh Creative Assembly yang sekaligus memperkenalkan sejarah perkembangan Total War itu sendiri, sebuah informasi berharga muncul. Dalam salah satu deskripsi, Mike Simpson dari Creative Assembly menuliskan bahwa mereka sekarang tengah bereksperimen dengan sebuah setting fantasi di Total War: WARHAMMER. Namun sayangnya, tidak ada detail lebih jauh terkait proyek yang begitu ditunggu-tunggu ini.
Pertempuran skala besar dari sebuah franchise fantasi yang epik? Total War: WARHAMMER memang menyimpan potensi yang begitu besar sebagai sebuah game strategi. Akankah Sega dan Creative Assembly membuka lebih banyak informasi terkait proyek ini di tahun 2015? Kita tunggu saja.